Mengapa pasien merasa sedih, kurang minat dan kegembiraannya, kuerang semngat
dan tidur terganggu ?
bukan secara langsung dengan neurodegenerative = adanya indikasi stres saraf / glial, atrofi, dan
kematian ↑ neurodegenerative
- Pasien BD = adanya penurunan volume dan kepadatan di otak yang meregulasi suasana hati
= terutama pada PFC (prefrontal Cortex)
- kelainan regional N-asetil-aspartat (NAA), kolin, dan myoinositol di BD, terutama di korteks
cingulate prefrontal dan anterior, hippocampus, dan ganglia basal
o penurunan NAA dan peningkatan kadar kolin
o Selanjutnya, sintesis NAA terjadi di mitokondria, yang berimplikasi pada perubahan
regulasi energi sel (misalnya, penurunan pH dan peningkatan kadar laktat)
memperburuk dari Bipolar Disorder ↑ stres oksidatif apoptosis, dan gangguan
ekspresi gen ↑ neurotropik ↓.
- Pasien dengan BD memiliki harapan hidup yang buruk karena pasien ini memiliki umur yang
menurun sekitar 9-17 tahun dibandingkan dengan populasi umum.
- Pada skala global, sekitar 800.000 kematian akibat bunuh diri terjadi setiap tahun
- The prevalence of suicide attempts (SA) in bipolar II disorder (BPII), particularly in
comparison to the prevalence in bipolar I disorder (BPI)
- Kontribusi BPII terhadap perilaku bunuh diri cukup besar > dari BP1
o Mesocortical dari VTA ke prefrontal korteks/PFC (dorsolateral PFC, ventromedial
PFC)
DOPAMIN hipoaktivasi dopamine rendah gejala negative
Penurunan reseptor D1 dan ketimpangan over produksi jaras mesolimbik
Bicara sedikit, menarik diri, gangguan kognitif, ndak pengen melakukan
aktivitas
DLPFC = working memori, dan kognitif
Ada gangguan memori misal disuruh mengingat benda,
Fungsi eksekutif = problem solving buruk, perencanaan
VMPFC = kognitif yang afeksi
Social kognisi = nggk bisa paham ekspresi orang (nggk paham orang
lagi sedih, kurang empati, kurang afeksi/ekspresi datar)
Fungsi dopamine masih relative normal, peningkatan dalam batas normal dan tidak berkepanjangan
NEUROANATOMY
1. PFC = prefrontal cortex = berhubungan dengan tujuan/ perseps dan repon terhadap persepsi
ini
o Sub regio PFC = berperan dala reward dan punishment ( nucleus accumbens)
a. Punya regio dekstra = tentang perilaku menuju tujuan, optimistic, nafsu makan
b. Punya reio sinistra = tentang penolakn, keinginan menolak, kehilangan nafsu makan
2. Anterior Cingulata cortex (ACC) pusat integrasi dan input dan emosional
a. Memfasilitasi kontol dari emosi/perasaan
b. Berhubugnan dengan limbic, PFC dan kortikal
3. Hipocampus berbagai bentuk pelajaran dan memori sering berhubungan dengan
ketakutan (aktivitas inhibisi hypothalamic pituitary adrenal axis)= sangat berhubungan juga
dengan amygdala
4. Amygdala tujuanya untuk memproses stimulasi baru dari emosi dan koordinasi dengan
respon kortikal.
HOW ABOUT LITIUM ?
Litium lini pertama gangguan Bipolar Disorder (BD) (acute mood episodes, masa peralihan,
profilaksis, and pencegahan bunuh diri)
Mekanisme:
- Efek pada elektrolit dan transport ion = menggantikan natrium dalam menghasilkan aksi dan
dalam bertukanran NA + dan K + menembus membrane.
