Khairunnisa H 2010713010
Definisi
Epigenetik Skizofrenia Anisa Afianti N 2010713012
Epigenetik Bipolar Nahda Fini S 2010713059
Epigenetik Autisme Shafa Adzkia 2010713139
SKIZOFRENIA
3
Pengalaman pengaruh,
kendali, atau kepasifan
7 Agitasi ekstrem
Menurut National Institute of Mental Health (2018) Autism Spectrum Disorder (ASD) atau
Gangguan spektrum autisme adalah gangguan neurologis dan perkembangan yang
memengaruhi cara orang berinteraksi dengan orang lain, berkomunikasi, belajar, dan
berperilaku.
Meskipun autisme dapat didiagnosis pada usia berapa pun, autisme disebut sebagai
“gangguan perkembangan” karena gejala umumnya muncul pada 2 tahun pertama
kehidupan.
Menurut CDC (2019) Autism Spectrum Disorder (ASD) atau Gangguan spektrum autisme
adalah kecacatan perkembangan yang disebabkan oleh perbedaan di otak.
ASD dimulai sebelum usia 3 tahun dan dapat bertahan sepanjang hidup seseorang,
meskipun gejalanya dapat membaik seiring berjalannya waktu. Beberapa anak menunjukkan
gejala ASD dalam 12 bulan pertama kehidupan.
CIRI AUTISME
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-
5), orang dengan ASD memiliki :
3
Gejala yang memengaruhi kemampuan mereka untuk
berfungsi di sekolah, pekerjaan, dan bidang lainnya
EPIGENETIK SCHIZOPHRENIA
Para penderita skizofrenia berisiko 2–3 kali lebih tinggi
mengalami kematian pada usia muda. Hal ini karena
skizofrenia umumnya disertai penyakit lain, seperti
penyakit jantung, diabetes, atau infeksi. Selain itu,
penderita skizofrenia juga rentan melakukan percobaan
bunuh diri
FAKTOR (STUART, 2013)
BIOLOGI PSIKOLOGIS
Genetic,
Neurobiology, Kegagalan memenuhi tugas
Ketidakseimbangan perkembangan psikososial dan
neurotransmitter ketidakharmonisan keluarga
(peningkatan dopamin), meningkatkan resiko
Perkembangan otak dan skizophrenia.
Teori virus
FAKTOR (FADLI,2022)
Faktor pertama adalah keturunan bahwa semakin dekat relasi seseorang dengan
pasien skizofrenia, maka semakin besar risiko seseorang tersebut untuk
mengalami pen yakit skizofrenia.
1 Gejala Negatif
2 Gejala Positif
2 Terapi psikologis
EPISODE EPISODE
CAMPURAN HIPOMANIK
Paling sedikit empat hari,
Paling sedikit satu minggu
secara menetap, pasien
pasien mengalami episode
mengalami peningkatan
mania dan depresi yang
mood, ekspansif atau
terjadi secara bersamaan.
iritabel yang ringan, paling
sedikit tiga gejala (empat
gejala bila mood iritabel)
PENYEBAB BIPOLAR
1. Faktor genetik
2. Faktor lingkungan
3. Faktor sosial
4. Faktor biokimia
5. Faktor neurofisiologi
6. Faktor psikodinamik
PENANGANAN BIPOLAR
Perempuan dengan gangguan bipolar yang Sebelum menerima diagnosis psikiatri apa
berada dalam usia subur, atau yang sedang pun, anak-anak harus menjalani evaluasi
mempertimbangkan untuk hamil, menyeluruh terhadap kesehatan fisik dan
membutuhkan perhatian khusus. Perlu mental mereka. Anak-anak dengan
dilakukan diskusi risiko-manfaat yang gangguan bipolar mungkin juga memiliki
kompleks untuk melihat pilihan kondisi lain, termasuk gangguan hiperaktif
pengobatan yang tersedia. Beberapa obat dan hiperaktif, psikosis pada masa kanak-
dapat memiliki risiko pada janin yang kanak, gangguan stres pascatrauma,
sedang berkembang dan pada anak yang ketidakmampuan belajar, atau masalah
sedang menyusui. penyalahgunaan zat.
EPIGENETIK AUTISME
AUTISME
Kromosom 2
Terdapat 15 gen yang berkaitan
dengan terjadinya autisme meskipun
efek dari gen-gen tersebut sedikit, Kromosom 3
tetapi mutasi gen yang cukup banyak
dapat menyebabkan autisme.
Kromosom 7
Kromosom X
FAKTOR LINGKUNGAN
Anti-depressan
Thaliodomine Asam Valporat
SSRI
Pestisida Diabetes
Rasa Cemas
Obesitas
Diabetes
Dunia Asia
Asia Timur sebesar 0,51%, Asia Selatan, 0,31%, dan Asia
Diperkirakan 1 dari 100 anak Barat 0,35%. Di mana prevalensi tersebut lebih tinggi
di seluruh dunia menderita terjadi pada laki-laki yaitu sebesar 0,45% dibandingkan
autisme perempuan yaitu 0,18%. Dalam jumlah lengkap yang
(WHO, 2023) dikumpulkan pada analisis subkelompok berdasarkan
jenis kelamin, populasi, dan skor kualitas dari 10
penelitian dengan jumlah yang lengkap memiliki 1.121.117
Indonesia (51,1%) pada laki-laki dan 1.069.098 (48,9%) pada
perempuan
Data anak dengan gangguan autis di Indonesia
(Qiu et al., 2020)
belum pasti, namun berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) dengan laju pertumbuhan
penduduk 1,14 persen dapat memprediksi
terdapat sekitar 2,4 juta orang penderita autis di
Indonesia dan meningkat 500 orang per tahun
(KEMENPPPA, 2016)
DETEKSI DINI
2
Minat Relasional > Perempuan autisme memiliki minat lebih rendah
daripada laki-laki
GEJALA
Gangguan Autis
Gangguan Disintegrasi Anak
Melakukan perilaku berulang
Gangguan Perkembangan
Melukai diri
Pervasif
Kebal rasa sakit
Hiperaktif
GEJALA TAMBAHAN Tidak dapat fokus pada suatu hal
Gangguan komunikasi verbal dan nonverbal
Gangguan interaksi sosial
Gangguan emosi
Gangguan persepsi sensoris
PENCEGAHAN
Periode Prakonsepsi/Perinatal