Anda di halaman 1dari 15

KARAKTERISTIK IPS DI KELAS RENDAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan IPS SD


Dosen Pengampu : Dr. Wasis Suprapto, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Ari Purnomo Aji : 11308505210013


Muhammad Nuradi : 11308505210158

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP SINGKAWANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Pendidikan IPS SD yang membahas tentang materi “ Karakteristik Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar Di kelas Rendah ’’.penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Singkawang, 4 December 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................

A. Latar Belakang........................................................................................................................

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................

A. KARAKTERISTIK IPS DI KELAS RENDAH.....................................................................

B. Model ips kelas rendah ...........................................................................................................

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................

A. Simpulan ...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi bertujuan mengmbangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, nerilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Pendidikan Nasional harus
mampu menjamin pemerataan kesempatan, peningkatan dan elevansi serta
efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan
diwujudkan dalam program belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui
olah hati, olah rasa, dan olah raga memiliki daya saing dalam menghadapi
pandangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis dari
sumber daya alam Indonesia.
Peningkatan efisiensi manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan
pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan kedalam sejumlah peraturan antara lain
Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya unsur dan
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu standar proses, standar

1
kompetensi lulusan, standar pendidik, dan tenaga kependidikan, standar
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1) Pengertian karakteristik ips kelas rendah?
2) Mengetahui model pembelajaran ips kelas rendah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian karakteristik ips kelas rendah.
2. Untuk mengetahui model pembelajaran ips kelas rendah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN IPS SD


Pendidikan IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi at
au terpadu. Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilm
u-ilmu Sosial yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilm
u (Lili M Sadeli, 1986:21). Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat d
ari materi dan strategi penyampaiannya.
a. Materi IPS
Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara
individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik dan social-budaya). Mat
eri IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat
Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sum
ber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada k
enyataan. Menurut Mulyono Tjokrodikaryo, (1986:21) ada 5 macam sumb
er materi IPS antara lain:
a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sej
ak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang
luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.
b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keaga
maan, produksi, komunikasi, transportasi.
c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi da
n antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdek
at sampai yang terjauh.
d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejara
h yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjau
h, tentang tokohtokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,
pakaian, permainan, keluarga.

3
Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber
materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-te
ori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekal
igus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.

b. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS


Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan p
ada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarg
a, masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti
ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curriculum” (M
ukminan, 1996:5). Tipe kurikulum tersebut, didasarkan pada asumsi bahwa ana
k pertama-tama dikenalkan atau perlu memperoleh konsep yang berhubungan d
engan lingkungan terdekat atau diri sendiri. Selanjutnya secara bertahap dan sis
tematis bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari lingkaran tersebut, k
emudian mengembangkan kemampuannya untuk menghadapai unsur-unsur du
nia yang lebih luas.
B. KARAKTERISTIK IPS DI KELAS RENDAH
Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan Rencana Pelaksan
aan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sendiri oleh guru. Penyusunan renc
ana tersebut adalah berpedoman kepada Silabus atau Garis-garis Besar Progra
m Pengajaran (GBPP) yang telah dikembangkan oleh guru, sekolah, dan komit
e sekolah. Pembelajaran yang demikian ini sesungguhnya yang merupakan sub
stansi dari implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sek
olah. Setiap tingkat satuan pendidikan haruslah menyusun sendiri kurikulum ya
ng akan dilaksanakan oleh para pengajar di sekolah yang bersangkutan.
KTSP yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional yang diranca
ng oleh para ahli pengembangan kurikulum disetiap tingkat satuan pendidikan.
KTSP disusun bersama-sama oleh guru, komite sekolah/pengurus yayasan, kon
selor (Bimbingan Konseling), dan narasumber, kemudian disupervisi oleh Dina
s Pendidikan. KTSP ditandatangani oleh kepala sekolah, komite sekolah, dan k
epala dinas pendidikan.

4
Terhadap siswa kelas rendah (kelas I, II, dan III) di SD, pembelajarannya
merupakan pembelajaran yang bersifat konkrit. Pembelajaran ini lebih sesuai di
berikan bagi siswa di kelas rendah. Anak pada usia 7-8 tahun kecenderunganny
a masih melihat hal-hal yang konkrit dari pada yang abstrak (Surya, M. 2003).
Proses pembelajaran ini harus dirancang oleh guru sehingga kemampuan siswa,
bahan ajar, proses belajar, dan sistem penilaian sesuai dengan taraf perkemban
gan kemampuan siswanya. Hal lain yang juga harus dipahami, yaitu proses bel
ajarnya harus dikembangkan secara interaktif. Didalam pembelajaran kepada si
swa kelas rendah, gurulah yang memegang peranan penting didalam menciptak
an stimulus agar siswa menyadari kejadian-kejadian yang ada disekitar lingkun
gannya.
Pembelajaran bagi siswa kelas rendah di SD juga harus dipahami bahwa m
ereka masih banyak membutuhkan perhatian karena para siswa kurang terfokus
dalam berkonsentrasi, serta kurang adanya perhatian. oleh karena siswa kurang
memusatkan perhatian didalam belajar, maka guru harus memperhatikan kecep
atan dan aktivitasbelajar setiap siswanya, sehingga diperlukan kegigihan guru u
ntuk menciptakan proses belajar yang lebih menarik dan efektif. Prinsip efesien
si janganlah menjadi dasar bertindak atau berbuat pada kegiatan pembelajaran
(pendidikan) seorang guru, sebab prinsip tersebut pada hakikatnya hanya dapat
diberlakukan pada aktivitas dibidang ekonomi. Guru harus melakukan kegiata
n-kegiatan pembelajaran secara efektif (tepat dan benar), bukan efisien (mengh
emat) untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirancang/direncanakan dala
m Rencana Pembelajaran (RP). Untuk mencipatakan suasana pembelajaran seh
ingga menjadi menarik dan efektif maka guru harus dapat menggunakan berba
gai strategi, pendekatan, dan metode mengajar yang menarik pula. Metode men
gajar yang dapat digunakan dalam proses belajar dikelas rendah di SD, diantara
nya adalah:
1) ceramah,
2) demonstrasi,
3) tanya jawab,
4) penampilan,

5
5) diskusi,
6) studi mandiri,
7) belajar kelompok, dan
8) observasi atau pengamatan.
Penggunaan atau pemilihan strategi dan metode mengajar ini harus pula m
empertimbangkan faktor-faktor atau hal-hal yang ikut terlibat (memengaruhi)dala
m suatu proses belajar-mengajar, misalnya sumber belajar, media, dan alat pembel
ajaran, situasi dan kondisi kegiatan pembelajaran. berbagai metode mengajar yang
dapat diaplikasikan pada pembelajaran IPS di kelas rendah di SD.
Apabila guru ingin melakukan pengembangan sikap ilmiah (jika akan
dilakukan) pada diri siswa kelas rendah di SD dapat dilakukan dengan cara
menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa berani mengemukakan
pendapat, memiliki rasa ingin tahu, memiliki sikap jujur terhadap dirinya dan
orang lain, dan mampu menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Dalam
rangka pengembangan kreativitas siswa maka proses pembelajarannnya dapat
diarahkan supaya siswa melakukan kegiatan kreativitas yang sesuai dengan
tingkat perkembangannya, misalnya memecahkan permasalahan melalui
permainan sehari-hari. Sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran bagi siswa
kelas rendah di SD, hal-hal berikut di bawah ini merupakan contoh kegiatan
belajar yang dapat dilakukan oleh siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS),antara lain:
A. Mengolong-golongkan peran anggota keluarga
B. Menerapkan etika dan sopan santun di rumah, di sekolah, dan di
lingkungan
C. Menggunakan kosakata geografi untuk menceritakan tentang tempat
D. Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana melalui proses
jual beli barang ataupun menabung.
E. Menceritakan masa kecilnya melalui bantuan foto maupun dari cerita
orang tuanya.
F. Menceritakan silsilah dalam keluarga
G. Menjelaskan fungsi anggota tubuh secara individu

6
H. Melakukan mekanika tubuh yang baik dalam duduk, berdiri dan berjalan
I. Melakukan latihan dalam meningkatkan kualitas fisik motoric.
Berdasarkan kepada contoh-contoh yang telah disajikan diatas tergambarlah
bahwa pelajaran IPS bagi siswa kelas rendah di Sekolah Dasar (SD) tidak harus
selalu dilakukan dengan metode ceramah atau latihan saja tetapi dapat
menggunakan beberapa metode mengajar yang memungkinkan siswa beraktivitas
lebih tinggi dalam kegiatan belajarnya. Oleh karenanya guru harus kaya akan
pengalaman dan kemampuan mengajar agar sasaran belajar dapat dicapai secara
efektif dalam pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Sebagaimana menurut
kurikulum SD tahun 2004 bahwa guru dianjurkan untuk menggunakan sensorik
pada kelas I dan II di Sekolah Dasar (SD).
Kemudian pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran untuk
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa dengan melibatkan beberapa
mata pelajaran. Prioritas pembelajaran tematik adalah terciptanya pembelajaran
yang bersahabat, menyenangkan, dan bermakna. Karakteristik pembelajaran
tematik, dimana pembelajaran terpusat pada siswa, suasana belajarnya fleksibel
dimana tidak ada pemisah diantara beberapa mata pelajaran terkait, dapat
mengembangkan bakat sesuai dengan minat siswa, menumbuhkembangkan
kreativitas siswa, kemampuan sosial, belajar dapat bertahan lama, dan
menumbuhkan kemampuan memecahkan masalah.
C. METODE PEMBELAJARAN IPS KELAS RENDAH
1) Ceramah
Menjelaskan konsep/prinsip-prinsip/prosedur
2) Demontrasi
Menjelaskan suatu keterampilan berdasarkan standar prosedur tertentu
3) Tanya jawab
Mendapatkan umpan balik/partisipasi/menganalisis
4) Penampilan
Melakukan suatu keterampilan
5) Diskusi
Menganalisis atau memecahkan suatu masalah

7
6) Studi mandiri
Menjelaskan/menerapkan/menganalisis/mengevaluasi/melakukan sesuatu
hal yang bersifat kognitif dan psikomotor
7) Belajar kelompok
Menganalisis/menjelaskan secara Bersama terhadap sesuatu yang sedang
dikaji
8) Observasi atau pengamatan
Menjelaskan/melihat sesuatu dalam kondisi/situasi tertentu yang bersifat
psikomotor
D. MODEL PEMBELAJARAN IPS KELAS RENDAH
Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang
tepat bagi peserta didik.Karena itu dalam memilih model pembelajaran yang
diterapkan di kelas harusmempertimbangkan beberapa hal, yaitu: tujuan
pembelajaran, sifat materi pembelajaran yang akan diajarkan, ketersediaan
fasilitas dan media, sumber-sumber belajar, kondisi peserta didik atau tingkat
kemampuan peserta didik,dan alokasi waktu yang tersedia agar penggunaan
model pembelajaran dapatditerapkan secara efektif dan menunjang
keberhasilan peserta didik dapat jugadiartikan suatu pendekatan yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaransehingga proses belajar mengajar akan
lebih menarik dan siswa belajar akan lebih antusias dan mampu mengubah
persepsi siswa terhadap mata pelajaranIPS akan lebih positif dan akan lebih
menyenangkan.
a. Model Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction )
Arends (1997: 66) mengemukakan bahwa “The direct
instructionmodel was specifically designed to promote student learning of
procedural knowledge and declarative knowledge that is well structured and
can be taught in a step-by-step fashion”. Artinya, model pembelajaran
langsung adalah model pembelajaran yang dirancang khusus untuk
menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan procedural yang terstruktur dengan baik

8
yangdapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi
selangkah.

b. Model Pembelajaran Cooperative Learning


Cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang
mana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok,setiap anggota
saling bekerja sama dan membantu untuk memahami susatu bahan
pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalamkelompok
belum menguasai bahan pelajaran.Pembelajaran cooperative learning sesuai
dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan
dengan orang lain,mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama,
pembagian tugas danrasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyataan itu,
belajar berkelompok secara kooperatif akan melatih siswa untuk saling
berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab.
Mereka juga akan belajar untuk menyadari kekurangan dan
kelebihan masing-masing.Jadi, model pembelajaran cooperative learning
adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama
salingmembantu mengonstruksi konsep dan penyelesaian persoalan.
Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak partisifatif),
tiap anggota terdiri dari 4-5 orang, heterogen (kemampuan, gender,
karakter),ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil
kelompok berupa laporan atau presentasi.
c. Model Pembelajaran Pencapaian Konsep
Model pembelajaran Pencapaian Konsep ini berangkat dari
studimengenai proses berfikir yang dilakukan Bruner, Goodnow, dan Austin
(dalam Suherman dan Winataputra, 1992) yang menyatakan bahwa
modelini dirancang untuk membantu mempelajari konsep-konsep yang
dapatdipakai untuk mengorganisasikan informasi sehingga dapat
memberikemudahan bagi mereka untuk mempelajari konsep itu dengan cara
efektif, menganalisis, serta mengembangkan konsep.

9
Eggen dan Kauchak (2012: 218) menyatakan model pencapaian
konsep adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membantu
siswadari semua usia mengembangkan dan menguatkan pemahaman
merekatentang konsep dan mempraktikkan kemampuan berpikir kritis. Pada
model pembelajaran ini, siswa tidak disediakan rumusan suatu kosep,tetapi
mereka menemukan konsep tersebut berdasarkan contoh-contoh yang
memiliki penekanan-penekanan terhadap ciri dari konsep itu. Pada
pembelajaran peraihan konsep ini, guru menunjukkan contoh dannoncontoh
dari suatu konsep yang dibayangkan. Sementara siswa membuat hipotesis
tentang apa kemungkinan konsepnya, menganalisis hipotesis-hipotesis
mereka dengan melihat contoh dan noncontoh, yang pada akhirnya sampai
pada konsep yang dimaksud
d. Model Pembelajaran Role Playing
Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk praktik
menempatkan diri mereka dalam peran-peran dan situasi yang akan
meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai dan keyakinan-
keyakinanmereka sendiri dan orang lain.

Langkah pokok

1) role playing antara lain:


 Memilih situasi bermain peran
 Mempersiapkan bermain peran
 Memilih peserta atau pemain peran
 Mempersiapkan penonton
 Memainkan peran (melaksanakan kegiatan bermain peran)
 Mendiskusikan dan mengevaluasi kegiatan bermain peran

10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pendidikan IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi at
au terpadu. Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilm
u-ilmu Sosial yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilm
u (Lili M Sadeli, 1986:21). Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat d
ari materi dan strategi penyampaiannya.
Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan Rencana Pelaksan
aan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sendiri oleh guru. Penyusunan renc
ana tersebut adalah berpedoman kepada Silabus atau Garis-garis Besar Progra
m Pengajaran (GBPP) yang telah dikembangkan oleh guru, sekolah, dan komit
e sekolah.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/502980671/3-Model-model-Pembelajaran-Ips-
Sd-Kelas-Awal-1
http://digilib.unimed.ac.id/20113/1/Fulltext.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai