SEJARAH INDONESIA
DAMPAK PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
Kelompok 3
2. Bidang Ekonomi
Pada masa pemerintahan Daendels, perubahan sistem pemerintahan membawa
pada perubahan sistem perekonomian tradisional. Dalam sistem modern, tanah-tanah
milik raja berupa statusnya menjadi tanah milik pemerintah kolonial.
Grote Postweg atau jalan raya pos yang menghubungkan Anyer sampai
Panarukan, dibuka pada masa Daendels memerintah Hindia Belanda sebagai sarana
pertahanan untuk menghadapi Inggris. Pembangunan itu terkait dengan masalah
politik yang sedang menimpa pemerintah seperti masalah keuangan, ancaman Inggris,
pemberontakan Banten dan Cirebon serta banyak musuh-musuh Daendels.
Pada masa Raffles terjadi perubahan sistem kepemilikan tanah dari tanah raja
dan penguasa lokal ke pemerintah, berarti pemerintah mempunyai kewenangan untuk
menyewakan tanah yang menyebabkan terjadinya perubahan hubungan antara raja dan
kawulanya, Sejak itulah sistem kegiatan ekonomi uang di desa-desa Jawa dan daerah
lain di Hindia Belanda yang telah lama dikenal dengan sistem ekonomi Swadaya
berubah menjadi sistem ekonomi Komersial.
Dampak lain dari pemerintahan kolonial adalah munculnya kota-kota baru
yang ditandai dengan adanya jaringan transportasi berupa jalur-jalur kereta api dari
Jakarta ke Bogor dan kereta api di pulau Jawa, Munculnya pelabuhan-pelabuhan
membawa pengaruh pada perkembangan perdagangan. Perkembangan ekonomi juga
didukung oleh munculnya kemajuan komunikasi dan transportasi seperti kantor pos
pertama didirikan di Batavia pada tahun 1746.
B. Dampak dalam Bidang Sosial-Budaya dan Pendidikan
1. Bidang Sosial-Budaya
Penjajahan bangsa Barat di Indonesia telah menerapkan kehidupan yang
diskriminatif. Orang-orang Barat memandang kulit putih sebagai kelompok kelas I,
kaum Timur Asing kelas II, dan kaum pribumi kelas III. Pandangan ini sengaja untuk
menjatuhkan martabat bangsa Indonesia yang memang sedang terjajah. Semangat
persatuan, hidup dalam kekerabatan, nilai gotong royong dan kesantunan yang
dikembangkan di kraton yang juga ditiru masyarakat mulai bergeser. Kedatangan dan
dominasi bangsa Barat juga membawa pengaruh semakin intensifnya perkembangan
agama Kristen. Perkembangan ilmu pengetahuan, sejarah dan budaya, juga
mendapatkan perhatian khusus. Melalui buku karya Raffles, William Marsden dan
Crawfurd.
Pada tahun 1899, Van Deventer menulis judul "Hutang Kehormatan". Dalam
tulisan tersebut ia mengantarkan adanya politik balas budi (politik etis) yang berisi
pendidikan, irigasi dan imigrasi/transmigrasi.
2. Bidang Pendidikan
Ada tiga program Politik Etis, yaitu irigasi, edukasi, dan trasmigrasi. Adanya
Politik Etis membawa pengaruh bear terhadap perubahan arah kebijakan politik negeri
Belanda atas negeri jajahan. Pada era itu pula muncul simbol baru yaitu "kemajuan".
Dunia mulai bergerak dan berbagai kehidupan pun mulai mengalami perubahan.
Dalam bidang pertanian pemerintah kolonial memberikan perhatiannya pada
bidang pemenuhan kebutuhan panga dengan membangun irigasi Di samping itu,
Pemerintah juga melakukan emigrasi sebagai tenaga kerja murah di perkebunan-
perkebunan daerah di Sumatera.
Hal yang sangat penting untuk mendukung simbol kemajuan itu maka dalam
era Politik Etis ini dikembangkan program pendidikan. Suasana dan simbol kemajuan
melalui program pendidikan ini juga didukung oleh adanya surat-surat .A. Kartini
kepada sahabatnya Ny. R.M. Abendanon Belanda. Memang harus diakui, meskipun
penduduk pribumi yang dapat bersekolah sangat sedikit, namun keberadaan sekolah
itu telah menumbuhkan kesadaran di kalangan pribumi akan pentingnya pendidikan.
Hal in mempercepat proses modernisasi dan munculnya kaum terpelajar yang akan
membawa pada kesadaran nasionalisme.