Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

Dosen Pembimbing :
dr. Dion Oscar Iskandar, Sp.M

Oleh :
Muhammad Gufron Rabban
2016730060
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. E
 Umur : 67 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pekerjaan : ibu rumah tangga
 Alamat : Cempaka baru- Jakarta Pusat
 Tanggal berobat : 10 Agustus 2021
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 10 Agustus 2021

Keluhan Utama
Penglihatan buram sejak 2 minggu yang lalu SMRS.

Keluhan Tambahan.
Mata terasa mengganjal seperti ada pasir
Mata kanan terasa pegal
Mata terasa gelap tiba-tiba
Riwayat Penyakit Sekarang
 
Pasien datang ke poliklinik mata RSIJ Cempaka Putih dengan
keluhan mata buram sejak 2 minggu SMRS. Mata terasa buram di mata
sebelah kiri dan timbul secara perlahan. Pasien mengatakan mata
buram seperti melihat kabut dan pasien merasa kesulitan melihat
ketika berada diruangan yang kurang penerangan. Keluhan disertai
rasa mengganjal di mata bagian kiri seperti ada pasir, rasa gatal dan
nyeri disangkal. Pasien juga mengatakan mata bagian kanan terasa
pegal jika bangun tidur dan pasien mengatakan telah melakukan
operasi katarak pada bagian mata kanan.
Pasien memiliki riwayat menggunakan kacamata sejak 3 tahun yang
Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien pernah mengalami keluhan yang sama di mata bagian kanan
 Riwayat Hipertensi dan Diabetes mellitus disangkal
 Pasien memiliki riwayat asma

Riwayat Penyakit Keluarga


 Didalam keluarga tidak ada yang mengalami keluhan serupa
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah ke dokter untuk memeriksakan matanya.

Riwayat Alergi
riwayat alergi debu (+), alergi makanan dan obat-obatan disangkal

Riwayat Psikososial
• Pasien sering terpapar udara panas ketika pasien memasak di dapur.
• Pasien rutin membersihkan rumah setiap hari yang kemungkinan
sering terpapar debu.
• Suami pasien sering merokok di dalam rumah
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda Vital :
Suhu : 36,5 °C
TD : 120/70 mmHg (terakhir diukur)
Nadi : 90 x/menit
RR : 24 x/menit
STATUS OFTALMOLOGIKUS
OCULI DEXTRA (OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA (OS)
6/12 6/21
Visus
Ph - Ph -
tidak dilakukan TIO (palpasi) Normal

Ortoforia Kedudukan Bola Mata Ortoforia

Baik ke segala arah Baik ke segala arah


Pergerakan Bola Mata

Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan


Palpebra Superior
Edema (-),
nyeri tekan (-), hiperemis (+),
Tidak ada kelainan Palpebra Inferior Nodul (-),

Edema (-)
Hiperemis (+)
Tidak ada kelainan Konjungtiva Fibrovaskular (+)
Injeksi konjungtiva (-)
Injeksi siliaris (-)

Arcus senilis (+) Kornea Arcus senilis (+)

Hipopion (-) Camera Oculi Anterior Hipopion (-)


Hifema (-) (COA) Hifema (-)

Warna coklat, terlihat kripta Iris Warna coklat, terlihat kripta

Bulat, tepi regular , RCL (+), RCTL (+)  Pupil Bulat, tepi regular, RCL (+), RCTL (+)

Jernih Lensa keruh


Tidak dilakukan Tonometri Tidak dilakukan
OS
RESUME
Pasien datang ke poliklinik mata RSIJ Cempaka Putih dengan keluhan mata buram
sejak 2 minggu SMRS. Mata terasa buram di mata sebelah kiri dan timbul secara
perlahan. Pasien mengatakan mata buram seperti melihat kabut dan pasien merasa
kesulitan melihat ketika berada diruangan yang kurang penerangan. Keluhan disertai
rasa mengganjal di mata bagian kiri seperti ada pasir, rasa gatal dan nyeri disangkal.
Pasien juga mengatakan mata bagian kanan terasa pegal jika bangun tidur dan pasien
mengatakan telah melakukan operasi katarak pada bagian mata kanan.
Pada pemeriksaan generalisata tampak sakit ringan .
Pada status oftalmologikus didapatkan visus OD 6/12, OS 6/21 pada kedua mata pasien, ditemukan
pada mata kiri hiperemis di palpebra inferior kiri, pada konjungtiva didapatkan fibrovaskular
Diagnosis Kerja
1. Katarak senilis
2. pterigium
Diagnosis Banding
- Ablasio retina
Penatalaksanaan
Nonmedikamentosa :
• Menghilangkan kebiasaan menggosok-gosok mata
pasien.
• Menggunakan kacamata jika keluar rumah
• Kompres air hangat
• Untuk katarak dilakukan pembedahan

Medikamentosa :
• Tobramycin (tobroson)4x1 tetes mata kiri
• Levofloxacin (Lfx )6x1 tetes mata kiri
• Diclofenac sodium (noncort)6x1 tetes mata kiri
Prognosis

QUO AD VITAM : BONAM


QUO AD SANATIONAM : BONAM
QUO AD FUNGTIONAM :: BONAM
Tinjauan Pustaka

KATARAK
DEFINISI

KATARAK ADALAH SETIAP


KEADAAN KEKERUHAN PADA
LENSA YANG DAPAT TERJADI
AKIBAT HIDRASI (PENAMBAHAN
CAIRAN) LENSA, DENATURASI
PROTEIN LENSA, TERJADI AKIBAT
KEDUA-DUANYA.
MANIFESTASI KLINIS
PASIEN DENGAN KATARAK MENGELUH,
GANGGUAN PENGELIHATAN DAPAT
BERUPA:

1. MERASA SILAU
2. BERKABUT, BERASAP.
3. SUKAR MELIHAT DIMALAM HARI
ATAU PENERANGAN REDUP
Kekruhan lensa mengakibatkan lensa tidak
4. MELIHAT GANDA
transparan, sehingga pupil akan berwarna putih
5. MELIHAT WARNA TERGANGGU abu-abu. Pada mata akan tampak kekeruhan lensa
6. MELIHAT HALO SEKITAR SINAR dalam bermacam-macam bentuk dan tingkat.
7. PENGLIHATAN MENURUN
PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN PADA PASIEN KATARAK


ADALAH:

• SLIT LAMP
• FUNDUSKOPI PADA KEDUA MATA BILA MUNGKIN
• TONOMETER
KLASIFIKASI

BERDASARKAN USIA KATARAK DAPAT DIKLASIFIKASIKAN


DALAM:

•K O N G E N I T A L : USIA DI BAWAH 1 TAHUN


•J U V E N I L : SESUDAH USIA 1 TAHUN
•S E N I L : SETELAH USIA 50 TAHUN
KATARAK SENIL

KATARAK SENIL MERUPAKAN KEKERUHAN LENSA


YANG TERDAPAT PADA USIA LANJUT, YAITU USIA
DIATAS 50 TAHUN. PENYEBABNYA SAMPAI SAAT INI
BELUM DIKETAHUI SECARA PASTI.
Pada proses penuaan yg terjadi pada
lensa
STADIUM KATARAK SENILIS

Insipien Imatur Matur Hipermatur


• Lensa keruh • Lensa mengkerut
• Kekeruhan mulai • Keruh pada
sebagian  nucleus
dari tepi ekuator • seluruh bagian tenggelam 
menuju korteks. • Disebut juga • lensa Katarak Morgagni
• Kekeruhan lensa katarak • Ukuran lensa • BMD : Dalam
• tidak teratur intumesen • kembali normal • Shadow test
• Indeks refraksi • BMD jadi dangkal
•  BMD normal pseudopositif
pada setiap bagian  glaukoma
fakolitik
• Shadow test(-) • Dapat
lensa menimbulkan
• tidak sama • Shadow test (+)
glaukoma fakolitik
(poliopia)
STADIUM KATARAK SENIL
Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test (-) (+) (-) Pseudo(+)

Penyulit (-) Glaukoma (-) Uveitis + glaukoma


PTERIGIUM

Pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat


degeneratif dan invasif, biasanya pada celah kelopak bagian
nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke kornea.
EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI

• Di daerah iklim panas dan


• Penyebab pastinya belum
kering.
diketahui.
• Indonesia :
• Terkena paparan sinar
• ↑ umur antara 20 dan 49
matahari yang
tahun
berlebihan.
• Laki-laki > Perempuan
KLASIFIKASI

BERDASARKAN
• Pterigium Simpleks
LOKASI • Pterigium Dupleks

BERDASARKAN • Pterigium Progresif


PERJALANAN
PENYAKIT • Pterigium Regresif
KLASIFIKASI

• Derajat I : Hanya terbatas pada limbus.


• Derajat II : Sudah melewati limbus tetapi tidak melebihi dari 2 mm melewati kornea.
• Derajat III : Jika telah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggir pupil mata dalam keadaan cahaya (pupil
dalam keadaan normal sekitar 3-4 mm).
• Derajat IV : Jika pertumbuhan pterigium sudah melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan.
GEJALA KLINIS PTERIGIUM

Gejala Klinis dapat simtomatik dan asimtomatik.

• Mata iritatif
• Mata merah
• Astigmatisma
• Mengganjal
• Keratitis pungtata
• Dellen
DIAGNOSIS PTERIGIUM

• Anamnesis
Keluhan : mata kemerahan, membengkak, gatal, iritasi, pandangan kabur, lesi yang
meninggi pada satu atau kedua mata.  

• Pemeriksaan Fisik
Ditemukan : perubahan fibrovaskular dari daerah konjungtiva nasal dan meluas
hingga ke kornea nasal, bisa juga bisa dari lokasi lain misal temporal.

• Pemeriksaan Penunjang
Topografi kornea
PENATALAKSANAAN

• Konservatif
• Tanda radang (+) : Steroid, tetes mata dekongestan.
• Dellen (+) : Air mata buatan
• Pembedahan :
 Bila terjadi gangguan penglihatan akibat astigmatisme
ireguler.
 Pterigium yang telah menutupi media penglihatan.
KPOMPLIKASI

• Rekurensi
• Pengurangan penglihatan sentral
• Diplopia
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai