Anda di halaman 1dari 76

MATA KULIAH BIOKIMIA

VITAMIN

Jumlah < tidak pertumbuhan


mencukupi yang normal,
kebutuhan memelihara,
tubuh dan menjaga
fungsi tubuh

MAKANAN
 Dibutuhkan dalam jumlah tertentu

 AVITAMINOSIS – defisiensi vitamin kronik (beri-beri,


scurvy, rickets and pellagra)

 HYPOVITAMINOSIS – penyakit berat yang


disebabkan oleh defisiensi satu atau lebih vitamin

 HYPERVITAMINOSIS – kondisi akibat efek samping


kelebihan asupan vitamin kronik (suplemen vitamin)
: nausea, diare, muntah
 Recommended Dietary Allowance (RDA): Standar
nutrisi yang dianjurkan untuk dimakan agar dapat
menjamin kesehatan sebaik-baiknya.

 RDA  suatu kecukupan rata-rata nutrisi setiap


hari bagi hampir semua orang (97,5%) menurut
golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan
aktivitas untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal.

 RDA  Angka Kecukupan Gizi (AKG)


Vitamin larut lemak Vitamin larut air
Tidak terdapat di semua jaringan Terdapat di semua jaringan

Tdd unsur C, H dan O Tidak hanya tersusun dari C, H, O

Punya bentuk prekursor atau Tdk punya provitamin


provitamin
Menyusun struktur jaringan tubuh Sebagai prekursor enzim

Diserap bersama lemak Diserap dengan proses difusi biasa

Disimpan bersama lemak dalam Tdk disimpan scr khusus dlm


tubuh tubuh, >> diekskresi
Diekskresi mll feses Ekskresi mll urin

Kurang stabil, dipengaruhi cahaya, Relatif lebih stabil, namun pada


oksidasi dll suhu >> menimbulkan kelabilan
Vitamin larut air Vitamin larut lemak
Vitamin B dan vitamin C Vitamin A, D, E, dan K

Absorpsi langsung diabsorpsi dari membutuhkan empedu untuk


intestinal ke dalam darah digesti dan absorpsi; Diserap
bersama lemak. Melalui limfe
kemudian ke darah
Transpor Transpor bebas Beberapa membutuhkan protein
pembawa
Penyimpanan Bersirkulasi, tidak Disimpan dalam sel yg berkaitan
disimpan di tempat khusus lemak
Ekskresi Urine Tdk langsung diekskresi,
cenderung disimpan, mll feses
Toksisitas ↑ Konsumsi suplemen ↑↑↑ Konsumsi suplemen

Kebutuhan Secara terus-menerus Tidak dibutuhkan setiap hari


(1-3 hari) (minggu- bulan)
Vitamin Larut Air Vitamin Larut Lemak

• Vitamin B : • A (retinol)
• Thiamin, • D (calciferol)
• Riboflavin, • E (tocoferol)
• Niasin, • K (Quinon)
• Asam pantotenat, • F
• Piridoksin,
• Biotin,
• Asam folat,
• Sianokobalamin
• Vitamin C
Vitamin A jadi (preformed) :
Produk hewani (produk susu,
hati, ikan)
Bentuk retinol/retinyl ester (RE:
retinol dengan asam lemak)

Prekursor vitamin A
(proformed):
Nabati (berwarna jingga,
kuning, merah) → karotenoid
 Karotenoid terikat pada asam lemak (carotenoid
ester)

 RE terikat pada asam lemak dan protein dalam


makanan
 Empedu melarutkan vitamin A
 Protein dipecah oleh pepsin dalam lambung dan
protease dalam usus halus
 Asam lemak dipecah oleh esterase dalam usus halus

 Retinol dan karotenoid bebas bergabung ke dalam


misel
Absorpsi
 β-karoten oleh enzim beta caroten oxygenase
dalam mukosa usus diurai  retinal
(retinaldehid)  direduksi  retinol oleh enzim
retinaldehid reduktase

 Retinol ester pada diet hewani dihidrolisis oleh


esterase dari pankreas  diabsorpsi dalam
bentuk retinol
Absorpsi
 Di dalam enterosit retinol terikat dengan cellular-
retinol binding protein (CRBP) selanjutnya
mengalami re-esterifikasi  retynil ester oleh lecithin
retinol acyltransferase (LRAT) atau acetyl CoA retinol
acyl transferase (ARAT).

