Anda di halaman 1dari 4

Nama Chealse Tamara - Ketentuan yang bersifat formal

Pertemuan (contoh: KUP) diatur oleh UU.


Tanggal 4 Oktober 2018 - CONTOH : PTKP diatur dalam UU
Mata Kuliah Hukum Pajak PPH. Logikanya, kalau UU diubah
ASAS-ASAS HUKUM dengan UU. UU tidak bisa diubah
PAJAK oleh PP. PP tidak boleh membuat
norma baru yang bertentangan dgn
UU.
COMMUNIUS OPINIO DOCTORUM (Hlm 29)
- PTKP diatur oleh Menkeu. Jumlah
Agar pajak itu adil, maka harus memenuhi 4 PTKP diatur oleh UU. Tapi UU
persyaratan mengatribusikan wewenang kepada
Menkeu untuk mengubah jumlah
Keadilan  suatu hal yang mutlak termasuk PTKP. Hal ini logis karena hanya
dalam pajak. untuk mengubah jumlah PTKP tidak
1. Asas Falsafah perlu perubahan UU.
- Asas ini harus memberikan justifikasi 3. Asas Ekonomis
atau argumentasi mengapa negara - Bahwa pajak itu tidak boleh
diberikan kewenangan untuk dikenakan terhadap kebutuhan2
memungut pajak. Sehingga pokok, dan juga jangan sampai
berdasarkan ini lahir teori pemungutan pajak dapat
pembenaran pemungutan pajak menghambat keluar-masuknya
(teori kepentingan, asuransi, dan barang. Jadi kebutuhan2 pokok
sebagainya). sebaiknya tidak kena.
- Mengapa negara diberi kewenangan - Misalkan, beras tidak kena. Tapi
sedangkan institusi lain tidak boleh? kalau beras diolah mejadi bubur
Semua teori tersebut didasari kaleng instan pasti kena.
pemikiran individual atau organis. 4. Asas Finansial
- Misal : teori asuransi  jika - Pemungutan pajak harus
bayar, negara akan melindungi memperhatikan aspek penerimaan,
2. Asas Yuridis biaya pungutan.
- Bahwa negara ketika melakukan - Jangan sampai biaya pemungutan
pemungutan pajak harus didasarkan pajak lebih besar dari penerimaan
landasan hukum yang kuat. pajak.
- Dikaitkan dengan prinsip negara - Misalnya biaya pemungutan pajak 7
hukum semua harus landasan juta, sedangkan yang diterima hanya
hukum 5 juta.
- Psl 23 UUD  pajak dan pungutan - Dahulu ada yang namanya PBA
lain yg bersifat memaksa harus (Pajak Bangsa Asing), setiap orang
diatur menurut UU. asing yg berada di wil.
- Negara tidak boleh memungut pajak administrative tertentu dikenakan
yg bertentangan dengan UU. pajak. Namun, orang asing di
- Mungkin saja diatur oleh Perpu (tapi wilayah tersebut sedikit (2juta),
apakah mungkin negara bubar tetapi untuk biaya anggaran
karena tidak bayar pajak??) pemungutan pajak (biaya pegawai,
adm, dll bisa sampai 10 juta). oleh Bank yaitu Witholding Tax 
Akhirnya, rugi. pemotongan pajak pada sumber.

