Sejarah Indonesia Abad XVI HG XIX - Masuknya Bangsa Barat HG Perlawanan Bangsa Indonesia
Sejarah Indonesia Abad XVI HG XIX - Masuknya Bangsa Barat HG Perlawanan Bangsa Indonesia
mendorong
ABAD ABAD
Penjelajahan Misi 3D Imperialisme &
PENJELAJAHAN PENJELAJAHAN
Samudera Gold, Glory, Gospel Kolonialisme
DUNIA DUNIA
oleh bangsa-bangsa
Empat Bangsa Portugis Empat Bangsa
Belanda Spanyol Inggris
Penjelajah 1511 Penjelajah
1596 1521 1811
Nusantara Nusantara
Upaya Upaya
Kongsi Dagang Prancis-Belanda Inggris Kerajaan Belanda
Penguasaan Penguasaan
VOC Republik Bataaf Sir Thomas S. Raffles Hindia-Belanda
NUSANTARA NUSANTARA
• Kolonialisme
paham dan sistem penguasaan atas wilayah terutama
rakyat dan sumber daya ekonominya untuk dimanfaatkan
sebesar-besarnya bagi kepentingan penjajahan. strategi
yang sering dilakukan adalah membangun koloni.
Menghindari persaingan tidak sehat Monopoli perdagangan;
antar pedagang Belanda; Mengadakan perjanjian dengan
Memperkuat kedudukan Belanda kerajaan setempat;
dalam persaingan dengan pedagang Membentuk angkatan perang sendiri;
Eropa dan Asia; Membuat mata uang sendiri;
Membantu pemerintah Belanda Mengangkat pegawai sendiri;
menghadapi Spanyol.
Mengumumkan perang.
Definisi Pelaksanaan
Kebijakan di lapangan
Johannes van den Bosch
Dampak Dampak Pencetus Cultuur Stelsel
bagi Belanda bagi rakyat
• Undang-Undang Gula • Tahun 1870-1900 diberlakukan
(Suiker Wet) Politik Pintu Terbuka
Hasil tanaman tebu tidak boleh Era kebebasan, Hindia Belanda
dibawa ke luar Hindia Belanda, dan terbuka bagi pengusaha swasta asing
harus diolah di pabrik-pabrik dalam untuk menanamkan modalnya untuk
negeri. membuka usaha.
Pabrik swasta diberi kesempatan • Undang-Undang Agraria
mendirikan pabrik-pabrik gula. (Agrarische Wet)
Semua tanah milik pemerintah Hindia
Belanda, dan dapat disewakan dalam
jangka pendek 50 tahun, panjang 75
tahun.
Pihak swasta penyewa dapat
“Karte Verklaring” menggunakannya untuk perkebunan,
Sewa tanah jangka pendek atau 50 tahun perindustrian, perdagangan, dan
“Lang Verklaring” pertambangan.
Sewa tanah jangka panjang atau 75 tahun
CONTOH
Pangeran Antasari
(1859-1863)