Anda di halaman 1dari 57

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

HUKUM GADAI & RAHN (Gadai Syariah)

versi 1.0 Tahun


Versi.1.0 20162017
Tahun DISCLAIMER : Materi ini hanya untuk
kalangan terbatas, dilarang menggandakan
dan mempublikasikan

ISO 9001:2008 Pegadaian Corporate University


Rules of Thumb

Ponsel harap dinon-aktifkan


Konsentrasi dan tidak mengobrol
Bila mau bertanya tunggu jeda penjelasan
dengan mengangkat tangan
Partisipasi aktif, bergembira
Bersedia berbagi ilmu dan pengetahuan
Berpikir terbuka

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian Corporate
Divisi Pegadaian University
Corporate University 2
Tujuan Instruksional Pembelajaran

Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, peserta


mampu memahami dengan benar tentang Hukum
Gadai dan Rahn serta mampu mengimplementasikan
pengetahuan tersebut sesuai dengan tingkatan
kompetensi masing-masing dalam menjalankan tugas
pekerjaannya

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pegadaian
Corporate
Corporate
University
University 3
Pengantar Tahukah maksud tentang
gambar ini?

Apakah ada hubungan Gadai dan


Taksiran?

Apakah Beda antara Gadai


dengan Jual Beli?

Adakah aspek Pidana dalam


Transaksi Gadai?

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian Corporate University 4


Sudahkah membaca
BERITA ini!!!

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 5
Agenda
1 HUKUM JAMINAN

2 HUKUM GADAI

3 RAHN (GADAI SYARIAH)

4 PENYELESAIAN SENGKETA DALAM USAHA PERGADAIAN

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pegadaian
Corporate
Corporate
University
University 6
1 HUKUM JAMINAN

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 7
a. Definisi Jaminan
Jaminan
Suatu yang diberikan kepada kepada
kreditur
Untuk pemenuhan kewajiban debitur
yang timbul dari suatu perikatan
Bentuknya dapat dinilai dengan uang.

Hukum Jaminan
peraturan atau ketentuan
Tentang hubungan hukum antara
pemberi (debitur) dan penerima
jaminan (kreditur) Untuk pemenuhan
kewajiban debitur yang timbul dari
suatu perikatan
kaitannya dengan pembebanan jaminan
atas pemberian pinjaman

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 8
b. Jenis-Jenis Jaminan
JAMINAN

Jaminan orang Jaminan kebendaan

Personal Corporate
guarantee guarantee

JAMINAN UMUM JAMINAN KHUSUS

RESI GADAI FIDUSIA HIPOTEK HAK


GUDANG TANGGUNGAN

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pegadaian
Corporate
Corporate
University
University 9
Jaminan Umum
Jaminan dari pihak debitur yang terjadi atau
timbul dari undang-undang
Berupa setiap barang bergerak ataupun tidak
bergerak milik debitur menjadi tanggungan
utangnya kepada kreditur.
Bentuknya dapat dinilai dengan uang.

apabila debitur wanprestasi maka kreditur dapat


meminta pengadilan untuk menyita dan melelang
seluruh harta debitur.

Dasar Hukum:

Psl 1131 KUH Perdata .

Psl 1132 KUH Perdata .

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pegadaian
Corporate
Corporate
University
University 10
Jaminan Khusus
setiap jaminan utang yang bersifat
kontraktual, yaitu yang terbit dari perjanjian
tertentu, baik yang khusus ditujukan terhadap
benda-benda tertentu maupun orang
tertentu.

apabila debitur wanprestasi maka kreditur tidak


perlu melalui pengadilan untuk menyita dan
melelang seluruh harta debitur (hak preferen).

Dasar Hukum:

Psl 1132 KUH Perdata .

Psl 1133 KUH Perdata .

Psl 1134 KUH Perdata.

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 11
Lembaga Jaminan Khusus

GADAI JAMINAN HAK HIPOTEK RESI GUDANG


Pasal FIDUSIA TANGGUNGAN
Pasal UU No 9 Tahun
1150-1160 UU No 42 UU No 4 Tahun 1162 -1167 2011
KUH Perdata Tahun 1999 1996 KUH Perdata

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 12
CLASS DISCUSSION

What?

Kelompokkanlah
Barang Jaminan Sesuai
Lembaga Jaminan
Khusus

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 13
CLASS DISCUSSION (Lanjutan)
Sebutkan Lembaga Jaminannya:

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 14
2 HUKUM GADAI

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 15
a. Sumber Hukum & Definisi Gadai
Pasal 1150 -1160 KUH Perdata
(Ketentuan Materiil)

Peraturan OJK No. 31/POJK.05/2016


(Ketentuan Formil)

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 16
DEFINISI GADAI:
Dasar: Pasal 1150 KUHPerdata dan Pasal 1 butir 10 POJK No 31/2016
Gadai adalah:
suatu hak yang diperoleh Kreditur/Perusahaan Pergadaian atas suatu barang
bergerak;

diserahkan kepadanya oleh Nasabah atau oleh Kuasanya, sebagai jaminan atas
pinjamannya;

memberi wewenang kepada kreditur/Perusahaan Pergadaian atas barang itu,


mendahului kreditur-kreditur lain, untuk:
mengambil pelunasan piutangnya
biaya untuk melelang atau menjual barang tersebut (melaksanakan putusan
pengadilan), dan
biaya penyelamatan barang itu, yang dikeluarkan setelah barang itu
diserahkan sebagai gadai.

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 17
b. Subjek dan Objek Gadai
Subyek Gadai
Dari segi individu (person), yang menjadi subyek
gadai adalah setiap orang sebagaimana
dimaksud Pasal 1329 KUH Perdata;
Para Pihak, yang menjadi subyek gadai adalah :
Pemberi Gadai atau Debitur;
Penerima Gadai atau Kreditur;
Pihak Ketiga yaitu orang yang disetujui oleh
Pemberi Gadai dan Penerima Gadai untuk
memegang Barang Jaminan sehingga disebut
Pemegang Gadai.

Obyek gadai
Benda bergerak baik bertubuh maupun tidak
bertubuh atau baik terdaftar atau tidak terdaftar.
Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 18
Obyek gadai Atas Benda Terdaftar Atau Tidak Terdaftar.

Benda Terdaftar,
Benda bergerak yang oleh Peraturan Per-UU-an diwajibkan untuk
dilakukan registrasi dalam Daftar Kepemilikan yang disediakan
oleh Negara ( Institusi Tertentu ) untuk memberikan perlindungan
hukum atas kepemilikan benda tersebut

Contoh : Kendaraan Bermotor yang diatur dalam UU No.22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan jo. PP No. 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan

Benda Tidak Terdaftar


benda bergerak yang tidak berupa bunga maupun piutang, yang
tidak harus dibayar kepada si pembawa, maka barang siapa yang
menguasainya dianggap sebagai pemiliknya (Hak Bezit)
Pasal 1977 KUH Perdata

Dasar Hukum lain KUH Perdata: Pasal 548 & Pasal 582 KUH Perdata

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 19
c. Asas Gadai
Asas IN BEZIT STELING
Barang bergerak yang digadaikan itu harus
diserahkan oleh pemberi gadai kepada
penerima gadai sehingga barang-barang itu
berada di bawah kekuasaan penerima gadai

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 20
d. Sifat Gadai
1 Perjanjian yang bersifat accesoir (tambahan) terhadap perjanjian pokok tentang
pemberian pinjaman (utang piutang). Hak atas benda yang digadaikan tidak pernah
ada jika tidak ada perjanjian pokok.

2 Bersifat memaksa, berkaitan dengan adanya penyerahan secara fisik Barang Jaminan
dari Debitur/Pemberi Gadai kepada Kreditur/Penerima Gadai

3 Dapat beralih atau dipindahkan, Barang Jaminan gadai dapat dialihkan atau
dipindahkan oleh Penerima Gadai kepada Kreditur lain namun dengan persetujuan dari
Pemberi Gadai;

4 Bersifat individualiteit, sesuai Pasal 1160 KUH Perdata, bahwa Barang Jaminan melekat
secara utuh pada utangnya meskipun karena meninggalnya debitur atau kreditur
diwariskan secara terbagi-bagi, namun hak gadai atas benda yang digadaikan tidak
dapat hapus dengan begitu saja hingga seluruh utang telah dilunasi
Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 21
Sifat Gadai (Lanjutan)
Bersifat menyeluruh (Totaliteit), berarti hak kebendaan atas gadai mengikuti segala
5 ikutannya yang melekat dan menjadi satu kesatuan dengan benda terhadap mana hak
kebendaan diberikan.

Tidak dapat dipisah-pisahkan (Onsplits baarheid), berarti pemberian gadai hanya


6
dapat diberikan untuk keseluruhan benda yang dijadikan jaminan dan tidak mungkin
hanya sebagian saja

7 Mengikuti bendanya (Droit de suite), pemegang hak gadai dilindungi hak kebendaan
nya, ke tangan siapapun kebendaan yang dimiliki dengan hak kebendaan tersebut
beralih, pemilik berhak untuk menuntut kembali dengan atau tanpa disertai ganti rugi

8 Bersifat mendahulu (Droit de preference), bahwa Penerima Gadai mempunyai hak


yang didahulukan terhadap kreditur lainnya untuk mengambil pelunasan piutangnya
atas hasil eksekusi Barang Jaminan

9 Sebagai Jura in re Aliena ( hak yang terbatas), gadai hanya semata-mata ditujukan
bagi pelu nasan utang. Gadai tidaklah membe rikan hak kepada Pemegang Gadai/Pene
rima Gadai untuk memanfaatkan benda yang digadaikan
Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 22
e. Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Gadai

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 23
1) HAK Penerima Gadai
Penguasaan Barang Jaminan, namun tidak mempunyai hak untuk memiliki Barang
Jaminan;
Dalam hal debitur wanprestasi, dapat menjual dengan kekuasaan sendiri
(Parate Eksekusi);
Menjual Barang Jaminan dengan perantaraan hakim, untuk menentukan cara
penjualan Barang Jaminan;

Mendapat ganti rugi berupa biaya yang telah


dikeluarkan guna keselamatan Barang Jaminan;
Hak Retensi (menahan) Barang Jaminan, bilamana
selama hutang pokok, bunga, dan ongkos- ongkos yang
menjadi tanggungan belum dilunasi;
Hak untuk didahulukan (kreditur preferen) pelunasan
piutangnya terhadap kreditur lainnya.

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 24
2) KEWAJIBAN Penerima Gadai
Bertanggungjawab atas keselamatan, hilang dan
merosotnya harga Barang Jaminan sebagai akibat
kekhilafannya, tidak boleh menikmati atau
memindahtangankan Barang Jaminan
(pasal 1157 KUHPerdata );

Memberitahu pemberi gadai bahwa Barang Jaminan akan


dilelang selambat-lambatnya pada hari berikutnya
( pasal 1156 KUHPerdata );

Melakukan penjualan lelang resmi dan bertanggungjawab


atas hasil penjualan Barang Jaminan apabila si pemberi
gadai cindera janji (pasal 1156 KUHPerdata);
Mengembalikan Barang Jaminan seperti semula setelah dibayar kewajiban hutangnya
(pasal 1159 KUH Perdata);

Memberikan uang kelebihan penjualan barangnya setelah terpenuhinya semua kewajiban


hutang-hutangnya ( pasal 1159 KUHPerdata );

Membuat perjanjian gadai ( pasal 1151 KUHPerdata ).


Workshop Penaksiran
Pelatihan Level I Level
Profesi Penaksir OJK 2017
I,2017
Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 25
3) HAK Pemberi Gadai
Mendapatkan ganti rugi apabila barang
jaminan hilang atau rusak;

Mendapatkan pemberitahuan dari penerima


gadai apabila barang jaminan akan dilelang
(dijual di muka umum);

Mendapatkan uang kelebihan (jika ada) atas


pelelangan (penjualan) barang jaminan setelah
dikurangi kewajiban pemberi gadai;

Menerima barang jaminan apabila utang


pemberi gadai telah lunas.

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 26
4) KEWAJIBAN Pemberi Gadai
Menyerahkan barang jaminan kepada
penerima gadai hingga lunasnya utang
dari pemberi gadai;

Bertanggungjawab atas pelunasan


utangnya kepada penerima gadai;

Membayar biaya kepada penerima gadai


atas penyelamatan barang jaminan
selama jangka waktu gadai dan biaya
lainnya;

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 27
f. Hapusnya Gadai

Apabila Barang Jaminan dikeluarkan dari kekuasaan Penerima


Gadai dan kembali ke tangan Pemberi Gadai;

Manakala perikatan pokok telah dilunasi atau jika utang pokok


telah dilunasi semuanya atau telah hapus;

Hilangnya atau dicurinya Barang Jaminan dari penguasaan


Pemegang Gadai/Penerima Gadai (musnahnya Barang Jaminan);

Dilepaskannya Barang Jaminan secara sukarela oleh


Pemegang/Penerima Gadai.

