Anda di halaman 1dari 10

Ilmu Peyakit Jiwa

GANGGUAN PERSEPSI
“ DEPERSONALISASI DAN DEREALISASI “

Nama : Wiwin Elis Sumarni


P17324416004
Jalum 1A
GANGGUAN PERSEPSI

Psikiatri merupakan salah satu cabang ilmu


kedokteran yang mempelajari segala hal
yang berkaitan dengan gangguan jiwa. Salah
satu gangguan jiwa tersebut adalah
gangguan persepsi.

Gangguan persepsi ada beberapa macam yaitu


ilusi, halusinasi, depersonalisasi, dan
derealisasi
1. PENGERTIAN
Depersonalisasi adalah mencangkup kehilangan
atau perubahan temporer dalam perasaan yang
DEPERSONALISASI
biasa mengenai realitas diri sendiri. Dalam suatu
tahap depersonalisasi, orang merasa terpisah dari
dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.

Derealisasi merupakan suatu perasaan


tidak nyata mengenai dunia luar
DEREALISASI yang mencakup perubahan yang
aneh dalam persepsi mengenai
lingkungan sekitar, atau dalam
perasaan mengenai periode waktu
juga dapat muncul.
2. Gejala depersonalisasi
1. kurangnya emosi dan keterlibatan dalam proses kehidupan, peristiwa,
dll.;
2. ketidakpedulian emosional dengan orang yang dicintai dan orang-orang
di sekitar;
3. dikaburkan persepsi realitas (tanpa suara dan persepsi warna);
4. ketidakpedulian dan kurangnya persepsi musik, seni dan alam;
5. memori buruk;
6. mengurangi penglihatan dan pendengaran;
7. hilangnya dari taktil dan gangguan penciuman;
8. depresi, kesedihan dan kekosongan emosional;
9. persepsi tubuh mereka sendiri dan bagian-bagiannya sebagai mesin,
benda mati dan impersonal;
10. rasa dilatasi waktu dan peristiwa;
11. kurangnya berpikir kreatif;
12. disorientasi dalam ruang dan waktu;
13. tidak ada rasa sakit, rasa dan suhu sensitivitas.
3. Gejala derealisasi :

1. Perasaan terasing dari atau terbiasa dengan lingkungan Penderita,


mungkin seperti Penderita tinggal di sebuah film
2. Merasa emosional terputus dari orang-orang yang Penderita sayangi,
seperti jika Penderita dipisahkan oleh dinding kaca
3. Lingkungan yang muncul terdistorsi, kabur, tidak berwarna, dua
dimensi atau buatan, atau kesadaran tinggi dan kejelasan lingkungan
Penderita
4. Distorsi persepsi waktu, seperti peristiwa baru-baru terasa seperti
masa lalu
5. Distorsi jarak, ukuran dan bentuk benda
6. Episode gangguan depersonalisasi-derealisasi bisa berlangsung
berjam-jam, hari, minggu atau bahkan berbulan-bulan. Pada beberapa
orang, episode ini berubah menjadi perasaan yang sedang
berlangsung dari depersonalisasi atau derealisasi yang mungkin secara
berkala menjadi lebih baik atau lebih buruk.
4. Penyebab

Penyebab pasti dari gangguan


depersonalisasi derealisasi tidak dapat
dipahami dengan baik. Namun, tampaknya
terkait dengan ketidakseimbangan kimia
otak tertentu yang disebut neurotransmitter,
yang dapat membuat otak rentan sehingga
stres dan ketakutan yang tinggi dapat
menyebabkan gangguan ini.
5. FAKTOR RESIKO
1. Kepribadian penderita memiliki sifat-sifat yang
membuat Penderita ingin menghindari atau
menolak situasi sulit atau Penderita mengalami
kesulitan beradaptasi dengan situasi sulit.
2. Penderita telah terlibat dalam atau menyaksikan
pengalaman traumatik atau kasar
3. Penderita berada di pertengahan untuk remaja
akhir atau dewasa awal – gangguan
depersonalisasi-derealisasi jarang terjadi pada
anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua.
6. Perawatan dan Obat-obatan
Pengobatan gangguan depersonalisasi-derealisasi terutama adalah
konseling psikologis, juga disebut terapi bicara. Namun, kadang-
kadang obat.
 Konseling psikologis. Ini akan membantu Penderita memahami
mengapa depersonalisasi dan derealisasi terjadi, dan membantu
Penderita mendapatkan kontrol atas gejala sehingga gejala
tersebut menghilang. Dua teknik tersebut meliputi terapi
perilaku kognitif dan terapi psikodinamik. Gangguan
depersonalisasi-derealisasi juga dapat membaik ketika konseling
membantu mengatasi kondisi kesehatan mental lainnya, seperti
depresi.
 Obat. Meskipun tidak ada obat khusus yang disetujui untuk
mengobati gangguan depersonalisasi-derealisasi, obat-obatan
tertentu yang digunakan untuk mengobati depresi dan
kecemasan dapat membantu. Contoh yang telah ditunjukkan
untuk meredakan gejala termasuk fluoxetine (Prozac),
clomipramine (Anafranil) dan clonazepam (Klonopin).
7. Penanganan dan Dukungan
 Ikuti rencana pengobatan Penderita. Konseling mungkin
melibatkan berlatih teknik-teknik tertentu untuk
membantu mengatasi perasaan depersonalisasi dan
derealisasi setiap hari. Mencari pengobatan dini dapat
meningkatkan peluang Penderita untuk berhasil
menggunakan teknik ini.
 Pelajari tentang kondisi tersebut. Buku dan sumber daya
internet tersedia untuk membahas mengapa
depersonalisasi dan derealisasi terjadi dan cara
mengatasinya. Tanyakan kepada penyedia kesehatan
mental Penderita untuk menyarankan materi pendidikan
dan sumber daya.
 Bersosialisasi dengan orang lain. Tetaplah bersosialisasi
dengan orang-orang yang mendukung dan peduli –
keluarga, teman, pemimpin agama atau orang lain.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai