Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah dan
inayahnya maka penulis dapat menyelesaikan makalah “Psikologi Industri”. Dengan judul
“Hubungan Psikologi dengan Ilmu-Ilmu Lain” dapat terselesaikan dengan baik dan
semampu penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
sangat penulis harapkan dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam proses
penyusunan materi yang selanjutnya.
Tak lupa ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Ibuk Leliyana.H, M.Pd, selaku
Dosen Mata kuliah “Psikologi Industri” karena atas bimbingan dan saran nya sehingga
penulis dapat mengetahui materi tersebut.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat untuk bagi kita semua. Aamiin

Dumai, 24 Maret 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................. i
Daftar isi...................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan...................................................................................................... 1
I.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
I.2. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
I.3. Tujuan...................................................................................................... 1
I.4. Manfaat.................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan..................................................................................................... 1
II.1. Pengertian Psikologi............................................................................... 1
II.2. Pengertian Psikologi Sebagai Ilmu........................................................ 1
II.3. Metode Psikologi.................................................................................. 1
II.4. Hubungan Psikologi Dengan Ilmu Lainnya.......................................... 1
Bab III Penutup.......................................................................................................... 1
III.1. Kesimpulan........................................................................................... 1
III.2. Saran..................................................................................................... 1
Daftar Pustaka............................................................................................................ 1
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Pada zaman sekarang ini, hampir setiap individu sudah mengenal dan mengetahui
tentang psikologi. Seperti yang penulis ketahui, psikologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang aktivitas dan pola tingkah laku, dalam hal ini manusia, secara lebih
mendalam.
Dan seperti yangg penulis ketahui, psikologi merupakan ilmu yang telah mandiri, di
mana ilmu psikologi tidak tergabung dengan ilmu-ilmu lainnya. Namun demikian tidak boleh
dipandang bahwa psikologi itu sama sekali terlepas dari ilmu-ilmu yang lain. Dalam hal ini
psikologi masih mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu tersebut.
Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari dan mendalami mengenai jiwa seseorang
tentu mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain yang sama-sama mempelajari tentang
keadaan manusia. Hal ini akan menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk hidup tidak
hanya dipelajari oleh ilmu psikologi saja, melainkan oleh ilmu-ilmu lainnya yang saling
berkaitan.
Adapun ilmu psikologi yang berobjekkan manusia dapat dibedakan menjadi dua sifat
yanitu psikologi yang bersifat umum dan psikologi yang bersifat khusus.
Karena di latarbelakangi oleh hal tersebut, penulis pun bermaksud untuk mengangkat
tema “Hubungan Psikologi dan Ilmu-Ilmu Lainnya” sebagai penyaluran informasi dan
pengetahuan mengenai hubungan ilmu psikologi dan ilmu lainnya.

I.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalah yang diuraikan pada latar belakang di atas, sebagai rumusan
masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Psikologi?
2. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Sebagai Ilmu?
3. Bagaimana hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu lainnya?
I.3. Tujuan Penulis
Tujuan yang ingin dicapai ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu lainnya yang juga
mempelajari tentang keadaan manusia.
2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup ilmu psikologi

I.4. Manfaat
Manfaat yang akan didapat ialah sebagai berikut :
1. Agar pembaca mengetahui bagaimana hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu lainnya yang
juga mempelajari tentang keadaan manusia.
2. Agar pembaca mengetahui apa saja ruang lingkup ilmu psikologi.
BAB II
PEMBAHASAN

HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU LAINNYA


II.1. Pengertian Psikologi
Ilmu kejiwaan atau yang disebut dengan psikologi, ini ternyata telah ada sejak filsafat
muncul. Dalam perjalanannya filsafat mampu memberikan pengaruh yang signifikan dalam
perkembengan psikologi sampai menjadi disiplin ilmu mandiri. Sebelum terbentuk psikologi
pada saat itu namanya belum ada atau masih dalam arti yang sebenarnya saja yaitu “jiwa”,
karena banyaknya para ilmuan yang memberikan definisi tentang ini maka ilmu jiwa pun
mengadakan perubahan (change) menjadi nama yang sekarang yaitu psikologi yang diambil
dari kata Yunani.
Dari masa ke masa psikologi masuk dalam segala aspek kehidupan manusia, kendatipun yang
menjadi objek kajian psikologi manusia akan tetapi hewan pun menjadi bahan kajian
psikologi dimana psikologi tentang hewan lebih mudah ditemukan atau dicari dibandingkan
dengan menelusuri psikologi pada manusia yang malah semakin ruet atau rumit. Secara
spesifik bisa dicontohkan realisasi psikologi dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada sistem
pembelajaran, seorang guru dalam menyampaikan materinya kepada anak didik yang
diakibatkan oleh banyaknya karakter pada anak didik sehingga untuk mencari jalan keluarnya
dengan cara mempelajari karakter anak didik melalui ilmu psikologi.
Oleh karena itu, begitu penting ilmu psikologi bagi orang yang ingin memahami
karakter/jiwa seseorang melalui approach (pendekatan) secara personal agar memperoleh
informasi mengenai kepribadian dan akhirnya kita dapat memberikan tindakan yang sesuai
dengan sifat/karakter masing-masing (personal). Dewasa ini, dekadensi kepribadian anak
bangsa telah mengalami penurunan secara drastis, bahkan pada titik semakin ironis. Ini
menandakan indikator ketidakfahaman mengenai ilmu cara menelaah bahkan
menginterpretasikan suatu karakter dalam diri seseorang.

II.2. Pengertian Psikologi Sebagai Ilmu


Psikologi berasal dari kata Yunani psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya
pengetahuan. Jadi, secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam segalanya, prosesnya, maupun latar
belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dan jiwa.
Nyawa adalah jasmaniah yang keberadaannya bergantung pada hidup jasmani dan
menimbulkan perbuatan badaniah (organik behavior) yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh
proses belajar.
Proses belajar ialah proses untuk meningkatkan kepribadian (personality) dengan jalan
berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru sehingga ia
dapat berbuat yang lebih sukses menghadapi kontradiksi-kontradiksi. Jadi, jiwa mengandung
pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan, dan kecakapan-kecakapan.
Bila dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain seperti: ilmu pasti, ilmu alam, dan lain-lain, maka
ilmu jiwa dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang serba kurang tegas, sebab ilmu itu
mengalami perubahan, tumbuh, berkembang untuk mencapai kesempurnaan. Namun
demikian, ilmu ini sudah merupakan cabang ilmu pengetahuan.
Manusia dapat mengetahui jiwa seseorang hanya dengan tingkah lakunya. Jadi, dari tingkah
laku itulah orang dapat mengatahui jiwa seseorang dan tingkah laku merupakan kenyataan
jiwa yang dapat kita hayati dari luar.
Sebagai ilmu pengetahuan, psikologi juga mempunyai sifat-sifat yang dimiliki oleh
ilmu pengetahuan pada umumnya. Karena itu, psikologi mempunyai:
1. Objek tertentu.
Objek tertentu merupakan syarat mutlak di dalam suatu ilmu, karena objek inilah
yang menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam pengupasan lapangan ilmu
pengetahuan itu. Tanpa adanya objek tertentu dapat diyakinkan tidak akan adanya
pembahasan yang mapan.
2. Metode penyelidikan tertentu.
Metode merupakan hal yang penting dalam lapangan ilmu pengetahuan setelah
penentuan objek yang ingin dipelajari. Tanpa adanya metode yang teratur dan tertentu,
penyelidikan atau pembahasan kurang dapat dipertanggung jawabkan dari segi keilmuan.
Justru dari segi metode inilah akan terlihat ilmiah tidaknya suatu penyelidikan atau
pembahasan itu.
3. Sistematika yang teratur sebagai hasil pendekatan terhadap objeknya.
Hasil pendekatan objek kemudian disistematisasikan sehingga menghasilkan
sistematika yang teratur yang menggambarkan hasil pendekatan terhadap objek tersebut.
Beberapa definisi: Secara umum psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia atau ilmu yang mempelajari gejala-gejala manusia. Karena para ahli jiwa
mempunyai penekatan yang berbeda, maka definisi yang dikemukakan juga berbeda-beda.
Diantara pengertian yang dirumuskan oleh para ahli itu, antara lain sebagai berikut:
1. Menururut Singgih Dirgagunarsah, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia.
2. Plato dan Aris, berpendapat bahwa: Psikologi ialah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
3. John Broadus Waston, memandang psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode observasi
yang objektif terhadap rangsangan dan jawaban (respons).
4. Wilhelm Wundt, tokoh psikologi experimental, berpendapat bahwa psikologi
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul
dalam diri manusia, seperti penggunaan panca indera, pikiran, perasaan (feeling) dan
kehendak.
5. Woodworth dan Marquis, psikologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari
aktivitas individu sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam
hubungannya dengan alam sekitar.
6. Knight dan Knight, psikologi adalah ilmu yang mempelajari secara sistematis tentang
pengalaman dan tingkah laku manusia dan hewan, normal dan abnormal, individu
atau sosial.
7. Hilgert, psikologi mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya.
8. Ruch, psikologi merupakan bagian dari ilmu-ilmu biologi dan ilmu sosial, yang saling
melengkapi dan saling berhubungan.
9. Clifford T. Morgan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dan hewan.
10. Edwin G. Boring and Herbert S. Langfeld, psikologi adalah studi tentang hakikat
manusia.
11. Garden Murphy, psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh
mahluk hidup terhadap lingkungannya.

