Anda di halaman 1dari 40

EPIGENETIK PADA SCHIZOPHRENIA,

BIPOLAR, DAN AUTISME


Kelompok 9_6D Kesehatan Reproduksi
OUTLINE ANGGOTA

Khairunnisa H 2010713010
Definisi
Epigenetik Skizofrenia Anisa Afianti N 2010713012
Epigenetik Bipolar Nahda Fini S 2010713059
Epigenetik Autisme Shafa Adzkia 2010713139
SKIZOFRENIA

Menurut National Institute of Mental Health (2020) Skizofrenia adalah


gangguan mental yang ditandai dengan gangguan pada proses
berpikir, persepsi, respon emosional, dan interaksi sosial.
Menurut WHO (2022) Skizofrenia menyebabkan psikosis dan
berhubungan dengan kecacatan yang cukup besar dan dapat
mempengaruhi semua bidang kehidupan termasuk fungsi pribadi,
keluarga, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
CIRI SKIZOFRENIA

1 Delusi Persisten 5 Perilaku tidak teratur

2 Halusinasi 6 "Gejala negatif"

3
Pengalaman pengaruh,
kendali, atau kepasifan
7 Agitasi ekstrem

4 Pemikiran tidak teratur 8 Kesulitan kognitif


BIPOLAR

Menurut National Institute of Mental Health (2010) Gangguan bipolar (sebelumnya


disebut penyakit manik-depresif atau depresi manik) adalah penyakit mental yang
menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana hati, energi, tingkat
aktivitas, konsentrasi, dan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas sehari-
hari.
Suasana depresi melibatkan perubahan suasana hati, energi, dan tingkat aktivitas
yang jelas. Suasana hati ini berkisar dari periode perilaku yang sangat "naik",
gembira, mudah tersinggung, atau bersemangat (dikenal sebagai episode manik)
hingga periode yang sangat "turun", sedih, acuh tak acuh, atau putus asa (dikenal
sebagai episode depresi). Periode manik yang kurang parah dikenal sebagai episode
hipomanik.
JENIS BIPOLAR

BIPOLAR I BIPOLAR II SIKLOTIMIK

Episode manik yang Terdapat pola episode Gejala hipomanik dan


berlangsung selama depresi dan hipomanik depresi berulang yang
setidaknya 7 hari Episode hipomanik tidak cukup kuat atau
Episode depresi tidak separah episode tidak berlangsung
berlangsung 2 minggu manik pada bipolar I cukup lama
AUTISME

Menurut National Institute of Mental Health (2018) Autism Spectrum Disorder (ASD) atau
Gangguan spektrum autisme adalah gangguan neurologis dan perkembangan yang
memengaruhi cara orang berinteraksi dengan orang lain, berkomunikasi, belajar, dan
berperilaku.
Meskipun autisme dapat didiagnosis pada usia berapa pun, autisme disebut sebagai
“gangguan perkembangan” karena gejala umumnya muncul pada 2 tahun pertama
kehidupan.
Menurut CDC (2019) Autism Spectrum Disorder (ASD) atau Gangguan spektrum autisme
adalah kecacatan perkembangan yang disebabkan oleh perbedaan di otak.
ASD dimulai sebelum usia 3 tahun dan dapat bertahan sepanjang hidup seseorang,
meskipun gejalanya dapat membaik seiring berjalannya waktu. Beberapa anak menunjukkan
gejala ASD dalam 12 bulan pertama kehidupan.
CIRI AUTISME
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-
5), orang dengan ASD memiliki :

1 Sulit berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain

2 Minat terbatas dan perilaku berulang

3
Gejala yang memengaruhi kemampuan mereka untuk
berfungsi di sekolah, pekerjaan, dan bidang lainnya
EPIGENETIK SCHIZOPHRENIA
Para penderita skizofrenia berisiko 2–3 kali lebih tinggi
mengalami kematian pada usia muda. Hal ini karena
skizofrenia umumnya disertai penyakit lain, seperti
penyakit jantung, diabetes, atau infeksi. Selain itu,
penderita skizofrenia juga rentan melakukan percobaan
bunuh diri
FAKTOR (STUART, 2013)

BIOLOGI PSIKOLOGIS

Genetic,
Neurobiology, Kegagalan memenuhi tugas
Ketidakseimbangan perkembangan psikososial dan
neurotransmitter ketidakharmonisan keluarga
(peningkatan dopamin), meningkatkan resiko
Perkembangan otak dan skizophrenia.
Teori virus
FAKTOR (FADLI,2022)

KOMPLIKASI KEHAMILAN FAKTOR KIMIA PADA


GENETIK DAN PERSALINAN OTAK
Skizofrenia dapat disebabkan
Keturunan dari pengidap oleh beberapa kondisi yang
Ketidakseimbangan kadar
skizofrenia memiliki risiko 10 mungkin terjadi ketika hamil
serotonin dan dopamin pada
persen lebih tinggi untuk dan dampaknya akanterlihat
otak dapat menjadi salah satu
mengalami kondisi serupa. saat anak lahir. Kondisi ini,
penyebab dan meningkatkan
Risiko tersebut meningkat 40 seperti paparan racun dan virus,
risiko seseorang mengidap
persen lebih besar ketika kedua ibu seorang pengidap diabetes,
skizofrenia.
orang tua sama-sama pengidap perdarahan dalam masa
skizofrenia kehamilan, serta kekurangan
nutrisi.
K EJADIAN SKIZOFRENIA DI
PENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR.

Faktor pertama adalah keturunan bahwa semakin dekat relasi seseorang dengan
pasien skizofrenia, maka semakin besar risiko seseorang tersebut untuk
mengalami pen yakit skizofrenia.

Faktor kedua stresor psikososial adalah setiap keadaan yang menimbulkan


perubahan dalam hidup seseorang sehingga memaksa seseorang untuk
melakukan penyesuaian diri (adaptasi) guna menanggulangi stresor (tekanan
mental). Masalah stresor psikososial dapat digolongkan yaitu masalah
perkawinan, masalah hubungan interpersonal, faktor keluarga dan faktor
psikososial lain (penyakit fisik, korban kecelakaan atau bencana alam, masalah
hukum, perkosaan dan lai-lain)
K EJADIAN SKIZOFRENIA DI
PENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR.

Faktor ketiga adalah tingkat pendidikan menurut hipotesis sosiogenik yang


menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah dapat berakibat pada
stres yang dapat menjadi faktorterjadinya skizofrenia

Faktor keempat adalah status pekerjaan, masalah pekerjaan dapat


merupakan sumber stres pada diri seseorang yang bila tidak diatasi yang
bersangkutan dapat jatuh sakit dan dapat memicu terjadinya skizofrenia
(Hawari, 2014).
GEJALA

1 Gejala Negatif

2 Gejala Positif

3 Gejala Tidak Teratur


DIAGNOSIS

Saat tanda-tanda awal mulai terjadi akan di lakukan nya


pemeriksaan fisik kepada pengidap. Selain itu, pemeriksaan
riwayat kesehatan keluarga juga akan dilakukan. Sementara
untuk pemeriksaan penunjang seperti tes darah, pemeriksaan CT
Scan , atau MRI dapat dilakukan untuk menyingkirkan penyebab
organik dari gejala skizofrenia. Misalnya tumor otak atau kelainan
metabolik yang memiliki gejala halusinasi seperti skizofrenia
PENGOBATAN

1 Obat - yang diberikan adalah antipsikotik yang


memengaruhi zat neurotransmitter dalam otak

2 Terapi psikologis

3 Terapi kejut listrik atau elektrokonvulsif (ECT)


EPIGENETIK BIPOLAR
PRAVELENSI BIPOLAR

Data WHO (2017) menunjukkan gangguan bipolar mempengaruhi sekitar 60 juta


orang di seluruh dunia
prevalensi gangguan bipolar di Indonesia belum tercatat oleh Riskesdas 2018,
tetapi data dari Bipolar Care Indonesia (BCI) diperoleh sebanyak 1% tahun 2016
menjadi 2% tahun 2017 (72.860 jiwa) masyarakat Indonesia mengidap gangguan
bipolar
Penelitian yang dilakukan oleh Agustin (2020) di Kalimantan Barat menunjukkan
bahwasannya karakteristik pasien bipolar paling banyak terjadi pada usia 26-35
tahun dengan persentase 30% dan paling sedikit terjadi pada usia 17-25 tahun
dengan persentase 10% dan jenis kelamin yang banyak mengalami gangguan
bipolar perempuan sebesar 60% dan laki-laki sebesar 40%.
GEJALA BIPOLAR

