Anda di halaman 1dari 12

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum fisiologi tumbuhan dengan judul


”Fotosintesis Dalam Leaf Disc & Pengujian Amilum Pada Helaian Daun”
yang disusun oleh:
Nama : Nuramina Muslimin
NIM : 1614040022
Kelas : Pendidikan Biologi B
Kelompok : III (tiga)
Telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten/Koordinator Asisten, maka dinyatakan
diterima.

Makassar, April 2018


Koordinator Asisten Asisten

Ferry Irawan, S.Pd Ferry Irawan, S.Pd

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

Dr. Ismail, M.S.


NIP: 19611231 198603 1 015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Tumbuhan merupakan mahluk hidup yang memiliki kemampuan
untuk membuat makanannya sendiri. Serangkaian proses yang teradi
dalam proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan dari
cahaya adalah fotosintesis. Fotosintesis merupakan energi cahaya yang
didapapat dari matahari danmengubahnya menadi energi kimia.
Pengubahan itulah yang disebut dengan fotosintesis.
Fotosintesis memberi makan hampir seluruh dunia baik langsung
maupun tidak langsung organisme memperoleh senyawa-senyawa organik
yang digunakannya untuk mendapat energi dan rangka karbon melalui satu
dari dua metode utama, yaitu nutrisi autotrofik atau nutrisi heterotrofik.
Sehingga tanaman pada umunya semua melakukan fotosintesis untuk
mendapat makanan (zat-zat yang dibutuhkan dalam tubuh) dan fotosintesis
merupakan serangkaian peristiwa yang komplek dalam tanaman. Proses
fotosintesis hanya dapat dilakukan pada tumbuhan yang mengandung
klorofil.
Hasil dari fotosintesis berupa amilum dan oksigen. Amilum yang
dihasilakn itulah yang menjadi nutrisi untuk tumbuhan, amilum uga
digunakan sebagai sumber energi dan dapat digunakan lagi untuk
membuat zat-zat yang lain. Selain itu amilum uga biasanya digunakan
sebagai cadangan makanan pada tumbuhan yang disimpan pada suatu
organ makanan tertentu.
Dilakukan juga pengujian pada amilum yang terdapat pada helaian
daun. Adapun helaian daun yang dignakan adalah dari spesies yang
berbeda-beda. Amilum merupakan zat pati yang terdapat pada tumbuhan,
biasa terdapat pada bagian batang, buah, dan daun. Pati/amilum
merupakan zat yang penting bagi tumbuhan karena digunakan sebagai
bahan baku untuk membuat zat-zat atau senyawa-senyawa yang lain yang
dibutuhkan oleh tanaman. Pada praktikum ini dilakukan penguian
fotosintesis, dan dilakukan pula pengujian amilum/pati dalam suatu
tanman dengan menggunakan helaian daun untuk melihat cadangan
amilum yang terdapat pada bagian daun tumbuhan.
B. Tujuan praktikum
1) Untuk mengetahui fotosintesis fotosintesis dalam leaf disc.
2) Untuk mengetahui helaian daun bahwa daun mengandung pati atau
amilum.
C. Manfaat praktikum
1) Mahasiswa dapat mengetahu dengan baik fotosintesis fotosintesis
dalam leaf disc.
3) Mahasiswa dapat memiliki pengetahuan yang baik mengenai
helaian daun bahwa daun mengandung pati atau amilum..
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Tumbuhan berbeda dengan hewan. Tumbuhan bersifat autotrof yakni