 RE dan karotenoid bergabung ke dalam kilomikron


dan menuju sistem limfe.

 Retinol disimpan dalam hepar terutama sebagai


retinyl ester
Transpor
 Di dalam sel, retinol dioksidasi  retinaldehid oleh alcohol
dehydrogenase-1  dikonversi  asam retinoat (RA) oleh
retinaldehyde dehydrogenase.

 Dalam darah vitamin A ditranspor sebagai kompleks dengan


transthyretin (TTR) dan retinol-binding protein (RBPs) .

 Asam retinoat (RA) sebagai sinyal retinoid utama dalam


tubuh, mengatur ekspresi gen.

 RA diubah menjadi senyawa polar (4-hydroxy-RA dan 4-


oxo-RA) untuk metabolisme selanjutnya atau eliminasi
Ginjal mengekskresikan 40% vitamin A disekresi
60% vitamin A melalui ke dalam empedu dan
urin dikeluarkan dalam feses

Metabolit karotenoid
terutama diekskresi ke
dalam empedu dan di
eliminasi melalui feses
RDA vitamin A :
Pria : 900 mcg/hari
Wanita : 700 mcg/hari

Defisiensi HYPERVITAMINOSIS

Rabun senja Sakit kepala

Xerophthalmia Nausea

Pertumbuhan tulang Hilang nafsu makan


terhambat

Pertumbuhan lambat
Menurunnya sistem
imun
Cacat lahir
D2 (ergocalciferol) :
produk nabati
D3 (cholecalciferol) :
produk hewani &
kulit manusia
Fungsi : mengatur
metabolisme Ca
(absorpsi) dan P ; Defisiensi :
perkembangan Rickets,
tulang; sistem imun osteomalacia,
Vit.D osteoporosis,
myopathy

RDA : 800 IU
untuk dewasa Hypervitaminosis
hypercalsemia,
gagal ginjal,
kalsinosis
Metabolisme
60 day
½ life
Calcidiol Calcitriol
Vitamin
D3

Ditranspor oleh
vitamin D-binding protein (DBP)
dalam darah ke jaringan
70% vitamin D
disekresi ke 30% vitamin D
dalam empedu diekresi melalui
dan dikeluarkan urine
melalui feses
4 bentuk tokoferol
dan tokotrienol
(α, β, γ, δ)

nama generik untuk tokoferol dan


tokotrienol → senyawa yang paling
aktif :α-tokoferol

Fungsi : antioksidan (utama),


antiinflamasi, menurunkan risiko
kanker

Asupan dinyatakan
sebagai α-tokoferol
RDA : 15 mcg/hari
Sumber utama : Defisiensi vitamin E :
- Produk hewani : susu, - Memicu destruksi SDM
mentega, telur
- Melemahnya sistem imun
- Produk nabati : minyak sayur,
cereal, bayam, alpukat, kubis, - Penyakit neuromuskular
selada, kacang. (jangka lama)

Toksisitas vitamin E :
- Perdarahan Kelompok berisiko defisiensi :

- Nausea - Bayi baru lahir terutama


prematur
- Diare
- individu dengan gangguan
- Infeksi pernafasan absorpsi lemak
- Penglihatan ganda
NATURAL Vs SINTETIS

 Suplemen vitamin E : hanya mengandung α-


tokoferol, natural atau sintetis (sintetis dapat
menekan konsentrasi tokoferol gamma).

 Vitamin E natural : campuran tokoferol dan


tokotrienol

 Potensi biologis α-tokoferol natural lebih tinggi


dibanding sintetis.
Digesti, absorpsi, transpor
90% disimpan di jaringan adiposa

Sisanya 10% disimpan dalam :

Kelenjar
darah hepar paru2 jantung otot adrenal limpa otak
 Sebagian besar tokoferol dan tokotrienol dimetabolisme
di hepar

 Beberapa vitamin E disekresi ke dalam empedu dan


diekskresi melalui feses

 Hasil metabolisme di ginjal dikeluarkan melalui urine


Sumber :
 Vitamin K1/(phylloquinone ): Produk nabati - sayuran
hijau (bayam, kubis, brokoli) , minyak zaitun, minyak
canola → sumber utama vit.K
 Vitamin K2 (menaquinone): Produk hewani – produk
susu (keju), daging, hati
 Vitamin K3 (menadione, menadiol) – sintetis
 Secara alami disintesis oleh bakteri usus (vit.
K2/menaquinone)
Fungsi :
• ↑ pembekuan darah
• Kesehatan tulang
• Kesehatan kardiovaskuler
RDA
Pria dewasa = 120 mcg
Wanita dewasa = 90 mcg

 Defisiensi : Perdarahan (hemoragi),


Osteoporosis → jarang

- vitamin K banyak terdapat dalam


makanan
- Siklus vitamin K menghemat vitamin K
- Bakteri usus mensintesis vit.K

 Hipervitaminosis : Pecahnya SDM, Kerusakan


hati
 Bayi baru lahir (karena kurang asupan)
 Orang yang mengkonsumsi antagonis vit.K →
anticoagulant drugs
 Mengalami kerusakan hati
 Digesti, absorpsi dan transpor

Diabsorpsi mll difusi


bersama misel pasif dalam usus
Bentuk vit.K halus (80% bentuk
phylloquinone
bebas)

100%
LIVER Bergabung
Bergabung
ke dalam
VLDL
kilomikron
Sebagian besar disimpan di hepar

90% bentuk menaquinones 10% phylloquinone

Sisanya dalam :

Jantung Paru-paru

Adiposa
ginjal Tulang
 40 – 50% vitamin K disekresi ke dalam empedu dan
dikeluarkan melalui feses

 20% hasil metabolisme di ginjal diekskresi melalui


urine
 Mengandung sulfur dan nitrogen

 Bentuk aktif : thiamin diphosphate (TDP), thiamin


pyrophosphate (TPP)
Sumber :
 sereal, beras, ikan,
 daging, sayuran, ragi.

Fungsi utama :
Dalam metabolisme KH
1. Coenzyme (TDP)
 Produksi energi (pyruvate  acetyl CoA)
 Sintesis NADPH & pentosa

2. Noncoenzyme(TPP)
 Mengatur kanal Ca dan transpor Cl dalam transduksi
saraf
 Thiamin diabsorbsi dalam usus secara aktif,

 Dalam sel epitel mukosa usus thiamin difosforilasi


dengan bantuan ATP → TPP

 Hanya sedikit yang ditimbun (terdapat dalam hati,


otak, ginjal, otot)

 Kelebihannya diekskresi melalui urine.


Defisiensi :
 gangguan mental,
 beri-beri
 kelemahan otot
 gangguan pertumbuhan
 Wernicke’s syndrome

Kelompok berisiko defisiensi :


alkoholik, lansia, malabsorpsi

Hipervitaminosis : nadi cepat, sakit kepala, insomnia


 Komponen dr koenzim flavin
 flavin mononucleotide (FMN)
flavin adenine dinucleotide (FAD)

 Koenzim yang bekerja pada


reaksi reduksi – oksidasi
(redoks)

 Bentuk aktif : FMN dan FAD


Fungsi :
 membantu metabolisme energi
 Menjaga kesehatan mata dan kulit
 Berperan dalam konversi tryptophan menjadi
niacin
 Konversi vitamin B6, folic acid dan niacin menjadi
bentuk koenzim aktifnya.

Sumber : Riboflavin terdapat di berbagai sumber


makanan = susu, keju, daging, telur dan sereal
Metabolisme
 FAD dan FMN dalam usus halus dihidrolisis oleh
enzim profosfatase dan fosfatase
riboflavin bebas diserap secara aktif +Na
Fosforilasi FMN dalam mukosa usus
halus
 Riboflavin dalam darah sebagian terikat dengan
albumin dan IgG
 Riboflavin dan metabolitnya terutama disimpan
di hati, jantung dalam bentuk FAD
Defisiensi :
 Lesi pada membran kulit dan jaringan (bibir, lidah,
celah sudut mulut)
 Berkaitan penglihatan (sensitif thd cahaya, gangguan
penglihatan, gatal)
 Infeksi membran mukosa

Kelompok berisiko :
 Lansia
 Chronic dieters (Individu yang tidak suka susu)

