GANGLIA BASALIS
Exaudi C.P Sipahutar
Pembimbing:
Prof. Dr. dr. D. P. G. Purwa Samatra, Sp.S(K)
dr. Sri Yenni Trisnawati G.S, M.Biomed, Sp.S (K)
ANATOMI GANGLIA
BASALIS
Pusat tertinggi kontrol Korteks serebri
pergerakan
Terdiri dari :
Membentuk dinding
ventrikel lateral, terletak
disebelah lateral talamus
Bersama dengan
putamen disebut
nukleus lentiformis
(berbentuk lensa)
Nukleus subtalamikus merupakan nucleus
bikonveks yang berada bagian inferior dari
thalamusdan superior dari tegmentum
midbrain dan bagian kaudal dari hipotalamus
Modulasi Gerakan
Kontrol Tonus
Tyrosine
hydroxilase
L-tyrosin L-dyhydroxyphenylalanine
(L-Dopa)
Reseptor Reseptor D2
D1
Stimulus yang berasal dari basal
ganglia merupakan suatu inhibitorik
melalui GABA ergik neuron, proyeksi
ini berasal dari globus palidus internal
dan substansia nigra menuju ke
thalamus Ventrolateral dan
Ventroanterior
D2 D1 D2 D1
Dopamin
Glutamat
GABA
GABA
GABA
GABA
Glutamat
DISKUSI KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Inisial : MS
• Usia : 74 tahun
KELUHAN UTAMA:
involuntary movement
RPS:
Pasien laki-laki, usia 74 tahun, suku Jawa dikonsulkan oleh sejawat interna dengan keluhan adanya
gerakan involunter sejak 2 hari lalu. Gerakan dideskripsikan seperti berkedut pada otot-otot kedua
tangan dan pundak serta tampak bergetar terutama pada ekstremitas atas, gerakan dikatakan keluarga
semakin memberat 1 hari yang lalu sehingga pasien dibawa berobat ke RS Bhayangkara, dilakukan
pemeriksaan, pasien lalu disarankan berobat ke RSUP Sanglah. Saat gerakan involunter muncul pasien
tetap dalam kondisi sadar baik dan kontak adekuat. Saat pasien tidur gerakan dikatakan keluarga tidak
diketahui hilang/tetap muncul karena pasien belum sempat tidur karena nyeri BAK. Pasien sebelumnya
dengan Riwayat demam sejak 1 minggu yang lalu, demam naik turun disertai BAK tidak lampias, nyeri
saat BAK dan nyeri pinggang kiri yang hilang timbul. BAK tampak berwarna kuning. Pada tanggal
31/7/2021 pasien merasakan naspasnya sesak sehingga melakukan SWAB di posko COVID dengan hasil
POSITIF COVID-19 dan awalnya isoman di rumah.
RPD: HT sejak 10 tahun lalu rutin konsumsi Amlodipin, gangguan BAK sering tidak lampias dan frekuensi
meningkat sejak -+ 10 tahun, Riwayat DM (-) stroke (-)
RPO: amlodipin 1x5 mg
Rpk: istri pasien + COVID-19 dan dirawat di rg. Nusa Indah
R.Sos: tidak bekerja , alkohol (-) merokok (-), belum pernah vaksin COVID-19
O: Suhu 37
Tensi 110/60 Napas 20
Nadi 85