Anda di halaman 1dari 16

ALKALOID

NAMA : DINDA AMANDA

KELAS : 3A FARMASI

NIM : 31117010
DEFINISI SIFAT KIMIA KLASIFIKASI ALKALOID
PENGERTIAN ALKALOID

• Alkaloid merupakan senyawa yang bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom
nitrogen, kemudian mengandung atom karbon, hidrogen, dan pada umumnya mengandung
oksigen. Senyawa alkaloid banyak terkandung dalam akar, biji, kayu maupun daun dari
tumbuhan dan juga dari hewan.
• Senyawa alkaloid merupakan hasil metabolisme dari tumbuh–tumbuhan dan digunakan sebagai
cadangan bagi sintesis protein. Kegunaan alkaloid bagi tumbuhan adalah sebagai pelindung dari
serangan hama, penguat tumbuhan dan pengatur kerja hormon
SIFAT KIMIA ALKALOID
• Alkaloid bebas bersifat basa karena adanya • Umumnya mempunyai rasa yang pahit.
pasangan elektron bebas, garam pada atom • Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air,
n-nya. tetapi larut dalamkloroform, eter dan pelarut organik

• Mengandung atom nitrogen yang umumnya lainnya yang bersifat relative non polar.

berasal dari asam amino. • Alkaloid dalam bentuk garamnya mudah larut dalam
• Berupa padatan kristal yang halus dengan air, contohnya strychnine hcl lebih larut dalam air
daripada bentuk basanya.
titik lebur tertentu yang bereaksi dengan
asam membentuk garam. • Dalam tumbuhan alkaloid berada dalam bentuk

• Alkaloid berbentuk cair dan kebanyakan


bebas, dalam bentuk n-oksida atau dalam bentuk
garamnya.
tidak berwarna.
KLASIFIKASI ALKALOID
senyawa golongan alkaloid diklasifikasikan menurut jenis cincin
heterosiklik nitrogen yang merupakan bagian dari struktur molekul,
dimana atom nitrogen terletak pada cincin karbonnya. Yang termasuk
pada golongan ini adalah :

1. Alkaloid Piridin-Piperidin
Mempunyai satu cincin karbon mengandung 1 atom
nitrogen. Yang termasuk dalam kelas ini adalah :
Conium maculatum dari famili Apiaceae dan Nicotiana tabacum
dari famili Solanaceae.
2. Alkaloid tropan
mengandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-CH3). Alkaloid ini dapat mempengaruhi
sistem saraf pusat termasuk yang ada pada otak maupun sun-sum tulang belakang. Yang termasuk
dalam kelas ini adalah atropa belladona yang digunakan sebagai tetes mata untuk melebarkan pupil
mata, berasal dari famili solanaceae, hyoscyamus niger, dubuisia hopwoodii, datura dan brugmansia
spp, mandragora officinarum, alkaloid kokain dari erythroxylum coca (famili erythroxylaceae)
3. Alkaloid kuinolin
• Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen. Yang termasuk disini adalah ; cinchona
ledgeriana dari famili rubiaceae, alkaloid quinin yang toxic terhadap plasmodium vivax
4. Alkaloid isoquinolin
• 2.Cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen. Banyak ditemukan pada famili fabaceae
termasuk lupines (lupinus spp), spartium junceum, cytisus scoparius dan sophora
secondiflora.
5. Alkaloid indol
• Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin indol . ditemukan pada alkaloid ergine dan
psilocybin, alkaloid reserpin dari rauvolfia serpentine, alkaloid vinblastin dan vinkristin dari
catharanthus roseus famili apocynaceae yang sangat efektif pada pengobatan kemoterapy
untuk penyakit leukimia dan hodgkin‟s.
6. Alkaloid imidazol
• Berupa cincin karbon mengandung 2 atom nitrogen. Alkaloid ini ditemukan pada famili
rutaceae. Contohnya; jaborandi paragua
7. Alkaloid lupinan
• Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N, alkaloid ini ditemukan pada lunpinus luteus
(fam : leguminocaea).
8. Alkaloid steroid
• Mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka steroid yang
mengandung 4 cincin karbon. Banyak ditemukan pada famili solanaceae, zigadenus
venenosus.
9. Alkaloid amina
• Golongan ini tidak mengandung N heterosiklik. Banyak yang merupakan tutrunan sederhana
dari feniletilamin dan senyawa-senyawa turunan dari asam amino fenilalanin atau tirosin,
alkaloid ini ditemukan pada tumbuhan ephedra sinica (fam gnetaceae)
10. Alkaloid purin
• Mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen. Banyak ditemukan pada kopi (coffea
arabica) famili rubiaceae, dan teh (camellia sinensis) dari famili theaceae, ilex paraguaricasis
dari famili aquifoliaceae, paullunia cupana dari famili sapindaceae, cola nitida dari famili
sterculiaceae dan theobroma cacao.
Alkaloid tanpa atom nitrogen yang heterosilik dimana, atom nitrogen tidak terletak pada cincin
karbon tetapi pada salah satu atom karbon pada rantai samping.

Alkaloid Efedrin (alkaloid amine)


• Mengandung 1 atau lebih cincin karbon dengan atom Nitrogen pada salah satu atom
karbon pada rantai samping. Termasuk Mescalin dari Lophophora williamsii,
Trichocereus pachanoi, Sophora secundiflora, Agave americana, Agave atrovirens,
Ephedra sinica, Cholchicum autumnale.
Alkaloid Capsaicin

• Dari Chile peppers, genus Capsicum. Yaitu ; Capsicum pubescens, Capsicum


baccatum, Capsicum annuum, Capsicum frutescens, Capsicum chinense. (2; 14)
PENYEBARAN ALKALOID DI ALAM

Senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam.


Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai
jenis tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit,
biasanya teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa
alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu. Alkaloid
dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi (jamur), dan hewan.
Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan melalui teknik
ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat disebabkan
oleh alkaloid.
Contoh tanaman : cokelat , tembakau , kecubug , kopi , buah pare
IDENTIFIKASI ALKALOID DENGAN PEREAKSI-PEREAKSI
YANG PESIFIK YAITU SEBAGAI BERIKUT:

1.Reaksi Dragendorf

• Pereaksi dragendorf mengandung bismut nitrat dan merkuri klorida dalam nitrit berair. Ketika suatu
alkaloid ditambahkan pereaksi dragendorf maka akan menghasilkan endapan jingga.

2.Reaksi Meyer

• Pereaksi meyer mengandung kalium iodida dan merkuri klorida. Ketika sampel ditambah pereaksi
meyer maka akan timbul endapan kuning atau larutan kuning bening lalu ditambah alkohol
endapannya larut. Namun tidak semua alkaloid mengendap dengan reaksi mayer.

Reaksi Bauchardat

• Pereaksi bauchardat mengandung kalium iodida dan iood. Sampel ditambah pereaksi bauchardat
menghasilkan endapan coklat merah lalu ditambah alkohol endapannya larut.
IDENTIFIKASI ALKALOID DENGAN REAKSI
MAYER
• Pada uji golongan ditambahkan pereaksi mayer yang bertujuan untuk mendeteksi alkaloid, dimana pereaksi
ini akan berikatan dengan alkaloid melalui ikatan koordinasi antara atom N alkaloid dengan hg dari pereaksi
mayer sehingga menghasilkan senyawa kompleks merkuri yang non polar dan mengendap berwarna putih
kekuningan. Pereaksi mayer mengandung logam hg dan KI yang akan membentuk kompleks endapan putih
kekuningan dengan senyawa alkaloid. Senyawa alkaloid mempunyai kemampuan untuk bereaksi dalam uji
mayer. Hal itu dikarenakan dalam senyawa alkaloid terdapat gugus nitrogen yang masih memiliki satu
pasang elektron bebas yang menyebabkan senyawa-senyawa alkaloid bersifat nukleofilik dan cenderung
bersifat basa. Akibat dari hal itu, senyawa-senyawa alkaloid mampu untuk mengikat ion-ion logam berat
yang bermuatan positif dan membentuk senyawa-senyawa kompleks tertentu yang berwarna. Reagen mayer
dibuat dari senyawa yang mengandung ion-ion logam berat.
Reaksi antara reagen mayer dengan suatu senyawa alkaloid merupakan reaksi asambasa. Logam-
logam berat dalam reaksi ini berfungsi sebagai asam lewis, sedangkan senyawa alkaloid bertindak
sebagai basa lewis. Logam-logam berat dikatakan asam lewis karena mempunyai sifat untuk
menerima elektron dari suatu basa lewis. Alkaloid bertindak sebagai
basa karena mempunyai 2 buah elektron yang belum berikatan sehingga mempunyai kemampuan
untuk mendonorkan pasangan elektronnya.
,Persamaan reaksinya adalah :
• Terdapatnya pasangan elektron bebas pada alkaloid yaitu terdapatnya atom nitrogen (N) akan
berikatan dengan ion K+ dimana itu merupakan suatu reaksi serangan nukleofilik
THE END…

Anda mungkin juga menyukai