Anda di halaman 1dari 13

GANGGUAN MENIMBUN

Oleh :
Nadya Putri Amany
20360046
Pembimbing :
Dr. dr. Mustafa Mahmud Amin, M.Ked, M.Sc, Sp.KJ
(K)
KEPANITRAAN KLINIK SENIOR SMF BAGIAN PSIKIATRI
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
2020
Latar Belakang

UU Nomer 36 Tahun 2009 World Health UU Nomer 18 Tahun 2014


tentang Kesehatan Organization tentang Kesehatan Jiwa

Kesehatan adalah keadaan sehat, Sehat adalah keadaan yang Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana
individu dapat berkembang secara fisik,
baik secara fisik, mental, spiritual, sempurna, baik fisik, mental mental, spiritual, dan sosial sehingga
maupun sosial yang memungkinkan maupun sosial tidak hanya individu tersebut menyadari kemampuan
setiap orang untuk hidup produktif terbebas dari penyakit atau sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat
secara sosial dan ekonomis. kelemahan/cacat. bekerja secara produktif, dan mampu
memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.
PREVALENSI

Depresi Pasca
Szikofrenia
SKIZOFRENIA DEPRESI
Sekitar 25% dari total
Tercatat 23 juta orang Sekitar 300 juta orang pasien skizofrenia
di dunia mengalami di dunia mengalami mengalami keterkaitan
skizofrenia (WHO) depresi (WHO) dengan depresi.

2018 2018 2020

2018 2018
SKIZOFRENIA DEPRESI
Dari catatatan Riset Dari catatan Riset Kesehatan WHO, memperkirakan depresi
Kesehatan Dasar Dasar menunjukkan pada tahun akan menduduki peringkat
menunjukkan pada tahun 2018 sebesar 6,1% penduduk kedua setelah penyakit jantung
2018 prevalensi skizofrenia yang berusia >15 tahun di koroner dalam urutan daftar
sebanyak 6,7 per 1.000 Indonesia mengalami depresi. penyakit yang menimbulkan
rumah tangga. Prevalensi Prevalensi tertinggi di Sulawesi beban global dunia. Sekitar
tertinggi di Bali dan Tengah dan terendah di Jambi. 20% wanita dan 12% laki-laki.
terendah di Keulauan Riau.
SKIZOFRENIA
Skizofrenia berasal dari
kata “skizo” yang berarti
retak atau pecah (split) dan
“frenia” yang berarti jiwa.
Dengan demikian
seseorang yang menderita
gangguan jiwa skizofrenia
adalah orang yang
mengalami keretakan atau
keretakan kepribadian
(splitting of personality)
ETIOLOGI

1. Keterlibatan faktor
keturunan
GEJALA 2.Faktor lingkungan
3.Teori biologik dan
Eugen Bleuler genetic
mengidentifikasi 4.Hipotesis
symptom dasar dari neurotransmiter
skizofrenia yang dikenal 5.Pencetus psikososial
dengan 4A antara lain : (Model diatesis-stress,
1. Asosiasi Faktor biologis)
2. Afek
3. Autisme
4. Ambivalensi
KOMPLIKASI

SKIZOFRENIA

GANGGUAN GANGGUAN
JIWA SEMAKIN ORGAN
BERAT (FUNGSI
TUBUH)
DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA

DEFINISI

Depresi pasca skizofrenia adalah


episode depresi yang muncul setelah
penyakit skizofrenia terlewati. Dalam
kondisi ini, beberapa gejala alam perasaan
(suasana hati) khas skizofrenia masih
terjadi di bawah kadar normal.
DEPRESI
 Faktor Biologi
 Faktor Genetika
 Faktor Psikososial

DEPRESI PASCA ETIOLOGI


SKIZOFRENIA
Tidak ada sebab yang jelas tentang bagaimana pasien dengan
skizofrenia mengembangkan depresi pasca skizofrenia, maka
terdapat kemungkinan bahwa merupakan karakter (nature) dari
skizofrenia itu sendirilah yang menjadi sebab utama depresi
ini.
GEJALA

Seseorang yang mengalami depresi pasca-


skizofrenia dapat mengalami gejala-gejala
depresi dan juga gejala-gejala skizofrenia
dalam kadar yang lebih rendah.

1. Gejala Fisik
2. Gejala Psikis
3. Gejala Sosial
DIAGNOSIS
Berdasarkan PPDGJ-III (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa III) depresi pasca skizofrenia masuk ke dalam F20.4
You can Resize without
losing quality
dengan kriteria sebagai berikut:
You can Change Fill
Color & Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau:
Line Color 1. Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria
umum skizofrenia) selam 12 bulan terakhir ini.
2. Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi
FREE mendominasi gambaran klinisnya).
3. Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu, memenuhi
PPT TEMPLATES paling sedikit kriteria untuk episode depresif (F32.-) dan telah ada
dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu.
FREE
PPT Apabila pasien pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia
TEMPLATES diagnosis menjadi Episode depresif (F32.-). Bila gejala skizofrenia
masih jelas dan menonjol, Diagnosis harus tetap salah satu dari
www.allppt.com
subtipe skizofrenia yang sesuai (F20.0- F20.3).
Tatalaksana
ANTIPSIKOTIK
Risperidon, Olanzapin, Quetiapin,
Flufenazin, Haloperidol, dan L-Sulpiride

ANTIPSIKOTIK ANTIDEPRESAN

S D
DEPRESI SKIZOFRENIA

ANTIDEPRESAN
 SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor)
 SNRI (Serotonin Norepinephrine Reuptake Inhibitor)
 TCA (Tricyclic Antidepressants)
 Antidepresan lainnya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai