Oleh :
Cici Shintya 01044881719008
Devina Putri Khairani 01044881719006
Akuntansi forensik adalah penggunaan keahlian di bidang audit dan akuntansi yang dipadu
dengan kemampuan investigatif untuk memecahkan suatu masalah/sengketa keuangan atau
dugaan fraud yang pada akhirnya akan diputuskan oleh pengadilan/ arbitrase/ tempat penyelesaian
perkara lainnya. Akuntan forensik menganalisis, menafsirkan dan juga meringkas permasalahan
keuangan dan juga bisnis yang kompleks. Mereka mampu dipekerjakan oleh industri asuransi,
bank, polisi, lembaga pemerintah ataupun industri akuntan publik. Akuntan forensik
mengumpulkan fakta keuangan, mengembangkan aplikasi komputer untuk mengelola informasi
yang dikumpulkan dan juga mengkomunikasikan temuan mereka dalam bentuk laporan ataupun
presentasi. Jadi, Akuntansi forensik dapat diartikan sebagai perpaduan antara accounting, auditing,
dan kemampuan investigasi yang menghasilkan kekhususan yang disebut forensic accounting.
Akuntansi forensik dirancang untuk digunakan di pengadilan dan seringkali menjadi saksi
ahli. Tidak hanya menyelidiki kecurangan, namun juga mencakup banyak pekerjaan akuntansi
lainnya yang dirancang untuk medukung tindakan hukum.
Audit keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan
pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Audit keuangan
umumnya dilaksanakan oleh kantor akuntan publik atau akuntan publik sebagai auditor
independen dengan berpedoman pada standar profesional akuntan publik.
Keunikan dari akuntansi forensik itu sendiri adalah metode ini memiliki kerangka berpikir
yang berbeda dari audit laporan keuangan. Audit laporan keuangan lebih berprosedur dan kurang
efektif dalam mendeteksi kecurangan sedangkan akuntansi forensik lebih efektif digunakan dalam
mendeteksi kecurangan karena dari prosesnya metode ini terkadang lebih mengandalkan intuisi
dan deduktif.
Akuntansi forensik dan audit keuangan tentu saja memiliki perbedaan dalam berbagai hal
terutama perbedaan tujuan dan prosedur yang dilakukan. Selain perbedaan kedua istilah tersebut
juga memiliki persamaan, yaitu baik Audit keuangan maupun akuntansi forensik adalah sebuah
aktivitas yang melibatkan penyelidikan terkait hal-hal yang berkaitan dengan keuangan suatu
entitas, hal ini terkait dengan adanya dugaan tindakan penipuan. Beberapa perbedaan akuntansi
forensik dan audit keuangan dapat dilihat pada tabel berikut:
3 Tujuan utama dari audit keuangan adalah Akuntansi forensik, di sisi lain, secara
untuk memberikan pendapat atas laporan eksplisit Tidak melibatkan laporan
keuangan secara keseluruhan keuangan yang diambil secara keseluruhan
namun lebih berfokus pada evaluasi
transaksi, pelanggan, atau unit bisnis untuk
menentukan apakah ada masalah yang
dirasakan yang memerlukan tindakan lebih
lanjut.
4 Pekerjaan auditor keuangan melayani Penyidik akuntansi forensik melayani
kepentingan publik: khususnya investor kepentingan partai yang luas atau nar-row
dan pemangku kepentingan lainnya, yang melibatkan mereka.
termasuk masyarakat pengatur.
5 Pekerjaan auditor berdiri sendiri; auditor Fokus keseluruhan kegiatan penyidik dapat
tidak memiliki kebutuhan atau tanggung ditetapkan oleh komite dewan direksi
jawab untuk mengembangkan konsensus perusahaan, oleh penasihat hukum, atau oleh
dengan profesional lainnya manajemen senior
6 Laporan audit, atau opini, akan berdiri Penyelidikan penyidik forensik tidak
sendiri dilakukan dengan sendirinya.
9 Auditor dilakukan secara terbuka, biasanya Penyidik akuntansi forensik sangat tajam.
diketahui dan dipahami oleh personil klien. Manajemen perusahaan mungkin tidak
mengetahui penyelidikan forensik,
tujuannya, atau lingkup penuhnya.
13 Auditor biasanya bertemu dengan komite Penyelidik akuntansi forensik, di sisi lain,
audit pada waktu yang dijadwalkan secara mungkin sering melakukan kontak tidak
teratur dan dengan manajemen eksekutif teratur melalui telepon atau seseorang dalam
sesuai kebutuhan. waktu singkat untuk meminta komite audit
atau penasihat informasi mengenai status
dan kemajuan.
20 Fokusnya adalah pada informasi yang Penyelidikan forensik juga dapat mencari
diambil dari catatan perusahaan, karyawan database catatan publik dan e-mail
perusahaan, konfirmasi pihak ketiga, perusahaan dan dapat memanfaatkan
pengamatan independen, dan pengujian pandangan antar orang dengan orang-orang
jumlah atau pengungkapan yang tercatat di dalam dan di luar perusahaan, dan juga
informasi yang diberikan oleh pengacara
dan catatan akuntansi perusahaan.
22 Ketertarikan auditor terhadap bukti adalah Penyidik akuntansi forensik, seperti petugas
mendukung pendapat terhadap mana penegak hukum, memperoleh dan
pekerjaan tersebut. menyimpan bukti.
23 Pada saat penutupan audit keuangan Pada penutupan penyelidikan forensik ada
terdapat keyakinan memadai bahwa temuan berdasarkan akumulasi informasi
laporan keuangan terkait bebas dari salah yang berkaitan dengan isu terfokus.
saji material.
Dari perbedaan diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan utama akuntansi forensik
dengan audit keuangan lebih terletak pada kerangka pikirnya. Akuntansi forensik lebih
menekankan pada keanehan dan pola tindakan daripada kesalahan dan keteledoran seperti pada
audit keuangan. Akuntansi forensik biasanya memfokuskan pada area-area tertentu yang diduga
telah terjadi kecurangan baik dari laporan pihak dalam atau petunjuk kecurangan. Akuntansi
forensik dilakukan untuk mencari tindakan kecurangan, sedangkan audit keuangan dilakukan
untuk mencari tindak kelalaian.