09 Kebijakan untuk
Meningkatkan Mutu 12 Dorong Transformasi
Pendidikan Indonesia 22 Menggerakkan Transformasi
Pendidikan di Tengah
Pendidikan di Indonesia Keterbatasan
06 Sekilas Kemendikbud
28
OPINI
09
Program Guru Penggerak dan Sekolah
Penggerak Pendidikan
Kebijakan untuk Meningkatkan
30
RESENSI
Mutu Pendidikan di Indonesia Sejarah Dunia, Interaksi Manusia Masa
Lampau Hingga Masa Kini
12
Program Guru Penggerak
Dorong Transformasi Pendidikan
31
INFOGRAFIS PERPUSTAKAAN
Indonesia SiKoper (Sistem Integrasi Koleksi
Perpustakaan)
16
Program Sekolah Penggerak
Katalis Wujudkan Visi Reformasi
32
SEPUTAR DUNIA PERFILMAN INDONESIA
Pendidikan Sobat Ambyar
Lord Didi, Cinta, dan Komedi
20
Kisah Guru Penggerak
Menggerakkan Transformasi
35
Pendidikan di Tengah Keterbatasan KEBUDAYAAN
Jalur Rempah
25
Komitmen Sukseskan Program Sekolah
Penggerak
Menelusuri Warisan Masa Lalu untuk
Peroleh Dukungan Lebih dari 100 Menghidupkan Masa Depan
Kepala Daerah
38
KAJIAN
Fleksibilitas Pembelajaran Daring pada Masa
Pandemi Covid-19
Perlu Tingkatkan Kualitas
Pembelajaran Saintifik dan
Kembangkan Metagonisi Siswa
41
BANGGA BERBAHASA INDONESIA
Bunyi-bunyi Bahasa
(Bagian 2: Konsonan)
42
BANGGA BERBAHASA INDONESIA
REDAKSI
Pelindung: Sekretariat Redaksi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat,
Nadiem Anwar Makarim Kemendikbud, Gedung C Lantai 4,
Penasihat: Sekretaris Jenderal, Ainun Na’im Jln. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta,
Pengarah Konten: Staf Khusus Mendikbud, Telp. 021-5711144 Pes. 2413
Muhamad Heikal
Penanggung Jawab: Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan
Hubungan Masyarakat, Hendarman kemdikbud.go.id
Pemimpin Redaksi: Anang Ristanto Kemdikbud.RI
Redaktur Pelaksana: Ratih Anbarini @kemdikbud_RI
Staf Redaksi: Agi Bahari, Desliana Maulipaksi, KEMENDIKBUD RI
Ryka Hapsari Putri, Dwi Retnawati, Denty Kemdikbud.RI
Anugrahmawaty, Anang Kusuma, Prani Pramudita, Kemdikbud.RI
Dennis Sugianto, Nur Widianto, Lany Fitriana, Aline jendela.kemdikbud.go.id
Rogeleonick
Editor: Ratih Anbarini, Aline Rogeleonick
Sekretariat: Sigit Supriyadi, Heri Nana Kurnia
Fotografi, Desain & Artistik: BKLM
SALAM MAS MENDIKBUD
D
irektorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
proses pembelajaran secara daring dilakukan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dengan memberikan konten pembelajaran yang
(Kemendikbud) bekerja sama dengan
berkualitas dan materi pembelajaran yang menarik,
Kedutaan Besar Australia menyelenggarakan
serta tepat sasaran. “Di tengah ketidakpastian
“Indonesia – Australia Virtual Online Higher
akibat pandemi ini, pembelajaran online tidak bisa
Education Policy Dialogue: Designing Online
dihindari. Ditambah dengan program Kampus
Learning Materials”. Acara virtual ini
Merdeka, mari bersama-sama kita tingkatkan
diselenggarakan untuk membahas kebijakan
kualitas pembelajaran online dengan membuat
pendidikan tinggi di Indonesia maupun di Australia
materi pembelajaran yang baik dan berkualitas,” jelas
mengenai pembelajaran daring pada Kamis
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiwaan Ditjen Dikti,
(11/2/2021).
Aris Junaidi. (Hanifah/Sumber: dikti.kemdikbud.
Kegiatan ini diselenggarakan atas kondisi saat go.id)
D
irektur Jenderal Pendidikan Vokasi,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), Wikan Sakarinto,
mengapresiasi produk bucket yang dihasilkan
oleh SMK Warga Surakarta. Bucket, merupakan Surakarta yang bisa bersaing dengan produk impor
alat berukuran besar untuk pertambangan yaitu produk baju dan diharapkan mampu diproduksi
(escavator) yang biasanya diimpor dari Jepang dalam skala besar, lalu menembus pasar luar negeri.
dan Cina. Saat ini alat tersebut sudah diproduksi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) jurusan
di dalam negeri dengan harga berkisar Rp1 juta Tata Busana SMK di Jawa Tengah turut andil dalam
dan telah dihasilkan hingga 500 unit. produksi baju SMKN 4 Surakarta.
Produk bucket yang dibuat atas kerja sama Wikan menambahkan, ke depan, pendampingan oleh
antara SMK Warga PT BUMA, dan usaha kecil perguruan tinggi vokasi akan dilakukan kepada SMK
menengah (UMKM) di sekitarnya ini telah dibeli berupa pengawasan terhadap tahapan teaching
oleh PT BUMA sendiri sebanyak 180 unit bucket. factory agar berlangsung dengan baik. Kebijakan
Keunggulan produk bucket yaitu masa pakai yang lainnya, berupa memakai batik buatan SMK yang akan
lebih lama hingga 550 jam. Sementara bucket diberlakukan pada semua politeknik dengan hari yang
produksi Cina dan Jepang hanya 480 jam. sudah ditentukan. (DLA/ALN/Hanifah)
Selain itu, ada pula produk dari SMKN 4
K
ementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) bersama dengan
kementerian lainnya berkomitmen terhadap
pelestarian Borobudur setelah cagar budaya
tersebut ditetapkan Presiden sebagai Destinasi
Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),
Nadiem Makarim mengatakan, pihaknya akan
mengedepankan pembenahan keseluruhan tata
kelola dari perlindungan sampai pemanfaatan untuk
memaksimalkan potensi kawasan ini.
Mendikbud Nadiem menuturkan, ada beberapa wisata, sehingga mengurangi beban pada Candi
hal yang akan diatur dalam rencana pengelolaan Borobudur itu sendiri. Hal ini harus selaras dengan
terpadu Candi Borobudur. Hal-hal tersebut antara semangat melindungi lansekap budaya Kompleks
lain peningkatan fasilitas interpretasi dan informasi Candi Borobudur,” pungkas Mendikbud.
mengenai nilai penting Kompleks Candi Borobudur,
peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber Ke depannya keempat kementerian dan lembaga
daya alam, pengembangkan pariwisata berkelanjutan terkait akan mengembangkan kawasan Borobudur
yang mendukung pelindungan Kompleks Candi dengan mengimplementasikan konsep pariwisata
Borobudur dan meningkatkan kesejahteraan berkualitas, mulai dari aspek aksesibilitas dan
masyarakat, peningkatan kegiatan konservasi cagar konektivitas, amenitas, atraksi, dan ancillary
budaya di kawasan, serta perbaikan tata kelola. (fasilitas tambahan). Secara khusus, pemerintah
berkomitmen untuk menjaga keutuhan dan
“Pengembangan atraksi-atraksi penunjang pada kelestarian Candi Borobudur sebagai peninggalan
sejumlah titik di sekitar Kompleks Candi Borobudur bersejarah bangsa Indonesia. (RAN/Sumber:
sejatinya bertujuan untuk menyebar kunjungan kebudayaan.kemdikbud.go.id)
A
da kabar menggembirakan tentang Kartu
Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Tahun 2021 ini.
Kabar itu adalah kenaikan biaya bantuan, baik
untuk biaya pendidikan maupun biaya hidup.
FOTO: Videografi “Pengalaman Seleksi Calon Pendamping Guru Penggerak Angkatan I” Kemendikbud
P
ertengahan 2020 lalu, Kementerian holistik membentuk profil Pelajar Pancasila.
Pendidikan dan Kebudayaan Ada enam karakter dalam profil Pelajar
(Kemendikbud) meluncurkan Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada
kebijakan Guru Penggerak dalam Merdeka Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
Belajar episode ke lima. Program yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong
menyasar para guru ini bertujuan tak lain royong, dan berkebinekaan global.
untuk mewujudkan generasi Indonesia
yang unggul lewat pemimpin-pemimpin Di sisi lain, jika guru saat ini dituntut untuk
pendidikan di masa depan. mengajar dengan kreatif, maka seorang
Guru Penggerak dituntut untuk menjadi
Transformasi pendidikan melalui Guru pelatih atau mentor bagi guru lain, dengan
Penggerak diarahkan untuk menambah pembelajaran yang berpusat pada siswa.
peran para guru. Jika saat ini guru lebih Selain itu, jika saat ini guru mengembangkan
kepada peningkatan prestasi akademi diri secara aktif, maka ke depan seorang Guru
murid, Guru Penggerak nantinya akan Penggerak akan menjadi teladan dan agen
mendorong tumbuh kembang murid secara transformasi bagi ekosistem pendidikan.
Pendidikan bagi Guru Penggerak dilakukan dengan tengah, dan timur. Angkatan pertama merupakan
pendekatan andragogi dan berbasis pengalaman. proyek pilot yang akan mengakomodasi kebutuhan
Artinya, pembelajaran yang dilakukan relevan kepala sekolah sampai tahun 2024. Targetnya,
dan kontekstual sehingga memberi hasil sebaik- 50 calon Guru Penggerak akan mewakili setiap
baiknya. Proses pendidikan dan penilaian bagi daerah yang terpilih.
Guru Penggerak berbasis dampak dan bukti, di
mana 70 persen penilaiannya berasal dari refleksi Manfaat yang diperoleh bagi pemerintah daerah
yang terjadi di tempat kerja. Nilai lain sebanyak 20 dengan adanya Guru Penggerak ini selain
persen dihitung dari kegiatan belajar dari rekan memberikan pendidikan bagi calon pemimpin
guru, serta 10 persen lainnya berasal dari pelatihan pendidikan di masa depan, juga mendorong
bersama fasilitator dan narasumber. pembelajaran yang berkualitas dan berpusat
pada murid. Dengan demikian, harapannya
Guru Penggerak di tahap awal dipilih berdasarkan terjadi peningkatan kolaborasi antarpemangku
keterwakilan setiap bagian Indonesia, di barat, kepentingan pendidikan.
SEKOLAH PENGGERAK
Dukungan lain juga datang dari Komisi X DPR RI. Keempat, perencanaan berbasis data
Program Sekolah Penggerak dinilai menjadi bagian menitikberatkan pada manajemen berbasis sekolah
penyempurnaan peningkatan mutu sekolah yang di mana yang dilakukan berdasarkan refleksi diri
sudah beberapa kali dicanangkan Kemendikbud. satuan pendidikan. Dan kelima, digitalisasi sekolah,
Kebijakan ini juga dipandang dapat menjawab di mana penggunaan berbagai platform digital
kekhawatiran masyarakat terhadap stigma sekolah yang mengurangi kompleksitas, meningkatkan
unggulan. efisiensi, menambah inspirasi, dan pendekatan
DPR mendorong dibentuknya tim dan pelibatan yang disesuaikan.
seluruh anggota masyarakat agar target Sekolah
Penggerak dipahami dengan komprehensif oleh Program Sekolah Penggerak akan dilakukan
seluruh pihak yang terlibat. Selain itu, Komisi secara bertahap dan terintegrasi sehingga seluruh
X menilai perlu ada komunikasi dan kolaborasi ekosistem sekolah di Indonesia akan menjadi
efektif termasuk dinas pendidikan di seluruh Sekolah Penggerak. Pada tahun ajaran 2021/2022,
Indonesia untuk menutup semua celah yang bisa program ini melibatkan 2.500 satuan pendidikan
menunda efektivitas pelaksanaan program Sekolah di 34 provinsi dan 111 kab/kota. Berikutnya, di
Penggerak. tahun ajaran 2022/2023, sebanyak 10.000 satuan
pendidikan di 34 provinsi dan 250 kab/kota akan
dilibatkan; lalu di tahun ajaran 2023/2024 sebanyak
Lima Intervensi 20.000 satuan pendidikan di 34 provinsi dan 514
kab/kota yang terlibat, hingga akhirnya 100 persen
Program Sekolah Penggerak terdiri dari lima satuan pendidikan menjadi Sekolah Penggerak.
intervensi yang saling terkait dan tidak bisa (ALN)
K
ementerian Pendidikan dan Kebudayaan hadapan para Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala
(Kemendikbud) tidak pernah berhenti Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota,
mendorong lahirnya pendidik yang Organisasi/Asosiasi Profesi Guru, Guru, Kepala
berdedikasi, berinovasi, berkreasi dan terus Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Insan Pendidikan.
berkarya dalam melayani calon pemimpin masa
depan. Kemendikbud pada 3 Juli 2020 lalu Arah program Guru Penggerak berfokus
meluncurkan Merdeka Belajar Episode 5: Guru pada 1) pedagogi, 2) berpusat pada murid
Penggerak. Peluncuran dilakukan oleh Menteri dan pengembangan holistik, 3) pelatihan yang
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), menekankan pada kepemimpinan instruksional
Nadiem Makarim. Dalam kesempatan tersebut, melalui on the job coaching, 4) pendekatan
Mendikbud menegaskan bahwa kebijakan formatif dan berbasis pengembangan, serta 5)
tersebut merupakan pendorong transformasi kolaboratif dengan pendekatan sekolah menyeluruh.
pendidikan Indonesia. Pelatihan kepemimpinan sekolah baru diawali
dengan rekrutmen calon Guru Penggerak (CGP).
“Guru Penggerak diharapkan dapat mendukung Selanjutnya, dilakukan pelatihan Guru Penggerak
tumbuh kembang murid secara holistik sehingga dengan mengikuti lokakarya pada fase pertama dan
menjadi Pelajar Pancasila, menjadi pelatih atau pendampingan pada fase kedua.
mentor bagi guru lainnya untuk pembelajaran
yang berpusat pada murid, serta menjadi Terdapat tiga modul materi dan capaian
teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pembelajaran program Guru Penggerak. Modul
pendidikan,” ucap Mendikbud kala itu di pertama adalah paradigma dan visi Guru Penggerak
dengan materi refleksi filosofi pendidikan Indonesia Indonesia, mendorong peningkatan prestasi
– Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai dan visi Guru akademik murid, mengajar dengan kreatif, dan
Penggerak, dan membangun budaya positif di mengembangkan diri secara aktif.
sekolah. Modul kedua adalah praktik pembelajaran
Dalam arahannya, Mendikbud juga menegaskan
yang berpihak pada siswa dengan materi
bahwa dalam melaksanakan tugas sehari-hari,
pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial para CGP harus terbuka dalam proses belajar.
dan emosional, dan pelatihan (coaching). Mendikbud mengajak CGP untuk terus mencoba
dan terbuka pada hal baru. Ia mengajak para guru
Modul ketiga adalah kepemimpinan pembelajaran
terus bereksplorasi, menemani belajar siswa-
dalam pembelajaran dalam pengembangan sekolah
siswanya sambal mencari cara terbaik untuk
yang berisi materi tentang pengambilan keputusan
mengimplementasikan konsep pembelajaran yang
sebagai pemimpin pembelajaran, pemimpin dalam
makin berkualitas di kelas.
pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan program
sekolah yang berdampak pada siswa. Gerakan Kolaborasi
Calon Guru Penggerak (CGP) diikutkan pada Guru Penggerak juga merupakan suatu gerakan
pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan. kolaborasi dari seluruh pihak yang programnya
Bentuk kegiatan pelatihannya yaitu menyelesaikan berfokus pada siswa. Oleh karena itu, Guru
tiga modul yang masing-masing modul diselesaikan Penggerak harus bisa menginspirasi untuk terus
dalam waktu dua bulan. Sedangkan untuk tiga bulan belajar dan menggali potensi serta menjadi teladan
bagi siswa. Selain itu, CGP diimbau untuk tidak
terakhir, CGP mengikuti konferensi yang mencakup
saling berkompetisi. Karena memang tidak dalam
komponen selebrasi, refleksi, kolaborasi dan aksi.
suasana perlombaan. Suasana gotong royong,
Adapun topik pembelajaran dalam konferensi saling mendukung, saling menyemangati adalah
tersebut di antaranya membahas bagaimana menjadi semangat yang ditumbuhkan dalam program
fasilitator kelompok dan perubahan; penyegaran tersebut.
topik-topik inti di modul 1, 2, dan 3; evaluasi PGP angkatan pertama menyeleksi sebanyak 2.800
proses mentoring bersama mentor; serta berbagi peserta dan terpilih 2.460 orang peserta yang
praktik baik kepemimpinan pembelajaran. CPG dapat mengikuti tahap selanjutnya. Dari capaian
harus mengikuti seluruh rangkaian pelatihan yang tersebut, Mendikbud memberi apresiasi kepada
ditetapkan. Adapun pelatihan akan berlangsung para guru penggerak yang mengikuti pelatihan
sejak bulan Oktober 2020 hingga Agustus 2021 angkatan pertama ini. “Selamat sudah berjuang
dengan total waktu keseluruhan pelatihan mencapai mengambil peran menuju transformasi pendidikan
306 jam pelajaran (JP). Indonesia yaitu transformasi pendidikan untuk
pembelajaran yang berpihak kepada murid
Penyelenggara teknis PGP adalah enam Pusat dan pembelajaran yang memerdekakan,” kata
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Mendikbud.
