Bagaimana cara mengobatinya?

Bagaimana dengan
Pasien dengan
skizoafektif diobati dengan prognosis/kesembuhannya?
tujuan menghilangkan gejala
psikotik berupa waham,
halusinasi, ilusi dan gejala 1. Prognosis bisa diperkirakan dengan
afektif (depresi atau manik). melihat seberapa jauh menonjolnya
Adapun pengobatannya gejala skizofrenianya, atau gejala
dilakukan dengan cara gangguan afektifnya
Skifoafektif
psikofarmaka (obat) dan
psikoterapi. 2. Semakin menonjol dan persisten
gejala skizofrenianya maka prognosis
Pasien sebaiknya buruk
mendapatkan terapi yang
melibatkan keluarganya, 3. Semakin persisten gejala-gejala
untuk perkembangan
gangguan afektifnya, prognosis semakin
sosialnya.
Psikoterapi terapi baik
supportif dan terapi komunitas
asertif.
Terapi meliputi edukasi
tentang gangguannya.
Peran keluarga pasien
dalam pengobatan serta Jangan malu dan khawatir!
menjalankan aktivitas sehari- Malu dan khawatir tidak akan menyelasaikan
hari. Peran keluarga masalah, namun menambah masalah.
dibutuhkan dalam terapi ini Kenali tanda dan gejala skizoafektif secara
dini, segera konsultasikan dokter psikiatri
agar segera ditangani.
Skifoafektif
Apa itu Skizoafektif? Mengapa bisa terjadi
Skizoafektif adalah suatu gangguan jiwa skizoafektif??
yang gejala skizofrenia dan gejala
Ketidakseimbangan
afektif terjadi bersamaan dan sama- Genetik Neurotransmiter

sama menonjol.
Faktor Lingkungan
Istilah gangguan skizoafektif pertama
kali dikenalkan pada tahun 1933 oleh
dr. Jacob Kasanin, seorang ahli psikiatri
dari Rusia. Pasien dengan gangguan ini Kenali Gejala Skizoafektif
ditandai oleh munculnya gejala yang
tiba-tiba, seringkali pada masa remaja.

Siapa saja yang beresiko

menderita Skizoafektif?

Anggota keluarga skizofrenia

Anggota keluarga gangguan mood

Anggota keluarga Skizoafektif

Penampilan  rapi/berantakan
Resiko terpapar stressor
Kontak mata  meningkat / menurun
Ekspresi wajah  normal / sedih/ senang
Mood  depresi/ manik/ euthym
Beresiko
Bicara  miskin ide / berlebih
Gejala yang khas pada pasien dengan
skizoafektif berupa waham, halusinasi,
perubahan dalam berpikir, perubahan dalam
persepsi yang disertai dengan gejala
gangguan suasana perasaan baik itu manik
maupun depresif.