No MR :
Tanggal Masuk : 29 Januari 2019
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. H
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Usia / Tanggal Lahir : 55 th
4. Agama : Islam
5. Status : Kawin
6. Pekerjaan : Wiraswasta
7. Alamat dan No. Telp : Pesona aggrek harapan, C12/4
B. WALI PASIEN
1. Nama : Ny. E
2. Usia : 50 th
3. Hub. Dengan pasien : Istri
4. Pekerjaan : Wiraswasta
8. Alamat dan No. Telp : Pesona aggrek harapan, C12/4
C. PENGKAJIAN UMUM
1. Keluhan Utama :
Klien mengatakan luka pada betisnya belum sembuh sudah ± 1 minggu.
2. Riwayat dahulu :
Klien mengatakan luka timbul tanpa disadari dan luka langsung besar seperti
sekarang. Klien mengatakan demam 3 hari lalu. Klien bersama keluarga
membersihkan lukanya secara mandiri di rumah dengan memberikan NaCl dan
betadine pada betis Tn.H. Kemudian, semalam bertemu dokter klinik kimia farma
dan di sarankan ke Epitel kaliabang untuk dilakukan perawatan. Klien mengatakan
berprofesi sebagai distributor ikan mas dan ikan lele di rumah, tetapi sudah
seminggu ini karyawannya pulang kampung semua sehingga klien yang terjun
langsung untuk mengambil ikan di kolam.
3. Penyakit Penyerta : DM
4. Faktor Penghambat :
Diabetes Anemia Meroko Rematoid Usia
k Artritis
5. Cara Berjalan :
Jalan Kursi Roda dengan
Sendiri Bantuan ........................
6. Kondisi Psikologis :
Baik Apatis Cemas Depresi
7. Status Nutrisi :
Nafsu Makan: Baik Anoreksia karena mual Biasa
muntah saja
Frekuensi makan: 3x sehari 2x sehari 1x sehari
Pola Makan : Teratur Tidak Teratur
Klien mengatakan makan 2x sehari kadang sehari sekali tetapi malamnya makan
banyak buah-buahan. Klien mengatakan pagi hanya makan kue atau minum kopi hitam,
setelah selesai dagang, beli nasi bungkus berdua dengan istri, di rumah tidak masak
paling beli karena di rumah hanya berdua saja. Klien mengatakan makanan masih biasa
tidak ada yang dipantang. Klien mengatakan masih makan duren karena dibawakan
oleh saudara dari lampung, 1 buah habis berdua dengan istri. Klien mengatakan makan
rambutan seikat habis sendiri dalam seminggu.
8. Pemeriksaan fisik
BB : 73 kg TB : 175 cm
IMT : 23,55 GDS: 154 mg/dL (29 Jan ‘19)
TD : - mmHg
9. Istirahat dan tidur : klien mengatakan tidur tidak seperti rutinitas orang
lain. Klien mengatakan tidur setelah sholat isya dan sudah bangun jam 2 pagi
datangnya ikan, jam 1 siang setelah selesai dagang, makan dan sholat istirahat
tidur. Jam 3 siang bangun.
10. Spiritual : klien mengatakan melaksanakan ibadah sholat wajib
5 waktu dalam posisi berdiri
11. Pengetahuan :
Klien mengatakan mengetahui dirinya menderita DM sejak 5 tahun lalu. Klien
mengatakan makanan masih biasa tidak ada yang dipantang. Klien mengatakan masih
makan duren karena dibawakan oleh saudara dari lampung, 1 buah habis berdua dengan
istri. Klien mengatakan makan rambutan sekiikat habis sendiri dalam seminggu
D. PENGKAJIAN LUKA
Gambar Luka
Kaki Regio :
Luka 1 : Fibula sinistra
Luka 2 : Tibia sinistra
Luka 1 : Luka 2 :
E. ANALISA DATA
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas jaringan b.d gangguan metabolisme (Diabetes Melitus)
2. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan b.d Kurangnya informasi
3. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d Kurang kepatuhan pada rencana manajemen diabetes
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Keperawatan
1 Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan selama Wound Care (3660) Melda
jaringan b.d 8x60 menit (selama 4 minggu) - Monitor WEI (warna dasar, eksudat. dan infeksi) pada luka.
Gangguan diharapkan kerusakan integritas - Lakukan TIME untuk persiapan dasar luka (Tissue
metabolisme jaringan teratasi dengan kriteria hasil management, Inflamation-infection control, Moisture
balance management, dan Edge of wound).
