Anda di halaman 1dari 4

KONFLIK LOCKDOWN DI INFONESIA

Konflik lockdown atau tidak yang akan terjadi di Indonesia dalam teori resolusi konflik

Disusun Dalam rangka memenuhi Tugas Resolusi Konflik


Dosen Pengampu :
Unggul Sugiharto, S.IP.,M.Si.

Disusun Oleh :
SUSMAENI
NIM. 2117500026

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
TAHUN 2020
Konflik lockdown atau tidak yang akan terjadi di Indonesia dalam teori resolusi konflik

Lockdown secara harfiah artinya dikunci. Jika istilah ini digunakan pada masa
pandemi penyakit seperti sekarang, lockdown bisa diartikan sebagai situasi yang melarang
warga untuk masuk ke suatu tempat karena kondisi darurat. Lockdown juga bisa berarti
negara yang menutup perbatasannya, agar tidak ada orang yang masuk atau keluar dari
negaranya. Usulan untuk lockdown sebagai strategi menghadapi pandemi Covid-19 terus
menggema.

Menurut pengamat intelijen Stanislaus Riyanta usulan ini bukan cara terbaik untuk
menghadapi pandemi Covid-19.

“Para pengusul terlihat latah tanpa berfikir panjang terus mendesak pemerintah untuk
melakukan lockdown. Istilah lockdown sebenarnya bukan terminologi resmi dalam
pemerintah Indonesia. Lockdown sebenarnya merujuk pada karantina kesehatan yang diatur
oleh UU No. 6 tahun 2018 tentang karantina kesehatan. Dalam undang-undang tersebut
karantina kesehatan terdiri dari berbagai macam, yaitu Karantina Rumah, Karantina Wilayah
dan Karantina Rumash Sakit. Selain itu juga ada tindakan yang disebut Pembatasan Sosial.”
Kata Stanislaus dalam keterangannya, Senin (16/3).

Berikut penjelasan UU Nomor 6 Tahun 2018 mengenai Kekarantinaan Kesehatan,


Pembatasan Sosial Berskala Besar diatur dalam Pasal 59 :

1) Pembatasan Sosial Berskala Besar merupakan bagian dari respons


Kedaruratan Kesehatan Masyarakat.

2) Pembatasan Sosial Berskala Besar bertujuan mencegah meluasnya


penyebaran penyakit Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang sedang terjadi
antar orang di suatu wilayah tertentu.

3) Pembatasan Sosial Berskala Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


paling sedikit meliputi :

a. Peliburan sekolah dan tempat kerja.

b. Pembatasan kegiatan keagamaan; dan/atau.


c. Pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.

4) Penyelenggaraan Pembatasan Sosial Berskala Besar berkoordinasi dan


bekerja sama dengan berbagai pihak terkait sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Masih menurut Stanislaus, lockdown yang dilakukan di negara-negara maju seperti


yang terjadi di Italia dan Arab Saudi tidak bisa serta merta dirtiru untuk Indonesia.
Masyarakat di negara maju dengan budaya disiplin yang tinggi dan kesejahteraan yang baik
tidak akan terganggu kehidupan dasarnya jika dilakukan lockdown. Pasalnya situasi di
Indonesia berbeda dengan negara maju. Jumlah pekerja harian/informal masih dominan
dibandingkan pekerja formal. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor informal
mendominasi pekerjaan di Indonesia. Pada Februari 2019, tercatat penduduk yang berusia 15
tahun ke atas yang bekerja di sektor informal sebanyak 74 juta jiwa.

Menurut Stanislaus, jika pemerintah ingin membatasi pergerakan orang secara


ekstrem maka yang harus dilakukan adalah menyiapkan kebutuhan dasar terutama kepada
masyarakat yang bekerja di sektor informal. Tujuannya adalah supaya mereka tidak perlu
beraktifitas untuk mencari pendapatan. Jika aktifitas masyarakat dikunci tanpa adanya suplai
kebutuhan dasar maka bisa memicu suatu gerakan perlawanan yang danpaknya bisa
sitematik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa lockdown bukan strategi yang tepat untuk saat ini,
karena lockdown akan memperburuk situasi sosial. Strategi yang tepat yaitu pembatasan
sosial pada tingkat tertentu sesuai karakteristik wilayah masing-masing tanpa berlawanan
dengan kebijakan pemerintah pusat.

Sedangkan Anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni mendesak
Presiden Joko Widodo untuk segera melakukan karantina wilayah atau lockdown. Sahroni
meminta lockdown di DKI Jakarta dan wilayah penyanggahnya guna menekan penyebaran
Covid-19. Ia mengakui keputusan lockdown memang tidak mudah. Dampak lockdown akan
sangat berat dirasakan dalam bidang ekonomi masyarakat. Namun menurutnya langkah itu
perlu diputuskan segera oleh pemerintah guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Kemudian Sahroni juga menambahkan, pemerintah perlu bertindak tegas memberi sanksi
bagi orang yang berkeliaran di saat lockdown. Hal itu, menurutnya dapat meningkatkan
kedisiplinan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai