0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat keanekaragaman hayati, penyebab hilangnya keanekaragaman hayati, dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati memiliki banyak manfaat seperti sumber daya alam, pengembangan ilmu pengetahuan, dan nilai budaya. Hilangnya habitat, spesies pendatang, degradasi habitat, dan eksploitasi berlebihan merupakan penyebab menurunnya keanekaragaman
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat keanekaragaman hayati, penyebab hilangnya keanekaragaman hayati, dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati memiliki banyak manfaat seperti sumber daya alam, pengembangan ilmu pengetahuan, dan nilai budaya. Hilangnya habitat, spesies pendatang, degradasi habitat, dan eksploitasi berlebihan merupakan penyebab menurunnya keanekaragaman
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat keanekaragaman hayati, penyebab hilangnya keanekaragaman hayati, dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati memiliki banyak manfaat seperti sumber daya alam, pengembangan ilmu pengetahuan, dan nilai budaya. Hilangnya habitat, spesies pendatang, degradasi habitat, dan eksploitasi berlebihan merupakan penyebab menurunnya keanekaragaman
1. Sebagai Penghasil Sumber Daya Alam Hayati a. sumber kayu, sumber karbohidrat dan protein, serta sumber bahan- bahan obat-obatan dan kosmetika. Jenis-jenis kayu tersebut antara lain adalah kayu ramin, meranti rawa, dan keruing rawa. b. sumber plasma nutfah. Sumber plasma nutfah berpotensi untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan, memperbaiki kualitas tanaman dan hewan-hewan budidaya dan dapat menghasilkan bahan obat- obatan c. sumber perikanan. 2. Sebagai Sarana pembangunan Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Rekreasi, dan Wisata Keanekaragaman hayati masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti biologi, ekologi, dan oseanologi. Kebun binatang, kebun raya, dan hutan wisata sering dimanfaatkan sebagai tempat perlindungan sekaligus bagi spesies hewan dan tumbuhan yang langka dan mulai terancam punah. Selain itu, ketiga tempat itu juga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, rekreasi, dan wisata bagi masyarakat sekaligus juga sebagai sarana untuk penanaman rasa cinta dan peduli terhadap keanekargaman hayati. 3. Manfaat dari aspek Sosial dan Budaya Masyarakat Dalam upacara ritual keagamanaan atau adat banyak memanfaatkan keanekaragaman hayati. Bayak spesies pohon di Indoesia yang dipercaya sebagai pengusir rohjahat atau tempat tinggal roh jahat seperti beringin dan bambu kuning (di Jawa). Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai spesies tumbuhan yang dianggap memiliki nilai magis untuk ramuan mememandikan mayat. Misalnya limau, daun kelapa, pisang, dan rempah-rempah lainnya. Pada upacara Ngaben di Bali digunakan 39 spesies tumbuhan. Dari 39 spesies tersebut banyak tumbuhan yang tergolong sagai penghasil minyak atsiri dan bau harum seperti kenanga, melati, cempaka, pandan, sirih, dan cendana. Jenis lain, yaitu dadap dan tebu hitam diperluukan untuk menghanyutkan abu ke sungai.
B. Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati
a. Hilangnya Habitat dan Fragmentasi : hilangnya habitat adalah menyusutnya materi pada tempat yang sesuai untuk hidup. Fragmentasi habitat adalah pemisahan suatu habiat menjadi lebih kecil lagi. b. Spesies-spesies eksotik (pendatang) : spesies pendatang sering kali menjadi penyebab terhadap rusaknya atau musnahnya spesies asli suatu ekosistem. c. Degradasi Habitat : kerusakan habitat oleh polusi dan polusi dapat diartikan sebagai perubahan-perubahan lingkungan yang menimbulkan pengaruh negative terhadap kehidupan dan kesehatan bagi makhluk hidup. d. Eksploitasi secara berlebihan : eksploitasi sumber daya alam dapat dikataka berlebihan jika jumlah yang diambil lebih besar dibandingkan dengan sumber daya alam tersebut untuk membarui diri.
C. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
1. Usaha perlindungan konversi Cagar Alam kawasan suaka alam yang memiliki tumbuhan, hewan, ekosistem yang khas sehingga perlu dilindungi. Suaka Margasatwa kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Taman Nasional kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi. Taman Wisata Alam : taman pelestarian alam. Taman Hutan Raya kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi hewan dan tumbuhan yang alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan jenis asli. Taman Buru kawasan yang didalamnya terdapat potensi satwa buru yang diperuntukkan untuk rekreasi berburu. 2. Usaha Perlindungan melalui Peraturan Perundangan Tujuannya untuk melindungi beberapa jenis hewan yang terdapat di Indonesia. 3. Usaha Perlindungan melalui Keppres Misalnya melalui Keppres No.4 Tahun 1993 trelah menetapkan beberapa tumbuhan dan hewan asli Indonesia sebagai tumbuhan dan hewan nasional. 4. Pelestariaan Keanekaragaman Hayati Indonesia a. Pelestarian in situ: upaya pelestarian langsung di alam. b. Pelestarian ek situ : upaya pelestarian dengan cara penangkaran yang dilakukan bukan di tempat hidup (habitat) asli suatu makhluk hidup. Cara ini terutama dilakukan terhadap spesies makhluk hidup yang langka atau memiliki nilai ekonomi tinggi. Misalnya penangkaran hewan langka seperti badak, jalakbali, dan rusa timur. Tempat pencagaran ek situ misalnya di kebun raya, kebun binatang dan Taman Safari.