Anda di halaman 1dari 13

Nama Kelompok :

Tarisa
Lia Pratiwi
Rohida Syahela
Brahmana Dirgantara
Muhammad Suhardi
1
Klasifikasi Tipe Iklim
dan Pola Iklim
Karakteristik Iklim di Insonesia dan
Pengaruhnya Terhadap Aktifitas Manusia
Klasifikasi Iklim
×Iklim Fisik
Iklim fisik yaitu iklim yang di pengaruhi oleh keadaan fisik dari suatu wilayah.
Berdasarkan keadaan fisik suatu daerah, terdapat perbedaan iklim sebagai berikut :
Iklim konfinental (darat) dan iklim Maritim (laut).
Iklim darat atau iklim konfinental, terjadi di daratan amat luas, sehingga angin yang
berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat yang kering.
Iklim Uganari.
Iklim Uganari, yaitu iklim pada daratan tinggi dengan perbedaan temperature siang dan
malam yang besar (Amplitudo harian tinggi).
Iklim Pegunungan
Iklim pegunungan terdapat di daerah-daerah pegunungan. Di daerah-daerah pegunungan
berudara sejuk dan sering turun hujan karena awan yang naik ke lereng-lereng pegunungan.
×Iklim Koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi iklim berdasarkan curah
hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim :
a. Iklim A, yaitu iklim hujan tropis. Dengan ciri temperatur bulanan rata-rata lebih dari 18 oC,
suhu tahunan 20 oC – 25 oC dengan curah hujan bulanan lebih dari 60 mm.
b. Iklim B, yaitu iklim kering/gurun . Dengan ciri curah hujan lebih kecil daripada penguapan,
daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun.
c. Iklim C, yaitu iklim sedang basah. Dengan ciri temperatur bulan terdingin 3oC -18 oC
d. Iklim D, yaitu iklim dingin. Dengan ciri temperatur bulan terdingin kurang dari 3 oC dan
temperatur bulan terpanas lebih dari 10 oC, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df.
- Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.
- Df adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
e. Iklim E, yaitu iklim kutub. Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC
Daerah ini terbagi menjadi :
- ET Iklim tundra
- DF Iklim salju
×Iklim Matahari
Iklim Matahari, yaitu iklim yang perhitungannya berdasarkan banyaknya panas yang di terima
oleh permukaan bumi dari matahari. Banyaknya panas yang di terima oleh permukaan bumi
ini berlainan berdasarkan letak garis lintangnya. Iklim matahari di sebut juga iklim garis
lintang atau iklim teoritis.
Berdasarkan kedudukan lintangnya, bumi dapat dibagi menjadi 5 kawasan iklim sebagai
berikut :
Daerah Iklim Panas (tropis)
Daerah Iklim Sub tropis Utara
Daerah Iklim Sub tropis Selatan
Daerah Iklim Sedang Utara
Daerah Iklim Sedang Selatan
Daerah Iklim Dingin Utara
Daerah Iklim Dingin Selatan

5
Lanjutan ....

Berdasarkan pembagian iklim tersebut Indonesia termasuk daerah iklim tropika.


Adapun sifat-sifat dan iklim tropika diantaranya suhunya tinggi sepanjang tahun dan
tidak ada pembagian musim seperti di daerah sedang atau di daerah subtropik.

Matahari selama enam bulan sekali berpindah dari belahan bumi utara ke belahan
bumi selatan. Pergerakan matahari selama satu tahun adalah sebagai berikut :
Tanggal 21 Maret Matahari beredar di sekitar garis khatulistiwa.
Tanggal 21 Juni Matahari beredar di garis balik utara atau 23,50 Lintang utara.
Tanggal 23 September Matahari kembali beredar di garis Equator.
Tanggal 22 Desember Matahari berada tepat di garis balik selatan atau 23,50 Lintang
Selatan.

6
×Iklim Junghuhn
F. Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di Sumatra Selatan dan Dataran Tinggi
Bandung. Berdasarkan hasil penelitian F. Junghuhn membagi iklim Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.
Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut :
Zona iklim panas
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0-650 meter dan temperature antara 26,30C.
Zona iklim sedang
Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650-1500 meter dan temperature antara 220C
– 17,10C.
Zona iklim sejuk
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500–2500 meter dan temperature antara
17,10C – 11,10C.
Zona iklim dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500 meter dan temperature kurang dari
11,10C.

