Anda di halaman 1dari 6

LBM 3 MASALAH JIWA

STEP 1
1. Anoreksia (sekar) : gangguan makan yang menyebabkan seseorang terobsesi dengan
berat badan yang yang dimakan (salsa), gejala upaya mempertahankan BB dibawah
normal dengan menahan makan / olahraga berlebihan (ghina), gangguan makan pada
seseorang yang ditandai batasi konsumsi makanan secara ketat dikarenakan rasa takut
akan ketidakpuasan bentuk badan (alfida)
2. Sindrom ketergantungan fisik dan psikis (izzat) : rangkaian gejala muncul karena
ketergantungan zat, ada keinginan kuat menggunakan zat psikoaktif, jika tidak
menggunakan > gejala fisiologis dan psikologis > membaik jika menggunakan zatnya
(sekar), bukan Cuma alkohol tapi juga napza > reinprosment / increase behaviour >
membangkitkan positif atas yang dilakukan sebelumnya, awalya dosisnya kecil lama”
ngga mempan > tambah dosis > ambang kepuasan bertambah > rush (euforia
terinduksi oleh obat) (adia)
3. Alkohol (alfida) : istilah senyawa organik yang punya gugus hidroksil yang terikat
atom hidrogen dan atom karbon lainnya, umumnya etanol (tia), masuk zat adiktif >
bukan narkotika / psikotropika yang menyebabkan ketergantungan, mengandung
etanol diproses dari hasil pertanian melalui fermentasi (adia)

STEP 2
1. Mengapa pasien mengalami kejang setelah minum alkohol? (alfida)
2. Kenapa pasien muncul gejala” mual, anoreksia, cemas, insomnia? Dan berpendapat
gejala mereda jika minum alkohol? (sekar)
3. Apa tanda dan gejala dari sindrom ketergantungan? Dibedakan antara tanda dengan
gejalanya (izzat)
4. Mengapa pasien selalu ingin mengkonsumsi alkohol dan sulit menghentikannya?
(salsa) Bagaimana patomekanisme kecanduan alkohol? (alifia)
5. Apa diagnosis dan DD dari skenario? (Tia). (Cari tentang konvulsi, apakah termasuk
konvulsi?)
6. Apakah etiologi dari kasus diatas? (adia)
7. Apa efek samping dari ketergantungan dari alkohol? (ghina)
8. Bagaimana efek alkohol terhadap fisiologis tubuh dan intoksikasinya? (nur khusnina)
9. Bagaimana tatalaksana kasus diatas (farmakologi dan psikoterapi)? (Nur khusnina)
10. Apa saja penggolongan dan klasifikasi NAPZA?
11. Apa saja faktor predisposisi dari penyalahgunaan NAPZA?
12. Bagaimana tahapan penyalahgunaan NAPZA?
13. Apa yang dimaksud GMO dan klasifikasinya?
14. Perbedaan intoksikasi, ketergantungan dan putus zat serta perbedaan periode / jangka
waktu?
15. Bagaimana prognosis dan komplikasinya?

STEP 3
1. Mengapa pasien mengalami kejang setelah minum alkohol? (alfida)
(Nur Khusnina)
Kejang > ketidakseimbangan eksitatorik dan inhib
Ketika pasien meminum alcohol > penurunan TD dan kesadaran > mengingat
kebiasaan pada otak (memori)
Alcohol > menurunkan fungsi fisiologis > homeostasis bekerja > karena adanya
memori bahwa alcohol diberikan lagi
Kejang > imbalance eksitatorik dan inhibitorik > lebih eksitatorik meningkat >
disebabkan karena putus alcohol
Alcohol dihentikan mendadak > gejala putus obat > hipoglikemi, hiponatremi >
pencetus kejang
Kejang tonik klonik > lebih dari satu kejang selama 6 jam
Alcohol : Agonis gaba > otak memperbanyak glutamate untuk kompensasi retensi
gaba
1. Gejala minor > 6-12 jam setelah withdrawal
2. Halusinasi > 24 jam
3. Kejang >2-3 hari
4. Delirium

(Salsabila)
Kejang > minum alkohol > putus zat > hubungan neurotrasnmiter GABA dan
glutamat > etanol +GABA > peningkatan NT GABA, saat berikatan glutamat >
eksitatorik. Putus zat > efek inhibisi hilang > hipereksitatorik > tremor, cemas, kejang

(adia)
- Withdrawal > sindrom / gejala yg muncul setelah zat distop penggunaannya
(kejang), penggunaan berulang
- Intoksikasi : langsung setelah konsumsi
- Dependens > penggunaan zat yang berulang,
- Physical dependens > fisik yang terganggu setelah konsumsi zat
- Adiction > pemakaian berulang, dosis bertambah, ambang batas meningkat tiap
hari
- Tolerance > ambang batas dari dosis yang ada > pasien merasa kepuasan, jika
adiksi > toleransi bertambah tiap harinya
2. Kenapa pasien muncul gejala” mual, anoreksia, cemas, insomnia? Dan
berpendapat gejala mereda jika minum alkohol? (sekar)
(sekar)
Karena ada withdrawal > pengguna alkohol dalam waktu lama > physicodependents >
kadar menurun > withdrawal. Ada beberapa symptoms > supresi aktivitas GABA >
Early symptoms > ansietas, anoreksia, nausea, sakit kepala
Kejang dan delirium
Upregulasi otonom sdrenergik > meningkatkan simpatik > HT, takikardi,
Reduksi dopamin > halusinasi
Lebih baik minum alkohol > mekanisme kompensasi > pwnurunan etanol darah >
tubuh coba mengenbalikan > usaha > mengkonsumsi alkohol lagi > mengembalikan
fungsi tubuh > jika naik > depresi respiratori (komplikasi). Onset 6-24 jam setelah
minum terakhir, puncak muncul 24-36 jam dan pelan” menurun sendiri

(izzat)
10% absorpsi di lambung sisanya di usus halus, mukus disekresi > katup pilorus tutup
> perlambat absorpsi > alkohol lama di lambung > kontraksi pilorus > mual muntah
Alirkan ke darah > ke hepar dan seluruh tubuh, di hepar +ADH> asetal dehid (kurang
toksik), sisanya jadi asam asetat. Jika alkohol melebihi kerja ADH > tersebar ke
seluruh jaringan (otak) > perubahan kompensasi NMDA dan GABA > penurunan
kesadaran dan kognisi

3. Apa tanda(yang ditemukan) dan gejala(yang dikeluhkan) dari sindrom


ketergantungan?, dibedakan (izzat)
(tia)
- Penurunan untuk menggunakan zat psikoaktif
- Sulit mengendalikan perilaku menggunakan zat, usaha penghentian
- Keadaan putus zat > penghentian penggunaan zat > gejala putus kejang
- Toleransi peningkatan dosis zat > peroleh efek sama
- Penggunaan zat > meskipun pasien sadar efek samping tapi tetep minum ngga bisa
berhenti

4. Mengapa pasien selalu ingin mengkonsumsi alkohol dan sulit menghentikannya?


(salsa) Bagaimana patomekanisme kecanduan alkohol? (alifia)
(Nur Khusnina)
Seseorang mengkonsumsi atau menggunakan alcohol > berulang > toleransi > tubuh
mengkompensasi dengan peningkatan konsumsi untuk mencapai efek yang sama >
merusak NT / disregulasi > meningkatkan pelepasan opioid endogen

Ketergantungan > penurunan penggunaan > diberhentikan mendadak > gejala putus
zat spt insomnia, berkeringat > tubuh mengkompensasi upregulasi autonomy
adrenergic > takikardi > penurunan sekresi dopamine> halusinasi

(Adia)
Neural depresi > pertama mengkonsumsi alkohol > dari jumlah banyak dan berulang
> kompensasi otak > limitting (batasi NT) > mabuk (early symptom), peningkatan
GABA, penurunan glutamat. Saat dihentikan > sudah kompensasi > ambang batas
lebih tinggi > jika hari 1 satu gelas terus mabuk, hari kedua mengkonsumsi 1 gelas
tapi ngga mabuk > karena ada kompensasi > peningkatan blood alkohol > dihentikan
> muncul gejala withdrawal symptoms > sementara. 1 bulan tidak minum alkohol >
bisa normal lagi

Jika kecanduan > main HP > kecanduan main game > peningkatan dopamin >
meningkatkan toleransi > utnuk menghentikan > dengan detoksifikasi > penghentian
dari penggunaan dari yang buat kita kecanduan. Detoksifikasi seperti menetralkan,
agar kembali seperti sebelum kecanduan.

5. Apa diagnosis dan DD dari skenario? (Tia)


(Sekar)
Dx : sindrom ketergantungan karena ditemukan beberapa gejala PPDGJ 3
- Keinginann kuat untuk minum zat psikoaktif
- Putus zat fisiologis : saat penghentian / pengurangan
- Toleransi
- Tetap menggunakan meskipun menyebabkan kerugian tapi tetap dilakukan
- Putus zat > gejala fisik variasi (anoreksia, insomnia peningkatan bebrapa TTV dan
kejang)

DD
- Intoksikasi akut
- Keadaan lain ketergantungan zat lain

(Adia)
Konvulsi (cari lagi)
bisa masuk konvulsi karena ada kejang

6. Apakah etiologi dari kasus diatas? (adia)


(Alifia)
Sosiocultural > problem keluarga, lingkungan, pekerjaan, ekonomi dan problem
hukum kriminal
Psikologik > kejadian mendadak : pertentangan batin, kondisi fisik, gagal capai
tujuan, pendidikan, salah asih asah asuh,

GMO
Primer (langsung) > penyakit cerebellar, degeneratif, cedera kranial, epilepsi, toksik
NAPZA
Sekunder (tidak langsung) > penyakit sistemik : gg.metabolisme menyerang otak,
gg.endokrin dan hormonal, autoimun

7. Apa efek samping dari ketergantungan dari alkohol? (ghina)


(salsa)
- Hepar > jangka panjang pendek > akumulasi lemak dan protein > perlemakan hati
- GIT > esofagitis, gastritis, ulkus lambung
- Tubuh lainnya > peningkatan TD, infark miokardium
(Tia)
- Ketergantungan > sulit lepas alkohol
- Gejala putus zat
- Membuat tidur tidak nyenyak
- Pada SSP > memperlambat sinyal, gg. Memori koordinasi dan cara bicara
- Gg.pencernaan, ketahanan > hambat metabolisme > diare > meningkatkan asam
lambung

8. Bagaimana efek alkohol terhadap fisiologis tubuh dan intoksikasinya? (nur khusnina)
9. Bagaimana tatalaksana kasus diatas (farmakologi dan psikoterapi)? (Nur khusnina)
10. Apa saja penggolongan dan klasifikasi NAPZA?
11. Apa saja faktor predisposisi dari penyalahgunaan NAPZA?
12. Bagaimana tahapan penyalahgunaan NAPZA?
13. Apa yang dimaksud GMO dan klasifikasinya?
14. Perbedaan intoksikasi, ketergantungan dan putus zat serta perbedaan periode / jangka
waktu?
15. Bagaimana prognosis dan komplikasinya?

STEP 4
STEP 5 (LI)
1. Mengapa pasien mengalami kejang setelah minum alkohol? (alfida)
2. Kenapa pasien muncul gejala” mual, anoreksia, cemas, insomnia? Dan berpendapat
gejala mereda jika minum alkohol? (sekar)
3. Apa tanda dan gejala dari sindrom ketergantungan? Dibedakan antara tanda dengan
gejalanya (izzat)
4. Mengapa pasien selalu ingin mengkonsumsi alkohol dan sulit menghentikannya?
(salsa) Bagaimana patomekanisme kecanduan alkohol? (alifia)
5. Apa diagnosis dan DD dari skenario? (Tia). (Cari tentang konvulsi, apakah termasuk
konvulsi?)
6. Apakah etiologi dari kasus diatas? (adia)
7. Apa efek samping dari ketergantungan dari alkohol? (ghina)
8. Bagaimana efek alkohol terhadap fisiologis tubuh dan intoksikasinya? (nur khusnina)
9. Bagaimana tatalaksana kasus diatas (farmakologi dan psikoterapi)? (Nur khusnina)
10. Apa saja penggolongan dan klasifikasi NAPZA?
11. Apa saja faktor predisposisi dari penyalahgunaan NAPZA?
12. Bagaimana tahapan penyalahgunaan NAPZA?
13. Apa yang dimaksud GMO dan klasifikasinya?
14. Perbedaan intoksikasi, ketergantungan dan putus zat serta perbedaan periode / jangka
waktu?
15. Bagaimana prognosis dan komplikasinya?

Anda mungkin juga menyukai