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 28
g. Pelelangan Dalam Gadai

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 29
1) Parate Eksekusi Dalam Gadai
Pasal 1155, KUH Perdata
Penerima gadai mempunyai hak untuk menjual
benda yg dijadikan barang jaminan, dalam hal
Debitur wanprestasi, yang dilakukan dengan
cara penjualan di muka umum (lelang)

Pasal 26, POJK 31/2016 tentang


Usaha Pergadaian:
Syarat dan tata cara penjualan Barang Jaminan
berdasarkan hukum Gadai oleh Perusahaan
Pergadaian dilakukan dengan cara Lelang yang
berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 30
2) Pelelangan Dalam Usaha Pergadaian
Pelelangan di Perusahaan Pergadaian merupakan Lelang Eksekusi, yaitu
lelang untuk melaksanakan putusan/penetapan pengadilan, dokumen-dokumen lain
yang dipersamakan dengan itu, dan/atau melaksanakan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan.
(Dasar Hukum: Pasal 1 butir 4 Peraturan Menteri Keuangan tentang Petunjuk Pelaksanaan
Lelang.)

Tujuan Lelang adalah Penjualan Barang Jaminan yang telah jatuh tempo
(wanprestasi) di muka umum (Lelang) untuk mengembalikan kewajiban nasabah
kepada Perusahaan Pergadaian, berdasarkan Pasal 1155 KUH Perdata dan Pasal 26
POJK 31/2016.
Kewajiban Nasabah terdiri dari :
a. Pokok Pinjaman
b. Sewa Modal
c. Bea lelang
d. Biaya Lainnya (jika ada)
Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 31
3) Tata Cara Pelelangan
Pelaksanaan Lelang bagi Perusahaan Pergadaian merujuk pada peraturan perundang-
undangan sebagai berikut:
Undang-Undang Lelang (Vendu Reglement, Ordonantie 28 Februari 1908 Staatsblad
1908:189 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Staatsblad
1941:3);
Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 106/PMK.06/2013 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang.
Sesuai Penjelasan Pasal 26 POJK 31/2016 menyatakan bahwa yang dimaksud peraturan
perundang-undangan adalah Staatblad Tahun 1928 Nomor 81 tentang Pandhuis Regleement,
hal ini perlu dikoreksi:
Bahwa Peraturan dimaksud hanya berlaku khusus untuk institusi Perusahaan Pergadaian
Pemerintah /PT Pegadaian (Persero), sebagai Pegadaian Negeri.
Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 32
4) Uang Kelebihan Lelang
merupakan selisih hasil Penjualan lelang setelah dikurangi dengan
kewajiban nasabah.

Ketentuan Uang Kelebihan ( Pasal 27 POJK 31/2016) :


Perusahaan Pergadaian wajib mengembalikan Uang Kelebihan dari hasil
penjualan Barang Jaminan dengan cara Lelang kepada Nasabah.
Perusahaan Pergadaian wajib mencatat secara terpisah Uang Kelebihan
dari hasil penjualan.
.

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 33
h. Larangan & Sanksi dalam Gadai
Dalam KUH Perdata tidak diatur mengenai sanksi bagi
Para Pihak., kecuali transaksi menjadi batal demi
hukum, jika tidak sesuai ketentuan yang diatur (misal:
melanggar syarat sahnya perjanjian)

Larangan dalam gadai yaitu:


Penerima Gadai atau kreditur tidak diperkenankan
untuk memiliki atau menjadi pemilik atas benda
yang digadai kan.
a. Pasal 1154 KUH Perdata
b. Pasal 60 POJK No.31 Tahun 2016

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 34
Class Discussion

BPKB
Apakah BPKB dapat
menjadi Barang
Jaminan Gadai

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 35
3 RAHN (GADAI SYARIAH)

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 36
a. Landasan Syariah
Al Quran Surat Al Baqarah : 283

Al-Hadist Riwayat Al-Bukhari, Muslim, As Syafii, Ibnu Majah dan


Jumhur Ulama
Fatwa Dewan Syariah Nasional :
17/DSN-MUI/IX/2000 16 September Sanksi atas nasabah mampu
2000 yang menunda pembayaran
25/DSN-MUI/III/2002 28 Maret 2002 Rahn
26/DSN-MUI/III/2002 28 Maret 2002 Rahn Emas

68/DSN-MUI/III/2008 06 Maret 2008 Rahn Tasjily


77/DSN-MUI/VI/2010 03 Juni 2010 Jual Beli Emas Secara Tidak
Tunai
92/DSN-MUI/IV/2014 02 April 2014 Pembiayaan Yang Disertai
Workshop
Workshop Penaksiran
Penaksiran LevelLevel OJK 2017Rahn
I 2017
I OJK
Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 37
b. Definisi Rahn (Gadai Syariah)
Secara syari, Rahn (gadai syariah) adalah harta yang dijadikan
jaminan utang (pinjaman) agar bisa dibayar dengan harganya oleh
pihak yang wajib membayarnya, jika dia gagal (berhalangan)
melunasinya.
Rahn (gadai syariah) secara bahasa artinya
adalah :
Ats-tsubt wa ad-dawm
(tetap dan langgeng).
Al-ihtibas
(hak menahan suatu benda)

Wa al-luzum
(tertahan dan keharusan).

Workshop
WorkshopPenaksiran Level
Penaksiran I IOJK
Level 2017
OJK 2017
Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 38
Rahn

Rahn Tasjiliy Rahn Hiyaziy Rahn Mustaar

Barang jaminan Barang jaminan


dikuasai penerima dipinjam dari orang
gadai/ Perusahaan lain,bukan milik
Pergadaian nasabah

Jaminan Fidusia Saham/ Cash


Jaminan tetap di tangan Sukuk Collateral
nasabah, tetapi suratnya
di tangan bank

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 39
c. Implementasi Akad Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah) dibolehkan
berdasarkan Fatwa DSN nomor:
25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn). Rahn
Ongkos dan biaya penyimpanan barang
(marhun) ditanggung oleh penggadai Akad
(rahin). Syariah
Ongkos sebagaimana dimaksud besarnya
didasarkan pada pengeluaran yang nyata-
nyata diperlukan. Ijaroh
Biaya penyimpanan barang (marhun)
dilakukan berdasarkan akad Ijaroh, yang Diselaraskan dengan Fatwa 92/2014
kemudian berubah menjadi Munah. Akad qardh yang disertai rahn
Perhitungan Munah tidak berdasarkan Pegadaian memperoleh:
uang pinjaman tetapi dari taksiran barang
(marhun)
Munah
Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 40
d. Unsur, Syarat & Rukun Rahn (Gadai Syariah)
1) Unsur Rahn (Gadai Syariah)
Dalam prakteknya, Rahn (Gadai Syariah) ini
memiliki empat UNSUR, yaitu:
Ar-Rahin, Yaitu Orang yang menggadaikan
barang atau meminjam uang dengan jami nan
barang.
Al-Murtahin, Yaitu orang yang menerima
barang yang digadaikan atau yang
meminjamkan uangnya.
Al-Marhun/ Ar-Rahn, Yaitu barang yang
digadaikan atau dipinjamkan.
Al-Marhun bih, Yaitu uang dipinjamkan lan
taran ada barang yang digadaikan


.
(Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 283)
Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 41
2) Syarat Rahn (Gadai Syariah) adalah:
Pertama:
Syarat yang berhubungan dengan orang yang bertransaksi yaitu Orang
yang menggadaikan barangnya adalah orang yang memiliki kompetensi
beraktivitas, yaitu baligh, berakal dan rusyd (kemampuan mengatur);
Kedua:
Syarat yang berhubungan dengan Al-Marhun (Barang Jaminan) ada yaitu:
Barang Jaminan itu berupa barang berharga yang dapat menutupi
hutangnya, baik barang atau nilainya ketika tidak mampu melunasinya.
Barang Jaminan tersebut adalah milik orang yang manggadaikannya
atau yang dizinkan baginya untuk menjadikannya sebagai jaminan
gadai.
Barang Jaminan tersebut harus diketahui ukuran, jenis dan sifatnya.;;
Ketiga:
Syarat berhubungan dengan Al-Marhun bih (hutang) adalah hutang yang
wajib atau yang akhirnya menjadi wajib.
Workshop Penaksiran
Penaksir Level I 2017
Pergadaian OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 42
3) Rukun Rahn (Gadai Syariah)

Ada tiga, yaitu:


Shighat (ijab dan qabul).
Al-aqidan (dua orang yang melakukan akad
ar-rahn), yaitu pihak yang mengga daikan
(ar-rhin) dan yang menerima barang jaminan
(al-murtahin)
Al-maqud alaih (yang menjadi obyek
akad), yaitu barang yang digadai
kan/diagunkan (al-marhun) dan utang
(al-marhun bih). Selain ketiga ketentuan dasar
tersebut, ada ketentuan tambahan yang
disebut syarat, yaitu harus ada qabdh (serah
terima).

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 43
e. Ketentuan Umum Rahn (Gadai Syariah)
1 Barang Jaminan yang dapat digadaikan,
yaitu barang yang memiliki nilai ekonomis, bukan barang yang tidak dapat diperjual-
belikan, dikarenakan tidak ada harganya, atau haram untuk diperjual-belikan.

2 Barang Jaminan adalah Amanah,


barang jaminan selama berada di tangan pemberi utang harus dijaga sebaik-baiknya.
Sebagai salah satu konsekuensi amanah adalah, apabila terjadi kerusakan barang jaminan
yang tidak disengaja dan tanpa ada kesalahan prosedur dalam perawatan, maka penerima
gadai berkewajiban untuk mengganti kerugian.

3 Barang Jaminan wajib Dipegang Pemberi Utang,


barang jaminan harus berada di tangan pemberi utang selama masa perjanjian
gadai tersebut, sebagaimana bunyi QS. Al-Baqarah: 283:
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu
tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan
yang dipegang (oleh yang berpiutang).
Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 44
Ketentuan Umum (Lanjutan)

4 Pemanfaatan Barang Jaminan


Pihak pemberi utang tidak dibenarkan untuk memanfaatkan Barang Jaminan. Sebab,
sebelum dan setelah digadaikan, Barang Jaminan adalah milik orang yang berutang,
sehingga pemanfaatannya menjadi milik pihak orang yang berutang, sepenuhnya.
Adapun pemberi utang, maka ia hanya berhak untuk menahan barang tersebut, sebagai
jaminan atas uangnya yang dipinjam sebagai utang oleh pemilik barang

Pelunasan Hutang Dengan Barang Jaminan


5 Apabila pelunasan utang telah jatuh tempo, maka orang yang berutang berkewajiban
melunasi utangnya sesuai dengan waktu yang telah disepakatinya dengan pemberi
utang;
Apabila telah lunas maka Barang Jaminanan dikembalikan kepada pemiliknya;
Apabila orang yang berutang tidak mampu melunasi utangnya, maka pemberi utang
berhak menjual Barang Jaminan itu untuk membayar pelunasan utang tersebut;
Apabila ternyata ada sisanya maka sisa tersebut menjadi hak pemilik Barang
Jaminan tersebut. Sebaliknya, bila harga barang tersebut belum dapat melunasi
utangnya, maka orang yang menggadaikannya tersebut masih menanggung sisa
utangnya.

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 45
f. Pelelangan dalam Rahn (Gadai Syariah)
Penjualan Barang Jaminan/Pelelangan (Marhun)
Apabila jatuh tempo, Murtahin harus memperingatkan Rahin
untuk segera melunasi utangnya.

Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi utangnya, maka


Marhun dijual paksa/dieksekusi melalui lelang sesuai syariah.

Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi utang, biaya


pemeliharaan dan penyimpanan yang belum dibayar serta biaya
penjualan.

Sumber:
Fatwa DSN-MUI No. 25/DSN-MUI/III/2002 28 Maret 2002 tentang Rahn

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 46
Class Discussion

BEDA
Apakah perbedaan
Dasar
Gadai dengan Rahn?

Workshop Penaksiran
Pelatihan Level I Level
Profesi Penaksir OJK 2017
I,2017
Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 47
PENYELESAIAN SENGKETA PADA
4 USAHA PERGADAIAN

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 48
Jenis Penyelesaian Sengketa

Diluar Pengadilan Didalam Pengadilan


(Non Litigation) (Litigation)

Alternative Dispute Sengketa Perdata: Sengketa Pidana


Resolution (ADR) Pengadilan Kepolisian/Kejaksaan
> Mediasi > Negeri Pengadilan Negeri
> Ajudikasi
> Arbitrase >Agama(Ekonomi Syariah)

LAPS Wanprestasi Perkara Penadahan


BANI Perbuatan Pasal 480
BASYRANAS Melawan hukum KUH Perdata
(Ekonomi Syariah)
BPSK

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 49
Non Litigation/ADR berdasarkan POJK 31/2016
Perusahaan Pergadaian wajib memiliki dan melaksanakan
mekanisme penanganan pengaduan dan penyelesaian sengketa
Pasal 28 1 bagi Nasabah.