- Efek 2nd messenger
- Efek pada neurotransmitter = menurunkan dopamine dan NE, ↑ Ach, ↓ dopamine
Onset yang makin tua/lama = menyebabkan kadar lithium makin rendah dipengaruhi genetic.
o gen untuk reseptor glutamat tipe AMPA GRIA2 yang ekspresinya dipengaruhi dan
diatur terhadap kadar lithium
o SDC2 (Syndecan-2), yang mengkode proteoglikan permukaan sel yang terbukti
memainkan peran sentral di hipokampus yang dipengaruhi juga dengan kadar
dopamin
Neuroimaging metode untuk melihat patofisiologi BP, mekanisme aksi lithium, dan prediktor
potensial respons lithium,
Target Lithium
Modulasi GSK-3 menjadi penting karena Target hilir GSK-3 banyak= memiliki fungsional yang tinggi.
- penghambatan GSK oleh jalur Wnt mengaktifkan faktor transkripsi -catenin (komponen
penting dari konsolidasi memori).
- mediator siklus sel (cyclin D), dan pengatur metabolisme (glikogen sintase, piruvat
dehidrogenase)
- GSK-3 juga secara langsung mengatur sistem neurotransmitter yang berbeda yang terlibat
dalam patofisiologi BD, seperti sistem dopaminergik, glutamatergik, dan serotonergik
Mitochondrial and ER regulation of oxidative stress and apoptosis: a role for Bcl-2, IP3, and
calcium
Hubungan dengan kemungkinan apoptosis pada sel saraf dan disfungsi mitokondrial
o Dua efek patofisiologis BD adalah peningkatan parameter stres oksidatif ini
terkait dengan perubahan kadar kalsium intraseluler
o Memang, fungsi utama IP3 adalah pelepasan kalsium dari RE.
o kalsium ke dalam mitokondria ↑ melebihi kapasitas mitokondria berpotensi
mengganggu sintesis adenosin trifosfat (ATP) permeabilitas dengan pelepasan
sitokrom c, jadi lebih permeable = sehingga memulai apoptosis seluler.
MANIA SUCIDE ? liat dari dopamine = ekspektasi yang timbul yang tidak rasional timbul dari episode
mania. Tidak tercapainya ekspektasi memberikan tekanan tersendiri dan memperburuk kondisi pada
episode depresi sehingga kecendurungan mengalami bunuh diri↑. Untuk fase mania lebih beresiko
untuk bunuh diri masih belum ada penelitian lebih lanjut
Source =
- Willem A. Nolen, Rasmus W. Licht.2019. What is the optimal serum level for lithium in the
maintenance treatment of bipolar disorder? A systematic review and recommendations from
the ISBD/IGSLI Task Force on treatment with lithium.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6688930/
- Sarah K. Tighe, MD, Pamela B. Mahon, PhD.2011. Predictors of Lithium Response in Bipolar
Disorder. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3513882/
- Rodrigo Machado-Vieira, Husseini K Manji, Carlos A Zarate, Jr. 2010. The role of lithium in
the treatment of bipolar disorder: convergent evidence for neurotrophic effects as a unifying
hypothesis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2800957/
Tanda-Tanda =
- Beberapa dapat diamati oleh dokter (misalnya, wajah tidak bahagia), dan yang lainnya
hanya dapat dirasakan oleh pasien (misalnya, keputusasan).
- Suasana hati bisa labil, berfluktuasi atau bergantian cepat antara ekstrem tanpa
penyebab yang benar benar jelas.
- perubahan tingkat aktivitas (menjadi hiperaktif dan hipoaktif),
- kemampuan kognitif,
- bicara,
- fungsi vegetatif (misalnya, tidur, nafsu makan, aktivitas seksual, dan ritme biologis
lainnya).
