Makalah Healthy Nurse Fixs
Makalah Healthy Nurse Fixs
HEALTHY NURSE
Dosen Pengampuh :
Disusun Oleh :
Rahma Abelia
(PO7120122061)
Tingkat 1B
Puji syukur kehadirat Allah SWT,yang atas rahmat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah ini membahas tentang ―Healthy Nurse‖.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ismar Agustin. S.Kp,.
M.Kep selaku dosen pengampu Mata Kuliah Management Patient Safety yang
telah memberikan tugas.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
2.2.14 Worksite Wellness .................................................................... 72
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Healthy nurse atau perawat sehat didefinisikan sebagai perawat yang aktif
berperilaku menciptakan dan menjaga keseimbangan dan sinergi kesejahteraan
fisik, intelektual, emosional, sosial, spiritual, personal, dan professional. Namun,
secara keseluruhan banyak perawat tidak dalam keadaan sehat. Dikarenakan
Tidur yang kurang dan kualitas tidur yang tidak memadai dimana memberikan
dampak buruk terhadap kinerja pekerjaan mereka, serta pada keselamatan dan
keselamatan perawat itu sendiri bukan hanya itu lingkungan kerja di rumah sakit
juga berdampak pada perawat, dan selanjutnya pada kualitas pelayanan yang di
berikan. [3]
Hal ini perlu mendapat perhatian baik dari perawat maupun rumah sakit.
Jika keselamatan dan kesehatan perawat tidak diperhatikan akan terjadi
peningkatan absensi, ketidak puasan bekerja, produktifitas menurun, hilangnya
kepercayaan diri, kreatifitas dan konsentrasi perawat dalam bekerja dimana hal itu
akan berpengaruh terhadap pelayanan perawat terhadap pasien.
2
2.2 Program Healthy Nurse
Persepsi sampai saat ini penyakit jantung adalah tipikal penyakit laki-laki,
namun data-data menunjukkan telah terjadi pergeseran angka kejadian penyakit
jantung antara laki-laki dan perempuan. Angka kejadian penyakit jantung dan
stroke akhir-akhir ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara laki-laki dan
perempuan dimana terdapat kecenderungan perempuan meningkat angka
kejadiannya. Kematian akibat stroke lebih besar perempuan daripada laki-laki,
perempuan mempunyai daya hidup lebih rendah daripada laki-laki dan perempuan
mempunyai kemungkinan lebih besar mengalami serangan ulang (The 2000
victoria declaration, 2000). Sejak tahun 2004 kejadian penyakit kardiovaskular di
USA, proporsi jenis kelamin perempuan melebihi laki-laki dengan proporsi 52,9%
(AHA,2007). Data- data menunjukkan rentannya perempuan terserang penyakit
3
kardiovaskular seperti laporan dari CHS bahwa 23% perempuan umur 40 tahun
atau lebih meninggal akibat terserang penyakit jantung koroner, dibanding 18%
pada laki-laki. Risiko kematian akibat serangan stroke lebih tinggi perempuan
daripada laki-laki, 16% perempuan berisiko meninggal saat serangan stroke
dibanding laki-laki yang hanya sebesar 8% (Mosca, L. et al, 1997).
4
penelitian oleh KUsmana (2006) dimana serangan jantung lebih banyak
menyerang laki-laki daripada perempuan dengan resiko 7 kali. Faktor resiko
utama yang dapat dimodifikasi pada perempuan adalah hipertensi dan nilai
Cholesterol yang tinggi. Dua resiko utama pada laki-laki adalah hipertensi dan
rokok.
5
pada lapisan pembuluh darah (tunika intima) sebesar 50 %. Berdasarkan literatur
yang ada hal tersebut banyak disebabkan karena kebiasaan merokok dan
penggunaan kokain serta diabetes mellitus dan dislipidemia yang dianggap
merupakan faktor risiko dalam perkembangan lebih awal terjadinya
atherosclerosis.
Meskipun ada satu dasar teori mengenai efek protektif alkohol dosis
rendah hingga moderat, hal ini masih kontroversial. Alkohol dalam dosis rendah
meningkatkan trombolisis endogen, mengurangi adhesi platelet dan meningkatkan
kadar HDL dalam sirkulasi, namun tidak semua literature mendukung konsep ini.
6
Hasil penelitian ini menunjukkan rendahnya konsumsi alcohol baik pada
laki-laki maupun perempuan. Hal ini menunjukkan masih tingginya nilai
keagamaan pada responden. Berdasarkan hasil penelitian, konsumsi alcohol
merupakan penyebab terkecil serangan penyakit kardiovaskular.
Hasil penelitian menunjukkan pola diet buah tidak sehat responden laki-
laki lebih besar sedangkan pada responden perempuan sebagian besar pola diet
buah sehat. Hal ini menunjukkan konsumsi buah belum menjadi kebiasaan
responden Namun demikian pola diet sayur kategori sehat sebagian besar
responden dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Pola konsumsi buah dan sayur
tidak sehat menunjukkan angka lebih rendah dibanding angka nasional. Secara
nasional konsumsi buah dan sayur tidak sehat sebesar 93,6%, hasil penelitian ini
menunjukkan diet sayur sehat dikonsumsi oleh 88%, sementara diet buah ssehat
dikonsumsi 51% responden.
Serat yang terkandung dalam buah dan sayur larut dan mengikat asam
empedu yang didalamnya terlarut lemak. Serat akan keluar bersama tinja, dengan
demikian makin banyak konsumsi buah dan sayur semakin banyak pula lemak
dan kolesterol yang dikeluarkan, dan pada akhirnya, mampu mengurangi
timbunan lemak di tubuh. Selain itu kandungan serat pada buah dan sayur sangat
bermanfaat untuk mengurangi konsumsi lemak dan gula karena perasaan kenyang.
Drapeau et al. (2004) menyatakan bahwa peningkatan konsumsi sayuran dan buah
dapat menurunkan berat badan dan lemak seseorang. Hasil penelitian sebelumnya
menunjukkan ada hubungan antara konsumsi buah dengan obesitas. Konsumsi
buah tidak sehat cenderung tidak mengalami obesitas (Rosjidi, 2012).
Pola diet tidak sehat terdapat pada 12,5% responden perempuan dan
11,4% pada responden laki-laki. SEmentara diet buah tidak sehat laki-laki lebih
banyak disbanding perempuan. Temuan penelitian ini menggambarkan pola
konsumsi sayur kategori sehat sangat tinggi, hal ini didukung data mayoritas
pekerjaan responden adalah petani memungkinkan konsumsi sayur lebih sering.
7
Promosi konsumsi buah harus digalakkan oleh pemerintah sehubungan dengan
rendahnya perilaku konsumsi buah masyarakat.
Aktivitas fisik dan olah raga telah diketahui mempunyai banyak manfaat.
Kaplan (1994) menjelaskan beberapa riset memberikan bukti secara tidak
langsung efek perlindungan gerak badan aerobik terhadap PKJ dengan
memberikan pengaruh pada pengurangan berat badan, hipertensi, lipid darah,
toleransi glukosa dan peningkatan cara hidup sehat. Individu yang aktif secara
fisik biasanya lebih kurus daripada individu yang banyak duduk. Aktivitas fisik
kategori sedang dan berat mampu memberikan efek perbaikan sistem
kardiovaskular, dengan cara membakar cadangan lemak di tubuh. Olah raga
teratur mampu membakaran kalori sehingga memacu insulin untuk metabolisme
glukosa. Pada penderita jantung, olah raga sangat bermanfaat karena dapat
membakar lemak sehingga risiko penumpukan kolesterol dapat dikontrol.
Olahraga juga dikaitkan dengan peran obesitas pada hipertensi. Kurang
melakukan olahraga akan meningkatkan kemungkinan timbulnya obesitas dan jika
asupan garam juga bertambah akan memudahkan timbulnya hipertensi. Hasil
penelitian juga menunjukkan inaktivitas fisik merupakan faktor resiko ke 9
8
(35,7%) penyakit kardiovaskular pada perempuan. Hal ini berbeda pada laki-laki,
dimana inaktivitas fisik merupakan faktor resiko ke 11 (13,6%).
9
sesuai pembuluh darah terkait dan denyut jantung. Tekanan darah pada arteri
besar bervariasi menurut denyutan jantung. Tekanan ini paling tinggi ketika
ventrikel berkontraksi (tekanan sistolik) dan paling rendah ketika ventrikel
berelaksasi (tekanan diastolik). Hipertensi terjadi karena desakan darah yang
berlebihan dan hampir konstan pada arteri. Hipertensi juga disebut dengan
tekanan darah tinggi, dimana tekanan tersebut dihasilkan oleh kekuatan jantung
ketika memompa darah sehingga hipertensi ini berkaitan dengan kenaikan tekanan
sistolik dan tekanan diastolik. Standar hipertensi adalah sistolik >=140 mmHg dan
diastolik >=90 mmHg.
10
mata, ginjal, otak dan jantung, sehingga terjadi aterosklerosis hebat. Kelebihan
berat badan, usia lanjut, konsumsi karbohidrat berlebih, kerusakan pancreas
merupakan penyebab tejadinya penyakit DM. Penyakit DM yang tidak terkontrol
menyumbang 80% angka kematian akibat PJK dan stroke (Kusmana, 2006).
Tingginya gula darah sangat erat hubungannya dengan obesitas, hipertensi dan
dislipid. Gula darah yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan lapisan endotel
pembuluh darah yang berlangsung secara progresif.
11
- Perbedaan Prevalensi lemak darah
Lemak darah terdiri atas LDL, HDL, total Cholesterol, dan Trigliserida.
Kadar lemak terutama Kolesterol di dalam tubuh terutama berasal dari proses
sintesis di dalam hati. Sumber utama berasal dari karbohidrat, Protein atau lemak.
Jumlah yang disintesis tergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah diperoleh
dari makanan. Kolesterol hanya terdapat di dalam makanan asal hewan. Sumber
utama kolesterol adalah hati, ginjal, dan kuning telur. Setelah itu daging, susu
penuh dan keju serta udang dan kerang (Sunita, 2004). Peningkatan kadar lemak
darah merupakan masalah pada masyarakat modern. Peningkatan kadar lemah
darah merupakan cerminan dari tingginya asupan lemak dalam makanan.
