Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

HUBUNGAN SHIFT KERJA DAN BEBAN KERJA


DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT UNIT
GAWAT DARURAT (UGD) DI RSUD DUNDA LIMBOTO
Diajukan Sebagai PemenuhanTugas Wajib Mata Kuliah Penulisan Ilmiah

Disusun Oleh:

AZZAHRA NATASYA HAMBALI

NIM: 811420115

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS OLARAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum.........................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................5
1.4.1 Manfaat Teoritis......................................................................5
1.4.2 Manfaat Praktis.......................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................7

2.1 Kelelahan Kerja.......................................................................................

2.2 Shift Kerja................................................................................................

2.3 Beban Kerja.............................................................................................

2.4 Penelitian yang relevan............................................................................

2.5 Kerangka Teori........................................................................................

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah kunci utama agar seseorang dapat melakukan


aktifitas secara bebas sehari-hari. Melakukan pekerjaan dan aktifitas fisik
lainya tanpa hambatan.

Kemenkes mneyebutkan dalan UU No.23 Tahun 1992 Kesehatan


adalah keadaan normal dan sejahtera anggota tubuh, social dan jiwa pada
seseorang untuk dapat melakukan aktifitas tanpa gangguan yang berarti
dimana ada kesinambungan antara Kesehatan fisik, mental dan social
seseorang termasuk dalam melakukan interaksi dengan lingkungan
sekitar.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan
usaha untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak tenaga
kesehatan diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan
nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun tindakan yang dilakukan
pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan
dikatakan nyaman jika para pekerja yang bekerja dapat melakukan
tugasnya dengan merasa nyaman dan betah sehingga tidak mudah
kelelahan. Faktor yang fisik dan psikologi yang dapat mempengaruhi
kelelahan kerja yaitu shift kerja dan beban kerja.
Perawat di rumah sakit merupakan salah satu sumber daya
potensial yang memiliki risiko bahaya kelelahan kerja seperti
berkurangnya kosentrasi dalam berfikir, mata berkunangkunang, nyeri
pada dada yang diakibatkan oleh beban kerja yang berlebih atau jam
kerja malam. Kelelahan kerja dapat menimbulkan kejadian kecelakaan
kerja sehingga dapat merugikan diri pekerja sendiri maupun orang lain
bahkan perusahaan tempatnya bekerja karena terdapat membuat
1
produktivitas terhambat bahkan sampai terhenti sehingga perusahaan
dapat mengalami kerugian. Stres kerja merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi terjadinya kelelahan kerja dan menjadi salah satu
yang berpengaruh pada tekanan psikologis sehingga mengakibatkan
terjadinya gangguan kesehatan baik fisik, psikologis dan juga gangguan
mental.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan masalah penting
dalam setiap proses industri.Termasuk dalam industri jasa keperawatan,
kecelakaan kerja sering terjadi pada pelayanan kesehatan dan pelayanan
keperawatan. Selain kecelakaan kerja, perawat juga mempunyai risiko
mengalami error (kesalahan). Error dapat terjadi dalam bentuk
melakukan tindakan yang semestinya tidak dilakukan (commission) atau
tidak melakukan yang semestinya dilakukan (omission). mission). Salah
satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja dan error yang dialami
perawat adalah karena faktor kelelahan kerja. Penyebab utama
kecelakaan kerja adalah faktor stress dan kelelahan (fatique). Kelelahan
kerja memberi kontribusi 50% terhadap terjadinya kecelakaan kerja.
Berdasarkan data dari International Labour Organitation (ILO)
tahun 2003 menunjukkan bahwa setiap tahun terdapat sebanyak dua
juta pekerja yang meninggal dunia akibat dari kecelakaan kerja yang
disebabkan oleh faktor kelelahan. Dalam penelitian tersebut dijelaskan
bahwa dari 58.115 sampel, 18.828 diantaranya (32,8%) telah mengalami
kelelahan.3Menurut penelitian yang dilakukan oleh Departemen
Kesehatan RI didapat 30 - 40% masyarakat pekerja pemberi
jasa layanan kesehatan yang bersifat teknis dan beroperasi selama 8 –
24 jam sehari mengalami kelelahan. Hal ini dikarenakan adanya pola
kerja bergilir.
Menurut data dari Kepolisian Republik Indonesia tahun 2012
yang membahas tentang kelelahan sebagai faktor resiko terjadinya
kecelakaan kerja, di Indonesia setiap hari rata- rata terjadi 847 kejadian
kecelakaan kerja, 36% nya disebabkan oleh kelelahan yang cukup tinggi
2
pada pekerja.Lebih dari 65% pekerja di indonesia datang ke
poliklinik perusahaan dengan keluhan kelelahan kerja. Faktor penyebab
terjadinya kelelahan sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh beban
kerja, lingkungan kerja, problem fisik dan kondisi kesehatan juga
dapat dipengaruhi oleh faktor individu seperti, umur, status
kesehatan, status gizi, pola makan, jenis kelamin dan kondisi psikologi.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya terkait dengan hubungan
shift kerja dan beban kerja ditemukan bahwa terdapat hubungan antara
shift kerja dan beban kerja pada perawat di rumah sakit.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka
permasalahan yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hubungan shift kerja dan beban kerja dengan
kelelahan kerja terhadap perawat unit gawat darurat (UGD) di RSUD
Dunda Limboto
2. Faktor yang paling dominan terhadap kelelahan kerja pada
perawat unit gawat darurat (UGD) di RSUD Dunda Limboto.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan shift kerja dan beban kerja
dengan kelelahan kerja pada perawat unit gawat darurat (UGD) di
RSUD Dunda Limboto.
2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan terhadap kelelahan
kerja pada perawat unit gawat darurat (UGD) di RSUD Dunda
Limboto.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan shift kerja terhadap kelelahan kerja
2. Untuk mengetahui hubungan beban kerja terhadap kelelahan kerja.

3
3. Untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan dengan
kelelahan kerja

a. Manfaat Penelitian
i. Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk dapat meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman peneliti tentang hubungan shift kerja dan beban kerja
terhadap kelelahan kerja pada perawat unit gawat darurat (UGD).
ii. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada
peneliti untuk memberikan saran dan masukan kepada pihak-pihak yang
terkait agar dapat meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja pada
perawat rumah sakit.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelelahan Kerja


1. Pengertian Kelelahan Kerja
Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) pengertian
kelelahan yaitu perihal (keadaan) lelah, kepenatan, dan kepayahan.
Kelelahan fisik merupakan kelelahan yang ditandai oleh adanya
keletihan, kejenuhan, ketegangan otot, perubahan dalam kebiasaan
makan dan tidur secara umum tingkat energinya rendah. Sedangkan
kelelahan mental adalah yang tinbul karena ketidakpuasan terhadap diri
sendiri, ketidakpuasan terhadap pekerjaan dan hidup secara keseluruhan,
serta merasa tidak kompeten atau merasa rendah diri.
Kata kelelahan menunjukan bahwa keadaan yang berbeda-beda,
tetapi semua berakibat pada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan
tubuh. Terdapat dua jenis kelelahan yaitu kelelahan otot dan kelelahan
umum kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri
yang terdapat pada otot. Kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya
kemauan untuk bekerja yang sebabnya adalah persyaratan atau psikis.
2. Penyebab kelelahan kerja
Faktor penyebab terjadinya kelelahan sangat bervariasi, dan untuk
memelihara dan mempertahankan kesehatan dan efisiensi, proses
penyegaran harus dilakukan diluar terkanan. Penyegaran terjadi
terutama selama waktu tidur malam, tetapi periode istirahat dan
waktu-waktuu berhenti kerja juga dapat memberikan penyegaran.
Penyebab kelalahan terdapat lima kelompok yaitu :
a. Keadaan monoton
b. Beban dan lamanya pekerjaan baik fisik maupun mental

5
c. Keadaan lingkungan seperti cuaca kerja, penerangan dan
kebisingan
d. Keadaan kejiwaan seperti tanggung jawab, ke khawatiran atau
konflik.
e. Penyakit, perasaan sakit dan keadaan gizi

Kontraksi otot baik statis maupun dinamis dapat menyebabkan


kelelahan otot setempat. Kelelahan tersebut terjadi pada waktu
ketahanan otot terlampaui. Pada saat kebutuhan metabolisme dinamis
dan aktivitas melampaui kapasitas energi yang dihasilkan oleh tenaga
kerja, maka kontraksi otot akan terpengaruh sehingga kelelahan
seluruh badan terjadi.

2.2 Shift kerja


1. Pengertian Shift Kerja
Shift kerja merupakan suatu sistem yang diterapkan perusahaan
untuk meningkatkan produksi secara maksimal dan kontinyu dengan
bekerja selama 24 jam dalam sehari. Selain itu juga untuk
mengoptimalkan daya kerja mesin-mesin industri dan untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini akan berdampak negatif
pada karyawan sehingga menimbulkan kelelahan mental atau stres.
Adnan (Marcelia, 2014) mengemukakan bahwa sistem shift kerja dapat
berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah
memaksimalkan sumber daya yang ada, memberikan lingkungan kerja
yang sepi khususnya shift malam dan memberikan waktu libur yang
banyak. Sedangkan dampak negatifnya adalah penurunan kinerja,
keselamatan kerja dan masalah kesehatan.Tidak semua orang dapat
menyesuaikan diri dengan sistem shift kerja karena membutuhkan
banyak sekali penyesuaian waktu, seperti waktu tidur, waktu makan dan
waktu berkumpul bersama keluarga. aspek-aspek shift kerja menurut
Cahyo (2008) meliputi aspek fisiologi, aspek psikologi, aspek kinerja dan
aspek domestic sosial.
6
2.3 Beban Kerja
1. Pengertian Beban Kerja
Menurut Apriani (2013) yang dimaksud dengan beban kerja
adalah adalah banyaknya tugas dengan tanggung jawab yang harus
dilakukan organisasi atau unit‐unitnya dalam satuan waktu dan jumlah
tenaga kerja tertentu. Menurut Suma’mur
(Maharja,2009), bahwa aktivitas kerja yang dilakukan melibatkan
semua organ tubuh, otot, dan otak, sehingga peningkatan aktivitas kerja
mengindikasikan terjadi peningkatan beban kerja. Beban kerja terdiri dari
dua, yaitu beban kerja fisik dan beban kerja mental.
Menurut Tarwaka (Maharja, 2010), bahwa beban kerja fisik
melibatkan penggunaan otot atau memerlukan usaha fisik untuk
melakukan pekerjaan tersebut. Setiap melakukan aktivitas kerja, maka
mengakibatkan perubahan fungsi faal pada organ tubuh, diantaranya
adalah konsumsi oksigen atau kebutuhan oksigen, laju detak jantung,
peredaran udara atau ventilasi paru-paru, temperature tubuh, konsentrasi
asam laktat dalam darah, komposisi kimia dalam darah dan jumlah air
seni, tingkat penguapan melalui keringat, dan lain-lain. Ambar (2013)
mengemukakan bahwa aspek- aspek dari beban kerja meliputi aspek
tugas-tugas yang harus dikerjakan, aspek seorang atau kelompok orang
yang mengerjakan tugas-tugas tersebut, aspek waktu yang digunakan
untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut, dan aspek keadaan/ kondisi
normal pada saat tugas-tugas tersebut dikerjakan.
2.3 Penelitian yang relevan
Berdasarkan hasil literatur di dapatkan beberapa penelitian yang
sama dan sejenis :

NO Nama Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Juandy Hubungan antara nilai sig. <0.05 maka


Wiyarso Shift Kerja dan dapat disimpulkan
7
beban kerja dengan bahwa terdapat
kelelahan kerja korelasi/hubungan
pada perawat di antara variable
ruang rawat inap di independent dan
rumah sakit umum variable dependent.
pancaran kasih Berdasarkan hasil
Manado analisis statistik didapat
hasil sig.=0,043 (sig.
<0,05), yang berarti
terdapat hubungan
antara shift kerja dan
kelelahan kerja.
Berdasarkan hasil
analisis statistik didapat
hasil sig.=0,008
(sig.0,05), yang berarti
terdapat hubungan
antara beban kerja
dankelelahan kerja.

2 Fitri Wiji Hubungan antara Terdapat hubungan


antara usia, masa kerja,
Astuti,Ekawati, faktor individu,
beban kerja mental
Ida Wahyuni beban kerja dan dan shift dengan
kelelahan kerja.
shift kerja dengan
Sedangkan tidak
kelelahan kerja ada hubungan antara
jenis kelamin, status
pada perawat RSJD
pernikahan, status
Dr. Amino gizi, dan beban kerja
fisik dengan kelelahan
Gondohutomo
kerja.
Semarang

3 Zahra Hubungan Beban Hasil penelitian


menunjukkan terdapat
Kaamilia, Aini, kerja fisik dan shift
8
Indriati kerja dengan hubungan yang
signifikan antara beban
Paskarini kelelaha kerja
kerja dengan kelelahan
subjektif pekerja kerja subjektif dengan
hubungan yang tinggi
shift
(ρ-value= 0,000;
koefisien korelasi=
0,680) dan terdapat
hubungan yang
signifikan pula antara
shift kerja dengan
kelelahan kerja
subjektif dengan
hubungan yang sedang
(ρ-value= 0,006;
koefisien korelasi=
0,424)

4 Handri Hubungan Beban lebih dari setengah


responden mengalami
Gumelar, Eny kerja dengan
beban kerja berat
Kusmiran, M. kelelahan kerja sebesar 56,9%.
Sebagian be-
Sandi pada perawat
sar responden
Haryanto) pelaksana di mengalami kelelahan
tinggi yaitu 67,2%.
instalasi rawat inap
Tidak terdapat
hubungan antara beban
kerja dengan kelelahan
kerja nilai (p=0,338).
5 Nur aini Hubungan shift Hasil nya terdapat
hubungan shift kerja
kerja dengan
dengan kelelahan kerja
kelelahan kerja pada perawat rawat
inap di RS Herna
pada perawat di
Medan, tingkat
instalasi rawat inap kelelahan paling tinggi
terdapat pada perawat
di rumah sakit
shift malam.
herna medan

6 Resi Moren Hubungan antara hasil penelitian tersebut


terdapat shift kerja
Liu, dkk shift kerja dan
kerja berpengaruh

9
beban kerja dengan terhadap kelelahan
kerja pada pekerja, dan
kelelahan kerja
terdapat hubungan
pada pekerja antara beban kerja
dengan kelelahan kerja
minimarket
pada pekerja
indomaret di kota minimarket Indomaret
di Kota Manado
manado

7 Bambang edi Shift kerja dan Terdapat penagruh


beban kerja terhadap shift kerja
warsito
berpenagruh pagi, shift kerja malam
terhadap terjadinya dan beban kerja malam.
kelelahan perawat
di ruang rawat di
rumah sakit
pemerintah (2021)
8 Muhraza Pengaruh shift shift kerja pagi adalah
kerja terhadap shift kerja yang
Siddiq , dkk
kelelahan kerja memiliki tingkat
perawat di unit
kelelahan kerja yang
warat covid 19
RSUD (2021) tinggi terhadap perawat,
hal ini disebabkan
karena kurangnya
jumlah perawat.

9 Mira Lestari, Hubungan antara Kesimpulan pada


beban kerja dengan penelitian ini yaitu
dkk
kelelahan kerja terdapat hubungan
pada petani
bermakna antara
beban kerja dengan
kelelahan kerja pada
petani di Desa
Tumaratas Kecamatan
Langowan Barat
Kabupaten Minahasa

10 Deswandi Aldi Hubungan antara Hasil menunjukkan


beban kerja dengan terdapat hubungan
Pajow, dkk
kelelahan kerja antara beban kerja
pada tenaga kerja
dengan kelelahan kerja
di PT Timur Laut
Jaya Manado menunjukkan nilai p=

10
0,026 (α <0.05).

2.5 Kerangka Teori

Shift kerja Beban kerja

Aspek-aspek shift kerja


Aspek-aspek
1. aspek fisiologi
beban kerja
2. aspek psikologi
1. aspek tugas-tug
3. aspek kinerja
as
4. aspek domestic
Kelelahan Kerja 2. aspek seorang
sosial
atau kelompok
3. aspek waktu
yang digunakan
4. aspek keadaan/
kondisi normal
Penyebab kelelahan

1. Keadaan Monoton
2. Beban dan lamanya pekerjaan
3. Keadaan lingkungan
4. Keadaan kejiwaan
5. Keadaan fisik

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Sumber : Cahyo (2008),Ambar (2013)

11

Anda mungkin juga menyukai