Source :
- Elvira SD, Gitayanti H. Buku Ajar Psikiatri FKUI edisi Ke dua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.2014
- Maslim R. Panduan Psikiatri penggunaan Klinis Obat psikotropik. Edisi 3. Jakarta: Bagian
Ilmu Kedokteran Jiwa Fk-UNIKA atmajaya .2007
- PPDGJ III
- Peter Dome,Zoltan Rihmer,Xenia Gonda.2019. Suicide Risk in Bipolar Disorder
- Danielle M Novick, Holly A Swartz,Ellen Frank.2010. Suicide attempts in bipolar I and
bipolar II disorder
Depresi perasaan sedih dan mendalam yang dirasakan oleh pasien yang terlalu berlebihan,
biasanya melibatkan kejadian luar biasa secara personal.
Lainnya
Kriteria Diagnosis
EDR = minimal 2 dr 3 gejala utama + 2 dari gejala lainya + tidak boleh ada gejala berat (keinginan
bunuh diri) + pekerjaan dan aktivitas sosial. Hanya sedikit terganggu
2. Episode Depresif sedang berlangsung 2 minggu tanpa adana keinginan bunuh diri dan self
harm
EDS = minimal 2 dr 3 gejala utama + minimal 3-4 dari gejala lainya + kesulian dalam kehidupan sosial
Tanpa psikotik
o EDB’TP = 3 gejala utama + 4 gejala lainya dengan intensitas tinggi + tida ada tanda
kegiatan social
Bisa berlangsung cepat kurang 2 minggu dengan intensitas tinggi dan
kemungkinan menyakiti diri yang tinggi
Bisa 2 minggu atau lebih
o EDB’P = sesuai kriteria berat + gangguan waham, halusinasi dan stupor depresif
MANIA
Episode manik suatu waktu yang dialami pasien dengan suasana hati yang terus-menerus
meningkat, ekspansif, atau mudah tersinggung kadang menyebabkan untuk perilaku kekerasan
Berlangsung lebih sebentar dari depresi minimal 1 minggu dengan minimal 4 hari gejala
mencolok
Gejala =
- ↑ Percaya diri
- ↓ kebutuhan tidur
- Bicara lebih banyak
- Adanya pikiran yang menggebu-gebu
- Perhatian mudah teralih
- ↑ aktivitas / agitasi psikomotor
- Biasanya pengambila keputusan terlalu terburu-buru
Macam-macamnya =
- Hipomania
o Derajat lebih ringan dari gangguan mania, biasanya berhubungan dengan
kesuksesan kehidupan social/kerjaan afek meninggi dan menetap beberapa
hari
- Mania tanpa gejala psikotik
o Perubahan afek + ↑ energi sehingga banyak bicara banyak bergerak, over
optimistic, ide tidak realistis berlangsung paling tidak 1 minggu dan sangat
mengganggu
- Mania dengan psikotik
o Sama dengan mania gejala tanpa psikotik tapi disini sudah terjadi gangguan
waham kebesaran (orang paling terkenal ter didunia) sering berkembang pada
kecurigaan pada orang lain dan jadi waham kejar.
b. BIPOLAR 1 (SUB BAGIAN MANIK) > mempunyai siklus klinis dari satu atau lebih episode manik
disertai episode MDD
c. BIPOLAR 2 > Episode MDD disertai gejala hipomania
d. Dysthymia > Dicirikan dengan mood depresif selama sekurangnya 2 tahun akan tetapi belum
memenuhi diagnosis episode depresif. (< episode depresif)
e. Cyclothymic > dicirikan dengan gejala hiponamik yang sering dan melum memenuhi diagnosis
episode manik, dan gejala depresif yang belum memenuhi diagnosis episode depresif. (< bipolar 1)
GANGGUAN BIPOLAR
Gangguan Ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya dua episode) dimana
afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu,
o satu waktu terjadi peningkatan afek dan penambahan energi (mania atau
hipomania),
o di waktu yang lain terjadi penurunan afek dan kehilangan energi(depresi)
- TERJADI karena kejadian kehidupan yang penuh stress
- Ada fase penyembuhan ditengah episode diawalu episode manik dulu
Episode manik tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sarnpai 4 - 5 bulan,
episode depresi lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1
KLASIFIKASI :
- BIPOLAR 1
o episode manik PARAH atau campuran yang berlangsung minimal 7 hari + episode
depresi yang berlangsung selama minimal 2 minggu
- BIPOLAR 2
o satu atau lebih episode depresi dan minimal satu episode hipomanik, namun
tidak terdapat full blown manic atau episode campuran
- Bipolar Not Otherwise Specified (BP-NOS)
o Terlihat gejala yang sesuai tetapi tidak bisa masuk klasifikasi bipolar 1 atau 2
- Siklotimia
o Bentuk yang lebih ringan dari gangguan bipolar. Orang-orang dengan siklotimia
memiliki baik episode hipomania maupun depresi ringan untuk minimal selama 2
tahun.
Definisi tentamen Suicide: pola perilaku di PFC yang sudah berlebihan dan dopamine yang terlalu
rendah
• Bunuh diri merupakan kematian yang diperbuat oleh sang pelaku sendiri secara sengaja
• Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan
Pasien dengan BD memiliki harapan hidup yang buruk karena pasien ini memiliki umur yang
menurun sekitar 9-17 tahun dibandingkan dengan populasi umum.
Pada skala global, sekitar 800.000 kematian akibat bunuh diri terjadi setiap tahun
Komorbiditas dengan gangguan psikiatrik, adiktif, atau gangguan somatik berat lainnya juga
meningkatkan risiko semua bentuk perilaku bunuh diri
- sifat impulsif/agresif, keputusasaan dan pesimisme juga meningkatkan risiko bunuh diri.
- Jenis temperamen afektif tertentu.
- Gangguan mood mayor
intervensi psikososial spesifik atau tidak spesifik (psikoedukasi) = ↑ proteksi bunuh diri di antara
pasien BD.
Episode pada bipolar sering kali terjadi tanpa triger yang jelas tapi beberapa triger
bisa memicu seperti :
- Stress.
- Substance Abuse.
- Medication.
- Seasonal Changes.
- Sleep Deprivation
Source :
- Elvira SD, Gitayanti H. Buku Ajar Psikiatri FKUI edisi Ke dua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.2014
- Maslim R. Panduan Psikiatri penggunaan Klinis Obat psikotropik. Edisi 3. Jakarta: Bagian
Ilmu Kedokteran Jiwa Fk-UNIKA atmajaya .2007
- PPDGJ III
- Peter Dome,Zoltan Rihmer,Xenia Gonda.2019. Suicide Risk in Bipolar Disorder
- Danielle M Novick, Holly A Swartz,Ellen Frank.2010. Suicide attempts in bipolar I and
bipolar II disorder
Litium lini pertama gangguan Bipolar Disorder (BD) (acute mood episodes, masa peralihan,
profilaksis, and pencegahan bunuh diri)
Mekanisme:
- Efek pada elektrolit dan transport ion = menggantikan natrium dalam menghasilkan aksi dan
dalam bertukanran NA + dan K + menembus membrane.
- Efek 2nd messenger
- Efek pada neurotransmitter = menurunkan dopamine dan NE, ↑ Ach, ↓ dopamine
Onset yang makin tua/lama = menyebabkan kadar lithium makin rendah dipengaruhi genetic.
o gen untuk reseptor glutamat tipe AMPA GRIA2 yang ekspresinya dipengaruhi dan
diatur terhadap kadar lithium
o SDC2 (Syndecan-2), yang mengkode proteoglikan permukaan sel yang terbukti
memainkan peran sentral di hipokampus yang dipengaruhi juga dengan kadar
dopamin
Neuroimaging metode untuk melihat patofisiologi BP, mekanisme aksi lithium, dan prediktor
potensial respons lithium,
Target Lithium
Aktivasi GSK-3β menghambat protein pengikat elemen respon AMP siklik (CREB), dan faktor
transkripsi.
Modulasi GSK-3 menjadi penting karena Target hilir GSK-3 banyak= memiliki fungsional yang tinggi.
