Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah dan
inayahnya maka penulis dapat menyelesaikan makalah “Psikologi Industri”. Dengan judul
“Hubungan Psikologi dengan Ilmu-Ilmu Lain” dapat terselesaikan dengan baik dan
semampu penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
sangat penulis harapkan dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam proses
penyusunan materi yang selanjutnya.
Tak lupa ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Ibuk Leliyana.H, M.Pd, selaku
Dosen Mata kuliah “Psikologi Industri” karena atas bimbingan dan saran nya sehingga
penulis dapat mengetahui materi tersebut.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat untuk bagi kita semua. Aamiin
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................. i
Daftar isi...................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan...................................................................................................... 1
I.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
I.2. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
I.3. Tujuan...................................................................................................... 1
I.4. Manfaat.................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan..................................................................................................... 1
II.1. Pengertian Psikologi............................................................................... 1
II.2. Pengertian Psikologi Sebagai Ilmu........................................................ 1
II.3. Metode Psikologi.................................................................................. 1
II.4. Hubungan Psikologi Dengan Ilmu Lainnya.......................................... 1
Bab III Penutup.......................................................................................................... 1
III.1. Kesimpulan........................................................................................... 1
III.2. Saran..................................................................................................... 1
Daftar Pustaka............................................................................................................ 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.4. Manfaat
Manfaat yang akan didapat ialah sebagai berikut :
1. Agar pembaca mengetahui bagaimana hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu lainnya yang
juga mempelajari tentang keadaan manusia.
2. Agar pembaca mengetahui apa saja ruang lingkup ilmu psikologi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Metode Eksperimental
Metode eksperimental merupakan observasi atau pengamatan terhadap suatu kejadian
atau gejala yang berlangsung di bawah kondisi atau syarat tertentu. Dalam psikologi, metode
ini bermaksud menyelidiki pengaruh kondisi tertentu terhadap tingkah laku individu. Metode
eksperimen dapat digunakan di luar maupun di dalam laboratorium. Sebagai contoh, kita
dapat meneliti efek berbagai metode psikoterapi dengan mencoba metode tersebut pada
kelompok individu terpisah yang mengalami gangguan emosional serupa, metode ini masalah
logika bukan lokasi, namun sebagian eksperimen dilakukan di laboratorium khusus terutama
karena diperlukan instrumen yang presis untuk mengendalikan presentasi stimuli dan
mendapatkan penilaian perilaku yang tepat.
Eksperimen dalam laboratorium memiliki kelebihan, yaitu dapat mengontrol lingkungan
sehingga ahli psikologi dapat memilih faktor-faktor tersebut sementara yang lain
dipertahankan kekonstanannya. Misalnya, jika ia ingin menemukan efek kurang tidur pada
prestasi belajar anak sepuluh tahun, ia mungkin membawa sekelompok anak berusia sepuluh
tahun ke dalam laboratorium dan coba mempertahankan kekonstanan lingkungan dan
aktivitas mereka, kecuali untuk jumlah waktu tidur. Kemudian ia membandingkan kelompok
yang tidur sepuluh jam pada malam hari seperti seharusnya dan yang hanya tidur tiga jam. Ia
misalnya, berusaha menjaga agar anak-anak tersebut mendengar suara rebut yang sama dan
bahwa ada yang tidak meminum kopi. Dalam lingkungan yang terkontrol, tiap perbedaan
diantara kelompok anak berusia sepuluh tahun tersebut, dapat diasumsikan dengan lebih
yakin bahwa memang ada kaitan antara prestasi dan faktor kurang tidur.
2. Metode Non-eksperimental
Metode ini ialah menjelaskan cara untuk mengumpulkan informasi yang ada di luar
laboratorium yaitu ada yang formal dan tepat, ada pula yang tidak terlalu formal. Metode ini
terbagi lagi menjadi empat bagian yaitu sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Pada metode ini yaitu menitikberatkan pasda pengobservasian perilaku, perekaman
atau pengukuran peristiwa, dan pengujicobaan sesuatu untuk menarik kesimpulan sehingga
psikologi didefinisikan sebagai kajian ilmiah terhadap perilaku. Metode observasi dalam
psikologi banyak dilakukan untuk mempelajari tingkah laku anak-anak, interaksi sosial,
aktivitas keagamaan, peperangan, aktivitas kejahatan, dan kejadian lain yang tidak dapat
dieksperimenkan.
2. Metode Studi Kasus (Case Study/Case History)
Studi kasus yang dilakukan oleh Freud ialah peristiwa itu terjadi di Wina, sebelum
peralihan abad ini. Seorang dokter berpenampilan sederhana, hampir dikatakan puriatan,
mengejutkan dunia kaum terpelajar. Ketika itu, sang dokter memproklamasikan bahwa asal
muasal cinta pada anak-anak adalah daya tarik seksual. Bayangkanlah situasinya. Dihadapan
hadirin terhormat yang terdiri atas dokter-dokter zaman Victoria, Sigmund muda menyajikan
teori rumit yang mengklaim bahwa anak-anak dalam keluarga biasa, kerap diseduksi
(seduced) oleh orang tuanya. Ketua sidang menyatakan kuliah Freud sebagai “dongeng nina-
bobo ilmiah; dan Freud dalam suratnya beberapa hari kemudian kepada sahabatnya,
menggambarkan kuliah tersebut; “keledai-keledai itu menyambut dengan dingin”.
Kelemahan metode ini adalah seakan-akan memberikan kesan bahwa objeknya adalah orang-
orang yang jiwanya tidak normal, sehingga hasil yang dicapainya kurang representatif untuk
menggambarkan keadaan jiwa pada umumnya.
3. Metode Survei
Survei adalah suatu metode yang bertujuan mengumpulkan sejumlah besar variabel
mengenai sejumlah besar individu melalui alat pengukur wawancara. Survei digunakan untuk
mengukur pelbagai fenomena yang ada. Dalam penelitian seperti ini, kita tak perlu
memperhitungkan hubungan antarvariabel. Tujuan pokok ialah memanfaatkan data yang
diperoleh untuk memecahkan masalah daripada untuk menguji hipotesis.
Pada dasarnya, survei mempunyai dua lingkup, yaitu survei sensus adalah survei yang
meliputi seluruh populasi yang didinginkan dan survei sampel adalah survei yang dilakukan
hanya pada sebagian kecil dari suatu populasi. Kini survei bisa digunakan untuk menabulasi
objek-objek nyata atau mengukur hal-hal yang tidak nyata, misalnya survei tentang pendapat
umum, mengukur konstruk, sedangkan menghitung suara hasil suatu pemilihan umum adalah
mengukur objek-objek nyata.
4. Metode Korelasional
Metode ini digunakan untuk meneliti hubungan diantara berbagai variabel. Dengan
kata lain, metode korelasiaonal bermaksud mendeteksi sejauh mana variasi-varisi pada suatu
faktor berhubungan dengan variasi-variasi atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien
korelasinya, contoh:
1. Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor kepemimpinan dengan prestasi
kerja;
2. Studi secara analisis faktor mengenai tes kepribadian;
3. Studi untuk meramalkan keberhasilan kepemimpinan berdasarkan tes bakat.
Metode korelasional digunakan untuk:
1. Mengukur hubungan diantara variabel;
2. Meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas; dan
3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental
Melalui metode korelasional, kita bisa memastikan, berapa besar yang disebabkan
oleh suatu variabel dalam hubungannya dengan variasi yang disebabkan oleh variabel lain.
Kita mengumpulkan atau lebih perangkat nilai dari sebuah sampel peserta, kemudian kita
menghitung hubungan antarperangkat tersebut. Sebagai contoh, jika kita menguji hipotesis
tentang hubungan antara kreativitas dan kemampuan mental pada sampel mahasiswa, nilai
dari dua variabel tersebut dikumpulkan, lalu dihitung korelasi koefisien antara dua perangkat
tersebut.
III.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari isi makalah ini, yaitu:
1. Psikologi merupakan ilmu yang tidak terlepas dari ilmu-ilmu lainnya, di mana psikologi
masih memiliki hubungan dengan beberapa ilmu lainnya seperti ilmu biologi, ilmu sosiologi,
ilmu filsafat, ilmu politik dan ilmu komunikasi.
2. Ruang lingkup psikologi dalam kehidupan manusia itu cukup luas.
3 Psikologi sangat memiliki peranan dalam berbagai bidang, dan dapat menjadi suatu
pemahaman dan pembelajaran dalam bermasyarakat
III.2. Saran
Saran penulis sesuai dengan judul makalah ini yaitu:
1. Penulis sarankan kepada teman-teman untuk lebih memahami mengenai hubungan psikologi
dengan ilmu-ilmu lainnya agar tidak terjadi salah kaprah dalam pemahamannya.
2. Penulis sarankan kepada teman-teman untuk lebih memahami mengenai ruang lingkup
psikologi agar lebih mudah dalam menentukan lapangan pekerjaan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulan-makalah-adinbuton.blogspot.com
http://imtaq.com/hubungan-psikologi-dengan-ilmu-lain/
Walgito, Prof. Dr. Bimo. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Andi: Yogyakarta.
http://dianputra21.blogspot.co.id/2013/03/hubungan-psikologi-dengan-ilmu-lainnya.html