Kolesterol menjadi permasalahan besar yang berhubungan dengan risiko PJK.
Peningkatan kadar kolesterol darah yang disertai faktor risiko lain seperti
hipertensi dan merokok menjadikan risiko PJK lebih besar lagi (Kusmana, 2006).
Kadar LDL kolesterol 100-129 mg/dl dikatakan di atas normal, kadar total
kolesterol 200-239 mg/dl borderline high dan kadar HDL kolesterol diatas 60
mg/dl tinggi. Konsentrasi LDL memiliki sensitifitas 47% untuk memprediksi
angka kematian setelah 10 tahun pada penderita PJK (Sargowo, D., 2003).
LDL tinggi dan Trigliserida tinggi merupakan dua komponen lemak darah
dengan kejadian lebih tinggi perempuan dibanding laki-laki. Sedangkan pada
HDL rendah dan Cholesterol tinggi lebih tinggi laki-laki dibanding perempuan.
Hasil penelitian menggambarkan LDL dan Cholesterol tinggi merupakan dua
komponen lemak dengan proporsi tinggi pada perempuan, masing-masing 41,1%
dan 35,7%, sedangkan pada laki-laki Cholesterol tinggi dan HDL rendah
merupakan resiko utama pada komponen lemak darh masing-masing 61,4% dan
56,8%. Hasil ini menggambarkan pada kedua kelompok sama-sama beresiko
tinggi.
Kolesterol LDL yang tinggi dalam darah akan sangat mudah berubah
bentuk dan sifatnya sehingga akan di anggap sebagai benda asing oleh tubuh dan
akan di fagositosis oleh sel-sel makrofag yang berperan untuk mengeluarkan zat-
12
zat yang sudah tidak berguna lagi atau bahaya bagi tubuh. Sel-sel makrofag ini
akan berubah menjadi sel-sel busa (foam cell) yang dapat mengendap pada lapisan
dinding pembuluh darah arteri dan bentuk sumbatan-sumbatan. Proses
penyumbatan ini kemudian dikenal sebagai arteroskleroris. Dari arterosklerosis
yang terjadi pada pembuluh darah inilah kemudian berlanjut menjadi PJK
(Waspadji, dkk., 2003:146)
b. Rutin berolahraga
13
bersepeda bersama kelauarga, untuk menjaga kesehatan jantung dan organ tubuh
lainnya.
Makanan asin dan gurih memang nikmat, tapi jika berlebihan bisa
menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang merupakan salah satu faktor
risiko penyakit jantung. Saat tekanan darah Anda tinggi, kerja jantung dalam
memompa darah akan semakin berat dan ini bisa mengganggu kesehatan jantung.
Batas asupan garam (natrium) per hari bagi untuk orang berusia 19-49 tahun
adalah 1500 mg. Anda bisa mengurangi garam dengan membatasi penggunaan
garam saat memasak. Selain itu, batasi juga makanan tinggi garam yang sudah
dikemas, seperti daging sapi asap, snack, dan junk food. Agar masakan tetap
sedap, Anda bisa mengganti garam dengan rempah sehat, seperti bawang putih,
bawang merah, atau lada.
d. Cukup tidur
Cara menjaga kesehatan jantung yang perlu Anda lakukan adalah menjaga
kualitas tidur Anda. Jangan biasakan tidur larut malam dan bangun siang hari,
atau begadang tanpa tujuan yang jelas. Perlu diketahui bahwa tidur adalah waktu
bagi tubuh Anda untuk beristirahat. Jika Anda sering tidur larut malam atau
kebiasaan begadang, maka jam biologis tubuh akan rusak. Kondisi ini bisa
menyebabkan tekanan darah menjadi naik dan peradangan, sehingga bisa
meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi, cobalah untuk tidur lebih awal dan
bangun pagi hari setiap hari, sekalipun Anda sedang libur. Jauhkan segala hal
yang dapat mengganggu tidur Anda pada malam hari, seperti main ponsel atau
menonton tv. Pastikan Anda tidur setidaknya 7-8 jam per hari.
14
dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jantung (pembuluh
jantung koroner).
2. Hindari obat-obatan dan zat yang bisa merusak otot jantung, misalnya
kurare (Semacam pelemas otot, seperti pada bisa ular), sianida dan
alkohol.
3. Berkaitan dengan system penghantar araf jantung, saraf jantung bias rusak
oleh virus-virus dan zat-zat tertentu seperi Pb (timah hitam).
4. Kuman tertentu dapat merusak katup jantung, seperti kuman Beta
streptococcus haemoliticus. Kuman ini biasanya terdapat di tenggorokan.
Jika tidak diberi antibiotik yang cukup.(dr. Djoko Maryono,2008)
2.2.2 Nutrition
A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi
merupakan kebutuhan utama pasien kritis dan nutrisi enteral lebih baik dari
parenteral karena lebih mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan nutrien
oleh tubuh lebih efisien.
B. Jenis-jenis Nutrisi
15
Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi, membantu
―membakar‖ nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh kita, dan memperbaiki
jaringan. Berbagai jenis nutrisi ialah Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin,
Mineral dan Air.
1. Protein
Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit. Bahkan
dalam setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein . Protein mempunyai banya
fungsi, antara lain adalah membantu memecah nutrisi untuk menjadi energi,
sebagai struktur bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan racun.
Protein terdiri dari blok bangunan yang disebut asam amino. Tubuh kita
dapat memproduksi beberapa asam amino. Protein yang kita peroleh dari daging
dan produk hewani lainnya mengandung semua asam amino yang kita butuhkan.
Protein dari daging dan produk hewani yang lain juga disebut sebagai protein
lengkap. Berbeda dengan dengan protein Nabati yang tidak mengandung semua
asam amino yang kita butuhkan, untuk melengkapi asam amino yang kita
butuhkan kita perlu mengkonsumsi beberapa makanan nabati agar kita
memperoleh asam amino yang lengkap yang kita butuhkan.
Beberapa Sumber protein yang sangat baik baik antara lain meliputi, Ikan,
kerang, Daging unggas, Daging merah (sapi, babi, domba), Telur, Kacang-
kacangan, Selai kacang, Biji bijian Produk dari kedelai (tahu, tempe, burger
vegetarian), Susu dan produk terbuat dari susu (keju, keju cottage, yoghurt)
2. Karbohidrat
16
juga disebut dengan gula tambahan. Gula yang kita dapatkan secata alami
maupun yang didapat dari gula tambahan Semuanya dapat diubah menjadi
glukosa, atau zat gula darah. Sel-sel kita membakar glukosa dan
menjadikan energi.
Zat tepung. Zat tepung di dalam tubuh kita dipecah menjadi gula. Zat
tepung dapat ditemukan dalam sayuran tertentu, seperti kentang, buncis,
kacang polong, dan jagung. Ia juga ditemukan dalam roti, sereal, dan biji-
bijian.
Serat . Serat adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna oleh tubuh
kita. Serat melewati tubuh kita tanpa dipecah menjadi gula. Meskipun
tubuh kita tidak mendapatkan energi dari serat, kita masih perlu
mengkonsumsi serat untuk tetap sehat. Serat membantu menyingkirkan
lemak berlebih dalam usus, yang membantu mencegah penyakit jantung.
Serat juga membantu mendorong makanan melalui usus, yang membantu
mencegah sembelit. Makanan tinggi serat ialah buah-buahan, sayuran,
kacang-kacangan, kacang polong, biji-bijian, dan gandum makanan
(seperti roti gandum, oatmeal, dan beras merah).
3. Lemak
Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga membutuhkan Lemak. Lemak
memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, memproduksi zat zat yang
dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu tubuh menyerap vitamin tertentu dari
makanan. Tidak semua makanan berlemak baik untuk kesehatan kita. Lemak yang
baik untuk kita konsumsi adalah lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated ) dan
lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). Dengan mengkonsumsi lemak tak jenuh
kita dapat meminimalisir akan terserang penyakit jantung.
Beberapa makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal antara lain
adalah, Minyak zaitun, Minyak kacang, Minyak canola, dan Alpukat. Dan
beberapa makanan yang memiliki kandungan lemak tak jenuh jamak tinggi antara
lain adalah minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai. Jenis lemak
17
yang kurang baik untuk kesehatan kita adalah lemak jenuh dan trans yang dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan penumpukan zat
lemak dalam arteri yang dapat menghambat aliran darah yang kaya oksigen ke
jantung kita. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko stroke dengan
menyebabkan penumpukan zat lemak yang sama dalam arteri yang menjadi
saluran aliran darah ke otak kita.
Sama halnya dengan lemak jenuh dan lemak trans. Kolesterol juga kurang
baik bagi kesehatan kita, yang juga dapat meningkatkan resiko serangan jantung.
Kolesterol juga dapat kita temukan daging merah (sapi, babi, domba) dan daging
unggas. Meskipun lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh jamak baik untuk
kesehatan kita, namun kita tetap teratur dalam mengkonsumsi lemak tersebut.
Karena jika lemak terus bertambah maka tubuh kita akan mengalami kegemukan
yang dapat beresiko terserang penyakit lain seperti diabetes dan obesitas.
4. Vitamin
18
Vitamin B1. Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam mencerna
karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem saraf. Vitamin B1 dapat kita
temukan pada makanan seperti hati, kacang, sereal, roti, dan susu.
Vitamin B2. Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit kita. Untuk
memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa mengkonsumsi Hati, telur, keju,
susu, makanan hijau , kacang polong, dan gandum.
Vitamin B12. Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah
merah dan sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12 dapat kita temukan
pada Susu, telur, hati, unggas, kerang, sarden, dan telur.
19
Vitamin D. Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan tulang. Untuk
memenuhi kebutuhan vitamin D kita cukup berjemur atau terkena sinar matahari
selama 5- 30 menit minimal 2 kali dalam seminggu. Selain itu kita juga bisa
mengkonsumsi makanan antara lain seperti Hati dan Susu.
5. Mineral
Sama halnya dengan vitamin, mineral adalah zat yang ditemukan dalam
makanan yang dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada dua
jenis mineral: macrominerals dan jejak mineral. Macrominerals adalah mineral
yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang lebih besar, yaitu kalsium, fosfor,
magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Sedangkan jejak mineral terdiri dari
besi, tembaga, yodium, seng, fluorida, dan selenium.
6. Kalsium.
7. Khlorida.
20
Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita.
Klorida terkandung dalam Garam, rumput laut, gandum, tomat, selada, seledri,
buah zaitun, sarden, daging sapi, dan keju.
8. Tembaga.
9. Fluoride.
Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi. Kopi dan dan teh
merupakan makanan yang mengandung flouride.
10. Yodium.
Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan oksigen ke seluruh
jaringan tubuh serta membantu menjalankan fungsi otot. Untuk memenuhi
kebutuhan zat besi kita dapat mengkonsumsi Daging merah, unggas, ikan, hati,
tepung kedelai, telur, kacang-kacangan, kacang polong, bayam, lobak hijau,
kerang, dan sereal.
12. Magnesium.
13. Fosfor.
21
Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi untuk membentuk
tulang dan gigi serta untuk memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Fosfor
dapat kita temukan pada makan antara lain Susu, yoghurt, keju, daging merah,
unggas, ikan, telur, kacang-kacangan, dan kacang polong.
14. Kalium.
15. Selenium.
16. Sodium.
18. Air
22
Air adalah bagian penting dari tubuh kita. Bahkan lebih dari 60 persen
tubuh kita terdiri dari air.Beberapa fungsi
C. Fungsi Nutrisi
23
Determinan kesehatan wanita berkaitan dengan apa yang dinamakan
dengan seks dan gender. Seks merupakan pembagian manusia menjadi laki-laki
atau perempuan secara biologis, sedangkan gender merupakan posisi atau
pencirian sosial melalui atribut-atribut yang sering didukung oleh nilai atau sistem
dan simbol di masyarakat, atau bisa diartikan juga sebagai penggambaran
seseorang secara sosial atas kondisi biologisnya. Contoh seks adalah perempuan
memiliki ovarium dan mengalami menstruasi, sedangkan gender, misalnya adalah
perempuan memiliki karakter yang lemah lembut. Seks merupakan bawaan lahir
yang tidak dapat diubah, sedangkan gender merupakan hal yang dibentuk oleh
sosial dan dapat diubah. Seks bersifat universal sedangkan gender dapat berbeda-
beda di tiap tempat dan waktu. Lebih lanjut, determinan kesehatan bisa
berhubungan dengan hanya seks saja atau gender saja atau juga kombinasi dari
keduanya.
a. Determinan Biologis
b. Determinan Sosial
24
laki-laki dan perempuan, biasanya yang merugikan pihak perempuan. Beberapa
contoh determinan sosial di antaranya adalah pertama, keinginan keluarga untuk
memiliki anak laki-laki sebagai anak pertama, untuk itu beberapa keluarga
menggunakan sonogram dan mengaborsi jika bayi pertamanya adalah perempuan.
Kedua, pemberian baik asi maupun makan bergizi yang lebih banyak
diperuntukkan bagi laki-laki, hal ini menyebabkan gizi buruk yang dapat membuat
wanita menjadi rentan terkena penyakit. Ketiga, status sosial wanita yang rendah
atau dominasi pria di masyarakat yang dapat menyebabkan wanita tidak dapat
mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa izin suami atau kerabat laki-lakinya atau
juga yang lebih parah dapat menyebabkan kekerasan pada wanita secara fisik dan
seksual. Keempat, status wanita yang rendah juga ekspektasi masyarakat pada
wanita dapat menyebabkan tingkat stress yang tinggi.
Sering menjadi pertanyaan mengapa fokus pada kesehatan wanita. Hal ini
disebabkan oleh karena wanita dan anak perempuan memiliki kebutuhan
Kesehatan khusus. Kebutuhan yang dimaksudkan adalah adanya kondisi yang
hanya dialami perempuan dan berdampak negatif terhadap kesehatan. Beberapa
contoh dari kondisi yang dimaksud adalah seperti kehamilan dan persalinan, hal
ini bukan sebuah penyakit, tetapi merupakan proses fisiologis dan sosial normal
yang membawa risiko Kesehatan sehingga mereka memerlukan perawatan
kesehatan. Masalah kesehatan dapat terjadi baik pada pria maupun wanita, tetapi
karena memiliki dampak yang lebih besar atau berbeda pada wanita, tantangan
tersebut memerlukan respons yang disesuaikan secara khusus dengan kebutuhan
wanita. Kondisi lain yang dapat mempengaruhi pria dan wanita secara kurang
lebih sama, tetapi wanita menghadapi kesulitan yang lebih besar dalam
mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan. Selain itu, ketidaksetaraan
berbasis gender atau jenis kelamin seperti dalam pendidikan, pendapatan dan
pekerjaan dapat membatasi kemampuan wanita untuk melindungi kesehatan
mereka dan mencapai status kesehatan yang optimal. Wanita biasanya hidup lebih
25
lama dibanding pria, rata-rata enam hingga delapan tahun lebih lama. Perbedaan
ini disebabkan oleh keunggulan biologis yang terdapat pada wanita. Hal tersebut
juga mencerminkan perbedaan perilaku antara pria dan wanita.
Kesehatan wanita pada masa reproduksi atau masa subur (antara usia 15-
49 tahun) tidak hanya berdampak pada kesehatan mereka tetapi juga berdampak
pada kesehatan dan pekembangan generasi penerus. Di negara berkembang,
komplikasi kehamilan dan persalinan merupakan penyebab utama kematian pada
wanita muda usia antara 15 sampai 19 tahun. Transisi demografis ditandai dengan
angka kematian yang lebih rendah pada anak-anak di bawah lima tahun dan
penurunan angka kesuburan yang mengakibatkan populasi yang menua. Jumlah
rata-rata anak per wanita telah turun secara global dari 4,3 selama awal 1970-an
menjadi 2,6 pada 2005-2010. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh
karena meningkatnya penggunaan kontrasepsi. Eratnya hubungan antara KB.
berikut yang merupakan hasil analisis terha
]\dap proporsi kematian ibu usia 15-49
tahun dan angka prevalensi KB di 172 negara di dunia. Semakin tinggi angka
prevalensi KB di suatu negara maka semakin rendah proporsi kematian ibu di
negara tersebut.
26
wanita di rumah tangga termiskin melaporkan lebih banyak gangguan kesehatan
mental daripada wanita di Negara terkaya, namun sebagian kecil dari mereka
menerima perawatan. Permasalahan kekerasan terhadap perempuan ternyata tidak
hanya terjadi di Negara-negara berkembang, tetapi juga di Negara-negara maju.
Pada tahun 2010, data WHO menunjukkan bahwa secara umum 1 dari 3
perempuan di dunia mengalami kekerasan. Jika dilihat menurut wilayah, terlihat
bahwa prevalensi kekerasan terhadap perempuan di Negara-negara berkembang
cenderung lebih tinggi dibandingkan Negaranegara maju. Meskipun demikian,
ternyata prevalensi kekerasan terhadap perempuan di Negara maju cukup tinggi
yakni sekitar 25 persen.
27
kurang dari 60%, maka dikategorikan berpengetahuan kurang. Hasilnya adalah
sebagian besar responden mempunyai sikap yang baik tentang kesehatan
reproduksi, yaitu sebesar 60% di Kecamatan Tegalsari dan 61 % di Kecamatan
Tandes. Berdasarkan uji Chi-Square, yang berusaha melihat ada atau tidaknya
perbedaan pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi berdasarkan
daerah responden, didapatkan bahwa responden dari daerah urban yaitu
Kecamatan Tegalsari ratarata mempunyai sikap tentang kesehatan reproduksi
yang sama dengan responden dari daerah sub urban yaitu Kecamatan Tandes
dengan tingkat kemaknaan (p) = 0,748.
28
China Kebut Pembuatan Vaksin Corona
Sebagian besar disebabkan oleh merokok, namun kanker paru juga terjadi pada
orang yang tidak pernah merokok dan pada orang yang tidak pernah terpapar asap
rokok dalam waktu lama. Selain merokok, paparan asap rokok, paparan asbes atau
radon dan polusi udara juga dapat menyebabkan perkembangan kanker paru.
Kanker prostat
Kanker prostat adalah penyebab kematian kedua pada pria setelah kanker paru.
Namun penyakit ini dapat diobati jika ditemukan pada tahap awal. Tantangannya
adalah kanker prostat tidak menunjukkan gejala sampai menyebar ke bagian lain
dari tubuh.
Stroke
Stroke berkembang ketika ada gangguan yang tak terduga dan tiba-tiba dalam
suplai darah. Ini dapat berkembang sebagai akibat dari masalah jantung,
penyumbatan arteri karena kolesterol dan penyalahgunaan zat. Stroke dapat
bervariasi tergantung intensitas, di mana strok mini sering tidak menyebabkan
kerusakan permanen dan dapat sembuh sendiri dalam waktu 24 jam. Sedangkan
yang parah dapat mengakibatkan kematian. Tingkat kejadian strok adalah 1,25
kali lebih besar terjadi pada pria dibanding wanita.
Depresi
Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum dan 300
juta orang di dunia memerangi depresi setiap hari. Depresi dapat meningkatkan
risiko seseorang untuk mengembangkan pikiran bunuh diri dan melukai diri
sendiri. Sebuah penelitian telah mengaitkan kanker paru dengan depresi, di mana
beberapa tanda dan gejala fisik, termasuk batuk, mengi, penurunan berat badan,
insomnia, kelelahan, dan nyeri dada, dapat mengganggu kualitas hidup dan
menyebabkan gangguan depresi.
29
Sebuah studi menghubungkan perkembangan umum penyakit hati pada pria
dengan alkohol dan penggunaan tembakau. Laporan menunjukkan bahwa pria
memiliki risiko tingkat kematian akibat alkohol dan menjalani perawatan di
rumah sakit lebih tinggi dibandingkan wanita. Konsumsi alkohol yang berlebihan
juga dapat meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, hati,
dan kanker usus besar, serta disfungsi ereksi dan ereksi, masalah kesehatan umum
lainnya yang dilaporkan pada pria.
Disfungsi ereksi
Disfungsi ereksi dilaporkan terjadi pada dua pertiga pria yang berusia lebih tua
dari 70 tahun dan hingga 39 persen pria 40 tahun. Pria dengan disfungsi ereksi
juga dilaporkan mengalami depresi. Disfungsi ereksi paling sering disebabkan
oleh aterosklerosis, yang menyebabkan serangan jantung dan strok dan dokter
menganggap disfungsi ereksi sebagai tanda peringatan dini untuk penyakit
kardiovaskular.
Diabetes
Diabetes mellitus atau diabetes adalah kondisi kronis yang terjadi ketika pancreas
tidak menghasilkan insulin yang cukup. Jika tidak diobati, diabetes dapat
menyebabkan kerusakan saraf dan ginjal, penyakit jantung dan strok, bahkan
masalah penglihatan. Untuk pria, diabetes dapat meningkatkan risiko kadar
testosteron yang lebih rendah, kehilangan massa otot dan impotensi seksual, yang
pada gilirannya menyebabkan depresi atau kecemasan. Meskipun tidak ada obat
permanen untuk diabetes, namun penyakit ini dapat dijaga dengan campuran gaya
hidup sehat, olahraga dan obat-obatan.
30
masyarakat dan tokoh agama akan pentingnya sikap pria dalam kesehatan
reproduksi. Dapat pula dengan memperbaiki isi informasi pada buku, majalah,
film, sinetron, dan lain-lain yang mengemukakan tentang sub ordinasi perempuan.
Gejala penyakit kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis
atau organ tubuh yang terserang yaitu:
31
kanker yang sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan
atau kecemasan.
a. Faktor keturunan
Faktor genetic menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya.
c. Faktor prilaku
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama
kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan
kanker adalah Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar)
meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung. Minuman yang mengandung
alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap kanker kerongkongan Zat
pewarna makanan Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada
makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb. Berbagai makanan
(manis.tepung) yang diproses secara berlebihan
32
Faktor – faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker
a) Bahan Kimia
Zat-zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan berbagai jenis kanker
pada perokok dan perokok pasif (orang bukan perokok yang tidak sengaja
menghirup asap rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama. Bahan kimia
untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan
kemungkinan seorang pekerja industri menderita kanker.
Sinar ultra violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker kulit.
Sinar radio aktif sinar X yang berlebihan atau sinar radiasi dapat menimbulkan
kanker kulit dan leukemia.
c) Virus
Beberapa jenis virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel
kanker. Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik.
d) Hormon
Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah
mengatur kegiatan alat-alat tubuh dari selaput tertentuPada beberapa penelitian
diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat
menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti payudara,
rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria)
e) Makanan
Zat atau bahan kimia yang terdapat pada makanan tertentu dapat menyebabkan
timbulnya kanker misalnya makanan yang lama tersimpan dan berjamur dapat
tercemar oleh aflatoxin. Aflatoxin adalah zat yang dihasilkan jamur Aspergillus
Flavus yang dapat meningkatkan resiko terkena kanker hati.
33
D. Cara pemeriksaan dan pengobatan kanker
1. Rontgen
2. Mamografi (rontgen khusus untuk payudara)
3. Ultrasonografi / USG (memotret alat tubuh bagian dalam)
4. Endoskopi (peneropongan alat tubuh bagian dalam)
5. Kolposkopi (peneropongan leher rahim)
6. Laparoskopi (peneropongan rongga perut)
7. Pemotretan lapisan-lapisan tubuh dengan alat CT Scan, MRI (Magnetic
Resonance Imaging)
8. Pengobatan kanker terdiri dari salah satu atau kombinasi dari beberapa
prosedur berikut:
Pembedahan (operasi)
Penyinaran (Radio-terapi)
Pemakaian obat-obat pembunuh sel kanker (sitostatika/kemoterapi)
Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi)
Pengobatan dengan hormone
Transplantasi organ.
Stem Cell
Hasil pengobatan terutama tergantung pada stadium atau tingkat kanker.
E. Proses penyebaran kanker ke bagian lain tubuh
34
kanker paru-paru. Meskipun sebagian besar kanker berkembang dan menyebar
dengan cara ini (melalui organ)namun kanker darah seperti leukemia tidak.
Mereka mempengaruhi darah dan organ- organ yang membentuk darah dan
kemudian menginvasi jaringan di dekatnya.
Sebagian besar jenis kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat
sejak usia muda dan menghindari faktor-faktor penyebab kanker. Meskipun
penyebab kanker secara pasti belum diketahui, setiap orang dapat melakukan
upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan menghindari penyebab kanker:
o Mengenai makanan
o Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan
o Lebih banyak makan makanan berserat.
o Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan,
beberapa kali sehari
o Lebih banyak makan makanan segar
o Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu
lama Membatasi minuman alcohol
o Mengenai Perilaku
o Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual
o Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok: berhenti merokok
o Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress
o Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.
2.2.6 Happiness
A. Pengertian Kebahagiaan
35
sekarang, dan masa depan. Emosi positif yang terhubung dengan masa lalu berupa
kepuasan, pemenuhan, kebanggaan, dan ketenangan. Untuk emosi pada masa
sekarang berkaitan terhadap kesenangan. Sedangkan emosi positif yang berkaitan
akan masa depan lebih mengacu terhadap harapan, optimisme, keyakinan, dan
kepercayaan. Pada tingkat yang lebih tinggi kesenangan berasal dari bentuk
kegiatan yang kompleks dan menimbulkan suatu perasaan bahagia.
B. Aspek-Aspek Kebahagiaan
36
problem psikologis, kemampuan dalam memecahkan masalah secara
adaptif, dan sehat secara fisik maupun non-fisik.
2. Keterlibatan penuh. Keterlibatan penuh sama artinya dengan melibatkan
diri dan jiwa secara menyeluruh dalam pekerjaan yang ditekuni. Tidak
berpacu hanya kepada karir namun juga pada aktivitas lain tertentu seperti
hobi dan aktivitas bersama keluarga. Keterlibatan penuh membutuhkan
partipasi aktif dari orang yang bersangkutan baik fisik, pikiran maupun
hati.
3. Temukan makna dalam keseharian. Apapun yang dilakukan seseorang
dalam kondisi bahagia pasti akan selalu menemukan makna atau segala
bentuk hikmah dari setiap aktivitas dalam kesehariannya tanpa terkecuali.
Kebahagiaan tidak selalu diperoleh dari peristiwa besar atau
keberuntungan yang sesekali terjadi, melainkan dari keseharian dalam
hidup. Dengan menemukan makna dalam hal-hal kecil, indahnya dapat
terasa di sepanjang hidup.
4. Optimis namun tetap realistis. Orang yang optimis cenderung lebih
bahagia. Memiliki harapan dan impian yang positif dimasa depan.
Seseorang yang dinilai memiliki keyakinan atau optimis terhadap diri
sendiri mengenai kehidupan di masa yang akan mendatang, merasa puas
akan kehidupannya, dan mampu mengevaluasi diri secara positif akan
memiliki kontrol yang baik akan masa depannya. Namun untuk
mewujudkan keyakinan tersebut diperlukan suatu tindakan yang nyata
sesuai kemampuan.
5. Menjadi pribadi yang resilien. Orang berbahagia bukan berarti tidak
pernah mengalami penderitaan. Kebahagiaan tidak selalu tertuju kepada
individu yang sering mengalami hal-hal yang menyenangkan, melainkan
sejauh mana seseorang memiliki kepribadian yang resilien, yaitu suatu
kemampuan untuk bangkit dari peristiwa atau kejadian yang kurang/ tidak
menyenangkan.
C. Faktor Kebahagiaan
37
Menurut Martin Seligman, faktor-faktor kebahagiaan meliputi:
38
berhubungandengan afektif atau perasaan yang sangat menyenangkan
sampai kepada perasaan yang tidak membahagiakan.
b) Kepuasan Hidup, Kepuasan hidup merupakan kualitas dari kehidupan
seseorang yang telah teruji secara keseluruhan berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan. Kepuasan hidup merupakan hasil dari perbandingan
antara segala peristiwa yang dialami dengan apa yang menjadi tumpuan
harapan dan keinginan.
39
Argyle dan Crosland (1987) berpendapat bahwa kebahagiaan terdiridari tiga
komponen, yaitu frekuensi dari afek positif atau kegembiraan; leveldari kepuasan
pada suatu periode; dan kehadiran dari perasaan negatif sepertidepresi dan
kecemasan.
40
2.2.7 Program Recovery
41
Aspek terpenting dari recovery didefinisikan oleh setiap individu dengan
pertolongan dari pemberi layanan kesehatan jiwa an orang-orang yang sangat
penting dalam kehidupannya (Stuart, 2010). Individu menerima dukungan
pemulihan melalui aktivitas yang didefinisikan sebagai rehabilitasi, yang
merupakan proses menolong seseorang kembali kepada level fungsi tertinggi
dapat dicapai.
42
Jika work-life balance pada seseorang yang mengalami beban kerja yang
berlebih tidak dapat tercapai maka dapat menjadi salah satu pemicu timbulnya
stres kerja yang lebih cepat (Purwati, 2016) dan juga akan berdampak timbulnya
work family conflict (Kristianti, 2017). Sebaliknya pekerja yang mampu
menyeimbangi antara kehidupan kerja dan keluarga cenderung memiliki
kesejahteraan psikologis yang lebih baik (Wang & Walumba 2005; Kim, 2014)
serta meningkatkan komitmen terhadap organisasinya (Birdi, Clegg, Patterson,
Robinson, Stride, Wall & Wood, 2008). Ketika work-life balance berada pada
tingkat kepuasan yang tinggi, maka etos kerja akan menjadi lebih berkualitas
untuk memberikan kontribusi dan pelayanan terbaik(Darmawan, Ika, & Ika,
2015).
43
c. Ketegangan (strain), komponen ketegangan mencakup beberapa hal seperti
kecemasan, tekanan, kehilangan aktivitas penting pribadi serta sulit
mempertahankan atensi.
d. Energi, komponen energi digunakan sebagai cara untuk mencapai sebuah
sebuah tujuan yang diinginkan. Dalam diri manusia, energy adalah suatu
sumber terbatas. Sehingga ketika individu kekurangan energi dalam
aktivitasnya, maka mampu membuat stres menjadi tinggi.
44
Contohnya, apabila individu bahagia dengan kehidupan pribadi maka suasana hati
dan pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
45
C. Sikap. Merupakan evaluasi terhadap berbagai aspek dalam dunia sosial.
Terdapat tiga komponen di dalam sikap seperti pengetahuan,
perasaanperasaan dan kecenderungan untuk bertindak. Sikap dari masing-
masing individu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi work-
life balance.
a) Individu
1. Kepribadian. Kepribadian adalah akumulasi dari berbagai cara seorang
individu bereaksi terhadap lingkungan dan berinteraksi dengan orang
lain. Kepribadian manusia terdiri dari beberapa faktor utama yaitu
ekstraversi (tingkat kesenangan terhadap hubungan),
agreeableness/keramahan (tingkat kepatuhan terhadap orang lain),
kesadaran/sifat berhati-hati (ketekunan dan motivasi dalam mencapai
tujuan), neurotisme (ketahanan terhadap stres), dan keterbukaan terhadap
pengalaman. Ekstraversi, kesadaran, keramahan, dan keterbukaan
terhadap pengalaman berkorelasi negatif dengan work-family conflict,
sedangkan neurotisme berkorelasi positif dengan work-family conflict.
2. Psychological well-being. Psychological well-being mengacu pada sifat-
sifat psikologis yang positif seperti penerimaan diri, kepuasan, harapan,
dan optimisme. Psychological well-being berkorelasi positif dengan
work-life balance. Pekerja dengan psychological well-being yang tinggi
memiliki tingkat work-life balance yang tinggi pula.
3. Kecerdasan Emosi. Kecerdasan emosi adalah kemampuan adaptif
seseorang dalam mengenali emosi, mengekspresikan emosi, meregulasi
emosi, dan mengelola emosi diri sendiri maupun orang lain. Kecerdasan
emosi berkorelasi positif dengan work-life balance. Individu dengan
46
kecerdasan emosi yang tinggi memiliki work-life balance yang tinggi
pula.
b) Organisasi
47
6. Peran. Konflik peran, ambiguitas peran, serta jam kerja yang
berlebihan memiliki andil yang besar dalam munculnya work-life
conflict. Semakin tinggi kekacauan peran yang terjadi, semakin sulit
pula tercapainya work-life balance.
c) Lingkungan Sosial
48
being, kecerdasan emosi, jabatan, teknologi, dukungan sosial, serta keluarga, dan
juga burnout.
1. Alternating
Merupakan strategi yang dilakukan oleh seseorang dengan menyusun
kegiatan alternatif, seperti melakukan relaksasi di tengah-tengah pekerjaan
yang padat.
2. Outsourcing
Merupakan strategi yang dilakukan oleh seseorang dapat mewakili
beberapa pekerjaan yang bersifat sampingan atau menjadi prioritas kedua
namun tidak lupa memegang pekerjaan wajibnya.
3. Bundling
Merupakan strategi yang dilakukan oleh seseorang untuk melakukan
aktivitas secara bersamaan, sebagai contoh menemani anak belajar sambil
mengerjakan tugas-tugas kantor.
4. Tecflexing
Merupakan strategi yang dilakukan oleh seseorang memanfaatkan
kecanggihan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga waktu
yang digunakan bisa lebih fleksibel.
5. Simplifying
Merupakan strategi yang dilakukan oleh seseorang dalam mengurangi
beberapa pekerjaan yang kira-kira kurang diperlukan dan didasari oleh
pada kebutuhan, nilai ekonomi, serta keuntungan yang akan diperoleh
individu.
49
a. Definisi
b. Komponen ICR
c. Tim ICRA
50
d. Aspek penting ICRA
e. Tujuan ICRA
51
Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer jika
tangan tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun jika tangan
terlihat kotor
Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut
dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke
tempat sampah
Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan
melakukan kebersihan tangan setelah membuang masker
Menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang yang mengalami gejala
gangguan pernapasan
52
Tempatkan pasien/orang dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi
yang baik (memiliki jendela terbuka, atau pintu terbuka)
Batasi pergerakan dan minimalkan berbagi ruangan yang sama. Pastikan
ruangan bersama (seperti dapur, kamar mandi) memiliki ventilasi yang
baik.
Anggota keluarga yang lain sebaiknya tidur di kamar yang berbeda, dan
jika tidak memungkinkan maka jaga jarak minimal 1 meter dari pasien
(tidur di tempat tidur berbeda)
Batasi jumlah orang yang merawat pasien. Idelanya satu orang yang benar-
benar sehat tanpa memiliki gangguan kesehatan lain atau gangguan
kekebalan. Pengunjung/penjenguk tidak diizinkan sampai pasien benar-
benar sehat dan tidak bergejala.
Lakukan hand hygiene (cuci tangan) segera setiap ada kontak dengan
pasien atau lingkungan pasien. Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah
menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah dari kamar mandi, dan
kapanpun tangan kelihatan kotor. Jika tangan tidak tampak kotor dapat
menggunakan hand sanitizer, dan untuk tangan yang kelihatan kotor
menggunakan air dan sabun.
Jika mencuci tangan menggunakan air dan sabun, handuk kertas sekali
pakai direkomendasikan. Jika tidak tersedia bisa menggunakan handuk
bersih dan segera ganti jika sudah basah.
Untuk mencegah penularan melalui droplet, masker bedah (masker datar)
diberikan kepada pasien untuk dipakai sesering mungkin.
Orang yang memberikan perawatan sebaiknya menggunakan masker
bedah terutama jika berada dalam satu ruangan dengan pasien. Masker
tidak boleh dipegang selama digunakan.Jika masker kotor atau basah
segera ganti dengan yang baru. Buang masker dengan cara yang benar
(jangan disentuh bagian depan, tapi mulai dari bagian belakang). Buang
segera dan segera cuci tangan.
Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh terutama cairan mulut atau
pernapasan (dahak, ingus dll) dan tinja. Gunakan sarung tangan dan
53
masker jika harus memberikan perawatan mulut atau saluran nafas dan
ketika memegang tinja, air kencing dan kotoran lain. Cuci tangan sebelum
dan sesudah membuang sarung tangan dan masker.
Jangan gunakan masker atau sarung tangan yang telah terpakai.
Sediakan sprei dan alat makan khusus untuk pasien (cuci dengan sabun
dan air setelah dipakai dan dapat digunakan kembali)
Bersihkan permukaan di sekitar pasien termasuk toilet dan kamar mandi
secara teratur. Sabun atau detergen rumah tangga dapat digunakan,
kemudian larutan NaOCl 0.5% (setara dengan 1 bagian larutan pemutih
dan 9 bagian air).
Bersihkan pakaian pasien, sprei, handuk dll menggunakan sabun cuci
rumah tangga dan air atau menggunakan mesin cuci denga suhu air 60-
90C dengan detergen dan keringkan. Tempatkan pada kantong khusus dan
jangan digoyang-goyang, dan hindari kontak langsung kulit dan pakaian
dengan bahan-bahan yang terkontaminasi.
Sarung tangan dan apron plastic sebaiknya digunakan saat membersihkan
permukaan pasien, baju, atau bahan-bahan lain yang terkena cairan tubuh
pasien. Sarung tangan (yang bukan sekali pakai) dapat digunakan kembali
setelah dicuci menggunakan sabun dan air dan didekontaminasi dengan
larutan NaOCl 0.5%. Cuci tangan sebelum dan setelah menggunakan
sarung tangan.
Sarung tangan, masker dan bahan-bahan sisa lain selama perawatan harus
dibuang ditempat sampah di dalam ruangan pasien yang kemudian ditutup
rapat sebelum dibuang sebagai kotoran infeksius.
Hindari kontak dengan barang-barang terkontaminasi lainya seperti sikat
gigi, alat makan-minum, handuk, pakaian dan sprei)
Ketika petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan rumah, maka
selalu perhatikan APD dan ikut rekomendasi pencegahan penularan
penyakit melalui droplet.
2.2.10 Imunisasi
54
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti
diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten
terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit
ringan.
B. Jenis Imunisasi
55
sistem kekebalan tubuh menghasilkan respon imun humoral/seluler yang
berkepanjangan.
1. Imunisasi pasif
2. Imunisasi aktif
C. Manfaat Imunisasi
56
apabila orangtua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa
kanak-kanan yang nyaman.
o Untuk Negara : memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan
negara.
D. Dampak Imunisasi Tidak Lengkap
1. Dampak Umum
Bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi secara lengkap, tidak
mempunyai kekebalan spesifik yang optimal terhadap penyakit menular
berbahaya. Mereka mudah tertular penyakit tersebut, dapat menderita sakit berat,
menularkan ke anak-anak lain, menyebar luas, terjadi wabah, menyebabkan
banyak kematian dan cacat.
- Efek Samping
2. Dampak Khusus
57
A. Pengertian Moral Resilience ( Ketahanan Moral)
58
g) Mampu membedakan ketika seseorang telah mengerahkan cukup
upaya yang efisien untuk memenuhi kewajiban etis seseorang dan
bersikap realistis tentang keterbatasan seseorang serta kendala dan
tekanan situasi
h) Mencari makna di tengah situasi yang mengancam integritas atau
menyebabkan disonansi dengan kepekaan dan penalaran moral
seseorang.
59
3. Mengembangkan Kompetensi Etis
60
5. Terlibat Dengan Orang Lain
61
di tengah kebingungan moral, ketidakpastian, atau dilema. Menciptakan budaya
praktik etis akan membutuhkan pendekatan multi-cabang yang memanfaatkan
kontribusi dari dokter dan pemimpin yang tangguh secara moral dalam organisasi
perawatan kesehatan untuk merancang struktur yang memungkinkan praktik etis
dalam kompleksitas hubungan manusia, sistem, dan masyarakat.
Kesehatan mental adalah individu yang terbebas dari gejala psikiatri atau
penyakit mental, terwujudnya keharmonisan antar fungsi-fungsi jiwa serta
mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang terjadi dan
merasakan secara positif kebahagiaan atas kemampuan dirinya, kemampuan yang
dimiliki untuk menyesuaikan diri antar manusia dengan dirinya dan
lingkungannya, berlandaskan keimanan dan ketakwaan, serta bertujuan untuk
mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di dunia dan akhirat.[1]
62
berlebihan, dan mampu mengenal beberapa hal yang secara sosial dan
personal tidak dapat diterima oleh kehendak umum yang selalu ada
sepanjang kehidupan di masyarakat.
3. Adequate spontanity and emonationality (memiliki spontanitas dan
perasaan yang memadai, dengan orang lain), hal ini ditandai oleh
kemampuan membentuk ikatan emosional secara kuat dan abadi, seperti
hubungan persahabatan dan cinta, kemampuan memberi ekspresi yang
cukup pada ketidaksukaan tanpa kehilangan kontrol, kemampuan
memahami dan membagi rasa kepada orang lain, kemampuan
menyenangi diri sendiri dan tertawa.
4. Efficient contact with reality (mempunyai kontak yang efisien dengan
realitas) kontak ini sedikitnya mencangkup tiga apek, yaitu dunia fisik,
sosial, dan diri sendiri atau internal. Hal ini ditandai (a) tidak adanya
fantasi yang berlebihan, (b) mempunyai pandangan yang realistis dan
pandangan yang luas terhadap dunia, yang disertai dengn kemampuan
menghadapi kesulitan hidup sehari-hai, misalnya sakit dan kegagalan dan
(c) kemampuan untuk berubah jika situasi ekternal tidak dapat
dimodifikasi dan dapat bekerjasama tanpa merasa tertekan.
5. Adequate bodily and ability to gratify them (keinginan-keinginan jasmani
yang memadai dan kemampuan untuk memuaskannya). Hal ini ditandai
dengan (a) suatu sikap yang sehat terhadap fungsi jasmani. (b)
kemampuan memperoleh kenikmatan kebahagiaan dari dunia fisik dalam
kehidupan ini, seperti makan, tidur, dan pulih kembali dari kelelahan, (c)
kehidupan seksual yang wajar, keinginan yang sehat untuk memuaskan
tanpa rasa takut dan konflik, (d) kemampuan bekerja, (e) tiak adany
kebutuhan yang berlebihan untuk mengikuti dalam berbagai aktivitas.
6. Adequate self-knowledge (mempunyai kemampuan pengetahuan yang
wajar). Termasuk di dalamnya (a) cukup mengetahui tentang motif,
keinginan, tujuan, ambisi, hambatan, kompetensi, pembelaan, dan
perasaan rendah diri, (b) penilaian yang realistis terhadap diri sendiri baik
kelebihan maupun kekurangan.
63
7. Integration and concistency of personality (kepribadian yang utuh dan
konsisten). Ini bermakna (a) cukup baik kpribadiannya, kepandaiannya,
berminat dalam beberapa aktivitas, (b) memiliki prinsip moral dan kata
hati yang tidak terlalu berbeda dengan pandangn kelompok, (c) mampu
untuk berosentrasi, dan (d) tidak ada konflik-konflik besar dalam
kepribadiannya dan tidak dissosisi erhadap kepribadiannya.
8. Adequate life goal (memiliki tujun hidup yang wajar). Hal ini berarti (a)
memiliki tujuan hidup yang sesuai dengan dirinya sendiri dan dapat
dicapai, (b) mempunyai usaha yang cukup dan tekun dalam mencapai
tujuan, dan (c) tujuan itu bersifat baik untuk diri sendiri dan masyarakat.
9. Ability to learn from experience (kemampuan untuk belajar dari
penglaman). Kemampuan untuk belajar dari pengalaman hidupnya
sendiri. Bertambahnya pengetahuan, kemahiran, dan keterampilan
mengrjakan sesuatu berdasarkan hasil pembelajaran dan pengalamannya.
10. Ability to satisfy the requirements of the group (kemampuan mmuaskan
tuntutan kelompok). (a) individu harus dapat memenuhi tuntutan
kelompok dan mampu menyesuaikan diri dengan anggota kelompok
yang lain tanpa harus kehilangan identitas pribadi dan diri sendiri, (b)
dapat menerima norma-norma yang berlaku dalam kelompoknya, (c)
mampu menghambat dorongan dan hasrat diri sendiri yang dilarang oleh
kelompoknya, (d) mau berusaha untuk memenuhi tuntutan dan harapan
kelompoknya: ambisi, ketepatan, persahabatan, rasa tanggung jawab. Hal
yang penting dalam meningkatkan kesehtan mental adalah sikap yang
dimiliki individu dan kelompok masyarakat. Sikap sikap tersebut yang
termasuk dalam segi pandangan kesehatan mental yaitu (1). Sikap
meghargai diri sendiri, (2). Sikap memahami dan menerima keterbatasn
diri sendiri dan keterbatasan orang lain, (3) sikap memahami kenyataan
bahwa semua tingkah laku ada penyebabnya, (4). Sikap memahami
dorongan untuk aktualisasi diri. Orang yang bermental sehat adalah
mereka yang memiliki ketenangan batin dan kesegaran jasmani.
64
C. Faktor-Fakor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental
a. Faktor Biologis
Otak
Otak adalah bagian penting dari aktivitas manusia karena berfungsi sebagai
penggerak sensori motoris. Para ahli membuktikan bahwa otak sangat kompleks
secara fisiologis, tetapi memiliki fungsi yang sangat essensi bagi keseluruhan
aktivitas manusia. Diferensiasi dan keunikan yang ada pada manusia pada
dasarnya tidak dapat dilepaskan dari otak manusia. Keunikan manusia terjadi
justru karena keunikan otak manusia dalam mengekspresikan segenap
pengalaman hidupnya. Fungsi otak yang baik akan menimbulkan kesehatan
mental yang baik, sebaliknya jika fungsinya terganggu berakibat gangguan bagi
kesehatan mental. Kesehatan pada otak sangat di tentukan oleh stimuli saat masa
kanak-kanak dan perlindungan dari berbagai gangguan.
Sistem endokrin
65
Sistem endokrin terdiri dari sekumpulan kelenjar yang sering bekerja sama
dengan sistem syaraf otonom. Sistem ini sama-sama memberikan fungsi yang
penting yaitu berhubungan dengan berbagai bagian-bagian tubuh. Tetapi
keduanya memiliki perbedaan diantaranya sistem syaraf menggunakan pesan
kimia, yang disebut dengan hormon. Tiap kelenjar endokrin mengeluarkan
hormon tertentu secara langsung ke dalam aliran darah, yang membawa
bahanbahan kimia ini ke seluruh bagian tubuh. Sistem endokrin berhubungan
dengan kesehatan mental seseorang. Gangguan mental akibat sistem endokrin
berdampak buruk pada mentalitas manusia. Sebagai contoh terganggunya kelenjar
adrenalin berpengaruh terhadap kesehatan mental, yaitu trgangguya ―mood‖ dan
perasaannya dan tidak dapat melakukan coping stress.
Genetik
Sensori
Sensori merupakan aspek penting dari manusia. Sensori merupakan alat yang
menangkap segenap stimuli dari luar. Sensori termasuk: penengaran, penglihatan,
perabaan, pengecapan dan penciuman. Adanya gangguan sistem sensori ini akan
menghambat penerimaan informasi secara baik. Gangguan sensori, khususnya
pada pendengaran (tuli) dan penglihatan (buta) banyak terjadi secara kongenetal,
66
yaitu kecacatan yang terjadi sejak lahir. Orang yang lahir dengan gangguan
pendengaran yang berat akan berakibat pada gangguan bicara (bisu), dan karena
itu pula akan terganggu kemampuan kognisi, emosi dan perkembangan sosialnya.
Seseorang yang mengalami gangguan pendengaran misalnya, akan berpengaruh
terhadap perkembangan emosi sehingga cenderung menjadi orang yang paranoid,
yaitu gangguan afeksi yang ditandai dengan kecurigaan yang berlebihan kepada
orang lain, dan kecurigaan itu sebenarnya adalah salah.
b. Faktor Psikologis
Aspek psikis manusia pada dasarnya satu kesatuan dengan sistem biologis,
sebagai subsistem dari ekstensi manusia, maka aspek psikis selalu berinteraksi
dengan keseluruhan aspek kemanusiaan. Karena itulah aspek psikis tidak dapat
dipisahkan dari aspek yang lain dalam melihat manusia. Ada beberapa aspek
psikis yang turut berpengaruh terhadap kesehatan mental, yaitu pengalaman awal,
proses pembelajaran, dan kebutuhan.
67
2. Proses pembelajaran. Perilaku manusia adalah sebagian besar adalah
proses belajar, yaitu hasil pelatihan dan pengalaman. Manusia belajar
secara langsung sejak pada masa bayi terhadap lingkungannya. Karena
itu faktor lingkungan sangat menentukan mentalitas individu.
3. Kebutuhan. Motivasi seseorang dibentuk melalui kebutuhan-kebutuhan
dasarnya yang tersusun secara hierarki. Kebutuhan dasar itu secara
berturut-turut adalah kebutuhan biologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan dicintai, kebutuhan harga diri, kebutuhan pengetahuan,
kebutuhan keindahan dan kebutuhan aktualisasi diri.
c. Faktor Sosial
2.2.13 WellNess
A. Definisi Wellness
68
Meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain dan
bersikap tegas dibandingkan bersikap agresif ataupun pasif.
Meningkatkan sikap hidup yang menganggap kesusahan sebagai tantangan
dan kesempatan dibandingkan ancaman.
Meningkatkan kemampuan untuk mengatasi stress dan depresi
Meningkatakan sistema kardiorespiratori.
Meningkatkan masa otot, kekuatan, fleksibiliti, dan daya tahan.
Meningkatkan penampilan phsical.
Membantu mencegah atau memperlambat serangan awal dari beberapa
macam penyakit kronis.
Meningkatkan dan mengatur fungsi alat-alat tubuh secara keseluruhan.
Meningkatkan kepercayaan diri.
Memperlambat proses penuaan.
Meningkatkan kesadaran social dan kemampuan untuk meraih seauatu
benda, saling pengertian, dan peduli pada sesama.
B. Spiritual Wellness
69
Spiritualiti adalah suatu kepercayaan terhadap suatu nilai yang menjadi
sumber informasi yang melebihi batas kehidupan. Setiap orang memiliki persepsi
masing- masing mengenai spiritualiti. Komponen spiritual memberikan makna
dan petunjuk hidup dan membolehkan untuk tumbuh, belajar, dan menemukan
tantangan baru. Spiritualiti wellness termasuk juga mengembangkan pengertian
yang kuat mengenai nilai, etika, dan moral. Spiritual wellness lebih dari sebuah
agama. Spiritual wellness adalah sebuah kepercayaan, prinsip atau nilai-nilai yang
menjadi panduan untuk hidup
C. Sosial Wellness
70
lain sekurang-kurangnya setiap dua minggu, hasil investigasi mengungkapkan
kurangnya kontak sosial berisiko besar terhadap selsema dibandingkan dengan
menghisap rokok, rendahnya dapatan vitamin C, atau menaikkan hormon stress.
D. Phsical Wellness
71
dan kesihatan mental profesional menggunakan hypnosis untuk
membantu mengatasi kecanduan, mengawal rasa sakit, dan yang
berhubungan dengan phobia.
Biofeedback, memberikan gambaran psikologis kepada pasien
mengenai apa yang mereka pikirkan dalam badan mereka dan
memahami penyesuaian proses mental trial and error yang
memberi kesan terhadap perilaku psikologis.
Tehnik ini digunakan untuk pengobatan pelbagai macam penyakit,
seperti epilepsi, penyakit pernafasan, migran, penyakit vascular,
dan hipertensi.
E. Emotional Wellness
F. Occupational Wellness
72
Kesehatan di tempat kerja atau kesejahteraan ditempat kerja adalah istilah
luas yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas, program, dan/atau
kebijakan organisasi yang dirancang untuk mendukung perilaku sehat di tempat
kerja. Dampak lingkungan kerja yang sehat yaitu peningkatan outcame organisasi,
menurunkan absensi pegawai, dan meningkatkan produktivitas staf. Adapun
elemen lingkungan kerja yang sehat yaitu :
Berikut ini adalah kriteria lingkungan kerja yang baik dan sehat.
73
menciptakan kondisi dan situasi dalam perusahaan. Ketika manajemen
suatu perusahaan bekerja dengan tidak baik, maka akan mengakibatkan
turnover rate yang tinggi. Di mana hal tersebut dapat membuat karyawan
merasa kurang nyaman dan pekerjaannya pun menjadi kurang maksimal.
Sebagai catatan, manajemen baik adalah pihak yang mampu
mengendalikan konflik kerja antar pekerjanya, dan terbuka dengan segala
gagasan maupun pendapat.
2. Dukungan Antar Rekan Kerja
Selain manajemen, sehatnya hubungan antar rekan kerja juga merupakan
salah satu contoh lingkungan kerja yang baik. Sebab, dengan adanya
komunikasi dan juga jalinan pertemanan antar pekerja dinilai dapat
menciptakan kondisi nyaman serta menyenangkan dalam perusahaan.
Dukungan antar rekan kerja juga dapat tercapai melalui pemberian
apresiasi berupa penghargaan dan sebagainya. Melalui kegiatan-kegiatan
ini para karyawan akan merasa senang dan semakin terpacu untuk lebih
maksimal dalam bekerja.
3. Bersih dan Nyaman
Seperti yang kita tahu, manfaat lingkungan kerja yang baik adalah dapat
meningkatkan produktivitas dari para karyawannya. Caranya sendiri cukup
mudah, kamu hanya perlu menyediakan ruangan yang bersih, tidak
berdebu, rapih, dan lain sebagainya. Sebab, kondisi dari tempat kamu
bekerja juga dapat memengaruhi produktivitas serta kesehatan fisik
maupun mental.
4. Adanya Personal Space
Cara menciptakan lingkungan kerja yang baik adalah melalui penyediaan
personal space untuk para karyawannya. Pemberian ruang pribadi ini dapat
memberikan dampak positif bagi para pekerja. Sebab, mereka akan lebih
mudah memperoleh ide-ide baru di tempat dengan suasana tenang,
dibandingkan yang ramai dan sesak. Menempatkan terlalu banyak pekerja
dalam satu ruang hanya akan mengakibatkan ketidaknyamanan. Sebab, hal
ini berisiko menyebabkan suasana akan menjadi sangat berisik dan gaduh
74
Adapun Ciri-ciri Lingkungan Kerja Yang Baik yaitu :
2. Keterbukaan Komunikasi
Sejak dahulu, pola komunikasi satu arah yakni dari atas ke bawah seringkali
diterapkan di berbagai perusahaan. Namun seiring dengan perkembangan waktu,
sistem ini sudah mulai ditinggalkan. Kebebasan dalam menyampaikan pendapat
terutama pada atasan dinilai mampu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
merupakan salah satu contoh penggambaran lingkungan kerja yang nyaman bagi
para karyawannya.
3. Saling Menghargai
Ciri-ciri lingkungan kerja yang baik juga dapat ditandai dengan adanya sikap
saling menghargai antar rekan kerja, baik itu sesama, atasan, maupun bawahan.
Pemberian apresiasi pada karyawan juga dinilai sebagai salah satu cara untuk
menghargai kinerja mereka selama ini. Hal tersebut nantinya juga akan
mempengaruhi loyalitas para pekerja pada perusahaan.
4. Peluang Berkembang
Contoh lingkungan kerja yang baik adalah tempat di mana para pekerja dapat
mengeluarkan kemampuan terbaik mereka, bahkan meningkatkannya. Melalui
75
pengembangan diri dari para karyawannya inilah, perusahaan juga dapat ikut
berkembang dalam meraih kesuksesannya.
5. Energi Positif
Energi positif dari para pekerja juga merupakan salah satu manfaat lingkungan
kerja yang baik. Sebab, optimisme perlu dibangun agar setiap karyawan dapat
fokus pada solusi dan bagaimana penyelesaian masalah tersebut.
6. Dukungan Perusahaan
Dukungan dari perusahaan, baik itu berupa kenaikan gaji, bonus tahunan, hadiah
dan lain sebagainya, juga merupakan salah satu cara menciptakan lingkungan
kerja yang positif.
7. Work-Life Balance
Bagi para millennial, contoh lingkungan kerja yang baik adalah tempat seimbang
atau sering disebut sebagai work life balance. Artinya, antara kehidupan personal
dan profesional harus bisa berjalan beriringan, tanpa perlu mengorbankan salah
satunya.
76
o Melakukan staffing yang sesuai dengan jumlah pasien dan mencocokan
kebutuhan pasien dengan kompetensi perawat
o Menjadi pemimpin yang memiliki standard dan beretika serta melibatkan
staff dalam pengambilan keputusan
o Menciptakan budaya yang adil untuk mempromosikan safety yaitu budaya
yang adil dan memperoleh human eror untuk memperbaiki sistem
o Membuat standar lingkungan kerja yang sehat, agar setiap staff mampu
bekerja sesuai standard
o Memfasilitasi pegawai untuk mengakses fasilitas kesehatan, menyediakan
support grup, dan program yang sesuai dengan kebutuhan perawat
77
Sumber Potensial Stres
78
atau kondisi kerja lain yang berbahaya atau sangat tidak diinginkan dapat
meningkatkan kecemasan. Demikian juga bekerja dalam suatu kamar yang
berjubel atau dalam suatu lokasi yang terbuka sehingga terus menerus
terjadi gangguan.Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang
diberikan pada seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang
dimainkan dalam organisasi itu. Konflik peran menciptakan harapan-
harapan yang barangkali dirujukkan atau dipuaskan. Peran yang kelebihan
beban terjadi bila karyawan diharapkan untuk melakukan lebih daripada
yang dimungkinkan oleh waktu. Ambiguitas peran muncul bila harapan
peran tidak dipahami dengan jelas dan karyawan tidak pasti mengenai apa
yang harus dikerjakan.
3. Faktor Individual. Kategori ini mencakup faktor-faktor dalam kehidupan
pribadi karyawan seperti persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi dan
karakteristik kepribadian bawaan. Survei nasional secara konsisten
menunjukkan bahwa orang menganggap hubungan pribadi dan keluarga
sebagai sangat berharga. Kesulitan pernikahan, pecahnya suatu hubungan
dan kesulitan disiplin pada anak-anak merupakan contoh masalah
hubungan yang menciptakan stres bagi para karyawan dan terbawa ke
tempat kerja. Masalah ekonomi yang diciptakan oleh individu yang terlalu
merentangkan sumber daya keuangan mereka merupakan suatu perangkat
kesulitan pribadi lain yang dapat menciptakan stres bagi karyawan dan
mengganggu perhatian mereka terhadap kerja.
Stres adalah respon tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan
bebas atasnya. Misalnya bagaimana respon tumbuh seseorang manakala yang
bersangkutan mengalami beban pekerjaan yang berlebihan. Perawat yang sanggup
mengatasinya artinya tidak ada gangguan pada fungsi organ tubuh, maka
dikatakan yang bersangkutan tidak mengalami stres. Tetapi sebaliknya bila
ternyata mengalami gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang
bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik,
maka disebut mengalami stres kerja (Hawari, 2011).
79
Stres kerja merupakan perasaan atau emosi yang tertekan, tidak senang
terhadap suatu keadaan pekerjaan atau keadaan didalam lingkungan kerja yang
dihadapi oleh mental, fisik, emosional dan spiritual yang pada suatu saat dapat
mempengaruhi kesehatan fisik (Kriswandaru, 2010). Stres kerja pada perawat
pada umum nya disebabkan oleh penyebab fisik yang dialami selama bekerja serta
kelelahan secara emosi, munculnya stres kerja juga diakibatkan oleh beban kerja
yang berlebihan, sehingga dapat mempengaruhi kualitas tidur perawat. Kurangnya
waktu tidur ditunjang dengan beban kerja yang berlebihan dapat menimbulkan
stres, pada saat seseorang stres maka pikiran akan terpusat pada masalah yang
sedang dihadapi hal ini dapat mengakibatkan terganggunya kualitas tidur
seseorang.
Inilah yang dapat pempengaruhi stres kerja dengan kualitas tidur perawat.
Tidur diyakini dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian
beraktivitas. Tidur juga diyakini dapat mengurangi stres dan menjaga
keseimbangan mental serta emosional, serta meningkatkan kemampuan dan
konsentrasi saat melakukan berbagai aktivitas (Saputra, 2012). Stres dan tidur
mempunyai hubungan yang erat.kualitas tidur yang buruk dapat dikaitkan dengan
kesehatan mental seperti stres pada pekerjaan (Saputra, 2012). America National
Association For Accupational Safety menempatkan kejadian stres pada perawat
berada di urutan paling atas pada empat puluh pertama kasus stres pada pekerja.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Perancis ditemukan bahwa persentase
terjadinya stres yang dialami perawat yaitu 74%.
80
o Manajemen Stress
81
dicapai. Tidak ada yang salah dengan hal tersebut, namun ketika kita
justru merasa terbebani dan tidak nyaman, ada baiknya jika kita mulai
berdamai dengan kondisi yang ada serta melihat kembali apa yang
ingin dicapai dalam hidup.
- Manajemen stress lainnya adalah melakukan aktivitas menyenangkan.
Aktivitas tersebut bisa berkaitan dengan hobi atau melakukan sesuatu
bersama orang-orang yang kita sayangi, misalnya jalan-jalan ke tempat
favorit, mengunjungi tempat-tempat yang baru, dan sebagainya. Selain
itu, membiasakan gaya hidup yang sehat juga merupakan cara efektif
agar kita dapat bertahan dari stress. Langkah mudahnya adalah
melakukan olahraga ringan secara teratur, menjaga asupan makanan
bergizi, menghidari alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang, serta
mengurangi kandungan gula dan kafein.
- Terakhir, kita juga dapat berlatih untuk melakukan teknik relaksasi.
Bila kita diliputi perasaan-perasaan diatas sebagai akibat baru saja
mengalami suatu peristiwa tidak mengenakkan yang kemudian
berpengaruh pada tubuh (misalnya menjadi cepat lelah, perut mual,
badan gemetar, dan sebagainya), hal tersebut adalah wajar.Setelah
menyadari adanya perasaan-perasaan dan efeknya terhadap tubuh,
langkah kita selanjutnya adalah berupaya untuk merilekskan atau
menenangkannya. Langkah ini disebut sebagai relaksasi. Relaksasi
berguna untuk menurunkan denyut nadi dan tekanan darah, juga
mengurangi keringat serta mengatur pernafasan. Relaksasi misalnya
dapat digunakan ketika otot terasa tegang, diliputi kecemasan, sulit
tidur, kelelahan, kram otot, nyeri pada leher dan punggung, juga
tekanan darah tinggi.Relaksasi sendiri dapat dilakukan sesuai
kebutuhan masing-masing, dalam sehari misalnya, dapat diterapkan
dua kali sehari selama 15 menit. Tiap orang dapat melakukannya
sendiri tanpa bantuan tenaga ahli, kuncinya adalah merasakan
ketegangan tubuh kemudian membuatnya rileks atau tenang.
82
Adapun Manajemen Stress Pada Perawat yaitu sebagai berikut :
1. Menggunakan koping positif untuk mengatasi stressor
2. Menghindari orang atau hal yang menjadi stressor
3. Mengekspresikan perasaan dan terbuka apabila ada konflik denag sesame
perawat
4. Membuat perencanaan delegasi dan belajar menolak tugas tambahan
5. Memenuhi kebutuhan personal seperti makan, olahraga, dan humor
6. Menghindari alcohol dan rokok
7. Beradaptasi dengan stressor dengan melihat permasalahan dari sudut
pandang yang luas
8. Menggunakan aromaterapi dan melakukan oral hygiene
Aktivitas fisik dan perawat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien, perawat melakukan banyak hal yang
berhubungan dengan aktivitas fisik. Perawat membantu, memindahkan,
mengangkat, mendorong, mengubah posisi, dan memberi tindakan keperawatan
kepada pasien. Tidak sedikit perawat yang mengalami cedera punggung akibat
postur tubuh yang salah ketika mengangkat pasien. Postur badan yang salah inilah
yang dapat memicu terjadinya Low Back Pain (LBP) atau Nyeri Punggung Bawah
(NPB).
83
dapat dilakukan para perawat untuk menghindari kondisi badan lemas saat
bertugas:
1. Aerobik
2. Yoga
Sejak lama yoga identik dengan olahraga yang bisa menyelamatkan Anda dari
stres. Dijelaskan oleh dr. Kartika Mayasari kepada KlikDokter, jika menginginkan
olahraga yang bersifat tenang, bisa membakar cukup banyak kalori sekaligus bisa
menenangkan pikiran, yoga bisa menjadi pilihan. Olahraga yang juga memiliki
nuansa spiritual bahkan bisa membantu mengontrol stres dengan baik.
3. Zumba
4. Angkat beban
84
beban yang cukup berat yang dapat menimbulkan efek kelelahan pada otot. Hal
tersebut bisa dilakukan dalam 8–15 repetisi.
Jika olahraga dilakukan secara rutin, bukan cuma keluhan badan lemas
saja yang diatasi. Aktivitas fisik juga bisa membawa manfaat lainnya untuk
kesehatan tubuh para perawat, yaitu mengoptimalkan kerja jantung, mencegah
penyakit jantung dan stroke, me-refresh pikiran, menjadikan mood kerja lebih
baik, serta panjang umur.
1. Morivasi
2. Jenis Kelamin
3. Lokus Control
4. Motivasi diri
Meningkatkan akses terhadap gym, atau fasilitas aktivitas fisik lain seperti
brisk pace
Meningkatkan jumlah staff dan mengurangi pekerjaan yang membuat
perawat harus berjalan jauh atau dari kamar ke kamar
Meningkatkan program aktivitas fisik secara khusus
85
Olahraga dapat dilakukan setidaknya 30 detik atau lebih, 3 kali dalam
sehari
86
lebih dari 8 jam. Kelebihan jam juga sering terjadi pada shift pagi atau siang,
Sehingga menimbulkan kelelahan .( Novita, Hanny, Tutik, 2012).
Healthy sleep adalah istilah yang mengacu pada tidur yang tidak memadai
dan bermanfaat untuk kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Ini melibatkan
durasi tidur yang cukup, kualitas tidur yang baik, dan pola tidur yang teratur.
87
2.2 18 Healthy Eating
88
olahan seperti roti putih dan nasi putih. Karbohidrat kompleks
memberikan energi yang stabil dan kaya serat.
Memperhatikan hidrasi: Memastikan asupan cairan yang cukup dengan
mengonsumsi air putih secara teratur. Menghindari minuman manis atau
beralkohol yang tinggi gula dan kalori tambahan.
Mengurangi konsumsi makanan olahan dan makanan cepat saji:
Membatasi konsumsi makanan olahan dan makanan cepat saji yang
cenderung tinggi gula, garam, lemak jenuh, dan bahan tambahan.
Healthy holiday adalah istilah yang mengacu pada liburan atau perjalanan
yang didedikasikan untuk mempromosikan gaya hidup sehat dan kesejahteraan
fisik serta mental. Selama healthy holiday, individu berusaha menjaga kebiasaan
sehat dan memprioritaskan kesehatan dan kebugaran mereka, bahkan saat sedang
berlibur. Tujuan dari healthy holiday adalah untuk menikmati liburan sambil tetap
memelihara keseimbangan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
89
3. Bersantai dan menghilangkan stres: Mengambil waktu untuk
bersantai, menjalani aktivitas relaksasi seperti spa, yoga, meditasi,
atau membaca buku yang menyenangkan. Menghindari kegiatan yang
menimbulkan stres dan mencoba mengelola stres dengan baik.
4. Mengatur tidur yang cukup: Memastikan tidur yang cukup dan
berkualitas selama liburan untuk pemulihan fisik dan mental yang
optimal.
5. Bersosialisasi dan berinteraksi dengan alam: Mempertahankan
hubungan sosial yang sehat dan menjalin kontak dengan alam, seperti
berjalan di pantai, menikmati pemandangan alam, atau berpartisipasi
dalam aktivitas alam terbuka.
C. Manfaat Healthy Holiday
90
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Healthy nurse atau perawat sehat didefinisikan sebagai perawat yang aktif
berperilaku menciptakan dan menjaga keseimbangan dan sinergi kesejahteraan
fisik, intelektual, emosional, sosial, spiritual, personal, dan professional. Namun,
secara keseluruhan banyak perawat tidak dalam keadaan sehat.
91
DAFTAR PUSTAKA
[7] Boartd of The First International conference on Women, Heart Disease and
stroke (2000) The 2000 Victotia Declaration on Women, Heart Disease
and Stroke.Canada.
[8] Pearce, C Evelyn . 2008 . Anatomi & Fisiologi untuk Paramedis . Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
92
[9] Sediaoetama,A.D.1985.Ilmu Gizi.jil 1.Dian Rakyat : Jakarta.
[10] Skolnik, R. 2016. Global Health 101 3rd edition. Burlington: Jones &
Bartlett Learning
[15] Biswas, M.A., Diener, E.D & Dean, U (2007) Personality, Culture, and
SubjectiveWell-Being: Emotional and Cognitive Evaluations of Life.
[17] Covid-, Pandemi, D I Rumah, dan Sakit Di. 2022. “GAMBARAN WORK-LIFE
BALANCE PADA PROFESI PERAWAT SELAMA MASA Pendahuluan.”
1(2): 1–13.
[19] Luthfia, Siti Afifi, Fitria Rahmi, dan Lala Septiyani Sembiring. 2021.
“Strategic : Journal of Management Sciences Work-Life Balance
Perawat Wanita di RSUP Padang IRNA.” 1(3).
93
[21] Cookson, M. D., & Stirk, P. M. R. (2019). Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi. 9–33.
[22] Lardo, S. (2016). Infection Control Risk Assessment (ICRA). Jurnal Cermin
Dunia Kedokteran, 43(3), 27.
[28] M. KE, “Kesehatan Mental pada Manusia,” -, vol. 147, no. March, hal. 11–
40, 2016.
[32] Kedokteran, F., & Lampung, U. (2020). Wellness and healthy magazine.
2(February), 187–192. https://doi.org/10.30604/well.263322021
94