- penghambatan GSK oleh jalur Wnt mengaktifkan faktor transkripsi -catenin (komponen
penting dari konsolidasi memori).
- mediator siklus sel (cyclin D), dan pengatur metabolisme (glikogen sintase, piruvat
dehidrogenase)
- GSK-3 juga secara langsung mengatur sistem neurotransmitter yang berbeda yang terlibat
dalam patofisiologi BD, seperti sistem dopaminergik, glutamatergik, dan serotonergik
efek neurotropik lithium menargetkan Penghambatan GSK-3 mempengaruhi transkripsi gen,
yang mengarah pada efek anti-apoptosis dan peningkatan stabilitas struktural sel selain itu juga
penghambatan memberikan dampak antidepresan
Mitochondrial and ER regulation of oxidative stress and apoptosis: a role for Bcl-2, IP3, and
calcium
Hubungan dengan kemungkinan apoptosis pada sel saraf dan disfungsi mitokondrial
o Dua efek patofisiologis BD adalah peningkatan parameter stres oksidatif ini
terkait dengan perubahan kadar kalsium intraseluler
o Memang, fungsi utama IP3 adalah pelepasan kalsium dari RE.
o kalsium ke dalam mitokondria ↑ melebihi kapasitas mitokondria berpotensi
mengganggu sintesis adenosin trifosfat (ATP) permeabilitas dengan pelepasan
sitokrom c, jadi lebih permeable = sehingga memulai apoptosis seluler.
MANIA SUCIDE ? liat dari dopamine = ekspektasi yang timbul yang tidak rasional timbul dari episode
mania. Tidak tercapainya ekspektasi memberikan tekanan tersendiri dan memperburuk kondisi pada
episode depresi sehingga kecendurungan mengalami bunuh diri↑. Untuk fase mania lebih beresiko
untuk bunuh diri masih belum ada penelitian lebih lanjut
Source =
- Willem A. Nolen, Rasmus W. Licht.2019. What is the optimal serum level for lithium in the
maintenance treatment of bipolar disorder? A systematic review and recommendations from
the ISBD/IGSLI Task Force on treatment with lithium.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6688930/
- Sarah K. Tighe, MD, Pamela B. Mahon, PhD.2011. Predictors of Lithium Response in Bipolar
Disorder. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3513882/
- Rodrigo Machado-Vieira, Husseini K Manji, Carlos A Zarate, Jr. 2010. The role of lithium in
the treatment of bipolar disorder: convergent evidence for neurotrophic effects as a unifying
hypothesis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2800957/
AKSIS 1 =
F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode kini Depresi berat tanpa gejala
Aksis 2 =
Aksis 3 =
Aksis 5 =
Dd :
Source :
9. Apa hubungan gangguan mood afektif dengan pasien mencoba untuk bunuh diri serta
mekanisme keinginan bunuh diri ?