dapat menyusun zat makanannya sendiri, karena dapat berfotosintesis. Sedangkan,
hewan bersifat heterotrof yakni tidak dapat menyusun zat makanannya sendiri,
karena tidak dapat berfotosintesis. Hewan hanya dapat hidup dari zat makanan
yang sudah jadi, seperti glukosa, amilum, lemak, dan protein yang sudah dibuat
tumbuhan. Nutrisi dapat diartikan sebagai proses untuk memperoleh nutrien,
sedangkan nutrien dapat diartikan sebagai zat-zat yang diperlukan untuk
kelangsungan hidup. Untuk keperluan hidupnya tumbuh-tumbuhan memerlukan
nutrien yang berupa mineral dan air. Mineral diperoleh tumbuhan dari dalam
tanah, demikian pula air dapat diperoleh dari dalam tanah. Mineral-mineral
tersebut di dalam tanah larut dalam air. Larutan–larutan mineral tersebut
kemudian diserap oleh akar tumbuhan dan dapat sampai di daun melalui
pembuluh xilem. Warna hijau pada tumbuhan, baik pada daunnya ataupun pada
bagian lainnya, misalnya pada bagian kulit batangnya, tidak lain dari klorofil atau
zat hijau daun. Kita mengenal berbagai macam tumbuhan, dan di antaranya ada
yang memiliki daun yang berwarna hijau dan ada pula yang memiliki warna lain
seperti merah, atau kuning. Adakah klorofil pada daun-daun yang berwarna merah
dan kuning tersebut? Jika kamu telah melakukan percobaan uji amilum di atas
kamu tentu sudah bisa menjawabnya. Hal ini dicirikan dengan warna alkohol hasil
rebusan daun bukan? Bagaimana warnanya? hijau bukan. Nah, ini menunjukkan
bahwa di dalam daun-daun tersebut memiliki klorofil atau zat hijau daun. Klorofil
tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik misalnya alkohol
(Rahman, 2015).
Fotosintesis merupakan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia
yang disimpan dalam gula dan senyawa-senyawa organik lain, fotosintesis
dilakuan oleh tumbuhan alga, dan prokariota tertentu (Campbell, 2010).
Fotosintesis mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dalam makanan.
Kemampuan organisme yang luar biasa untuk menangkap energi cahaya
dan menggunakannya untuk menggerakkan sintesis senyawa-senyawa organik
berasal dari organisasi struktural dalam sel. Enzim-enzim fotosintetik dan
molekul-molekul lain dikelompokkan bersama dengan membran biologis.,
memungkinakan terlaksnanya serangkain reaksi kimia yang dibutukan dengan
efisien. Proses fotosintesis kemungkinan bermula dalam sekelompok bakteri yang
memilki wilayah-wilayah membran plasma yang melipat kedalam dan
mengandung kumpulan komponen semacam itu. Dala fotosintesi dibutuhkan
dalam proses fotosintesis. Kloroplas terdapat dalam berbagai organisme yag
berfotosintesis (Campbell, 2010).
Fotoautotrof
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis
makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan
energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai
produsen. Bila sumber energi berasal dari matahari maka disebut fotoautotrof.
Diketahui bahwa kentang merupakan tanaman tinggi yang bersifat autotrof, yaitu
mampu mensintesis semua komponen molekuler dari hara anorganik yang berasal
dari lingkungan di sekitarnya untuk pertumbuhannya. Hal ini terjadi juga pada
tanaman yang dikulturkan secara in-vitro, karena semua bahan yang menunjang
kehidupan tanaman tersebut tersedia, sehingga tanaman dapat melakukan proses
kehidupannya sama seperti halnya bila tanaman tumbuh di tanah. Dalam kondisi
lingkungan fotoautotrof, pertumbuhan dan perkembangan eksplan sangat
dipengaruhi oleh faktor fisik lingkungan seperti adanya intensitas cahaya,
konsentrasi karbon dioksida (CO2), kelembaban (kadar air), suhu, kadar fotosintat
(hasil fotosintesis) dan sebagainya, sehingga proses fotosintesis eksplan.
berlangsung optimal. menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai
makanannya (Pertamawati, 2010).
Fotosintesis
Salah satu proses kehidupan tanaman ialah fotosintesis yang merupakan proses
biokimia untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi), dimana karbon dioksida
(CO2) dan air (H2O) dibawah pengaruh cahaya diubah ke dalam persenyawaan
organik yang berisi karbon dan kaya energi. Fotosintesis merupakan salah satu
cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat
(difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Reaksi dalam
fotosintesis yang menghasilkan glukosa ialah sebagai berikut :
6H2O + 6CO2 + cahaya _ C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti
selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung
melalui respirasi seluler. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan
senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida,
air, dan energi kimia. Organ utama tumbuhan tempat berlangsungnya fotosintesis
adalah daun. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut
klorofil yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam
organel yang disebut kloroplas, dimana fotosintesis berlangsung tepatnya pada
bagian stroma. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau
mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam
daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat
reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat
reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri
dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680
nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan
bekerja secara simultan dalam fotosintesis(Pertamawati, 2010).
Pati tidak larut dalam air dan dalam analisis pati, memberikan warna biru
dengan iodium.Hasil hidrolisis pati/amilum adalah glukosa. Hidrolisis pati akan
terjadi pada pemanasan dengan asam encer dimana berturut-turut akan dibentuk
amilosa yang memberi warna biru dengan iodium, amilopektin yang memberi
warna merah dengan iodium. Pati sagu disebut juga poliglukosa, karena unit
monomernya glukosa. Kadar pati merupakan banyaknya pati yang terkandung
dalam bahan kering yang dinyatakan dalam persen (Manatar, 2012).
BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Kamis, 12 April 2018
Waktu : Pukul 13.00 s/d 14.40 WITA
Tempat : Laboratorium lantai III Timur FMIPA UNM
B. Alat Dan Bahan
1. Alat
a. Fotosintesi pada leaf disc.
1) Pelubang kertas (1 buah)
2) Syringe (1 buah)
3) Arloji (1 buah)
4) Senter (1 buah)
5) Pinset (1 buah)
6) cawan petri (1 buah)
b. Pengujian amilum
1) Gelas kimia (1 buah)
2) Cawan petri (1 buah)
3) Tabung reaksi (1 buah)
4) Kaki tiga & kasa1 (1 buah)
2. Bahan
a. Fotosintesis pada leaf disc
1) Tanaman
2) Larutan
b. Pengujian amilum
1) Etanol
2) Iodine
3) Daun
4) Kertas putih
C. Prosedur Kerja
1. Fotosintesis pada leaf disc
2. Siapkan alat dan Membuat kepingan daun.
bahan

