Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PERALATAN SISTEM TEKNIK

KELOMPOK 6
• SAHARA BUNGA LESTARI
• SAFIRA
• SHELIN MAULIDA
• SITI ZAHRA MUSFIKA
• TIARA ZALFA
• ZIDANE AIDILADANSYAH
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal yang berjudul “ proposal
peralatan sistem teknik”. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih,
terutama kepada beberapa pihak diantaranya :
1. Bapak Aljusmir, S.E. Selaku Guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.
2. Orang tua yang telah membantu dalam dukungan moril, maupun materi.
3. Pihak-pihak yang membantu pembuatan proposal ini agar baik dan benar.
Kami menyadari dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan,
baik dari segi penulisan, tata Bahasa, serta penyusunannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna menjadi bekal pengalaman
kami untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem berasal dari bahasa Latin systema, bahasa Yunani sustema yang artinya satu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pendayagunaan berpikir sistem untuk
pemecahan masalah. Sistem merupakan keterpaduan antar elemen sistem yang saling
berinteraksi, sharing, sinergi dan kolaborasi untuk suatu tujuan tertentu, dengan proses
mekanisme metabolisme loop feedbeck, input proses-output dengan target produk dan
waktu pencapaian tertentu. Mekanisme kontrol yang terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi secara kontinyu, bersifat terbuka dan mempunyai
batasanbatasan tertentu yang berada pada lingkungan tertentu. Pintu bagasi mobil yang
menggunakan sistem hidraulik dilengkapi dengan elemen sistem yang berupa aktuator
yaitu peralatan mekanis untuk menggerakkan suatu sistem, mengonversikan besaran
listrik analog menjadi besaran lainnya. Pintubagasi tertopang aktuator pada saat dibuka.
Aktuator tenaga hidraulik terdapat pada alat dongkrak digunakan untuk mengatasi
permasalahan mengangkat beban yang cukup berat.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah tentang Wirausaha Produk Rekayasa Sistem Teknik ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan usaha produk sistem teknik?
2. Bagaimana sistem produksi usaha sistem teknik?
3. Bagaimana menghitung titik impas (break even point) usaha produk teknik?
4. Bagaimana strategi promosi usaha sistem teknik?
5. Bagaimana laporan kegiatan pembuatan produk sistem teknik?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Wirausaha Produk Rekayasa Sistem
Teknik ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perencanaan usaha produk sistem teknik.
2. Untuk mengetahui sistem produksi usaha sistem teknik.
3. Untuk mengetahui cara menghitung titik impas (break even point) usaha produk
sistem teknik.
4. Untuk mengetahui strategi promosi usaha sistem teknik.
5. Untuk mengetahui laporan kegiatan pembuatan produk sistem teknik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Usaha Produk Sistem Teknik

System berasal dari bahasa Latin systema dan bahasa Yunani sustema yang berarti
satu kesatuan yang terdiri atas komponen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
System bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pendayagunaan berpikir system
untuk pemecahan masalah. Adapun yang dimaksud dengan system teknik adalah
perancangan atau pengembangan suatu system yang lebih baik melalui system
mekanis atau system pada manusia dengan mesin.

1. Merumuskan ide setra menemukan dan menetapkan peluang usaha Ide


usaha biasanya muncul setelah kita melakukan brainstorming ataupun
pencarian ide dari berbagai sumber. Kita harus dapat memilih dan
menentukan ide usaha yang paling baik, berdasarkan lokasi usaha, modal,
peluang, dan persaingan. Kemampuan seorang calon wirausahawan dalam
melihat peluang usaha jasa profesi dan profesionalisme menjadi bagian
utama dan pertama. Setelah menentukan peluang usaha, langkah selanjutnya
adalah menentukan jenis usaha yang dikembangkan, baik itu berupa produk
rekayasa system teknik pengolahan hasil pertanian, perkebunan, maupun
perikanan. Beberapa kriteria yang bisa dijadikan pedoman dalam memilih dan
menetapkan peluang usaha sebagai berikut.
a. Permintaannya nyata, mampu merespon kebutuhan yang tidak
dipenuhi atau mengisyaratkan pelanggan yang mempunyai
kemampuan untuk membeli dan bisa memilih.
b. ROI (Return On Investment) dalam waktu cepat dan tepat waktu.
c. Kompetitif, yaitu mampu mengimbangi, sama, atau lebih baik dari
produk yang tersedia, berdasarkan penilaian pelanggan.
d. Mencapai tujuan, yaitu memenuhi tujuan dan aspirasi dari orang
atau organisasi yang mengambil resiko.
e. Tersedianya sumber daya dan keterampilan, yaitu terjangkau dari
segi sumber daya, kompetensi, dan persyaratan hukum.
2. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
Adapun sumber daya yang diperlukan dalam usaha produk system teknik,
meliputi manusia, uang/modal, bahan fisik, mesin,teknologi, metode, serta
pasar.

3. Menyusun administrasi usaha


Administrasi usaha mencakup perizinan usaha, surat menyurat, serta
pencatatan transaksi, yang meliputi pencatatan transaksi keuangan dan
pencatatan transaksi barang atau jasa dan aspek pajak baik pajak pribadi
maupun pajak usaha, dll. Kegunaan administrasi bagi seorang wirausahawan
sebagai berikut.
a. Sebagai alat manajemen.
b. Sebagai alat penilaian.
c. Sebagai alat bukti pertanggungjawaban dalam menjalankan kegiatan
usaha.

4. Sistem Produksi Usaha Sistem Teknik


Aneka produk usaha sistem teknik
Produk usaha system teknik dirancang dan dikembangkan berdasarkan pada
aspek-aspek lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan etika masyarakat
pengguna. Karya rekayasa inovatif dibuat untuk mempermudah dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pembuatan produk. Berikut
beberapa contoh produk peralatan system teknik.

A. Alat pencetak arang briket Alat pencetak arang briket adalah kempa yang
berfungsi mencetak tepung arang dengan Ukuran mesh tertentu yang telah
dicampur dengan perekat kanji, sehingga menjadi briket Arang dengan ukuran
dan bentuk tertentu.
b. Mesin tetas
Mesin tetas merupakan alat yang digunakan untuk menetaskan telur.
c. Alat pengering hasil pertanian Alat pengering mesin pertanian digunakan
untuk mengurangi kadar air hasil pertaian dan baki (tray) yang berfungsi
sebagai wadah bahan yang dikeringkan di dalam ruang pengering pada proses
penjemuran secara alami, sehingga mengenai permukaan bahan yang akan
dikeringkan.

5. Manfaat produk usaha system teknik

Berikut beberapa manfaat dari karya rekayasa produk peralatan system


teknik.
a. Keberadaan karya produk usaha system teknik memberikan manfaat
bagi kesejahteraan masyarakat yang menggunakannya.
b. Solusi bagi peningkatan produktifitas dan efektivitas dalam
menjalankan produksi usaha rumahan. C. Memberikan kemudahan,
meningkatkan kualitas, dan jumlah dalam berproduksi. Terciptanya
lapangan pekerjaan untuk mewujudkan karya inovasi.

6. Potensi usaha system teknik di daerah Sumber daya yang meliputi sumber
daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya budaya merupakan
potensi usaha system teknik di Indonesia. Bahan baku yang disediakan alam
dan poensi jumlah penduduk serta keberagaman budaya dari berbagai
provinsi di Indonesia menjadi bagian yang potensial dalam menjalankan
usaha system teknik. Usaha produk system teknik yang dikembangkanakan
dapat mendatangkan nilai tambah dan meningkatkan keejahteraan kehidupan
masyarakat.Sebagai contoh, produk system teknik yang dapat dikembangkan
pada bidang pertanian, yakni alat penyemprot insektisida (sprayer) dan lat
pengering hasil pertanian. 4. Contoh produksi usaha system teknik
Sebagai contoh, kali ini akan mempelajari proses produksi tom spray aerator
untuk zat warna alam indigo dan mesin perajang singkong.
A. Proses produksi tom spray aerator untuk zat warna alam indigo Proses
produksi yang dikembangkan dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
pembuatan alat spray aerator dan pembuatan zat warna lam indigo biru.
1.) Alat dan bahan

a.) Drum bekas untuk pembuatn tangki


b.) Paralon yang diberi lubang banyak, untuk pembuatn sprayer
c.) Pipa paralon, untuk sirkulasi larutan yang dipompa
d.) Pompa air, sakelar, dan kabel
e.) Rangka penopang tangki
f.) Tanaman nila (Indigofera tinctoria)
g.) Kapur CaO, larutab CaO (kapur tohor)
h.) Mesin las, bor listrik, dan gerinda

2.) Proses pembuatan alat spray aerator. Spray aerator dibagi menjadi empat,
yaitu penyediaan sprayer, pompa, pemipaan, dan tangki penampung. Prinsip
dasar dari proses ini adalah aerasi, yaitu pengontakkan cairan dengan udara.
Rangka disiapkan untuk menopang tangki, sprayer, pompa, dan pipa yang
digunakan. Proses produksi mesin perajang singkong. Mesin perajang
singkong erupakan alat bantu untuk merajang singkong menjadi lembaran-
lembaran tipis dengan ketebalan ±1-2 mm. Tujuan dari penggunaan alat ini
untuk mempercepat proses pengirisan. Berikut penjelasan proses produksi
mesin perajang singkong.
1.) Perakitan mesin perajang singkong Dimulai dengan merakit rumah mata
pisau pada poros yang dimasukkan pada lubang rumah pisau, kemudian
dikuatkan menggunakan baut dengan ukuran 10 mm. Mata pisau dipasang
pada rumah mata pisau dengan cara dikancing dengan menggunakan baut
dengan ukuran 10 mm dan disetel untuk menentukan tingkat ketebalan
singkong. Setelah Rumah mata pisau terpasang pada poros atau as, maka as
dipasang pada bearing yang telah terpasang pada rumah bearing, kemudian
dipasang pada rangka alat. Langkah selanjutnya memasang gear pada as
dengan cara dikancing menggunakan titik dengan cara dilas. Selanjutnya gear
dihubungkan dengan gear pada pedal dengan menggunakan rantai dan
disetel tingkat kekencangan rantai.
2) Teknik penggunaan mesin perajang singkong Berikut urutan cara
pengoperasian mesin perajang singkong.
A) Siapkan bahan baku
b) Tancapkan stopkontak pada sumber arus listrik
c) Hidupkan motor listrik dengan menekan tombol “ON” pada sakelar mesin
d) Masukkan bahan baku yang siap dirajang pada hopper
e) Jika bahan baku yang ada dalam hopper sudah mulai habis, masukkan lagi
bahan baku sampai habis bahan bakunya
f) Matikan mesin dengan menekan tombol “OFF” pada sakelar jika telah
selesai menggunakan dan cabut kabel dari stopkontak

7. Pengemasan produk

Pengemasan produk dimaksudkan untuk mempermudah pekerja dalam


memindahkan, mendistribusikan, menyimpan, menjual, ataupun memakai
produk. Secara umum, pengemasan produk memiliki fungsi sebagai berikut.
A. Membungkus produk untuk memudahkan dalam penanganan,
pengangkutan, distribusi, penyimpanan, dan penyusunan.
B. Melindungi isinya dari berbagai resiko dari luar
c. Menambah daya tarik bagi konsumen
d. Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan
pasar, sasaran masyarakat, dan tempat tujuan pemesan.
Agar fungsi diatas dapat dicapai, maka perlu memerhatikan hal-hal berikut.
A. Kemasan dibuat semenarik mungkin, sehingga punya ciri khas
b. Kemasan memuat informasi yang jelas dan jujur
c. Desain, warna, maupun bentuk dibuat menarik, dengan komposisi yang
imbang
d. Ukuran dan material bahan kemasan yang digunakan sesuai kebutuhan
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Demikian proposal tentang peralatan sistem teknik kami dengan maksud untuk memenuhi
tugas kewirausahaan dalam memenuhi nilai ujian praktek
Penyusun menyadari bahwa membuat proposal ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan proposal ini dan semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.

Anda mungkin juga menyukai