Anda di halaman 1dari 8

Insitra, Gunawan, Renita, Hubungan Antara Anemia Dengan Prestasi Belajar Mahasiswi

Tingkat II Program Studi D III Kebidanan

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DENGAN PRESTASI BELAJAR


MAHASISWI TINGKAT II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

THE RELATIONSHIP BETWEEN ANEMIA WITH STUDENTS LEARNING


ACHIEVEMENT DEGREE II PROGRAM STUDY
DIII MIDWIFE
* ** ***
Isnitra Tutra Sayekti ,Gunawan Irianto , Renita Sari

*) Dosen Prodi DIII Kebidanan STIKes Muhammadiyah Pringsewu


**) Dosen Prodi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah Pringsewu
***) Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan STIKes Muhammadiyah Pringsewu

ABSTRAK ABSTRACT

Prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh Learning achievement is very influenced by


kemampuan umum yang diukur oleh the general ability that measured by
Intelligence Quotient (IQ). Prestasi belajar Intelligence Quotient (IQ). Learning
siswa bukan semata-mata karena achievement of the students not only the
kecerdasan siswa saja tetapi ada faktor lain cause by the intelligence but there are a lot
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar of factors that can influence the learning
tersebut. Salah satu faktor yang achievement. One of them is Anemia,
mempengaruhi prestasi belajar ialah because deficiency of zinc involve less the
Anemia karena defisiensi zat besi meliputi deposit that causes by decreasing of the
berkurangnya simpanan zat besi yang Hemoglobin contents in the body.
disebabkan menurunnya kadar hemoglobin The aim of this research is to knowing the
dalam tubuh. relationship between anemia with the
Tujuan penelitian ini adalah untuk students learning achievement degree II
mengetahui hubungan anemia remaja Program study DIII Midwife STIKes
dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat Muhammadiyah Pringsewu years 2015.
II Program Studi DIII Kebidanan STIKes The kind of this research is analytic
Muhammadiyah Pringsewu tahun 2015. observational with the cross sectional
Jenis penelitian ini adalah analitik approach, using chi square statistic test.
observasional dengan pendekatan cross The sampling method is purposive
sectional, uji statistik yang digunakan sampling with 111 respondens.
adalahchi square Metode samplingnya The result showed that there is the
adalah purposive sampling dengan 111 relationship between anemia with the
responden. students learning achievement with P value
Hasil penelitian menunjukkan ada = 0.000. Suggestion for the respondents is
hubungan antaraanemia remaja dengan to always routine for consume the
prestasi belajar mahasiswa denganp value nutritional food that can increase the
= 0,000. Disarankan bagi responden agar Hemoglobin level.
selalu rutin untuk mengkonsumsi makanan Key words: Anemia, Learning Achievement
bergizi yang dapat meningkatkan
hemoglobin.
Kata Kunci : Anemia, Prestasi Belajar Korespondensi : Isnitra, Gunawan, Renita,
STIKes Muhammadiyah Pringsewu

478_Jurnal Ilmiah Kesehatan_Vol 5, No.8 Juli 2015


Insitra, Gunawan, Renita, Hubungan Antara Anemia Dengan Prestasi Belajar Mahasiswi
Tingkat II Program Studi D III Kebidanan
PENDAHULUAN diperlukan banyak reaksi metabolik tubuh.
Prestasi belajar adalah hasil atau taraf Pada anak-anaksekolah telah ditunjukkan
kemampuan yang telah dicapai siswa adanya korelasi erat antara hemoglobin dan
setelah mengikuti proses belajar mengajar kesanggupan anak untuk belajar.
dalam waktu tertentu baik berupa Dikatakan bahwa pada kondisi anemia

