Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


DAFTAR TABEL ................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 3
1.4 Tujuan penelitian ...................................................................................... 3
1.4.1 Tujuan umum .................................................................................... 3
1.4.2 Tujuan khusus ................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
1.5.1 Manfaat Teori .................................................................................... 4
1.5.2 Manfaat Praktik ................................................................................. 4
1.6 Ruang lingkup Penelitian ......................................................................... 4
BAB 2 ..................................................................................................................... 6
2.1 Definisi .................................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Kerangka Teori ......................................................................................... 8
BAB 3 ..................................................................................................................... 9
3.1 Kerangka konsep ...................................................................................... 9
3.2 Definisi Operasional ............................................................................... 10
3.3 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 12
BAB 4 ................................................................................................................... 13
4.1 Desain Penelitian .................................................................................... 13
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 13
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 13
4.4 Besar Sampel Penelitian .......................... Error! Bookmark not defined.
4.5 Rencana Analisis data ............................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

i
DAFTAR TABEL

Tabel 3-1 Tabel ...................................................... Error! Bookmark not defined.

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1............................................................. Error! Bookmark not defined.

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seorang perawat di rumah sakit dituntut untuk dapat mempertahankan


kinerjanya yang optimal, namun kelelahan terjadi dan dapat mengancam
pelaksaan praktik yang aman dan merugikan pasien1. Tingginya tuntutan fisik dan
mental pada petugas kesehatan berpotensi mempengaruhi kesehatan mereka2. Hal
ini juga dapat menyebabkan stress kerja, dan berpengaruh terhadap kelelahan
namun tingkat pengaruhnya tidak sama bagi setiap pekerja3. Kelelahan merupakan
perasaan subjektif yang dapat dirasakan berbeda-beda pada setiap individu,
dimana semuanya akan mengakibatkan kehilangan efisiensi, penurunan kapasitas
kerja, gangguan kesehatan dan kemampuan bertahan tubuh yang berakibat pada
kecelakaan kerja4. Organisasi Perburuan Internasional (ILO) memperkirakan 2,78
juta pekerja meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.5 Kelelahan kerja dapat memberikan kontribusi sebesar 50% terhadap
terjadinya kecelakaan atau cedera pada saat bekerja6. Di Jepang jumlah pekerja
yang meninggal akibat kelelahan kerja mencapai 1.456 kasus pada tahun 2015,
angka aktualnya dapat 10 kali lipat lebih besar7.

Jumlah tenaga kesehatan tertinggi di Indonesia adalah perawat yaitu


345.276 orang8. Kelelahan pada perawat dapat mempengaruhi dimanapun mereka
bekerja. Biasanya 55,5% dari perawat hampir selalu atau selalu merasakan lelah
selama bekerja dan 80% merasakan setelah bekerja. Perawat juga dilaporkan
mengalami kekurangan tidur sebesar 67,7% dan faktor kelelahan sebesar 26%
menjadi alasan pertimbangan untuk meninggalkan profesinya (resign). Sebuah
penelitian juga melaporkan 38% dari perawat mengalami kelelahan yang hampir
melakukan kesalahan dalam bekerja. Akibatnya kelelahan pada perawat dapat
berdampak negatif pada pasien, mengurangi penilaian terhadap layanan kesehatan
yang diberikan dan meningkatkan risiko kesalahan, pasien jatuh, cidera, asesmen
keperawatan yang tidak teratur, komunikasi yang buruk dan kurangnya
kontinuitas dalam perawatan 9.

1
2

Kelelahan merupakan salah satu dari tiga penyebab kesalahan dalam


pemberian obat10. Kesalahan pengobatan menyebabkan setidaknya satu kematian
setiap hari dan melukai sekitar 1,3 juta orang setiap tahun di Amerika Serikat saja.
Sementara negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah diperkirakan
memiliki tingkat kejadian buruk terkait obat yang sama dengan negara-negara
berpenghasilan tinggi, dampaknya sekitar dua kali lipat dalam hal jumlah tahun
hilangnya nyawa yang sehat11.