MANIA SUCIDE
liat dari dopamine = ekspektasi yang timbul yang tidak rasional timbul dari episode
mania. Tidak tercapainya ekspektasi memberikan tekanan tersendiri dan memperburuk
kondisi pada episode depresi sehingga kecendurungan mengalami bunuh diri↑. Untuk
fase mania lebih beresiko untuk bunuh diri masih belum ada penelitian lebih lanjut
- SUMBER : Willem A. Nolen, Rasmus W. Licht.2019. What is the optimal serum level for
lithium in the maintenance treatment of bipolar disorder? A systematic review and
recommendations from the ISBD/IGSLI Task Force on treatment with lithium.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6688930/
Lainnya
Kriteria Diagnosis
EDR = minimal 2 dr 3 gejala utama + 2 dari gejala lainya + tidak boleh ada gejala berat (keinginan
bunuh diri) + pekerjaan dan aktivitas sosial. Hanya sedikit terganggu
2. Episode Depresif sedang berlangsung 2 minggu tanpa adana keinginan bunuh diri dan self
harm
EDS = minimal 2 dr 3 gejala utama + minimal 3-4 dari gejala lainya + kesulian dalam kehidupan sosial
Tanpa psikotik
o EDB’TP = 3 gejala utama + 4 gejala lainya dengan intensitas tinggi + tida ada tanda
kegiatan social
Bisa berlangsung cepat kurang 2 minggu dengan intensitas tinggi dan
kemungkinan menyakiti diri yang tinggi
Bisa 2 minggu atau lebih
o EDB’P = sesuai kriteria berat + gangguan waham, halusinasi dan stupor depresif
MANIA
Episode manik suatu waktu yang dialami pasien dengan suasana hati yang terus-menerus
meningkat, ekspansif, atau mudah tersinggung kadang menyebabkan untuk perilaku kekerasan
Berlangsung lebih sebentar dari depresi minimal 1 minggu dengan minimal 4 hari gejala
mencolok
Gejala =
- ↑ Percaya diri
- ↓ kebutuhan tidur
- Bicara lebih banyak
- Adanya pikiran yang menggebu-gebu
- Perhatian mudah teralih
- ↑ aktivitas / agitasi psikomotor
- Biasanya pengambila keputusan terlalu terburu-buru
Macam-macamnya =
- Hipomania
o Derajat lebih ringan dari gangguan mania, biasanya berhubungan dengan
kesuksesan kehidupan social/kerjaan afek meninggi dan menetap beberapa
hari
- Mania tanpa gejala psikotik
o Perubahan afek + ↑ energi sehingga banyak bicara banyak bergerak, over
optimistic, ide tidak realistis berlangsung paling tidak 1 minggu dan sangat
mengganggu
- Mania dengan psikotik
o Sama dengan mania gejala tanpa psikotik tapi disini sudah terjadi gangguan
waham kebesaran (orang paling terkenal ter didunia) sering berkembang pada
kecurigaan pada orang lain dan jadi waham kejar.
f. BIPOLAR 1 (SUB BAGIAN MANIK) > mempunyai siklus klinis dari satu atau lebih episode manik
disertai episode MDD
g. BIPOLAR 2 > Episode MDD disertai gejala hipomania
h. Dysthymia > Dicirikan dengan mood depresif selama sekurangnya 2 tahun akan tetapi belum
memenuhi diagnosis episode depresif. (< episode depresif)
i. Cyclothymic > dicirikan dengan gejala hiponamik yang sering dan melum memenuhi diagnosis
episode manik, dan gejala depresif yang belum memenuhi diagnosis episode depresif. (< bipolar 1)
12. Perbedaan bipolar 1 dan 2 dan Kriteria diagnostig bipolar ?
GANGGUAN BIPOLAR
Gangguan Ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya dua episode) dimana
afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu,
o satu waktu terjadi peningkatan afek dan penambahan energi (mania atau
hipomania),
o di waktu yang lain terjadi penurunan afek dan kehilangan energi(depresi)
- TERJADI karena kejadian kehidupan yang penuh stress
- Ada fase penyembuhan ditengah episode diawalu episode manik dulu
Episode manik tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sarnpai 4 - 5 bulan,
episode depresi lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1
KLASIFIKASI :
- BIPOLAR 1
o episode manik PARAH atau campuran yang berlangsung minimal 7 hari + episode
depresi yang berlangsung selama minimal 2 minggu
- BIPOLAR 2
o satu atau lebih episode depresi dan minimal satu episode hipomanik, namun
tidak terdapat full blown manic atau episode campuran
- Bipolar Not Otherwise Specified (BP-NOS)
o Terlihat gejala yang sesuai tetapi tidak bisa masuk klasifikasi bipolar 1 atau 2
- Siklotimia
o Bentuk yang lebih ringan dari gangguan bipolar. Orang-orang dengan siklotimia
memiliki baik episode hipomania maupun depresi ringan untuk minimal selama 2
tahun.
Source =