RESEPTOR ASETILKOLIN
Kolin yang terbentuk akan menuju ujung terminal serabut saraf untuk
digunakan kembali dalam pembentukan asetilkolin yang baru
RESEPTOR DOPAMIN
Dopamin dilepaskan didalam sistem saraf pusat dan juga di sinaps sistem saraf
otonom. Dopamin terdapat dalam konsentrasi tinggi di berbagai bagian susunan
saraf pusat, misalnya di nuclei basales (ganglia basalia).
berdekatan dengan daerah tengah dari pons dan batang otak bagian
Serotonin ini disintesis dari triptofan melalui dua langkah reaksi yaitu
perubahan dari triptofan menjadi 5-hidroksitriptofan (5-HTP) kemudian diubah
menjadi 5-hidroksitriptamin (serotonin, 5HT).
Perubahan dari triptofan menjadi 5- HTP ini dikatalisis oleh enzim triptofan
hidroksilase.
Selanjutnya 5-HTP ini akan diubah menjadi 5-HT oleh asam amino
dekarboksilase (AADC).
Selanjutnya serotonin ini akan didegradasi oleh enzim monoamine oksidase
(MAO) yang akan dikatalisis menjadi 5-hidroksi 3-indolasetaldehid (5-HIAL).
Metabolit 5-HIAL ini pada keadaan dimana konsentrasi protein L-sistein yang
tinggi akan diubah menjadi 5-hidroksiindol tiazoladine karboksilik acid (5-
HITCA).
Reseptor glutamat yang merespon terhadap AMPA dan kinat merupakan reseptor
yang terlibat dalam transmisi sinaps secara cepat dan plastisitas sinaps.
GABA disintesis pada ujung saraf presinaptik, dan disimpan di dalam vesikel
sebelum di lepaskan Sekali dilepaskan, GABA berdifusi menyebrangi celah sinap
Setelah GABA berdifusi, GABA akan menduduki tenmpatnya yaitu di GABA binding
side, dimana GABA jenis ini terkait ion Cl– sehingga memperantai ion Cl– untuk
masuk dan menyebabkan efek pada postsinaps.
GABA yang sudah terdisosiasi dari reseptornya akan diambil kembali sehingga
tertutupnya kanal Cl– , GABA yang diambil untuk di re-uptake kembali ke dalam
ujung presinaptik atau ke dalam sel gial dalam bentuk GABA dengan bantuan
Transportter GABA.
Aktivitas GABA oleh neurotransmitternya menyebabkan membukanya kanal Cl– dan
lebih lanjut akan memicu terjadinya hiperpolarisasi yang akan menghambat
penghantaran potensial aksi,inilah yg menyebabkan efek sedatif dan anestesi.
Cl– masuk, membuat efek pada postsinaps lebih lama, yaitu depresi CNS.
GABA yang sudah terdisosiasi dari reseptornya di ambil kembali untuk di re-uptake ke
dalam ujung presinaptik atau ke dalam sel gial melalui bantuan transporter GABA.
Mekanisme Kerja Obat pada reseptor
3 Neurotransmitter
Obat Antiadrenergik
β 1 bloker
Digunakan untuk terapi hipertensi karena dapat mengurangi frekuensi dan
kekuatan denyut jantung, contohnya atenolol, metoprolol, propranolol,
nadolol, dan pindolol β bloker ada yang bersifat selektif artinya relative
hanya mengikat reseptor β1 atauβ2 saja, seperti atenolol, metoprolol (β1
bloker). Dan ada yang relative tidak selektif artinya mengikat β1 dan β2.
oleh karena itu β bloker tidak selektif tidak boleh diberikan pada penderita
asma, mengingat hambatan terhadap reseptor β2 akan meningkatkan
kontraksi bronkus
Obat Kolinergik