Hipervitaminosis : Tidak bersifat toksik → absorpsi usus


terbatas
Bentuk aktif : nikotinamida, asam nikotinat
Fungsi :
 Suplai energi ke seluruh reaksi metabolik dalam tubuh
 Untuk pertumbuhan
Sumber :
 Hewani : hati, ikan, daging , telur, susu
 Nabati : sereal, buah-buahan, kacang
 Lain : disintesis dari tryptophan (not a true vitamin)
Metabolisme
 Niacin diabsorpsi dengan mudah dalam usus.
 Dalam tubuh kemudian diubah jadi Coenzyme.
 Penyimpanan dalam tubuh sangat terbatas.
 Sebagian besar diekskresikan sebagai bentuk
Methyl (misal N-Methyl Nicotinamide, dll) dalam
urine.
Defisiensi
 Dermatitis pada tangan dan wajah, lemah
 Gejala berat : depresi, dermatitis, diare - PELLAGRA (3D disease)
Hipervitaminosis
 Niacin flush, kerusakan hati,
nausea, ruam

Kelompok berisiko defisiensi :


 Alkoholik kronik
 Individu yang hanya
mengkonsumsi jagung dan gandum sbg bahan
pokok
Sebagai bagian dari KoA
Bentuk aktif : KoA
Fungsi :
bagian fungsional KoA (biosintesis KoA) dan protein pembawa
asil; membantu pembentukan hormon, dan metabolisme KH,
lemak, protein
Sumber :
 Hewani : daging (ayam, sapi), kuning telur, susu, ikan
 Nabati : sereal, kacang, sayuran (jamur putih)
 Lain : disintesis oleh mikroorganisme usus
Metabolisme :
 Dikonsumsi sebagai bagian dari KoA → dihidrolisis
oleh enzim fosfatase dlm sal.cerna → 4-fofopantotein
dan asam pantotenat → diabsorpsi
 KoA disintesis kembali dalam sel hati
 Asam pantotenat diekskresi melalui urin terutama
sebagai hasil metabolisme KoA
RDA : dewasa 5 mg/hari

Defisiensi :
Nausea, muntah, sakit kepala, Tingling sensations
(―burning feet‖ syndrome)

Hipervitaminosis : jarang - diare, retensi cairan

Kelompok risiko defisiensi :


 Alkoholik
 Penderita DM
 Pasien dengan infeksi usus besar
 Bentuk aktif : piridoksalfosfat

 Fungsi : metabolisme asam amino, produksi antibodi,


sintesis neurotransmiter, pembentukan SDM, sintesis heme
(PDP), membantu absorpsi vit.B12, membantu konversi
triptofan menjadi serotonin

 Sumber : daging, sayuran, padi-padian (msh mengandung


bekatul)
Metabolisme :
 Vitamin B6 diabsopsi dengan baik didalam usus.
 Dalam jaringan diubah menjadi Coenzyme.
 Diekskresikan dalam urine sebagai 4-Pyridoxic
Acid yaitu metabolit yang tak aktif.
 Defisiensi : JARANG
Dermatitis, anemia, batu ginjal, nausea, pada
fatigue, serangan jantung

 Hipervitaminosis : neuropati sensorik (melebihi 200


mg/hari menyebabkan kerusakan saraf)

 Kelompok berisiko def.: alkoholik; lansia,; pasien yg


mengkonsumsi kortikosteroid, antikonvulsan,
penisilin dan isoniazid
 Tersebar luas dalam makanan sebagai biositin
Bentuk aktif : biotin
Sumber :
 Makanan :hati, kuning telur, sereal, kacang
 Disintesis oleh flora usus
Fungsi
1. Koenzim :
 Terikat dengan beberapa karboksilase
 Dibutuhkan untuk siklus as.sitrat,
glukoneogenesis, sintesis as.lemak, metabolisme
asam amino
2. Non koenzim : proliferasi sel, ekspresi gen, sinyal
sel

RDA : dewasa = 30 mcg/hari


Metabolisme :
 Biositin dalam makanan dibebaskan pada proteolisis
 Biotin diabsorpsi secara aktif dalam duodenum, ileum
bagian atas
 Disimpan/digunakan setelah diubah menjadi biotinil-
5-adenilat dalam hati, otot, ginjal
 Biotin dan metabolitnya diekskresi melalui urine
Kelompok risiko def. :

alkoholik
Infeksi usus besar
Use antibiotik jangka lama
Diet putih telur mentah

Avidin + biotin = complex → menghambat


absorpsi vitamin → defisiensi

Hipervitaminosis : no toxic
 Folat = asam folat (pteroil glutamat) = folacin
 Suatu anion asam folat yg tdd 3 bagian : 1 derivat
pteridin, 4-amino benzoat dan 1 atau lebih residu
asam glutamat

 Bentuk aktif : tetrahidrofolat (THF)

 Sumber : sayuran hijau (folium = leaf). hati


Fungsi :
 Koenzim dalam pemindahan
fragmen satu karbon
 Membantu metabolisme
protein (sintesis purin dan pirimidin)
 Menurunkan risiko
neural tube defects (NTDs)
 Mengontrol kadar
homosistein (sintesis metionin)
→ ↓ risiko aterosklerosis, trombosis,
dan hipertensi
Digesti :
 Folate polyglutamate dalam makanan → folate
monoglutamate dalam brush border (usus halus)
oleh enzim folate conjugase (bantuan Zn)
 Absorpsi dan transpor
 Defisiensi : anemia megaloblastik, NTDs

 Kelompok berisiko def. : alkoholik, kondisi


malabsorpsi, pengguna antikonvulsan, wanita hamil

 Hipervitaminosis :
Dosis 15 mg menyebabkan distres GI , fatigue, insomnia
 Mrpk korin (cincin) dengan kobal
sbg atom sentral yang
mengandung vitamer
kobalamin :

1 Cyanocobalamin : sintetis (suplemen)


2. Hydroxocobalamin : diproduksi bakteri (di luar tubuh)
3. 2 bentuk kofaktor aktif yang terdapat dalam tubuh :
5'-deoxyadenosylcobalamin (adenosylcobalamin—AdoB12),
kofaktor Methylmalonyl CoA mutase (MUT)
dan methylcobalamin(MeB12), kofaktor enzim Methionine
synthase : konversi homosistein menjadi metionin.
Fungsi :
 Sintesis DNA dan eritrosit
 Koenzim pada konversi methylmalonyl CoA ke
succinyl CoA
 Koenzim pada konversi homocystein menjadi
methionine
 metabolisme asam folat, isoleusin, dan asam lemak
rantai ganjil
Defisiensi : anemia makrositik
Defisiensi terutama
megaloblastik, karena inadekuat
absorpsi bukan
Kelompok berisiko def.: asupan
Vegetarians/Vegans
Lansia
Zollinger-Ellison syndrome
Pernicious anemia (Ab menyerang sel
parietal __↓ pelepasan IF
Gastritis (mengganggu pelepasan IF
suplemen,
Kondisi malabsorpsi
injeksi dan
Bumil
nasal spray
No toxic
 L-ascorbic acid atau ascorbate
 Esensial bagi manusia dan primata lain : tdk ada enzim L-
gulonolakton oksidase → yg mengkatalisis perubahan
glukosa menjadi askorbat

Bentuk aktif :
 Ascorbic acid (AA)
 Dehydroascorbic acid (DHAA)
Sumber utama : sayur dan buah
dalam bentuk asam askorbat →
80 – 95% diabsorpsi

Fungsi :
 Koenzim dalam hidroksilasi prolin dan lisin pada
sintesis kolagen
 Antioksidan
 Meningkatkan penyerapan besi
 Biosintesis asam empedu
 Pemecahan tirosin
Defisiensi
 Skorbut (scurvy) : gangguan penyembuhan luka,
berkurangnya sementum gigi, perdarahan subkutis →
akibat kurangnya sintesis kolagen

Kelompok berisiko def.:


 Perokok (aktif dan pasif)
 Diet vitamin C ↓

Hipervitaminosis : batas toleransi = 2 g


 Batu ginjal → katabolisme vit.c : asam oksalat
 Diare
 Gangguan absorpsi Fe → keracunan Fe
Absorpsi transpor
AscorbicAcid (AA) aktif (Na+) dalam
SI oleh SVCT1 &
SVCT2

Dalam plasma
Dioksidasi Transpor bebas
atau terikat
albumin

Absorpsi melalui
Dehydroascorbic facilitated diffusion
acid(DHAA) dalam SI oleh
GLUT1 dan GLUT3
 sebagian besar disimpan dalam kelenjar adrenal dan
kelenjar pituitary (DHAA)

 Sebagian lagi dalam ginjal, otak, hepar, paru-paru, tiroid,


pankreas.

Ekskresi :
 Masa hidup : 16-20 hari
 Metabolit vitamin C : DHAA, asam oksalat, 2-O-methyl
ascorbate → urin (sebagian besar)
 Sebagian kecil melalui feses dan keringat
 DHAA dan AA dapat direabsorpsi ginjal → kons.dlm
tubuh <1500 mg
76

Anda mungkin juga menyukai