(Diabetes Melitus) :
- Lakukan 3EM:
1. Granulasi mencapai 100% EM1 : Mencuci luka
2. Tidak terdapat eksudat EM2 : Mengangkat jaringan yang mati
3. Tidak terdapat slough EM3 : Memberikan terapi topikal dan memilih balutan yang
4. Epitelisasi mencapai 75% tepat untuk klien (primary dressing: cutimed sorbact, secondary
dressing: foam allevyn dan kassa hidrofil lalu fiksasi dengan
micropore dan electofix pada luka)
- Anjurkan klien untuk makan makanan yang mengandung
tinggi protein seperti putih telur, ikan gabus, ikan lele, dan
daging untuk menunjang pertumbuhan jaringan baru
(granulasi)
2 Kurang Setelah dilakukan tindakan selama Teaching : disease Process Melda
pengetahuan 2x60 menit (selama 1 minggu) - Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
tentang proses diharapkan kurang pengetahuan tentang proses penyakit yang spesifik
penyakit, diet, teratasi dengan kriteria hasil : - Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara
perawatan dan 1. Pasien dan keluarga menyatakan yang tepat.
pengobatan b.d pemahaman tentang penyakit, - Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
Kurangnya kondisi, prognosis dan program penyakit, dengan cara yang tepat
pengobatan - Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
informasi
2. Pasien dan keluarga mampu - Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat
melaksanakan prosedur yang - Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara
dijelaskan secara benar yang tepat
3. Pasien dan keluarga mampu - Hindari harapan yang kosong
menjelaskan kembali apa yang - Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien
dijelaskan perawat/tim kesehatan dengan cara yang tepat
lainnya - Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan penyakit
- Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
- Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
- Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara
yang tepat
3 Resiko Setelah dilakukan tindakan selama Hyperglikemia management Melda
ketidakstabilan 2x60 menit (selama 1 minggu) - Memantau kadar glukosa darah, seperti yang
kadar glukosa darah diharapkan resiko ketidakstabilan ditunjukkan
b.d Kurang kadar gula darah teratasi dengan - Pantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria,
kepatuhan pada kriteria hasil : polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan, malaise,
rencana manajemen 1. Kepatuhan Perilaku : diet sehat mengaburkan visi, atau sakit kepala
diabetes 2. Dapat mengontrol kadar glukosa - Mendorong asupan cairan oral
darah - Mengidentifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
3. Dapat mengontrol stress - Mendorong pemantauan diri kadar glukosa darah
4. Dapat memanajemen dan - Membantu pasien untuk menafsirkan kadar glukosa
mencegah penyakit semakin parah
5. Tingkat pemahaman untuk dan
pencegahan komplikasi
6. Dapat meningkatkan istirahat
7. Mengkontrol perilaku Berat badan
8. Pemahaman manajemen Diabetes
9. Status nutrisi adekuat
10. Olahraga teratur
H. CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari/ Dx Uraian Gambar TTD
Tangga
l
1. Selasa/ 29 1. 1. Melakukan Pengkajian Luka dengan metode WEI (warna dasar, eksudat, dan Luka 1 : Melda
Jan ‘19 infeksi) pada luka.
S: Luka 2
- Klien mengatakan luka pada betisnya belum sembuh sudah ± 1
minggu.
- Klien mengatakan luka timbul tanpa disadari dan luka langsung
besar seperti sekarang.
- Klien mengatakan demam 3 hari lalu.
- Klien mengatakan bersama keluarga membersihkan lukanya secara
mandiri di rumah dengan memberikan NaCl dan betadine pada betis
Tn.H.
O:
- Kondisi luka :
Pada luka 1 regio fibula dengan luas 3,3 x 6 cm2 dalam bentuk Abrasi, luka
tidak terasa dan langsung melebar, derajat 3, jumlah eksudat minimal, tipe
eksudat purulent, kondisi kulit sekitar kering, ada edema, bau tidak ada,
nekrosis 80%, slough 20%, kulit sekitar luka berwarna merah gelap/abu-abu,
belum mulai epitelisasi. Luka 1 :
Pada luka 2 regio tibia dengan luas 2 x 2,5 cm2 dalam bentuk Abrasi, luka
tidak terasa dan langsung melebar, derajat 2, jumlah eksudat minimal, tipe
eksudat purulent, kondisi kulit sekitar kering, ada edema, bau tidak ada,
nekrosis 80%, slough 20%, kulit sekitar luka berwarna merah gelap/abu-abu,
belum mulai epitelisasi
2. Melakukan observasi perawatan luka dengan teknik 3EM dan prinsip steril
dengan perawat menggunakan handscoon
S:
Klien mengatakan bahwa luka tidak terasa sakit. Luka 2 :
O:
- EM1: pada luka 1 & 2 Mencuci dengan teknik swabbing dengan
menggunakan aqua steril dan sabun antiseptik. (I from TIME Management)
- M2: Pada Luka 1 & 2 Mengangkat slough menggunakan teknik CSWD (T
from TIME Management)
- M3: Pada luka 1 memilih balutan menggunakan primary dressing: essential
lotion, iodosorb powder dan secondary dressing: kassa hidrofil. Pada luka 2
memilih balutan menggunakan primary derssing : essential lotion, iodosorb
powder dan secondary dressing: allevyn foam. (M & E from TIME
Management)
2. Melakukan observasi perawatan luka dengan teknik 3EM dan prinsip steril
dengan perawat menggunakan handscoon
S: Klien mengatakan bahwa luka tidak terasa sakit.
