ABSTRAK
Penelian tentang:” keanekaragaman serangga pada pohon perdu di kawasan pesisir Desa Rinon
Kecamatan Pulo Breuh Kabupaten Aceh Besar” telah dilakukan pada bulan Mei 2015. Penelitian ini
bertujuan untuk meneliti keanekaragaman dan jenis serangga yang terdapat di Pulau Aceh tepatnya di
kawasan pesisir pantai desa Rinon Pulau Breuh, Kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar.
Metode yang digunakan dalam pengamatan serangga pada pohon perdu yaitu metode pengambilan
secara langsung atau Hand collecting. Analisis dilakukan dengan menggunakan rumus H = - ∑ pi In pi.
Hasil yang di dapatkan pada Serangga Pohon Perdu Indeks keanekaragaman (H')=-Σpi Ln Pi= 1,49237.
PENDAHULUAN
ndonesia dikenal sebagai salah satu Insekta yang menyebabkan kerusakan
negara yang memiliki sumber daya pada tanaman yang dibudidayakan oleh
alam yang melimpah baik jenis flora manusia. Hal ini dapat dimengerti karena
maupun fauna. Hal ini disebabkan karena hampir 50% dari insekta adalah pemakan
Indonesia terletak di kawasan tropik yang tumbuh-tumbuhan (fitofagus),selebihnya adalah
mempunyai iklim stabil. Secara astronomi pemakan insekta lain (entomofagus), binatang
Indonesia terletak pada 60 LU- 110 LS dan 950 lain atau sisa-sisa tanaman dan binatang. Insekta
BT- 1410 BT . Secara geografis indonesia tertarik pada tanaman, baik untuk makan atau
merupakan negara kepulauan yang terdiri dari sebagaitempat tinggal. Bagian-bagian tanaman
1700 pulau terbentang di garis khatulistiwa dari yang dimanfaatkan oleh insekta seperti daun,
Sabang-Mauroke. Salah satu pulau yang tangkai, ranting maupun batang, juga nektar,
terdapat di Indonesia adalah Pulo Breuh. Pulo bunga dan cairan tanaman (Ganjar, 1957).
Breuh merupakan salah satu gugusan dalam Respon serangga terhadap tanaman
kecamatan pulo Aceh kabupaten Aceh besar. disebabkan oleh dua aspek, yaitu karakteristik
Serangga adalah kelompok utama yang morfologi dan karakteristik fisiologi tanaman.
berbuas (arhtopoda) yang bertungkai 6, karena Karakteristik morfologi meliputi ukuran,
itukah mereka disebut hexapoda. Serangga bentuk, warna daun dan ada atau tidaknya
termasuk dalam kelas insekta yang dibagi lagi sekresi glandular yang menentukan tingkat
menjadi 29 ordo, antara lain diptera (misalnya penerimaan atau pemanfaatan oleh serangga.
nya lalat), coleoptera (misalnya kumbang), Karakteristik fisiologi meliputi bahan kimia
Hymenoptera (misalnya semut, lebah dan hasil dari proses metabolisme primer dan
tambuhan), dan lypidoptera (misalnya kupu- metabolisme sekunder pada tanaman. Kedua
kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri aspek tersebut menyebabkan serangga tertentu
dari empat ordo karena semua serangga menyukai tanaman tertentu (Wiwin, 2005).
dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo Serangga fitofagus adalah serangga
lainnya Pterigota karena memiliki sayap saat pemakan tumbuhan . beberapa jenis serangga
dewasa (Mulyani, 2009). fitofagus ada yang bersifat monofagus atau
polifagus. Serangga monofagus berarti hanya
158
Keanekaragaman Serangga pada Perdu di Kawasan Pesisir ... 159
memakan satu atau beberapa tumbuhan saja, Al-Qur’an Surah An-Naml ayat 18 yang
sedangkan serangga polifagus dapat memakan berbunyi:
beberapa jenis tumbuhan dalam satu family.
Serangga dianggap sebagai hama ketika
keberadaannya menganggu kesejahtraan
manusia, estetika suatu produk, atau hasil
panen. Dengan demikian, walaupun banyak Artinya “Hingga apabila mereka sampai di
serangga pitofagus yang memakan bagian- lembah semut berkatalah seekor semut: Hai
bagian tanaman jambu mete, tetapi yang semut-semut, masuklah ke dalam sarang-
tergolong hama hanya beberapa jenis saja sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh
(Fanny, 2011). Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka
Tingkat keanekaragaman serangga yang tidak menyadari”.
sangat tinggi dapat beradaptasi pada berbagai
kondisi habitat, baik yang alamiah seperti hutan- Makna dari Al-Qur’an Surah An-Nahl
hutan primer maupun habitat buatan manusia ayat 79 menjelaskan bahwa tentang semut-
seperti lahan pertanian dan perkebunan. semut secara rutin berbicara antara satu dengan
Tingginya keanekaragaman serangga yang lainnya.Semut sebagian besar memiliki
berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas semacam papan alami dan plectrum yang
produk pertanian yang dihasilkan. Kestabilan terdapat dalam perut mereka yang dapat
populasi hama dan musuh alaminya umumnya mengeluarkan suara sebagai media untuk
terjadi pada ekosistem alami sehingga berkomunikasi dengan sesamanya. Semut
keberadaan serangga hama pada pertanaman merupakan salah satu kelompok yang paling
tidak lagi merugikan. Kenyataan tersebut perlu “sosial” dalam genus serangga dan hidup
dikembangkan sehingga mampu menekan sebagai masyarakat yang disebut “koloni” yang
penggunaan pestisida untuk menekan serangga “terorganisasi” luar biasa baiknya. Tatanan
hama di lapangan, terutama pada tanaman- organisasi mereka bagitu maju sehingga dapat
tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dikatakan dalam segi ini mereka memiliki
(Tambayong, 2000). peradaban yang mirip dengan peradaban
Serangga yang bermanfaat bagi manusia, manusia. Semut merupakan model yang indah
mulai dari proses penyerbukan, sebagai untuk kita gunakan dalam mempelajari akar
makanan, hingga sebagai bahan dalam bidang perilaku hewan. Ditemukan bahwa semua alat
penelitian dan kedokteran. Dan yang sangat produksi dan makanan dipertukarkan dalam
pentingnya adalah serangga sebagai pemakan koloni secara tertib.
bahan organik yang membusuk, sehingga Pulau Breuh merupakan salah satu dari
membantu merubah tumbuhan dan hewan yang dua pulau terluar di ujung barat Indonesia, yang
mati menjadi zat-zat yang lebih sederhana dan masuk dalam Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten
dikembalikan ke tanah.Sebaliknya, banyak Aceh Besar, Provinsi Aceh.Di pulo Breuh tepat
serangga adalah berbahaya atau sebagai nya desa Rinon, memiliki kawasan hutan yang
perusak. Mereka menyerang berbagai tumbuh- masih sangat alami. Memiliki banyak
tumbuhan yang sedang tumbuh, termasuk keanekaragaman jenis hewan terutama
tanaman yang bernilai bagi manusia dan makan keanekaragaman serangga pada perdu. Adapun
tumbuh-tumbuhan tersebut. Selain manfaat dan tujuan penelitian ini yaitu bertujuan untuk
kerugian bagi manusia serta tumbuhan ada juga meneliti keanekaragaman dan jenis serangga
serangga yang bermasyarakat layaknya manusia yang terdapat di Pulau Aceh tepatnya di
yaitu semut, dan ini merupakan salah satu kawasan pesisir pantai desa Rinon Pulau Breuh,
kekuasaan Allah SWT sebagaimana dijelaskan Kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar.
160 Liza Sasmita Sari, dkk.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di Desa Rinon,
Kec.Pulo Aceh, Kab. Aceh Besar. Adapun
waktu penelitian dilaksanakan pada hari Kamis,
21 Mei 2015.
Gambar 2. Indeks Keanekaragaman Serangga pada Perdu di Kawasan Pesisir Rinon Pulo Breuh
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani. Sri, Botani Umum 3. Penerbit Wiwin Setiawati, Yayan Sanjaya., Keragaman
Kanisius: Jogjakarta, 2009. Serangga pada Tanaman Roay (Phaseolus
Ganjar., prosiding: Seminar Biologi, Lampung: lunatus), Bandung: Universitas Pendidikan
Penghimpun Biologi Indonesia,1957.
162 Liza Sasmita Sari, dkk.