Sejarah Perjuangan Bangsa Sesuai Kisi-Kisi
Sejarah Perjuangan Bangsa Sesuai Kisi-Kisi
EKONOMI LIBERAL
Pada tahun 1870, Pemerintahan liberal di Hindia Belanda mengerluarkan Undang-undang
Agraria (agrariche wet) 1870.
Isi penting dari UU Agraria tersebut antara lain :
1. Pengusaha swasta dapat menyewa tanah milik pemerintah selama 75 tahun
2. Tanah diindonesia dibedakan menjadi dua, yaitu tanah milik rakyat dan tanah milik
pemerintah.
Dampak UU Agraria 1870 – 1890 :
1. UU Agraria memberikan kesempatan luas bagi perusahaan swasta untuk menanamkan
modal di Indonesia.
2. Perkebunan-perkebunan baru dibuka
3. Pada tahun 1869, Pembukaan Terusan Suez
4. Perkembangan kapal uap mendorong pesatnya perkembangan perusahaan swasta.
5. Pada tahun 1885, ekspor swasta di jawa mencapai 10 kali ekspor pemerintah
6. Pengenalan sistem upah (uang)
7. Pengusaha swasta diuntungkan oleh upah buruh di Indonesia yang murah
PERWANANAN TERNATE – TIDORE terhadap Portugis
Mulai tahun 1550, mulai terjadi pertempuran antara tentara Portugis melawan tentara Sultan
Ternate (Sultan Hairun).
Pada tahun 1570, Sultan Hairun dibunuh oleh Portugis. Akibatnya, pengganti Sultan Hairun,
yaitu anaknya bernama Sultan Baabullah, bersumpah akan terus memusuhi Portugis Sebagai
balasan atas pembunuhan Khairun..
Pada tahun 1575, sebagian besar tanah Portugis di Maluku telah diambil alih oleh Ternate, dan
suku-suku serta negeri-negeri yang mendukung Portugis telah benar-benar tersudut.
Pasukan Ternate yang dipimpin Sultan Baabullah, berhasil mengusir Portugis dari bumi
Maluku untuk selamanya.
SYARIKAT ISLAM
Semula Sarekat Islam bernama Serikat Dagang Islam (SDI).
Dalam Kongres di Surabaya pada 30 September 1912, SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI).
Perubahan nama tersebut dimaksudkan agar anggota dan kegiatan organisasi lebih terbuka.
Pada 1913, SI dipimpin oleh Hadji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto.
Kegiatan SI sangat menarik rakyat karena kegiatannya membela rakyat.
Tahun 1915, jumlah anggota SI berjumlah 800.000 orang.
SI banyak mendampingi protes para pekerja, terutama di pusat-pusat perdagangan.
Pada 1915, SI juga mendesak Pemerintah Belanda untuk membentuk Dewan Rakyat (Volksraad) yang
proporsional.
Gerakan komunis mulai berkembang di Indonesia.
Sehingga, SI kemudian terpecah menjadi dua kubu, yaitu sayap merah dan sayap putih.
Sayap putih hanya mau berpegang pada ajaran Islam yang dipimpin oleh H.O.S. Tjokroaminoto dan
K.H. Agus Salim.
Sayap merah yang mencampuradukkan Islam dengan paham sosialis kiri adalah Semaun, Alimin,
Darsono, dan Muso.
Tahun 1923 SI berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI) yang bersifat nonkooperatif terhadap
Belanda.
Pada 1927, PSI telah menetapkan tujuan pergerakan untuk Indonesia merdeka berasaskan Islam.
KONGRES PEMUDA II
Kongres II diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928.
Kongres dihadiri oleh perwakilan organisasi pemuda dari seluruh Indonesia.
Tujuan Kongres Pemuda II antara lain:
1. Melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda pemuda Indonesia,
2. Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia;
3. Memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.
Akhirnya, pada 28 Oktober 1928, dibacakan keputusan hasil Kongres Pemuda II, berupa ikrar
pemuda yang terkenal dengan Sumpah Pemuda.
Keputusan penting Kongres II adalah sebagai berikut:
1. ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928;
2. menetapkan lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman sebagai lagu kebangsaan;
3. menetapkan bendera merah putih sebagai lambang negara Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
KEDATANGAN JEPANG
Pada 11 Januari 1942, Jepang telah berhasil mendaratkan pasukannya di Pulau Tarakan
KalimantanTimur.
Pada 12 Januari 1942, komandan pasukan Belanda menyerah.
Pada 24 Januari 1942, Jepang menduduki kota minyak Balikpapan
Pada 29 Januari 1942, Jepang menduduki Pontianak
Pada 3 Februari 1942, Jepang menduduki Samarinda
Pada 10 Februari 1942, Jepang menduduki Banjarmasin
Pada 14 Februari 1942, Jepang berhasil mendaratkan pasukannya di Sumatra.
Pada 16 Februari 1942, Jepang menduduki Palembang dan sekitarnya.
Pada awal Maret 1942, Jepang menduduki wilayah Teluk Banten di Jawa Barat dan Kragan di
Jawa Tengah
Akhirya, pada 5 Maret 1942, Jepang merebut Batavia (Jakarta)
Pada 7 Maret 1942, Bandung diambil alih oleh Jepang
Akhirya Pada 8 Maret 1942, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang
Jawa Barat. Serah terima ditandatangani oleh Letnan Jenderal Ter Poorten (Panglima angkatan
Perang Belanda) kepada Letnan Jenderal Imamura (Pimpinan Pasukan Jepang)
Setelah pada 8 Maret 1942, secara resmi bangsa Indonesia di bawah kekuasaan Jepang.
PROPAGANDA JEPANG