Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Biology Education Volume 1 No.

1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN


PEMANFAATANNYA DI INDONESIA

M. Ridhwan**
Dosen FKIP Pendidikan Biologi Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh

ABSTRAK

Keanekaragaman hayati merupakan varasi atau perbedaan bentuk-bentuk makhluk hidup,


meliputi perbedaan pada tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, materi genetik yang di
kandungnya, serta bentuk-bentuk ekosistem tempat hidup suatu makhluk hidup. Keanekaragaman
hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup
dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur,
penampilan dan sifat-sifat lainnya. Kebutuhan karbohidrat masyarakat Indonesia terutama
tergantung pada beras dan gandum. Sumber lain seperti jagung, ubi jalar, singkong, talas dan sagu
sebagai makanan pokok di beberapa daerah mulai ditinggalkan. . Selain tanaman pangan yang telah
dibudidaya, sebenarnya Indonesia mempunyai 400 jenis tanaman penghasil buah, 370 jenis tanaman
penghasil sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 55 jenis tanaman
rempah rempah. Perikanan merupakan sumber protein murah di Indonesia. Kita mempunyai zona
ekonomi eksklusif yaitu 200 mil dari garis pantai yang dapat dipergunakan oleh nelayan untuk
mencari nafkah.
PENDAHULUAN Sedangkan keanekaragaman dari
Keanekaragaman hayati merupakan makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya
varasi atau perbedaan bentuk-bentuk makhluk persamaan ciri antara makhluk hidup.Jika
hidup, meliputi perbedaan pada tumbuhan, Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu,
hewan, dan mikroorganisme, materi genetik maka Anda akan menemukan tumbuhan-
yang di kandungnya, serta bentuk-bentuk tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya:
ekosistem tempat hidup suatu makhluk hidup. palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang
Apabila anda mendengar kata berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat,
“Keanekaragaman”, dalam pikiran anda melati, mawar dan lain-lainnya.
mungkin akan terbayang kumpulan benda Ada tumbuhan yang berbatang
yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, keras, dan berbatang lunak. Ada yang
bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun
tersebut memang tidak salah. Kata kecil, serta bunga yang berwarna-warni.
keanekaragaman memang untuk Begitu pula Anda akan menemukan
menggambarkan keadaan bermacam-macam tumbuhan-tumbuhan yang memiliki
suatu benda, yang dapat terjadi akibat kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip
adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau
tekstur ataupun jumlah. serabut, berbiji tertutup atau terbuka,
Sedangkan kata “Hayati” mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan
menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi lain-lain. Begitu pula pada hewan-hewan
keanekaragaman hayati menggambarkan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan
bermacam-macam makhluk hidup yang bertubuh besar seperti kucing, sapi,
(organisme) penghuni biosfer. kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti
Keanekaragaman hayati disebut juga semut.
“Biodiversitas”. Keanekaragaman atau
keberagaman dari makhluk hidup dapat PEMBAHASAN
terjadi karena akibat adanya perbedaan Pada masyarakat Sumatra Barat
warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, (Minangkabau), Bali, Banjar (Kalimantan)
penampilan dan sifat-sifat lainnya. dikenal juga dengan ritual upacara-upacara
adat. Jenis tanaman yang banyak dipergunakan
dalam upacara adat ini adalah padi, kelapa,
jeruk, kapur barus, pinang dan tebu. Budaya

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 1


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

nyekar di Daerah Istimewa Yogyakarta eksklusif yaitu 200 mil dari garis pantai yang
merupakan upacara mengirim doa pada dapat dipergunakan oleh nelayan untuk
leluhur. Upacara ini juga menggunakan mencari nafkah.
berbagai jenis tumbuhan bunga yaitu mawar, Budi daya udang , bandeng dan lele
kenanga, kantil, dan selasih. Untuk pembuatan dumbo sangat potensial juga sebagai sumber
kembar mayang pada pesta perkawinan suku pangan. Oncom , tempe, kecap, tape, laru
Jawa dipergunakan jenis tumbuhan yaitu janur (minuman khas daerah Timor), gatot,
muda dari kelapa, mayang (bunga pinang), merupakan makanan suplemen yang disukai
beringin, kemuning, daun spa-spa masyarakat Indonesia. Jasa mikro organisme
(Flemingialineata), daun kara (phaseolus seperti kapang, yeast dan bakteri sangat
lunatus), daun maja, daun, alang slang, daun diperlukan untuk pembuatan makanan ini.
kluwih (Artocarpus cornmunis), daun salam, Beberapa jenis tanaman seperti suji, secang,
daun dadap, daun girang, dan daun andhong. kunir, gula aren, merang padi, pandan banyak
Disamping itu dikenal juga pemotongan ayam digunakan sebagai zat pewarna makanan.
jantan untuk ingkung yang biasanya ayam Keanekaragaman Hayati sebagai
berbulu putih mulus atau ayam berbulu hitam Sumber Sandang dan Papan. Kapas, rami,
mulus (ayam cemani). yute, kenaf, abaca, dan acave serta ulat sutera
Aneka tanaman yang dipergunakan potensial sebagai bahan sandang. Tanaman ini
untuk upacara memandikan keris di tersebar di seluruh Indonesia, terutama di Jawa
Yogyakarta adalah jeruk nipis, pace, nanas, dan Kalimantan dan Sulawesi.
kelapa, cendana, mawar, melati, kenanga, dan Rumah adat di Indonesia hampir semuanya
kemenyan Selain melekat pada upacara adat, memerlukan kayu sebagai bahan utama.
kekayaan sumber daya hayati Indonesia Semula kayu jati, kayu nangka dan pokok
tampak pada hasil-hasil kerajinan daerah dan kelapa (glugu) dipergunakan sebagai bahan
kawasan. Misalnya kerajinan mutiara, dan bangunan.
kerang-kerangan di Nusa Tenggara dan Dengan makin mahalnya harga kayu
Ambon, kerajinan kenari di Bogor, daerah. jati saat ini berbagai jenis kayu seperti meranti,
Pada hari lingkungan hidup sedunia ke-18, keruing, ramin dan kayu kalimantan dipakai
Presiden RI menetapkan melati sebagai puspa juga sebagai bahan bangunan.Penduduk Pulau
bangsa, anggrek bulan sebagai puspa pesona Timor dan Pulau Alor menggunakan lontar
dan bunga raflesia sebagai puspa langka. Tiga (Borassus sundaicus) dan gewang (Corypha
satwa langka yang ditetapkan sebagai satwa gebanga) sebagai atap dan didinding rumah.
nasional adalah Komodo, ikan siluk merah dan Beberapa jenis palem seperi Nypa fruticas,
elang jawa. Kerajinan batik dan tenun ikat, Oncosperma horridum, Oncossperma
kerajinan tikar, patung, dan lain-lain. tigillarium dimanfaatkan oleh penduduk
Kekayaan sunber daya hayati juga nampak Sumatera, Kalimantan dan Jawa untuk bahan
pada penggunaan maskot flora dan fauna di bangunan rumah.
semua Provinsi di Indonesia sebagai identitas. Masyarakat Dawan di Pulau Timor
Guna Keanekaragaman Hayati sebagai memilih jenis pohon timun (Timunius sp),
Sumber Pangan di Indonesia. Kebutuhan matani (Pterocarpus indicus), sublele (Eugenia
karbohidrat masyarakat Indonesia terutama sp) sebagai bahan bangunan disamping
tergantung pada beras. Sumber lain seperti pelepah lontar, gewang dan alang-alang
jagung, ubi jalar, singkong, talas dan sagu (Imperata cyllndrica) untuk atap.
sebagai makanan pokok di beberapa daerah
mulai ditinggalkan. Ketergantungan pada beras Aspek Kultural Sumberdaya Hayati di
ini menimbulkan krisis pangan yang Indonesia.
seharusnya tidak perlu terjadi. Indonesia memiliki kurang lebih 350
Selain tanaman pangan yang telah etnis dengan keanekaragaman agama,
dibudidaya, sebenarnya Indonesia mempunyai kepercayaan, dan adat istiadatnya. Dalam
400 jenis tanaman penghasil buah, 370 jenis upacara ritual keagamaan atau dalam upacara
tanaman penghasil sayuran, 70 jenis tanaman adat banyak sekali sumber daya hayati yang
berumbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 55 dipergunakan. Sebagai contoh, ummat Islam
jenis tanaman rempah rempah. Perikanan menggunakan sapi dan kambing jantan dewasa
merupakan sumber protein murah di pada setiap hari raya korban, sedangkan umat
Indonesia. Kita mempunyai zona ekonomi nasrani memerlukan pohon cemara setiap

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 2


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

natal. Umat Hindu membutuhkan berbagai Tumbuhan (flora) di Indonesia


jenis sumber daya hayati untuk setiap upacara merupakan bagian dari geografi tumbuhan
keagamaan yang dilakukan. Banyak jenis Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi
pohon di Indonesia yang dipercaya sebagai tumbuhan yang hidup di India, Vietnam,
pengusir roh jahat atau tempat tinggal roh jahat Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
seperti beringin, bambu kuning (di Jawa). Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia,
Upacara kematian di Toraja dan Filipina sering disebut sebagai
menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang kelompok flora Malesiana.
dianggap mempunya nilai magis untuk ramuan Hutan di daerah flora Malesiana
memandikan mayat misalnya limau, daun memiliki kurang lebih 248.000 species
kelapa, pisang dan rempah-rempah lainnya. tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon
Disamping itu dipergunakan pula kerbau dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-
belang . Pada upacara ngaben di Bali pohon yang menghasilkan biji bersayap.
dipergunakan 39 jenis tumbuhan. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan
Dari 39 jenis tersebut banyak yang tertinggi dan membentuk kanopi hutan.
tergolong penghasil minyak atsiri dan bau Tumbuhan yang termasuk famili
harum seperti kenanga, melati, cempaka, Dipterocarpaceae misalnya Keruing (
pandan, sirih dan cendana. Jenis lain yaitu Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp),
dadap dan tebu hitam diperlukan untuk, kelapa Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu
gading diperlukan untuk menghanyutkan abu kapur (Drybalanops aromatica).
ke sungai. Hutan di Indonesia merupakan
bioma hutan hujan tropis atau hutan basah,
Keanekaragaman Hayati Indonesia dicirikan dengan kanopi yang rapat dan
Tahukah Anda, bahwa Indonesia banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang
merupakan salah satu dari tiga Negara yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas
memiliki keanekaragaman hayati yang Indonesia seperti durian (Durio zibetinus),
tinggi? Dua negara lainnya adalah Brazil Mangga (Mangifera indica), dan Sukun
dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di
Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
keunikan tersendiri. Keunikannya adalah Sebagai negara yang memiliki flora
disamping memiliki keanekragaman hayati Malesiana apakah di Malaysia dan Filipina
yang tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe juga memiliki jenis tumbuhan seperti yang
Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, dimiliki oleh Indonesia? Ya, di Malaysia
Australia, dan peralihannya. Selain itu di dan Filipina juga terdapat tumbuhan durian,
Indonesia terdapat banyak hewan dan mangga, dan sukun. Di Sumatera,
tumbuhan langka, serta hewan dan Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan
tumbuhan endemik (penyebaran terbatas). endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di
Untuk lebih memahami materi akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis
tersebut, silakan Anda simak uraian anggur liar, yaitu Tetrastigma.
mengenai keaneragaman hayati yang Bagaimana dengan wilayah
terdapat di Indonesia berikut ini! Indonesia bagian timur? Apakah jenis
Indonesia terletak di daerah tropik tumbuhannya sama? Indonesia bagian timur,
sehingga memiliki keanekaragaman hayati tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari
yang tinggi dibandingkan dengan daerah Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua) terdapat
subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim hutan non-Dipterocarpaceae. Hutan ini
kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di memiliki pohon-pohon sedang, diantaranya
Indonesia ini terlihat dari berbagai macam beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia
ekosistem yang ada di Indonesia, seperti: pinnata). Pohon matoa merupakan tumbuhan
ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, endemik di Irian.
ekosistem padang rumput, ekosistem hutan Selanjutnya, mari kita lihat hewan
hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem (fauna) di Indonesia. Hewan-hewan di
air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain. Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan
Masing-masing ekosistem ini memiliki Barat Indonesia) dan Australia (Kawasan
keaneragaman hayati tersendiri. Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan-
hewan di bagian Barat Indonesia (Oriental)

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 3


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

yang meliputi Sumatera, Jawa, dan yang di kandungnya, serta bentuk-bentuk


Kalimantan, memiliki ciri-ciri sebagai ekosistem tempat hidup suatu makhluk hidup.
berikut: Ada Beberapa hal yang harus
1. Banyak species mamalia yang diperhatikan dalam Keanekaragaman Hayati
berukuran besar, misalnya gajah, diantaranya adalah:
banteng, harimau, badak. Mamalia Guna Keanekaragaman Hayati sebagai Sumber
berkantung jumlahnya sedikit, Pangan di Indonesia
bahkan hampir tidak ada. Keanekaragaman Hayati sebagai Sumber
2. Terdapat berbagai macam kera, Sandang dan Papan
misalnya: bekantan, tarsius, orang Aspek Kultural Sumberdaya Hayati di
utan. Indonesia
3. Terdapat hewan endemik, seperti:
badak bercula satu, binturong saran
(Aretictis binturang), monyet Adapun saran yang dapat pmakalah
(Presbytis thomari), tarsius (Tarsius sampaikan adalah,
bancanus), kukang (Nyeticebus Dapat dijadikan bahan bacaan yang
coucang). bermamfaat untuk memahami
4. Burung-burung memiliki warna bulu keanekaragaman hayati.
yang kurang menarik, tetapi dapat Dapat memberikan pemahan tentang
berkicau. Burung-burung yang pentingnya melestarikan keaneka ragaman
endemik, misalnya: jalak bali hayati.
(Leucopsar nothschili), elang jawa,
murai mengkilat (Myophoneus DAFTAR PUSTAKA
melurunus), elang putih Adam dan Dickey (2003), Basic Principles of
(Mycrohyerax latifrons). Student Teaching, Jakarta, Rineka
Irian Jaya (Papua) memiliki hewan Cipta
mamalia berkantung, misalnya: kanguru Dahuri, (2004), Pengelolaan Sumber Daya
(Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus Pesisir dan Lautan Secara Terpadu,
maculatus). Papua juga memiliki kolek si Jakarta : PT. Pradnya Paramita
burung terbanyak, dan yang paling terkenal Daryanto, (2007), Kamus Bahasa Indonesia
adalah burung Cenderawasih (Paradiseae Lengkap, Surabaya : Apollo
sp). Nontji, (2005), Laut Nusantara, Jakarta,
Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Djambatan
Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu Padmanaba, M. dan Sheil, D., 2007. Finding
komodo (Varanus komodoensis). Sedangkan and promoting a local conservation
daerah peralihan meliputi daerah di sekitar consensus ina globally important
garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi tropical forest landscape, Biodiversity
sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya and Conservation, vol 16, no 1, hal.
antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo 1137–1151.
(Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa Rifai, M.A (1992), Keanekaragaman Hayati.
(Babyrousa babyrussa) Surabaya FPMIPA IKIP Surabaya
Sastrapraja, D.S. dkk. ( 1989 ),
KESIMPULAN DAN SARAN Keanekaragaman Hayati Untuk
Kesimpulan Kelangsungan Hidup Bangsa. Bogor :
Keanekaragaman hayati merupakan Puslitbang Bioteknologi
varasi atau perbedaan bentuk-bentuk makhluk Sudjono Anas, (2001), Pengantar Statistik
hidup, meliputi perbedaan pada tumbuhan, Pendidikan, Jakarta, Raja Gravindo
hewan, dan mikroorganisme, materi genetik Persada

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 4


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

USAHA-USAHA PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMP


NEGERI 1 SIMPANG TIGA KABUPATEN ACEH BESAR

Oleh
Musriadi **
Mahasiswa Doctor Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Medan

ABSTRAK

Pengelolaan adalah penyelenggaraan atau kepengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat
berjalan dengan lancar, efektif dan efesien. Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui usaha-usaha
yang dilakukan guru dalam pengelolaan kesehatan lingkungan sekolah sudah dikelola dengan baik
dalam peningkatan proses belajar mengajar. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan siswa
dalam pengelolaan kesehatan lingkungan sekolah sudah dikelola dengan baik dalam peningkatan
proses belajar mengajar. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa, dengan metode deskriptif.
Tehnik pengumpulan data melalui observasi, angket dan wawancara. Analisis data dengan
menggunakan rumus persentase. penelitian ini memberikan kesimpulan Usaha-usaha guru dalam
pengelolaan lingkungan sekolah di SMP Negeri 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar sudah
maksimal, guru selalu menjaga dan membersihkan lingkungan sekolah dan guru juga selalu memberi
bimbingan kepada siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Usaha-usaha siswa dalam
pengelolaan lingkungan sekolah di SMP Negeri 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar sudah
maksimal, siswa selalu menjaga dan membersihkan halaman sekolah antara lain menanami tanaman,
menyirami tanaman dan menyapu halaman sekolah agar selalu terjaga kebersihnya.

Kata Kunci: Pengelolaan Kesehatan dan Lingkungan Sekolah

PENDAHULUAN
Dewasa ini pemerintah Indonesia pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan merata”.
masyarakat yang madani, telah melakukan Pembangunan dibidang pendidikan
berbagai macam usaha. Salah satu usaha yang kesehatan juga tak kalah pentingnya, dimana
sangat ditekankan oleh pemerintah yaitu bidang pembangunan pendidikan kesehatan ini
menciptakan lapangan pekerjaan, serta akan mempengaruhi pola pikir dari masyarakat
kehidupan yang layak bagi kehidupan Indonesia. Pendidikan kesehatan bertujuan
masyarakat Indonesia. Untuk mewujudkan hal untuk menanam pengertian tentang kesehatan
tersebut, sektor pembangunan sangat kepada anak didik sedini mungkin. Didalam
signifikan menyerap tenaga kerja yang pada penataran Penyegaran yang dilaksanakan oleh
akhirnya terpenuhi kebutuhan ekonomi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
masyarakat. (1999 : 50-51) pendidikan kesehatan
Pemerintah juga melakukan mempunyai tujuan sebagai berikut :
pembangunan kesehatan, dimana “Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar
pembangunan kesehatan menuju Indonesia peserta didik memiliki pengetahuan tentang
yang sehat adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan sedini mungkin dan agar dapat
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup menerapkan hidup sehat (sehat fisik, mental
sehat bagi setiap orang serta berusaha dan sosialnya) dalam kehidupannya sehari-
mencegah timbulnya penyakit di kalangan sehari. Selain itu juga untuk meningkatkan
penduduk agar terwujudnya kesehatan taraf/derajat kesehatan kemampuan hidup
masyarakat yang optimal. Menurut Depkes RI, sehat peserta didik serta dapat
(2002:4) bahwa: “Terciptanya kesehatan mengembangkan dalam lingkungan
masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia hidupnya”.
yang ditandai oleh penduduk hidup Berdasarkan pengertian dari tujuan
dilingkungan yang sehat, dengan prilaku yang pendidikan kesehatan tersebut, maka sudah
sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau seharusnya golongan masyarakat mendukung

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 5


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

usaha-usaha yang dilakukan dalam hal berbagai tanaman untuk kenyamanan dalam
peningkatan kesehatan. proses belajar mengajar.
Pemerintah dalam usaha menanamkan Selain itu pengelolaan lingkungan
pendidikan kesehatan dalam masyarakat, telah sekolah sangat diperlukan agar lingkungan
berupaya untuk melakukan pemeliharaan serta sekolah tertata dengan rapi dan dapat
peningkatan kemampuan hidup. Dimana dimanfaatkan. Lingkungan sekolah di SMP
pemerintah telah menetapkan program Usaha Negeri I Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar
Kesehatan Sekolah untuk dilaksanakan belum maksimal dalam pengelolaan
disetiap sekolah. Semua ini dilakukan lingkungannya. Dimana di SMP Negeri 1
mengingat anak-anak usia sekolah masih Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar
sangat peka terhadap lingkungan, dimana memiliki taman apotik hidup, tanaman gizi,
anak-anak yang sehat menjadi modal dalam obat-obatan dan ditanami berbagai jenis
pembangunan yaitu sebagai sumber daya tanaman sayur serta memiliki halaman sekolah
manusia yang sehat fisik, mental dan sosial. yang banyak ditumbuhi tanaman-tanaman
Dengan demikian nantinya mempunyai yang rindang.
produktivitas kerja yang optimal. Pengelolaan adalah penyelenggaraan
Didalam program usaha kesehatan atau kepengurusan agar sesuatu yang dikelola
sekolah pengelolaan lingkungan sekolah dapat berjalan dengan lancar, efektif dan
merupakan faktor yang penting yang harus efisien. Sedangkan lingkungan belajar adalah
diperhatikan karena sangat bermanfaat kepada yang berfungsi sebagai wadah atau lapangan
siswa, jika lingkungan sekolah bersih dan terlaksananya proses belajar mengajar atau
sehat maka siswa akan lebih tenang dalam pendidikan, tanpa adanya lingkungan,
menimba ilmu pengetahuan. Lingkungan pendidikan tidak akan dapat berlangsung.
sekolah perlu dikelola dengan baik serta Makanya lingkungan sekolah harus bersih,
memenuhi syarat kesehatan, karena nyaman dan sehat.
lingkungan sekolah yang tidak bersih akan Pengelolaan kesehatan lingkungan
mempengaruhi terhadap motivasi belajar sekolah perlu diperhatikan dengan baik serta
siswa. harus memenuhi syarat kesehatan, dengan
Dalam pengelolaan lingkungan juga menyediakan fasilitas yang memadai, sehingga
perlu tersedianya sarana dan prasarana upaya peningkatan kualitas kesehatan
kebersihan lingkungan sekolah, sehingga dapat lingkungan sekolah dapat tercapai dengan
dimanfaatkan untuk meningkatkan kegiatan baik. Faktor lingkungan merupakan salah satu
pengelolaan lingkungan. Sarana dan prasarana faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
juga mempengaruhi pengelolaan lingkungan siswa, seperti lingkungan tempat tinggal,
sekolah, tanpa adanya sarana dan prasarana bimbingan dan perhatian orang tua di rumah,
yang baik maka akan sulit untuk lingkungan sekolah , lingkungan masyarakat
meningkatkan lingkungan sekolah yang bersih. dan faktor ekonomi keluarga. Jika faktor
Sebagaimana disebutkan Apriadji (2000:65) tersebut mendukung, maka prestasi belajar
bahwa : siswa ikut mendukung. Sebaliknya jika faktor
“Pemanfaatan dalam meningkatkan wawasan lingkungan tidak mendukung, maka prestasi
bagi siswa perlu tersedianya sarana dan siswa akan menurun.
prasarana yang memadai sehingga dapat Dengan demikian jelaslah bahwa
digunakan dan dimanfaatkan untuk kegiatan faktor lingkungan sangat erat hubungannya
belajar mengajar, baik lingkungan rumah terhadap prestasi belajar. Dengan adanya
maupun lingkungan sekolah. Sarana dan lingkungan yang baik, maka akan memotivasi
prasarana yang tersedia harus sesuai dengan siswa untuk dapat belajar dan memperoleh
kebutuhan sehingga bermanfaat dalam hasil yang lebih baik.
meningkatkan belajar”. Lingkungan merupakan suatu tempat
Dari pernyataan tersebut, maka beradanya segala jenis makhluk, pengaruh
didalam pemanfaatan lingkungan sekolah lingkungan yang tidak sehat dapat membawa
perlu adanya sarana dan prasarana yang efeks terhadap ancaman kesehatan manusia.
memadai seperti taman apotik hidup, taman Lingkungan merupakan bagian mutlak dari
gizi, halaman sekolah yang luas, saluran kehidupan manusia. Manusia mencari makan
pembuangan air, sumur, serta ditanami dan minum serta kebutuhan lainnya adalah
karena terdapatnya lingkungan sebagai sumber

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 6


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

pertama dan terpenting pemenuhan berbagai yang mencakup dan meliputi semua unsur dan
kebutuhannya. Menurut Endjang (2001:22) faktor unsur jasmani yang terdapat dalam
bahwa “lingkungan adalah suatu kombinasi alam. Dalam pengertian ini maka
khusus dari keadaan luar yang mempengaruhi manusia,hewan dan tumbuh-tumbuhan
organisme. Lingkungan hidup yang tersebut dilihat dan dianggap sebagai
merupakan sebagai lingkungan hidup fisik perwujudan fisik jasmani belaka, dalam hal ini
atau jasmani yang mencakup dan meliputi lingkungan hidup manusia, hewan dan
semua unsur dan faktor fisik jasmani yang tumbuhan yang ada sehingga kegiatan
terdapat dari alam”. pengelolaan lingkungan dapat dilaksanakan
Dalam pengertian ini maka manusia, untuk siswa dan sarana tersebut dapat
hewan dan tumbu-tumbuhan tersebut dilihat dimanfaatkan dengan baik.
dan dianggap sebagai perwujudan fisik Upaya mengembangkan “sekolah
jasmani belaka, dalam hal ini lingkungan sehat” (health promoting school/HPS) melalui
hidup manusia, hewan dan tumbuhan yang ada program UKS perlu disosialisasikan dan
di dalamnya. Dari pendapat di atas tersebut dilakukan dengan baik melalui pelayanan
sangatlah luas dan kompleks, sedangkan kesehatan (yankes) yang didukung secara
dalam kajian ini hanya membatasi dalam mantap dan memadai oleh sektor terkait
ruang lingkup yang kecil, yaitu mengenai lainya, seperti partisipasi masyarakat, dunia
hambatan dalam pengelolaan kebersihan usaha, dan media massa.
lingkungan sekolah. Sekolah sebagai tempat
Salah satu faktor yang di perlu di perhatikan di berlangsungnya proses pembelajaran harus
sekolah adalah menata lingkungan yang baik menjadi HPS, yaitu sekolah yang dapat
dan bersih sehingga lingkungan sekolah dapat meningkatkan derajat kesehatan warga
dimanfaatkan untuk pengajaran biologi. sekolah. Selain itu, mengupayakan pelayanan
Pengelolaan lingkungan sekolah perlu di kesehatan yang optimal. Sehingga terjamin
perhatikan sarana dan prasarana yang berlangsungnya proses pembelajaran dengan
memadai sehingga dapat digunakan dalam baik dan terciptanya kondisi yang mendukung
pengeloalaan lingkungan sekolah. Azwar tercapainya kemampuan peserta didik untuk
(2001:54) menyebutkan ada beberapa bentuk berprilaku hidup sehat. Semua upaya ini akan
keadaan lingkungan sekolah yang umum: tercapai bila sekolah dan lingkungan dibina
Lingkungan sekolah perlu ditata dan di kembangkan.
dengan baik, baik keindahan, kebersihan Pembinaan lingkungan sekolah sehat
serta kesehatan. dilakukan melalui pemeliharaan sarana fisik
Faktor lingkungan sekolah seperti dan lingkungan sekolah, melakukan
pencemaran dapat mempengaruhi terhadap pengadaan sarana sekolah yang mendukung
kesehatan siswa, untuk itu lingkungan perlu terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat,
dikeloala dengan baik sehingga dapat melakukan kerja sama dengan masyarakat
memberikan manfaat kepada penghuninya. sekitar sekolah yang mengandung lingkungan
Lingkungan sekolah yang memadai bersih dan sehat, dan melakukan penataan
dapat digunakan untuk pengajaran biologi, dan halaman, pekarangan, apotik hidup dan pasar
perlu dijaga agarselalu tertata dengan baik sekolah yang aman.
bersih dan lingkungan perlu selalu dilakukan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
perbaikan, pengelolaan dan diperhatikan dari Kesehatan Lingkungan Sekolah
segala yang mencemari lingkungan itu sendiri. Faktor yang mempengaruhi kesehatan
Lingkungan sekolah merupakan lingkungan sekolah, salah satunya adalah pada
bagian mutlak bagi kehidupan siswa dalam diri makhluk hidup itu sendiri, jika manusia
meningkatkan semangat belajar. Menurut dapat mengelola dan menjaga lingkungan
Endjang (2001:22) menyatakan bahwa: tempat tinggal dengan baik dan bebas dari
“lingkungan sekolah adalah suatu kombinasi pencemaran, maka lingkungan akan menjadi
khusus dari keadaan luar yang mempengaruhi bersih, aman dan nyaman serta bebas dari
keindahan sekolah dan tersedianya sarana berbagai pencemaran. Lingkungan yang sudah
tersebut dapat dijadikan objek dalam tercemar dapat membahayakan bagi makhluk
pembelajaran”. hidup terutama bagi manusia dapat
Lingkungan sekolah merupakan mengancam kesehatannya.
sebagai lingkungan hidup fisik atau jasmani

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 7


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

Faktor yang mempengaruhi kesehatan yang sehat, yang melemahkan daya tahan
lingkungan sekolah adalah prasarana, sarana, tubuh sehingga mudah terserang suatu
ketenangan dan dana. penyakit.
Prasarana yang dimaksud disini
seperti ruang UKS, ruang perpustakaan, ruang Faktor kependudukan
pelatihan, dan lain-lain. Sarana merupakan Masalah kependudukan dewasa ini
bahan yang diperlukan untuk pengelolaan telah dipandang sebagai masalah dunia yang
lingkungan sekolah, seperti tong sampah, mendasar, hal itu disebabkan masalah tersebut
sapu, air yang bersih, dan lain-lain. Tenaga menyentuh hal-hal yang bersifat asasi bagi
yang memadai juga sangat dibutuhkan seperti manusia yaitu kelangsungan hidup manusia itu
guru, petugas kesehatan dari puskesmas, dan sendiri.
lain-lain. Sedangkan dana sebagai faktor untuk
membiayai bagi penyediaan prasarana, sarana, Faktor sosial budaya
dan tenaga (pelaksanaan UKS). Pola budaya masyarakat
Adapun faktor yang mempengaruhi mencerminkan tingkah laku sosial dalam
kesehatan lingkungan sekolah antara lain: kehidupan sehari-hari. Apabila pola hidup
faktor pendidikan, ekonimi, kependudukan tidak ditimbangi oleh sikap mental
dan sosial budaya. berwawasan lingkungan maka dapat
mengganggu kelestariannya. Kemampuan
Faktor pendidikan manusia merubah alam dan membuat hal-hal
Upaya penyehatan lingkungan ynag baru, turut mempengaruhi
dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pengembangan lingkungan hidup.
lingkungan dalam rangka mengurangi resiko Hakikat pokok dalam pengembangan
terjadinya pencemaran lingkungan. Upaya kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup
tersebut hubungan erat dengan factor adalah terpeliharanya keseimbangan alam dan
pendiidkan masyarakat sekolah yang berada di lingkungan hidup social. Hal ini dapat dicapai
lingkungan tersebut. Pendidikan yang jika manusia dapat mengendalikan dirinya
dimaksud adalah pengetahuan yang dapat dan mengindahkan asas keseimbangan serta
mendorong kemampuan bertindak sesuai terhindarnya sikap merusak lingkungan sosial
dengan kondisinya dalam memecahkan budaya.
masalah kebersihan lingkungan hidup.
Dalam hubungan dengan kebersihan Hubungan Antara Pengelolaan Lingkungan
lingkungan, setiap individu harus mempunyai Sekolah dan Kesehatan Lingkungan
konsep tentang cara pengelolaan dan Sekolah
pemanfaatan lingkungannya. Pendidikan yang Kehidupan manusia tidak terlepas dari
mereka miliki harus dapat membantu mereka pengaruh lingkungan. Hubungan yang erat
dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan antara pengelolaan lingkungan sekolah dan
pribadi mereka. Entjang (2001:129) kesehatan lingkungan sekolah, akan membawa
menjelaskan bahwa “pendidikan harus kenyataan bahwa masyarakat sekolah sangat
membuat perorangan dan masyarakat bebas ditentukan oleh kebersihan dan kesehatan
dari ketidak mengertian sehingga mereka lingkungannya.
menyadari bahwa pemeliharaan lingkungan Sikap terhadap pengelolaan
dan kebersihan diri merupakan usaha lingkungan yang lestari tidak terlepas dari
pencegahan berbagai masalah diantaranya tingkat pengetahuan masyarakat sekolah
kesehatan pribadi”. tentang lingkungan. Notoatmodjo (2003:45)
menyatakan bahwa:
Faktor ekonomi “Tinggi rendahnya tingkat pengetahuan, serta
Kemiskinan merupakan suatu hal yang sikap akan mempengaruhi terhadap
mempunyai dampak negatif terhadap pengelolaan lingkunga. Dengan tingginya
lingkungan, dampak negatif kemiskinan pengetahuan seseorang maka akan
terhadap lingkungan alam di Indonesia ini meningkatkan/memperluas wawasan berpikir,
adalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan lebih trampil serta memiliki kesadaran dan
lingkungan yang membahayakan kesehatan tanggung jawab terhadap peningkatan hidup
manusia (jasmani, rohani dan sosial), karena bersih dan sehat. Begitu juga dengan sikap
tidak dapat memenuhi kebutuhan makanan yang positif atau sikap yang bijaksana akan

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 8


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

dapat membawa suatu pengaruh terhadap membuat kebijakan-kebijakan baru, lebih


pengelolaan lingkungan tempat tinggal yang meningkatkan kerja sama dengan setiap
lebih baik dan mampu membimbing personal dan masyarakat sekitar agar masalah-
keluarganya untuk hidup sehat”. masalah pengelolaan lingkungan sekolah dan
Lingkungan yang bersih dapat dijadikan suatu kesehatan lingkungan sekolah dapat
sumber daya bagi kesehatan dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
kesejahteraan masyarakat sekolah dan Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan
lingkungan yang kotor dapat membahayakan berbudaya lingkungan perlu didukug sarana
bagi masyarakat sekolah itu sendiri. Sampah dan prasarana yang mencerminkan upaya
merupakan masalah yang penting di pengelolaan lingkungan hidup, antara lain
lingkungan sekolah, karena dapat membawa meliputi:
akibat yang buruk bagi kesehatan dan Pengembangan fungsi sarana pendukung
mencemarkan lingkungan. Untuk tidak untuk pedidikan lingkungan hidup.
mencemarkan lingkungan, maka sampah harus Meningkatkan kualitas pengelolaan
dibuang ketempat pembuangan sampah khusus lingkungan di dalam dan di luar sekolah.
dan perlu penyediaan bak sampah di sekolah. Meningkatkan kualitas makanan sehat.
Pengadaan jamban merupakan salah satu Menurut WHO (Depkes, 2008:14) ada enam
usaha untuk mencapai hidup bersih dan sehat. ciri utama yang dapat meningkatkan kesehatan
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah yaitu:
lingkungan sekolah adalah pembuangan air Melibatkan semua pihak yang
limbah. Agar air limbah di sekolah tidak berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah,
membahayakan bagi kesehatan masyarakat yaitu peserta didik, orang tua dan para tokoh
sekolah, maka pengaturan dan masyarakat maupun organisasi-organisasi di
pembuangannya perlu diperhatikan oleh masyarakat.
masyarakat di sekolah. Masalah air limbah Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan
merupakan masalah yang penting dalam yang sehat dan aman, meliputi sanitasi dan air
menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. yang cukup, bebas dari segala macam bentuk
Karena air limbah ini akan membawa akibat kekerasan,bebas dari pengaruh negatif dan
buruk yaitu dapat mencemarkan lingkungan penyalahgunaan zat-zat berbahaya, suasana
sekolah. yang mempedulikan pola asuh, rasa hormat
Untuk tidak mencemarkan lingkungan dan percaya. Diciptakannya pekarangan
sekolah, air limbah harus dibuang ke tempat sekolah yang aman, adanya dukungan
yang telah disediakan, supaya dapat masyarakat sepenuhnya.
menjadikan lingkungan sekolah yang bersih Memberikan pendidikan kesehatan
dan sehat serta lingkungan sekolah yang dengan mengembangkan kurikulum yang
nyaman dan aman seperti yang diharapkan. mampu meningkatkan sikap dan prilaku
Faktor-faktor yang Mendukung dalam peserta didik yang positif terhadap kesehatan,
Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan serta dapat mengembangkan berbagai
Sekolah dan Kesehatan Lingkungan Sekolah ketrampilan hidup yang mendukung kesehatan
Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor fisik, mental dan sosial.
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, Memberikan askes (kesempatan)
seperti lingkungan tempat tinggal, bimbingan untuk dilaksanakannya pelayanan kesehatan di
dan perhatian orang tua di rumah, lingkungan sekolah, yaitu penyaringan, diagnose dini,
sekolah, lingkungan masyarakat dan faktor pemantauan dan perkembangan, Imunisasi,
ekonomi keluarga. Jika faktor tersebut serta pengobatan sederhana. Selain itu
mendukung, maka prestasi belajar siswa ikut mengadakan kerja sama dengan puskesmas
mendukung. Sebaliknya jika faktor lingkungan setempat, dan mengadakan program-program
tidak mendukung, maka prestasi siswa akan makanan bergizi dengan memperhatikan
menurun. keamanan makanan.
Pihak sekolah senantiasa menjaga Menerapkan kebijakan-kebijakan dan
keseimbangan lingkungan belajar sekolah upaya-upaya di sekolah untuk
secara intern maupun ekstern yang masih perlu mempromosikan atau meningkatkan
banyak perbaikan, memanajemen dengan kesehatan, yaitu kebijakan yang didukung oleh
meningkatkan usaha-usaha pengelolaan seluruh staf sekolah termasuk mewujutkan
lingkungan belajar yang sudah ada serta proses pembelajaran yang dapat menciptakan

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 9


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh Departemen, maka perlu mengadakan
masyarakat sekolah. Kebijakan berikutnya hubungan kerja dengan instansi/dinas lain,
memberikan pelayanan yang ada untuk seluruh seperti Dinas Pekerja Umum, Dinas Pertanian,
peserta didik. Terakhir, kebijakan-kebijakan Dinas Peternakan dan lain-lain. Selanjutnya
dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan tidak boleh mengabaikan peran serta tokoh-
narkotika termasuk alkohol serta pencegahan tokoh masyarakat serta orang tua murid.
segala bentuk kekerasan/pelecehan. Dengan demikian diharapkan usaha-usaha
Bekerja keras untuk ikut atau berperan pengelolaan kesehatan lingkungan sekolah
serta meningkatkan kesehatan masyarakat, berjalan dengan lancar, sehingga kualitas
dengan cara memperhatikan masalah kesehatan lingkungan sekolah memenuhi
kesehatan yang terjadi di masyarakat. syarat kesehatan.
Usaha Kesehatan Sekolah adalah
Usaha Kesehatan masyarakat yang dilakukan Program Usaha Kesehatan Sekolah dan
di sekolah dengan siswa beserta Kualitas Kesehatan Sekolah
lingkungannya (guru, pegawai dan orangtua Suatu kegiatan yang dilaksanakan
siswa) sebagai sasaran utama. untuk mendapatkan hasil yang baik, tentu
Kesehatan lingkungan merupakan memerlukan perencanaan yang baik pula.
bagian dasar kesehatan masyarakat sekolah Demikian juga halnya mengenai pelaksanaan
yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan Usaha Kesehatan Sekolah, tentu saja
tubuh. Sebab kesehatan yang buruk dapat memerlukan suatu program pula. Program ini
menimbulkan penyakit. Dan faktor lingkungan disusun sedemikian rupa dan dilaksanakan
turut menentukan baik buruknya kesehatan pada setiap sekolah.
seseorang dan masyakat sekolah. Azwar (2001 Program sekolah adalah rencana
: 66), mengatakan bahwa : akademik dalam pelaksanaan pendidikan.
“Yang dimaksud dengan Usaha Kesehatan Dalam hal pelaksanaannya tentu akan terikat
Sekolah adalah bagian dari Usaha Kesehatan dengan peraturan-peraturan. Peraturan ini akan
pokok yang menjadi beban tugas puskesmas, berlaku langsung untuk semua unsur-unsur
yang ditujukan kepada sekolah-sekolah sekolah, terutama sekali bagi murid, guru dan
dengan anak didik beserta lingkungan karyawan. Kegiatan-kegiatan yang ada kaitan
hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan dengan kesehatan akan memacu pencapaian
kesehatan sekolah anak yang sebaik-baiknya tujuan program sekolah. Oleh sebab itu Usaha
dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar Kesehatan Sekolah tidak lepas dari tujuan
anak sekolah setinggi-tingginya”. tersebut.
Berdasarkan pendapat-pendapat para Usaha Kesehatan Sekolah akan
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Usaha memberi pengaruh besar terhadap pelaksanaan
Kesehatan Sekolah adalah suatu usaha program sekolah, antara lain:
bersama dan terorganisir dalam upaya Salah satu cara yang di tempuh untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mendapatkan generasi yang sehat fisik dan
yang dijalankan di sekolah-sekolah. mental, adalah dengan memberikan kegiatan-
Programnya telah dituangkan kedalam kegiatan olahraga. Usaha dibidang pembinaan
kurikulum dan dijalankan di sekolah-sekolah olahraga bertujuan untuk meningkatkan
mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai kesegaran jasmani dan prestasi. Untuk
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dengan anak tercapainya tujuan tersebut antara lain perlu
didik, guru dan pegawai/pesuruh sekolah menggalakkan latihan-latihan olahraga serta
sebagai sasaran utama. selalu melaksanakan senam pagi tiap hari.
Perhatian pemerintah terhadap Dengan demikian murid dapat belajar
pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah adalah dengan kondisi badan yang segar. Pendidikan
adanya kerja sama antara 4 departemen, yaitu jasmani di Indonesia memiliki tujuan kepada
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, keselarasan antara tubuhnya badan dan
Departemen Kesehatan, Departemen Agama perkembangan jiwa, dan merupakan suatu
dan Departemen Dalam Negeri. Antara usaha untuk membuat bangsa Indonesia yang
masing-masing Departemen mempunyai sehat lahir dan batin.
tugas-tugas yang saling mendukung. Johansyah Lubis (2007:13)
Untuk kelancaran pelaksaan Usaha mengemukakan Pendidikan jasmani
Kesehatan Sekolah, selain kerja sama antara mempunyai tujuan pendidikan sebagai berikut:

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 10


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

1. Perkembangan organ-organ tubuh untuk usaha peningkatan kesehatan, tetapi turut


meningkatkan kesehatan dan kebugaran bekerja sama dalam peningkatan kesehatan;
jasmani; Agar siswa dapat menyebarluaskan
2. Perkembangan neuro muskuler; kebiasaan dan sikap yang sesuai dengan syarat
3. Perkembangan mental emosional; kesehatan;
4. Perkembangan sosial; dan Agar dikemudian hari siswa
5. Perkembangan intelektual. merupakan golongan masyarakat yang
berguna untuk membangun nusa dan bangsa
Tujuan akhir olahraga dan pendidikan serta menjadi pendidik yang baik untuk
jasmani terletak dalam peranannya sebagai generasi berikutnya;
wadah unik penyempurnaan watak, dan Agar siswa sehat jasmani, rohani dan
sebagai wahana untuk lebih berprestasi. sosialnya setelah dewasa dan dapat berdiri
Dengan adanya kegiatan olahraga maka badan sendiri, dapat menghasilkan (berproduksi),
siswa lebih segar dan mudah memahami tidak hanya berguna bagi dirinya sendiri,
semua mata pelajaran yang di ajarkan guru. tetapi dengan masyarakat lainnya juga dapat
membangun nusa dan bangsa.
Pedidikan kesehatan Usaha pelayanan kesehatan di sekolah
Pendidikan kesehatan tidak saja disebut juga usaha pemeliharaan kesehatan di
dilaksanakan pada salah satu pendidikan, akan sekolah. Semua ini dilakukan untuk mencegah,
tetapi meliputi semua, yaitu : pendidikan memelihara dan meningkatkan sera
informal, pendidikan non formal serta pengetahuan sedini mungkin segala macam
pendidikan formal, dengan demikian mudah gangguan terhadap kesehatan, baik terhadap
untuk memberikan pendidikan kesehatan. murid maupun guru.
Penanaman pengertian kesehatan kepada anak- Untuk melakukan tugas ini maka
anak sekolah merupakan langkah awal dalam petugas-petugas dari puskesmas hendaknya
upaya menciptakan derajat kesehatan yang melakukan kunjungan rutin kesetiap sekolah
baik di masa depan. Usaha untuk menerapkan meliputi pemeriksaan fisik selengkapnya,
kedisiplinan hidup sehat, tidak hanya setuju pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan,
pada salah satu aspek kepribadian saja, tetapi mengadakan imunisasi, melakukan
kebiasaan hidup dapat dilakukan pada semua pengobatan ringan serta pengiriman anak-anak
segi kehidupan, sehingga anak-anak akan didik yang memerlukan pengobatan
sehat fisik, mental dan sosial. selanjutnya ke puskesmas atau ke rumah sakit.
Melalui pendidikan kesehatan di Dalam pelaksanaan tugas ini peranan guru
sekolah yang diintegrasikan dalam materi sangat menentukan dan juga tidak boleh
pelajaran lain, seperti pada pendidikan olah mengabaikan potensi masyarakat serta
raga dan kesehatan, melalui pendidikan olah orangtua murid.
raga dan kesehatan dapat membangkitkan Menurut Sumantri, M (2007:1175).
semangat serta menimbulkan kesadaran yang Bahwa “Peserta didik itu harus sehat dan
tinggi pada anak-anak didik untuk orangtua memperhatikan lingkungan yang
melaksanakan kebiasaan hidup sehat, sehat dan makan makanan yang bergizi,
sekaligus membantu pelaksanaan kebiasaan sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu
hidup sehat, sekaligus membantu pelaksaan dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan
program Usaha Kesehatan Sekolah. Hal ini pembelajaran materi pembelajaran berorientasi
sesuai dengan tujuan pendidikan kesehatan pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan
yang dikemukakan oleh Dj. Siregar (2008:77), dengan pengetahuan, sikap/nilai dan
yaitu: ketrampilan. Namun masih diperlukan faktor
Memberikan pengetahuan tentang kesehatan kesehatan (health) sehingga peserta didik
kepada siswa, terutama tentang peningkatan memiliki 4 H (head, heart, hand dan health)”.
kesehatan dan pencegahan penyakit, sehingga Kualitas kesehatan perlu memenuhi
siswa mempunyai pengetahuan, terampil dan syarat kesehatan yang baik, sehingga dapat
mampu mengubah kebiasaan dan sikap memberikan kenyamanan dan keamanan
sehingga sesuai dengan syarat kesekatan; terhadap peningkatkan kesehatan siswa. Oleh
Agar siswa mengetahui pentingnya karena itu perlu pengelolaan lingkungan
kesehatan pribadi sehingga tidak menentang sekolah yang baik, sehingga tercapai kualitas

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 11


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

lingkungan yang optimal sebagaimana yang dengan menghitung persentasenya, ditabulasi


diharapkan. dalam tabel, ditafsirkan dan diambil
Dalam meningkatkan pembelajaran kesimpulan. Untuk mencari digunakan rumus
sehingga guru mampu meningkatkan wawasan persentase sebagai berikut .
siswa kearah yang lebih baik. Salah satu faktor
penting yang perlu diperhatikan guru adalah
memanfaatkan lingkungan tersebut sesuai ANALISIS HASIL PENELITIAN
dengan materi yang diajarkan sehingga Hasil jawaban para responden yang
prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan diperoleh dengan menggunakan angket penulis
tabulasikan dalam bentuk tabel persentase (%).
METODE Untuk lebih jelas hasil jawaban para
Populasi dalam penelitian ini adalah responden dapat dilihat pada tabel-tabel
seluruh siswa di SMP Negeri 1 Simpang Tiga berikut ini.
Kabupaten Aceh Besar yang berjumlah 229
siswa. Melihat populasi lebih dari 100 maka, Usaha-usaha Pengelolaan Lingkungan
sampel yang ditetapkan berdasarkan teori yang Sekolah
dikemukan oleh Arikunto (2006 : 134) bahwa Pertanyaan nomor 1: Usaha apa yang
“ “Apabila populasi lebih dari 100 maka dapat saudara lakukan untuk memperindah dan
diambil antara 10-15% atau 20-25% atau menyegarkan udara di sekitar sekolah?
lebih tergantung dari penelitian”. Atas dasar Pada umumnya responden menjawab ditanami
teori tersebut, maka penulis tetapkan sample tanaman hias/tanaman-tanaman lainnya yaitu
sebanyak 15% dari populasi yakni 62 siswa. 97,33%, dan sebagian kecil responden
Sedangkan tehnik pengambilan sampel menjawab ditanami tanaman namun hanya
dilakukan secara random sampling, yakni sedikit sekali yaitu 2,67%.
secara acak atau sembarangan dan wawancara Dengan demikian dapat disimpulkan
dilakukan dengan kepala sekolah. bahwa pada umumnya siswa mengatakan
ditanami tanaman hias/tanaman-tanaman
Instrumen Penelitian lainnya untuk memperindah dan menyegarkan
Untuk memperoleh data penelitian udara di sekitar sekolah.
digunakan instrument penelitian berupa Pertanyaan nomor 2: Jika ada siswa/i
angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan membuang sampah di sembarangan tempat,
yang disusun berhubungan dengan judul tindakan apa yang saudara lakukan?
penelitian. Penyusunan angket guna Pada umumnya responden menjawab
mengetahui usaha usaha pengelolaan menyarankan agar membuang sampah pada
kesehatan lingkungan sekolah yang sifatnya tempat yang disediakan yaitu 89,33%, 5,33%
tertutup untuk dibagi-bagikan kepada responden menjawab melarang membuang
responden. Jumlah pertanyaan dalam angket sampah sembarangan, serta hanya sedikit
sebanyak 20 buah. Sebelum angket diberikan sekali responden menjawab menegur saja dan
kepada responden, diberikan sedikit penjelasan membiarkan saja yaitu 2,67%. Dengan
tentang cara pengisian angket agar para demikian dapat disimpulkan bahwa pada
responden. umumnya siswa mengatakan bahwa
Wawancara dilakukan dengan kepala menyarankan agar membuang sampah pada
sekolah SMP Negeri 1 Simpang Tiga tempat yang di sediakan, supaya lingkungan
Kabupaten Aceh Besar yang berisikan tentang sekolah selulu terjaga kebersihannya.
usaha-usaha yang dilakukan oleh sekolah Pertanyaan nomor 3: Bagaimana
untuk pengelolaan kesehatan lingkungan respon saudara kalau ada jamban setelah
sekolah. digunakan tidak disiram?
Pada umumnya responden menjawab
Analisis Data menyuruh siram sampai bersih yaitu 90,67%,
Data yang diperoleh dengan metode 4% responden menjawab menghukum yang
wawancara di catat sesuai dengan apa yang menggunakan, serta hanya sedikit sekali
didapat sewaktu penelitian dilakukan. responden menjawab melarang menggunakan
Sedangkan data yang diperoleh dengan angket dan mendiamkan saja yaitu 2,67%. Dengan
dianalisis, dihitung frekuensinya dari setiap demikian dapat disimpulkan bahwa jika ada
item yang telah dijawab oleh responden jamban setelah digunakan tidak disiram, maka

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 12


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

pada umumya siswa mengatakan menyuruh demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian
siram sampai bersih bagi yang besar siswa menjawab membuang ketempat
menggunakannya. sampah, supaya halaman sekolah menjadi
Pertanyaan nomor 4: Bila toilet di bersih dan terasa nyaman.
sekolah kurang bersih, usaha apa yang saudara Pertanyaan nomor 9: Kalau ada
lakukan? sampah yang membusuk dihalaman sekolah,
Berdasarkan hasil kurang dari bagaimana menurut saudara cara mengelola
setengah responden menjawab mau sampah yang telah membusuk?
membersihkan yaitu 29,33%, sebagian kecil Berdasarkan hasil di atas, sebagian besar
responden menjawab kadang-kadang mau responden menjawab segera mananam agar
membersihkan (26,67%), dan hanya sedikit tidak tercium bau busuk yaitu 72%, sebagian
responden menjawab tidak pernah kecil responden menjawab membersihkan
membersihkan (22,67%) serta sangat mau yaitu 25,33%, dan hanya sedikit responden
membersihkannya (21,33%). Dengan menjawab membiarkan saja yaitu 2,67%.
demikian dapat disimpulkan bahwa usaha Dengan demikian dapat disimpulkan
membersihkan toilet di sekolah kurang dari bahwa cara mengelola sampah yang telah
setengah siswa menjawab mau membersihkan mambusuk dihalaman sekolah, sebagian besar
toilet di sekolah siswa menjawab segera menanam agar tidak
Pertanyaan nomor 5: Kemanakah tercium bau busuk, dan terasa nyaman dalam
sampah-sampah sekolah dibuang? proses belajar mengajar.
Berdasarkan hasil di atas, sebagian Pertanyaan nomor 10: Jika lembu
besar responden menjawab tempat sampah memasuki pekarangan sekolah dan merusak
yang disediakan yaitu 73,33%, dan sebagian halaman sekolah, usaha apa yang saudara
kecil responden menjawab dibakar yaitu lakukan? Jawaban
26,67%. Dengan demikian dapat disimpulkan Berdasarkan hasil di atas, lebih dari
bahwa sebagian besar siswa menjawab tempat setengah responden menjawab mengecek
sampah yang disediakan, agar sampah-sampah pagar lewat masuknya lembu dan segera
di lingkungan sekolah tidak berserakan dan memperbaikinya yaitu 65,33%, sebagian kecil
tetap terjaga kebersihannya. atau 28% responden menjawab melaporkan
Pertanyaan nomor 6: Pada suatu saat kewarga agar ternaknya dikurung, hanya
saudara makan permen, namun ditempat sedikit sekali responden menjawab
tersebut tidak ada tempat sampah. Kemana membiarkan saja (4%), dan mengecek saja
kertas permen saudara bawa? (2,67%). Dengan demikian dapat disimpulkan
Berdasarkan hasil pada umumnya bahwa kepedulian siswa terhadap pekarangan
responden menjawab mengusahakan agar di sekolah yaitu lebih dari setengah siswa
sekolah tersedia tempat pembuangan sampah mengatakan mengecek pagar lewat masuknya
yaitu 82,67%, sebagian kecil responden lembu dan segera memperbaikinya.
menjawab membeli sendiri tempat
pembuangan sampah yaitu 9,33%, dan hanya Kesehatan Lingkungan Sekolah
sedikit responden menjawab membiarkan saja Pertanyaan nomor 11: Apakah setiap
yaitu 8%. Dengan demikian dapat disimpulkan mau memulai pelajaran meja guru
bahwa pada umumnya siswa menjawab memperhatikan kebersihannya?
mengusahakan agar di sekolah tersedia tempat Sebagian besar responden menjawab
pembuangan sampah, supaya lingkungan sangat sering memperhatikan yaitu 66,67%,
sekolah selalu bersih dan nyaman. sebagian kecil responden menjawab sering
Pertanyaan nomor 8: Jika dihalaman memperhatikan yaitu 21,33%, hanya sedikit
sekolah banyak menumpuk sampah, usaha apa sekali responden menjawab kadang-kadang
yang sudara lakukan supaya halaman sekolah memperhatikan yaitu (9,33%), dan tidak
menjadi bersih? pernah memperhatikan (2,67%). Dengan
Berdasarkan hasil, sebagian besar demikian dapat di simpulkan bahwa setiap
responden menjawab membuang ketempat mau memulai pelajaran sebagian besar siswa
sampah yaitu 74,67%, sebagian kecil mengatakan sangat sering memperhatikan
responden menjawab membakar yaitu 22,67%, kebersihan meja guru.
dan hanya sedikit responden menjawab
membiarkan saja yaitu 2,67%. Dengan

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 13


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

Pertanyaan nomor 12: Apakah siswa/i kantin (5,33%). Dengan demikian dapat
pernah mendapat bimbingan masalah disimpulkan bahwa lebih dari setengah siswa
kesehatan di sekolah? menjawab menata dengan rapi, menanami
Sebagian besar responden menjawab tanaman hias dan membersihkan sampah-
pernah 74,67%, sebagian kecil atau 10,67% sampah yang ada di sekitar kantin untuk
responden menjawab tidak pernah, hanya menjadikan kantin sekolah yang bersih dan
sedikit sekali responden menjawab kadang- sehat.
kadang (9,33%), dan sering (5,33%). Dengan Pertanyaan nomor 16: Bagaimanakah
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian menurut saudara jamban yang sehat?
besar siswa mengatakan pernah mendapat Sebagian besar responden menjawab
bimbingan masalah kesehatan di sakolah. menata dengan rapi dan selalu menjaga
Pertanyaan nomor 13: Jika ruang kebersihannya, setiap pagi dan sore menyirami
belajar kotor dan banyak sampah, apa tindakan tanaman yang ada di sekitar pekarangan
yang saudara lakukan? sekolah yaitu 78,67%, hanya sedikit sekali
Pada umumnya responden menjawab responden menjawab menyirami tanaman
segera membersihkannya yaitu 90,67%, yang ada di pekarangan sekolah (9,33%),
sebagian kecil responden menjawab menyuruh menata dengan rapi (8%), dan manyapu
teman untuk membersihkannya yaitu 6,67%, halaman sekolah (4%). Dengan demikian
dan hanya sedikit sekali responden menjawab dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
tidak mau membersihkan yaitu 2,67%. Dengan mengatakan menata dengan rapi dan selalu
demikian dapat disimpulkan bahwa jika ruang menjaga kebersihannya, setiap pagi dan sore
belajar kotor dan banyak sampah maka pada menyirami tanaman yang ada di sekitar
umumnya siswa menjawab segera pekarangan sekolah untuk menata dan
membersihkannya supaya waktu belajar terasa memelihara pekarangan sekolah agar selalu
nyaman. terasa bersih dan nyaman
Pertanyaan nomor 14: Agar air limbah Pertanyaan nomor 18: Bagaimanakah
di sekolah tidak membahayakan bagi menurut saudara kamar mandi dan tempat cuci
kesehatan masyarakat sekolah, maka usaha tangan yang sehat?
apa yang saudara lakukan? Jawaban nomor 14 Pada umumnya responden menjawab
tertera dalam tabel 4.1.14 berikut. tidak bau, bersih dan nyaman yaitu 94,67%,
Sebagian besar responden menjawab dan sebagian kecil responden menjawab
mengusahakan agar di sekolah tersedia tempat nyaman yaitu 5,33%.
pembuangan air limbah yaitu 73,33%, hanya Dengan demikian dapat disimpulkan
sedikit sekali responden menjawab membuat bahwa kamar mandi dan tempat cuci tangan
saluran pembuangan air limbah (17,33%), yang sehat pada umumnya siswa mengatakan
menyediakan tempat pembuangan air limbah tidak bau, bersih dan nyaman.
(5,33%), dan membiarkan saja (4%). Dengan Pertanyaan nomor 19: Bagaimanakah
demikian dapat disimpulkan bahwa agar air menurut saudara pekarangan sekolah yang
limbah tidak membahayakan bagi kesehatan sehat?
masyarakat sekolah, sebagian besar siswa Berdasarakan hasil di atas, pada
manjawab mengusahakan agar di sekolah umumnya responden menjawab halaman
tersedia tempat pembuangan air limbah. sekolah harus selalu kering, penuh dengan
Pertanyaan nomor 15: Untuk taman yang indah juga berguna bagi
menjadikan kantin sekolah yang bersih dan kesehatan, bersih dan nyaman yaitu 93,33%,
sehat, usaha apa yang saudara lakukan? sebagian kecil responden menjawab banyak
Berdasarkan hasil di atas, lebih dari ditanami yang besa-besar yaitu 4%, dan hanya
setengah responden menjawab menata dengan sedikit sekali responden menjawab halaman
rapi, menanami tanaman hias dan sekolah selalu lembab dan bersih yaitu 2,67%.
membersihkan sampah-sampah yang ada di Dengan demikian dapat disimpulkan
sekitar kantin yaitu 65,33%, sebagian kecil bahwa pekarangan sekolah yang sehat yaitu
atau 16% responden menjawab menyuruh pada umumnya siswa mengatakan halaman
petugas untuk membersihkan, hanya sedikit sekolah harus selalu kering, penuh dengan
sekali responden menjawab membersihkan taman yang indah juga berguna bagi
pekarangan disekitar kantin (13,33%), dan kesehatan, bersih dan nyaman.
membakar sampah-sampah yang ada di sekitar

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 14


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

Pertanyaan nomor 20: Bagaimanakah Untuk memotivasi siswa, upaya apakah yang
menurut saudara ruang sekolah yang sehat? Bapak/Ibu lakukan dalam usaha kesehatan
Pada umumnya responden menjawab sekolah terhadap program sekolah,
adanya peta dan gambar-gambar yang memacu berdasarkan hasil wawancara Guru
untuk proses belajar mengajar, adanya mengatakan bahwa guru sering memperingati
ventilasi tempat keluar masuknya udara, kaca siswa untuk tidak membuang sampah
jendela selalu bersih dan terasa nyaman yaitu sembarangan, selalu memberikan nasehat
88%, sebagian kecil responden menjawab tentang pentingnya kebersihan, dan selalu
bersih dan nyaman yaitu 10,67%, dan hanya menghimbau siswa untuk dapat berpartisipasi
sedikit sekali responden menjawab 1,33%. terhadap jum’at bersih.”
Demikian dapat disimpulkan bahwa Apakah lingkungan sekolah sering
ruang sekolah yang sehat pada umumnya dikelola atau dibersihkan?
siswa menjawab adanya peta dan gambar- ”Berdasarkan hasil wawancara Guru
gambar yang memacu untuk proses belajar mengatakan bahwa Guru dan siswa selalu
mengajar, adanya ventilasi tempat keluar sering mengelola dan membersihkan
masuknya udara, kaca jendela selalu bersih lingkungan sekolah. Guru juga selalu memberi
dan terasa nyaman. arahan kepada siswa, supaya siswa selalu
menjaga kebersihan lingkungan sekolah.”
Hasil Wawancara dengan Guru Berdasarkan hasil wawancara, Guru
Berdasarkan hasil wawancara yang mengatakan sebagian siswa peduli dan
diperoleh dari guru SMP Negeri I Simpang sebagiannya lagi tidak peduli. Tetapi guru
Tiga Kabupaten Aceh Besar tentang usaha- selalu mengarahkannya untuk selalu menjaga
usaha pengelolaan kesehatan lingkungan kebersihan lingkungan sekolah.
sekolah di SMP Negeri I Simpang Tiga Apakah siswa selalu mendapatkan
Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat sebagai bimbingan tentang kesehatan sekolah?
berikut. ”Berdasarkan hasil wawancara guru
Usaha-usaha apa saja yang Bapak/Ibu mengatakan bahwa siswa selalu mendapatkan
lakukan dalam meningkatkan pengelolaan bimbingan, bahkan sering bekerjasama dengan
lingkungan sekolah? Dinas Kesehatan Lingkungan hidup dan guru
“Menurut hasil wawancara yang dilakukan memberi contoh teladan yang baik tentang
dengan guru di SMA Negeri Darul Imarah kebersihan dan menyediakan sarana dan
guru selalu menjaga kebersihan taman, prasarana kebersihan seperti tong sampah dan
pekarangan, dan kelas serta memberikan sapu di setiap kelas.
pengarahan terhadap seluruh siswa untuk
menjaga kebersihan sekolah” PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pernahkah Bapak/Ibu memberikan Dari hasil penelitian dan analisis data
pengarahan secara langsung dalam upaya usaha-usaha pengelolaan kesehatan
meningkatkan pengelolaan lingkungan lingkungan sekolah, siswa dan guru selalu
sekolah? menjaga kebersihan lingkungan sekolah, guru
“Dari hasil wawancara yang diketahui guru juga selalu memberikan bimbingan kepada
mengatakan Pernah, selain kepala sekolah siswa agar siswa menjaga kebersihan
menghimbau kepada siswa dalam setiap lingkungan sekolah. Jika lingkungan sekolah
upacara untuk menjaga lingkungan sekolah bersih dan sehat, maka proses belajar mengajar
dan memberlakukan jum’at bersih setiap berjalan dengan lancar dan dapat
minggunya” meningkatkan prestasi belajar siswa.
Program-program apakah yang Salah satu faktor yang perlu
Bapak/Ibu lakukan dalam meningkatkan diperhatikan di sekolah adalah menata
pengelolaan lingkungan sekolah? lingkungan yang baik dan bersih sehingga
“Berdasarkan hasil wawancara diketahui lingkungan sekolah dapat dimanfaatkan untuk
bahwa guru membuat perlombaan di setiap pengajaran biologi.
kelas, halaman kelas dan taman”
Apakah Bapak/Ibu selalu mengawasi Usaha-usaha Pengelolaan Lingkungan
agar siswa tidak merusak lingkungan sekolah? Sekolah
“Dari hasil wawancara guru mengatakan Berdasarkan hasil analisis data di
bahwa guru selalu mengawasi siswanya. ketahui bahwa sebagian besar siswa selalu

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 15


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

mengelola dan membersihkan lingkungan merupakan masalah yang penting di


sekolah. Usaha siswa mengelola lingkungan lingkungan sekolah, karena dapat membawa
sekolah yaitu menanami tanaman di akibat yang buruk bagi kesehatan dan
pekarangan sekolah, menyapu halaman, mencemarkan lingkungan. Untuk tidak
menyirami tanaman-tanaman yang ada di mencemarkan lingkungan, maka sampah harus
sekitar pekarangan sekolah untuk dibuang ketempat pembuangan sampah khusus
memperindah dan menyegarkan udara dan perlu penyediaan bak sampah di sekolah.
disekitarnya dan lain-lain. Guru selalu Untuk menjaga kebersihan dan
memberi motivasi terhadap siswa dalam kesehatan lingkungan sekolah adalah
bentuk mengadakan perlombaan kebersihan pembuangan air limbah. Agar air limbah di
masing-masing pekarangan kelas, supaya sekolah tidak membahayakan bagi kesehatan
siswa rajin membersihkan kelas dan masyarakat sekolah, maka pengaturan dan
pekarangannya. Guru juga selalu mengawasi pembuangannya perlu diperhatikan oleh
siswa agar tidak merusak lingkungan sekolah. masyarakat di sekolah.
Pengelolaan lingkungan sekolah perlu Karena air limbah ini akan membawa
diperhatikan sarana dan prasarana yang akibat buruk yaitu dapat mencemarkan
memadai sehingga dapat digunakan untuk lingkungan sekolah. Untuk tidak
mengelola lingkungan sekolah. Prasarana yang mencemarkan lingkungan sekolah, air limbah
dimaksud disini seperti ruang kelas, ruang harus dibuang ke tempat yang telah
perpustakaan, ruang pelatihan, dan lain-lain. disediakan, supaya dapat menjadikan
Sarana merupakan bahan yang diperlukan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta
untuk pengelolaan lingkungan sekolah, seperti lingkungan sekolah yang nyaman dan aman
tong sampah, sapu, air yang bersih, dan lain- seperti yang diharapkan.
lain.
Dengan adanya sarana dan prasarana, KESIMPULAN
maka masyarakat sekolah mudah untuk Usaha-usaha guru dalam pengelolaan
mengelola lingkungan sekolah. lingkungan sekolah di SMP Negeri I Simpang
Jamban di sekolah perlu tersedia Tiga Kabupaten Aceh Besar sudah maksimal,
dangan baik, menghindari dari kebocoran dan guru selalu menjaga kebersihan dan memberi
sumbat. Apabila jamban dalam kondisi tidak bimbingan kepada siswa untuk menjaga
baik, maka terjadinya pencemaran lingkungan kebersihan lingkungan sekolah.
sekolah. Oleh karena itu, secepatnya jamban di Usaha-usaha siswa dalam pengelolaan
lingkungan sekolah dikelola dengan baik lingkungan sekolah di SMP Negeri I Simpang
sehingga tidak terjadinya pencemaran Tiga Kabupaten Aceh Besar sudah maksimal,
lingkungan dan tercium bau yang tidak sedap. siswa selalu menjaga dan membersihkan
Kantin sekolah merupakan tempat halaman sekolah antara lain menanami
penjualan makanan dan minuman yang tanaman, menyirami dan menyapu halaman.
diorganisir oleh masyarakat sekolah, berada
dalam pekarangan sekolah dan selama hari SARAN
sekolah. Kantin sekolah perlu dikelola dengan Diharapkan kepada masyarakat
baik agar tidak kotor. sekolah di SMP Negeri I Simpang Tiga
Kabupaten Aceh Besar lebih meningkatkan
Kesehatan Lingkungan Sekolah lagi usaha-usaha pengelolaan lingkungan
Berdasarkan hasil analisis data sekolah.
diketahui bahwa kesehatan lingkungan sekolah Puskesmas hendaknya selalu memberi
sangat memadai, sebagian besar siswa bimbingan dan penyuluhan, baik kepada guru
mengatakan bahwa kesehatan lingkungan yang pernah menerima latihan mengenai
sekolah sudah bersih dan sehat. Guru juga kesehatan, agar lebih mengetahui tugas yang
selalu memberikan bimbingan kepada siswa harus dilakukan di sekolah dan terbiasa
tentang masalah kesehatan di sekolah. menerapkan dalam kesehatan lingkungan
Lingkungan yang bersih dapat sekolah.
dijadikan suatu sumber daya bagi kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat sekolah dan DAFTAR PUSTAKA
lingkungan yang kotor dapat membahayakan Arikunto, (2006). Manajemen penelitian,
bagi masyarakat sekolah itu sendiri. Sampah Jakarta: penerbit Rineka Cipta.

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 16


Jurnal Biology Education Volume 1 No. 1, Oktober 2012 ISSN: 2302-416X

Apriadji, (2000), Sistem Pengelolaan Eko Yuliastuti ES (2005) Menjadikan uks


Lingkungan, Erlangga, Jakarta. sebagai upaya promosi tumbuh
Amin Abas, (2009). Kegiatan Kepramukaan, kembang anak didik, Yogyakarta.
Jakarta. Johansyah Lubis,(2007). Sosiokinetika Ilmu
Azwar, (2001). Pengantar Ilmu Kesehatan Keolahragaan, Jakarta.
Lingkungan, Jakarta: Mutiara. Menteri Kesehatan RI (2010), Kualitas
Basiah,(2004). Manfaat Lingkungan Hidup Kesehatan Sekolah, Jakarta.
dalam Pembelajaran Biologi, Banda Notoadjmodjo,S. (2003). Metodologi
Aceh. Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta.
Bapeldalda DIY,( 2006), Kondisi Kesehatan Jakarta.
Lingkungan Sekolah, Jakarta. Salim, E (1995). Lingkungan Pemukiman,
Departemen Kesehatan R.I, (2002). Sistem Jakarta: Rineka Cipta.
Kesehatan Nasional, Jakarta. Siregar, DJ.(2008). Usaha kesehatan sekolah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan Narkotika, Medan: Asko.
(1999), Bahan Penataran Guru Said, E.G, (1997). Sampah Masalah Kita
Pembina UKS SMTP/SMTA Bersama, Jakarta: Mediatama Sarana
Penataran Penyegaran, Direktorat Perkasa.
Jenderal Pendidikan Dasar dan Sumantri, M. (2007). Pendidikan Wanita.
Menengah Direktorat Pembinaan Dalam Ali, M. Ibrahim, R,
Kesiswaan. Sukmadinata,N.S. dan
Daldjhoni, (2000). Faktor-faktor yang Rasjidin,W.(Penyunting). Ilmu dan
Mempengaruhi Penataan Lingkungan, Aplikasi Pendidikan. Handbook.
Jakarta, Bina Aksara. Bandung: Pedagogiana Pres.
Departemen Kesehatan, WHO (2008),
Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan
di Sekolah. Jakarta: Departemen
Kesehatan.
Entjang,(2001). Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Bandung.

n iJayodruyuoloiB lanruJ Page 17

Anda mungkin juga menyukai