Anda di halaman 1dari 3

Kebudayaan

Subtopik: Sistem Ekonomi – Menuju Manusia Berperadaban

oleh Wirda Murningtyas, 1606xxxxx

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Judul: “Buku Ajar 2 MPKT-A”

Pengarang: Universitas Indonesia

Data Publikasi: Penerbit UI, tahun 2016, 133-140 p.

Pada suatu lokasi akan terbentuk perekonomian dalam skala makro. Perekonomian
yang terbentuk tentunya memiliki sebuah system, didalam suatu system tersebut terdapat
beberapa aspek yang mendasarinya, yaitu: Value System yang merupakan sebuah sistem
nilai yang dipergunakan masyarakat. Sistem ini digunakan dalam perumusan tujuan
bersama yang ingin dicapai. System of objective, sistem ini berupa suatu tujuan yang ingin
dicapai. Dimana tujuan tersebut bersifat melindungi kepentingan bersama dan
kesejahteraan masyarakat. System of ownership, dimana sistem ini mengatur kepemilikan
sumber daya oleh masyarakat. System of Incentives, suatu sistem insentif yang berupa
materi, moral, kekuasaan, maupun bentuk lainnya. Dan yang terakhir terdapat System of
Coordination/Allocation merupakan suatu system alokasi dari sumber daya hasil kegiatan
ekonomi.

Contoh dari berbagai aspek diatas tergambar melalui system nilai utilitarian yang
merumuskan tujuan berlandaskan kesejahteraan diukur berdasarkan kepuasan atau tingkat
kebahagiaan yang diperoleh setiap individu dari hasil konsumsi barang dan jasa.
Kepemilikan dari sumber daya yang ada umumnya dipegang oleh pihak swasta dengan
bersifat materi dan pasar bebas..

1|KEBUDAYAAN – FG 06
Jika suatu lokasi telah memiliki struktur yang tertata dan system yang tepat. Maka
perlu dilakukannya pembangunan ekonomi. Pembangunan disini bukan terkait infrastruktur
melainkan mengenai pencapaian hal-hal yang sifatnya berupa materi. Hal tersebut
dikarenakan pembangunan ekonomi sejatinya membangun manusia yang bermartabat,
berdaya-guna, dan mandiri. Pembangunan ekonomi juga harus berlandaskan nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945.

Apabila struktur ekonomi, sistem ekonomi, dan pembangunan ekonomi sudah


terlaksana dengan baik maka akan menghasilkan sebuah performa ekonomi yang baik pula.
Performa ekonomi akan terlihat melalui indikator ekonominya. Terdapat berbagai indikator
performa ekonomi. Namun, pendapatan perkapita yang dihitung berdasarkan gross
domestic product percapita (GDP/cap) masih menjadi sebuah acuan utama bagi performa
ekonomi di suatu lokasi yang memiliki kegiatan perekonomian.

Pertumbuhan perekonomian di suatu lokasi dihitung berdasarkan GDP harga


konstan dan harga riil sehingga tergambarnya peningkatan produksi Nasional secara makro.
Namun, GDP tidak dapat menggambarkan seutuhnya kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Hal tersebut menyebabkan tumbuhnya upaya untuk menghasilkan suatu indikator performa
ekonomi yang lebih menggambarkan capaian ekonomi masyarakat secara riil dan
komperhensif.

Dalam pertumbuhan ekonomi yang dibahas sebelumnya, dapat ditarik suatu hal
bahwa semua hal tersebut ditujukan demi terciptanya masyarakat yang berperadaban.
Memahami masyarakat dan suatu kebudayaan dapat menumbuhkan karakter agar saling
bekerja sama dan berkompetisi, karena kemajuan dan juga kemunduran dalam suatu
lingkup masyarakat sangat bergantung pada individu-individu dari anggota masyarakat itu
sendiri. Selain itu, hal tersebut juga dapat menumbuhkan sikap saling menghormati dan
menghargai perbedaan antarindividu maupun antarmasyarakat. Individu yang sehat dapat
membangun terciptanya masyarakat yang sehat dan mampu untuk mengembangkan
kebudayaan masyarakatnya sehingga tercapainya kemajuan di lingkungan masyarakat yang

2|KEBUDAYAAN – FG 06
diinginkan bersama. Masyarakat dengan suatu identitas yang dibangun pada akhirnya
melahirkan bangsa.

3|KEBUDAYAAN – FG 06

Anda mungkin juga menyukai