Anda di halaman 1dari 3

MENANTANG PASAR TRADISIONAL

Paragraf 1 (paragraf pembuka)


• Tema : pola kebutuhan masyarakat terhadap pasar
• Kalimat topik : paragraf induktif
• Sifat isi : paragraf deskriptif
• Metode pengembangan : metode umum-khusus

Pasar tradisional hari-hari ini di Malang menjadi bahan perbincangan yang


sering membuat suasana memanas. Lokasi yang strategis karena dekat dengan
permukiman, pasar menjadi sangat strategis. Meski suasana pasar identik dengan
segala yang kumuh, becek, kotor dan tidak aman, tetap saja pasar menjadi
sandaran utama keluarga.Seiring dengan perkembangan zaman, pola yang tadinya
cukup hanya dengan mendapatkan kebutuhan sehari-hari, kini berubah. Jika
sebelumnya pasar sekadar pemenuh kebutuhan harian kini orang mulai
menuntut sesuatu yang lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan, yaitu
kebutuhan untuk berbelanja sekaligus berwisata.

Paragraf 2 (paragraf pengembang)


• Tema : pengelolaan pasar tradisional
• Kalimat topik : paragraf deduktif
• Sifat isi : paragraf deskriptif
• Metode pengembangan : metode sebab-akibat

Dari citra inilah bermunculan pasar-pasar modern dan pasar swalayan yang
keberadaannya “mengancam” pasar-pasar tradisional. Citra pasar tradisional
yang kumuh, semrawut, dan macet akan hilang dengan sendirinya kalau
pengelola pasar mampu mengatasi. Sebagai contoh, penanganan pedagang kaki
lima (PKL) dibina, ditingkatkan etika dan kesadarannya agar tidak mengganggu
ketertiban, keamanan, kenyamanan, keindahan kota dan lalu lintas dengan
melakukan pengawasan, pengendalian, dan penertiban secara manusiawi dengan
melibatkan unit kerja terkait. Karena PKL merupakan sektor informal juga berperan
dalam penyerapan tenaga kerja juga perlu diberdayakan sebagai income
pendapatan asli daerah. Membebaskan lahan dan sarana serta prasarana usaha
PKL dalam bentuk lokasi binaan (lokbin) untuk menampung para PKL yang
menempati sarana publik dan di perbolehkan secara hukum/peraturan daerah
(perda).
Paragraf 3 (paragraf pengembang)
• Tema : peraturan pemerintah mengenai pasar tradisional
• Kalimat topik : paragraf deduktif
• Sifat isi : paragraf eksposisi
• Metode pengembangan : metode definisi

Perpres No112 Tahun 2007 sebenarnya sudah mengatur penataan pasar.


Pendirian pusat perbelanjaan dan toko modern wajib memperhitungkan kondisi
sosial ekonomi masyarakat, keberadaan pasar tradisional, usaha kecil dan usaha
menengah yang ada di wilayah itu. Jarak antara minimarket, supermarket, dan
hypermarket dengan pasar tradisional juga sudah ada di dalamnya. Bahkan, jam
kerja pasar modern diatur mulai pukul 10.00-22.00. Itu upaya pemerintah melindungi
pasar tradisional.

Paragraf 4 (paragraf pengembang)


• Tema : pembenahan pasar tradisional
• Kalimat topik : paragraf deduktif
• Sifat isi : paragraf eksposisi
• Metode pengembangan : metode umum-khusus

Pengelola pasar tradisional harus berbenah diri dengan melibatkan


koordinator pedagang, jukir, dan pengelola pasar lainnya. Jika kerja sama itu
berjalan lancar maka 29 pasar yang tersebar di lima kecamatan wilayah Kota
Malang akan terus eksis. Dinas Pasar Kota Malang sebagaimana tugas pokok dan
fungsinya berperan memberikan dukungan melalui peningkatan potensi
perdagangan yang ada di pasar tradisional. Dalam program kerjanya antara lain
kebersihan dan kenyamanan di dalam pasar baik pedagang dan konsumen menjadi
prioritas yang akan dilaksanakan dalam memberikan layanan sehingga dapat
menjadi daya tarik tersendiri dalam meningkatkan jumlah konsumen dan pedagang
yang bertransaksi di pasar tradisional.

Paragraf 5 (paragraf penutup)


• Tema : harapan pasar tradisional sebagai wisata belanja
• Kalimat topik : paragraf deduktif
• Sifat isi : paragraf argumentasi
• Metode pengembangan : metode sebab-akibat
Diharapkan ke depan, pasar tradisional juga menjadi sebuah objek
wisata belanja. Jika pedagang berharap konsumen datang berbondong-bondong,
konsumen juga menuntut pelayanan yang aman dan nyaman dalam aktivitas
belanja. Konsumen tidak akan enggan datang jika pasar tradisional memenuhi
harapan mereka yakni berbelanja dengan harga pantas sekaligus berwisata.

http://www.surya.co.id/2010/09/29/menantang-pasar-tradisional.html

Anda mungkin juga menyukai