Sebelum berdirinya Majapahit, Singhasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa.
Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim
utusan yang bernama Meng Chi ke Singhasari yang menuntut upeti.
Naskah Pararaton dan naskah Sundayana yang menuturkan tentang Peristiwa Bubat.
Dimana dalam naskah tersebut terurai kisah Hayam Wuruk yang gagal menikahi puteri
Penguasa kerajaan Sunda bernama Diah Pitaloka Citraresmi karena ambisi dan politik yang
diemban Mahapatih Gajah Mada.
Pada tahun 1389, setelah mengantarkan Majapahit ke percaturan sejarah dunia, serta
menjalankan roda pemerintahan Majapahit dengan gemilang, Hayam Wuruk dikabarkan
meninggal di usia 55 tahun. Tampuk kekuasaan Majapahit kemudian diemban oleh
Kusumawardhani.
A. Kehidupan Politik
Faktor Agama
Faktor Politik
Kejayaan Majapahit dapat tercapai berkat kekuatan dan kegigihan dari Gajah
Mada yang selalu berambisi melakukan gerakan politik dan militernya. Akan
tetapi, setelah Gajah Mada wafat, banyak daerah Cina yang otonom tidak lagi
membayar pajak kepada Majapahit sehingga terjadilah kemunduran dari segi
politik-ekonomi Majapahit.
Faktor Perselisihan
Faktor Ekonomi
Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, sudah mulai berdirinya kerajaan-
kerajaan bercorak Islam. Perdagangan di kepulauan Nusantara pun diambil alih
oleh pedagang-pedagang Melayu dan Islam. Selain itu, kelemahan pemerintahan
pusat akibat perang saudara mengakibatkan kemunduran ekonomi Majapahit.
Kala Gemet dengan gelar Sri Jayanegara menduduki tahta kerajaan sejak
ayahnya masih memerintah (1296). Ternyata, di masa kepemimpinannya, ia terkenal
sebagai raja yang lemah sehingga banyak sekali pemberontakan yang terjadi.
Pada tahun 1316, timbul pemberontakan yang dilakukan oleh Nambi dan
didukung oleh ayahnya (Wiraraja). Kemudian, Jayanegara atas nasihat Mahapati
memerintahkan Lumajang dan Pajarakan untuk digempur sampai hancur karena
lokasi tersebut merupakan pusat kekuatan Nambi. Nambi pun gugur dalam
pertarungan tersebut.
Tahta kerajaan berikutnya diduduki oleh adik perempuan Jayanegara dari ibu
yang berbeda (Gayatri), bernama Bhre Kahuripan yang diberi gelar
Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwarddhani.
Pada tahun 1334, Bali berhasil ditaklukkan oleh Gajah Mada yang dibantu
oleh Laksamana Nala dan Adityawarman. Adityawarman adalah seorang pejabat
Majapahit keturunan Melayu dan berkedudukan sebagai werdhamantri dengan gelar
Arya Dewaraja Pu Aditya.
Hayam Wuruk setelah naik takhta bergelar Sri Rajasanagara dan dikenal pula
dengan nama Bhre Hyang Wekasing Sukha. Ketika Tribhuwanatunggadewi masih
memerintah, Hayam Wuruk telah dinobatkan menjadi rajamuda (kumararaja) dan
mendapat daerah Jiwana sebagai wilayah kekuasaannya. Dalam memerintah
Majapahit, Hayam Wuruk didampingi oleh Gajah Mada sebagai Patih
Hamangkubumi.
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, ada satu daerah di Pulau Jawa yang
belum tunduk kepada Majapahit, yaitu Kerajaan Sunda di Jawa Barat. Kerajaan Sunda
itu diperintah oleh Sri Baduga Maharaja. Gajah Mada ingin menundukkan secara
diplomatis dan kekeluargaan.
Kebetulan pada tahun 1357 Hayam Wuruk ingin meminang putri Sri Baduga
yang bernama Dyah Pitaloka. Dyah Pitaloka menerima lamaran Hayam Wuruk dan
berangkat ke Majapahit dengan diantarkan Sri Baduga beserta prajuritnya. Namun,
keinginan tersebut pupus akibat ambisi politik Gajah Mada yang ingin menundukkan
kerajaan Sunda. Peristiwa tersebut dikenal dengan Perang Bubat yang menyebabkan
gugurnya Sri Baduga beserta rombongan. Dyah Pitaloka pun bunuh diri di tempat,
demi kehormatan kerajaannya.
Dalam kitab Pararaton, pertikaian antar keluarga itu disebut Perang Paregreg
dan pada akhirnya Pasukan Bhre Wirabhumi dapat dihancurkan oleh Raden Gajah.
8. Kerajaan Majapahit
B. Kehidupan Ekonomi
Di Pulau Jawa dititikberatkan pada sektor pertanian rakyat yang banyak menghasilkan
bahan makanan.
Di luar Jawa, terutama bagian timur (Maluku), dititikberatkan pada tanaman rempah-
rempah dan tanaman perdagangan lainnya.
Di kota-kota pelabuhan, seperti Tuban, Gresik, Sedayu, Ujung Galuh, Canggu, dan
Surabaya, dikembangkan perdagangan antarpulau dan dengan luar negeri, seperti
Cina, Campa, dan India.
Dari kota-kota pelabuhan, pemerintah menerima bea cukai, sedangkan dari raja-raja
daerah pemerintah menerima pajak dan upeti dalam jumlah yang cukup besar.
c. Prasasti Sukamerta (1296 M) berisi kabar penetapan desa Sukamerta sebagai desa
Swawantara atau desa khusus.
d. Prasasti Balawi (1305 M) berisi tentang kabar pernikahan Raden Wijaya dengan 4
putri Kertanegara serta penyebutan nama Sri Jayanegara yang dijadikan raja
muda.
f. Prasasti Canggu (1358 M) berisi tentang aturan bagi setiap orang yang hendak
menyebrang sungai Bengawan Solo.
g. Prasasti Biluluk terdiri dari 3 seri, yaitu Biluluk 1 (1366 M), Biluluk 2 (1393 M)
dan Biluluk 3 (1395 M). prasasti ini berisi pengaturan sumber air asin untuk
pembuatan garam sekaligus ketentuan pajaknya bagi kerajaan.
Kitab Sutasoma, karangan Mpu Tantular Kitab Sundayana berisi tentang peristiwa
Bubat
Babat adalah sebuah kisah sejarah yang dibukukan. Dalam pengungkapan sejarah
kerajaan Majapahit, terdapat beberapa babat yang dijadikan sumber sejarah, di
antaranya Babat Tanah Jawi, Serat Kanda, dan Babat Parahyangan.
Catatan Dinasti Tang (1292) dari China mengungkap bahwa pada tahun tersebut
kaisar China mengirim tentara untuk menghukum raja Kertanegara (raja terakhir
Singasari) karena melukai wajah utusan yang dikirim mereka sebelumnya.
Laporan Gubernur Portugis di Malaka bernama Ruo de Brito pada tahun 1524 M
tentang adanya kedaulatan di tanah Jawa (Majapahit) dan tanah Pasundan
(Pajajaran).
a. Candi Sukuh
c. Candi Pari
Candi Pari terletak di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa
Timur. Candi ini dibangun saat masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk tahun
1350 – 1389 M. Candi Pari ini juga dibangun dengan batu bata berbentuk persegi
empat. Berdasarkan penelitian J. Knebel, candi ini dibangun pada tahun 1371 M.
d. Candi Tikus
h. Candi Brahu
Candi Brahu terletak di kawasan situs arkeologi Trowulan di Dukuh Jambu
Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Candi ini
dibuat oleh Mpu Sendok dan berguna sebagai tempat pembakaran jenazah dari
raja-raja Majapahit.
Nama Brahu ini menurut perkiraan berasal dari kata Wanaru atau Warahu yang
didapatkan dari sebutan bangunan suci yang terdapat pada prasasti Alasantan,
prasasti yang ditemukan di lokasi yang tidak jauh dari candi tersebut. Candi ini
dibangun dengan memakai gaya kultur Budha dan memakai batu bata merah.
Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-15 M.
i. Candi Surawana
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit
http://sejarahri.com/hayam-wuruk-dan-puncak-kejayaan-majapahit/
http://budisma.net/2015/02/faktor-penyebab-runtuhnya-kerajaan-majapahit.html
http://www.zonasiswa.com/2015/04/sejarah-kerajaan-majapahit-kehidupan.html?
m=1
https://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Wijaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Jayanagara
http://www.ipsmudah.com/2017/08/6-sumber-sejarah-kerajaan-majapahit.html
http://sejarahlengkap.com/indonesia/kerajaan/peninggalan-kerajaan-majapahit