Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR JAWABAN UAS PENGANTAR BIODIVERSITAS

Kalimatul Maghfiroh/19030204029/PBA2019

1. Jawaban :
a. Ciri khas dan perbedaan flora dan fauna dari tipe oriental,australis, transisi
Jawab :
Oriental Australis Transisi
1. Untuk mamalia 1. Untuk mamalia 1. Memiliki ciri khas
memiliki ukuran berukuran lebih tersendiri dan
besar kecil beberapa diantaranya
2. Terdapat berbagai 2. Terdapat banyak terdapat ciri-ciri
jenis primata atau hewan marsupial gabungan dari
kera atau mamalia orientalis maupun
3. Warna bulu burung berkantong australis.
kurang menarik 3. Warna bulu burung 2. Untuk tumbuhan
4. Untuk tumbuhan lebih menarik dan memiliki ukuran
mayoritas berkayu bervariasi daun yang lebih kecil
keras 4. Untuk tumbuhan
rata-rata berdaun
paralel dan memiliki
daun yang panjang.

b. 3 contoh flora dan fauna endemic dan langka dari setiap tipe tersebut (Contoh
tidak boleh yang ada di materi PPT)
Oriental Australis Transisi
1. Elang Jawa 1. Walabi kecil 1. Kakaktua putih jambul
2. Macan tutul (Dorcopsulus merah (Cacatua
3. Lutung jawa vanheurni) muluccensis)
2. Kakaktua raja 2. Kuskus beruang
(Probosciger (Ailurops ursinus)
aterrimus) 3. Maleo (Macrocephlon
3. Cendrawasih ekor pita maleo)
(Astrapia mayeri)

c. 2 pendapat kalian bagaimana cara mengatasi penurunan kehati di Indonesia.


Jawab :
➢ Pendapat saya yang pertama yakni sebaiknya mulai melaksanakan program 1
rumah 1 pohon terutama untuk tanaman yang langka atau menanam tanaman yang
berperan sebagai pelestari sumber daya tanah dan air seperti Contoh jenis-jenis
tumbuhan yang memiliki manfaat sebagai pelestari sumber daya air, misalnya;
pohon-pohon dari keluarga Ficus (beringin) seperti beringin (Ficus benjamina)
dan preh (Ficus retusa); gayam (Inocarpus fagifer) dan lain-lain. Atau menanam
tanaman di depan rumah maupun pekarangan, selian bermanfaat untuk udara,
bermanfaat pula untuk menunjang ekosistem serangga/tumbuhan tersebut.
➢ Pendapat saya yang kedua yakni untuk pelestarian hewan, apabila kita
mengunjungi suaka margasatwa dan di sana terdapat hewan dilindungi, kita
sebaiknya tidak turut memberi makanan dari luar, karena masih banyak
pengunjung yang memberi makanan satwa-satwa dilindungi secara sembarangan.
Selain itu, kita dapat mengkampanyekan larangan perburuan liar pada satwa-
satwa dilindungi hanya semata-mata untuk eksploitasi saja.
➢ Pendapat saya yang ketida yakni untuk pencegahan yang dapat kita lakukan
seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, tidak membuang sampah
sembarangan, serta mulai menggunakan bahan ramah lingkungan seperti sedotan
kayu atau sedotan aluminium yang dapat berkali-kali pakai.

2. Eksplorasi kearifan lokal dihubungkan dengan keragaman hayati (biodiversity)


pada 3 kearifan lokal di Indonesia dan 3 kearifan lokal dunia. (contoh tdk boleh
yang ada di materi PPT)
Jawab :
- Kearifan lokal di Indonesia
a. Wewaler (Desa Bendosewu-Jawa Timur)
Pada dasarnya ini merupakan tradisi bersih desa, hanya saja di Desa Bendosewu
dikenal dengan tradisi wewaler yang merupakan pesan dari leluhur yang babad
desa. Pesan tersebut berisi “apabila desa sudah rejo (damai, sejahtera), maka
hendaklah setiap tahun diadakan upacara bersih desa. Tradisi wewaler disertai
dengan kegiatan bersih-bersih lingkungan secara serentak yaitu dengan
membersihkan jalan-jalan, rumah-rumah, pekarangan, tempat-tempat ibadah,
makam dan sebagainya. Kegiatan bersih-bersih itu disebut pula dengan “tata gelar”
atau hal yang sifatnya lahiriah. Hal yang memiliki kaitan dengan “tata gelar” dalam
bersih desa bagi masyarakat Bendosewu sudah menjadi bagian hidupnya, sehingga
dilakukan tanpa menunggu perintah.
b. Pohon Keramat
Pohon keramat merupakan salah satu kerifan lokal yang ada di indonesia. Kearifan
lokal ini masih bisa dijumpai di pulau jawa khususunya Jawa Timur, Jawa Tenha,
dan Yogyakarta. Kearifan lokal pohon keramat ini sudah ada beratus tahun silam
dan masih diyakini sebagian masyaraka hingga sekarang. Dengan adanya kearifan
lokal terhadap kepercayaan pada pohon keramat, keanekaragaman geologi dan
keanekaragaman hayati serta keanekaragaman budaya dapat dijaga dengan lestari
karena tidak ada yang berani mengusik keberadaan pohon-pohon ini, mengingat
secara sains pohon-pohon tersebut merupakan pohon sebagai spesies kunci di
ekosistem.
c. Susuk Wangan
Susuk wangan merupakan salah satu kearifan lokal di Indonesia tepatnya berada di
Desa Setren, Slogohimo, Wonogiri. Kearifan lokal ini berisi upacara adat dan
kegiatan susuk wangan atau kegiatan pembersihan dan perawatan sumber mata air
hingga ke area pertanian. Kearifan lokal ini masih dilestarikan penduduk setempat
hingga sekarang, bahkan tiap tahun dilakukan kegiatan upacara susuk wangan.
Secara saintis, kearifan lokal ini dapat menjaga geodiversitas maupun biodiversitas
karena dapat menjaga keberadaan dan keberlimpahan air yang menjadi sumber
utama kehidupan sehingga dengan keberadaan air yang berlimpah maka
biodiversitas alam akan tetap terjaga.
d. Pranoto Mongso
Pranoto mongso merupakan kearifan lokal seluruh masyarakat suku jawa dimana
pranoto mongso ini merupakan keraifan lokal berupa penanggalan yang dikaitkan
dengan kegiatan pengolahan dan manajemen pertanian khususnya untuk
kepentingan bercocok tanam. Kearifan lokal ini memuat berbagai aturan-aturan
yang dikaitkan dengan kondisi alam yang digunakan sebagai pedoman dalam
kegiatan usaha pertanian. Melalui pranoto mongso ini, kondisi ekosistem area
pertanian akan tetap terjaga, biodiversitas akan tetap lestari, serta kondisi geologi
akan tetap terjaga mengingat peraturan pada pranoto mongso mengikuti alur yang
diberikan oleh alam. Bahkan dalam beberapa aturannya diberikan waktu dan
mekanisme untuk proses penyuburan tanah melalui sistem tanam sehingga kondisi
ekologi tanah akan dipertahankan dalam kondisi yang subur.

- Kearifan lokal di dunia


a. Songkran (Thailand)
Songkran merupakan kearifan lokal di Thiland yang didalamnyamenggunakan
media air untuk melakukan upacara adatnya. Kearifan lokal ini biasanya dilakukan
di Pattani Thailand. Efek dari kearifan lokal ini dapat digunakan untuk upaya
konservasi air. Mereka menganggap air menjadi salah satu jantung kebudayaan
sehingga harus dijaga. Keberadaan air yang terjaga dari kebudaayaan ini dapat
menjaga biodiversitas di dalamnya.
b. Mottainai (Jepang)
Mottainai merupakan kebudayaan dan salah satu kearifan lokal di Jepang.
Mottainai ini merupakan kebudayaan Jepang untuk menjaga lingkungan dan area
sekitar. Mottainai memiliki berbagai aturan-aturan hingga aturan yang terlihat sepel
yakni harus menghabiskan nasi saat makan dan tidak boleh disisakan. Tradisi ini
melatih penduduk jepang untuk berhemat dalam memanfaatkan alam dan isinya.
Melalui tradisi kearifan lokal ini, kondisi keanekaragaman / biodiversitas alam dan
geologi di Jepang akan terjaga dan terawat dengan baik.
c. Upacara Hari Besar Di Sungai Gangga (India)
Di india terdapat upacara hari besar suci di sungai Gangga. Mereka percaya bahwa
sungai gangga memiliki kesucian karena tempat turunnya dewadewa. Oleh karena
itu pemanfaatan ekploitasi di sungai Gangga dibatasi. Melalui upacara-upacara suci
di Sungai Gangga dan kepercayaan kesucian menjaga sungai ini, biodiversitas
geologi maupun flora dan fauna di sungai gangga dapat terjaga dengan baik.
3. Berdasarkan peta diatas
a. Jelaskan mengapa Indonesia termasuk Negara hotspot biodiversity
Jawab : Indonesia termasuk negara yang mempunyai hostpot biodiversitas karena
keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia memiliki tingkat keterancaman yang
tinggi. Tingginya tingkat keterancaman keanekaragaman hayati inilah yang
menyebabkan Indonesia menjadi salah satu hostpot biodiversitas di dunia. Hal ini
didasarkan karena di Indonesia banyak berbagai faktor yang mengancam
kelestarian biodiversitas seperti bencana alam misalnya gunung meletus, longsor,
kebakaran hutan, kekeringan, banjir, tsunami, dan sebagainya. Sedangkan dari
faktor manusia terdapat ancaman seperti perburuan liar, penebangan hutan
sembarangan, eksploitasi berlebihan, pembukaan hutan sebagai lahan industri, dan
sebagainya.

b. Jelaskan 3 negara yg termasuk hotspot biodiversity dan berikan masing- masing


contoh flora fauna endemic
Jawab :
➢ Indonesia
Indonesia termasuk hostopt biodiversitas karena tingkat ancaman terhadap
biodiversitas yang ada didalamnya sangat tinggi sehingga berpeluang besar masuk
dalam kepunahan. Contoh flora endemik yaitu Raflesia arnoldi (Rafflesia arnoldii),
contoh fauna endemik Komodo (Varanus komodoensis).
➢ Filipina
Selain Indonesia, negara tetangga yakni Filipina termasuk negara sebagai hostpot
biodiversitas karena di Filipina ancaman terhadap kepunahan juga tinggi karena
berbagai faktor. Contoh flora endemik Filipina yaitu Bunga Sampaguita (Jasminum
sambac) yang menjadi bunga nasional Filipina sedangkan fauna endemik Filipina
yaitu Elang Filipina (Pithecophaga jefferyi).
➢ Madagaskar
Madagaskar merupakan negara yang berada dekat dengan benua Afrika dan
menjadi salah satu hostpot biodiversitas karena hal yang sama yakni tingkat
keterancaman terhadap keanekaragaman hayati di dalamnya sangat tinggi. Contoh
flora endemik Madagaskar yaitu Pohon Baobab (Adansonia) sedangkan fauna
endemiknya yaitu Lemur Madagaskar

c. Jelaskan perbedaan hotspot biodiversity sundaland dan wallacea dalam hal


wilayah, flora dan fauna langka dan endemic
Jawab :
Hotspot Biodiversity Sundaland Hotspot Biodiversity Wallacea
1. Kawasan hostpot biodiversitas 1. Hostpot biodiversitas wallacea
sundaland mencakup wilayah mencakup wilayah selain
sumatera, jawa, kalimantan, dan sundaland yakni sulawesi,
bali. kepulauan maluku, dan lesser
sunda Kawasan Wallacea
2. Ekosistem hutan hujan tropis dipisahkan dari Kawasan Sunda
dataran rendah mendominasi melalui Garis Wallacea.
Kawasan Sunda dengan pohon- 2. Vegetasi yang umum ditemukan
pohon tinggi dari suku adalah hutan hujan tropis pada
Dipterocarpaceae. Sulawesi dan Maluku, dan padang
3. Kawasan Sunda memiliki 25.000 savana pada daerah Lesser Sunda.
spesies tumbuhan vaskular 3. Keanekaragaman flora yang
dengan 15.000 spesies merupakan dimiliki Kawasan Wallacea
endemik. diperkirakan berjumlah 10.000
4. Satu suku yaitu Scyphostegiaceae spesies tumbuhan vaskular,
hanya diwakili oleh spesies dengan 1.500 spesies endemik (15
Scyphostegia borneensis dari persen) atau sekitar 12 marga.
Kalimantan yang hanya ada di 4. Walaupun belum diketahui secara
daerah tersebut. pasti, Sulawesi diperkirakan
memiliki 500 spesies endemik,
Lesser Sunda memilki 120 spesies
endemik, dan Maluku memiliki
sekitar 300 spesies endemic

d. Adaptasi dan endemisitas berhubungan dengan distribusi suatu organisme, berikan


penjelasan hubungan ketiga nya dan berikan contoh.
Jawab : Adaptasi dan endemisitas berhubungan dengan distribusi suatu organisme
yakni dapat dijelaskan dari dua istilah yang saling berhubungan yakni adaptasi dan
endemisitas. Adaptasi merupakan kemampuan suatu organisme pada suatu wilayah
untuk menyesuaikan diri pada wilayah tersebut, sedangkan endemisitas merupakan
kondisi suatu organisme yang unik di suatu tempat yang disebabkan oleh berbagai
faktor seperti faktor fisika, kimia, dan biologi. Spesies yang endemik di suatu
wilayah bisa melakuan distribusi organisme ataupun tidak. Hal ini disebabkan oleh
pola adaptasi organisme tersebut. Namun juga bisa dibatasi distribusinya oleh pola
adaptasi dan kondisi alam sekitarnya. Misalnya contoh dari spesies burung elang
jawa, elang jawa merupakan fauna endemik jawa dan dapat beradaptasi dengan baik
di jawa serta memiliki kemampuan terbang yang baik namun tidak dapat ditemukan
di Flores. Hal ini disebabkan burung elang jawa tidak mampu melakukan jelajah
terbang sejauh itu dan ia tidak bisa beradaptasi terhadap lingkungan di luar pulau
jawa dengan baik dan hal inilah yang membatasi distribusinya ke luar pulau selain
jawa sehingga spesies elang jawa dinyatakan endemik di pulau jawa saja.
Berbeda dengan burung yang distribusinya dibatasi oleh kemampuan
terbang, distribusi komodo justru dibatasi oleh faktor lingkungan. Komodo adalah
perenang yang tangguh. Meskipun demikian ia tidak dapat pindah ke pulau-pulau
sekitarnya karena arus laut yang kuat membatasi distribusinya.

Anda mungkin juga menyukai