perubahan tingkah laku, keterampilan dan daya konsentrasi dalam belajar tampak
2
pengetahuan dan kemudian akan diukur menurun.
dan dinilai yang kemudian diwujudkan Anemia kekurangan zat besi dapat
dalam angka atau pernyataan. Prestasi menimbulkan berbagai dampak pada
belajar sangat dipengaruhi oleh remaja putri antara lain menurunkan daya
kemampuan umum yang diukur oleh tahan tubuh sehingga mudah terkena
Intelligence Quotient (IQ). IQ yang tinggi penyakit, menurunnya aktivitas dan
dapat dapat meramalkan sukses terhadap prestasi belajar. Remaja putri yang
prestasi belajar, namun tidak dapat menderita anemia kebugarannya juga akan
menjamin sukses dimasyarakat. Prestasi menurun, sehingga menghambat prestasi
belajar siswa bukan semata-mata karena olahraga dan produktivitasnya. Masa
kecerdasan siswa saja tetapi ada faktor lain remaja merupakan masa pertumbuhan
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sangat cepat, kekurangan zat besi
1 pada masa ini akan mengakibatkan tidak
tersebut.
3
Salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tinggi badan optimal.
prestasi belajar ialah Anemia karena Anemia merupakan masalah
defisiensi zat besi meliputi berkurangnya kesehatan dunia saat ini,diantaranya adalah
4
simpanan zat besi yang disebabkan anemia karena defisiensi zat besi. Sekitar
menurunnya kadar hemoglobin dalam 2 milyar penduduk, atau lebih dari 30%
tubuh. Nilai hemoglobin yang rendah populasi penduduk dunia mengalami
menggambarkan kekurangan besi yang anemia.
sudah lanjut. Hemoglobin merupakan Pada remaja putri memiliki resiko 10
indikator yang paling sering digunakan kali lebih besar menderita anemia
untuk melihat defisiensi besi karena dibandingkan remaja putra, karena remaja
murah, mudah untuk dilakukan, dan cepat putri setiap bulannya mengalami
Pengaruh defisiensi Fe terutama melalui menstruasi dan sedang dalam masa
kondisi gangguan fungsi hemoglobin yang pertumbuhan sehingga membutuhkan
merupakan alat transport O2 yang asupan besi yang lebih banyak, selain itu

479_Jurnal Ilmiah Kesehatan_Vol 5, No.8 Juli 2015


Insitra, Gunawan, Renita, Hubungan Antara Anemia Dengan Prestasi Belajar Mahasiswi
Tingkat II Program Studi D III Kebidanan

remaja putri mudah terkena anemia STIKes Muhammadiyah Pringsewu


2
defisiensi besi. Lampung. Teknik sampling yang
Di Indonesia prevalensi anemia masih digunakan adalah total sampling dengan
cukup tinggi. Hal ini pernah ditunjukkan jumlah sampel 115 responden. Alat ukur
Depkes (2011) di mana penderita anemia yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pada anak balita berjumlah 47,0%; remaja kuesioner. Analisis data bivariat
putri 26,50%; WUS 26,9%; Ibu hamil menggunakan uji chi square.
5
40,1%. Sedangkan di Provinsi Lampung
prevalensi anemia pada remaja sebesar HASIL
30,9%. Dengan angka kejadian terbanyak 1. Analisis Univariat
6
diwilayah perkotaan. Analisis univariat dilakukan terhadap
tiap variabel dari hasil penelitian,
METODE baik variabel independen maupun
Jenis penelitian ini adalah variabel dependen. Hasil dari tiap
kuantitatif dengan pendekatan cross variabel ini di tampilkan dalam
sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bentuk tabel distribusi frekuensi:
bulan Juli 2015, tempat penelitian adalah
a. Anemia

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Anemia di STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Lampung Tahun 2015

Anemia Frekuensi Presentasi


Anemia 64 57,7%
Tidak Anemia 47 42,3%
Total 111 100 %

Berdasarkan Tabel 1 (57,7%) orang dibandingkan


diketahui distribusi frekuensi dengan yang tidak anemia
responden yang mengalami sebanyak 47 (42,3%).
anemia lebih besar yaitu 64

480_Jurnal Ilmiah Kesehatan_Vol 5, No.8 Juli 2015


Insitra, Gunawan, Renita, Hubungan Antara Anemia Dengan Prestasi Belajar
Mahasiswi Tingkat II Program Studi D III Kebidanan

b. Prestasi Belajar

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar di STIKes Muhammadyah
Pringsewu Lampung Tahun 2015
Prestasi Belajar Frekuensi Presentasi
Kurang Baik 65 58,6%
Baik 46 41,4%
Total 111 100 %
Berdasarkan Tabel 2 dengan kriteria baik sebanyak 46
diketahui distribusi frekuensi orang (41,4%).
responden yang prestasi 2. Analisis Bivariat
belajarnya kurang baik lebih Analisis bivariat pada penelitian
besar yaitu sebanyak 65 orang tentang hubungan anemia dengan
(58,6%), dan prestasi belajar prestasi belajar adalah sebagai berikut:

