No MR :
Tanggal Masuk :
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. D
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Usia / Tanggal Lahir : 67 thn
4. Agama : Islam
5. Status : Kawin
6. Pekerjaan : Wiraswasta
7. Alamat dan No. Telp : Jln. Poros Malino
B. WALI PASIEN
1. Nama : Ny. Y
2. Usia : 45 th
3. Hub. Dengan pasien : Anak
4. Pekerjaan : Bidan
8. Alamat dan No. Telp : Jln. Poros Malino
C. PENGKAJIAN UMUM
1. Keluhan Utama :
Klien mengatakan luka pada kaki dan sudah 3 minggu belum sembuh
2. Riwayat dahulu :
Klien mengatakan lukanya disebabkan karena tertusuk tulang ikan, setelah itu klien
mengobati lukanya menggunakan minyak kutus-kutus, setelah 3 minggu luka tak
kunjung sembuh dan membengkak hingga jari mulai menghitam. Klien kemudian
dibawa ke rumah sakit, sempat dilakukan perawatan luka dan dokter menyarankan
untuk amputasi jari kaki, klien menolak diamputasi dan memutuskan untuk ke
makassar melakukan perawatan luka.
3. Penyakit Penyerta : DM
4. Faktor Penghambat :
Diabetes Anemia Meroko Rematoid Usia
k Artritis
5. Cara Berjalan :
Jalan Kursi Roda dengan
Sendiri Bantuan ........................
6. Kondisi Psikologis :
Baik Apatis Cemas Depresi
7. Status Nutrisi :
Nafsu Makan: Baik Anoreksia karena mual Biasa
muntah saja
Frekuensi makan: 3x sehari 2x sehari 1x sehari
Pola Makan : Teratur Tidak Teratur
8. Pemeriksaan fisik
BB : 55 kg TB : 170 cm
IMT : 19,03 GDS: 400 mg/dL (20 maret 2021)
TD : - mmHg
9. Istirahat dan tidur : klien mengatakan tidur tidak teratur dan kadang
sering terbngun di tengah malam
10. Spiritual : klien mengatakan melaksanakan ibadah sholat wajib
5 waktu dalam posisi duduk
11. Pengetahuan :
Klien mengatakan mengetahui dirinya menderita DM sejak 5 tahun lalu.
Pasien mengatakan bahwa tidak mengetahui tentang:
Tanda dan Gejala Gula darah tinggi/hiperglikemi dan hipoglikemi
Pola Makan dan diet bagi pasien luka
Perawatan kaki
Senam kaki dan senam diabetes
Komplikasi DM
Managemen Stress dengan teknik tarik napas dalam, terapi SEFT
12. Data Penunjang :
GDS : 400 mg/dl (20 maret 2021)
D. PENGKAJIAN LUKA
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas jaringan b.d gangguan metabolisme (Diabetes Melitus)
2. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan b.d Kurangnya informasi
3. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d Kurang kepatuhan pada rencana manajemen diabetes
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Keperawatan
1 Kerusakan Setelah dilakukan tindakan Wound Care (3660) X
integritas jaringan selama 8x60 menit (selama 4 - Monitor WEI (warna dasar, eksudat. dan infeksi) pada
b.d Gangguan minggu) diharapkan kerusakan luka.
metabolisme integritas jaringan teratasi dengan - Lakukan TIME untuk persiapan dasar luka (Tissue
management, Inflamation-infection control, Moisture
(Diabetes Melitus) kriteria hasil :
balance management, dan Edge of wound).
1. Granulasi mencapai 100% - Lakukan 3EM:
2. Tidak terdapat eksudat EM1 : Mencuci luka
3. Tidak terdapat slough EM2 : Mengangkat jaringan yang mati
4. Epitelisasi mencapai 75% EM3 : Memberikan terapi topikal dan memilih balutan
yang tepat untuk klien (primary dressing: cutimed sorbact,
secondary dressing: foam allevyn dan kassa hidrofil lalu
fiksasi dengan micropore dan electofix pada luka)
- Anjurkan klien untuk makan makanan yang
mengandung tinggi protein seperti putih telur, ikan
gabus, ikan lele, dan daging untuk menunjang
pertumbuhan jaringan baru (granulasi)
2 Kurang Setelah dilakukan tindakan Teaching : disease Process X
pengetahuan selama 2x60 menit (selama 1 - Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
tentang proses minggu) diharapkan kurang tentang proses penyakit yang spesifik
penyakit, diet, pengetahuan teratasi dengan - Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
perawatan dan kriteria hasil :
cara yang tepat.
