Anda di halaman 1dari 44

XLVII/November - 2020

09 Utamakan Keselamatan
16 Urgensi Penyediaan
35
Menilik Literasi Karya Seni di
Masa Pandemi
Masyarakat dan Kondisi Fasilitas Sanitasi dan
Pesona Sandiwara
Psikososial Anak Isolasi yang Memadai
Sastra di Udara

PEMBELAJARAN
SELAMA MASA PANDEMI
DAFTAR ISI
04 Salam Mas Mendikbud

06 30
Resensi
Sekilas Kemendikbud
Belajar Matematika
Menyenangkan Sambil

09
Prinsip Kebijakan Pendidikan di Masa
Pandemi Covid-19 Bermain di Rumah

31
Utamakan Keselamatan Infografis Perpustakaan
Masyarakat dan Kondisi
Layanan Daring
Psikososial Anak
Perpustakaan Kemendikbud

12
Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning Saat Pandemi Covid-19
Perlu Izin Berlapis dan Harus

32
Seputar Film Indonesia
Kedepankan Protokol
Menumbuhkan Literasi
Kesehatan
Film Melalui Lomba

16
Penerapan Protokol Kesehatan di Ulasan Singkat Film
Sekolah Kejuruan,Perguruan Tinggi,
dan Sekolah Berasrama Indonesia

35
Urgensi Penyediaan Kebudayaan
Fasilitas Sanitasi dan Isolasi Pesona Sandiwara
yang Memadai Sastra di Udara

20 Penyesuaian Kebijakan
Pembelajaran di Masa
Pandemi Covid-19
38
Kajian
Rumah Belajar Bantu
Siswa Atasi Trauma

22
Implementasi Kurikulum untuk Kondisi Pascagempa
Khusus Jenjang Pendidikan Dasar,

41
Menengah, dan Kejuruan Bangga Berbahasa Indonesia

Beban Kerja 24 Jam Tatap Menggunakan Tanda


Muka dalam Seminggu Tanya (?) dan
Dikecualikan Tanda Seru (!) dengan
Benar

26
Praktik Baik Pembelajaran di
Tengah Pandemi Covid 19
“Guru Kreatif, Siswa Aktif,
Begitupun Sebaliknya”

28
Opini
Prasyarat Keberhasilan
Penerapan Kurikulum Darurat
Di Masa Pandemi Covid-19
Sapa Redaksi
Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri mempelajari matematika dengan cara yang mudah
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran dimengerti oleh anak. Simak ulasannya di halaman
pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 30.
2020/2021 di Masa Pandemi Coronavirus Disease
2019 (Covid-19) menjadi rujukan bagi satuan Pada rubrik Seputar Film Indonesia, disajikan
pendidikan dalam proses belajar mengajar. SKB artikel terkait lomba ulasan singkat film Indonesia
yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan (LUSFI) yang digelar oleh Kemendikbud. Tulisan
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, yang dapat dibaca di halaman 32 dan 33 ini, juga
dan Menteri Dalam Negeri tersebut dikeluarkan menampilkan ulasan dari para pemenang dan apa
pada Juli 2020 dan kemudian direvisi pada Agustus alasan di balik terpilihnya ulasan mereka sebagai
2020. Revisi dilakukan untuk mengakomodasi juara.
hasil evaluasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
pembelajaran. Rubrik lainnya yang dapat pembaca simak adalah
Kajian, yang menampilkan artikel tulis-ulang hasil
Salah satu poin yang direvisi dalam SKB tersebut penelitian di bidang pendidikan dan kebudayaan.
adalah ketentuan mengenai diperbolehkannya Kali ini redaksi hadirkan penelitian tentang Rumah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di semua zona Belajar yang dimanfaatkan oleh peserta didik di
untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, daerah pascagempa. Penelitian ini mengungkapkan
khusus untuk materi praktikum. Ketentuan yang bagaimana Rumah Belajar membantu peserta didik
sama juga berlaku untuk perguruan tinggi, di mana mengatasi trauma yang dialami saat mengakses
ada kebutuhan praktikum bagi mahasiswa dan laman tersebut dan sejenak melupakan kondisi
dosen yang mau tidak mau hanya dapat dilakukan di rumah dan sekolah mereka yang porak poranda
lingkungan kampus. akibat gempa bumi di Nusa Tenggara Barat pada
Juli 2019 silam.
Catatan penting tentang apa saja yang boleh dan
yang tidak boleh dilakukan oleh satuan pendidikan Terakhir, ada sajian artikel ringan mengenai bahasa
selama menyelenggarakan pembelajaran tatap Indonesia tentang penggunaan tanda tanya dan
muka, menjadi fokus pembahasan di edisi XLVII ini. tanda seru dengan benar. Pada bagian ini, pembaca
Tim redaksi berhasil mengulas dan menyajikan topik diingatkan kembali kapan harus menggunakan
utama tersebut dalam 21 halaman. tanda tanya dan kapan menggunakan tanda seru
dalam sebuah tulisan. Uraian tentang kedua tanda
Selanjutnya pada rubrik Resensi Buku, tersaji baca tersebut dapat disimak di halaman 40. Dan di
ulasan ringkas mengenai buku berjudul “Belajar halaman 41, disajikan senarai kata serapan . Selamat
Matematika Menyenangkan Sambil Bermain di membaca.
Rumah”. Buku ini berisi materi dan panduan bagi
guru dan orang tua peserta didik yang berada di Redaksi
jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), untuk

REDAKSI
Pelindung: Editor: Zainuddin, Sigit Supriyadi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fotografi, Desain & Artistik: BKHM
Nadiem Anwar Makarim Sekretariat Redaksi
Penasihat: Sekretaris Jenderal, Ainun Na'im Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat,
Pengarah Konten: Staf Khusus Mendikbud Bidang Kemendikbud, Gedung C Lantai 4, Jln. Jenderal
Komunikasi dan Media, Muhamad Heikal Sudirman, Senayan, Jakarta, Telo. (021) 5711144
Pes. 2413.
Penanggung Jawab: Kepala Biro Kerja Sama dan
Humas, Evy Mulyani
Pemimpin Redaksi: Anang Ristanto kemdikbud.go.id
Redaktur Pelaksana: Ratih Anbarini Kemdikbud.RI
Staf Redaksi: Agi Bahari, Desliana Maulipaksi, Aline @kemdikbud_RI
Rogeleonick, Nurwidiyanto, Dwi Retnawati, Anang kemdikbud.ri
Kusuma, Prani Pramudita, Denty Anugrahmawati, Kemdikbud.RI
Denis Sugianto, Ryka Hapsari Putri, Lany Fitriana, Kemdikbud.RI
Intan Indriaswarti jendela.kemdikbud.go.id
SALAM MAS MENDIKBUD

Salam Mas Mendikbud

B
ANGSA INI berjuang sangat keras Negeri kemudian menyepakati
menghadapi pandemi Covid-19. Ini keputusan tentang panduan
menjadi perjuangan kita semua, pembelajaran di tahun ajaran baru yang
perjuangan tanpa kenal lelah, perjuangan dimulai pada Juli 2020. Dalam keputusan
melawan bosan, perjuangan memutus ini ditetapkan bahwa sekolah yang
rantai penyebaran wabah ini. Semua lini berada di zona hijau dapat melakukan
kehidupan merasakan dampaknya, tak pembelajaran tatap muka.
terkecuali di bidang pendidikan.
Sebulan selama pelaksanaan keputusan
Sejak diumumkan pertama kali adanya bersama tersebut, kami melihat bahwa
kasus pertama Covid-19 pada Maret situasi selama PJJ menghadapi berbagai
2020, sekolah meniadakan pembelajaran tantangan, baik dari guru, orang tua,
tatap muka dan menggantinya dengan maupun bagi siswa. Meskipun sudah
pembelajaran dari rumah. Pembelajaran banyak inisiatif yang dilakukan, mulai
jarak jauh (PJJ) digunakan sebagai dari program guru berbagi, relaksasi
media pada masa pandemi karena penggunaan dana Bantuan Operasional
kesehatan dan keselamatan warga Sekolah (BOS) dan dana Bantuan
satuan pendidikan dan masyarakat luas Operasional (BOP) PAUD dan Pendidikan
menjadi prioritas. Kesetaraan, program Belajar dari
Rumah di TVRI dan siaran pembelajaran
Setelah melalui evaluasi pembelajaran di RRI. Namun hal ini tidak cukup
jarak jauh (PJJ) dan berkoordinasi menjawab tantangan selama PJJ.
dengan seluruh pihak terkait, termasuk
satuan tugas penanganan Covid-19, Sebuah riset menyebutkan, beberapa
diketahui bahwa 80 persen daerah kendala yang timbul dalam pelaksanaan
3T di Indonesia termasuk dalam zona PJJ di antaranya kebingungan guru
hijau. Artinya, pada sekolah di daerah dalam mengelola PJJ dan masih
ini, dengan penerapan protokol yang terfokus dalam penuntasan kurikulum.
ketat, sebenarnya bisa melaksanakan Sementara itu tidak semua orang
pembelajaran secara tatap muka. tua mampu mendampingi anak-anak
belajar di rumah dengan optimal karena
Kementerian Pendidikan dan harus bekerja ataupun kemampuan
Kebudayaan (Kemendikbud) bersama sebagai pendamping belajar anak. Para
Kementerian Agama, Kementerian peserta didik juga mengalami kesulitan
Kesehatan, dan Kementerian Dalam berkonsentrasi belajar dari rumah serta

4 Edisi XLV/Juli 2020


SALAM MAS MENDIKBUD

meningkatnya rasa jenuh/bosan. Karena kesenjangan akses/fasilitas belajar di


itulah, kami memperluas pembelajaran rumah.
tatap muka ke zona kuning, yang semula
hanya diizinkan untuk zona hijau. Tidak ada yang lebih utama selain
kesehatan dan keselamatan
Kami juga meluncurkan kurikulum peserta didik, pendidik, dan tenaga
darurat, berupa kurikulum yang kependidikan. Namun, di saat yang sama,
disederhanakan untuk digunakan dalam kita harus memastikan pembelejaran
situasi seperti saat ini. Harapannya terus berjalan meskipun di tengah
dengan adanya kurikulum darurat akan tantangan pandemi sehingga anak tetap
memudahkan proses pembelajaran mendapatkan hak atas pendidikan.
di masa pandemi. PJJ hadir memberi Hal yang tidak kalah penting juga
pengalaman belajar yang bermakna, adalah tumbuh kembang dan kondisi
tanpa terbebani tuntutan menuntaskan psikososial peserta didik. Untuk itulah
seluruh capaian kurikulum untuk berbagai kebijakan pendidikan di masa
kenaikan kelas maupun kelulusan. pandemi diimplementasikan. Mari kita
Aktivitas dan tugas pembelajaran berkolaborasi untuk memastikan setiap
dapat bervariasi antar siswa dengan anak dapat terus belajar dengan sehat
memperhatikan kondisi psikologis dan selamat. Dengan semangat gotong-
siswa, sesuai minat dan kondisi masing- royong di semua lini, kita pasti mampu
masing, termasuk mempertimbangkan melewati semua tantangan ini. (*)

Edisi XLV/Juli 2020 5


SEKILAS KEMENDIKBUD

Rumah Belajar pembelajaran bagi


peserta didik.
Raih Penghargaan Sebagai upaya
mengenalkan
ICMA 2020 Kategori Rumah Belajar lebih
Influencer Marketing luas, setiap tahun
Pusdatin (Pusat
Rumah Belajar merupakan portal Data dan Teknologi
pembelajaran resmi Kemdikbud yang Informasi) memilih
menyediakan bahan belajar serta satu atau dua guru terbaik dari setiap
fasilitas komunikasi yang mendukung
interaksi antarkomunitas. Dengan
provinsi untuk menjadi Duta Rumah
Belajar. Hingga saat ini, Duta Rumah
14/9
menggunakan Rumah Belajar, kita Belajar telah mencapai 100 orang. 2020
dapat belajar di mana saja, kapan saja “Melalui Duta Rumah Belajar inilah
dengan siapa saja. Portal Rumah Belajar Rumah Belajar semakin dikenal di
memperoleh Juara ketiga penghargaan kalangan masyarakat pendidikan di
Anugerah Indonesia Content Marketing daerah-daerah,” kata Hasan.
Award (ICMA) 2020 kategori
Kementerian/Lembaga/Pemerintah dan Kolaborasi lintas tim dan lintas institusi
BUMN. dalam mengembangkan Rumah
Belajar menjadikan satu pilihan media
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Data pembelajaran bagi peserta didik dari
dan Teknologi Informasi (Pusdatin) , Sabang hingga Merauke di semua
Hasan Chabibie berharap, raihan ini jenjang sehingga kualitas pendidikan
mampu meningkatkan kualitas Rumah semakin merata. (LAF)
Belajar sebagai salah satu pilihan media

Berprestasi dengan tetap berada di rumah. Seni


pertunjukkan dan seni penciptaan
Seni dari merupakan dua seni yang di lombakan
Rumah dalam tahun ini. Pada seni pertunjukan, peserta
dapat memilih lomba baca puisi, gitar
FLSN 2020 solo, monolog, tari kreasi, dan vokal
solo. Sementara bidang seni penciptaan
Di tengah pandemi Covid-19, Pusat terdiri dari lomba desain poster, film
20/9 Prestasi Nasional (Puspresnas)
Kementerian Pendidikan dan
pendek, kriya, dan komik digital. Masa
unggah karya dibuka dari tanggal 17
2020 Kebudayaan menggelar Festival dan Agustus sampai dengan 12 September
Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2020, sedangkan dari tanggal 16 sampai
dengan tema “Berprestasi, Unggul, 20 September 2020 dilakukan penilaian
dan Mendunia,”. 12.879 siswa dari 34 karya peserta tingkat provinsi.
provinsi mengikuti FLS2N jenjang SMA,
melalui tema yang usung diharapan agar Asep Sukmayadi, Plt. Kepala Puspresnas
para siswa dapat menggali budaya lokal mengaku terkejut dengan melihat
dalam berkarya seni yang selanjutnya antusiasme peserta saat ini sungguh
dapat diterima pada tingkat global. banyak. “Meski tidak hadir langsung
Artinya, para siswa diharapkan dapat untuk berkompetisi dan tampil di
mencapai kompetensi tertinggi dalam hadapan para juri, diharapkan semangat
suatu bidang pilihannya serta cakap untuk menunjukkan prestasi terbaik
dan terampil, sehingga kemudian dapat tak tersurutkan oleh situasi pandemi
mengepakkan sayap untuk  dikenal luas ini.  Selamat berlomba bagi semua
dan menjadi milik dunia. peserta, tetaplah berkarya dan
berprestasi di tengah pandemi!”ujarnya.
Tahun ini pelaksanaannya sangat (LAF)
berbeda, peserta melakukan lomba