7
×Iklim Oldeman
Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan atas kebutuhan air dan hubungannya dengan tanaman pertanian
yang sangat di perlukan di daerah – daerah tertentu. Penggolongan iklimnya lebih di kenal dengan zona
agroklimat. Pembagian iklim menurut Oldeman adalah sebagai berikut :
A1 bulan basah lebih dari 9 bulan berurutan;
B1 7 – 9 bulan basah berurutan dan 1 bulan kering;
B2 7 – 9 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
C1 5 – 6 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
C2 5 – 6 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
C3 5 – 6 bulan basah berurutan dan 5 – 6 bulan kering;
D1 3 – 4 bulan basah berurutan dan satu bulan kering;
D2 3 – 4 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
D3 3 – 4 bulan basah berurutan dan 5 – 6 bulan kering;
D4 3 – 4 bulan basah berurutan dan lebih dari 6 bulan kering;
E1 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan kurang dari 2 bulan kering;
E2 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
E3 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 5 – 6 bulan kering;
E4 kurang dari 3 bulan basah berurutan lebih dari 6 bulan.
8
×Iklim Menurut Schmidt Ferguson

Iklim ini di tentukan berdasarkan tipe curah hujan dan penggolongannya, langkah untuk
menentukannya sebagai berikut :
Menentukan tipe curah hujan berdasarkan tingkat kebasahan (gradient/Q)
Menentukan nilai Q di tetapkan dengan rumus :
Gradient (Q) = Banyaknya jumlah bulan kering x 100%
Banyaknya jumlah bulan basah
Untuk menentukan criteria bulan kering dan basah menggunakan klasifikasi Mohr.
Tentukan tipe curah hujan berdasarkan besarnya rasio Q.

9
Pola Iklim Global
× Intensitas Sinar Matahari Beserta Variasi Yang Terjadi Pada
Lintang
Salah satu penyebab utama terjadinya variasi global dari
intensitas lintang saat sinar matahari menuju bumi adalah
adanya bentuk lengkung bumi. Bentuk lengkungan bumi ini
menyebabkan lintang intensitas penyinaran yang
bervariasi tertuama pada intensitas yang berasal dari
matahari saat menyinari bumi.
× Sirkulasi Global Pola Udara
Intensitas global penyinaran matahari dekat garis
khatulistiwa tadi akan memulai bentuk global pola udara
dengan disertai curah hujan. Suhu tinggi pada daerah tropis
akan menguapkan air di permukaan bumi dan
menyebabkan permukaan lebih hangat, kemudian massa
udara basah akan naik dan mengalir ke arah kutub.
10
Karakteristik Iklim di Indonesia
Indonesia sendiri termasuk dalam iklim tropis.
Wilayah Indonesia merupakan negara maritim kontinen,
meliputi :
Daratan : 93.000 km2 ( 1/6 )
Lautan : 1.826.440 km2 ( 2/6 )
Udara : 1.919.440 km2 ( 3/6 )
Letak astronomis Indonesia Terletak di antara 6 °LU – 11 °LS
dan 95 °BT – 141 °BT sehingga Indonesia masuk dalam Iklim
Tropis

11
KARAKTERISTIK IKLIM TROPIS
- Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara
antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai
30°C.
- Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1 - 5°C, sedangkan
ampitudo hariannya lebih besar.
- Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
-Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

KARAKTERISTIK IKLIM INDONESIA


× Adanya Wilayah Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau, menyebabkan Indonesia
bersifat menengah dan memiliki variasi yang banyak
× Dipengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari yang menyebabkan perubahan
pola angin sehingga terdapat 2 musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau
× Di beberapa pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua
terdapat gunung-gunung yang tinggi sehingga mempengaruhi variasi unsur iklim di
setiap wilayahnya. 12
Pengaruh Iklim dan Cuaca Terhadap
Kegiatan Manusia Sehari-hari
1. Mempengaruhi tempat tinggal manusia
2. Mempengaruhi kegiatan bercocok tanam baik pertanian
maupun perkebunan
3. Mempengaruhi kesehatan manusia
4. Memicu terjadinya alergi dan beberapa penyakit lain
5. Mempengaruhi kegiatan perindustrian dan
perekonomian manusia
6. Mempengaruhi kegiatan di luar ruangan
7. Berpengaruh terhadap kegiatan budidaya ternak
maupun perikanan

13

Anda mungkin juga menyukai