Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
REGULER A SEMESTER 6
2020
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
BAB II
Alasan kami memilih tepung mocaf karena Indonesia memiliki kekayaan sumber
pangan yang dapat dikembangkan terutama umbi-umbian, salah satunya yaitu singkong
(Manihot esculenta). Pengembangan bahan pangan lokal singkong yang diolah menjadi
tepung termodifikasi dengan prinsip fermentasi dengan bantuan bakteri asam laktat (BAL)
yang dikenal dengan nama mocaf. Mocaf mempunyai karakteristik berwarna putih, tidak
berbau singkong, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengganti terigu dalam pembuatan
pie yang tidak mengandung gluten dan mocaf memiliki kadar protein yang rendah yaitu
1,2% dibandingkan dengan terigu yaitu sebesar 8,9% sehingga untuk memperkaya protein
kami menambahkan tepung kacang hijau. Kacang hijau merupakan sumber protein nabati,
dalam 100 g kacang hijau mengandung protein (22 g), karbohidrat (62,9 g), lemak (1,2 g)
dan merupakan sumber mineral terutama kalsium (125 mg) dan fosfor (320 mg) (Mustakim,
2014). Kacang hijau memiliki kelebihan dibanding kacang - kacangan lain, yaitu tripsin
inhibitornya sangat rendah, mudah dicerna dan paling kecil memberi pengaruh flatulensi atau
kembung (Payumo, 1978). Kacang hijau tidak mengandung protein gluten, sehingga dapat
dikonsumsi oleh orang yang intolern terhadap gluten. Kacang hijau sangat mudah dijumpai di
berbagai tempat dengan harga yang cukup terjangkau.
BAB III
Alasan kami memilih pie karena mudah dalam proses pembuatannya dan cocok
disajikan sebagai makanan kudapan yang banyak disukai anak-anak dimana kami juga
menambahkan buah agar tampilan pie lebih menarik dan segar. Berikut syarat mutu pie
masuk pada SNI syarat mutu biskuit, syarat mutu biskuit sesuai SNI dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
C. Formulasi
Bahan Berat Energi Protein Lemak Karbohidra Vit. Vit. Vit. Vit. Na Ca Zn Fe
(gram (kkal) (gr) (gr) t (gr) A B1 C E
)
Tepung 250 831,7 22,5 2,5 193 0.3 5 55 7 3.3
terigu
Margarine 100 636 72 250 6
Gula pasir 75 290,2 74,9 0.8 0.8 0.1
Susu full 250 164,9 8 9,8 12 137.5 0.1 2.5 137. 287.5 1 0.3
cream 5
Kuning telur 50 25 8,1 15,9 0,3 405 0.1 1 109. 48 1 3
5
Tepung 10 38,1 9,1 0.9 0.2 0.1
maizena
Kiwi 50 30,5 0,5 0,3 5,4 31 35.5 0.3 2 19 0.2 0.4
Strawberry 50 16 0,4 0,2 2,8 4 32.5 0.1 1.5 12.5 0.1 0.5
TOTAL 2032,4 39,6 100,7 297,5 827.5 0.5 70.5 7.3 257. 423 9.3 7.5
1
Nilai gizi 225,82 4,4 11,18 33,1 91.9 0.05 7.83 0.81 25.5 47 1.03 0.83
per porsi 6
2) Resep modifikasi
Bahan Berat Energi Protein Lemak Karbohidra Vit. A Vit. Vit. Vit. Na Ca Zn Fe
(gram (kkal) (gr) (gr) t (gr) B1 C E
)
Tepung
100 360 22,15 1,55 63,95
kacang ijo
Tepung 0.3 3 12 90 0.9 23.7
150 524,55 1,8 0,9 127,5
mocaf
Margarine 80 508,8 0 57,6 0 375 9
Gula pasir 60 232,2 0 0 59,94 0.6 0.6 0.1
Kuning telur 50 25 8,15 15,95 0,35 405 0.1 1 109.5 48 1 3
Tepung 0.9 0.2 0.1
10 38,1 0,03 0,01 9,13
maizena
Kiwi 50 30,45 0,5 0,3 5,4 31 35.5 0.3 2 19 0.2 0.4
Strawberry 50 16 0,4 0,2 2,75 4 32.5 0.1 1.5 12.5 0.1 0.5
TOTAL 1642. 0.9 141. 17.6 383.6 593.3 11.6 35.1
1735,1 33,03 76,51 269,02
5 5
Nilai gizi 182.5 0.1 15.7 1.95 42.62 65.92 1.28 3.9
192,79 3,67 8,50 29,89 2
per porsi
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan dari praktikum yang telah dilakukan yaitu :
1. Parameter Fisik
a. Lama pemasakan
Mengoven Adonan kulit : 30 menit
Suhu : 180 derajat Celcius
Adonan isi : 15 menit
b. Berat produk
Berat adonan : 468 gram
Berat isian : 180 gram
Berat 1 dadar gulung : 35 gram
Berat 1 porsi dadar gulung : 70 gram
Berat 1 resep : 1260 gram
c. Ukuran produk
Diameter : 6,5 cm
Tinggi : 2 cm
d. Uji keempukan : 80
2. Uji Organoleptik
Pengamatan organoleptic Dadar gulung :
Sebelum diolah (Kulit Pie)
a. Warna : kecoklatan bintik hijau
b. Aroma : kacang
c. Rasa : tepung, hambar
d. Tekstur : kalis
Sebelum diolah (Vla)
a. Warna : putih susu
b. Aroma : vanili
c. Rasa : manis
d. Tekstur : cair
Setelah diolah (Pie Buah MOJO)
a. Warna : putih pucat agak kekuningan
b. Aroma : bau kacang hijau
c. Rasa : manis
d. Tekstur : empuk renyah
B. Pembahasan
Dalam 1 resep bahan yang dibuat menghasilkan 18 pie buah dengan berat total
1260 gram, dan dalam 1 resep menghasilkan 9 porsi, yang 1 porsinya menjadi 2
buah pie dengan berat 70 gram yang mengandung 192,79 Kkal, 3,67 gr protein,
8,5 gr lemak dan 29,89 gr karbohidrat. Pie ini cocok dikonsumsi bagi anak autis
karena dalam pembuatannya tidak menggunakan bahan tepung terigu yang
mengandung gluten dan juga tidak menggunakan susu yang mengandung kasein.
Gluten dan kasein pada anak autis tidak diperbolehkan karena terjadi peningkatan
permeabilitas usus (leaky gut) sehingga memungkinkan peptide dari kasein dan
gluten yang tidak tercerna keluar dari dinding usus masuk ke aliran darah. Selain
itu, adanya gangguan enzim Dipeptidylpeptidase IV mengakibatkan gluten dan
kasein tidak tercerna dengan sempurna (CDC,2008).
Dalam pembuatan pie buah ini proses pengovenannya kurang lama sehingga
warna pie yang dihasilkan kurang cantik dan coklat. Selain itu adonan pie yang
sudah jadi seharusnya didingankan terlebih dahulu agar pie yang dihasilkan lebih
bagus kualitasnya. Namun pie yang kami buat sudah memenuhi persyaratan pie
dan renyah dengan nilai keempukan sebesar 80 karena pada proses pembuatannya
kami hanya menggunakan kuning telur pada adonan agar kulit pie yang dihasilkan
lebih renyah dan lembut ketika dimakan.
Kesulitan yang kami hadapi ketika membuat pie ini adalah mengira-ngira
cairan yang digunakan seberapa agar adonan kulit kalis, pada pembuatan pie ini, 1
resep membutuhkan cairan sebanyak kurang lebih 200 ml air. Selain itu, pada saat
memisahkan pie yang sudah jadi dengan cetakan harus berhati-hati karena mudah
rusak sehingga membuat tampilan pie kurang cantik karena kulit pie yang terlalu
renyah sehingga harus berhati-hati.
BAB VI
PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
Waktu pengovenan sedikit lebih lama lagi agar warna yang dihasilkan lebih cantik
dengan warna emas kecoklatan
(1)
(2)(3)(4)(5)(6)
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Yulita Megawati. Pie Buah Bebas Gluten, Bebas Kasein Sebagai Aternatif Makanan Tambahan
Anak Autis. 2016;1–7.
2. Camelia R, Wijayanti HS, Nissa C. Jurnal Gizi Indonesia Studi kualitatif faktor yang
mempengaruhi orang tua dalam pemberian makan anak autis. 2019;7(2).
4. Oktarina E, Suryani D. PENERAPAN DIET BEBAS GLUTEN BEBAS KASEIN PADA ANAK AUTIS.
2014;16–9.
5. Permatasari C, Yalestyarini EA. Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Kepatuhan Ibu Dalam
Penerapan Terapi Diet GFCF ( Gluten Free Casein Free ) Pada Anak Penyandang Autisme Di
Yayasan Mutiara Kasih Trenggalek. 2017;1(1):9–16.
6. Pertanian FT, Pertanian FT, Jimbaran KB. PERBANDINGAN MODIFIED CASSAVA FLOUR
( MOCAF ) DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU ( Vigna radiate . L ) TERHADAP. 2019;8(2):171–
80.