Pengertian psikologi diatas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi.


Perbedaan tersebut berasal dari adanya perbedaan titik tolak para ahli dalam mempelajari dan
membahas kejiwaan yang sangat kompleks. Itulah sebabnya sangat sukar ditemukan suatu
rumusan pengertian psikologi yang disepakati oleh semua pihak.
Dari definisi di atas, kita lihat adanya unsur-unsur, yaitu:
1. Tingkah laku atau perbuatan
Tingkah laku mempunyai arti yang lebih konkret daripada jiwa. Termasuk dalam
tingkah laku disini adalah perbuatan-perbuatan yang terbuka maupun tertutup. Tingkah laku
yang tertutup adalah tingkah laku yang hanya dapat diketahui secara tidak langsung melalui
alat-alat atau metode khusus, misalnya: berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut, dan
sebagainya. Tingkah laku yang terbuka adalah tingkah laku yang dapat diketahui secara
langsung dari orang yang bersangkutan, misalnya berbicara, bercakap-cakap, dan sebagainya.
2. Manusia
Makin lama objek material psikologi makin mengarah kepada manusia, karena
manusialah yang paling berkepentingan dengan ilmu ini. Manusia memerlukan ilmu ini
dalam berbagai segi kehidupannya, di sekolah, kantor, rumah tangga, dan sebagainya.
Hewanpun bisa menjadi objek studi psikologi, tetapi hanya sebagai perbandingan saja atau
untuk mencari fungsi-fungsi psikologi yang paling sederhana yang sukar dipelajari pada
manusia karena struktur psikologi manusia terlalu berbelit-belit.
3. Lingkungan
Yaitu tempat manusia hidup, menyesuaikan dirinya (beradaptasi) dan
mengembangkan dirinya. Berbeda dengan makhluk lainnya di dunia ini, manusia tidak
diciptakan berbulu tebal untuk melawan udara dingin, tidak bertaring kuat untuk membunuh
mangsanya, dan tidak dapat berlari cepat untuk menghindar dari musuhnya, tetapi manusia
mempunyai alat yang sangat tangguh yang menyebabkan ia dapat bertahan hidup di dunia ini.
Alat itu adalah akal budi. Dengan akal budi itu, manusia dapat menyusun simbol-simbol yang
berupa bahasa, kesenian, ilmu pengetahuan, agama, dan sebagainya. Dengan simbol itulah,
manusia dapat menguasai dunia, baik dalam fisiknya maupun alam sosialnya.1
Untuk mengetahui psikologi lebih jelas kita bisa melihat objeknya. Ilmu adalah kumpulan
pengetahuan namun, tidak dapat dibalik bahwa kumpulan pengetahuan itu adalah ilmu.
Kumpulan pengetahuan dapat disebut ilmu apabila memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat-
syarat yang dimasukkan adalah objek material dan objek formal. Objek material adalah
sesuatu yang dipelajari atau diselidiki. Objek material mencakup hal-hal yang konkret. Objek
formal suatu ilmu dapat dilihat dari batasan atau definisi ilmu tersebut.2
II.3. Metode Psikologi
Metode berasal dari bahasa Yunani methodos adalah cara atau jalan. Dalam konteks
ilmiah, metode menyangkut masalah cara kerja; yaitu cara kerja untuk memahami objek yang
menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Berkaitan dengan metode ini, cabang-cabang ilmu
mengembangkan metodologinya (yaitu pengetahuan tentang berbagai cara kerja) yang
disesuaikan dengan objek studi ilmu-ilmu yang bersangkutan. Metodik (kumpulan metode)
merupakan jalan atau cara yang nantinya akan ditempuh guna lebih mendalami objek studi.
Psikologi sesungguhnya memiliki metode yaitu sebagai berikut:

1. Metode Eksperimental
Metode eksperimental merupakan observasi atau pengamatan terhadap suatu kejadian
atau gejala yang berlangsung di bawah kondisi atau syarat tertentu. Dalam psikologi, metode
ini bermaksud menyelidiki pengaruh kondisi tertentu terhadap tingkah laku individu. Metode
eksperimen dapat digunakan di luar maupun di dalam laboratorium. Sebagai contoh, kita
dapat meneliti efek berbagai metode psikoterapi dengan mencoba metode tersebut pada
kelompok individu terpisah yang mengalami gangguan emosional serupa, metode ini masalah
logika bukan lokasi, namun sebagian eksperimen dilakukan di laboratorium khusus terutama
karena diperlukan instrumen yang presis untuk mengendalikan presentasi stimuli dan
mendapatkan penilaian perilaku yang tepat.
Eksperimen dalam laboratorium memiliki kelebihan, yaitu dapat mengontrol lingkungan
sehingga ahli psikologi dapat memilih faktor-faktor tersebut sementara yang lain
dipertahankan kekonstanannya. Misalnya, jika ia ingin menemukan efek kurang tidur pada
prestasi belajar anak sepuluh tahun, ia mungkin membawa sekelompok anak berusia sepuluh
tahun ke dalam laboratorium dan coba mempertahankan kekonstanan lingkungan dan
aktivitas mereka, kecuali untuk jumlah waktu tidur. Kemudian ia membandingkan kelompok
yang tidur sepuluh jam pada malam hari seperti seharusnya dan yang hanya tidur tiga jam. Ia
misalnya, berusaha menjaga agar anak-anak tersebut mendengar suara rebut yang sama dan
bahwa ada yang tidak meminum kopi. Dalam lingkungan yang terkontrol, tiap perbedaan
diantara kelompok anak berusia sepuluh tahun tersebut, dapat diasumsikan dengan lebih
yakin bahwa memang ada kaitan antara prestasi dan faktor kurang tidur.
2. Metode Non-eksperimental
Metode ini ialah menjelaskan cara untuk mengumpulkan informasi yang ada di luar
laboratorium yaitu ada yang formal dan tepat, ada pula yang tidak terlalu formal. Metode ini
terbagi lagi menjadi empat bagian yaitu sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Pada metode ini yaitu menitikberatkan pasda pengobservasian perilaku, perekaman
atau pengukuran peristiwa, dan pengujicobaan sesuatu untuk menarik kesimpulan sehingga
psikologi didefinisikan sebagai kajian ilmiah terhadap perilaku. Metode observasi dalam
psikologi banyak dilakukan untuk mempelajari tingkah laku anak-anak, interaksi sosial,
aktivitas keagamaan, peperangan, aktivitas kejahatan, dan kejadian lain yang tidak dapat
dieksperimenkan.
2. Metode Studi Kasus (Case Study/Case History)
Studi kasus yang dilakukan oleh Freud ialah peristiwa itu terjadi di Wina, sebelum
peralihan abad ini. Seorang dokter berpenampilan sederhana, hampir dikatakan puriatan,
mengejutkan dunia kaum terpelajar. Ketika itu, sang dokter memproklamasikan bahwa asal
muasal cinta pada anak-anak adalah daya tarik seksual. Bayangkanlah situasinya. Dihadapan
hadirin terhormat yang terdiri atas dokter-dokter zaman Victoria, Sigmund muda menyajikan
teori rumit yang mengklaim bahwa anak-anak dalam keluarga biasa, kerap diseduksi
(seduced) oleh orang tuanya. Ketua sidang menyatakan kuliah Freud sebagai “dongeng nina-
bobo ilmiah; dan Freud dalam suratnya beberapa hari kemudian kepada sahabatnya,
menggambarkan kuliah tersebut; “keledai-keledai itu menyambut dengan dingin”.
Kelemahan metode ini adalah seakan-akan memberikan kesan bahwa objeknya adalah orang-
orang yang jiwanya tidak normal, sehingga hasil yang dicapainya kurang representatif untuk
menggambarkan keadaan jiwa pada umumnya.
3. Metode Survei
Survei adalah suatu metode yang bertujuan mengumpulkan sejumlah besar variabel
mengenai sejumlah besar individu melalui alat pengukur wawancara. Survei digunakan untuk
mengukur pelbagai fenomena yang ada. Dalam penelitian seperti ini, kita tak perlu
memperhitungkan hubungan antarvariabel. Tujuan pokok ialah memanfaatkan data yang
diperoleh untuk memecahkan masalah daripada untuk menguji hipotesis.
Pada dasarnya, survei mempunyai dua lingkup, yaitu survei sensus adalah survei yang
meliputi seluruh populasi yang didinginkan dan survei sampel adalah survei yang dilakukan
hanya pada sebagian kecil dari suatu populasi. Kini survei bisa digunakan untuk menabulasi
objek-objek nyata atau mengukur hal-hal yang tidak nyata, misalnya survei tentang pendapat
umum, mengukur konstruk, sedangkan menghitung suara hasil suatu pemilihan umum adalah
mengukur objek-objek nyata.
4. Metode Korelasional
Metode ini digunakan untuk meneliti hubungan diantara berbagai variabel. Dengan
kata lain, metode korelasiaonal bermaksud mendeteksi sejauh mana variasi-varisi pada suatu
faktor berhubungan dengan variasi-variasi atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien
korelasinya, contoh:
1. Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor kepemimpinan dengan prestasi
kerja;
2. Studi secara analisis faktor mengenai tes kepribadian;
3. Studi untuk meramalkan keberhasilan kepemimpinan berdasarkan tes bakat.
Metode korelasional digunakan untuk:
1. Mengukur hubungan diantara variabel;
2. Meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas; dan
3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental
Melalui metode korelasional, kita bisa memastikan, berapa besar yang disebabkan
oleh suatu variabel dalam hubungannya dengan variasi yang disebabkan oleh variabel lain.
Kita mengumpulkan atau lebih perangkat nilai dari sebuah sampel peserta, kemudian kita
menghitung hubungan antarperangkat tersebut. Sebagai contoh, jika kita menguji hipotesis
tentang hubungan antara kreativitas dan kemampuan mental pada sampel mahasiswa, nilai
dari dua variabel tersebut dikumpulkan, lalu dihitung korelasi koefisien antara dua perangkat
tersebut.

II.3. Hubungan psikologi dengan ilmu lainnya


1. Hubungan psikologi dengan Fisiologi
Fisiologi (ilmu tentang tubuh manusia) dapat dihubungkan dengan ilmu psikologi
untuk memperoleh kejelasan tentang bagaimana sebenarnya proses tingkah laku.

2. Hubungan Psikologi dengan ilmu sosiologi


Untuk dapat mengetahui pola-pola reaksi manusia, sehingga individu menjadi objek
penyelidikan psikologi. Sosiologi adalah ilmu yang berpengaruh pada psikologi Sosial.
Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang terkait dengan perilaku hubungan antar individu,
atau antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok (interaksionisme) dalam perilaku
sosialnya.
3. Hubungan Psikologi dengan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Keduanya memiliki persamaan metode, yaitu metode induktif. Penyelidikan psikologi
sejalan dengan metodologi riset dalam periode hipotesis dan eksperimen, dimana kebenaran
diperoleh melalui proses pengajuan hipotesis yang dilanjutkan dengan pengujian melalui
eksperimen-eksperimen. Hubungan Psikologi dan Ilmu Alam Pada permulaan abad ke-19
psikologi dalam penelitiannya banyak terpengaruh oleh ilmu alam. Psikologi disusun
berdasarkan hasil eksperimen Objek penelitian psikologi: manusia dan tingkah lakunya yang
selalu hidup dan berkembang. Objek penelitian ilmu alam : benda mati.
Ilmu pegetahuan alam mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi.
Dengan memisahkan diri dari filsafat, ilmu pengetahuan alam mengalami kemajuan yang
cukup cepat, hingga ilmu pengetahuan alam menjadi contoh bagi perkembangan ilmu-ilmu
lain, termasuk psikologi, khususnya metode ilmu pengetahuan mempengaruhi perkembangan
metode dalam psikologi. Karenanya sebagian ahli berpendapat, kalau psikologi ingin
mendapatkan kemajuan haruslah mengikuti cara kerja yang ditempuh oleh ilmu pengetahuan
alam. Psikologi merupakan ilmu yang berdiri sendiri terlepas dari filsafat, walaupun pada
akhirnya, metode ilmu pengetahuan alam tidak seluruhnya digunakan dalam lapangan
psikologi.
Oleh karena perbedaan dalam obyeknya. Sebab ilmu pengetahuan alam berobyekkan pada
benda-benda mati. Sedangkan psikologi berobyekan pada manusia hidup, sebagai makhluk
yang dinamik, berkebudayaan, tumbuh, berkembang dan dapat berubah setiap saat.
Sebagaimana diungkapkan diatas bahwa psikologi menyelidiki dan mempelajari manusia
sebagai makhluk dinamis yang bersifat kompleks, maka psikologi harus bekerja sama dengan
ilmu-ilmu lain. Tapi sebaliknya, setiap cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
manusia akan kurang sempurna apabila tidak mengambil pelajaran dari psikologi. Dengan
demikian akan terjadi hubungan timbal balik.

4. Hubungan Psikologi dengan Ilmu-Ilmu keguruan


Mendidik dan mengajar yang berhasil diantaranya harus menyesuaikan diri dengan
keadaan jiwa anak, dan itu semua memerlukan psikologi. Hubungan Psikologi dengan Ilmu
Pendidikan Ilmu Pendidikan: bertujuan memberikan bimbingan hidup manusia sejak lahir
sampai mati. Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik bilamana tidak didasarkan pada
psikologi perkembangan. Hubungan kedua disiplin ilmu ini melahirkan Psikologi Pendidikan
Fireworks.
5. Hubungan Psikologi dengan ilmu antropologi
Adapun antropologi adalah ilmu yang memfokuskan pada perilaku sosial dalam
suprastruktur budaya tertentu. Psikologi Sosial mempelajari perilaku individu yang
bermakna dalam hubungan dengan lingkungan atau rangsang sosialnya. Perbedaan psikologi
sosial dengan sosiologi adalah fokus studinya. Fokus perhatian studi psikologi sosial adalah
perilaku Individu sedangkan sosiologi fokus pada sistem dan struktur sosial yang dapat
berubah atau konstan tanpa bergantung pada individu atau lebih memfokuskan pada
masyarakat dan budaya yang melingkupi individu.
Tiga masalah yang menjadi fokus perhatian antropologi adalah kepribadian bangsa, peranan
individu dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal. Dalam persoalan
‘kepribadian bangsa’ sesudah perang Dunia ke-1 menunjukkan bahwa hubungan antar bangsa
kian intensif, perhatian penjajah terhadap kepribadian bangsa jajahan. Fokus studi
antropologi awal tahun 1920-an adalah antropologi tertarik pada lingkungan dan kebudayaan
dari bayi dan anak-anak, masa itu dianggap penting bagi pembentukan kepribadian dewasa
yang khas dalam suatu masyarakat. Hampir semua penelitian yang mendalami “kepribadian
bangsa” menyimpulkan bahwa ciri-ciri kepribadian yang tampak berbeda pada bangsa-
bangsa di dunia ini bersumber pada cara pengasuhan pada masa kanak-kanak. Misalnya
orang jepang yang dewasa menjadi bersifat memaksakan kehendaknya, karena ketatnya
latihan mengenai cara membuang air pada masa kanak-kanak perkembangannya. Saat ini
kesimpulan di atas tidak bisa diandalkan lagi.
Dalam perkembangannya, fokus pendekatan psikologis pada keanekaragaman kebudayaan,
berubah. Minat terhadap hubungan pengasuhan semasa anak-anak dan kepribadian setelah
dewasa, tetap dipertahankan, namun beberapa ahli antropologi mulai meneliti faktor-faktor
determinan yang mungkin jadi penyebab dari kebiasaan pengasuhan anak yang beragam.
Kebudayaan tertentu menghasilkan karakteristik psikologi tertentu dan menimbulkan ciri
budaya lainnya. Kesimpulan mengenai pendekatan psikologis dalam antropologi budaya
adalah bahwa dengan menghubungkan variasi dalam pola budaya dengan masa pengasuhan
anak, kepribadian, kebiasaan, dan kepercayaan yang mungkin menjadi konsekuensi dari
faktor psikologis dan prosesnya. Anthropology in mental health, memfokuskan diri pada
aspek sosial budaya yang mempengaruhi kondisi/ gangguan mental pada diri individu.

6. Hubungan Psikologi dengan llmu Politik


Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting dalam bidang polotik,
“massa psikologi penting bagi politisi untuk menyelami gerakan jiwa dari rakyat pada
umumnya, golongan tertentu pada khususnya. Psikologi sosial dapat menjelaskan bagaimana
sikap dan harapan masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegang
teguh pada tuntutan masyarakat.

7. Hubungan Psikologi dan Ilmu Komunikasi


Banyak disiplin ilmu yang terlibat dalam studi komunikas Dalam perkembangannya
ilmu komunikasi melakukan “perkawinan’ dengan berbagai ilmu lai Subdisiplin : komunikasi
politik, sosiologi komunikasi masa, psikologi komunikas Psikologi komunikasi : ilmu yang
berusaha menguraikan, meramalkan dan mengndalikan peristiwa mental dan behavioral
dalam komunikasi.