POJK
31/2016
Mekanisme penanganan pengaduan dan penyelesaian
2 sengketa wajib dicantumkan dalam Surat Bukti Gadai.

Ketentuan mengenai penanganan pengaduan dan penyelesaian


sengketa berpedoman pada POJK mengenai lembaga alternatif
3 penyelesaian sengketa beserta peraturan pelaksanaannya.
(POJK Nomor 1 Tahun 2014)

OJK juga telah mengumumkan Daftar Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) untuk
sektor jasa keuangan usaha pergadaian adalah:
Badan Mediasi Pembiayaan Pegadaian Ventura Indonesia (BMPPVI).
Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 50
LANDASAN HUKUM

1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 1/POJK.07/2013 tertanggal 26


Juli 2013 tentang Perlindungan Konsumen

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 1/POJK.07/2014 tertanggal 16


2 Januari 2014 tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa

Akta No. 37 Notaris Fatihah Hilmi, SH tertanggal 10 April 2015 tentang


3 Pendirian BMPPI

Keputusan Kemenkumham RI No. : AHU-0001486.A.H.01.07. Tahun 2015


4 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum BMPPI yang diubah BMPPVI

Terdaftar di OJK berdasarkan surat OJK Nomor S-1/EP.1/2016 tanggal 15


5
Januari 2016, perihal Penyampaian Hasil Penilaian LAPS.
Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 51
PENDIRI

KANTOR SEKRETARIAT:

Domisili Hukum (De Jure):


Kota Kasablanka Tower A Lantai 7 Unit D
Jl. Kasablanka Kav. 88 Jakarta 12870
Domisili Baru (De Facto):
Jl. Proklamasi No. 44 Pegangsaan Menteng Jakarta Pusat DKI Jakarta
Website : http://bmppvi.com/contact-us/
No.Phone : 62.21-3929742

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 52
Sengketa Pidana Dalam Usaha Pergadaian
Penadahan
Pasal 480
Penggelapan
Kitab Undang-
(pasal 372)
Undang Hukum
Pidana
Jenis kasus
pidana yang
sering terjadi Penipuan
pada Usaha
(pasal 378)
Pergadaian
Tindak Pidana
Pencucian Uang
Pencurian
(pasal 362)

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian Corporate University 53


Ketentuan Hukum Pidana Terkait Gadai

Perkara Penadahan (Psl 480 KUHP) :


Ke-1 : membeli, menawarkan, menerima
gadai, dstsuatu benda yg diketahui
atau sepatutnya hrs diduga berasal dari
kejahatan;

Ke-2 : menarik keuntungan dr suatu benda


yang diketahui atau sepatutnya hrs diduga
diperoleh dr hasil kejahatan.

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 54
Case Study

TKP Kantor Cabang Suatu Pegadaian


Penaksir menerima BJ Mobil sesuai
prosedur sebagaimana diatur dalam
Standar Operasional Prosedur, tetapi
dikemudian hari diketahui mobil
tersebut diduga hasil tindak pidana.

Penaksir disangkakan melanggar pasal


480 KUHP tentang Penadahan jo. Pasal
55 ayat (1) KUHP

Workshop
WorkshopPenaksiran Level
Penaksiran I OJK
Level 20172017
I OJK
Pegadaian
Divisi Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 55
Class Discussion (Lanjutan)

Penadahan
Alasan hukum apa yang akan
Saudara berikan kepada Penyidik
dalam upaya pengamanan diri
tersebut?
Tindakan apakah yang akan
saudara lakukan apabila ternyata
kasus tersebut diproses berlanjut
ke Pengadilan?

Workshop Penaksiran Level I OJK 2017

Divisi
Pegadaian
Pendidikan
Corporate
dan University
Pelatihan 56
PT Pegadaian (Persero) - Pegadaian Corporate University
Kantor Pusat, Jalan Kramat Raya 162, Jakarta 10430
Tel.: (62-21) 315 5550 (Hunting), Fax : (62-21) 391 4221

Anda mungkin juga menyukai