EPISODE MANIK GANGGUAN


DEPRESI MAYOR
Paling sedikit satu
Paling sedikit dua
minggu (bias kurang,
minggu pasien
kalau dirawat) pasien
mengalami lebih dari
mengalami mood yang
empat symptom/tanda
elasi, ekspansif atau
iritabel.
GEJALA BIPOLAR

EPISODE EPISODE
CAMPURAN HIPOMANIK
Paling sedikit empat hari,
Paling sedikit satu minggu
secara menetap, pasien
pasien mengalami episode
mengalami peningkatan
mania dan depresi yang
mood, ekspansif atau
terjadi secara bersamaan.
iritabel yang ringan, paling
sedikit tiga gejala (empat
gejala bila mood iritabel)
PENYEBAB BIPOLAR

1. Faktor genetik
2. Faktor lingkungan
3. Faktor sosial
4. Faktor biokimia
5. Faktor neurofisiologi
6. Faktor psikodinamik
PENANGANAN BIPOLAR

1. Psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif dan terapi yang


berfokus pada keluarga.
2. Obat-obatan, seperti penstabil suasana hati, obat antipsikotik
dan, pada tingkat yang lebih rendah, antidepresan.
3. Strategi manajemen diri, seperti edukasi dan pengenalan gejala
awal suatu episode.
4. Pendekatan kesehatan komplementer, seperti meditasi olahraga
aerobik, keyakinan dan doa dapat mendukung, tetapi tidak
menggantikan, pengobatan.
PERTIMBANGAN PERAWATAN UNTUK
WANITA DAN ANAK-ANAK

Perempuan dengan gangguan bipolar yang Sebelum menerima diagnosis psikiatri apa
berada dalam usia subur, atau yang sedang pun, anak-anak harus menjalani evaluasi
mempertimbangkan untuk hamil, menyeluruh terhadap kesehatan fisik dan
membutuhkan perhatian khusus. Perlu mental mereka. Anak-anak dengan
dilakukan diskusi risiko-manfaat yang gangguan bipolar mungkin juga memiliki
kompleks untuk melihat pilihan kondisi lain, termasuk gangguan hiperaktif
pengobatan yang tersedia. Beberapa obat dan hiperaktif, psikosis pada masa kanak-
dapat memiliki risiko pada janin yang kanak, gangguan stres pascatrauma,
sedang berkembang dan pada anak yang ketidakmampuan belajar, atau masalah
sedang menyusui. penyalahgunaan zat.
EPIGENETIK AUTISME
AUTISME

Autis atau Autisme merupakan istilah dari


Cara Berkomunikasi
salah satu penyakit yang namanya sudah
tidak asing terdengar. Autism Spectrum
Disorders (ASDs) yang dikenal juga sebagai Berinteraksi
Gangguan Spektrum Autisme adalah suatu
penyakit yang ditentukan dari kombinasi Perilaku
genetik dan faktor lingkungan.
GENETIK
Kromosom 15

Kromosom 2
Terdapat 15 gen yang berkaitan
dengan terjadinya autisme meskipun
efek dari gen-gen tersebut sedikit, Kromosom 3
tetapi mutasi gen yang cukup banyak
dapat menyebabkan autisme.
Kromosom 7

Kromosom X
FAKTOR LINGKUNGAN

Anti-depressan
Thaliodomine Asam Valporat
SSRI

Pestisida Diabetes
Rasa Cemas

Obesitas

FAKTOR IBU Depresi

Diabetes

Usia Orang Tua


DATA AUTISME

Dunia Asia
Asia Timur sebesar 0,51%, Asia Selatan, 0,31%, dan Asia
Diperkirakan 1 dari 100 anak Barat 0,35%. Di mana prevalensi tersebut lebih tinggi
di seluruh dunia menderita terjadi pada laki-laki yaitu sebesar 0,45% dibandingkan
autisme perempuan yaitu 0,18%. Dalam jumlah lengkap yang
(WHO, 2023) dikumpulkan pada analisis subkelompok berdasarkan
jenis kelamin, populasi, dan skor kualitas dari 10
penelitian dengan jumlah yang lengkap memiliki 1.121.117
Indonesia (51,1%) pada laki-laki dan 1.069.098 (48,9%) pada
perempuan
Data anak dengan gangguan autis di Indonesia
(Qiu et al., 2020)
belum pasti, namun berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) dengan laju pertumbuhan
penduduk 1,14 persen dapat memprediksi
terdapat sekitar 2,4 juta orang penderita autis di
Indonesia dan meningkat 500 orang per tahun
(KEMENPPPA, 2016)
DETEKSI DINI

Namun dalam prosesnya, deteksi dini


Deteksi dini Autisme dapat didukung
masih memiliki hambatan seperti potensi
dengan cara memanfaatkan akses lebih
kesalahan dalam klasifikasi, SDM yang
awal ke layanan yang didukung intervensi
kurang untuk pelayanan deteksi autism,
autism berbasis bukti. Dalam hal ini bisa
pengetahuan terbatas, serta masalah
melalui skrining dan evaluasi orang tua.
kinerja variabel alat yang digunakan
PERBEDAAN DIAGNOSIS
PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI

1 Hubungan Sosial > Perempuan ASD cenderung memiliki gangguan sosial


lebih sedikit dan tingkat motivasi sosial yang lebih tinggi dari laki-laki

2
Minat Relasional > Perempuan autisme memiliki minat lebih rendah
daripada laki-laki

3 Masalah Internalisasi > Terdapat dua cara yang mempengaruhi

Ekspresi lebih parah dari kondisi yang terjadi pada perempuan

Laki-laki cenderung mengekspresikan lebih mengganggu


JENIS
Sindom Asperger

GEJALA
Gangguan Autis
Gangguan Disintegrasi Anak
Melakukan perilaku berulang
Gangguan Perkembangan
Melukai diri
Pervasif
Kebal rasa sakit
Hiperaktif
GEJALA TAMBAHAN Tidak dapat fokus pada suatu hal
Gangguan komunikasi verbal dan nonverbal
Gangguan interaksi sosial
Gangguan emosi
Gangguan persepsi sensoris
PENCEGAHAN

Periode Prakonsepsi/Perinatal

Secara umum, pencegahan dalam kesehatan mental


dapat dibedakan dalam tiga bentuk. Intervensi Dini dalam Tiga
1. Pencegahan primer yang bertujuan untuk mengurangi Tahun Pertama Kehidupan
kejadian suatu gangguan dan menargetkan populasi yang
luas
2. Pencegahan sekunder yang menargetkan kelompok berisiko
terpilih yang bertujuan untuk mengurangi prevalensi
gangguan (atau tingkat keparahannya)
Masa Kecil—Dewasa
3. Pencegahan tersier untuk subjek yang diindikasikan dengan
tujuan untuk mempertahankan adaptasi fungsional dan
kesejahteraan orang tersebut, serta untuk menghindari
kekambuhan
Dewasa dan Usia Tua
PENANGANAN &
PENGOBATAN

Behavioral management therapy Nutritional therapy

Cognitive behavior therapy Occupational therapy

Early intervention Parent-mediated therapy

Educational and school-based therapies Physical therapy

Joint attention therapy Social skills training

Medication treatment Speech-language therapy


REFERENSI
Agustin, A. (2020). Gambaran Karakteristik Pasien Bipolardi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Universitas Tanjungpura , 1–10.
Autism Association of Western Australia. (2022). What is Autism? Autism Association Of Western Australia.
Aziz, D. F. (2019). Studi Pola Penggunaan Diazepam pada Pasien Gangguan Bipolar (Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang). Carroll, L. S., & Owen, M. J. (2009). Genetic overlap between autism, schizophrenia andbipolar disorder. Genome
Medicine, 1(10), 102. https://doi.org/10.1186/gm102
CDC. (2019). What is autism spectrum disorder? In Handbook of Parent-Child Interaction Therapy for Children on the Autism Spectrum (pp. 3–26).
https://doi.org/10.1007/978-3-030-03213-5_1
CDC. (2020). Prevalence of Autism Spectrum Disorder Among Children Aged 8 Years — Autism and Developmental Disabilities Monitoring Network,
11 Sites, United States, 2016. In MMWR Surveillance Summaries(Vol. 69, Issue 16). https://doi.org/10.15585/mmwr.mm6916a4
Constantino, J. N., & Marrus, N. (2017). The Early Origins of Autism Autism spectrumdisorder Diagnosis Genetics Early childhood development.
Child and Adolescent
Psychiatry Clinics of NA, 26(3), 555–570.
de Vaan, G., Beijers, R., Vervloed, M. P. J., Knoors, H., Bloeming-Wolbrink, K. A., de Weerth,
C., & Verhoeven, L. (2020). Associations Between Cortisol Stress Levels and Autism Symptoms in People With Sensory and Intellectual Disabilities.
Frontiers in Education, 5(October), 1–8. https://doi.org/10.3389/feduc.2020.540387
Dunkel Schetter, C., & Tanner, L. (2012). Anxiety, depression and stress in pregnancy: Implications for mothers, children, research, and practice.
Current Opinion in Psychiatry, 25(2), 141–148. https://doi.org/10.1097/YCO.0b013e3283503680
Fadli, R. (2022). Schizophrenia.
Gandal, M. J., Zhang, P., Hadjimichael, E., Walker, R. L., Chen, C., Liu, S., Won, H., van
Bakel, H., Varghese, M., Wang, Y., Shieh, A. W., Haney, J., Parhami, S., Belmont, J., Kim, M., Moran Losada, P., Khan, Z., Mleczko, J., Xia, Y., ...
Abyzov, A. (2018). Transcriptome-wide isoform-level dysregulation in ASD, schizophrenia, and bipolar disorder. Science, 362(6420).
https://doi.org/10.1126/science.aat8127
Gorini, F., Muratori, F., & Morales, M. A. (2014). The Role of Heavy Metal Pollution in Neurobehavioral Disorders: a Focus on Autism. Review
Journal of Autism and Developmental Disorders, 1(4), 354–372. https://doi.org/10.1007/s40489-014-0028-3
REFERENSI
Halladay, A. (2016). What is Epigenetics, and What Does it Have to do With Autism? Autism Speaks.
Handayani, L., Febriani, F., Rahmadanni, A., & Saufi, A. (2017). Faktor Risiko Kejadian
Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta (Diy).
Humanitas, 13(2), 135. https://doi.org/10.26555/humanitas.v13i2.6069
He, X., Tu, Y., Song, Y., Yang, G., & You, M. (2022). The relationship between pesticide exposure during critical neurodevelopment and autism
spectrum disorder: A narrative review. Environmental Research, 203(August 2021), 111902. https://doi.org/10.1016/j.envres.2021.111902
Hull, L., Petrides, K. V., & Mandy, W. (2020). The Female Autism Phenotype and Camouflaging: a Narrative Review. Review Journal of Autism and
Developmental Disorders, 7(4), 306–317. https://doi.org/10.1007/s40489-020-00197-9
Iluas, S. (2020). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Gangguan Bipolar di Kota Banda
Aceh - eSkripsi Universitas Andalas.
Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health. (2016). Obesity, Diabetes in Mom
Increases Risk of Autism in Child. Publichealth.Jhu.Edu.
Jones, K. L., Smith, R. M., Edwards, K. S., Givens, B., Tilley, M. R., & Beversdorf, D. Q.
(2010). Combined effect of maternal serotonin transporter genotype and prenatal stress in modulating offspring social interaction in mice.
International Journal of Developmental Neuroscience, 28(6), 529–536. https://doi.org/10.1016/j.ijdevneu.2010.05.002
Kemenkes. (2018). Laporan Riset Kesehatan Dasar. Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes. (2022). Mental Illness.
KEMENPPPA. (2016). Pembangunan Manusia Berbasis Gender. Kemenpppa.Go.Id.
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/24/1011/pembangunan-manusia-berbasis-gender-tahun-2012.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2018). Hari Peduli Autisme
Sedunia: Kenali Gejalanya, Pahami Keadaannya. Kemenpppa.Go.Id.
Kennedy, E. (2017). What are the treatments for autism? | NICHD - Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human
Development. National Institute of Child Health and Human Development.
Kim, J. H., & Scialli, A. R. (2011). Thalidomide: The tragedy of birth defects and the effective treatment of disease. Toxicological Sciences, 122(1), 1–
6.https://doi.org/10.1093/toxsci/kfr088
REFERENSI
Liu, F., Horton-Sparks, K., Hull, V., Li, R. W., & Martínez-Cerdeño, V. (2018). The valproic acid rat model of autism presents with gut bacterial
dysbiosis similar to that in human autism. Molecular Autism, 9(1), 1–13. https://doi.org/10.1186/s13229-018-0251-3
Lubis, F., Suwandi, J. F., Dokter, M. P., Kedokteran, F., Lampung, U., Parasitologi, B., Kedokteran, F., & Lampung, U. (2016). Paparan Prenatal
Valproat dan Autism Spectrum
Disorder (ASD) pada Anak. 5(September), 85–90.
National Alliance on Mental Illness (NAMI). (2017). Bipolar disorder.
NIMH. (2010). Bipolar disorder. 1–10. https://www.nimh.nih.gov/health/topics/bipolar-disorder
NIMH. (2018). Autism spectrum disorder. https://www.nimh.nih.gov/health/topics/autism- spectrum-disorders-asd
NIMH. (2020). Schizophrenia. In National Institute of Mental Health; U.S. Department of
Health and Human Services. https://www.nimh.nih.gov/health/statistics/schizophrenia Novianty, A., & Rochman Hadjam, M. N. (2017). Literasi
Kesehatan Mental dan Sikap Komunitas sebagai Prediktor Pencarian Pertolongan Formal. Jurnal Psikologi, 44(1), 50.
https://doi.org/10.22146/jpsi.22988
Øien, R. A., Vivanti, G., & Robins, D. L. (2021). Editorial S.I: Early Identification in Autism Spectrum Disorders: The Present and Future, and Advances
in Early Identification. Journal of Autism and Developmental Disorders, 51(3), 763–768. https://doi.org/10.1007/s10803-020-04860-2
Pathak, N. (2021, September). What is autism? WebMD; WebMD. https://doi.org/10.4324/9781315069609-7
Psikiatri RS Islam Sultan Agung Semarang. (2019). Panduan Praktik Klinis (PPK) Psikiatri. 1–63.
Qiu, S., Lu, Y., Li, Y., Shi, J., Cui, H., Gu, Y., Li, Y., Zhong, W., Zhu, X., Liu, Y., Cheng, Y., Liu, Y., & Qiao, Y. (2020). Prevalence of autism spectrum
disorder in Asia: A systematic review and meta-analysis. Psychiatry Research, 284(May 2019), 112679. https://doi.org/10.1016/j.psychres.2019.112679
Rodiana, O. A. (2022). Self Acceptance Individu Dengan Gangguan Bipolar.
S, W., F, W., Y, D., J, H., J, B., & Z, Z. (2017). Advanced parental age and autism risk in children: a systematic review and meta-analysis. Acta
Psychiatrica Scandinavica, 135(1), 29–41. https://doi.org/10.1111/acps.12666
Schiele, M. A., & Domschke, K. (2018). Epigenetics at the crossroads between genes, environment and resilience in anxiety disorders. Genes, Brain
and Behavior, 17(3), 1–15. https://doi.org/10.1111/gbb.12423
Stuart, G. W. (2013). Principles and practice of psychiatric nursing. St. Louis, Missouri: Elsever Mosby.
REFERENSI
Wargasetia, T. L., Biologi, B., Kedokteran, F., Maranatha, K., & Abstrak, B. (2003). Perkembangan Mutakhir Genetika Biomolekuler Pada Autisme.
Maranatha Journal of Medicine and Health, 2(2), 148009.
WHO. (2022). Schizophrenia. https://www.who.int/news-room/fact- sheets/detail/schizophrenia
WHO. (2023). Autism. WHO.Int. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/autism-spectrum-disorders
World Health Organization. (2013). Mental Health Action Plan 2013-2020. World Health Organization.
Xiang, A. H., Wang, X., Martinez, M. P., Walthall, J. C., Curry, E. S., Page, K., Buchanan, T.
A., Coleman, K. J., & Getahun, D. (2015). Association of maternal diabetes with autism in offspring. JAMA - Journal of the American Medical
Association, 313(14), 1425–1434. https://doi.org/10.1001/jama.2015.2707
TERIMA KASIH
Presentasi oleh kelompok 9 Epigenetik

Anda mungkin juga menyukai