Anda di halaman 1dari 6

BEKAL MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

َّ ‫هللا َوَأفْضَ ُل الهُدَ ى هُدَ ى ُم َح َّم ٍد َورَش‬ ِ ‫اب‬ ُ ‫فَ َّن َأ ْصدَ َق احلَ ِديْ ِث ِك َت‬
Khutbah Pertama ٍ‫ا ِإُأل ُم ْو ِر ُم ْحدَ اَث هُت َا َولُك َّ ُم ْحدَ ثَ ٍة ب ِْدعَ ٌة َولُك َّ ب ِْدعَ ٍة ضَ َالةَل ٌ َولُك َّ ضَ َالةَل ىِف‬
‫َّن الْ َح ْمدَ هَّلِل ِ حَن ْ َمدُ ُه َون َ ْس َت ِعي ُن ُه َون َ ْس َت ْغ ِف ُر ُه َون َ ُعو ُذ اِب ِهلل ِم ْن رُش ُ ِور‬ ‫النَّ ِار‬
‫ِإ‬
ِ‫ات َأمْع َ ا ِلنَا َم ْن هَي ْ ِد اهَّلل ُ فَ َال ُم ِض َّل هَل ُ َو َم ْن يُضْ ل ْل‬ ِ ‫َأنْ ُف ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئ‬
Semoga lidah kita tidak pernah lelah memuji Allah SWT, semoga lisan
ُ ‫فَ َال هَا ِد َى هَل‬ kita tidak pernah letih berdzikir, semoga raga ini tidak pernah bosan
untuk beribahdah kepadanya. Bersyukur atas segala nikmat-Nya.
ُ ‫َوَأ ْشهَدُ َأ ْن َال هَل َ الَّ اهَّلل ُ َو ْحدَ ُه َال رَش ِ يْ َك هَل‬ Segala puji bagi Allah yang Maha Luhur, segala puji bagi Allah yang
‫ِإ ِإ‬ Maha Agung, Segala puji bagi Allah yang Maha menguasai.
ُ ‫َوَأ ْشهَدُ َأ َّن ُم َح َّمدً ا َع ْبدُ ُه َو َر ُسوهُل‬ Pada-nya-lah segala pujian dan sanjungan di arahkan. Dia-lah Allah yang
memulai segala penciptaan dan mengahiri semua ciptaan-Nya. Dia-lah

‫اللّه َُّم َص ِ ّل عَىَل ن َ ِب ِي ّنَا ُم َح َّم ٍد َوعَىَل آهِل ِ َو َم ْن تَ ِب َعه ُْم ْح َس ٍان ىَل ي َ ْو ِم‬ Allah yang mampu melakukan segala yang dikehendaki-Nya, Dia-lah

‫ِإ‬ ‫ِإِب‬ Allah yang memberi balasan orang-orang yang berdosa dengan neraka,

‫ّ ِادل ْي ِن‬ setelah sebelumnya memberi peringatan dan ancaman. Dan Dia-lah yang
memuliakan orang-orang yang takut dan takwa kepada-Nya dengan

ِ ‫هللا تَ َعاىَل يِف ِك َتا ِب ِه ال َك ِرمْي‬ُ ‫قَا َل‬:


balasan syurga yang di dalamnya penuh dengan kebaikan.
Sholawat dan salam selalu tercurah kepada Nabiyyullah Muhammad

َ ‫اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين آ َمنُوا ات َّ ُقوا اهَّلل َ َح َّق تُ َقا ِت ِه َواَل تَ ُموتُ َّن اَّل َوَأنْمُت ْ ُم ْس ِل ُم‬
SAW, keluarga, sahabat/yah dan para pengikutnya yang beriman hingga
‫ون‬
‫ِإ‬ hari akhir.

‫اَي َأهُّي َا النَّ ُاس ات َّ ُقوا َربَّمُك ُ اذَّل ِ ي َخلَ َقمُك ْ ِم ْن ن َ ْف ٍس َوا ِحدَ ٍة َو َخلَ َق ِمهْن َا‬ Hadirin…

‫ون ِب ِه‬ hَ ُ‫َز ْوهَج َ ا َوب َ َّث ِمهْن ُ َما ِر َجااًل َك ِث ًريا َو ِن َس ًاء َوات َّ ُقوا اهَّلل َ اذَّل ِ ي ت َ َس َاءل‬
Khotib mengingatkan pada diri khotib sendiri dan kepada jama’ah
sekalian, untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan

‫َواَأْل ْر َحا َم َّن اهَّلل َ اَك َن عَلَ ْيمُك ْ َر ِقي ًبا‬


cara menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangannya.

‫ِإ‬
‫اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين آ َمنُوا ات َّ ُقوا اهَّلل َ َوقُولُوا قَ ْواًل َس ِديدً ا يُ ْص ِل ْح لَمُك ْ َأمْع َ الَ ْمُك‬
Hadirin…
Jika ada seorang tamu yang kita cintai dan rindukan memberitahu bahwa

‫َوي َ ْغ ِف ْر لَمُك ْ ُذنُوبَمُك ْ َو َم ْن يُ ِطع ِ اهَّلل َ َو َر ُسوهَل ُ فَ َق ْد فَ َاز فَ ْو ًزا َع ِظميًا‬


ia akan datang, bagaimanakah perasaan kita dan apa yang akan kita
lakukan?
Tidak diragukan lagi, kita akan senang dan berbahagia, kemudian kita ketika bulan Ramadhan datang - sebagaimana hadits yang diriwayatkan
akan bersiap-siap menyambut kunjungan itu dan sedapat mungkin kita an-Nasa'i dari Abu Hurairah:
akan merapikan diri, membersihkan rumah dan menyiapkan acara-acara
yang menarik dalam rangka kunjungan itu.   Dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu 'anh beliau berkata, bahwa
Ayyuhal muslimun, bagaimana jika tamu itu bukan saja kita cintai, akan Rasulullah telah bersabda : "Sungguh telah datang pada kalian bulan
tetapi juga dicintai Allah, Rasul-Nya dan seluruh kaum muslimin? Ramadhan, bulan yang penuh berkah, yang mana pada bulan tersebut
Bagaimana jika tamu ini selama tinggal bersarna kita, apalagi antara Allah SWT mewajibkan kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu, pintu-
siang dan malamnya membawa kebaikan dan keberkahan? pintu langit dibuka, sementara pintu-pintu neraka ditutup serta syaitan-
syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat sebuah malam yang lebih baik
Sekitar 29 hari lagi, tamu kita akan hadir. Tamu yang dirnaksud itu tidak dari seribu bulan.(HR. An-Nasa'i)   Selain itu, Rasulullah mengajarkan
lain adalah bulan Ramadhan, bulan yang rnulia, bulan Al-Qur’an, bulan kepada kita sebuah doa yang dipanjatkan menjelang datangnya
shiam, bulan bertahajjud, bulan qiyamullail, bulan kesabaran dan takwa, Ramadhan, yakni : Allâhumma bâriklanâ fî Rajaba wa Sya'bâna, wa
bulan kasih sayang, bulan ampunan dan terbebasnya hamba dan api ballighna Ramâdlana (ya Allah berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban,
neraka, bulan yang terdapat di dalamnya suatu malam yang lebih baik dan dan sampaikan (usia) kami berjumpa Ramadhan) (HR. Ahmad dan
seribu bulan, bulan di mana syetan dibelenggu, pintu neraka ditutup dan Bazzar).   Oleh karena itu, marilah kita sambut kedatangan bulan
pintu syurga dibuka. Ramadhan dengan penuh suka cita "Marhaban Ya Ramadhan (selamat
datang bulan Ramadhan), kami sambut kedatanganmu dengan penuh suka
Tak lain karena di dalam bulan Ramadhan terkandung kemuliaan dan cita."
keistimewaan yang amat besar, yang tak bisa dijumpai pada bulan-bulan
lainnya. Nilai ibadah dilipatgandakan, doa-doa dikabulkan, dosa Semoga Allah melimpahkan karunia-Nya kepada kita dan tidak berpisah
diampuni, pintu surga dibuka, sementara pintu neraka ditutup. Ramadhan, dengan bulan itu kecuali telah menyucikan ruh dan jiwanya.
tak ubahnya tamu agung yang selalu dinanti-nanti kedatangannya.
Rugilah orang yang tidak dapat bertemu dengannya. Namun akan lebih
‫قَ ْد َأفْلَ َح َم ْن َزاَّك هَا‬
rugi lagi bagi mereka yang menjumpainya tapi tidak mengambil sesuatu “Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu” (Asy-Syams:
darinya, yakni dengan menggunakannya sebagai momen meningkatkan 9).
kualitas ibadah dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Hadirin..
Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya Pertanyaannya :
dalam rangka menyambut bulan yang penuh berkah tersebut, sehingga Bagaimana kita Menyambut Bulan Ramadhan selain kegembiraan atas
kita dapat memanfaatkannya secara maksimal untuk beribadah hadirnya bulan Ramadhan tersebut? Bekal apa saja yang akan kita
mendekatkan diri kepada Allah. Dengan demikian, apa yang menjadi persiapkan?
tujuan akhir dari puasa Ramadhan ini, yakni derajat ketakwaan dapat kita
raih. Untuk itulah, Rasulullah SAW tak lupa berpesan kepada umatnya BEKAL PERTAMA ADALAH ILMU.
Ilmu apa saja yang mesti disiapkan sebelum puasa? Yang utama adalah
Persiapan yang utama yang mesti ada adalah persiapan ilmu. Karena ilmu yang bisa membuat puasa kita sah, yang bila tidak dipahami bisa
orang yang beribadah pada Allah tanpa didasari ilmu, maka tentu jadi ada kewajiban yang kita tinggalkan atau larangan yang kita terjang.
ibadahnya bisa jadi sia-sia. Dalam beramal, seorang muslim mestilah Lalu dilengkapi dengan ilmu yang membuat puasa kita semakin
mempersiapkan ilmu terlebih dahulu sebelum bertindak. sempurna. Juga bisa ditambahkan dengan ilmu mengenai amalan-amalan
Tidak tahu akan hukum puasa, bisa jadi puasa kita rusak. Tidak tahu apa utama di bulan Ramadhan, ilmu tentang zakat, juga mengenai aktifitas
saja hal-hal yang disunnahkan saat puasa, kita bisa kehilangan pahala sebagian kaum muslimin menjelang dan saat Idul Fithri, juga setelahnya.
yang banyak. Tidak tahu jika maksiat bisa mengurangi pahala puasa, kita Semoga dengan mempelajarinya, bulan Ramadhan kita menjadi lebih
bisa jadi hanya dapat lapar dan dahaga saja saat puasa. Ingatlah syarat berkah.
diterimanya ibadah bukan hanya ikhlas. Ibadah bisa diterima jika Semoga Allah memudahkan kita dalam meraih ilmu sebelum memasuki
mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, alias ada dalilnya. Ramadhan. Hanya Allah yang memberi taufik.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
“Orang yang beramal tanpa ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada BEKAL KEDUA ADALAH MEMPERBANYAK TAUBAT.
penuntun. Sudah dimaklumi bahwa orang yang berjalan tanpa penuntun
tadi akan mendapatkan kesulitan dan sulit bisa selamat. Taruhlah ia bisa Setiap muslim perlu membawa bekal dalam memasuki bulan
selamat, namun itu jarang. Menurut orang yang berakal, ia tetap saja tidak suci Ramadhan . Setidaknya ada empat amalan yang perlu dikerjakan.
dipuji bahkan dapat celaan.” Salah satunya adalah memperbaiki hubungan dengan Allah
Guru dari Ibnul Qayyim yaitu Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata, dengan taubatan nasuha. Bertaubat dengan sebenarnya.
“Siapa yang terpisah dari penuntun jalannya, maka tentu ia bisa tersesat.
Tidak ada penuntun yang terbaik bagi kita selain dengan mengikuti ajaran Menurut para ulama yang berasal dari empat madzab fiqih yaitu Madzab
Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.” Maliki, Hambali, Syafi’i, dan Hanafi menyatakan bahwa hukum
pelaksanaan shalat taubat adalah sunah. Jadi, ketika seseorang telah
‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz juga pernah berkata, berbuat dosa atau kesalahan, dan ketika ia memiliki keinginan untuk
‫َم ْن َع َبدَ اهَّلل َ ِب َغرْي ِ ِعمْل ٍ اَك َن َما يُ ْف ِسدُ َأ ْكرَث َ ِم َّما يُ ْص ِل ُح‬ bertaubat, maka hendaknya ia mengerjakan salat sunah dua rakaat serta
bertaubat kepada Allah SWT.
“Siapa yang beribadah kepada Allah tanpa didasari ilmu, maka kerusakan
yang ia perbuatan lebih banyak daripada maslahat yang diperoleh.” Hal ini berdasarkan hadits Abu Bakr Ash Shiddiq, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
Bagaimana kita bisa mendapat ‘ilmu (terkait puasa khususnya)?
Yang paling utama adalah kita bisa menghadiri majelis ‘ilmu pengajian-
pengajian yang didalamnya ada ustadz/ustadz yang sangat berkompeten.
Selain itu, kita bisa memanfaatkan android kita, untuk mendapatkan
penjelasan ustadz dari youtube, dll.
« َّ ‫الطه َُور مُث َّ ي َ ُقو ُم فَ ُي َصىِّل َر ْك َع َتنْي ِ مُث‬
ُّ ‫َما ِم ْن َع ْب ٍد يُ ْذ ِن ُب َذنْ ًبا فَ ُي ْح ِس ُن‬ melaksanakan shalat taubat sebanyak dua raka’at. Lalu ia bertaubat
sebagaimana keterangan dalam hadits Abu Bakr Ash Shiddiq.”
‫ مُث َّ قَ َرَأ َه ِذ ِه اآلي َ َة َ(واذَّل ِ َين َذا فَ َعلُوا‬.» ُ ‫ي َْس َت ْغ ِف ُر اهَّلل َ الَّ غَ َف َر اهَّلل ُ هَل‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ Setelah seseorang mengetahui shalat taubat, ia pun harus memenuhi
ِ‫فَا ِحشَ ًة َأ ْو َظلَ ُموا َأنْ ُف َسه ُْم َذ َك ُروا اهَّلل َ ) ىَل آ ِخ ِر اآليَة‬ syarat-syarat taubat. Apa saja syarat-syaratnya? Secara ringkas dikatakan

‫ِإ‬
“Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan
oleh para ulama sebagaimana disampaikan Ibnu Katsir,

baik, kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua raka’at kemudian “Menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa yang telah lalu.
meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa
Kemudian beliau membaca ayat ini: “Dan (juga) orang-orang yang tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus
apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka menyelesaikannya/ mengembalikannya.”
ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan
siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan Secara lebih rinci, syarat-syarat taubat adalah:
mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka 1. Taubat dilakukan dengan ikhlas, bukan karena makhluk atau untuk
mengetahui.[3]” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah) tujuan duniawi.
2. Menyesali dosa yang telah dilakukan dahulu sehingga ia pun tidak
Shalat taubat ini bisa cukup dengan dua raka’at dan cukup niat dalam ingin mengulanginya kembali. Sebagaimana dikatakan oleh Malik bin
hati. Dinar, “Menangisi dosa-dosa itu akan menghapuskan dosa-dosa
Kapan waktu pelaksanaan? Tidak ada keterangan waktu pelaksanaannya, sebagaimana angin mengeringkan daun yang basah.” ‘Umar, ‘Ali dan
boleh dilakukan siang atau malam hari. Bahkan di waktu terlarang untuk Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa taubat adalah dengan menyesal.
shalat sekalipun, seseorang boleh melakukannya. Ibnu Taimiyah 3. Tidak terus menerus dalam berbuat dosa saat ini. Maksudnya, apabila
rahimahullah berkata, ia melakukan keharaman, maka ia segera tinggalkan dan apabila ia

‫ة َو ِاج َب ٌة عَىَل الْ َف ْو ِر َوه َُو‬hَُ ‫َو َك َذكِل َ َصاَل ُة التَّ ْوب َ ِة فَ َذا َأ ْذن ََب فَالتَّ ْوب‬ meninggalkan suatu yang wajib, maka ia kembali menunaikannya. Dan

ْ‫يث َأيِب بَك ٍر‬ ‫مُث‬ ْ ‫ِإ‬ jika berkaitan dengan hak manusia, maka ia segera menunaikannya atau
ِ
ِ ‫وب اَمَك يِف َحد‬ َ ‫وب إ ىَل َأ ْن يُ َصيِّل َ َرك َع َتنْي ِ َّ ي َ ُت‬ ٌ ُ‫َم ْند‬ meminta maaf.
4. Bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut di masa akan datang

‫الص ِّد ِيق‬


ِّ karena jika seseorang masih bertekad untuk mengulanginya maka itu
pertanda bahwa ia tidak benci pada maksiat. Hal ini sebagaimana tafsiran
sebagian ulama yang menafsirkan taubat adalah bertekad untuk tidak
“Demikian pula shalat taubat (termasuk shalat yang memiliki sebab dan
mengulanginya lagi.
harus segera dilakukan, sehingga boleh dilakukan meskipun waktu
5. Taubat dilakukan pada waktu diterimanya taubat yaitu sebelum datang
terlarang untuk shalat). Jika seseorang berbuat dosa, maka taubatnya itu
ajal atau sebelum matahari terbit dari arah barat. Jika dilakukan setelah
wajib, yaitu wajib segera dilakukan. Dan disunnahkan baginya untuk
itu, maka taubat tersebut tidak lagi diterima.
artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat
mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau
Allah Ta’ala berfirman, kehendaki pasti akan menjadi mudah.
‫اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين َآ َمنُوا تُوبُوا ىَل اهَّلل ِ ت َْوب َ ًة ن َُصو ًحا‬
“Hai
‫ِإ‬
orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At Tahrim: 8)
‫اللَّه َُّم ىِّن َأ ْسَأكُل َ ِف ْع َل الْ َخرْي َ ِات َوتَ ْركَ الْ ُم ْن َك َر ِات‬
Semoga Allah mudahkan kita untuk selalu taat kepada-Nya dan menjauhi
Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar mudah melakukan kebaikan dan
‫ِإ‬
setiap dosa serta menjadikan kita hamba-hamba yang gemar bertaubat
atas dosa yang tidak bosan-bosannya dilakukan. Amiin Yaa Mujibas meninggalkan kemungkaran. (HR. Tirmidzi).
Saailin.
Semoga Allah menjadikan Ramadhan kita lebih baik dari sebelumnya.
BEKAL KETIGA ADALAH MEMPERBANYAK MEMOHON Marilah kita menyambut 'tamu agung' bulan Ramadhan mubarok dengan
KEMUDAHAN DARI ALLAH. suka cita, diiringi ilmu, taubat dan perbanyak do’a kemudahan.

Selain dua hal di atas, kita juga harus pahami bahwa untuk mudah
melakukan kebaikan di bulan Ramadhan, itu semua atas kemudahan dari
‫هللا يِل ْ َولَمُك ْ يِف ْ ْال ُق ْرآ ِن ْال َع ِظمْي ِ َون َ َف َعيِن َوإ اَّي مُك ْ ِمبَا ِف ْي ِه ِم َن اْآل َاي ِت‬
ُ َ‫اَب َرك‬
Allah. Jika kita terus pasrahkan pada diri sendiri, maka ibadah akan
menjadi sulit untuk dijalani. Karena diri ini sebenarnya begitu lemah.
َّ ‫َواذل ْكر ِالْ َح ِكمْي ِ َوتَ َقبَّ َل ِميِّن َو ِمنْمُك ْ ِت َال َوتَ ُه إ ن َّ ُه ه َُو‬
‫الس ِم ْي ُع ْال َع ِلمْي‬
Oleh karena itu, hendaklah kita banyak bergantung dan tawakkal pada
Allah dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Terus memohon do’a
pada Allah agar kita mudah menjalankan berbagai bentuk ibadah baik
shalat malam, ibadah puasa itu sendiri, banyak berderma,
mengkhatamkan atau mengulang hafalan Qur’an dan kebaikan lainnya.

Do’a yang bisa kita panjatkan untuk memohon kemudahan dari Allah
adalah sebagai berikut.
‫اللَّه َُّم َال َسهْ َل الَّ َما َج َعلْ َت ُه َسهْ ًال َوَأن َْت جَت ْ َع ُل احل َْز َن َذا ِشْئ َت َسهْ ًال‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫الس َال ُم عَىَل َأرْش َ ِاف اَألنْ ِب َيا ِء‬ ‫احلَ ْمدُ ِهلل َر ِ ّب ال َعا ِملنْي َ َو َّ‬
‫الص َال ُة َو َّ‬ ‫‪Marilah kita berdoa pada Allah, moga setiap doa kita diperkenankan oleh‬‬
‫‪Allah SWT.‬‬

‫َو ْاملر َس ِلنْي َ ن َ ِب ِي ّنَا ُم َح َّم ٍد َوعَىَل آهِل ِ َوحَص ْ ِب ِه َأمْج َ ِعنْي َ‬ ‫ات اَأل ْح َيا ِء ِمهْن ُ ْم‬‫ات َواملْؤ ِم ِننْي َ‪َ h‬واملْؤ ِمنَ ِ‬ ‫الله َُّم ا ْغ ِف ْر ِللْ ُم ْس ِل ِمنْي َ َو ْ‬
‫املس ِل َم ِ‬
‫‪Amma ba’du‬‬ ‫َواَأل ْم َو ِات ن ََّك مَس ِ ْي ٌع قَ ِريْ ٌب ُم ِج ْي ُب ادلَّ ع َْو ِة‬
‫ِإ‬
‫‪Ma’asyirol muslimin jama’ah shalat Jumat rahimani wa rahimakumullah‬‬ ‫ِ‬ ‫َ‬
‫َربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلوبَنَا ب َ ْعدَ ْذ هَدَ يْتَنَا َوه َْب لنَا م ْن ُ ن َْك َرمْح َ ًة ن ََّك َأن َْت‬
‫دَل‬ ‫ُ‬
‫…‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫‪Kesimpulan dari khutbah pertama tadi, ada tiga bekal yang bisa kita‬‬
‫الْ َوه ُ‬
‫َّاب‬
‫‪persiapkan dalam menyambut bulan Ramadhan.‬‬
‫‪Pertama: membekali diri dengan ilmu tentang segala hal terkait puasa,‬‬
‫الساَل ِم‪،‬‬ ‫اللَّه َُّم َأ ِل ّ ْف بَنْي َ قُلُو ِبنَا‪َ ،‬وَأ ْص ِل ْح َذ َات ب َ ْي ِننَا‪َ ،‬وا ْه ِداَن ُس ُب َل َّ‬
‫‪Kedua: memperbanyak taubat kepada Allah SWT.‬‬
‫ور‪َ ،‬و َج ِنّ ْبنَا الْ َف َوا ِح َش َما َظه ََر ِمهْن َا َو َما‬ ‫ات ىَل النُّ ِ‬ ‫َوجَن ِ ّنَا ِم َن ُّ‬
‫الظلُ َم ِ‬
‫‪Ketiga: memperbanyak memohon kemudahan dari Allah.‬‬
‫ِإ‬
‫‪Di akhir khutbah ini, kami ingatkan untuk selalu bershalawat pada Nabi‬‬ ‫ب َ َط َن‪َ ،‬واَب ِركْ لَنَا يِف َأمْس َ اعنَا‪َ ،‬وَأبْ َص ِاراَن ‪َ ،‬وقُلو ِبنَا‪َ ،‬وَأ ْز َو ِاجنَا‪،‬‬
‫ُ‬ ‫ِ‬
‫َو ُذ ّ ِراَّي ِتنَا‪َ ،‬وت ُْب عَلَ ْينَا ن ََّك َأن َْت التَّ َّو ُاب َّالر ِح ُمي‪َ ،‬وا ْج َعلْنَا َشا ِك ِر َين‬
‫‪shallallahu ‘alaihi wa sallam. Siapa yang bershalawat pada beliau sekali,‬‬
‫‪akan dibalas sepuluh kali.‬‬
‫ِإ‬
‫ون عَىَل النَّيِب ِ ّ اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين آ َمنُوا َصلُّوا عَلَ ْي ِه‬
‫َّن اهَّلل َ َو َماَل ِئ َكتَ ُه يُ َصل ُّ َ‬ ‫ِل ِن َع ِم َك ُمثْ ِن َني هِب َا عَلَ ْي َك‪ ،‬قَا ِب ِل َني لَهَا‪َ ،‬وَأ ِت ِم ْمهَا عَلَ ْينَا‬
‫ِإ‬ ‫َربَّنَا آ ِتنَا يِف ادلُّ نْ َيا َح َسنَ ًة َويِف اآْل ِخ َر ِة َح َسنَ ًة َو ِقنَا عَ َذ َاب النَّ ِار‬
‫َو َس ِل ّ ُموا ت َ ْس ِلاميً‬
‫َاللَّه َُّم َص ِ ّل عَىَل ُم َح َّم ٍد َوعَىَل آ ِل ُم َح َّم ٍد اَمَك َصل َّ ْي َت عَىَل ْب َرا ِهمْي َ َوعَىَل‬ ‫هللا عَىَل ن َ ِب ِي ّنَا ُم َح َّم ٍد َوعَىَل آهِل ِ َوحَص ْ ِب ِه و َ َم ْن تَ ِب َعه ُْم ْح َس ٍان‬ ‫َو َصىَّل ُ‬
‫ِإ‬ ‫ِإِب‬
‫آ ِل ْب َرا ِهمْي َ ‪ ،‬ن ََّك مَح ِ ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ .‬واَب ِركْ عَىَل ُم َح َّم ٍد َوعَىَل آ ِل ُم َح َّم ٍد اَمَك‬ ‫‪ .‬ىَل ي َ ْو ِم ادلّ ْين‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫َوآ ِخ ُر َدع َْوااَن َأ ِن ال َح ْمدُ هلل َر ِ ّب ال َعالَ ِمنْي َ‬
‫اَب َر ْك َت عَىَل ْب َرا ِهمْي َ َوعَىَل آ ِل ْب َرا ِهمْي َ ‪ ،‬ن ََّك مَح ِ ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬

Anda mungkin juga menyukai