Dalam hukum positif kita, pemotongan pajak


pada sumber ada dua sifatnya:
Bandingkan dengan teori Adam Smith (Hlm 27)
 Final
Pajak itu adil, maka harus diperhatikan :
- PPH final tidak boleh dikreditkan.
1. Equality (kesamaan) - Misal, A dapat deposito 500 juta,
- Apakah jika pajak dipungut PPH nya 100 juta. Tidak perlu
jumlahnya sama, berarti adil?  diperhitungkan/dijumlahkan lagi.
TIDAK.  Tax credit
- Equality TIDAK SAMA DENGAN - Memperhitungkan pajak yang
Equity. dibayar dengan pajak yang terutang.
- Oleh karena itu, kesamaan ini harus - Misal, A adalah pegawai dan
diartikan sebagai equity (kepatutan mempunyai penghasilannya besar
dan keadilan) yaitu 90 juta/setahun. Lalu 90 juta
- Karena orang diperlakukan sama dipotong PPH sebesar 8 juta.
belum tentu adil. Sebagai konsultan ia juga mendapat
2. Certainity gaji sebesar 150 juta/tahun,
- Negara kalau memungut pajak harus dipotong PPH 20 juta. Lalu ia
ada kepastian hukum mendapat deviden dari perusahaan
- Kepastian itu ada 2 : X 100 juta, lalu dipotong PPH 15 juta.
a. Dalam  jadi masing2 UU tidak Jadi penghasilannya pertahun 340
bertentangan satu sama lain juta, sementara PPH yang dipotong
b. Keluar  kepastian akibat yang 43 juta. Apakah penghasilan 340
terjadi, jelas konsekuensi juta, pajaknya udah pasti 43 juta? 
hukumnya, akibat dari TIDAK. Ternyata misalkan 56 juta. 
diterapkannya pajak terjadi kekurangan bayar, sehingga
3. Convenience of payment tinggal bayar 13 juta. Jika ternyata
- Pajak harus dipungut pada saat yang kelebihan  minta dikembalikan
tepat. dengan pengajuan permohonan
- Kapan pajak itu dipungut pengembalian kelebihan
berdasarkan waktu yang tepat?  pembayaran.
berbeda2.
Salah satu bentuk implementasi prinsip ini ada
- Misalkan: memungut pajak pada
pada pasal 21 UU PPH.
PNS yaitu pada tanggal 1, kalau
pegawai bank yaitu pada tanggal 28, 4. EFISIENSI/ ECONOMIC OF EFFICIENT
petani pada saat panen. - Biaya untuk memungut pajak harus
- Dalam Psl. 21 UU PPH  bahwa seefisien mungkin.
bendaharawan membayar gaji atau - Diusahakan biaya memungut pajak
honorarium wajib memotong PPH. lebih kecil daripada penerimaan
- Atau jika punya tabungan di bank, pajak.
jika dikeluarkan langsung dipotong - Kalau lebih besar, fungsi budgeter
tidak terlaksana/tercapai.
Buku Soemitro (Asas-Asas dalam Perpajakan) tegakan. Apakah
terjemahan bersifat
Karena pajak harus didasarkan berdasarkan
mengikat? TIDAK!
prinsip perundang-undangan, maka
Selama belum
digabungkan:
diundangkan.
1. Non diskriminasi 3. Penerimaan negara yang
- Orang miskin tidak boleh lebih kecil berasal dari pajak itu kecil
daripada orang kaya - 80% berasal dari migas.
2. Non analogi Ada kekhawatiran
- Hukum public. Jadi tidak boleh karena migas bersifat
dianalogikan nonrenewable.
- Perang Irak vs Iran 
Dahulu dasar hukum nya menggunakan harga minyak anjlok 
Ordonansi. Misal, ordonansi pajak kekayaan, APBN juga anjlok.
pendapatan, dst. Kemudian sejak tahun 1983, - Ada teknologi baru
ketika dilakukan tax reform. sehingga minyak tidak
Tax Reform laku.
- Sehingga dilakukanlah
- Secara harfiah, reform  reformasi tax reform  ada
 pembaharuan sistem perpajakan kemandirian dalam
- Tahun 1983, Indonesia melakukan membangun negara,
reformasi di bidang perpajakan. yaitu dari pajak.
- Alasannya :
1. Mengingat aturan perpajakan Prinsip Tax Reform
adalah peninggalan kolonial 1. Keadilan
- kecuali UU PBDR (Pajak 2. Kepastian Hukum
atas Bunga, Deviden, 3. Kesederhanaan
Royalti) 1970, UU MPS - Dalam tariff
(Menhitung Pajak - Dalam sistem pemungutan
Sendiri) / MPO - Dalam jenis
(Menghitung Pajak Misal
Orang Lain) 1967 a. dulu sebelum tahun 1983, ada
- Royalti: pembayaran pajak pendapatan (dikenakan
atas penggunaan hak pada orang pribadi) pajak PBDR
milik orang lain (orang/badan), pajak persero
- Menjadi persoalan (dikenakan pada badan) 
ketika konsepsi dihapus  jadi PPH. 3 jenis
ordonansi sudah tidak pajak jadi satu.
sesuai dengan negara b. Dulu ada pajak kekayaan 
yang berdaulat. pajak dikenakan orang pribadi
2. Tidak akan menimbulkan yg memiliki kekayaan diatas 100
kepastian hukum juta.
- karena menggunakan c. Dulu ada pajak rumah tangga,
bahasa belanda  tidak dan pajak ipeda (iuran
mengerti apa yang ia
pembangunan daerah) / ireda
(iuran rehabilitasi untuk daerah
Jakarta), pajak verfonding
(pajak dikenakan atas tanah
yang dikuasai oleh asing),
verfonding Indonesia (pajak
atas tanah yg dikuasai oleh hak2
adat), ada pajak jalan 
diserdahanakan menjadi PBB 
dari 6 jenis pajak menjadi 1.
Bahkan ini sekaligus
menghilangkan pajak berganda
 objek pajaknya 1 tapi
dikenakan berkali2.
d.

Anda mungkin juga menyukai