8. Hubungan Psikologi dengan Biologi


Mempelajari benda-benda hidup, sedangkan psikologi mempelajari dan meneliti
tingkah laku manusia (benda hidup) dalam hubunganya dengan lingkungan Objek Formal
Psikologi : tingkah laku manusia Biologi : fisik Psikologi ilmu subjektif. Mempelajari
penginderaan dan persepsi manusia,menganggap manusia sebagai subjek (pelaku) Psikologi
mempelajari nilai yang berkembang dari persepsi subjek. Psikologi mempelajari perilaku
secara ‘molar’ (perilaku penyesuaian diri secara menyeluruh Biologi ilmu Objektif
Mempelajari manusia sebagai jasad/objek Mempelajari fakta yang diperoleh dari penelitian
terhadap jasad manusia Mempelajari perilaku manusia secara molekular. Mempelajari
molekul-molekul dari perilaku berupa gerakan,refleks, proses ketubuhan..dsb.
Biologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang kehidupan, semua benda yang hidup menjadi
obyek biologi, dan cukup banyak ilmu-ilmu yang tergabung didalamnya. Baik psikologi dan
biologi sama-sama membicarakan manusia. Sekalipun masing-masing ilmu tersebut meninjau
dari sudut yang berlainan, namun dati segi-segi tertentu kedua ilmu itu ada titik-titik
pertemuan. Biologi maupun psikologi mempelajari perihal proses-proses kejiwaan. Seperti
telah dikemukakan diatas, bahwa disamping adanya hal yang sama-sama dipelajari oleh
kedua ilmi tersebut, misalnya soal keturunan. Ditinjau dari segi biologi adalah hal yang
berhubungan dengan aspek-aspek kehidupan yang turun temurun dari suatu generasi ke
generasi lain. Soal keturunan juga dibahas oleh psikologi, misalnya tentang sifat, intelegensi,
dan bakat. Karena itu kurang sempurna kalau kita mempelajari psikologi tanpa mempelajari
biologi.
9. Hubungan Psikologi dengan Filsafat
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat segala sesuatu. Karena itu,
filsafat juga mempelajari masalah-masalah hakikat jiwa, hakikat hidup, hubungan antara jiwa
dan Tuhan sebagai penciptanya dan lain sebagainya.Filsafat adalah hasil akal manusia yang
mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dalam
penyelidikannya filsafat berangkat dari apa yang dialami manusia Ilmu psikologi menolong
filsafat dalam penelitiannya. Kesimpulan filasafat tentang kemanusiaan akan ‘pincang’ dan
jauh dari kebenaran jika tida mempertimbangkan hasil psikolog .
Pada awalnya ilmu psikologi adalah bagian dari ilmu filsafat , tetapi kemudian memisahkan
diri dan berdiri sendiri sebagai ilmu yg mandiri . Meskipun psikologi memisahkan diri dari
filsafat , namau psikologi masih tetap mempunyai hubungan dengan filsafat , karena kedua
ilmu ini memiliki ilmu obyek yang sama yaitu manusia sebagai makhluk hidup . Namun
berbeda dalam pengkajiannya . Dalam ilmu psikologi , yang dipelajari dari manusia adalah
mengenai jiwa, tetapi tidak dipelajari secara langsung karena bersifat abstrak dan membatasi
pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa tersebut, yakni berupa tingkah laku dan proses
kegiatannya . Sedangkan dalam ilmu filsafat yang dibicarakan adl mengenai hakikat dan
kodrat manusia serta tujuan hidup manusia . Sehingga ilmu psikologi dan filsafat terdapat
suatu hubungan yang timbal balik dan saling melengkapi antara keduanya.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari isi makalah ini, yaitu:
1. Psikologi merupakan ilmu yang tidak terlepas dari ilmu-ilmu lainnya, di mana psikologi
masih memiliki hubungan dengan beberapa ilmu lainnya seperti ilmu biologi, ilmu sosiologi,
ilmu filsafat, ilmu politik dan ilmu komunikasi.
2. Ruang lingkup psikologi dalam kehidupan manusia itu cukup luas.
3 Psikologi sangat memiliki peranan dalam berbagai bidang, dan dapat menjadi suatu
pemahaman dan pembelajaran dalam bermasyarakat

III.2. Saran
Saran penulis sesuai dengan judul makalah ini yaitu:
1. Penulis sarankan kepada teman-teman untuk lebih memahami mengenai hubungan psikologi
dengan ilmu-ilmu lainnya agar tidak terjadi salah kaprah dalam pemahamannya.
2. Penulis sarankan kepada teman-teman untuk lebih memahami mengenai ruang lingkup
psikologi agar lebih mudah dalam menentukan lapangan pekerjaan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulan-makalah-adinbuton.blogspot.com

http://imtaq.com/hubungan-psikologi-dengan-ilmu-lain/

Walgito, Prof. Dr. Bimo. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Andi: Yogyakarta.

http://dianputra21.blogspot.co.id/2013/03/hubungan-psikologi-dengan-ilmu-lainnya.html

Anda mungkin juga menyukai