6 Edisi XLV/Juli 2020


SEKILAS KEMENDIKBUD

25/9 Tim Olimpiade dari empat siswa/siswi berprestasi


sekolah menengah yang khusus

2020 Komputer Indonesia dibimbing selama beberapa bulan untuk


menghadapi IOI.
Raih Medali pada
International Seluruh anggota tim Indonesia
memperoleh medali, di antaranya
Olympiad in Pikatan Arya Bramajati asal SMA

Informatics 2020. Semesta BBS Semarang  yang meraih


medali emas, Rama Aryasuta Pangestu
Pandemi Covid -19 tidak menyurutkan asal SMAK Kanisius Jakarta yang meraih
semangat para Tim Olimpiade medali perak, Dasco Gabriel asal SMA
Komputer Indonesia (TOKI) untuk Sutomo 1 Medan dan Edbert Geraldy
tetap berprestasi di ajang dunia. Hal Cangdinata asal SMA Sutomo 1 Medan
ini dibuktikan dengan keberhasilan yang masing-masing meraih medali
mereka meraih medali emas pada Ajang perunggu.
International Olympiad in Informatics
(IOI) Tahun 2020. Meski dilakukan secara virtual, Plt.
Kepala Pusat Prestasi Nasional Asep
IOI merupakan olimpiade sains di bidang Sukmayadi mengaku senang dengan
informatika khususnya pemrograman capaian prestasi yang diraih pada siswa.
yang selalu diselenggarakan setiap “Prestasi dunia anak-anak Indonesia
tahunnya di negara yang berbeda- terus bertambah melalui IOI. Kita semua
beda. Tahun 2020 IOI dilaksanakan berbangga dan menyambut gembira
oleh Singapura selaku tuan rumah IOI prestasi ini, lebih-lebih semua masih
ke-32 secara daring pada tanggal dalam situasi pandemik, Selamat dan
13-19 September 2020, dan diikuti 347 terima kasih kepada semua anak-
peserta lain dari berbagai negara. anak hebat Indonesia. Kalian telah
Indonesia diwakili Tim Olimpiade membuktikan ketangguhan dan daya
Komputer Indonesia (TOKI) sebuah adaptasi yang tinggi”. (LAF)
merupakan sebuah tim yang terdiri

Edisi XLV/Juli 2020 7


WAJIB
MENGHINDARI
COVID 19
Iman Aman Imun
   


   

 
  

   
 



FOKUS

Prinsip Kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

Utamakan Keselamatan
Masyarakat dan Kondisi
Psikososial Anak
Kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 memiliki dua prinsip.
Pertama, prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran
adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, keluarga, dan masyarakat. Kedua, tumbuh kembang
peserta didik dan kondisi psikososial menjadi pertimbangan dalam
pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi Covid-19.
Penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19
kemudian fokus pada dua hal, yaitu perluasan pembelajaran tatap
muka untuk zona kuning dan implementasi kurikulum pada satuan
pendidikan dalam kondisi khusus.

D
ALAM SURAT Keputusan Bersama ini dapat berdampak negatif terhadap
(SKB) Empat Menteri tentang tumbuh kembang dan psikososial anak
Penyesuaian Pembelajaran di secara permanen. Saat ini, sebanyak
Masa Pandemi Covid-19, pemerintah 88 persen dari keseluruhan daerah 3T
memutuskan untuk memperluas berada di zona kuning dan hijau. Dengan
pembelajaran tatap muka hingga zona adanya penyesuaian SKB ini, maka
kuning. Sebelumnya, dalam SKB tentang satuan pendidikan yang siap dan ingin
Panduan Pembelajaran pada Tahun melaksanakan pembelajaran tatap muka
Ajaran Baru dan Tahun Akademi Baru di memiliki opsi untuk melaksanakannya
Masa Pandemi Covid-19, pembelajaran secara bertahap dengan protokol
tatap muka hanya diperbolehkan di kesehatan yang ketat.
zona hijau. Keempat menteri yang
mengeluarkan kedua SKB tersebut Namun bagi daerah yang berada
adalah Menteri Pendidikan dan di zona oranye dan merah tetap
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri dilarang melakukan pembelajaran
Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan. tatap muka di satuan pendidikan dan
melanjutkan kegiatan belajar dari rumah.
Tumbuh kembang peserta didik Berdasarkan data per 23 Agustus 2020
dan kondisi psikososial menjadi dari http://covid19.go.id , terdapat
pertimbangan dalam pemenuhan sekitar 48 persen peserta didik masih
layanan pendidikan selama masa berada di zona merah dan  oranye.
pandemi Covid-19. Banyak satuan Sementara itu, sekitar 52 persen
pendidikan di daerah terdepan, terluar, peserta didik berada di zona kuning dan
dan tertinggal (3T) sangat kesulitan hijau.
untuk melaksanakan pembelajaran jarak
jauh (PJJ) karena minimnya akses. Hal

Edisi XLV/November 2020 9


FOKUS

Prosedur pengambilan keputusan tersebut. Sementara itu untuk PAUD


pembelajaran tatap muka di zona dapat memulai pembelajaran tatap muka
kuning dan hijau, tetap dilakukan paling cepat dua bulan setelah jenjang
secara bertingkat seperti pada SKB pendidikan dasar dan menengah.
sebelumnya. Pemerintah daerah,
kantor atau kantor perwakilan (kanwil) Pembelajaran tatap muka dilakukan
Kementerian Agama, dan sekolah, secara bertahap dengan syarat 30-50
memiliki kewenangan penuh untuk persen dari standar peserta didik per
menentukan apakah daerah atau kelas. Untuk SD, SMP, SMA, dan SMK
sekolahnya dapat mulai melakukan dengan standar awal 28-36 peserta
pembelajaran tatap muka. Jadi ketika didik per kelas, dikurangi menjadi 18
suatu daerah sudah berada di zona hijau peserta didik. Untuk Sekolah Luar Biasa
atau kuning, tidak serta merta daerah (SLB), yang awalnya 5-8 peserta didik
atau sekolah bisa langsung memulai per kelas, menjadi 5 peserta didik.
pembelajaran tatap muka kembali. Kemudian untuk PAUD, dari standar
awal 15 peserta didik per kelas, menjadi
Walaupun berada di zona hijau dan 5 peserta didik. Begitu pula jumlah
kuning, satuan pendidikan tidak dapat hari dan jam belajar menjadi dikurangi,
melakukan pembelajaran tatap muka dengan sistem pergiliran rombongan
tanpa adanya persetujuan dari empat belajar (shift) yang ditentukan oleh
pihak, yaitu pemerintah daerah atau masing-masing satuan pendidikan sesuai
kantor wilayah (kanwil) Kementerian dengan situasi dan kebutuhan.
Agama, kepala sekolah (setelah sekolah
dapat memenuhi protokol kesehatan Sementara itu, untuk madrasah dan
yang ketat), adanya persetujuan komite sekolah berasrama di zona hijau dan
sekolah, dan adanya persetujuan dari zona kuning, dapat membuka asrama
orang tua peserta didik. Walaupun dan melakukan pembelajaran tatap muka
kemudian sekolah sudah melakukan sejak masa transisi. Kapasitas asrama
pembelajaran tatap muka, persyaratan pun dibatasi. Bagi asrama dengan jumlah
terakhir tetap harus ada persetujuan peserta didik kurang dari atau sama
dari orang tua peserta didik. Jika orang dengan 100 orang, pada masa transisi
tua tidak setuju, maka peserta didik bulan pertama adalah 50 persen, bulan
tetap belajar dari rumah dan tidak kedua 100 persen, kemudian terus
dapat dipaksa. dilanjutkan 100 persen pada masa
kebiasaan baru. Untuk kapasitas asrama
Dalam SKB tentang Penyesuaian dengan jumlah peserta didik lebih dari
Kebijakan Pembelajaran di Masa 100 orang, pada masa transisi bulan
Pandemi Covid-19, tahapan pertama 25 persen, dan bulan kedua
pembelajaran tatap muka satuan 50 persen, kemudian memasuki masa
pendidikan di zona hijau dan zona kebiasaan baru pada bulan ketiga 75
kuning dilakukan secara bersamaan persen, dan bulan keempat 100 persen.
pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah dengan pertimbangan Jika satuan pendidikan terindikasi
risiko kesehatan yang tidak dalam kondisi tidak aman atau
berbeda untuk kelompok tingkat risiko daerah berubah,
umur pada dua jenjang maka pemerintah daerah

10 Edisi XLV/November 2020


FOKUS

Satuan pendidikan dapat melakukan


pembelajaran tatap muka dengan persetujuan
dari empat pihak, yaitu pemerintah daerah atau
Kanwil Kementerian Agama, kepala sekolah,
komite sekolah, dan orang tua peserta didik.

wajib menutup kembali satuan Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam


pendidikan. Implementasi dan evaluasi Masa Darurat Penyebaran Covid-19
pembelajaran tatap muka adalah mencantumkan bahwa penuntasan
tanggung jawab pemerintah daerah kurikulum tidak diwajibkan. Kebijakan
yang didukung oleh pemerintah pusat. ini juga berimplikasi pada ketentuan
Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan kenaikan kelas atau kelulusan. Satuan
Provinsi atau Kabupaten/Kota, bersama pendidikan dalam kondisi khusus tidak
dengan Kepala Satuan Pendidikan wajib diwajibkan untuk menuntaskan seluruh
berkoordinasi terus dengan satuan capaian kurikulum untuk kenaikan kelas
tugas percepatan penanganan Covid-19 atau kelulusan.
guna memantau tingkat risiko Covid-19
di daerah. Dalam pelaksanaan pembelajaran,
satuan pendidikan dalam kondisi
Implementasi Kurikulum pada khusus memiliki tiga opsi untuk
Satuan Pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum.
Kondisi Khusus Pertama, tetap mengacu pada
Bersamaan dengan dikeluarkannya SKB kurikulum nasional yang selama ini
Empat Menteri tentang Penyesuaian dilaksanakan oleh satuan pendidikan.
Kebijakan Pembelajaran di Masa Kedua, satuan pendidikan mengacu
Pandemi Covid-19, Kemendikbud juga pada kurikulum nasional yang
meluncurkan kebijakan Implementasi disederhanakan untuk kondisi khusus
Kurikulum pada Satuan Pendidikan yang ditetapkan oleh Kepala Badan
dalam Kondisi Khusus. Dalam kebijakan Penelitian dan Pengembangan dan
ini, sekolah diberi fleksibilitas untuk Perbukuan Kemendikbud (untuk
memilih kurikulum yang sesuai dengan jenjang PAUD, pendidikan dasar, dan
kebutuhan pembelajaran siswa pendidikan menengah berbentuk SMA)
dalam kondisi khusus. Kebijakan ini atau Direktur Jenderal Pendidikan
tertuang dalam Keputusan Menteri Vokasi (untuk jenjang pendidikan
Pendidikan dan Kebudayaan menengah yang berbentuk SMK).
(Kepmendikbud) Nomor Ketiga, melakukan penyederhanaan
719/P/2020 tentang Pedoman kurikulum secara mandiri. Keputusan
Pelaksanaan Kurikulum pada untuk memilih salah satu dari tiga opsi
Satuan Pendidikan dalam kondisi tersebut dalam implementasi kurikulum
khusus. Kondisi khusus adalah pada kondisi khusus, diputuskan oleh
suatu keadaan bencana yang satuan pendidikan melalui kepala sekolah
ditetapkan oleh pemerintah sebagai pengambil keputusan. Namun
pusat atau pemerintah daerah. proses pengambilan keputusan
tersebut tetap harus melalui
Surat Edaran rapat bersama dengan
Mendikbud Nomor 4 para guru. (DES)
Tahun 2020 tentang

Edisi XLV/November 2020 11


FOKUS

Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning

Perlu Izin Berlapis dan Harus


Kedepankan Protokol Kesehatan
Setelah mempertimbangan masukan dan berdiskusi dengan berbagai
pihak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
akhirnya memperluas izin pembelajaran tatap muka di sekolah hingga
ke zona kuning. Meski diizinkan, namun sejumlah syarat berlapis tetap
harus dilalui sebelum memulai pembelajaran tatap muka. Prinsip yang
tetap harus diutamakan dalam pembelajaran d masa pandemi adalah
keselamatan dan keamanan siswa.

D
ALAM REVISI Keputusan serta masukan dari para ahli dan
Bersama Empat Menteri yang organisasi.
ditandatangani pada 7 Agustus
2020, Menteri Pendidikan dan Namun, sebelum sekolah memulai
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri pembelajaran tatap muka, ada syarat
Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan dan ketentuan yang harus dipenuhi.
sepakat mengizinkan sekolah di zona Sekolah yang berada di zona hijau
kuning untuk menyelenggarakan dan kuning harus mendapat izin
pembelajaran tatap muka. Keputusan dari pemerintah daerah atau kantor
ini diambil setelah mempertimbangkan wilayah/kantor Kementerian Agama
sejumlah faktor, seperti kebutuhan (untuk sekolah yang berada di bawah
pembelajaran, tumbuh Kementerian Agama).
kembang siswa,
kondisi psikososial,

12 Edisi XLV/November 2020


FOKUS

Ada dua fase dalam penerapan pembelajaran


tatap muka di sekolah, yaitu masa transisi yang
berlangsung selama dua bulan dan apabila
tetap dikategorikan sebagai daerah zona hijau
dan kuning, maka sekolah masuk dalam masa
kebiasaan baru.

Jika telah mendapat izin, satuan Penerapan Pembelajaran Tatap


pendidikan harus memenuhi semua Muka
daftar periksa dan siap dengan
pembelajaran tatap muka. Daftar Setelah seluruh prosedur untuk memulai
periksa itu diakses melalui laman sekolah. pembelajaran tatap muka terpenuhi,
data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar. sekolah tetap harus menyesuaikan
Adapun keenam daftar periksa tersebut penerapan pembelajaran di sekolah dan
adalah (1) Ketersediaan sarana sanitasi melakukan protokol kesehatan. Ada dua
dan kebersihan, seperti toilet bersih, fase dalam penerapan pembelajaran
sarana cuci tangan dengan air mengalir tatap muka di sekolah, yaitu masa
menggunakan sabun atau cairan transisi yang berlangsung selama dua
pembersih tangan, dan disinfektan. (2) bulan dan apabila tetap dikategorikan
Mampu mengakses fasilitas kesehatan sebagai daerah zona hijau dan kuning,
layanan kesehatan, seperti puskesmas, maka sekolah masuk dalam masa
klinik, rumah sakit, dan lainnya. kebiasaan baru.

Kemudian (3) Kesiapan menerapkan Sesuai dengan Keputusan Bersama


area wajib masker kain atau masker Empat Menteri hasil revisi tanggal
tembus pandang bagi yang memiliki 7 Agustus 2020, satuan pendidikan
peserta disabilitas rungu. (4) Memiliki yang dapat memulai paling cepat
thermogun (pengukur suhu tubuh pembelajaran tatap muka adalah jenjang
tembak). (5) Pemetaan warga satuan pendidikan dasar dan menengah.
pendidikan yang tidak boleh melakukan Sementara pada satuan pendidikan anak
kegiatan dari satuan pendidikan, usia dini (PAUD), pembelajaran tatap
seperti memiliki kondisi medis penyerta muka dapat dimulai dua bulan setelah
(comordity) yang tak terkontrol, tidak jenjang SD, SMP, SMA/SMK dimulai.
memiliki akses transportasi yang
memungkinkan penerapan jaga jarak, Pada jenjang pendidikan dasar dan
memiliki riwayat perjalanan dari zona menengah, dalam satu kelas hanya
oranye dan merah atau riwayat kontak boleh diisi maksimal 18 peserta didik.
dengan orang terkonfirmasi positif Siswa juga diminta untuk menjaga jarak
Covid-19 dan belum menyelesaikan 1,5 meter antar satu dengan yang lain.
isolasi mandiri selama 14 hari. Sementara untuk siswa di Sekolah Luar
Biasa dan PAUD, maksimal hanya boleh
Terakhir (6) Membuat kesepakatan lima siswa di dalam satu kelas dan tetap
bersama komite sekolah terkait kesiapan menjaga jarak minimal 1,5 meter.
melakukan pembelajaran tatap muka di
satuan pendidikan. Proses pembuatan Selain itu, saat pembelajaran tatap muka
kesepakatan ini juga tetap menerapkan di sekolah dijalankan, maka setiap warga
protokol kesehatan. sekolah wajib menggunakan masker kain
3 lapis atau 2 lapis yang di dalamnya diisi

Edisi XLV/November 2020 13


FOKUS

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),


Nadiem Makarim menegaskan, pembelajaran tatap
muka pada sekolah di zona kuning dan hijau sifatnya
diperbolehkan dan tidak diwajibkan.

tisu, rajin mencuci tangan dengan sabun mengalir, menjaga jarak).


dan air mengalir, dan tidak melakukan
kontak fisik, serta tidak saling meminjam Perlakuan untuk penggunaan sarana
peralatan pribadi. Seluruh warga prasana sekolah juga turut diatur
sekolah yang beraktivitas di sekolah dalam keputusan bersama ini, seperti
juga harus dipastikan sehat dan tidak perpustakaan, ruang praktikum,
memiliki gelaja Covid-19, termasuk pada ruang keterampilan, kantin, toilet,
orang yang serumah dengan peserta tempat ibadah, tangga dan lorong,
didik dan pendidik. serta lapangan. Hal ini dilakukan agar
pelaksanaan pembelajaran tatap muka
Pada masa transisi, kegiatan olahraga di sekolah dapat berlangsung dengan
dan ekstrakurikuler masih belum aman dan terhindar dari penyebaran
diperbolehkan untuk dilaksanakan. Covid-19.
Namun, jika sekolah sudah masuk pada
masa kebiasaan baru, kegiatan tersebut Pilihan
diperbolehkan dengan protokol
kesehatan. Khusus untuk kegiatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dengan penggunaan alat atau fasilitas (Mendikbud), Nadiem Makarim
yang harus dipegang oleh banyak menegaskan, pembelajaran tatap
orang secara bergantian, tetap tidak muka pada sekolah di zona kuning dan
diperbolehkan. hijau sifatnya diperbolehkan dan tidak
diwajibkan. Artinya, kepala sekolah
Selain itu, kantin dan kegiatan selain yang merasa belum siap memulai
pembelajaran juga belum diperbolehkan pembelajaran tatap muka, meski berada
dilakukan pada masa transisi, seperti di zona yang diizinkan, tetap dapat
orang tua menunggu di sekolah, istirahat memilih untuk menyelenggarakan
di luar kelas, pertemuan orang tua, kegiatan belajar mengajar di sekolah
dan pengenalan lingkungan sekolah. atau dari rumah. Pilihan ini juga berlaku
Sementara itu pada masa kebiasaan bagi orang tua atau wali yang boleh
baru, kantin dan kegiatan-kegiatan memilih untuk melanjutkan belajar
tersebut diperbolehkan dengan tetap dari rumah atau diizinkan memulai
menjaga protokol kesehatan. pembelajaran tatap muka di sekolah.

Dalam lampiran Keputusan Bersama Mendikbud juga menyampaikan,


Empat Menteri tanggal 7 Agustus prinsip kebijakan pendidikan di masa
2020 diatur pula protokol kesehatan pandemi Covid-19 adalah kesehatan
yang wajib dilakukan sekolah maupun dan keselamatan warga sekolah. Untuk
warga sekolah selama pembelajaran itu pengaturan terhadap pelaksanaan
tatap muka diberlakukan. Ada pembelajaran tatap muka dilakukan
aturan sebelum, selama, dan setelah bekerja sama dengan Kementerian
pembelajaran, seperti disinfeksi sarana Agama, Kementerian Kesehatan, dan
prasana dan lingkungan sekolah, Kementerian Dalam Negeri hingga
melakukan pemantauan kesehatan, ditetapkan Keputusan Bersama Empat
dan menerapkan 3M (memakai masker, Menteri. (RAN)
mencuci tangan dengan sabun dan air

14 Edisi XLV/November 2020


FOKUS

Ada syarat berlapis bagi sekolah sebelum


memulai pembelajaran tatap muka, yaitu:

Syarat pertama
Syarat yang paling pertama harus dipenuhi adalah sekolah
atau satuan pendidikan wajib berada di kawasan zona hijau.

Syarat kedua
Ada izin pembukaan sekolah dari pemerintah daerah atau
Kementerian Agama. Oleh karena itu, meskipun berada di
zona hijau, sekolah tetap tidak boleh menggelar pembelajaran
tatap muka jika belum ada izin dari pemda atau Kemenag.

Syarat ketiga
Kegiatan belajar secara tatap muka bisa dilaksanakan jika
satuan pendidikan sudah memenuhi semua daftar periksa
dan siap melakukan pembelajaran tatap muka.

Catatan:
Jika ada satu syarat tidak terpenuhi, maka pembelajaran dilakukan secara
jarak jauh atau belajar dari rumah.

Pilihan Orang Tua/Wali


Orang tua/wali murid diberikan pilihan terhadap
keikutsertaan anaknya dalam pembelajaran tatap
muka di sekolah.

Pemerintah daerah, kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, dan/atau kantor


Kementerian Agama kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya pada zona
hijau dan kuning wajib menutup kembali pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan dan melakukan BDR apabila terindikasi dalam kondisi tidak aman atau
tingkat risiko daerahnya berubah menjadi zona oranye dan merah.

Sumber: Lampiran Keputusan Bersama Empat Menteri, 7 Agustus 2020.

Edisi XLV/November 2020 15


FOKUS

Penerapan Protokol Kesehatan di Sekolah Kejuruan,


Perguruan Tinggi, dan Sekolah Berasrama

Urgensi Penyediaan
Fasilitas Sanitasi dan Isolasi
yang Memadai
Kebijakan untuk membuka sekolah kejuruan
dan perguruan tinggi di semua zona untuk
keperluan kegiatan praktikum sudah
seharusnya diikuti oleh penyediaan fasilitas
sanitasi dan isolasi yang memadai. Selain
untuk mencegah penyebaran Covid-19,
fasilitas tersebut akan digunakan sebagai
pertolongan pertama jika terdapat kasus aktif
di tengah satuan pendidikan.

P
ENYESUAIAN KEBIJAKAN dikeluarkan pada Agustus 2020.
pembelajaran tatap muka di Penyesuaian ini dilakukan setelah ada
masa pandemi Covid-19 bagi evaluasi yang menyatakan bahwa
sekolah kejuruan dan juga perguruan pembelajaran praktik merupakan
tinggi, dilakukan sebagai upaya keahlian inti sekolah kejuruan, dan
untuk mempertahankan kualitas beberapa praktikum pada sekolah
dan kompetensi lulusan. Kebijakan kejuruan memang membutuhkan fasilitas
ini berbeda dengan sekolah untuk yang belum tentu dapat dilakukan
pendidikan anak usia dini (PAUD), peserta didik secara mandiri di rumah.
pendidikan dasar, dan pendidikan Sebut saja praktikum di laboratorium,
menengah umum, yang sama sekali studio, bengkel, dan tempat
dilarang untuk melakukan pembelajaran pembelajaran praktik lainnya.
di sekolah yang berada di zona oranye
dan merah. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Peserta didik Sekolah Menengah Vokasi Kementerian Pendidikan
Kejuruan (SMK) ataupun Madrasah dan Kebudayaan (Kemendikbud)
Aliyah Kejuruan (MAK) di zona oranye terkait dampak yang timbul akibat
dan merah diperbolehkan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama
pembelajaran tatap muka, namun hanya masa pandemi Covid-19, untuk
untuk materi praktik yang membutuhkan jenjang SMK, pembelajaran praktik
fasilitas yang ada di sekolah. Sedangkan membutuhkan kehadiran siswa dan guru
pembelajaran akademis tetap dilakukan secara fisik di ruang praktikum dengan
dengan pembelajaran jarak jauh. protokol kesehatan yang ketat.

Diperbolehkannya pembelajaran tatap Dari survei tersebut pula diketahui


muka bagi jenjang SMK dan MAK banyak siswa SMK yang kesulitan
tercantum pada Surat Keputusan memahami pembelajaran, yang
Bersama (SKB) Empat Menteri yang kemudian menimbulkan kekhawatiran

16 Edisi XLV/November 2020


FOKUS

jika kondisi ini terus berlangsung, karena tingkat risikonya lebih tinggi
lulusan SMK menjadi tidak kompeten. dibandingkan sekolah yang tidak
Dengan adanya penyesuaian kebijakan berasrama.
pembelajaran ini, diharapkan dapat
menjawab kekhawatiran tersebut. Pembukaan pesantren dan sekolah
berasrama pada zona kuning dan hijau
Walau demikian, pelaksanaan dilakukan secara bertahap. Bagi sekolah
praktikum di sekolah tetap harus yang memiliki asrama dengan kapasitas
mendapatkan izin dari dinas di bawah 100 peserta didik, pada
pendidikan dan juga kepala bulan pertama dapat membuka kuota
sekolah. Pelaksanaannya maksimum 50 persen, dan pada bulan
pun harus menerapkan kedua dapat 100 persen.
protokol kesehatan secara
ketat, seperti memakai Sedangkan bagi sekolah dengan
masker, menjaga jarak, kapasitas lebih dari 100 peserta didik,
serta tersedianya sarana pada bulan pertama dapat membuka
kesehatan dan kebersihan kuota maksimum 25 persen dan di bulan
yang baik. kedua 50 persen. Baru di bulan ketiga,
bila tidak ada perubahan status zona di
Serupa dengan sekolah kejuruan, daerahnya, dapat membuka 75 persen
selama memenuhi protokol kapasitas, dan 100 persen pada bulan
kesehatan, pemimpin perguruan tinggi keempat.
di semua zona juga diperbolehkan
mengizinkan aktivitas mahasiswa Lebih lanjut dalam SKB ini, pembelajaran
di kampus terkait untuk kegiatan pada pesantren dan sekolah berasrama
yang tidak dapat digantikan dengan dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu
pembelajaran daring. Kegiatan-kegiatan sudah menyelenggarakan, akan segera
tersebut di antaranya adalah penelitian menyelenggarakan, dan belum akan
di laboratorium untuk skripsi, tesis, dan menyelenggarakan.
disertasi, serta tugas laboratorium,
praktikum, studio, bengkel, dan kegiatan Untuk pesantren dan sekolah berasrama
akademik/vokasi serupa. yang telah menyelenggarakan
pembelajaran tatap muka, pimpinan
Pengecualian bagi perguruan tinggi satuan pendidikan berkoordinasi dengan
dan sekolah kejuruan ini dilakukan untuk gugus tugas percepatan penanganan
memastikan kelulusan mahasiswa dan Covid-19 daerah dan fasilitas pelayanan
siswa sekolah kejuruan dapat terjaga, kesehatan atau dinas kesehatan
dan tetap menjaga kualitas lulusannya. setempat untuk memeriksa kondisi
kesehatan peserta didik aman dari
Pesantren dan sekolah Covid-19, bila ada yang tidak sehat agar
berasrama segera mengambil langkah pengamanan
sesuai petunjuk fasilitas pelayanan
Pelaksanaan pembelajaran pada kesehatan atau dinas kesehatan
pesantren dan sekolah berasrama setempat.
memiliki ketentuan yang lebih khusus,

Peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


ataupun Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) di
zona oranye dan merah diperbolehkan melakukan
pembelajaran tatap muka, namun hanya untuk
materi praktik yang membutuhkan fasilitas yang
ada di satuan pendidikan.

Edisi XLV/November 2020 17


FOKUS

Protokol kesehatan bagi sekolah dan asrama yaitu


melakukan pembersihan dan disinfeksi ruangan
dan lingkungan secara berkala, penyediaan sarana
CTPS dengan air mengalir di tempat yang sering
diakses atau menggunakan pembersih tangan (hand
sanitizer) bila tidak terdapat air, memasang pesan
kesehatan di berbagai tempat yang mudah diakses,
dan membudayakan penggunaan masker yang
menutupi hidung dan mulut hingga dagu, jaga jarak,
dan menerapkan etika batuk/bersin yang benar.

Pimpinan satuan pendidikan juga wajib telah ditentukan, dan/atau tidak masuk
menaati protokol kesehatan dengan asrama sebelum diperiksa kesehatan
sebaik-baiknya, serta memeriksa dan diperintahkan masuk. Peserta didik
kondisi asrama. Bila ada yang tidak juga diinstruksikan untuk membawa
memenuhi protokol kesehatan, agar perlengkapan dan peralatan yang
segera dibenahi atau diambil langkah dibutuhkan dari rumah agar tidak
pengamanan sesuai petunjuk gugus dipergunakan secara bersama-sama.
tugas percepatan penanganan Covid-19
daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan Pimpinan pesantren dan sekolah
atau dinas kesehatan setempat. berasrama yang akan segera
menyelenggarakan pembelajaran tatap
Bagi pesantren dan sekolah berasrama muka juga diwajibkan berkoordinasi
yang akan segera menyelenggarakan dengan fasilitas pelayanan kesehatan
pembelajaran tatap muka, pimpinan untuk memeriksa peserta didik.
satuan pendidikan harus berkoordinasi Bila terdapat peserta didik yang
dengan gugus tugas percepatan terkonfirmasi Covid-19, agar segera
penanganan Covid-19 daerah atau dinas mengambil langkah yang sesuai dengan
kesehatan setempat untuk memastikan petunjuk petugas kesehatan.
bahwa asrama dan lingkungannya aman
dari Covid-19 dan memenuhi standar Sedangkan untuk pesantren dan sekolah
protokol kesehatan. Bila hal ini tidak berasrama yang belum akan melakukan
terpenuhi, maka pesantren dan sekolah pembelajaran tatap muka, perlu
berasrama yang bersangkutan tidak mengupayakan seoptimal mungkin untuk
dapat menyelenggarakan pembelajaran melaksanakan pembelajaran secara
tatap muka. daring. Selain itu juga memberi petunjuk
kepada peserta didik yang ada di rumah
Pimpinan pesantren dan sekolah untuk menjaga kesehatan sebaik-
berasrama juga diharuskan baiknya dengan menaati semua protokol
menginstruksikan kepada peserta didik kesehatan yang ditentukan, serta
untuk taat kepada protokol kesehatan menyiapkan perlengkapan dan peralatan
sejak berangkat dari rumah, seperti yang dibutuhkan saat pembelajaran
memakai masker, jaga jarak selama di tatap muka akan dimulai.
kendaraan, cuci tangan pakai sabun
(CTPS) dengan air mengalir setiba Pesantren dan sekolah berasrama
setiba di asrama, tidak berkerumun yang belum akan menyelenggarakan
dan menunggu di tempat yang pembelajaran tatap muka juga diminta

18 Edisi XLV/November 2020


FOKUS

berkoordinasi dengan gugus tugas secara berkala, menyediakan ruang


percepatan penanganan Covid-19 isolasi yang berada terpisah dengan
daerah dan dinas kesehatan setempat kegiatan pembelajaran atau kegiatan
untuk memastikan bahwa keadaan lainnya, serta menyusun kegiatan selama
asrama memenuhi standar protokol isolasi dan memantau kesehatan warga
kesehatan. Bila tidak memenuhi maka satuan pendidikan yang melakukan
dilakukan upaya pemenuhan standar isolasi mandiri.
protokol kesehatan sesuai petunjuk
gugus tugas percepatan penanganan Pemakaian masker dan menjaga jarak,
Covid-19 daerah dan dinas kesehatan harus dilakukan dalam setiap
setempat, serta tetap melaksanakan aktivitas di pesantren ataupun
belajar dari rumah (BDR). sekolah berasrama, termasuk
olah raga serta ibadah dan ritual
Penerapan protokol kesehatan pada keagamaan. Selain itu semua
pesantren dan sekolah berasrama orang wajib menggunakan
juga diatur secara ketat dalam SKB peralatan sendiri dan tidak ada
ini, demi menjaga kesehatan peserta pinjam meminjam peralatan.
didik dan seluruh warga satuan Setiap peralatan termasuk
pendidikan. Protokol kesehatan masker harus diberi nama
tersebut di antaranya adalah melakukan pemiliknya agar tidak tertukar
pembersihan dan disinfeksi ruangan dengan milik orang lain.
dan lingkungan secara berkala,
penyediaan sarana CTPS dengan air Dalam hal menerima tamu,
mengalir di tempat yang sering diakses tamu yang diizinkan berkunjung
atau menggunakan pembersih tangan dibatasi hanya orang tua atau
(hand sanitizer) bila tidak terdapat air, saudara kandung yang benar-
memasang pesan kesehatan di berbagai benar punya kepentingan
tempat yang mudah diakses, dan mendesak untuk bertemu.
membudayakan penggunaan masker Tamu hanya diterima di ruang
yang menutupi hidung dan mulut hingga penerimaan tamu, melalui protokol
dagu, jaga jarak, dan menerapkan etika kesehatan yang telah ditetapkan, dan
batuk/bersin yang benar. setelah tamu pulang, yang menerima
tamu harus dicek kembali kesehatannya
Bagi yang tidak sehat atau memiliki saat itu juga dan dilanjutkan pengecekan
riwayat berkunjung ke negara atau ulang keesokan harinya.
daerah terjangkit dalam 14 hari terakhir
diminta untuk segera melaporkan diri Lembaga Kursus dan Pelatihan
kepada pengelola satuan pendidikan.
Pembelajaran pada lembaga kursus dan
Protokol kesehatan selanjutnya adalah pelatihan yang berada di zona hijau dan
melakukan aktivitas fisik, seperti kuning dilaksanakan dengan ketentuan
mencuci, membersihkan ruangan, materi pelatihan teori dilakukan dengan
berkebun, kerja bakti, bermain dan daring. Demikian juga dengan materi
sebagainya, serta melakukan latihan fisik pelatihan praktik, sedapat mungkin
seperti senam pagi, jogging, dan/atau tetap dilakukan dengan daring.
olahraga secara berkala dengan tetap
menjaga jarak, dan menganjurkan untuk Namun apabila diperlukan untuk
mengonsumsi makanan yang sehat, melakukan pembelajaran tatap muka ke
aman, dan bergizi seimbang. laboratorium, bengkel, studio, dan/atau
tempat praktik lainnya, lembaga kursus
Pesantren dan sekolah berasrama juga dan pelatihan yang berada di zona hijau
harus melakukan pemeriksaan kondisi dan kuning dapat melakukannya dengan
kesehatan warga satuan pendidikan tetap wajib menerapkan protokol
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) kesehatan. (ANK)
minggu dan mengamati kondisi umum

Edisi XLV/November 2020 19


PENYESUAIAN KEBIJAKAN
PEMBELAJARAN DI MASA
PANDEMI COVID-19
#BangkituntukIndonesiaMaju

PRINSIP FOKUS
KEBIJAKAN PENDIDIKAN KEBIJAKAN BARU
Kesehatan dan Keselamatan Perluasan
peserta didik, pendidik, tenaga Pembelajaran
kependidikan, keluarga, dan masyarakat
Tatap Muka
merupakan prioritas utama dalam
menetapkan kebijakan pembelajaran. untuk Zona Kuning

Tumbuh kembang peserta didik Kurikulum Darurat 20


20

20
21

dan kondisi psikososial (Kondisi Khusus)


menjadi pertimbangan dalam
pemenuhan layanan pendidikan
selama masa pandemi COVID-19.
PERSENTASE
JUMLAH PESERTA DIDIK
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI
SEKOLAH DIPERBOLEHKAN UNTUK
ZONA HIJAU DAN ZONA KUNING

Zona oranye dan merah, tetap dilarang


melakukan pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan. Sekolah pada zona-zona tersebut tetap
melanjutkan Belajar dari Rumah (BDR).
REVISI
SKB Satuan pendidikan di zona kuning diperbolehkan
untuk melakukan pembelajaran tatap muka
dengan pertimbangan risiko kesehatan yang tidak
Sumber data:
berbeda jauh dengan zona hijau.
covid19.go.id (tanggal 3 Agustus 2020)

Data zonasi dilakukan per kabupaten/kota Peserta didik masih berada di zona merah
berdasarkan data satuan tugas nasional Covid-19 dan oranye (dalam 238 kab. /kota*)
yang tercantum di link: https://covid19.go.id/peta-risiko
PENENTUAN
ZONASI Peserta didik berada di zona hijau
Untuk pulau-pulau kecil: zonasi menggunakan dan kuning (dalam 276 kab. /kota*)
zona pulau-pulau kecil berdasarkan pemetaan
satuan tugas provinsi/kabupaten/kota setempat.

SMK DI SEMUA ZONA WALAUPUN DI ZONA HIJAU DAN KUNING,


DAPAT MELAKUKAN SEKOLAH TIDAK DAPAT MELAKUKAN
PEMBELAJARAN PRAKTIK PEMBELAJARAN TATAP MUKA
DENGAN MENERAPKAN
PROTOKOL KESEHATAN TANPA PERSETUJUAN PEMDA/KANWIL
YANG KETAT DAN KEPALA SEKOLAH

Peserta didik
Peserta didik melanjutkan memulai
pembelajaran tatap
pembelajaran dari rumah muka di satuan
secara penuh pendidikan secara
bertahap

ARIF

Dengan pertimbangan bahwa TIDAK TIDAK TIDAK YA


pembelajaran praktik adalah
keahlian inti SMK, pelaksanaan
pembelajaran praktik mata pelajaran
produktif bagi peserta didik SMK
diperbolehkan di semua zona dengan
wajib menerapkan protokol kesehatan. YA YA YA
Pemda atau Satuan pendidikan Orang tua setuju
Kab. /Kota dalam zona Kanwil/Kantor penuhi semua untuk
hijau/kuning Kemenag daftar periksa dan pembelajaran
memberi izin siap pembelajaran tatap muka
tatap muka Pembelajaran tatap
muka di sekolah di zona
kuning dan hijau
diperbolehkan, namun
tidak diwajibkan.

Tetap BDR 36% 7%


UNTUK ZONA HIJAU DAN ZONA PEMBELAJARAN TATAP MUKA
KUNING, PEMBELAJARAN TATAP DILAKUKAN SESUAI DENGAN
MUKA UNTUK PAUD DAPAT MENGIKUTI
DILAKSANAKAN 2 BULAN SETELAH PROTOKOL KESEHATAN
JENJANG PENDIDIKAN LAINNYA Pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan yang memenuhi kesiapan
Revisi SKB dilaksanakan secara bertahap, diawali dengan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 masa transisi selama dua bulan. Jika aman,
dilanjutkan dengan masa kebiasaan baru.
SMA, MA, SMK, MAK
Perihal Masa Transisi (2 bulan pertama)

SMP, MTs Waktu Mulai SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs: paling
Paling Cepat cepat Juli 2020.
SD, MI, dan SLB: paling cepat Agustus
bagi yang
2020.
SD, MI, dan SLB Memenuhi PAUD: paling cepat Oktober 2020.
Kesiapan

Kondisi Kelas Pendidikan dasar dan menengah:


PAUD formal (TK, RA, TLKB, BA) jaga jarak min. 1,5 m dan maks. 18
dan non-formal (KB, TPA, SPS) peserta didik/kelas (standar 28-36
peserta didik/kelas).
SLB: jaga jarak min. 1,5 m dan maks. 5
peserta didik/kelas (standar 5-8 peserta
didik/kelas).
Jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD, PAUD: jaga jarak min. 1,5 m dan maks. 5
SMP, SMA, SMK) dapat memulai pembelajaran peserta didik/kelas (standar 15 peserta
AJI
tatap muka secara bersamaan dengan didik/kelas).
pertimbangan risiko kesehatan yang tidak berbeda
untuk kelompok umur antar jenjang.
Jadwal Jumlah hari dan jam belajar dengan
Pembelajaran sistem pergiliran rombongan belajar
PAUD dapat memulai pembelajaran tatap muka
(shift) ditentukan oleh masing-masing
paling cepat 2 bulan setelah jenjang pendidikan
satuan pendidikan sesuai dengan
dasar dan menengah.
situasi dan kebutuhan.

KEPALA SATUAN PENDIDIKAN


PEMBELAJARAN TATAP MUKA WAJIB MELAKUKAN PENGISIAN
DILAKUKAN SESUAI DENGAN DAFTAR PERIKSA KESIAPAN
MENGIKUTI Kategori Sebelumnya
PROTOKOL KESEHATAN
1 Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan:
- Toilet bersih;
Perihal Masa Transisi (2 bulan pertama) - Sarana cuci tangan dengan air mengalir
menggunakan sabun atau cairan pembersih
Perilaku Menggunakan masker kain non tangan (hand sanitizer); dan
Wajib medis 3 lapis atau 2 lapis yang di - Disinfektan.
dalamnya diisi tisu dengan baik
serta diganti setelah digunakan
selama 4 jam/lembab. 2 Mampu mengakses fasilitas layanan kesehatan
(puskesmas, klinik, rumah sakit, dan lainnya).
Cuci tangan pakai sabun atau hand
sanitizer 3 Kesiapan menerapkan area wajib masker kain atau
masker tembus pandang bagi yang memiliki
Menjaga jarak minimal 1,5 meter
peserta didik disabilitas rungu.
dan tidak melakukan kontak fisik

4 Memiliki thermogun (pengukur suhu


Kondisi Medis Sehat dan jika mengidap comorbid, tubuh tembak).
Warga dalam kondisi terkontrol
Sekolah Tidak memiliki gejala COVID-19 5 Pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak
termasuk pada orang yang serumah boleh melakukan kegiatan di satuan pendidikan:
dengan peserta didik dan pendidik. - Memiliki kondisi medis penyerta (comorbidity)
yang tidak terkontrol
- Tidak memiliki akses transportasi yang
Kantin Tidak diperbolehkan
memungkinkan penerapan jaga jarak
- Memiliki riwayat perjalanan dari zona kuning,
Kegiatan oranye, dan merah atau riwayat kontak dengan
Olahraga dan Tidak diperbolehkan orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan belum
Ekstrakurikuler menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 hari.

Kegiatan Tidak diperbolehkan ada kegiatan 6 Membuat kesepakatan bersama komite satuan
pendidikan terkait kesiapan melakukan
Selain selain KBM.
pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.
Kegiatan Contoh yang tidak diperbolehkan: Proses pembuatan kesepakatan tetap perlu
Belajar orang tua menunggui siswa di sekolah, menerapkan protokol kesehatan.
Mengajar istirahat di luar kelas, pertemuan
orangtua-murid, pengenalan Satuan pendidikan mulai melakukan persiapan walaupun
(KBM) daerahnya belum berada pada zona hijau atau kuning
lingkungan sekolah, dsb.
dengan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan
Kanwil/ Kantor Kemenag.
FOKUS

Implementasi Kurikulum untuk Kondisi Khusus Jenjang


Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kejuruan

Beban Kerja 24 Jam Tatap


Muka dalam Seminggu
Dikecualikan
Di tengah keterbatasan proses pembelajaran tatap muka
akibat Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) menggagas kurikulum yang dapat digunakan
oleh satuan pendidikan dalam kondisi khusus. Kurikulum
yang dikeluarkan pada 4 Agustus 2020 tersebut, disusun
untuk memastikan agar seluruh peserta didik dapat terus
mendapatkan pendidikan dalam kondisi darurat sekalipun.

T
ERBITNYA KEPUTUSAN Menteri pemenuhan 24 jam pelajaran tatap
Pendidikan dan Kebudayaan muka dikecualikan. Karena yang
Republik Indonesia Nomor dituntut kepada siswa saat sedang
719/P/2020 tentang Pedoman berada dalam kondisi khusus bukanlah
Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan ketuntasan capaian kurikulum, melainkan
Pendidikan dalam Kondisi Khusus, pembelajaran yang mendorong
secara serta merta mendasari keterlibatan siswa secara aktif.
penyesuaian proses pembelajaran.
Kurikulum yang sering disebut sebagai Ketika suatu daerah ditetapkan dalam
kurikulum darurat ini merupakan upaya kondisi khusus, satuan pendidikan dapat
Kemendikbud untuk tetap hadir dalam memilih salah satu dari tiga kurikulum
setiap fase pendidikan anak negeri di yang ditetapkan oleh pemerintah. Ketiga
segala kondisi. kurikulum tersebut adalah, kurikulum
nasional yang selama ini dilaksanakan,
Bagaimana tidak, bentang geografis kurikulum yang disederhanakan
Indonesia yang berada di antara dua untuk kondisi khusus dan ditetapkan
lempeng besar bumi dan deretan oleh Kepala Badan Penelitian dan
gunung api, sudah tentu mengakrabkan Pengembangan dan Perbukuan
warga negara ini dengan bencana alam. Kemendikbud (untuk jenjang PAUD,
Bahkan, pandemi Covid-19 yang sedang
melanda dunia pun mampir di Indonesia
dan menghentikan hampir semua lini
kehidupan, termasuk pendidikan.

Kurikulum dalam kondisi khusus atau


yang sering disebut sebagai kurikulum
darurat mengamanatkan terpenuhinya
kebutuhan siswa akan pembelajaran.
Namun di sisi guru, untuk ketentuan

22 Edisi XLV/November 2020


FOKUS

Ketika suatu daerah ditetapkan dalam


kondisi khusus, satuan pendidikan dapat
memilih salah satu dari tiga kurikulum
yang ditetapkan oleh pemerintah.

pendidikan dasar, dan pendidikan untuk merefleksikan pengalaman


menengah berbentuk SMA) atau kebinekaan, serta menghargai nilai dan
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi budaya bangsa.
(untuk jenjang pendidikan menengah
yang berbentuk SMK), atau kurikulum Selama pembelajaran pada kondisi
yang disederhanakan secara mandiri khusus, pendidik perlu menekankan
oleh satuan pendidikan masing-masing. adanya orientasi sosial, di mana siswa
didorong untuk memaknai dirinya
Implementasi kurikulum yang sebagai bagian dari lingkungan yang
disederhanakan untuk kondisi khusus melibatkan keluarga dan masyarakat.
didasarkan pada prinsip aktif, yaitu Pembelajaran juga dilakukan dengan
pembelajaran yang mendorong berorientasi pada masa depan, yaitu
keterlibatan penuh peserta didik dalam adanya dorongan bagi peserta didik
setiap proses belajar mengajar. Dalam untuk mengeksplorasi isu dan kebutuhan
kondisi ini, guru diharapkan dapat masa depan, keseimbangan ekologis,
mempelajari bagaimana siswa dapat sebagai warga dunia yang bertanggung
belajar, lalu merefleksikan pengalaman jawab dan berdaya.
belajarnya, dan menanamkan pola
pikir bertumbuh. Sekolah, sebagai Tidak kalah penting, pembelajaran di
media penghubung guru dan siswa kondisi khusus mestinya disesuaikan
juga perlu memastikan adanya relasi dengan kemampuan dan kebutuhan
sehat antarpihak yang terlibat, siswa. Adanya penguasaan kompetensi
untuk menciptakan rasa aman, saling yang membangun kepercayaan dan
menghargai, percaya, dan peduli, harga diri perlu diutamakan. Pun dalam
terlepas dari keragaman latar belakang semua kondisi, pembelajaran didorong
peserta didik. untuk menyenangkan dan menumbuhkan
rasa tertantang bagi diri peserta didik,
Prinsip lain dalam pembelajaran pada sehingga dapat memotivasi diri, aktif
kondisi khusus adalah inklusif, yaitu dan kreatif, serta bertanggung jawab
bebas dari diskriminasi suku, agama, pada kesepakatan yang dibuat bersama.
ras dan antargolongan (SARA), serta
tidak meninggalkan peserta didik Pembelajaran yang menggunakan
manapun, termasuk peserta didik kurikulum pada kondisi khusus diawali
berkebutuhan khusus/penyandang dengan asesmen diagnostik. Tujuannya,
disabilitas. Di sini, peserta didik diberi untuk mengidentifikasi apabila terdapat
ruang pengembangan untuk identitas, peserta didik yang perkembangan
kemampuan, minat, bakat, serta atau hasil belajarnya tertinggal dari
kebutuhan belajarnya. Dan yang tidak teman-temannya, agar dapat diberikan
kalah penting, perlu melihat keragaman pendampingan belajar secara afirmatif.
budaya yang mencerminkan Indonesia
dan menjadikannya sebagai kekuatan

Edisi XLV/November 2020 23


FOKUS

PROSEDUR PEMBELAJARAN
TATAP MUKA DI SMK

Menggunakan masker 3 lapis/2 Cuci tangan pakai sabun atau


lapis yang disisipkan tisu, serta menggunakan cairan pembersih
diganti selama 4 jam/lembar. (hand sanitizer)

Jaga jarak minimal 1,5 m dan tidak Menerapkan etika


melakukan kontak fisik seperti batuk/bersin.
bersalaman dan cium tangan

Kurikulum yang sering disebut sebagai kurikulum darurat ini


merupakan upaya Kemendikbud untuk tetap hadir dalam setiap fase
pendidikan anak negeri di segala kondisi.

Pelaksanaan pembelajaran pun dilakukan secara penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-
kontekstual dan bermakna dengan menggunakan hari. Dan terintegrasi, yaitu asesmen dilaksanakan
berbagai strategi yang sesuai kebutuhan dan sebagai bagian integral dari pembelajaran sehingga
kondisi siswa, satuan pendidikan, dan daerah menghasilkan umpan balik yang berguna untuk
dengan memenuhi prinsip yang telah dikemukakan. memperbaiki proses dan hasil belajar peserta didik.
Hasil asesmen ini digunakan oleh pendidik, peserta
Asesmen yang dilakukan dalam kondisi khusus didik, dan orang tua/wali sebagai umpan balik dalam
dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip valid, perbaikan pembelajaran.
reliabel, adil, fleksibel, otentik, dan terintegrasi.
Valid, yaitu asesmen menghasilkan informasi yang Di level PAUD, pelaksanaan kurikulum kondisi
sahih mengenai pencapaian peserta didik. Reliabel, khusus harus memperhatikan usia dan tahap
yaitu asesmen menghasilkan informasi yang perkembangan setiap peserta didik. Dan untuk
konsisten dan dapat dipercaya tentang pencapaian pendidikan dasar dan pendidikan menengah
peserta didik. Adil, yaitu asesmen yang dilaksanakan termasuk pada pendidikan khusus dan program
tidak merugikan peserta didik tertentu. Fleksibel, pendidikan kesetaraan, capaian yang diperoleh
yaitu asesmen yang dilaksanakan sesuai dengan terkait dengan kompetensi pada kurikulum,
kondisi dan kebutuhan peserta didik dan satuan kebermaknaan, dan kebermanfaatan pembelajaran.
pendidikan.
Kurikulum dalam kondisi khusus digunakan selama
Kemudian otentik, yaitu asesmen yang terfokus status kondisi khusus ditetapkan. Dalam hal status
pada capaian belajar peserta didik dalam konteks kondisi khusus dicabut, maka kurikulum ini dapat

24 Edisi XLV/November 2020


FOKUS

tetap digunakan hingga akhir tahun ajaran yang cairan pembersih (hand sanitizer). Dan yang tidak
sedang berlangsung. kalah penting adalah tidak melakukan kontak
fisik seperti bersalaman dan cium tangan, serta
Kebijakan Layanan Pendidikan untuk enerapkan etika batuk/bersin.
SMK
Praktik Kerja Lapangan
Pendidikan menengah di SMK menjadi salah satu
jenjang yang kesulitan beradaptasi selama pandemi Salah satu tugas yang harus dilakukan oleh siswa
Covid-19. Hal tersebut dikarenakan pelajaran di SMK sebelum dinyatakan lulus dari sekolah adalah
SMK mengedepankan praktik yang memerlukan mengerjakan praktik kerja lapangan (PKL). Di masa
peralatan dan perlengkapan yang di sebagian pandemi ini, kegiatan PKL wajib mengikuti prosedur
besar kasus hanya tersedia di sekolah. Oleh karena dan protokol kesehatan penanganan Covid-19.
itu, salah satu poin yang direvisi dalam SKB Empat Apabila ada peserta didik yang diberhentikan
Menteri, merupakan hasil pertimbangan dan sebelum selesai waktunya, ada beberapa langkah
evaluasi yang menemukan bahwa pembelajaran yang dapat dipilih, yaitu diberikan penilaian dan atau
praktik adalah keahlian inti di SMK. Dan dengan uji kompetensi oleh perusahaan dan pembimbing
terbitnya revisi SKB ini, SMK di semua zona untuk dapat dinyatakan selesai melaksanakan PKL;
dapat melakukan pembelajaran praktik dengan diberikan tugas tambahan BDR berupa project
menerapkan protokol kesehatan yang ketat. work berbasis industri oleh guru pembimbing
dari SMK dan IDUKA, atau diberikan kesempatan
Balam revisi yang ditandatangani pada Agustus menyelesaikan waktu PKL di tempat lain.
2020, ada beberapa prosedur yang harus dipenuhi
dalam pembelajaran tatap muka di SMK. Mulai Bagi siswa yang saat pandemi Covid 19 berlangsung
dari kondisi kelas yang mengakomodir adanya belum melaksanakan PKL, maka dapat diberikan
jarak antarsiswa minimal 1,5 meter, dan kapasitas penugasan BDR oleh guru pembimbing dari SMK
maksimal kelas sebanyak 18 siswa. Sedangkan dan IDUKA dalam bentuk project work berbasis
jumlah hari dan jam pembelajaran dengan industri dan atau kewirausahaan. Sedangkan
pembagian rombongan belajar ditentukan oleh untuk pelaksanaan uji kompetensi bagi lulusan
SMK. SMK terdapat beberapa tahapan, yaitu pertama,
uji kompetensi yang dilaksanakan oleh LSP-P1
Sebelum memulai pembelajaran, guru harus berlangsung sampai dengan akhir Agustus 2020;
memastikan kondisi medis siswanya dalam keadaan kedua, uji kompetensi oleh sekolah yang bekerja
sehat, dan jika mengidap penyakit penyerta harus sama dengan DUDI, LSP-P3, atau lembaga lain
dalam kondisi terkontrol. Siswa dan guru juga dilaksanakan sampai dengan November 2020;
diharuskan tidak memiliki gejala Covid-19, termasuk ketiga, dalam hal uji kompetensi sampai dengan
juga orang-orang yang serumah dengan warga jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf a
SMK. dan b tidak dapat dilaksanakan, maka uji kompetensi
dilaksanakan paling lambat November 2021; dan
Ada perilaku wajib yang harus ditaati selama keempat, apabila point a, b, dan c dilaksanakan
pembelajaran berlangsung, yaitu menggunakan masih dalam masa pandemi Covid-19, maka uji
masker 3 lapis/2 lapis yang disisipkan tisu, kompetensi wajib dilaksanakan sesuai dengan
serta diganti selama 4 jam/lembar. Sekolah juga protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemda.
menyediakan fasilitas untuk cuci tangan pakai sabun (ALN)
di lokasi yang mudah terjangkau, atau menggunakan

Pembelajaran praktik adalah keahlian inti di SMK.


Maka pelaksanaannya untuk mata pelajaran produktif
bagi peserta didik SMK diperbolehkan di semua zona
dengan wajib menerapkan protokol kesehatan.

Edisi XLV/November 2020 25


FOKUS

Praktik Baik Pembelajaran di


Tengah Pandemi Covid 19

“Guru Kreatif,
Siswa Aktif,
Begitupun
Sebaliknya”

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian


Agama (Kemenag), menggagas sebuah program apresiasi berbagi praktik baik
dalam menyambut Tahun Ajaran Baru 2020/2021. Apresiasi ini diberikan
kepada satuan pendidikan yang telah berusaha menghadirkan pembelajaran
yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga tetap semangat dalam
menjalani pendidikan di tengah keterbatasan.

P
ANDEMI COVID 19 secara signifikan pengalaman secara langsung, saat
membatasi aktivitas yang diundang virtual oleh Kemendikbud.
berhubungan dengan perkumpulan Selama pandemi, Suradnya dan para
atau kerumunan. Termasuk dalam guru di SMP Negeri 1 Banjarangkan
proses belajar mengajar yang biasanya berupaya mengembangkan kecakapan
diselenggarakan tatap muka, kini harus hidup peserta didik lewat keterampilan.
dilakukan dari rumah. Butuh semangat Ia mengajarkan bagaimana siswa
dan komitmen besar dari para pendidik membuat masker, desinfektan, belajar
untuk menghadirkan sebuah pola memasak, hingga mengembangkan seni
transfer ilmu yang inovatif kepada musik dan tari.
peserta didik agar proses pembelajaran
tetap menyenangkan. “Intinya, guru harus aktif siswa juga
harus kreatif, atau sebaliknya, guru
Satu cerita datang dari I Nengah kreatif siswa juga harus aktif,” tuturnya.
Suradnya, Kepala Sekolah SMP
Negeri 1 Banjarangkan, Klungkung, Kepedulian Suradnya tidak hanya
Bali. Ia salah satu peserta apresiasi sampai di situ. Pandemi Covid 19 yang
yang berkesempatan untuk berbagi mengubah proses belajar menjadi

Tidak semua peserta didik memiliki gawai


yang dapat dipakai untuk belajar. Kenyataan
di lapangan, satu gawai dipakai oleh tiga
orang siswa secara bergantian.

26 Edisi XLV/November 2020


FOKUS

Fungsi guru tidak hanya sebagai seorang


pengajar, pendidik, tapi juga harus bisa
menjadi mentor, menyediakan konseling,
dan menjadi coaching bagi anak didiknya.

daring pun menimbulkan masalah lain. Dari ujung timur Indonesia, Yohanes
Tidak semua peserta didik memiliki Andik, guru dari SMAK Wamena berbagi
gawai yang bisa dipakai untuk belajar. praktik baik dari mode pembelajaran
Ada anak didik Suradnya yang luring. Sekolah Andik jauh dari jaringan
menggunakan satu handphone bersama internet, dan hanya 10 persen siswanya
dua anak lainnya. Dari kondisi tersebut, yang memiliki gawai. Di awal pandemi,
Suradnya dan para guru berinisiatif anak didik Andik tetap datang ke
secara sukarela mengumpulkan sekolah untuk mengambil modul.
handphone lalu disumbangkan ke anak Setelah dua bulan berjalan, kebijakan
didik yang membutuhkan. Bahkan, tersebut direvisi sehingga setiap
sebelum Kemendikbud menyalurkan guru diizinkan melakukan tatap muka
bantuan kuota internet, pihak sekolah pada beberapa mata pelajaran guna
pun berinisiatif memberikan uang menyampaikan kompetensi dasar. Dalam
pulsa sehingga peserta didik bisa tetap seminggu, pembelajaran tatap muka
mengikuti pembelajaran. hanya dilakukan satu hari dan lima hari
lainnya siswa kembali belajar di rumah.
Cerita lain, hadir dari SD Negeri 1 Kapasitas pembelajaran tatap muka pun
Takmung, Klungkung, Bali. Selama hanya diperbolehkan 50 persen dari
pandemi, para guru di sekolah ini jumlah siswa.
memanfaatkan berbagai platform digital
seperti facebook, instagram, blog, dan Kisah lain yang mewarnai kegiatan
youtube, yang diberi nama “Guru Kelas berbagi praktik baik datang dari MTSN
Kita”. Guru-guru ini menggunakan 6 Bantul, Yogyakarta. Kepala Sekolah
aplikasi tersebut sesuai karakteristik MTSN 6 Bantul, Mafrudah, menerapkan
platform. Instagram, digunakan untuk pembelajaran daring dan luring
mengumpulkan hasil belajar berupa selama pandemi Covid 19. Berbagai
portofolio peserta didik. Sedangkan upaya pun telah ia lakukan mulai dari
blog, digunakan untuk memberikan menyelenggarakan pembelajaran
informasi dan materi belajar, sementara melalui aplikasi hingga mengadakan
youtube digunakan untuk menyimpan workshop bagi para guru terkait
video pembelajaran. dengan pembuatan materi belajar
daring. Sedangkan untuk kegiatan
Lain di Bali, lain pula di Jakarta. Sonny luring diadakan bagi siswa yang berada
Lase, seorang guru dari Nafiri Study di sekitar daerah Bantul, yaitu dengan
Center, Jakarta, menggambarkan fungsi memberikan tugas berkala seminggu
guru tidak hanya sebagai seorang sekali dan diambil di sekolah.
pengajar, pendidik, tapi juga harus bisa
menjadi mentor, menyediakan konseling, Melihat berbagai inovasi yang dilakukan
dan menjadi coaching bagi anak oleh guru dan kepala sekolah sudah
didiknya. Peran mentoring ini dilakukan sepatutnya diapresiasi. Pandemi
pada proses pembelajaran jarak jauh, memang belum berakhir, tapi semangat
saat siswa belajar dari rumah. Saat belajar tak boleh padam. Pendidikan
anak tertekan, guru berperan memberi harus terus berjalan, dan kualitas tetap
konseling atau pendampingan. Dan saat terjaga. Semoga!
siswa ingin mencapai goals-nya, peran
guru adalah coaching. (Asyifa/Indah/Luthfia)

Edisi XLV/November 2020 27


OPINI

Prasyarat Keberhasilan Penerapan


Kurikulum Darurat
Di Masa Pandemi Covid-19
Itje Chodijah
Anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M)

Pada masa pandemi Covid-19, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah


menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan
dalam Kondisi Khusus. Anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah
(BAN S/M) Itje Chodijah mengatakan untuk mendapatkan output dan outcome
yang maksimal dari penerapan kurikulum darurat perlu ada kesepakatan
seluruh guru di bawah arahan kepala sekolah akan tujuan yang hendak dicapai.
Berikut pandangan dan penjelasan lengkap Itje mengenai penerapan kurikulum
darurat di masa pandemi Covid-19

Kemendikbud telah mengeluarkan kurikulum mengambil keputusan bersama di bawah bimbingan


darurat menghadapi kondisi pandemi. kepala sekolah sehingga dapat dipastikan proses
Bagaimana pandangan Ibu mengenai kebijakan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang sudah
kurikulum darurat ini? disepakati dari kurikulum yang dipilih dan bukan
kejar-kejaran menghabiskan materi ajar.
Menurut saya kebijakan tersebut memang perlu
diambil, walaupun belum menjamin sekolah dapat Pelaksanaan kurikulum darurat bertujuan
mengadopsi dan menyesuaikannya. Kebijakan memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan
penerapan kurikulum darurat menjelaskan dalam menentukan kurikulum yang sesuai
kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi dengan kebutuhan pembelajaran peserta
khusus memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk didik.  Apa upaya yang perlu dilakukan agar
memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan menghasilkan output dan outcome yang
pembelajaran siswa. maksimal?

Apakah Ibu melihat kebijakan kurikukum Penting bagi sekolah dalam hal ini guru di bawah
darurat dapat memudahkan guru melaksanakan arahan kepala sekolah untuk memilih kurikulum yang
pembelajaran kepada peserta didik? bertepat guna dan fokus pada tujuan yang hendak
dicapai melalui mata pelajaran yang ada. Sekolah
Seharusnya ini sangat memudahkan guru perlu membuat jadwal yang sesuai dengan pola
dan kepala sekolah untuk menentukan pola pembelajaran yang jarak jauh yang dipilih. Semua
pembelajaran jarak jauh seperti apakah yang guru intensif berkomunikasi satu sama lain untuk
akan diadopsi untuk sekolahnya. Bagi sekolah menghindari menumpuknya tugas kepada siswa.
yang mengandalkan materi ajar atau buku teks Proses evaluasi pembelajaran dilakukan secara
pada saat proses pembelajaran mereka, akan bertahap, bukan hanya lewat ulangan-ulangan yang
mengalami kesulitan menentukan kurikulum yang diberikan kepada siswa.
tepat untuk digunakan. Dalam hal ini sekolah harus

28 Edisi XLV/November 2020


OPINI

Dengan adanya kebijakan kurikulum darurat, dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
apakah persoalan materi belajar yang padat adalah roadmap yang perlu mendapat perhatian
yang selama ini dikeluhkan sudah bisa teratasi? implementasinya dalam proses pembelajaran.

Ini adalah masalah paradigma yang selama ini Apakah sosialiasasi pelaksanaan kurikulum
diyakini oleh guru bahwa mengajar itu identik darurat sudah berjalan maksimal sehingga
dengan menghabiskan materi bukan mencapai sudah dapat dipahami oleh tenaga pendidik?
tujuan yang ditetapkan dari kurikulum yang
kemudian diturunkan ke dalam tujuan instruksional. Menurut pandangan saya belum optimal masih
Makanya saat ini walaupun terdapat kurikulum banyak guru yang belum memahami adanya
darurat kita masih sering mendengar keluhan siswa kurikulum darurat.
maupun orang tua tentang banyaknya materi atau
tugas yang berlebihan. Apa saja masukan Ibu terhadap implementasi
kurikulum darurat untuk pemerintah, guru,
Bagaimana agar kualitas siswa tetap terjaga siswa dan orang tua murid?
meski adanya pengurangan-pengurangan
materi dalam penerapan kurikulum darurat? Pemerintah sebaiknya terus memberi contoh-
contoh implementasi kurikulum darurat ini dalam
Pemahaman pedagogi guru dan kepala sekolah bentuk virtual sederhana yang dapat disebarkan
sangat diperlukan dalam hal ini. Pertama kepala dengan mudah dalam berbagai konteks. Pemerintah
sekolah dan guru menentukan tujuan esensial daerah melalui pengawas secara berkala melakukan
yang akan dicapai dalam satu semester. Kemudian komunikasi dengan kepala sekolah binaannya guna
membagi tujuan-tujuan tersebut untuk dicapai melakukan pendampingan. Kepala sekolah wajib
per dua mingguan. Selanjutnya menentukan melakukan pendampingan dan supervisi kepada
teknologi atau media yang tersedia dan guru setiap gurunya secara bergantian setiap hari guna
dapat menggunakan dengan nyaman. Setelah itu memastikan bahwa proses pembelajaran sesuai
baru mencari materi yang tepat sesuai teknologi dengan kurikulum yang telah dipilih sekolah. Kepala
yang dipilih dan usia siswa. Evaluasi dilakukan sekolah harus memastikan bahwa guru tidak
secara berkala, baik dalam hal kesesuaian materi memberi beban kepada siswa secara berlebihan.
maupun teknologi yang dipilih. Dengan demikian
maka proses pembelajaran dapat dilakukan secara Guru harus mampu memilah dan memilih
efektif. materi dan metode penyampaian yang tepat.
Menggunakan tujuan pembelajaran sebagai tolak
Bagaimana sebaiknya evaluasi pelaksanaan ukur bukan materi ajar. Guru sering berdiskusi
kurikulum darurat? di antara mereka untuk menyeimbangkan beban
yang diberikan kepada siswa dan saling belajar
Kepala sekolah bersama beberapa guru dari keberhasilan satu sama lain. Guru harus
membentuk tim evaluasi dan melakukannya menghindari pemberian tugas yang sampai harus
secara intensif seminggu sekali. Mengidentifikasi memerlukan campur tangan orang tua atau orang
implementasi yang berhasil dan yang masih perlu lain untuk mengerjakannya.
pembenahan. Tim evaluasi ini memantau juga
efektivitas apakah proses pembelajaran yang Orang tua perlu menyadari peran utamanya
dilakukan oleh guru efektif dan mencapai tujuan. sebagai pendidik bagi anak mereka. Sering-
sering berkomunikasi dengan wali kelas agar
Apakah penerapan kurikulum darurat dapat dapat memberikan pendampingan secara tepat.
membantu siswa yang terdampak pandemi dan Mendisiplinkan anak dalam belajar. Siswa dalam hal
berpotensi tertinggal? ini perlu terus mendapatkan dukungan dari orang
tua dan guru untuk mampu mengikuti pembelajaran
Seharusnya bisa. Sekali lagi butuh kecakapan kepala jarak jauh. (*)
sekolah dalam membimbing guru dan melakukan
monitoring intensif terhadap pelaksanaan
pembelajaran. Kurikulum yang diterjemahkan

Edisi XLV/November 2020 29


RESENSI BUKU

Belajar Matematika
Menyenangkan Sambil
Bermain di Rumah
Tahun Terbit : 2020
Penulis : Muhammad
Hasbi dan Eko Tri
Rahmawati
Halaman : iv, 19 hlm.
Bahasa : Indonesia
Cover : Soft Cover

P
EMBELAJARAN JARAK jauh saat ini menjadi Pembahasan materi dalam buku yang ditulis oleh
satu-satunya pilihan bagi dunia pendidikan di Muhammad Hasbi dan Eko Tri Rahmawati tersebut
tengah pandemi Covid-19. Pun untuk anak- lengkap membahas mengenai pengertian bermain
anak di jenjang pendidikan usia dini, kegiatan belajar matematika, mengapa anak perlu mengenal
mengajar dilakukan dari rumah sesuai Surat Edaran matematika, hingga tips bermain matematika yang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik menyenangkan di rumah.
Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang aturan
belajar dari rumah bagi anak sekolah dan guru di Buku saku ini juga sangat cocok dibaca oleh orang
satuan PAUD. tua peserta didik agar terjadi kolaborasi dalam
proses pembelajaran jarak jauh di rumah. Buku
Kegiatan belajar dan mengajar dilakukan secara bermain matematika ini menggunakan ilustrasi –
dalam jaringan (daring) dengan memanfaatkan ilustrasi yang menarik sehingga mudah dimengerti,
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Namun, dan terdapat contoh kegiatan yang dapat dilakukan
pada kenyataannya masih banyak orang tua maupun bersama anak di rumah dengan memanfaatkan
satuan pendidikan PAUD yang mengalami kendala benda yang ada di sekitar.
dalam proses pembelajaran berada di rumah.
Mulai dari karena jaringan internet yang belum Dengan konsep bermain, peserta didik diharapkan
merata hingga ketidakmampuan orang tua dalam menjadi lebih mudah memahami matematika dan
mendampingi putra putrinya di rumah. tetap merasa senang. Polanya, mereka diajak
bermain dengan benda yang ada di rumah sembari
Guna mendukung orang tua dan guru dijelaskan konsep-konsep matematika. Keberhasilan
menyampaikan materi pembelajaran untuk dalam memahami matematika oleh peserta didik
siswa yang berada di satuan PAUD, Direktorat memerlukan kerja sama dan kolaborasi yang baik
PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan antara guru dan orang tua. Sehingga meskipun
menerbitkan sebuah buku saku yang berjudul dilakukan secara jarak jauh, kegiatan belajar sambil
Bermain Matematika yang Menyenangkan dengan bermain dapat meningkatkan pemahaman dan
Anak di Rumah. Buku ini sedianyan dapat dijadikan menambah keterikatan hubungan orang tua dengan
pegangan dalam mempelajari matematika yang anak.
menyenangkan bagi peserta didik.
Informasi selengkapnya, buku dapat diunduh
pada tautan http://repositori.kemdikbud.
go.id/18963/

(RWT)

30 Edisi XLV/November 2020


INFOGRAFIS PERPUSTAKAAN

1 Repositori Institusi Kemendikbud (repositori.kemdikbud.go.id):


layanan daring mengenai koleksi hasil publikasi/terbitan
Kemendikbud yang dapat diunduh fulltext

2 Aplikasi e-perpusdikbud
(Play Store: bit.ly.eperpusdikbud dan App Store:
https://apps.apple.com/id/app/eperpusdikbud/id15
11483498 ): aplikasi yang berisi koleksi elektronik
bidang pendidikan dan kebudayaan yang dapat
dibaca dimana saja dan kapan saja

3 Jurnal Elektronik Kemendikbud


(https://perpustakaan.kemdikbud.go.id/jurnal-kemendikbud):
Layanan koleksi jurnal elektronik Kemendikbud

4 Jurnal Elektronik Internasional


(https://perpustakaan.kemdikbud.go.id/jurnal-internasional )

5 Buku digital open acces


(pustaka-digital.kemdikbud.go.id ): Layanan mengenai koleksi
digital dengan akses terbuka

6 Permohonan artikel jurnal ilmiah internasional


melalui pos-el perpustakaan@kemdikbud.go.id

(RWT)

Edisi XLV/November 2020 31


SEPUTAR FILM INDONESIA

Menumbuhkan Literasi
Film Melalui Lomba
Ulasan Singkat Film
Indonesia

S
EMAKIN BANYAKNYA produksi film Indonesia penonton memahami sebuah film. Dengan
rupanya tidak dibarengi dengan peningkatan pemahaman yang lebih baik, tentu saja diharapkan
jumlah penonton film Indonesia. Dikutip dari keinginan atau gairah untuk menonton film
laman Bisnis.com, selama kurun lima tahun terakhir Indonesia semakin meningkat.
produksi film Indonesia meningkat 64 persen.
Namun, peningkatan ini tidak diiringi dengan Untuk itu, sebagai upaya mendorong literasi
peningkatan jumlah penonton film Indonesia yang film di kalangan pelajar dan masyarakat umum,
justru mengalami penurunan sebanyak 32 persen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sejak tahun 2009. Hal ini diungkapkan oleh Ketua (Kemendikbud) melalui Direktorat Perfilman,
Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), Musik, dan Media Baru (PMMB) menggelar Lomba
Sheila Timothy. Ulasan Singkat Film Indonesia (LUSFI). LUSFI sudah
berlangsung sejak bulan Juni 2020. Film-film
Berkaca pada hal tersebut, literasi film kepada Indonesia yang diulas adalah yang ditayangkan pada
masyarakat menjadi salah satu hal yang perlu program Belajar dari Rumah di stasiun Televisi
dilakukan untuk mendorong jumlah penonton Republik Indonesia (TVRI), setiap hari Senin sampai
terhadap film Indonesia. Mengapa? Karena literasi dengan Kamis dan Sabtu.
film diperlukan untuk meningkatkan kemampuan

32 Edisi XLV/November 2020


SEPUTAR FILM INDONESIA

Selama kurun lima tahun terakhir produksi


film Indonesia meningkat 64 persen. Namun,
peningkatan ini tidak diiringi dengan
peningkatan jumlah penonton film Indonesia
yang justru mengalami penurunan sebanyak 32
persen sejak tahun 2009

LUSFI dibagi ke dalam dua kategori, yaitu pelajar La Vie: Realitas Sejarah dalam Memori Penyintas
dan masyarakat umum. Setiap pekan, masyarakat yang ia tonton di TVRI. Mengutip Anggara, film ini
diajak untuk menyaksikan film Indonesia pada berpegang pada trauma dan ingatan. C’est La Vie
program Belajar dari Rumah. Mereka bisa memilih berkisah tentang perjalanan hidup seorang pria
film yang menurut mereka menarik. Setelah itu, yang mengalami peristiwa tahun 1965. Ia pernah
mereka diminta untuk membuat ulasan singkat menjadi tahanan politik, sempat diasingkan, dan
mengenai film dengan menggunakan bahasa menyaksikan kekejian yang dialami rekan-rekannya.
Indonesia yang baik dan benar. Ulasan boleh dibuat
dalam bentuk tulisan atau nontulisan (vlog, siniar, Film ini, tulis Anggara, bukan hanya pintar
dan sebagainya). memainkan narasinya yang detail dan nyata lewat
cerita si bapak, tetapi juga melengkapi visual
Langkah selanjutnya, ulasan wajib diunggah pada dengan foto-foto asli para subyek cerita. Hal
media sosial Instagram atau Twitter masing- tersebut membuat penonton merasakan abu-
masing peserta dengan menyertakan tagar abunya batas antara fiksi dan dokumenter dalam
#ulasfilmKemdikbud dan me-mention akun film tersebut.
media sosial Kemendikbud, Direktorat Jenderal
Kebudayaan, dan Direktorat PMMB. Batas unggah Dalam kategori pelajar, salah satu ulasan singkat
setiap pekan adalah di hari Jumat. Ulasan-ulasan terbaik hadir dari seorang pelajar Sekolah
yang terunggah kemudian dinilai oleh tim juri Menengah Kejuruan (SMK). Eka Setyaningrum,
yang terdiri dari sineas, praktisi, guru dan dosen siswi SMK Negeri 2 Kediri membuat ulasan
perfilman. Setelah itu, ulasan-ulasan terbaik tentang film berjudul Sarmin. Sebagai pelajar, Eka
diumumkan di laman ulasan.film.kemdikbud.go.id. berkaca pada sosok Sarmin. Dalam ulasannya Eka
menuliskan bahwa dari Sarmin ia belajar bahwa
Tidak hanya nama pemenangnya saja yang kunci kesuksesan seorang insan adalah pantang
diumumkan, melainkan juga hasil ulasannya diunggah menyerah dan berbakti kepada orang tua. Selagi
pada laman. Ulasan para pemenang lomba ini ada kemauan untuk meraih sesuatu yang kita
diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk inginkan, akan selalu ada jalan bahkan dari hal-hal
memahami dan menikmati film Indonesia lebih yang tidak terduga sekali pun.
baik lagi. Selain apreasi dalam bentuk unggahan
ulasan pada laman resmi, Direktorat PMMB juga Film Sarmin menggambarkan perjuangan seorang
menyiapkan hadiah uang tunai satu juta rupiah bagi remaja yang tidak pernah menyerah dengan
setiap pemenang ulasan film kategori masyarakat keadaan meskipun hidupnya tidak seberuntung
umum dan lima ratus ribu bagi pemenang ulasan remaja lain. Dengan tekad dan dukungan dari
film kategori pelajar. ibu serta sahabat-sahabatnya, Sarmin berhasil
mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik dari
Salah satu ulasan singkat terbaik yang diunggah sebelumnya. Rezeki, ulas Eka, bukan hanya soal
pada laman ulasan.film.kemdikbud.go.id adalah materi. Namun dikelilingi orang-orang baik adalah
milik Anggara Putra di Jakarta, yang masuk dalam hal yang paling berharga. (PPS)
kategori umum. Anggara menulis tentang film C’est

Edisi XLV/November 2020 33


Sayangi dirimu
HINDARI
NARKOBA
Ayo berkarya untuk dirimu,
keluargamu, dan negaramu
KEBUDAYAAN

Menilik Literasi Karya Seni di Masa Pandemi

Pesona Sandiwara
Sastra di Udara
Kehadiran sastra menempati posisi penting dalam
pemajuan budaya dan pembentukan karakter bangsa. Hal
itu pula yang mendorong Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan bekerja sama dengan Titimangsa Foundation
dan KawanKawan Media menghadirkan siniar (podcast)
Sandiwara Sastra sebagai inovasi dan bagian dari
program Belajar dari Rumah di masa pandemi Covid 19.

Edisi XLV/November 2020 35


KEBUDAYAAN

K
ARYA SASTRA pada hakikatnya tercipta dari situasi
dan pergulatan diri. Pengalaman, pengamatan, serta
pemaknaan situasi dan latar belakang sejarah dalam
karya sastra merupakan bentuk penguatan karakter. Melalui
tokoh-tokoh dalam karya sastra, masyarakat dapat mengenal
lebih dekat sifat kemanusiaan. Sandiwara Sastra menjadi misi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam
pemajuan kebudayaan dan pembentukan karakter melalui
peningkatan kemampuan literasi.

Tidak hanya sebagai karya seni dan inovasi, Sandiwara Sastra


juga digadang sebagai jalan untuk mengangkat literasi. Alih
wahana karya sastra Indonesia ke dalam medium audio ini
bertujuan untuk mengenalkan dan menghidupkan kembali karya-
karya sastra Indonesia.

Deretan novel dan cerpen karya penulis kenamaan Tanah Air


dialihwahanakan menjadi wujud audio dengan pengisi suara
para pesohor. Program Sandiwara Sastra ini menawarkan cara
menarik menyimak karya sastra Indonesia. Inisiatif yang sudah
bisa disimak sejak Juli lalu tersebut dapat diakses lewat podcast
@budayakita serta disiarkan di stasiun radio RRI.

Sekali tayang, Sandiwara Sastra akan tersiar selama 30 menit,


di mana setiap episodenya menggandeng 3-4 aktris/aktor yang
berperan sebagai pemain maupun narator. Di episode perdana,
adaptasi cerpen berjudul Mencari Herman karya Dewi Lestari,
sukses tayang dan dialihsuarakan oleh Pevita Pearce, Ario Bayu
dan Widi Mulia.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid pernah


mengungkapkan bahwa sandiwara radio sempat menjadi
primadona pada masa kejayaannya. Kini, periode tersebut seperti
terulang dalam wujud serupa yang semakin populer, yakni siaran
webinar yang kian diminati banyak kalangan.

“Saya kira ini tepat waktu. Sandiwara radio dua puluh tahun
lalu mengalami tantangan, ada media elektronik, televisi dan
akhirnya dia meredup. Tapi sekarang secara tiba-tiba ada
ketertarikan baru terhadap podcast, dan ternyata radio di
daerah juga masih memainkan peran yang sangat penting.
Bagi saya ini tanda bahwa ada komitmen luar biasa dari para
seniman untuk menghidupkan kembali karya sastra,” kata Hilmar
kala itu.

Platform siniar bisa dimanfaatkan untuk lebih


membumikan karya sastra. Dengan adanya keterlibatan
yang sungguh-sungguh dari para sastrawan dan
kolaborasi yang solid dengan seluruh pemangku
kepentingan pendidikan dan kebudayaan, tayangan ini
diharapkan dapat melestarikan dan menghidupkan

36 Edisi XLV/November 2020


KEBUDAYAAN

kembali sastra, yang berperan penting dalam membentuk


karakter bangsa.

Sandiwara Sastra merupakan karya yang diproduseri oleh


Happy Salma dari Titimangsa Foundation dan Yulia Evina Bhara
dari KawanKawan Media. Sutradara Gunawan Maryanto secara apik
mengarahkan para aktor dan aktris lintas generasi dari jarak jauh,
lintas kota, bahkan negara.

Sejauh ini tim Sandiwara Sastra telah merampungkan alih wahana dari
enam karya sastra yang siap mengudara. Setiap pekan satu episode
berdurasi 30 menit bisa didengarkan oleh penikmat seni. Sementara,
empat novel dan cerpen lain sedang dalam proses adaptasi.

Produksi karya yang telah selesai, yaitu adaptasi novel Ronggeng


Dukuh Paruk (Ahmad Tohari), novel Helen dan Sukanta (Pidi
Baiq), serta novel Lalita (Ayu Utami). Adaptasi lain termasuk
cerpen Berita dari Kebayoran (Pramoedya Ananta Toer),
cerpen Kemerdekaan (Putu Wijaya), dan cerpen Mencari
Herman (Dewi Lestari).

Sementara itu, empat karya masih dalam proses kurasi dan


perekamannya belum berlangsung. Ada novel Orang-Orang
Oetimu (Felix K Nesi), cerpen Persekot (Eka Kurniawan), novel Layar
Terkembang (Sutan Takdir Alisjahbana), dan cerpen Seribu Kunang-
Kunang di Manhattan (Umar Kayam).

Inisiator dan produser program, Happy Salma, tidak menampik


Sandiwara Sastra merupakan upaya membuka kemungkinan agar
sastra bertemu publik yang lebih luas. Utamanya generasi muda
seperti pelajar dan mahasiswa bisa semakin akrab dengan sastra.
Karya sastra disebutnya sangat penting sebab merupakan jalinan
cerita yang melibatkan banyak aspek. Kisah dan para tokohnya punya
makna mendalam serta dokumentasi penting mengenai bahasa,
sejarah, sosiologi, antropologi, juga politik.

Sandiwara Sastra hanya langkah kecil, tapi diyakini bisa memberikan


spektrum yang lebih luas. “Pilihan audio pun penting karena
mendengarkan adalah kepekaan yang perlu dibangun dan terus
dilatih,” ujar Happy.

Terdapat total 27 figur publik yang terlibat dalam program


Sandiwara Sastra. Nama-nama itu, di antaranya Adinia Wirasti, Ario
Bayu, Arswendy Bening Swara, Asmara Abigail, Atiqah Hasiholan,
Chelsea Islan, Chicco Jerikho, Christine Hakim, Eva Celia, Happy Salma,
Iqbaal Ramadhan, Jefri Nichol, Kevin Ardilova, Lukman Sardi, Lulu
Tobing, Marsha Timothy, Mathias Muchus, Maudy Koesnaedi, Najwa
Shihab, Nicholas Saputra, Nino Kayam, Oka Antara, Pevita Pearce,
Reza Rahadian, Rio Dewanto, Tara Basro, Vino G. Bastian dan Widi
Mulia.

(DEN)

Edisi XLV/November 2020 37


KAJIAN

Rumah Belajar Bantu Siswa


Atasi Trauma Pascagempa

M
ANFAAT PENGGUNAAN Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom
aplikasi pembelajaran daring Kemendikbud) pada tahun 2019.
(online) Rumah Belajar dalam Pengumpulan data menggunakan
meningkatkan kualitas pembelajaran kuesioner, observasi, dan wawancara
telah diteliti dalam sejumlah studi. terbatas, dari bulan September sampai
Manfaat tersebut dirasakan terutama dengan Desember 2019.
dalam pembelajaran di kondisi normal
yang didukung ketersediaan layanan Tahun 2019 sebagian wilayah di provinsi
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) NTB masih dalam tahap pemulihan
yang memadai. Pemanfaatan Rumah akibat bencana gempa bumi yang
Belajar di daerah yang terdampak terjadi tanggal 29 Juli 2018, pukul
bencana merupakan studi yang masih 06.47 WITA dan disusul sejumlah gempa
jarang dilakukan. Salah satu penelitian setelahnya. Bencana tersebut membawa
tentang pemanfaatan Rumah Belajar di dampak yang besar terhadap fisik,
daerah terdampak bencana yaitu studi sosial, psikologis bagi masyarakat NTB.
yang dilakukan oleh Eni Susilawati dan Sektor pendidikan juga terkena dampak
Samsul Fahrozi tahun 2019. bencana gempa bumi tersebut.

Penelitian tersebut diterbitkan dalam Pascabencana berbagai upaya dilakukan


Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. untuk memulihkan infrastruktur,
5, Nomor 1, bulan Juni 2020, dengan sosial, psikologis masyarakat, dan
judul “Pemanfaatan Rumah Belajar pada tidak ketinggalan sektor pendidikan.
Sekolah Terdampak Bencana Gempa”. Di sektor pendidikan, pemulihan
Tujuan penelitian tersebut untuk sarana pendidikan dan peningkatan
mengetahui penerapan dan kendala kualitas pembelajaran terus dilakukan.
pemanfaatan Rumah Belajar di sekolah Pemanfaatan aplikasi Rumah Belajar
terdampak bencana, dengan studi kasus merupakan salah satu upaya strategis
di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). untuk meningkatkan kualitas
Penelitian ini juga ingin mengetahui pembelajaran di NTB pascabencana.
fitur-fitur Rumah Belajar yang banyak Kelebihan aplikasi Rumah Belajar adalah
dimanfaatkan oleh para guru di daerah dapat digunakan secara daring maupun
terdampak bencana. luring (offline) sesuai dengan kondisi
sekolah, guru,dan siswa.
Penelitian tersebut menggunakan
pendekatan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan penelitian tersebut
Sampel penelitian tersebut adalah guru- diketahui para guru di NTB telah
guru di NTB yang merupakan peserta memanfaatkan aplikasi Rumah Belajar
Program Pembelajaran Berbasis TIK secara bervariasi tergantung kondisi
(Pembatik) level 2 dan Level 3 yang sekolahnya. Sebagai contoh, model
telah dilaksanakan oleh Pusat Teknologi pembelajaran blended learning
Informasi dan Komunikasi Pendidikan diterapkan oleh guru-guru yang
dan Kebudayaan Kementerian sekolahnya terdampak gempa cukup

38 Edisi XLV/November 2020


KAJIAN

parah, namun siswanya memiliki Siswa menjadi sibuk untuk melakukan


perangkat TIK yang memadai. Namun aktivitas pembelajaran sesuai tahapan
demikian, berdasarkan penelitian model discovery dengan memanfaatkan
tersebut metode ceramah masih Rumah Belajar, tanpa harus kebingungan
mendominasi metode pembelajaran mencari buku pelajaran yang hilang
yang digunakan. karena bencana.

Bentuk penerapan Rumah Belajar Berdasarkan penelitian tersebut,


lainnya adalah mengintegrasikan trauma siswa terhadap kejadian
model discovery learning dan inquiry bencana dapat teralihkan sejenak
learning. Sekitar 54% responden, dengan keterlibatan aktif siswa dalam
memanfaatkan konten Rumah Belajar proses pembelajaran discovery. Model
dengan diintegrasikan model discovery. pembelajaran discovery ini lebih fleksibel
Pada bentuk pembelajaran ini, guru untuk diterapkan di kelas maupun di luar
lebih banyak memanfaatkan fitur kelas, karena mengakomodasi aneka
sumber belajar sebagai salah satu aneka sumber belajar termasuk lingkungan.
sumber belajar dalam penerapan model Hal ini juga senada dengan bentuk
discovery, termasuk pemilihan bahan pemanfaatan Rumah Belajar oleh guru
stimulus di awal pembelajaran. di sekolah yang terdampak bencana
yang mengintegrasikan dalam model
Bentuk pemanfaatan Rumah Belajar yang pembelajaran inquiry.
diintegrasikan dengan model discovery
sangat relevan untuk membangun Kendala-kendala pemanfaatan Rumah
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Belajar di NTB yaitu belum meratanya

Edisi XLV/November 2020 39


KAJIAN

tingkat kesiapan sekolah, guru, dan peningkatan pemanfaatan Rumah


siswa dalam melakukan pembelajaran Belajar di sekolah terdampak bencana.
yang memanfaatkan Rumah Belajar, Rekomendasi tersebut adalah perlunya
sehingga motivasi siswa dan guru dalam meningkatkan dukungan kesiapan
memanfaatkan Rumah Belajar masih sekolah, guru, dan siswa dalam
variatif. Selain itu masih adanya trauma memanfaatkan Rumah Belajar. Selain
pascabencana di kalangan guru dan itu ketersediaan konten permainan
siswa sehingga memerlukan tindakan (game) untuk healing therapy perlu
penyembuhan trauma dengan aktivitas ditingkatkan. Jumlah dan variasi konten-
pembelajaran yang menyenangkan. konten mitigasi bencana juga perlu
Selain itu peneliti menemukan bahwa ditingkatkan. Hal yang juga penting
konten-konten tentang kebencanaan yaitu meningkatkan sinergi kolaborasi
dan mitigasi bencana di aplikasi Rumah antarsekolah, pemerintah, masyarakat
Belajar masih sangat kurang. serta pemangku kepentingan
(stakeholder) dalam pemanfaatan
Hasil penelitian tersebut menunjukkan Rumah Belajar di sekolah-sekolah yang
bahwa: 1. kesiapan sekolah dalam terdampak bencana. Hasil penelitian
pemulihan sarana prasarana TIK, ini menyebutkan Rumah Belajar dapat
kompetensi guru, dan literasi TIK siswa menjadi salah satu solusi pembelajaran
di NTB dalam kategori siap, dan 2. di daerah-daerah terdampak bencana.
bentuk pemanfaatan Rumah Belajar di (WID)
sekolah terdampak bencana meliputi:
pemanfaatan rumah belajar secara Artikel ini ditulis ulang dari kajian oleh
daring; sumber belajar yang paling Eni Susilawati (Pustekkom Kemendikbud)
sering dimanfaatkan guru yaitu video dan Samsul Fahrozi (SDN 21 Ampenan,
dan BBI (Bahan Belajar Interaktif) Kota Mataram, Provinsi NTB) yang
yang banyak disukai siswa; serta dalam diterbitkan dalam Jurnal Pendidikan
memanfaatkan Rumah Belajar oleh para dan Kebudayaan, Vol. 5, Nomor 1, bulan
guru masih dominan menggunakan Juni 2020, berjudul “Pemanfaatan
metode ceramah dan berpusat pada Rumah Belajar pada Sekolah Terdampak
guru. Bencana Gempa”. Jika pembaca ingin
membaca kajian lebih lengkap dapat
Di akhir jurnal, peneliti menyampaikan memindai kode QR berikut.
sejumlah rekomendasi untuk

40 Edisi XLV/November 2020


BANGGA BERBAHASA INDONESIA

Menggunakan Tanda Tanya (?) dan


Tanda Seru (!) dengan Benar
Tanda tanya dan tanda seru merupakan tanda baca yang
sering digunakan dalam penulisan. Walau sering digunakan,
namun masih ada saja yang kurang tepat dalam menggu-
nakan tanda tanya dan tanda seru. Simak penggunaan tanda
tanya dan tanda seru yang benar berikut ini.

Tanda Tanya Tanda Seru


Penggunaan tanda tanya Pada kaidah penulisan, tanda
sesuai kaidah hanya seru digunakan untuk ungkapan
digunakan pada akhir atau pernyataan yang berupa
kalimat tanya dan seruan atau perintah yang
digunakan untuk menandai menggambarkan kesungguhan,
bagian kalimat yang diragukan. ketidakpercayaan, atau emosi
Penggunaan tanda tanya yang kuat.
sesungguhnya cukup mudah.
Namun, terkadang kesulitan
muncul Ketika kalimat tanya ada
pada kutipan langsung. Penulisan
tanda tanya yang ditulis dalam
kutipan yaitu tanda tanya ditulis
sebelum tanda petik.

Contoh penggunaan tanda tanya yang Contoh penggunaan tanda seru pada
benar dalam kutipan langsung: kalimat perintah:

Ayah berkata, “Kapan kita harus Perhatikan contoh berikut!


datang di acara itu, Nak?”
Dilarang masuk!

Berbeda dengan penggunaan tanda tanya Contoh penggunaan tanda seru pada
pada kutipan judul. Pada kalimat kutipan kalimat seruan yang menggambarkan
judul, tanda tanya diletakkan sesudah menggambarkan kesungguhan,
tanda petik. Berikut ini contohnya. ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat:
Siapa pencipta lagu “Satu Nusa  Alangkah segarnya udara
Satu Bangsa”? pagi di pegunungan ini!
 Yang benar saja!
 Semangat terus!

(INT)
(Sumber: Buku Penyuluhan Ejaan, Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015)

Edisi XLV/November 2020 41


BANGGA BERBAHASA INDONESIA

SENARAI
KATA SERAPAN
No Bentuk Serapan Bentuk Asal Asal Bahasa arti

hasil melucu; tindak (perkataan) yang lucu;


1 lelucon mop Belanda
penggeli hati; percakapan yang jenaka

2 hoki hoki Cina Peruntungan; nasib

3 manga manga Jepang komik khas Jepang

jenis hiburan dengan menyanyikan lagu-lagu


4 karaoke karaoke Jepang populer dengan iringan musik yang telah
direkam terlebih dahulu

siaran (berita, musik, dan sebagainya) yang


5 siniar podcast Inggris dibuat dalam format digital (baik audio maupun
video) yang diunduh melalui internet

6 vlog vlog Inggris blog yang isinya berupa video

orang, gambar, patung, dan sebagainya yang


7 Idola Idol Inggris
menjadi pujaan

orang yang memperdagangkan sesuatu dalam


8 saudagar saudagar Persia
jumlah besar; pedagang besar

surat kecil (carik kertas khusus) sebagai tanda


9 karcis kaartjes Belanda telah membayar ongkos dan sebagainya (untuk
naik bus, menonton bioskop, dan sebagainya)

10 selop slof Belanda lapik kaki yang dibuat dari kulit dan sebagainya

bumi dengan segala sesuatu yang terdapat di


11 dunia dunya Arab
atasnya; planet tempat kita hidup

(Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia)

42 Edisi XLV/November 2020


INFORMASI
KONTAK
Unit Layanan Terpadu (ULT)
Kemendikbud
Alamat : Gedung C Lantai Dasar, Kompleks
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan,
Jakarta 10270
Telepon : 021-5703303, 57903020
Faksimile : 021-5733125
Posel : pengaduan@kemdikbud.go.id
Laman : ult.kemdikbud.go.id

Dapat juga dibaca dan diunduh melalui


aplikasi myedisi
Selamat
atas Pembukaan

Pekan
Kebudayaan
Nasional
(PKN)

PKN.ID

pada 31 Oktober 2020

ISSN: 2502-7867

Anda mungkin juga menyukai