Table 3
Hubungan Anemia Dengan Prestasi Belajar Di STIKes Muhammadyah
pringsewu Lampung Tahun 2015

Prestasi Belajar
Kejadian
Anemia Kurang Baik Baik Total P
N % N % N % Value
Anemia 57 87,7 7 15,2 64 57,7
Tidak
8 12,3 39 84,8 47 42,3 0,000
Anemia
Total 65 100 46 100 111 100

Berdasarkan tabel 3 diketahui diterima, yang artinya terdapat


bahwa distribusi frekuensi seluruh hubungan antara anemia dengan
responden berjumlah 111 orang, prestasi belajar.
didapatkan responden yang anemia
PEMBAHASAN
dengan prestasi belajar kurang baik
1. Analisis Univariat
sebanyak 57 orang (87,7%), dan
a. Kejadian Anemia
responden tidak anemia dan prestasi
belajar baik sebanyak 39 orang
(84,6%). Berdasarkan Tabel 4.1
diketahui distribusi frekuensi
Hasil uji statistik yang
responden yang mengalami
dilakukan dengan menggunakan
anemia lebih besar yaitu 64
komputerisasi diperoleh p-value =
0,000 <α= 0,05. Hal ini berarti Ha (57,7%) orang dibandingkan
481_Jurnal Ilmiah Kesehatan_Vol 5, No.8 Juli 2015
7
dengan yang tidak anemia usus.
sebanyak 47 (42,3%). Aktivitas mahasiswa yang
Asupan zat besi yang tidak tinggi perlu didukung dengan
adekuat berpengaruh terhadap asupan makanan yang bergizi,
kadar hemoglobin. Banyak faktor karena makanan berfungsi untuk
yang menyebabkan asupan zat besi memelihara kesehatan tubuh
tidak adekuat misalnya asupan zat melalui manfaat zat-zat gizi yang
makanan/gizi yang kurang, dimana terkandung didalamnya. Kualitas
makanan yang banyak berasal dari susunan makanan yang baik dan
daging hewani, buah dan sayuran jumlah makanan yang seharusnya
hijau tidak dapat dikonsumsi dimakan akan mempengaruhi
3 2
secara cukup. kesehatan tubuh yang optimal.

Hasil wawancara dengan b. Prestasi Belajar


beberapa responden, mereka lebih Tabel 4.2 menunjukkan
memilih untuk makan-makanan bahwa distribusi frekuensi
cepat saji karena lebih enak, responden yang prestasi
walopun di asrama mereka belajarnya kurang baik lebih
mendaptkan jatah makan, akan besar yaitu sebanyak 65 orang
tetapi banyak yang lebih memilih (58,6%), dan prestasi belajar
membeli di luar, sebagian besar dengan kriteria baik sebanyak 46
mahasiswa juga kurang menyukai orang (41,4%). Tabel tersebut
sayuran, hal inilah yang memperlihatkan bahwa lebih
mengakibatkan kurangnya asupan banyak mahasiswa yang memiliki
gizi, karena sayuran hijau dan prestasi kurang dibandingkan
buah-buahan yang mengandung dengan yang baik. Prestasi belajar
vitamin C tinggi sangat baik mahasiswa dipengaruhi oleh
sebagai sumber zat besi. Vitamin berbagai faktor, diantaranya
C dapat meningkatkan absorpsi adalah kebiasaan sarapan pagi.
besi non-heme hingga 4 kali lipat. Sarapan pagi dapat
Vitamin C dan besi membentuk membantu meningkatkan
senyawa kompleks askorbat besi kemampuan dalam mengikuti
sehingga lebih mudah diserap oleh proses belajar di kelas. Makanan

482_Jurnal Ilmiah Kesehatan_Vol 5, No.8 Juli 2015


Insitra, Gunawan, Renita, Hubungan Antara Anemia Dengan Prestasi Belajar Mahasiswi
Tingkat II Program Studi D III Kebidanan

yang dikonsumsi harus memenuhi mendukung menunjukan bahwa dari 21


unsur zat tenaga, zat pembangun siswa yang mengalami anemia 17
dan zat pengatur yang berguna (81,0%) mempunyai prestasi belajar
untuk membantu memenuhi zat kurang dan 4 (19,0%) siswa mempunyai
gizi pada pagi hari sebagai prestasi belajar baik. Sebaliknya dari 44
sumber energi yang berguna siswa yang tidak anemia, 2 (4,5%)

untuk membantu melakukan diantaranya mempunyai prestasi belajar

aktifitas. Seringkali mahasiswa kurang dan 42 (95,5%) siswa


9
malas untuk sarapan karena mempunyai prestasi belajar baik.
beralasan terburu-buru ataupun Faktor-faktor yang mempengaruhi
tidak biasa sarapan pagi, hal prestasi belajar terbagi atas faktor
inilah yang mengakibatkan internal seperti inteligensi merupakan
mahasiswa menjadi kurang kemampuan untuk bertindak dan
berkonsentrasi dalam menerima berfikir rasional. Motivasi merupakan
8
pembelajaran di kelas. motor penggerak dalam diri. Sikap
merupakan kecenderungan seseorang
2. Hubungan Kejadian Anemia untuk bertingkah laku tertentu. Minat
dengan Prestasi Belajar merupakan kecenderungan yang
menetapkan untuk rasa tertarik pada
Diketahui bahwa distribusi bidang tertentu. Bakat adalah kapasitas
frekuensi seluruh responden berjumlah seseorang untuk dapat melakukan suatu
111 orang, didapatkan responden yang tugas. Konsentrasi adalah pemusatan

anemia dengan prestasi belajar kurang pemikiran, pemusatan konsentrasi

baik sebanyak 57 orang (87,7%), dan belajar dapat menurun apabila kondisi
10
responden tidak anemia dan prestasi tubuh kurang fit atau anemia.
belajar baik sebanyak 39 orang (84,6%). Anemia merupakan determinan
Hasil uji statistik yang dilakukan yang mempengaruhi prestasi belajar,
dengan menggunakan komputerisasi anemia dapat menurunkan kemampuan
diperoleh p-value = 0,000 <α= 0,05. Hal kerja seseorang dan keseluruhan
ini berarti Ha diterima, yang artinya populasi dengan membawa akibat
terdapat hubungan antaraanemia dengan ekonomi yang serius bagi
prestasi belajar. perkembangan bangsa. Anemia dapat
Hasil penelitian lain yang mengakibatkan berkurangnya daya pikir

483_Jurnal Ilmiah Kesehatan_Vol 5, No.8 Juli 2015


Insitra, Gunawan, Renita, Hubungan Antara Anemia Dengan Prestasi Belajar Mahasiswi
Tingkat II Program Studi D III Kebidanan

dan konsentrasi seseorang, menurunnya


prestasi belajar pada anak sekolah
karena mengalami kesulitan
berkonsentrasi. Dampak negatif lain
yang ditimbulkan oleh anemia adalah
daya tahan tubuh berkurang sehingga
menyebabkan tubuh mudah terserang
11
penyakit, serta kemampuan kinerja intelektual juga menurun.
Seseorang yang sehat dan
mempunyai status gizi yang baik
memiliki daya fikir dan aktivitas fisik
yang baik sehingga hal ini akan
mendukung prestasi didalam belajarnya.
Gizi buruk yang terjadi pada anak usia
muda membawa dampak anak sukar
berkonsentrasi rendah diri dan prestasi
belajar menjadi rendah. Anak anak yang
kekurangan gizi ternyata kemampuan
belajarnya dibawah anak-anak yang
tidak kekurangan gizi, mereka lekas
12
lelah mudah mengantuk dan sukar menerima pelajaran.

Daftar Pustaka
1. Syah. 2010. Konsep Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
2. Sediaoetama. 2010. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.
3. Arisman. 2004. Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC
4. Sudoyo, A., 2010.Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam edisi 5. Jakarta:Pustaka IPD FKUI
5. Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan
Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.
6. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2014. Prevalensi Anemia Remaja. Lampung.
7. Khomsan, A dan Anwar, F. 2009. Makan Tepat Badan Sehat. Jakarta: Hikmah.
8. Zalilah. 2010. Buku Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Departemen Gizi dan Kesehatan
masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers
9. Annas, M. 2011. Hubungan Kesegaran Jasmani, Hemoglobin, Status Gizi, danMakan Pagi
terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang
10. Winkel, W. S., Hastuti, S. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Edisi
Revisi, Cetakan
Kelima). Jogjakarta: Universitas Sanatha Dharma
11. Widyastuti, Y, Rahmawati, A. &
Purnamaningrum, Y.E, 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.
Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi 2. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

Anda mungkin juga menyukai