O:
- EM1: Mencuci dengan teknik swabbing dengan menggunakan aqua steril
dan sabun antiseptik. (I from TIME Management)
- M2: Mengangkat slough menggunakan teknik CSWD (T from TIME
Management)
- M3: Pada luka 1 memilih balutan menggunakan primary dressing:
dermazone salf dan secondary dressing: kassa hidrofil. Pada luka 2 sudah
tidak dibalut. (M & E from TIME Management)
5 Senin/11 1. 1. Melakukan Pengkajian Luka dengan metode WEI (warna dasar, eksudat, dan Luka 1 : Melda
Feb ‘19 infeksi) pada luka.
S:
Klien mengatakan lukanya berair, rembes dari perban sejak hari jum’at
O:
- Kondisi luka : pada luka 1 regio fibula dengan luas 2,8 x 4 cm2 dalam
bentuk Abrasi, luka tidak terasa, derajat 3, jumlah eksudat minimal, tipe
eksudat purulent, kondisi kulit sekitar kering, ada edema, ada bau, tidak ada
nekrosis, slough 60%, granulasi 20%, epitelisasi 20%, kulit sekitar luka
berwarna merah gelap/abu-abu, tepi luka jelas, tidak menyatu dengan dasar
luka.
2. Melakukan observasi perawatan luka dengan teknik 3EM dan prinsip steril
dengan perawat menggunakan handscoon
S: Klien mengatakan bahwa luka tidak terasa sakit.
O:
- EM1: Mencuci dengan teknik swabbing dengan menggunakan aqua steril
dan sabun antiseptik. (I from TIME Management)
- M2: Mengangkat slough menggunakan teknik CSWD (T from TIME
Management)
- M3: Pada luka 1 memilih balutan menggunakan primary dressing:
dermazone salf dan secondary dressing: kassa hidrofil. Pada luka 2 sudah
tidak dibalut. (M & E from TIME Management)
2. Melakukan observasi perawatan luka dengan teknik 3EM dan prinsip steril
dengan perawat menggunakan handscoon
S: Klien mengatakan bahwa luka tidak terasa sakit.
O:
- EM1: Mencuci dengan teknik swabbing dengan menggunakan aqua steril
dan sabun antiseptik. (I from TIME Management)
- M2: Mengangkat slough menggunakan teknik CSWD (T from TIME
Management)
- M3: Pada luka 1 memilih balutan menggunakan primary dressing:
dermazone salf dan secondary dressing: kassa hidrofil. Pada luka 2 sudah
tidak dibalut. (M & E from TIME Management)
2. Melakukan observasi perawatan luka dengan teknik 3EM dan prinsip steril
dengan perawat menggunakan handscoon
S: Klien mengatakan bahwa luka tidak terasa sakit.
O:
- EM1: Mencuci dengan teknik swabbing dengan menggunakan aqua steril
dan sabun antiseptik. (I from TIME Management)
- M2: Mengangkat slough menggunakan teknik CSWD (T from TIME
Management)
- M3: Pada luka 1 memilih balutan menggunakan primary dressing: Algisate,
cutimed sorbact dan Allevyn dan secondary dressing: kassa hidrofil. (M & E
from TIME Management)
2. Melakukan observasi perawatan luka dengan teknik 3EM dan prinsip steril
dengan perawat menggunakan handscoon
S: Klien mengatakan bahwa luka tidak terasa sakit.
O:
- EM1: Mencuci dengan teknik swabbing dengan menggunakan aqua steril
dan sabun antiseptik. (I from TIME Management)
- M2: Mengangkat slough menggunakan teknik CSWD (T from TIME
Management)
- M3: Pada luka 1 memilih balutan menggunakan primary dressing: w care
aha dan secondary dressing: kassa hidrofil. (M & E from TIME
Management)
2. Melakukan observasi perawatan luka dengan teknik 3EM dan prinsip steril
dengan perawat menggunakan handscoon
S: Klien mengatakan bahwa luka tidak terasa sakit.
O:
- EM1: Mencuci dengan teknik swabbing dengan menggunakan aqua steril
dan sabun antiseptik. (I from TIME Management)
- M2: Mengangkat slough menggunakan teknik CSWD (T from TIME
Management)
- M3: Pada luka 1 memilih balutan menggunakan primary dressing: w care
DC, Algisate dan secondary dressing: kassa hidrofil. (M & E from TIME
Management)
Kunjungan 1
Kunjungan 2
Kunjungan 3
Kunjungan 4
Kunjungan 5
Kunjungan 6
Kunjungan 7
Kunjungan 8
Kunjungan 9