pengobatan b.d 1. Pasien dan keluarga - Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
Kurangnya menyatakan pemahaman penyakit, dengan cara yang tepat
informasi tentang penyakit, kondisi, - Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
prognosis dan program - Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang
pengobatan tepat
2. Pasien dan keluarga mampu - Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi,
melaksanakan prosedur yang dengan cara yang tepat
dijelaskan secara benar - Hindari harapan yang kosong
3. Pasien dan keluarga mampu - Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan
menjelaskan kembali apa yang pasien dengan cara yang tepat
dijelaskan perawat/tim - Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
kesehatan lainnya diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
- Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
- Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat
atau diindikasikan
- Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat
3 Resiko Setelah dilakukan tindakan Hyperglikemia management X
ketidakstabilan selama 2x60 menit (selama 1 - Memantau kadar glukosa darah, seperti yang
kadar glukosa minggu) diharapkan resiko ditunjukkan
darah b.d Kurang ketidakstabilan kadar gula darah - Pantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria,
polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan, malaise,
kepatuhan pada teratasi dengan kriteria hasil :
mengaburkan visi, atau sakit kepala
rencana 1. Kepatuhan Perilaku : diet sehat - Mendorong asupan cairan oral
manajemen 2. Dapat mengontrol kadar - Mengidentifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
diabetes glukosa darah - Mendorong pemantauan diri kadar glukosa darah
3. Dapat mengontrol stress - Membantu pasien untuk menafsirkan kadar glukosa
4. Dapat memanajemen dan
mencegah penyakit semakin
parah
5. Tingkat pemahaman untuk dan
pencegahan komplikasi
6. Dapat meningkatkan istirahat
7. Mengkontrol perilaku Berat
badan
8. Pemahaman manajemen
Diabetes
9. Status nutrisi adekuat
10. Olahraga teratur
H. CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari/ Dx Uraian Gambar TTD
Tangga
l
1. Selasa/ 29 1. 1. Melakukan Pengkajian Luka dengan metode WEI (warna dasar, eksudat, X
Jan ‘19 dan infeksi) pada luka.
S:
- Klien mengatakan luka pada betisnya belum sembuh sudah ± 1
minggu.
- Klien mengatakan luka timbul tanpa disadari dan luka langsung
besar seperti sekarang.
- Klien mengatakan demam 3 hari lalu.
- Klien mengatakan bersama keluarga membersihkan lukanya secara
mandiri di rumah dengan memberikan NaCl dan betadine pada betis
Tn.H.
O:
- Kondisi luka :
Pada luka 1 regio fibula dengan luas 3,3 x 6 cm2 dalam bentuk
Abrasi, luka tidak terasa dan langsung melebar, derajat 3, jumlah
eksudat minimal, tipe eksudat purulent, kondisi kulit sekitar kering,
ada edema, bau tidak ada, nekrosis 80%, slough 20%, kulit sekitar
luka berwarna merah gelap/abu-abu, belum mulai epitelisasi.
Pada luka 2 regio tibia dengan luas 2 x 2,5 cm2 dalam bentuk Abrasi,
luka tidak terasa dan langsung melebar, derajat 2, jumlah eksudat
minimal, tipe eksudat purulent, kondisi kulit sekitar kering, ada
edema, bau tidak ada, nekrosis 80%, slough 20%, kulit sekitar luka
berwarna merah gelap/abu-abu, belum mulai epitelisasi
Kunjungan 1
20 maret 2021
Kunjungan 2
22 maret 2021
Kunjungan 3
24 maret 2021
Kunjungan 4
26 maret 2021
Kunjungan 5
29 maret 2021
Kunjungan 6
30 maret 2021
Kunjungan 7
31 maret 2021
Kunjungan 8
1 April 2021
Kunjungan 9
3 April 2021