Faktor-faktor yang menyebabkan kelelahan yaitu faktor kerja seperti waktu


kerja, shift kerja, waktu istirahat, insentif, kondisi lingkungan, beban kerja,
tuntutan pekerjaan, budaya organisasi, peran individu dan faktor gaya hidup
seperti gangguan tidur, kehidupan sosial, tanggung jawab keluarga, pekerjaan
lain, kondisi kesehatan, gizi dan, olahraga12. Kondisi iklim kerja yang kurang
sesuai dapat menimbulkan masalah kesehatan pekerja dan menyebabkan
kelelahan (fatigue). Selain itu kurangnya pasokan energi kedalam tubuh
seeseorang yang melakukan pekerjaan fisik berat juga dapat menyebabkan beban
tubuh dan kelelahan.13

Gizi juga merupakan salah satu faktor yang memiliki peran penting dalam
peningkatan produktivitas kerja dan menghindari pekerja dari kelelahan.8 Akan
tetapi masih banyak perusahaan yang belum menyediakan makanan secara teratur
sebagai bentuk pemenuhan gizi kerja bagi para pekerjanya. Termasuk pengelola
rumah sakit kepada perawat sebagai aset utama atau ujung tombak organisasinya.

RSIA Kenari Graha Medika Cileungsi merupakan sarana pelayanan yang


bekerja selama 24 jam dengan pembagian unit kerja yang terintegrasi. Unit Gawat
Darurat, Rawat inap, Kamar operasi dan Perawatan Khusus merupakan salah satu
pelayanan pasien yang beroperasi 24 jam dengan perbedaan penanganan pasien
yang membutuhkan kecekatan, ketepatan, keterampilan, keahlian, kesiagaan dan
kekuatan fisik dalam menangani pasien yang sesuai dengan penyakitnya.

Kegiatan perawat di RSIA Kenari Graha Medika Cileungsi diatur dengan


sistem shift dengan jam kerja untuk shift pagi yaitu pukul 07.00 – 15.00 WIB (8
jam), shift siang pada pukul 15.00 – 22.00 (8 jam) dan shift malam pada pukul
22.00 – 07.00 WIB (10 jam). Dari survei awal, didapatkan informasi tentang
3

beberapa gambaran pekerja dan tempat kerja dari tenaga paramedis RSIA Kenari
Graha Medika . Dari hasil mengisi kuesioner kelelahan dari IFRC dengan 6
perawat disana, didapat 1 orang mengalami kelelahan rendah, 3 orang kelelahan
sedang dan 2 orang kelelahan tinggi. Mereka mengeluhkan lelah karena
banyaknya kegiatan yang harus dilakukan seperti mengangkat pasien,
memandikan pasien, mendorong peralatan kesehatan, mendorong brangkar pasien,
memidahkan pasien dari tempat tidur ke kursi biasa, mengganti dan merapihkan
tempat tidur pasien, memeliharan kebersihan dan merawat pasien, mengkaji
kebutuhan pasien dan sebagainya. Didapatkan pula bahwa mereka diberikan extra
food namun masih merupakan program baru yag berlangsung sejak 2 Januari
2019.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui seberapa besar
tingkat kelelahan kerja pada perawat di RSIA Kenari Graha Medika dan
mengetahui hubungan antara faktor asupan makanan, beban kerja fisik dan suhu
lingkungan terhadap tingkat kelelahan tersebut.

1.3 Pertanyaan Penelitian


1.3.1. Apakah ada tingkat kelelahan kerja pada perawat di RSIA Kenari Graha
Medika ?
1.3.2. Apakah ada hubungan antara asupan makanan dengan tingkat kelelahan
kerja pada perawat di RSIA Kenari Graha Medika ?
1.3.3. Apakah ada hubungan antara beban kerja fisik dengan tingkat kelelahan
kerja pada perawat di RSIA Kenari Graha Medika ?
1.3.4. Apakah ada hubungan antara suhu lingkungan dengan tingkat kelelahan
kerja pada perawat di RSIA Kenari Graha Medika ?

1.4 Tujuan penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Menganalisa penyebab dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap


tingkat kelelahan kerja pada perawat di RSIA Kenari Graha Medika.
4

1.4.2 Tujuan khusus


1.4.2.1. Mengetahui distribusi frekuensi tingkat kelelahan kerja pada perawat di
RSIA Kenari Graha Medika.
1.4.2.2. Mengetahui hubungan antara asupan makanan dengan tingkat kelelahan
kerja pada perawat di RSIA Kenari Graha Medika.
1.4.2.3. Mengetahui hubungan antara beban kerja fisik dengan tingkat kelelahan
kerja pada perawat di RSIA Kenari Graha Medika.
1.4.2.4. Mengetahui hubungan antara suhu lingkungan dengan tingkat kelelahan
kerja pada perawat di RSIA Kenari Graha Medika

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Manfaat Teori
1.5.1.1. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dan
pengetahuan referensi dan sebagai bahan evaluasi untuk kebijakan dan
peraturan perusahaan mengenai keselamatan kerja, khususnya masalah
dalam kelelahan kerja
1.5.1.2. Perusahaan memperoleh data dan fakta sebagai bahan pertimbangan
pengendalian bahaya dan risiko, tindakan perbaikan dalam pengelolaan
kelelahan kerja pada perawat
1.5.2 Manfaat Praktik
1.5.2.1. Penilitian ini diharapkan menjadi bahan masukan literatur bagi penelitian
K3 Khususnya mengenai kelelahan kerja
1.5.2.2. Penelitian ini sebagai sarana bagi penulis dalam mengembangkan
pengetahuan pengalaman dan wawasan di bidang K3 terutama mengenai
kelelahan

1.6 Ruang lingkup Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2019 adapun
lokasinnya di RSIA Kenari Graha Medika. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa beberapa faktor penyebab kelelahan kerja pada perawat RSIA Kenari
Graha Medika tahun 2019. Penelitian bersifat kuantitatif analitik dengan desain
5

cross sectional sasaran penelitian adalah perawat pada shift pagi. Hal itu
dilakukan karena berdasarkan hasil studi pendahuluan yang ditemukan berbagai
keluhan seperti lelah, badan terasa pegal, sulit berkonsenterasi, gastritis karena
telat makan, mudah emosi, dan mudah lupa. Data-data yang diperoleh berasal dari
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dan dikumpulkan dari
responden selama penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari perusahaan
dengan cara telaah dokumen. Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, kemudia dilakukan uji statistik untuk mengetahui hubungan antara
variabel dependen dan variabel independen
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelelahan

2.1.1 Definisi Kelelahan


Kelalahan (kelesuan) adalah perasaan subjektif, tetapi berbeda dengan kelemahan
12
dan memiliki sifat bertahap. Kelelahahan dapat disebabkan secara fisik dan mental .
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar terhindar dari kerusakan
lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat14. Kelelahan adalah kodisi fisik
dan atau mental, yang mengakibatkan pekerja menjadi tidak fokus ketika bekerja dan
berdampak negatif pada pekerjaannya10. Kelelahan berujung pada kehilangan efisiesi,
penurunan kapasitas kerja, gangguan kesehatan dan kemampuan bertahan tubuh yang
berakibat pada kelelahan kerja15.
Secara medis, Berrios GE menyatakan kelelahan adalah gejala nonspesifik, yang
berarti bahwa ia memiliki banyak kemungkinan penyebab. Kelelahan dianggap sebagai
gejala bukan tanda karena merupakan perasaan subjektif yang dilaporkan oleh pasien,
daripada satu tujuan yang dapat diamati oleh orang lain12.

2.1.2 Faktor Kelelahan Kerja


Kelelahan dapat terjadi sebagai akibat dari berbagai faktor yang mungkin
berhubungan dengan pekerjaan, gaya hidup, atau kombinasi keduanya. Faktor kerja
terkait dapat mencakup hal-hal berikut ini :
a. Waktu kerja
b. Penjadwalan dan perencanaan (misalnya, pola daftar, panjang, dan waktu shift)
c. Waktu istirahat yang tidak memadai
d. Lamanya waktu terjaga
e. Waktu pemulihan cukup antara shift
f. Insentif pembayaran yang dapat menyebabkan bekerja shift lagi
g. Kondisi lingkungan (misalnya, iklim, cahaya, kebisingan, desain workstation)
h. Jenis pekerjaan yang dilakukan (misalnya, fisik maupun mental menuntut kerja)
i. Tuntutan pekerjaan ditempatkan pada orang (misalnya, jangka waktu, tenggang
waktu, intensitas)
j. Budaya organisasi
k. Peran seseorang dalam organisasi

6
7

Faktor gaya hidup dapat meliputi hal-hal berikut ini :


a. Mutu tidur yang tidak memadai atau buruk akibat gangguan tidur (misalnya,
sleep apnea)
b. Kehidupan sosial
c. Tanggung jawab keluarga
d. Pekerjaan lain
e. Waktu tempuh (dapat dianggap waktu kerja dalam beberapa kasus)
f. Kesehatan dan kesejahteraan (misalnya gizi dan diet, olahraga, nyeri, penyakit)

2.1.3 Tanda - Tanda Kelelahan


Secara umum seseorang dapat menampilkan tanda-tanda berikut ini :
a. Sakit kepala dan atau pusing
b. Mengembara atau pikiran terputus, melamun, kurang konsentrasi
c. Penglihatan kabur atau kesulitan menjaga mata terbuka
d. Menguap terus-menerus, mengantuk yang santai perasaan atau jatuh tertidur di
tempat kerja.
e. Kemurungan, seperti mudah marah.
f. Masalah memori jangka pendek.
g. Motivasi rendah.
h. Halusinasi.
i. Gangguin pengambilan keputusan dan penilaian.
j. Memperlambat refleks dan tanggapan.
k. Fungsi sistem kekebalan tubuh berkurang.
l. Peningkatan kesalahan.
m. Tidur diperpanjang selama hari-hari libur kerja.
n. Tertidur selama kurang dari satu detik untuk beberapa detik, dan menjadi tidak
menyadari telah melakukan (atau dikenal sebagai tidur-mikro).
o. Hanyut dalam dan keluar dari jalur lalu lintas atau kehilangan kendali saat
berkendaraan.12
8

2.2 Beban Kerja Fisik

2.2.1 Pengukuran beban kerja

2.3 Kerangka Teori


BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka konsep

Dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti 3 faktor yang berpotensi


berpengaruh terhadap kelelahan kerja pada perawat di RSIA Kenari Graha
Medika. Ketiga faktor tersebut adalah faktor pekerja yaitu asupan makanan, faktor
pekerjaan yaitu beban kerja dan faktor lingkungan yaitu suhu lingkungan.

Faktor penyebab
kelelahan kerja : Kelelahan Kerja
1. Asupan makanan Perawat
2. Beban kerja fisik
3. Suhu

9
10

3.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Variabel Dependen

1 Kelelahan Kerja Suatu keadaan akibat kerja Kuesioner Menyebarkan Hasil ukur : Ordinal
dari pekerjaan yang kuesioner 1. Skor 30-52
dilakukan oleh tenaga Subjective self kelelahan rendah
2. Skor 53-75
kerja berupa penurunan rating test
kelelahan sedang
kemampuan maupun kepada 3. Skor 76-98
perasaan lelah untuk pekerja kelelahan tinggi
4. Skor 99-120
melakukan suatu kegiatan
kelelahan sangat
berdasarkan metode tinggi 14

subjektif yang dirasakan


responden

Variabel Independen
Kkal
1 Asupan Energi yang diperoleh dari Kuesioner Perhitungan Ordinal
makanan makanan, minuman dan recall 24 recall 2 x 24 1. Sesuai standar AKG
suplemen yang dikonsumsi jam jam 2. Tidak sesuai standar
AKG16
11

oleh karyawan selama satu


hari dan dilakukan
pengukuran sebanyak 2
kali dalam hari yang
berlainan
1. <30% tidak terjadi Ordinal
2 Beban Kerja Beban dari aktivitas fisik Stopwatch Pengukuran
kelelahan
Fisik yang diterima tenaga kerja 10 denyut nadi 2. 30 - <60%
dari pekerjaan yang istirahat dan diperlukan
dilakukan denyut nadi perbaikan
3. 60 - <80 Kerja
kerja
dalam waktu singkat
4. 80 - <100%
Diperlukan tindakan
segera
5. >100% Tidak
diperbolehkan
beraktivitas14
1. Sesuai nilai ambang Ordinal
3 Suhu Ruangan Suhu beban panas yang Temperatur Melakukan
batas
dapat diterima oleh tubuh e ruangan pengukuran 2. Tidak sesuai nilai
dalam ruangan suhu ambang batas17
12

3.3 Hipotesis Penelitian


3.3.1. Adanya hubungan antara ada asupan makanan dengan tingkat kelelahan
kerja pada perawat di RSIA Kenari Graha Medika.
3.3.2. Adanya hubungan antara beban kerja fisik dengan tingkat kelelahan kerja
pada perawat di RSIA Kenari Graha Medika.
3.3.3. Adanya hubungan antara suhu lingkungan dengan tingkat kelelahan kerja
pada perawat di RSIA Kenari Graha Medika.
BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal Maret hingga Mei 2019. Lokasi penelitian
dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kenari Graha Medika.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi

Populasi yang akan diambil adalah seluruh perawat RSIA Kenari Graha Medika
yaitu ---- orang.

4.3.2 Sampel

4.4 Pengumpulan Data

4.4.1 Data primer

Data primer dikumpulkan dengan cara pengukuran langsung untuk data beban
kerja fisik dan suhu lingkunga. Dilakukan juga pembagian kuesioner food recall
untuk mengetahui asupan makanan dan kuesioner IFRC untuk mengetahui tingkat
kelelahan kerja .

4.5 Rencana Analisis data

13
DAFTAR PUSTAKA
1. Sagherian K, Clinton ME, Abu-Saad Huijer H, Geiger-Brown J. Fatigue,
Work Schedules, and Perceived Performance in Bedside Care Nurses.
Work Heal Saf. 2017;
2. Jones G, Hocine M, Salomon J, Dab W, Temime L. Demographic and
occupational predictors of stress and fatigue in French intensive-care
registered nurses and nurses’ aides: A cross-sectional study. Int J Nurs Stud
[Internet]. 2015 Jan 1 [cited 2019 Feb 15];52(1):250–9. Available from:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0020748914002016?via
%3Dihub
3. Dewi AC, Surono A. Stres kerja , usia , dan lama layanan dengan kelelahan
kerja pada perawat di rumah sakit jiwa Grhasia Yogyakarta.
4. Perwitasari D, Rohim A. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan
Kerja Subyektif Pada Perawat Di Rsud Dr. Mohamad Soewandhie
Surabaya. Indones J Occup Saf , Heal Environ [Internet]. 2014;1, No. 1:15–
23. Available from: http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
kklkd52e1963602full.pdf
5. ILO. Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Muda [Internet].
Kantor Perburuhan Internasional , CH- 1211 Geneva 22, Switzerland.
2018. 2-3 p. Available from: http://www.oit.org/wcmsp5/groups/public/---
asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_627174.pdf
6. Kevin RA Joelian. Rahayu, Mira dan Mufidah I. Pengukuran Kelelahan
Kerja Menggunakan Metode Pada Perawat Di Paviliun Anak Rumah Sakit
Xyz Work Fatigue Measurement Using Bourdon Wiersma Method To
Reduce the Work Fatigue on Nurse on Children Pavilion in Xyz Hospital.
e-Proceeding Eng. 2015;2(2):4800–7.
7. Hardoko E. Jumlah Karyawan di Jepang yang Tewas Akibat Kelelahan
Bekerja Meningkat - Kompas.com [Internet]. Kompas. 2016 [cited 2019
Feb 15]. Available from:
https://internasional.kompas.com/read/2016/04/05/05300021/Jumlah.Karya
wan.di.Jepang.yang.Tewas.Akibat.Kelelahan.Bekerja.Meningkat
8. Ministry of Health. Data dan Informasi - Profil Kesehatan Indonesia (Data

14
15

and Information - Indonesia Health Profil). 2018;1–184. Available from:


http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-
2017.pdf
9. Nurse Fatigue and Patient Safety [Internet]. [cited 2019 Feb 15]. Available
from: www.cna-aiic.ca
10. Hendriyanti RN. Analisis hubungan antara faktor pekerjaan dan non
pekerjaan dengan kelelahan kerja pada perawat unit rawat inap RSUD kota
Depok tahun 2016 = Analysis of the relationship between work factor and
non work factors with work fatigue in nurses hospitality care unit at RSUD
Depok City year 2016. 2016;2016.
11. Kesehatan K. HASIL UTAMA RISKESDAS 2018. 2018;
12. Sunaryo WK. Ergonomi dan K3. 2nd ed. Latifah P, editor. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya; 2016.
13. Lilihaningtyas G. Hubungan Tekanan Panas dan Beban Kerja dengan
Kelelahan Pekerja. Universitas Indonesia; 2010.
14. Tarwaka. Ergonomi Industri. 1st ed. Surakarta: Harapan Offset; 2013. 524
p.
15. Perwitasari D, Rohim A, Departemen T, Dan K, Kerja K, Kesehatan F.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA
SUBYEKTIF PADA PERAWAT DI RSUD DR. MOHAMAD
SOEWANDHIE SURABAYA [Internet]. [cited 2019 Feb 8]. Available
from: http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
kklkd52e1963602full.pdf
16. Kemenkes. Kecukupan, Angka Yang, Gizi Bagi, Dianjurkan Indonesia,
Bangsa. 2013;(mL):5–10.
17. KMK No. 1204 ttg Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS.pdf.

Anda mungkin juga menyukai