Tenaga Kependidikan (PPPPTK) yaitu PPPPTK IPA,
PPPPTK PKn dan IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Dalam mengikuti PGP, guru penggerak dibimbing
Penjas dan BK, PPPPTK Matematika, dan PPPPTK fasilitator dan pendamping yang sudah lulus seleksi.
TK dan PLB. Sementara, penjaminan mutu Program Adapun untuk pengajar praktik pendamping
PGP akan dilakukan pada variabel standar SDM yang telah terseleksi sebanyak 639 orang dari 41.575
pendaftar. Dan berdasarkan seleksi lanjutan,
terdiri dari unsur instruktur, fasilitator, pendamping
didapat 507 pendamping, dan 147 fasilitator yang
dan peserta. Standar pengelolaan juga menjadi
berhasil lolos. “Mereka adalah teman belajar,
sasaran evaluasi dari pengaturan rombongan
sekaligus pendukung nomor satu yang ingin
belajar, bahan, dan media pembelajaran serta waktu
melihat terwujudnya merdeka belajar di kelas,” ujar
pelaksanaan. Standar sarana prasarana juga akan
Mendikbud memotivasi CGP.
dievaluasi.
Selain itu, Mendikbud juga memuji para CGP,
Melalui visi Merdeka Belajar, Guru Penggerak pendamping dan fasilitator yang terpilih. Hal ini
diharapkan dapat mencetak sebanyak mungkin menandakan mereka sudah teruji dan memiliki
agen-agen transformasi dalam ekosistem motivasi tinggi. Namun, pelatihan ini baru awal
pendidikan yang mampu menghasilkan murid-murid dan seluruh pihak yang terlibat masih harus terus
berkompetensi global dan berkarakter Pancasila, belajar, bagaimana bergerak menuju perubahan
mampu mendorong transformasi pendidikan pendidikan yang diinginkan bersama.
Pendampingan CGP
Angkatan pertama PGP di 56
Selama PGP berjalan, seorang CGP senantiasa kabupaten/kota sudah memulai
didampingi oleh guru pendamping yang telah
disiapkan. Peran guru pendamping selama
pendidikan sejak bulan Oktober
berlangsungnya PGP adalah sebagai berikut 2020. 2.800 peserta program
1) melakukan koordinasi dengan fasilitator terseleksi dari 19.218 pendaftar.
dan penyelenggara program terkait dengan
kompetensi yang diharapkan dicapai peserta,
Sementara, untuk pengajar praktik
mekanisme pelaksanaan, materi yang disajikan, pendamping terseleksi 639 orang
serta evaluasi proses dan hasil; 2) mencatat dari 41.575 pendaftar.
perkembangan peserta selama lokakarya dan
pendampingan individu; 3) melakukan coaching
Dari beberapa tugas pendampingan, yang perlu
dan memberi umpan balik kepada peserta.
ditekankan adalah peran guru pendamping dalam
Selanjutnya 4) berbagi praktik baik, memberikan lokakarya. Peran tersebut di antaranya adalah
umpan balik dalam refleksi dalam bentuk meningkatkan keterampilan CGP dalam menjalankan
lokakarya dengan peserta; 5) melakukan perannya, menjejaringkan antar CGP tingkat
kunjungan kepada peserta PGP di satuan kabupaten, menjadi ruang diskusi pemecahan masalah
pendidikan masing-masing; 6) mendampingi yang dihadapi CGP, serta meningkatkan pemangku
peserta PGP dalam menjalankan tugasnya kepentingan di tingkat sekolah dan kabupaten.
minimal sembilan bulan; 7) memberikan motivasi
Predikat Minimal Cukup
dan membantu peserta menjalankan perannya;
serta 8) menginput penilaian dan hasil pada Setelah sembilan bulan PGP berjalan, para CGP
akhir kegiatan pendampingan. berhak mengetahui hasil akhir dari proses pendidikan
Rekrutmen
Jumlah Rekrutmen
Pengajar Tanggal mulai
Angkatan calon guru Jumlah daerah calon guru
Praktik atau pendidikan
penggerak penggerak
fasilitator
Kriteria Umum
Guru PNS maupun Non PNS baik dari Memiliki kemampuan untuk fokus pada
sekolah negeri maupun sekolah swasta tujuan
Memiliki masa sisa mengajar tidak Memiliki kemampuan untuk belajar hal
kurang dari 10 tahun baru, terbuka pada umpan balik, dan
terus memperbaiki diri.
yang diikutinya. Hasil akhir ini merupakan (>80-90) dan amat baik (>90-100). Setiap
penilaian yang dilakukan fasilitator CGP akan memperoleh sertifikat dengan
selama masa pelatihan yang besarnya predikat sesuai nilai akhir yang diperoleh.
35 persen ditambah penilaian oleh guru Predikat Guru Penggerak diberikan
pendamping selama masa pendampingan kepada CGP yang mempunyai nilai dengan
yang besarnya 65 persen. predikat minimal cukup (>70-80). Jika
nilai akhir masih berpredikat sedang atau
Hasil penilaian tersebut dikategorikan
kurang berarti ia gagal menyandang Guru
sebagai berikut: predikat kurang (≤60),
Penggerak. (DLA)
sedang (>60-70), cukup (>70-80), baik
P
rogram Sekolah Penggerak (PSP) Melalui pembelajaran yang berpusat pada
dirancang sebagai upaya untuk mewujudkan murid, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, (Kemendikbud) akan menciptakan perencanaan
dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar program dan anggaran yang berbasis pada
Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan refleksi diri, refleksi guru. Hal ini dilakukan agar
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, terjadi perbaikan pada pembelajaran sehingga
bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan sekolah melakukan pengimbasan.
berkebinekaan global.
PSP ini merupakan program kolaborasi antara
Secara umum, PSP terfokus pada pengembangan Kemendikbud dengan pemerintah daerah
SDM sekolah, mulai dari siswa, guru, sampai kepala (pemda) di mana komitmen pemda menjadi
sekolah. Kualitas siswa diukur melalui pencapaian kunci utama. Intervensi yang dilakukan akan
hasil belajar di atas level yang diharapkan dengan diterapkan secara holistik, mulai dari SDM
menciptakan lingkungan belajar yang aman, sekolah, pembelajaran, perencanaan, digitalisasi,
nyaman, inklusif, dan menyenangkan. dan pendampingan pemerintah daerah.
Ruang lingkup PSP mencakup seluruh kategori guru dilatih secara nasional untuk pendampingan
sekolah, baik negeri dan swasta, tidak hanya berkelompok dengan guru lain. Program ini akan
sekolah unggulan saja. Pendampingan program ini dilakukan secara berkala 2-4 minggu sekali selama
akan dilakukan selama tiga tahun ajaran kemudian program.
sekolah melanjutkan upaya transformasi secara
mandiri. Empat platform sebagai implementasi teknologi
akan diberikan pada intervensi ketiga ini. Empat
Tujuan besar program ini adalah terintegrasinya platform ini antara lain Literasi Teknologi, Platform
seluruh ekosistem pendidikan sehingga semua Guru: Profil dan Pengembangan Kompetensi,
sekolah di Indonesia dapat menjadi sekolah Platform Guru: Pembelajaran, Platform Sumber
penggerak. “Dalam sekolah penggerak, tidak Daya Sekolah, dan Platform Rapor Pendidikan.
ada yang namanya sekolah unggulan, tidak ada
yang mengubah input, tetapi mengubah proses Intervensi yang ketiga, Kemendikbud akan
pembelajaran dan meningkatkan kapasitas SDM. memberikan pembelajaran dengan paradigma
Ke depannya semua sekolah akan menjadi sekolah baru yakni merancang pembelajaran berdasarkan
penggerak,” ujar Mendikbud saat peluncuran. prinsip yang terdiferensiasi sehingga setiap
siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap
Lima Intervensi perkembangannya. Paradigma baru inilah yang
1
Memiliki masa tugas sebagai kepala sekolah 1 Memiliki tujuan/misi
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali masa tugas
2 Mampu mengambil keputusan strategis
2 Terdaftar dalam data pokok pendidikan
(DAPODIK)
3 Mampu memimpin perubahan
Membuat surat pernyataan yang menerangkan
3 Memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan
bahwa kepala sekolah yang bersangkutan 4 dan pembimbingan
benar bertugas pada sekolah dengan jangka
waktu sisa masa tugas sebagi kepala sekolah,
dari yayasan/badan perkumpulan bagi sekolah 5 Mampu membangun hubungan kerja sama
yang diselenggarakan oleh Masyarakat
Aceh
Sumatera Utara
Kalimantan Utara
Kepulauan Riau Sulawesi Utara
Sumatera Selatan
Bengkulu
Sulawesi Tenggara
DKI Jakarta Kalimantan Selatan Maluku
Lampung Sulawesi Selatan Papua
Jawa Tengah
Banten Bali
DI Yogyakarta
NTB
Jawa Barat
NTT
Jawa Timur
SMP, SMA, dan SLB sesuai dengan sasaran wilayah gagasan serta inisiasi Kemendikbud terkait
berdasarkan tahapannya. program Sekolah Penggerak. Program ini adalah
bagian dari Peta Jalan Pendidikan Merdeka Belajar
Mendapat Dukungan yang sudah memasuki episode ke-7. “Ini adalah
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian upaya percepatan transformasi pendidikan,”
telah memberikan dukungan pada Program katanya.
Sekolah Penggerak. Melalui Sekretaris Jenderal
Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri), Menurut Syaiful Huda, kebijakan ini sekaligus
Muhammad Hudori, Kemendagri memberikan menjawab kekhawatiran masyarakat terhadap
lima arahan dukungannya antara lain pertama, stigma Sekolah Unggulan. “Ini bukan pembeda
Pemda akan segera memahami konsep program antara sekolah unggulan dan sekolah pinggiran.
Sekolah Penggerak secara menyeluruh; kedua, Kita akan terus pantau pelaksanaannya di lapangan
membuat kebijakan daerah sebagai tindak lanjut agar tidak ada jarak antara perencanaan dan
untuk mendukung program Sekolah Penggerak implementasi,” tegasnya.
berpedoman pada norma, standar, prosedur, dan
kriteria (NSPK) yang ditetapkan Kemendikbud. DPR mendorong dibentuknya tim dan pelibatan
seluruh anggota masyarakat agar target Sekolah
Dukungan ketiga, dinas terkait segera memetakan Penggerak dipahami dengan komprehensif oleh
kebutuhan untuk mendukung pelaksanaan program seluruh pihak yang terlibat. Selain itu, komunikasi
Sekolah Penggerak; keempat, Kemendagri tidak dan kolaborasi efektif termasuk dinas pendidikan di
akan merotasi kepala sekolah, guru, dan SDM seluruh Indonesia juga harus dilakukan.
lainnya selama minimal empat tahun (khusus untuk
sekolah negeri) di Sekolah Penggerak. Semua celah yang bisa menunda efektivitas
pelaksanaan program Sekolah Penggerak
“Ini perlu kolaborasi, pembinaan dan pengawasan harus segera ditutup dengan membuat aturan
di tingkat pemerintah pusat, provinsi maupun yang melekat pada semua pihak. “Terima kasih
kabupaten/kota,” ujar Muhammad Hudori. atas dukungan para pejabat daerah yang telah
menyatakan komitmennya untuk mendukung
Dalam kesempatan yang sama Ketua Komisi X DPR program Sekolah Penggerak,” ucap Syaiful Huda.
RI, Syaiful Huda mengapresiasi dan mendukung (DNS)
Menggerakkan Transformasi
Pendidikan di Tengah Keterbatasan
Mau berubah untuk mendorong perbaikan kualitas pendidikan yang
lebih baik, sesungguhnya lahir dari keinginan kuat masing-masing
individu. Namun, di dalam perjalanannya diperlukan kerja sama untuk
saling melengkapi dan mendorong terjadinya perubahan tersebut.
Keterbatasan memang seringkali menjadi kendala, tetapi transformasi
pendidikan bukan mustahil dilakukan jika mampu memaksimalkan
berbagai potensi yang ada di lingkungan sekitar.
K
isah-kisah perjuangan dalam melakukan
perubahan untuk perbaikan kualitas
pendidikan yang lebih baik seperti dialami
oleh para guru dari berbagai daerah di Indonesia.
Redaksi Jendela merangkum sebagian kecil dari
kisah mereka.
Pada tahun 2020 saya lolos seleksi Calon Guru yang paling efektif justru terjadi pada akhir pekan,
Penggerak (CGP) dan sedang menjalani pelatihan yakni pada hari Minggu. Kami menyebutnya Belajar
selama sembilan bulan. Memang cukup lama, tetapi Akhir Pekan. Hal ini karena biasanya gawai orang
dengan pelatihan ini diharapkan para CGP mampu tua bisa digunakan oleh siswa.
mendorong transformasi pendidikan Indonesia.
Caranya adalah dengan mendorong peningkatan Walaupun belajar secara virtual, namun saya selalu
prestasi akademis murid; mengajar dengan aktif, menggunakan media konkret yang ada di lingkungan
kreatif, dan berpihak pada siswa sekitar untuk mendorong siswa aktif dalam
pembelajaran sekaligus mengajarkan perilaku sehat.
dapat mengembangkan diri secara aktif; Selain itu, pembelajaran seperti ini juga membekali
mendorong tumbuh kembang holistik, sesuai Profil siswa dengan kecakapan hidup. Tidak lupa kami
Pelajar Pancasila; dan menjadi teladan dan menjadi juga melakukan praktik bersama antara siswa dan
agen transformasi bagi ekosistem pendidikan. orang tua. Selain secara daring dan luring, metode
campuran juga dilakukan dengan melihat kondisi
Sejak masa pandemi Covid-19 di bulan Maret tahun orang tua dan siswa. Tujuan yang terutama adalah
2020 hingga kini, saya sudah membuat berbagai agar anak-anak tetap bisa belajar dan orang tua
terobosan pembelajaran, dengan metode luring, terbantu serta tidak merasa cemas.
daring, maupun campuran (blended).
Janwartresia Zacharias – SMPN 1 Welak, Kab.
Tentu saja prosesnya tetap dilakukan dengan Maggarai Barat
memenuhi protokol kesehatan, merujuk pada Surat
Edaran dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Motivasi saya mengikuti CGP adalah karena saya
Secara luring pembelajaran dilakukan dengan ingin menjadi guru yang berdampak baik bagi
mengambil dan mengumpulkan tugas melalui orang peserta didik maupun bagi teman sejawat di dalam
tua, membuat Lembar Pemantauan Siswa yang memberikan pelayanan pendidikan. Pelayanan yang
menyaksikan program Belajar dari Rumah di stasiun dimaksud adalah yang berfokus pada anak, artinya
TVRI Nasional. anak merasa bahagia dan merdeka dalam belajar.
Secara luring, beberapa cara pembelajaran yang Semua ini berangkat dari pengalaman saya saat
dilakukan dengan penugasan melalui aplikasi mengabdi di daerah pedalaman Papua. Di sana
Whatsapp dan memanfaatkan aplikasi lainnya semuanya sangat terbatas, keadaan anak-anak
seperti Jitsi Meet, Birru, dan Zoom. Dalam satu sangat memprihatinkan. Anak-anak pergi ke
minggu kami bisa mengadakan satu hingga tiga kali sekolah tanpa alas kaki, membawa buku tulis
pertemuan. Sejauh pengalaman saya, pembelajaran seadanya, dan dihadapkan pada sarana-prasarana
yang terbatas. Ubi bakar menjadi sarapan dan jajan tetap berkobar ketika saya mengabdi di SMP
mereka, sekadar untuk menganjal perut yang lapar. Negeri 1 Welak. Pengalaman tersulit sudah bisa
saya lewati, sekarang tinggal bagaimana caranya
Keadaan memprihatinkan tersebut ditambah mempertahankan komitmen dan kepercayaan
dengan kondisi lingkungan yang tidak aman. yang diberikan bagi saya dalam mengabdi sebagai
Daerah tempat saya mengabdi merupakan daerah guru. Cita-cita saya, ingin tetap turut berperan
konflik. Di sana sering terjadi perang suku yang mencerdaskan anak bangsa yang bukan saja tinggi
mengancam keberadaan saya dan teman-teman ilmunya, tetapi juga tinggi iman, berakhlak, dan
saat bertugas. Keadaan tersebut menuntut saya berbudi pekerti luhur, sehingga dapat terwujud
untuk bisa berinovasi, meskipun harus menjadi pelajar yang betul-betul mencerminkan Profil
guru untuk mata pelajaran yang tidak saya ampu. Pelajar Pancasila.
Sejatinya saya adalah seorang guru bimbingan dan
konseling (BK), tetapi saya harus mengajar mata Abdul Mahyuddin Djou - SMK Negeri Kokar,
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT)
dan muatan lokal (mulok), karena terbatasnya
jumlah tenaga pendidik. Di masa pandemi Covid-19, Indonesia menerapkan
sistem bekerja dari rumah dan beribadah dari
Keterbatasan SDM dan sarana prasarana membuat rumah (sebelum memasuki masa kenormalan baru).
saya harus pandai-pandai memanfaatkan lingkungan Seluruh kegiatan dianjurkan dilakukan dari rumah,
sekitar untuk mendukung pembelajaran. Alam termasuk belajar dari rumah. Dampaknya, tugas
selalu menjadi media belajar yang menarik bagi dan pembelajaran beralih menggunakan media
anak. Saya pun mengombinasikan materi dengan daring melalui berbagai aplikasi seperti Zoom
permainan. Bukan hanya itu, meskipun mengampu Meeting atau Whatsapp. Lalu bagaimana dengan
mata pelajaran, tetapi edukasi tidak terbatas pada sekolah-sekolah di daerah terpencil, terluar, dan
hal akademis. Di sini anak-anak juga diajarkan cara tertinggal (3T)?
mandi, mencuci rambut, dan menyikat gigi yang
baik dan benar. Hal tersebut bisa jadi sepele bagi Jawabannya adalah semua sekolah di daerah 3T
kebanyakan anak usia sekolah menegah pertama juga harus menyesuaikan dan melaksanakan belajar
(SMP) di kota-kota besar, tetapi tidak untuk anak di dari rumah, meski terkadang harus terseok-seok
pedalaman Papua. dengan masalah operasional TIK dan jaringan.
Begitu pun yang terjadi di SMK Negeri Kokar,
Di dalam keadaan yang serba sulit ini komitmen Kabupaten Alor, NTT. Kondisi sekolah berada di
saya sebagai seorang guru diuji. Syukur kepada daerah 3T dengan rata-rata siswa berasal dari
Tuhan, saya berhasil melalui keadaan ini dengan latar belakang keluarga yang tidak dan kurang
baik. Hal inilah yang membuat semangat saya mampu.
Faktanya, dengan jumlah siswa sebanyak 182 orang, literatur menarik. Tujuannya untuk mengembangkan
sekitar 96 persen orang tua mereka bekerja kemampuan literasi para peserta didik.
sebagai petani dan nelayan. Keadaan tersebut tentu
saja menjadi kendala, karena sulit bagi orang tua Marwan Batubara
untuk menyediakan gawai atau ponsel pintar untuk CGP Angkatan 1, SMAS PGRI Tumijajar, Tulang
anak-anak mereka, sehingga mempengaruhi proses Bawang Barat, Provinsi Lampung
pembelajaran. Saya dan bapak-ibu guru lainnya
pun sulit untuk melaksanakan pembelajaran secara Pada awalnya saya merasa Program Guru
daring. Penggerak (PGP) akan sama seperti pelatihan
lainnya yang sering saya ikuti, selalu terkendala
Berangkat dari permasalahan tersebut, sekolah saat proses penerapan karena banyaknya tugas
berinisiasi mendirikan radio pendidikan. Saya lain yang mesti saya selesaikan di sekolah. Namun
sempat dimintai pendapat dalam proses pendirian ternyata pelatihan PGP betul-betul fokus pada
radio ini. Bagi saya ini merupakan salah satu pembelajaran di sekolah, sehingga bisa langsung
alternatif yang baik dalam mengatasi keterbatasan saya terapkan. Sebelum mengikuti PGP, saya
yang ada, sehingga saya mengiyakan kepala sama sekali tidak menggunakan teknologi untuk
sekolah dan siap membantu pendiriannya. Kami belajar. Sebagian besar siswa hanya menggunakan
bergotong royong mendirikan radio hingga teknologi untuk bermain gim dan mengakses media
akhirnya dapat mengudara dan dapat dinikmati sosial. Hal itu menjadi tantangan besar buat saya.
oleh pendengar. Untuk pengadaan perangkat
radio kami berkoordinasi dengan radio pemerintah Kemudian saya teringat, di PGP saya diajarkan
daerah setempat, dan untuk peralatan radio tentang pendekatan yang setara kepada siswa.
FM, pengurusan frekuensi, pemasangan, serta Saya mulai mencoba untuk memanfaatkan fitur-
pengoperasiannya kami dibantu oleh Dinas fitur yang sedang tren di kalangan siswa untuk
Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten belajar, seperti menggunakan bahasa gim dalam
Alor. Radio ini kemudian diberi nama Radio Edukasi pembelajaran sambil menggiring mereka untuk bisa
Albubang SMKN Kokar. Saya sendiri berperan memanfaatkan teknologi sebagai media belajar.
sebagai teknisi radio dan penyiar di situ. Dari PGP saya baru mengetahui bahwa ternyata
ada begitu banyak aplikasi yang bisa membantu
Lalu, bagaimana proses pembelajaran melalui Radio saya dalam membuat materi yang menarik untuk
Edukasi Albubang terjadi? Pada masa uji coba proses belajar. Saya jadi semangat untuk belajar
siaran, radio mengudara dua kali dalam sehari. dan mencari tahu lebih jauh.
Pertama, radio mengudara pada pukul 08.00
sampai dengan 10.00 WITA dengan materi siaran Saya jadi lebih sering bertanya dan berdiskusi
pendidikan keluarga. Materi dibawakan langsung dengan fasilitator mengenai aplikasi atau fitur-fitur
oleh wakil kepala sekolah dan wali kelas. Kemudian baru yang memudahkan proses pembelajaran.
radio kembali mengudara sore hari pada pukul Saya juga “berkenalan” dengan berbagai aplikasi
16.00 sampai dengan 18.00 WITA, dengan jadwal pendukung seperti Jamboard dan Mentimeter
penguatan materi tatap muka. agar pembelajaran bisa berlangsung lebih efektif.
Walaupun tidak diharuskan, namun setelah
Meskipun sudah sempat belajar secara tatap muka,
namun pada saat Kabupaten Alor masuk dalam zona mengenal teknologi lebih jauh, saya terpacu untuk
merah, tepatnya pada tanggal 1--14 September menggunakan teknologi dalam pengerjaan tugas-
2020, peserta didik kembali harus belajar dari tugas PGP saya, seperti menuangkannya dalam
rumah. Pembelajaran pun dilakukan melalui Radio bentuk video maupun poster. Saya juga belajar
Edukasi Albubang dengan penyesuaian mekanisme mengombinasikan beberapa aplikasi seperti
belajar. Guru membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) Filmora, Canva, dan Photoshop agar hasilnya lebih
sebagai panduan pembelajaran melalui radio. sesuai dengan keinginan saya.
Jadwal belajar pun diatur mulai pukul 08.00 hingga
Saya berharap ke depannya akan ada aplikasi
11.00 WITA. Selesai belajar lewat radio, siswa dapat
semacam Learning Management System (LMS)
menyerahkan tugas kepada bapak dan ibu guru.
yang bisa diakses oleh siswa melalui ponsel pintar
Pemanfaatan Radio Edukasi Abulbang memang mereka, karena tidak semua siswa memiliki gawai.
ditujukan secara penuh sebagai media belajar bagi Hal ini untuk membantu proses belajar mereka
seluruh peserta didik. Selain untuk mendalami agar bisa lebih mudah dan tentunya dapat diakses
materi pembelajaran, radio juga menyiarkan acara dari mana saja. Semoga PGP nantinya akan menjadi
khusus bedah buku yang membahas berbagai program berkelanjutan dan untuk semua guru.
CGP Angkatan 1, SMP Kristen Maranatha, Dari pelatihan yang saya peroleh, saya mulai
Pontianak, Kalimantan Barat mencoba menerapkan metode kerja kelompok
secara daring bagi siswa-siswa. Awalnya saya
Sebelum mengikuti PGP, saya merasa saya sudah menduga akan sulit dan menimbulkan kebingungan,
sempurna dan melakukan tugas dengan baik karena tidak langsung bertatap muka. Namun di
sebagai seorang guru. Namun di PGP saya diajarkan luar ekspektasi, mereka justru lebih aktif dalam
mengenai filosofi Ki Hadjar Dewantara, di situ proses diskusi dan menemukan gagasan-gagasan
saya sadar bahwa saya belum memperlakukan baru. Mereka justru memberikan saran agar
siswa dengan setara. Selama ini saya lebih banyak pengumpulan tugas dilakukan melalui Google Drive
menuntut, bukan menuntun. Saya kemudian belajar supaya memudahkan.
untuk fokus mengapresiasi hal-hal kecil yang Saya juga diajarkan untuk dapat berbagi ilmu
dilakukan oleh siswa dan ternyata hal tersebut yang saya miliki melalui media sosial atau media
berdampak besar pada perubahan sikap mereka, komunikasi lainnya. Sekarang, saya mendapat
ke arah yang lebih positif. banyak masukan dari fasilitator saya tentang cara
Pelatihan PGP memberikan saya inspirasi dalam membuat konten yang baik dan bermanfaat untuk
membuat materi-materi belajar yang menarik dipublikasikan melalui media sosial, khususnya
menggunakan teknologi. Ternyata, materi bisa jadi YouTube. Ini benar-benar pengalaman baru untuk
lebih interaktif dengan membuat perbedaan jenis saya. Harapan saya, nantinya akan ada platform
huruf dan warna dengan menggunakan aplikasi yang memiliki fitur diskusi, pendampingan, maupun
Powerpoint. Di PGP, saya juga belajar membuat memuat materi-materi yang saya pelajari di PGP
survei dengan menggunakan Mentimeter. Siswa dan bisa diakses oleh seluruh murid maupun guru di
saya jauh lebih jujur dan terbuka saat diminta Indonesia, sehingga semua punya semangat belajar
yang sama. (PPS)
M
endikbud menyampaikan Pada peluncuran Program Sekolah
bahwa program ini akan Penggerak 1 Februari 2021 lalu,
mempercepat transformasi tercatat lebih dari 100 kepala daerah
pendidikan di daerah. Menurutnya, yang menyatakan dukungannya.
sangat penting adanya tempat untuk
saling berkonsultasi merujuk pada Sri Sumarni, Bupati Grobogan, Jawa
kearifan lokal masing-masing daerah, Tengah, menyambut gembira atas
sehingga sekolah lebih terinspirasi penetapan Kabupaten Grobogan
dalam melakukan perubahan. Sekolah sebagai sasaran program Sekolah
Penggerak bisa mementor sekolah Penggerak. Begitu juga dengan
di sekitarnya dan akan diberikan Gubernur Maluku, Murad Ismail, dan
sumber daya pendukung. Nantinya, Wali kota Jayapura, Papua, Benhur
antar daerah akan saling belajar, Tommy Mano, yang memberikan
karena semangat program ini bukan apresiasi serta dukungan penuh
kompetisi melainkan kolaborasi. terhadap Program Sekolah Penggerak.
Ben Brahim S Bahat, Bupati Kapuas, daya manusia, baik sebagai pendidik dan
Kalimantan Tengah, selain menyampaikan tenaga kependidikan, hingga siswa yang
dukungannya, juga memastikan bersedia berkualitas dan berkarakter.
untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan
dalam menjalankan program ini. Selain itu, Wali kota Probolinggo, Jawa
Timur, Habib Hadi Zainal Abidin, juga
Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru, mengatakan bahwa dengan melaksanakan
dalam dukungannya menilai bahwa Program Program Sekolah Penggerak, percepatan
Sekolah Penggerak bertujuan menciptakan peningkatan mutu sumber daya manusia, mutu
sekolah yang berfokus pada pengembangan pembelajaran, dan hasil pembelajaran akan
hasil belajar siswa secara holistik dengan terus ditingkatkan ke depannya.
mewujudkan profil pelajar Pancasila, dengan
fokus kepada kompetensi kognitif yaitu Program yang merupakan penyempurnaan
literasi, numerasi, dan karakter, yang diawali dari program transformasi sekolah yang
dengan peningkatan kapasitas guru, kepala ada sebelumnya ini, juga diyakini Nurdin
sekolah, dan pengawas. Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan, akan
meningkatkan kualitas peserta didik mulai
Dukungan terhadap program ini juga dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), hingga
dilontarkan Gubernur Kepulauan Bangka jenjang pendidikan menengah.
Belitung, Erzaldi Rosman. Ia berharap dengan
adanya program ini, dapat membantu daerah Rasa optimis juga diungkapkan Mahyeldi
yang dipimpinnya untuk mempercepat Ansharullah, Wali kota Padang, Sumatra
pemerataan mutu pendidikan, baik dari sisi Barat. Menurutnya, apa yang diprogramkan
sarana dan prasarana sekolah, kualitas kepala akan menghadirkan generasi emas di masa
sekolah dan guru yang menagajar, serta yang akan datang, sekaligus menghadirkan
tenaga pendidik lainnya. putra putri yang memiliki jiwa dan semangat
Pancasila.
Semakin meningkatnya kualitas sumber daya
manusia dengan adanya Program Sekolah Dukungan menyeluruh juga disampaikan Muda
Penggerak, juga diyakini Paulina Haning-Bullu, Mahendrawan, Bupati Kubu Raya, Kalimantan
Bupati Rote Ndao, provinsi Nusa Tenggara Barat. Berharap program ini akan berjalan
Timur. Paulina menyatakan bahwa pemerintah lancar di Kabupaten Kubu Raya, dirinya dan
Kabupaten Rote Ndao mendukung seluruh segenap jajaran pemerintah kabupaten
kegiatan yang berhubungan dengan Sekolah Kubu Raya berkomitmen untuk memperkuat
Penggerak. dukungan anggaran, serta akan mengawal
agar tidak terjadi mutasi pada kepala sekolah
Senada dengan hal tersebut, Ade Munawaroh, dan guru yang ditunjuk sebagai sekolah
Bupati Bogor, Jawa Barat, berharap dengan penggerak di Kubu Raya, demi kelancaran dan
adanya program ini, akan terciptanya sumber keberlangsungan program ini.
1
Pemda segera memahami konsep program Sekolah
Penggerak secara menyeluruh.
2
Membuat kebijakan daerah sebagai tindak lanjut
untuk mendukung program Sekolah Penggerak,
dengan berpedoman pada norma, standar, prosedur,
dan kriteria (NSPK) yang ditetapkan Kemendikbud.
3
Dinas terkait segera memetakan kebutuhan
untuk mendukung pelaksanaan program Sekolah
Penggerak.
4
Tidak merotasi kepala sekolah, guru, dan sumber
daya manusia lainnya selama minimal empat tahun
(khusus untuk sekolah negeri) di Sekolah Penggerak.
Nino Aditomo
Peneliti di Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK)
Program Sekolah
Penggerak
Terobosan Memecahkan
Persoalan Pendidikan
Awal Februari lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) meluncurkan Program Sekolah Penggerak sebagai salah
satu upaya meningkatkan hasil belajar siswa yang mencakup kompetensi
literasi dan numerasi serta karakter. Peneliti bidang pendidikan,
Nino Aditomo mengatakan Program Sekolah Penggerak merupakan
salah satu terobosan memecahkan persoalan kualitas pembelajaran di
Indonesia. Berikut wawancara tim redaksi majalah JENDELA dengan
Nino yang juga pengajar psikologi pendidikan di Universitas Surabaya.
M
enurut Anda, apa urgensi Apa sebenarnya tujuan dari program
perlunya Kemendikbud Guru Penggerak dan Sekolah
meluncurkan kebijakan Penggerak?
Program Guru Penggerak dan Sekolah
Penggerak? Saya melihat Program Guru Penggerak
(GP) dan Sekolah Penggerak (SP) sebagai
Selama beberapa dekade terakhir, salah satu bentuk terobosan memecahkan
Indonesia sudah relatif berhasil persoalan kualitas pembelajaran dan hasil
meningkatkan akses pendidikan dasar dan belajar.
kemampuan literasi tingkat dasar (baca,
tulis, hitung). Dengan kata lain, kita sudah Bukankah program peningkatan
berhasil menyediakan bangku sekolah pada kapasitas guru dan sekolah selama ini
jenjang dasar (SD dan SMP) bagi sebagian sudah berlangsung?
besar anak usia sekolah di Indonesia. Yang Betul bahwa selama ini sudah ada
masih menjadi tantangan besar adalah program-program pengembangan
kualitas pembelajaran dan hasil belajar guru dan transformasi sekolah. Ini
yang terjadi di sekolah. Studi internasional sebenarnya menunjukkan kesadaran atau
seperti PISA menunjukkan bahwa literasi pengakuan akan sentralnya peran guru
membaca, matematika, dan sains sebagian dalam memecahkan problem kualitas
besar siswa kelas 9 dan 10 di Indonesia pembelajaran dan hasil belajar siswa.
masih belum mencapai standar minimum Namun memang hal ini tidak mudah
yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam dilakukan.
masyarakat modern. Hal ini terkonfirmasi
juga oleh studi nasional yang dilakukan Apa perbedaan program peningkatan
Kemendikbud seperti studi Asesmen kapasitas guru yang sudah berlangsung
Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI). dengan Program Guru Penggerak ini?
Dengan kata lain, boleh dikatakan bahwa
anak-anak Indonesia banyak bersekolah Ada beberapa hal yang membedakan
tapi belum banyak belajar. Program GP dari program-program
sebelumnya. Yang utama adalah bahwa Program GP penerjemahan dan kontekstualisasi yang mau tidak
mengakui guru sebagai pelaku (agen) yang memiliki mau harus dilakukan oleh para pelaku di sekolah,
peran aktif dalam menerjemahkan kurikulum dan yaitu guru dan kepala sekolah. Kurikulum, platform
melakukan kontekstualisasi agar sesuai dengan teknologi, buku teks, dan berbagai perangkat lain
kebutuhan belajar siswanya. Jadi guru tidak yang disediakan oleh Kemendikbud harus terlebih
sekadar diposisikan sebagai peserta yang perlu dahulu ditafsirkan sebelum diterapkan. Dengan kata
“diisi” dengan materi sosialisasi atau bimtek dari lain, bagaimana guru dan kepala sekolah memahami
pusat. perangkat-perangkat tersebut menjadi variabel
perantara yang penting, sebelum bisa berdampak
Berbeda dengan Program Sekolah Penggerak pada hasil belajar siswa. Karena itu, Program
yang baru diluncurkan, Program Guru SP juga mengkombinasikan pelatihan dengan
Penggerak sudah lebih dulu diselenggarakan. pendampingan yang disesuaikan dengan konteks
Apa yang dapat Anda sampaikan dari masing-masing sekolah.
pelaksanaan Program Guru Penggerak ini?