Mengeluarkan Memastikan keping Memasukkan


udara dari spoit daun kedalam spoit larutan NaHCO3
kedalam spoit

Menutup ujung spoit


Mengocok spoit hingga
dengan jari telunjuk
keping daun tenggelam

Spoit diletakkan pada


Amati apa yang terjadi tempat terkena cahay atau
pada daun dengan bantuan senter

2. pengujian amilum

Menyiapkan alat Memanaskan air dan Perhatikan


dan bahan memasukkan daun dan perubahan warna
mengangkatnya air

Keluarkan daun dan letakkan Masukkan daun kedalam


pada cawan petri tabung reaksi

Berikan iodine untuk melihat apakah ada Catat hasil


bintik hitam pada daun dan warna pengamatan
kekuningan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Fotosintesis pada leaf disc
Kelompok Waktu (Menit)
1 0,5
2 0,2
3 2,22
4 1,39
5 5

2. Pengujian amilum
Jenis Zat pati
Kelompok Keterangan
tanaman Ada Tidak ada
Tanaman
1 + Sedikit
pagar

2 Mengkudu + Banyak

3 Waru + Tidak ada

4 Sambiloto + Sedikit

5 Mengkudu + Banyak

B. Pembahasan
1. Fotosintesis pada leaf disc
Sebelumnya telah dilakukan praktikum mengenai fotosintesis
pada leaf disc. Dalam percobaan tersebut sampel yang digunakan
adalah leaf disc dengan spesies tanaman yang berbeda-beda.
Praktikum ini dilakukan untuk melihat bagaimana fotosintesis yang
teradi pada leaf disc. Berdasarkan hasil perconbaan yang diperoleh
maka didapat hasil semua daun melakukan proses fotosintesis. hal itu
ditandai dengan adanya gelembung ynag terbentuk serta daun yang
tadinya berada di babiah dasar dari spoit terangkat/bergerak
kepermukaan spoit yang telah diisi air. Dengan bantuan cahaya senter
dari handphone karna ruangan yang digunakan cahaya yang masuk
tidak terlalu banyal sehingga jika hanya mengandalkan cahaya
matahari diruangan itu akan membutuhkan waktu yang agak
lama,sehingga cahaya dibantu dengan menggunakan cahaya senter.
Lama dari bergeraknya daunke permukaan berbeda-beda dikarenakan
pengaruh dari spesies daunnya, dan lamanya proses fotosintesis pada
daun tersebut. Perbedaan tersebut juga dipengaruhi oleh suhu,
konsentrasi dari karbon dioksida, klorofil, intensitas cahaya, dan
ketersediaan air.
2. Pengujian amilum
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan untuk menguji
keberadaan pati atau amilum dalam helaian daun. Adapun enis daun
yang digunakan adalah terdiri dari 3 spesies tumbuhan, yaitu
sambiloto, waru, tanaman pagar, dan mengkudu. Dari hasil yang
diperoleh hanya 4 daun yang berhasil diamati keberadaan dari amilum
nya dalam helaian daun, daun waru tidak berhasil ditemukan adanya
pati dikarenakan karena kesalahan praktikan dalam melakukan uji.
Pada saat dilakukan pemanasan helaian daun dalam air, terlalu lama
direndam dalam air yang mendidih sehingga patinya terikut larut
didalamnya, sehingga saat dilakukan pengian amilum tak bisa
ditemukan adanya pati dalam helaian daun tersebut. Fungsi lugol dari
percobaan ini adalah sebagai indicator apakah suatu zat mengandunga
amilum atau tidak.
BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan parktikum yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa setiap tanaman yang memiliki klorofil
melakukan proses fotosintesis untuk membuat makanan yang
dibutuhkan oleh tanaman.
2. Berdasarka hasil parktikum maka dapat disimpulkan bahwa
pati/amilum ditemukan hampir disemua tanam sebagai hasil dari
proes fotosintesisi dan digunakan sebagai cadangan makanan bagi
tumbuhan.
B. Saran
Untuk unit praktikum selanjutnya diharapkan lebih tertib lagi
dalam melaksanakan praktikum sehingga hasil yang diperoleh dapat
akurat dan sesuai dengan teori. Praktikan juga diharapkan lebih teliti
lagi dalam laboratorium baik dalam melaksanakan kegiatan praktikum
ataupun tidak agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan jika
tidak hati-hati.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell A. Neil & Reece. 2008. Biologi Jilid Satu. Edisi Kedelapan. Jakarta:
Erlangga.

Manatar. 2012. Analisis Kandungan Pati Dalam Batang Tanaman Aren. Jurnal
Ilmiah Sains. Vol. 12 No .2

Pertamawati. 2010. Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman


Kentang (Solanum Tuberosum L.) Dalam Lingkungan Fotoautotrof
Secara Invitro. Pusat TFM - BPP Teknologi BPPP Gd. II lt. 15- Jl MH.
Thamrin no 8 Jakarta.

Rahman. 2015. Nutrisi Dan Energi Tumbuhan. Bandung: Universitas Pendidikan


Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai