Kuisioner Pengukuran Kelelahan Kerja Industrial Fatique Rating Committe
Kuisioner Pengukuran Kelelahan Kerja Industrial Fatique Rating Committe
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Gizi juga merupakan salah satu faktor yang memiliki peran penting dalam
peningkatan produktivitas kerja dan menghindari pekerja dari kelelahan.8 Akan
tetapi masih banyak perusahaan yang belum menyediakan makanan secara teratur
sebagai bentuk pemenuhan gizi kerja bagi para pekerjanya. Termasuk pengelola
rumah sakit kepada perawat sebagai aset utama atau ujung tombak organisasinya.
beberapa gambaran pekerja dan tempat kerja dari tenaga paramedis RSIA Kenari
Graha Medika . Dari hasil mengisi kuesioner kelelahan dari IFRC dengan 6
perawat disana, didapat 1 orang mengalami kelelahan rendah, 3 orang kelelahan
sedang dan 2 orang kelelahan tinggi. Mereka mengeluhkan lelah karena
banyaknya kegiatan yang harus dilakukan seperti mengangkat pasien,
memandikan pasien, mendorong peralatan kesehatan, mendorong brangkar pasien,
memidahkan pasien dari tempat tidur ke kursi biasa, mengganti dan merapihkan
tempat tidur pasien, memeliharan kebersihan dan merawat pasien, mengkaji
kebutuhan pasien dan sebagainya. Didapatkan pula bahwa mereka diberikan extra
food namun masih merupakan program baru yag berlangsung sejak 2 Januari
2019.
cross sectional sasaran penelitian adalah perawat pada shift pagi. Hal itu
dilakukan karena berdasarkan hasil studi pendahuluan yang ditemukan berbagai
keluhan seperti lelah, badan terasa pegal, sulit berkonsenterasi, gastritis karena
telat makan, mudah emosi, dan mudah lupa. Data-data yang diperoleh berasal dari
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dan dikumpulkan dari
responden selama penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari perusahaan
dengan cara telaah dokumen. Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, kemudia dilakukan uji statistik untuk mengetahui hubungan antara
variabel dependen dan variabel independen
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelelahan
6
7
KERANGKA KONSEP
Faktor penyebab
kelelahan kerja : Kelelahan Kerja
1. Asupan makanan Perawat
2. Beban kerja fisik
3. Suhu
9
10
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Variabel Dependen
1 Kelelahan Kerja Suatu keadaan akibat kerja Kuesioner Menyebarkan Hasil ukur : Ordinal
dari pekerjaan yang kuesioner 1. Skor 30-52
dilakukan oleh tenaga Subjective self kelelahan rendah
2. Skor 53-75
kerja berupa penurunan rating test
kelelahan sedang
kemampuan maupun kepada 3. Skor 76-98
perasaan lelah untuk pekerja kelelahan tinggi
4. Skor 99-120
melakukan suatu kegiatan
kelelahan sangat
berdasarkan metode tinggi 14
Variabel Independen
Kkal
1 Asupan Energi yang diperoleh dari Kuesioner Perhitungan Ordinal
makanan makanan, minuman dan recall 24 recall 2 x 24 1. Sesuai standar AKG
suplemen yang dikonsumsi jam jam 2. Tidak sesuai standar
AKG16
11
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal Maret hingga Mei 2019. Lokasi penelitian
dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kenari Graha Medika.
4.3.1 Populasi
Populasi yang akan diambil adalah seluruh perawat RSIA Kenari Graha Medika
yaitu ---- orang.
4.3.2 Sampel
Data primer dikumpulkan dengan cara pengukuran langsung untuk data beban
kerja fisik dan suhu lingkunga. Dilakukan juga pembagian kuesioner food recall
untuk mengetahui asupan makanan dan kuesioner IFRC untuk mengetahui tingkat
kelelahan kerja .
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Sagherian K, Clinton ME, Abu-Saad Huijer H, Geiger-Brown J. Fatigue,
Work Schedules, and Perceived Performance in Bedside Care Nurses.
Work Heal Saf. 2017;
2. Jones G, Hocine M, Salomon J, Dab W, Temime L. Demographic and
occupational predictors of stress and fatigue in French intensive-care
registered nurses and nurses’ aides: A cross-sectional study. Int J Nurs Stud
[Internet]. 2015 Jan 1 [cited 2019 Feb 15];52(1):250–9. Available from:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0020748914002016?via
%3Dihub
3. Dewi AC, Surono A. Stres kerja , usia , dan lama layanan dengan kelelahan
kerja pada perawat di rumah sakit jiwa Grhasia Yogyakarta.
4. Perwitasari D, Rohim A. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan
Kerja Subyektif Pada Perawat Di Rsud Dr. Mohamad Soewandhie
Surabaya. Indones J Occup Saf , Heal Environ [Internet]. 2014;1, No. 1:15–
23. Available from: http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
kklkd52e1963602full.pdf
5. ILO. Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Muda [Internet].
Kantor Perburuhan Internasional , CH- 1211 Geneva 22, Switzerland.
2018. 2-3 p. Available from: http://www.oit.org/wcmsp5/groups/public/---
asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_627174.pdf
6. Kevin RA Joelian. Rahayu, Mira dan Mufidah I. Pengukuran Kelelahan
Kerja Menggunakan Metode Pada Perawat Di Paviliun Anak Rumah Sakit
Xyz Work Fatigue Measurement Using Bourdon Wiersma Method To
Reduce the Work Fatigue on Nurse on Children Pavilion in Xyz Hospital.
e-Proceeding Eng. 2015;2(2):4800–7.
7. Hardoko E. Jumlah Karyawan di Jepang yang Tewas Akibat Kelelahan
Bekerja Meningkat - Kompas.com [Internet]. Kompas. 2016 [cited 2019
Feb 15]. Available from:
https://internasional.kompas.com/read/2016/04/05/05300021/Jumlah.Karya
wan.di.Jepang.yang.Tewas.Akibat.Kelelahan.Bekerja.Meningkat
8. Ministry of Health. Data dan Informasi - Profil Kesehatan Indonesia (Data
14
15