Selain itu, dibanding program sebelumnya, Program
Program GP menggunakan kombinasi antara SP juga mempunyak keunikan di antaranya
pelatihan dengan pendampingan. Pelatihan menyasar sekolah-sekolah dengan kualitas di bawah
digunakan untuk memfasilitas perubahan mindset rata-rata, dengan syarat kepala sekolahnya memiliki
guru. Mindset ini berbicara tentang keyakinan guru komitmen dan visi yang kuat untuk memimpin
mengenai apa yang menjadi esensi dari pendidikan, proses transformasi sekolahnya. Hal ini penting
apa yang dianggap sebagai pembelajaran yang karena program apa pun harus bisa dibuktikan
baik itu. Program GP berusaha mengubah efektivitasnya di konteks sekolah yang memiliki
mindset terlebih dahulu agar guru menempatkan keterbatasan atau kinerjanya saat ini kurang baik.
pengembangan kompetensi dan wellbeing peserta Program yang bisa berhasil di sekolah yang sudah
didik sebagai tujuan utama pembelajaran. Tujuan bagus belum tentu bisa efektif di sekolah-sekolah
utama pembelajaran bukan ketuntasan kurikulum yang kekurangan. Syarat komitmen kepala sekolah
atau memperoleh skor Kriteria Ketuntasan Minimal juga mencerminkan pengakuan akan pentingnya
(KKM) yang tinggi. Perubahan mindset ini lebih kepemimpinan di level sekolah.
penting daripada pengetahuan tentang teknik-
teknik pedagogi atau teknologi tertentu misalnya. Program Sekolah Penggerak merupakan
program kolaborasi antara Kemendikbud
Pendampingan Program Sekolah Penggerak dan pemerintah daerah (Pemda). Bagaimana
akan berlangsung panjang, kurang lebih selama memastikan peran Pemda sesuai dengan yang
3 tahun. Bagaimana evaluasi yang seharusnya diharapkan?
dilakukan agar pendampingan untuk program
tersebut memiliki perkembangan baik setiap Kekhasan Program SP adalah besarnya peran
tahunnya? pemda dalam implementasi program. Hal ini
penting karena bagaimana pun penyelenggaraan
Pendampingan dalam Program SP dirancang untuk pendidikan di Indonesia adalah pemda. Guru adalah
membantu guru menerjemahkan hasil pelatihan pegawai daerah, bukan pegawai pemerintah pusat.
di ruang kelasnya sendiri. Selain itu, pelatihan dan Pengelolaan sekolah merupakan tanggung jawab
pendampingannya memiliki fokus kuat pada daya dinas pendidikan. Tanpa pemahaman dan dukungan
refleksi. Refleksi adalah komponen kunci karena dari pemda, Program SP akan menemui banyak
perubahan harus dimulai dari kesadaran masing- hambatan. Sebagai contoh, tanpa dukungan pemda,
masing guru akan keterbatasan dari mindset dan kepala sekolah, peserta Program SP bisa saja
praktik pembelajaran yang mereka terapkan. dipindah-tugaskan sehingga mendisrupsi proses
Menurut Anda, apa saja prasyarat keberhasilan transformasi yang sedang berjalan di sekolahnya.
Program Sekolah Penggerak? Dengan pemahaman dan dukungan pemda,
program ini juga memiliki kans lebih baik untuk
Program SP dibangun atas asumsi bahwa guru menjadi sustainable tanpa perlu instruksi ataupun
dan kepala sekolah merupakan pelaku aktif terlalu banyak resources dari pemerintah pusat.(*)
dalam transformasi sekolah. Program dari pusat
tidak mungkin berhasil tanpa adanya proses
J
angan sekali-kali meninggalkan sejarah,” ujar Melalui buku ini, penulis menggambarkan banyak
Soekarno. Kata bijak tersebut sangat tepat cara di mana masyarakat telah mempengaruhi
bagi kita untuk mempelajari sejarah baik satu sama lain melalui sejarah. Buku ini cocok
sejarah negara kita atau pun sejarah dunia. dibaca oleh guru dan siswa, maupun mereka
Dengan mempelajari sejarah, kita dapat mengetahui yang tertarik akan sejarah. Dengan adanya
kesalahan yang dilakukan di masa lalu sehingga buku ini, diharapkan pembaca dapat mengatasi
menjadi pembelajaran kita sebagai manusia agar tidak kontroversi sejarah sehingga dapat menjadi
mengulanginya kembali saat ini hingga di masa yang suatu pembelajaran yang berharga bagi manusia
akan datang. agar kejadian masa lalu tidak terjadi kembali dan
kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Buku
Rick Szostak melalui bukunya yang berjudul ini juga dapat digunakan untuk merangsang
“Making Sense of World History” ingin memberikan terjadinya diskusi kelas dan membimbing siswa
pengetahuan kepada pembaca mengenai tema- dalam menyelesaikan tugas.
tema sejarah dunia dalam kerangka kronologis dari
zaman kuno hingga saat ini. Buku ini dikemas menarik Buku ini tersedia dalam format buku elektronik
menggunakan narasi yang dilengkapi dengan diagram sehingga dapat dibaca melalui gawai yang Anda
guna menjelaskan isi dari buku. miliki. Bagi Anda yang tertarik membaca buku ini,
dapat mengunduhnya dengan memindai kode QR
Buku ini membahas tentang sejarah dunia dari berikut. (RWT)
berbagai aspek seperti budaya, politik, ekonomi
dengan penakanan pada interaksi sosial. Buku terdiri
dari delapan bagian pembahasan dengan setiap bagian
pembahasan mengupas isu yang berbeda-beda secara
tuntas.
Deskripsi Fisik
Judul : Making Sense of World
History
Penulis : Rick Szostak
Tahun Terbit : 2021
Penerbit : Rouledge
Halaman : XLV, 1.423 p
Bahasa : Inggris
SiKoper (Sistem
Integrasi Koleksi
Perpustakaan)
S
iKoper merupakan sistem yang bertujuan untuk mempermudah pencarian
dan mengunduh koleksi perpustakaan dan bahan publikasi Kemendikbud.
SiKoper dapat diakses di https://perpustakaan.kemdikbud.go.id/
1
Katalog Perpustakaan Kemendikbud
(http://pustaka.kemdikbud.go.id/libdikbud/)
Koleksi yang tersedia di Perpustakaan Kemendikbud. Saat ini
31.160
item
koleksi yang tersedia sebanyak
2
Katalog Induk Perpustakaan di lingkungan Kemendikbud
( http://katalog.kemdikbud.go.id/ ) 217.027
Koleksi yang tersebar di perpustakaan di lingkungan item
Kemendikbud. Saat ini koleksi yang tersedia sebanyak
3
Repositori Institusi
(http://repositori.kemdikbud.go.id/ )
Buku elektronik hasil terbitan/publikasi Kemendikbud. Saat ini
14.499
item
koleksi yang tersedia sebanyak
4
Jurnal Elektronik Kemdikbud
(https://perpustakaan.kemdikbud.go.id/jurnal-kemendikbud ) Jurnal 68
elektronik di lingkungan Kemendikbud yang sudah OJS ( Open jurnal
Journal System ). Saat ini koleksi yang tersedia sebanyak
5
Buku Digital
(https://perpustakaan.kemdikbud.go.id/eperpusdikbud)
Koleksi elektronik Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
3.920
item
Kebudayaan. Saat ini koleksi yang tersedia sebanyak
Seluruh layanan yang ada tersebut dapat diakses masyarakat secara gratis.
Silakan kunjungi alamat laman di atas sesuai dengan kebutuhan Anda. (RWT)
Sobat Ambyar
Lord Didi, Cinta, dan Komedi
Sepanjang sejarah musik pop dunia, tema lagu yang paling banyak
diminati penikmatnya adalah seputar cinta dan patah hati. Begitu
juga dengan film, hingga saat ini banyak pembuatnya yang mengulik
tema romansa seakan tak pernah usang untuk disuguhkan. Film Sobat
Ambyar yang disutradarai Charles Gozali dan Bagus Bramanti hadir
pun menyajikan cerita cinta yang dibalut dengan komedi sebagai bumbu
utamanya.
S
obat Ambyar memang sangat kental
dengan sosok musisi ternama Indonesia
yang dijuluki “Godfather of Broken Heart”
yakni almarhum Didi Kempot (Didik Prasetyo).
Namun, film ini bukan film biopik sang maestro
campursari itu meski judulnya diambil dari
komunitas para penggemarnya dan poster
serta trailer filmnya dibuka dengan sosok beliau.
Lebih dari itu, film ini menjadi persembahan
terakhirnya serta film pertama yang diperankan Ambyar. Film ini seakan memberikan makna sebuah
dan diproduseri oleh pria kelahiran Surakarta, 31 penderitaan seseorang terlebih lagi karena patah
Desember 1966 itu. hati, bisa menjadi motivasi baginya agar lebih baik
Film yang tayang di Netflix pada 14 Januari 2021 lagi di babak kehidupan selanjutnya.
ini juga menjadi sarana mengenalkan budaya Cerita film ini cukup sederhana, Jatmiko (Bhisma
Jawa ke kancah dunia seperti lagu campursari, Mulia) sedang berusaha membangun bisnis kedai
Bahasa Jawa yang dilontarkan para pemerannya, kopinya di Solo, Jawa Tengah, yang terancam
hingga unsur-unsur lokal lainnya dalam set film bangkrut, lantas ia bertemu dengan pelanggannya
ini. Ada lima lagu Lord Didi (panggilan dari para Saras (Denira Wiraguna) yang sedang mencari
penggemarnya) yang bisa diperdengarkan dalam tempat untuk mengerjakan skripsi. Wanita cantik
film ini yakni “Kalung Emas”, “Cidro”, “Tresno asal Surabaya, Jawa Timur, ini menarik perhatian
Sepisan”, “Iki Weke Sopo”, dan “Pamer Bojo”. Jatmiko yang seumur hidupnya belum pernah jatuh
“Patah hati ya dijogeti”, kalimat itulah yang kuat hati pada seorang perempuan.
mengakar di kalangan anak muda penggemar Tak berani berkenalan, sang adik Anjani (Siska
Lord Didi dan menjadi fondasi film Sobat JKT48) dan sahabatnya Kopet (Erick Estrada)
http://bit.ly/majalahjendela
https://bit.ly/MajalahJendela
KEBUDAYAAN
Jalur Rempah
S
ejarah menarasikan rempah-rempah menjadi
daya tarik pelayaran dari berbagai penjuru
dunia ke Nusantara. Rempah-rempah Nusantara
seperti cengkeh, lada, pala, kayu manis dan lain-lain
pernah dihargai sangat mahal dan ditukar benda-benda
berharga. Nusantara pada masa perdagangan rempah-
rempah tersebut menjadi simpul penting pertukaran
budaya yang mempertemukan berbagai ide, ilmu
pengetahuan, agama, bahasa, estetika dan bertahan
selama berabad-abad lamanya.
FOTO: pkn.id
Daya Tarik
Sejarah juga mencatat penjajahan bangsa Indonesia Untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap sejarah
oleh bangsa-bangsa Eropa antara lain disebabkan bangsa Indonesia terkait jalur rempah ini, narasi
daya tarik rempah-rempah ini. Perburuan rempah- yang disusun perlu dilengkapi dengan konten-
rempah oleh bangsa Eropa merupakan awal konten menarik sesuai minat generasi muda.
bermulanya prakolonialisme di Indonesia. Setelah Konten-konten tersebut juga perlu dipublikasikan
prakolonialisme tersebut, sejarah mencatat terus-menerus di berbagai kanal media yang
bangsa kita masuk pada masa kolonialisme ketika mudah diakses generasi muda, seperti media
pemerintahan Hindia Belanda terbentuk pada tahun sosial dan laman. Dengan publikasi yang kontinu,
1816. diharapkan spirit kejayaan rempah-rempah dapat
kembali hidup di masyarakat dan diwariskan ke
Terkait jalur rempah ini, hal-hal yang penting
generasi mendatang.
dilakukan saat ini meliputi: 1. Menumbuhkan kembali
kebanggaan bangsa Indonesia terutama generasi Untuk pengembangan dan pemanfaatan rempah-
muda terhadap kejayaan masa silam Nusantara rempah perlu dilakukan dari hulu hingga ke hilir.
melalui narasi jalur rempah; dan 2. Melakukan Pengembangan dan pemanfaatan rempah-rempah
perlindungan, pengembangan, pemanfaatan jalur secara berkelanjutan akan bermanfaat bagi
rempah sebagai modal pembangunan nasional yang ekonomi masyarakat dan kebudayaan. Hal-hal
berkelanjutan. yang bisa dilakukan terkait pengembangan dan
pemanfaatan tersebut antara lain pemberdayaan
komunitas budaya rempah, pengembangan eduwisata Setiap warisan memiliki nilai budaya yang
jalur rempah, pengembangan kuliner berbahan disimpan dalam berbagai bentuk. Kisah asal usul,
rempah-rempah, pertunjukan seni dan budaya, nyanyian, musik, tarian, teknologi tradisional,
gastronomi, dan lain-lain. Industri kreatif yang arsitektur bangunan, kepercayaan dan banyak
memanfaatkan rempah-rempah juga perlu terus lainnya. Simpanan nilai budaya yang menjadi
didorong agar menggerakkan ekonomi sekaligus memori kolektif ini sekaligus menjadi bukti dan
melestarikan rasa cinta terhadap rempah-rempah. jejak Jalur Rempah.
Langkah selanjutnya adalah mendaftarkan jalur Pada menu berikutnya, yaitu Masa Depan,
rempah untuk ditetapkan sebagai warisan budaya berupa penggalian kembali ekosistem bahari
takbenda ke UNESCO. Sejumlah agenda telah yang berdiri dari rute dan jejak masa lampau.
direncanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Suatu sudut pandang dan fondasi dari masa lalu
Kebudayaan untuk mendaftarkan jalur rempah sebagai masa kini. Rangkaian ingatan kolektif
ini ke UNESCO. Apabila jalur rempah berhasil sebagai pengetahuan dalam membangun masa
ditetapkan menjadi warisan budaya dunia, hal ini akan depan. (WID/RAN/Sumber: jalurrempah.
memperkuat diplomasi kebudayaan Indonesia, dan kemdikbud.go.id)
juga meneguhkan posisi Indonesia sebagai poros
maritim dunia.
Optimalkan Penggunaan
Media Digital
Di awal pandemi Covid-19, seluruh siswa dan mahasiswa tidak bisa mengikuti
pembelajaran tatap muka. Optimalisasi media digital pun menjadi salah satu
solusinya. Baik guru maupun siswa harus menguasai keterampilan dalam
menggunakan media digital sebagai metode pembelajaran. Seperti apa
fleksibilitas dalam penerapannya?
S
elama masa pandemi Covid-19,
pembelajaran tidak lagi bisa
menyesuaikan dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah
dibuat guru sebelumnya karena pembelajaran
dilakukan secara daring. Proses pembelajaran
daring yang direkomendasikan oleh
UNESCO adalah menggunakan pendekatan
pembelajaran fleksibel (flexible learning).
Bunyi-bunyi Bahasa
(Bagian 2: Konsonan)
Dalam bahasa Indonesia, terdapat dua bunyi bahasa, yaitu vokal dan konsonan.
Teori ini diajarkan sejak seseorang mengenal alfabet dan kata. Kali ini redaksi
Jendela menghadirkan bunyi bahasa bagian kedua, yaitu konsonan. Seperti apa
bunyi konsonan tersebut? Simak penjelasan berikut ini.
J
ika vokal dihasilkan tanpa hambatan Untuk menghasilkan konsonan, sekurang-
di dalam rongga mulut sehingga kurangnya diperlukan dua alat ucap di dalam
udaramengalir secara bebas, sedangkan rongga mulut. Alat ucap itu dibedakan atas
konsonan dihasilkan dengan cara yang artikulatoraktif, yaitu alat ucap yang bergerak
berbeda. untuk membentuk bunyi dan artikulatorpasif
(tempat artikulasi), yaitu alat ucap yang tidak
Pada konsonan arus udara mendapat bergerak yang disentuh atau didekati oleh
hambatan dari berbagai alat ucap, kemudian artikulator aktif.
arus udara itu keluar melalui rongga mulut,
rongga hidung,atau rongga mulut dan rongga Penamaan bunyi konsonan biasanya dilakukan
hidung. Pada kebanyakan bahasa, vokal dengan menyebutkan artikulator yang digunakan
dihasilkan dengan pita suara yang selalu seperti labio-(bibir bawah), apiko- (ujung lidah),
merapat. Namun, pada pelafalan konsonan pita dan lamino- (daun lidah) yang diikuti oleh tempat
suara itu mungkin merapat atau merenggang. artikulasinya seperti dental (gigi atas), alveolar
(gusi), dan palatal (langit-langit keras).
Berdasarkan keadaan pita suara itu, konsonan
dikelompokkan atas;
Konsonan berjumlah 22 buah, dapat dijelaskan
pada tabel berikut ini:
Konsonan Bersuara
Labiodental
Tempat
Artikulasi
dibentuk dengan pita suara
Aveolar
Bilabial
Dental/
Palatal
Glotal
Cara
Velar
Nasal Bersuara m n
Getar Bersuara
r
Lateral Bersuara
l
Semivokal Bersuara v Y
Konsonan Tak Bersuara
dihasilkan dengan pita
suara yang merenggang Sumber: Tata Bahasa Baku
sehingga udara tidak Bahasa Indonesia. Edisi keempat.
mendapat hambatan, Badan Pengembangan dan
contoh; Konsonan [p] dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
[t]. Pendidikan dan Kebudayaan,
Jakarta.
(INT)
Pusat Panggilan
177
Posel
pengaduan@kemdikbud.go.id
Portal
kemdikbud.lapor.go.id
Portal
ult.kemdikbud.go.id