Pembimbing:
dr. Friendy Ahdimar, Sp.KJ
Penyusun:
Rifa Aulia Ramadhanty (2017730098)
Salsa Ananda Putri (2017730105)
Lingkup 2.
3.
Alam perasaan/Emosi
Perilaku motorik
Bahasan 4. Alam pikiran
Kesadaran
dan Kognisi adalah kemampuan untuk
mengenali/mengetahui mengenai benda,
Kognisi keadaan, situasi atau orang yang dikaitkan
dengan pengalaman pembelajaran dan
kapasitas intelejensi.
Kesadaran Berkabut
• Perubahan kualitas kesadaran, individu tidak mampu berpikir jernih dan berespons secara
memadai terhadap situasi di sekitarnya, tampak bingung, sulit memusatkan perhatian dan
mengalami disorientasi
Delirium
• Perubahan kualitas kesadaran yang disertai gangguan fungsi kognitif yang luas, perilaku sangat
berfluktuasi, sulit memusatkan dan mempertahankan perhatian, juga mengalihkan perhatian.
• Gangguan kualitas kesadaran yang terjadi pada serangan epilepsi psikomotor, tidak menyadari
apa yang dilakukannya meskipun terlihat melakukan aktivitas normal. Tidak bereaksi terhadap
rangsangan.
• Distraktibiltas
Konsentrasinya sangat mudah teralih oleh berbagai
stimulus yang terjadi disekitarnya.
Orientasi Orientasi
ruang/spatial
(Kemampuan individu untuk
mengenali obyek atau situasi • kemampuan mengenali tempat dimana ia berada
sebagaimana adanya)
Orientasi waktu
AMNESIA PARAMNESIA
Ingatan palsu yang muncul Individu merasa sangat Kebalikan dari Deja Vu,
untuk mengisi kekosongan mengenali suatu situasi yaitu merasa asing
memori. Biasanya terjadi baru yang sesungguhnya terhadap situasi yang
pada orang dengan demensia. belum pernah ia alami. justru pernah
dialaminya.
Hiperamnesia Screen Memory Letologika
Ingatan yang mendalam Secara sadar menutupi ingatan Ketidakmampuan yang bersifat
dan berlebihan terhadap akan pengalaman yang sementara dalam menemukan
suatu pengalaman. menyakitkan atau traumatis kata-kata yang tepat untuk
dengan ingatan yang lebih mendeskripsikan pengalamannya.
dapat ditoleransi.
Berdasarkan rentang waktu individu kehilangan daya ingatnya, dibedakan
menjadi:
Mood: Suasana perasaan yang bersifat pervasif dan bertahan lama, yang mewarnai persepsi
seseorang terhadap kehidupannya
Afek menumpul
Afek luas
Penurunan kemampuan Afek mendatar
ekspresi emosi yang Afek menyempit
ekspresi emosi, tampak Hendaya afektif,
luas, ragam ekspresi, Nuansa ekspresi
dari tatapan mata kosong, lebih parah dari afek
sesuai dengan yang terbatas
irama suara monoton, tumpul
suasana hati
bahasa tubuh kurang.
Afek labil
Afek serasi Afek tidak serasi
perubahan irama
keserasian antara ekspresi emosi yang
perasaan yang cepat &
ekspresi emosi dan tidak cocok dengan
tidak berhubungan
suasana yang suasana yang
dengan stimulus
dihayatinya dihayati
eksternal
Perilaku Motorik
Ekspresi perilaku individu yang terwujud dalam ragam aktivitas motorik
Waham/Delusi
Suatu keyakinan keliru yang tidak bisa dipatahkan (tidak bisa diubah lewat penalaran atau dengan jalan
penyajian fakta), tidak sesuai dengan intelegensia, dan tidak sesuai dengan latar belakang budaya,
sosial dan agama.
Obsesi
Suatu ide yang tegar menetap dan seringkali tidak rasional. Biasanya obsesi diiringi dengan suatu
kompulsi.
Kompulsi
Kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls, jika ditahan akan menimbulkan
kecemasan dan perilaku berulang.
Fobia
Ketakutan patologis yang persisten, irasional, berlebihan
Waham
Waham
Waham Bizzare Nihilistik Waham Somatik
• fobia spesifik
• fobia sosial
• Akrofobia
• Agorafobia
• Ailurofobia
• Zoofobia
• Xenofobia
• fobia jarum
Persepsi
(Proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisik (eksternal) menjadi informasi psikologis,
sehingga stimulus sensorik dapat diterima secara sadar.)
Perasaan subyektif Perasaan subyektif Persepsi yang keliru Persepsi yang keliru, tidak
dengan gambaran bahwa atau menyimpang berhubungan dengan
seseorang mengalami lingkungannya dari stimulus stimulus eksternal yang
atau merasakan menjadi asing, tidak eksternal yang nyata (palsu). Jenis
dirinya (atau nyata. nyata halusinasi: hipnogogik
tubuhnya) tidak nyata, dan hipnopompik (non
khayal atau mengira patologis), audiotorik,
dirinya adalah subjek visual, taktil, gustatorik,
lain. olfaktorik, somatik,
liliput.
Reality Testing of Ability (RTA)
Kemampuan seseorang untuk menilai realitas. Kemampuan ini
akan menentukan persepsi, respons emosi dan perilaku dalam
berelasi dengan realitas kehidupan.