ABSTRAK ABSTRACT
perubahan tingkah laku, keterampilan dan daya konsentrasi dalam belajar tampak
2
pengetahuan dan kemudian akan diukur menurun.
dan dinilai yang kemudian diwujudkan Anemia kekurangan zat besi dapat
dalam angka atau pernyataan. Prestasi menimbulkan berbagai dampak pada
belajar sangat dipengaruhi oleh remaja putri antara lain menurunkan daya
kemampuan umum yang diukur oleh tahan tubuh sehingga mudah terkena
Intelligence Quotient (IQ). IQ yang tinggi penyakit, menurunnya aktivitas dan
dapat dapat meramalkan sukses terhadap prestasi belajar. Remaja putri yang
prestasi belajar, namun tidak dapat menderita anemia kebugarannya juga akan
menjamin sukses dimasyarakat. Prestasi menurun, sehingga menghambat prestasi
belajar siswa bukan semata-mata karena olahraga dan produktivitasnya. Masa
kecerdasan siswa saja tetapi ada faktor lain remaja merupakan masa pertumbuhan
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sangat cepat, kekurangan zat besi
1 pada masa ini akan mengakibatkan tidak
tersebut.
3
Salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tinggi badan optimal.
prestasi belajar ialah Anemia karena Anemia merupakan masalah
defisiensi zat besi meliputi berkurangnya kesehatan dunia saat ini,diantaranya adalah
4
simpanan zat besi yang disebabkan anemia karena defisiensi zat besi. Sekitar
menurunnya kadar hemoglobin dalam 2 milyar penduduk, atau lebih dari 30%
tubuh. Nilai hemoglobin yang rendah populasi penduduk dunia mengalami
menggambarkan kekurangan besi yang anemia.
sudah lanjut. Hemoglobin merupakan Pada remaja putri memiliki resiko 10
indikator yang paling sering digunakan kali lebih besar menderita anemia
untuk melihat defisiensi besi karena dibandingkan remaja putra, karena remaja
murah, mudah untuk dilakukan, dan cepat putri setiap bulannya mengalami
Pengaruh defisiensi Fe terutama melalui menstruasi dan sedang dalam masa
kondisi gangguan fungsi hemoglobin yang pertumbuhan sehingga membutuhkan
merupakan alat transport O2 yang asupan besi yang lebih banyak, selain itu
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Anemia di STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Lampung Tahun 2015
b. Prestasi Belajar
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar di STIKes Muhammadyah
Pringsewu Lampung Tahun 2015
Prestasi Belajar Frekuensi Presentasi
Kurang Baik 65 58,6%
Baik 46 41,4%
Total 111 100 %
Berdasarkan Tabel 2 dengan kriteria baik sebanyak 46
diketahui distribusi frekuensi orang (41,4%).
responden yang prestasi 2. Analisis Bivariat
belajarnya kurang baik lebih Analisis bivariat pada penelitian
besar yaitu sebanyak 65 orang tentang hubungan anemia dengan
(58,6%), dan prestasi belajar prestasi belajar adalah sebagai berikut:
Table 3
Hubungan Anemia Dengan Prestasi Belajar Di STIKes Muhammadyah
pringsewu Lampung Tahun 2015
Prestasi Belajar
Kejadian
Anemia Kurang Baik Baik Total P
N % N % N % Value
Anemia 57 87,7 7 15,2 64 57,7
Tidak
8 12,3 39 84,8 47 42,3 0,000
Anemia
Total 65 100 46 100 111 100
baik sebanyak 57 orang (87,7%), dan belajar dapat menurun apabila kondisi
10
responden tidak anemia dan prestasi tubuh kurang fit atau anemia.
belajar baik sebanyak 39 orang (84,6%). Anemia merupakan determinan
Hasil uji statistik yang dilakukan yang mempengaruhi prestasi belajar,
dengan menggunakan komputerisasi anemia dapat menurunkan kemampuan
diperoleh p-value = 0,000 <α= 0,05. Hal kerja seseorang dan keseluruhan
ini berarti Ha diterima, yang artinya populasi dengan membawa akibat
terdapat hubungan antaraanemia dengan ekonomi yang serius bagi
prestasi belajar. perkembangan bangsa. Anemia dapat
Hasil penelitian lain yang mengakibatkan berkurangnya daya pikir
Daftar Pustaka
1. Syah. 2010. Konsep Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
2. Sediaoetama. 2010. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.
3. Arisman. 2004. Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC
4. Sudoyo, A., 2010.Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam edisi 5. Jakarta:Pustaka IPD FKUI
5. Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan
Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.
6. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2014. Prevalensi Anemia Remaja. Lampung.
7. Khomsan, A dan Anwar, F. 2009. Makan Tepat Badan Sehat. Jakarta: Hikmah.
8. Zalilah. 2010. Buku Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Departemen Gizi dan Kesehatan
masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers
9. Annas, M. 2011. Hubungan Kesegaran Jasmani, Hemoglobin, Status Gizi, danMakan Pagi
terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang
10. Winkel, W. S., Hastuti, S. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Edisi
Revisi, Cetakan
Kelima). Jogjakarta: Universitas Sanatha Dharma
11. Widyastuti, Y, Rahmawati, A. &
Purnamaningrum, Y.E, 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.
Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi 2. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.