Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN JAGA

Selasa, 13 Juli 2021


DPJP Jaga:
dr. A.A Ayu Suryapraba Indradewi K, Sp.S (K)
Tim Jaga:
Jaga IV : dr. Cok Sinta
Jaga III: dr. Valen
Jaga II : dr. Clarissa
Jaga Ib: dr. Eric
Jaga Ia : dr. Reno
Penguji 1 : dr. Sri Yenni Trisnawati, M.Biomed,Sp.S (K)
Penguji 2 : dr. I Wayan Widyantara M.Biomed, Sp.S (K)
VISI
• Menjadikan Program Pendidikan Dokter Spesialis
I (PPDS-I) Neurologi FK UNUD sebagai pusat
Pendidikan yang meningkatkan pengetahuan
akademik dan kemampuan profesionalisme
sehingga dapat menghasilkan dokter spesialis
neurologi yang unggul, mandiri, dan berbudaya
serta mempunyai daya saing baik di tingkat
nasional pada tahun 2020 dan internasional
pada tahun 2025.
MISI
• Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran
sehingga lulusan mempunyai kemampuan akademik
dan potensial sesuai dengan kompetensinya yang
unggul, mandiri, dan berbudaya.
• Mengembangkan penelitian dan pengabdian
masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan
pemangku kepentingan.
MISI
• Mengembangkan pelayanan sehingga peserta
program mencapai kompetensi yang diinginkan
sesuai dengan profesinya sebagai dokter spesialis
neurologi yang mampu bersaing di tingkat nasional
dan internasional.
• Memberdayakan Program Pendidikan Dokter
Spesialis Neurologi FK. Unud/RSUP. Sanglah
Denpasar Sebagai Program Studi yang Melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi Berlandaskan
Pengembangan IPTEK dan Nilai Budaya
TUJUAN
• Menghasilkan lulusan bermutu yang memiliki
kompetensi tinggi (unggul), mandiri, dan berbudaya,
dalam penguasaan IPTEK.
• Menghasilkan penelitian dan pengabdian
masyarakat yang bermutu, relevan, berdaya saing,
dan juga menghasilkan publikasi ilmiah nasional dan
internasional.
• Meningkatkan kapasitas program studi dalam
memberikan akses pelayanan pendidikan kepada
masyarakat.
Tujuan
• Mengembangkan kerja sama nasional dan
internasional.
• Mengembangkan program studi yang
akuntabel, transparan dan tata kelola yang
baik (good governance).
RESUME

TOTAL PASIEN

PASIEN BARU 4
PASIEN KONSUL 4
PASIEN MENINGGAL -
RESUME PASIEN
Selasa, 13 Juli 2021
DPJP Jaga: dr. A.A. Ayu Suryapraba, Sp.S(K)
Pasien Baru:
1. Kumiarsih /P/ 47 tahun/ 17016691 / susp imunodefisiensi sekunder
ec infeksi hiv stadium iv who pre haart, sol serebri multipel ec susp
toxoplasmosis serebri dd tuberkuloma, status konvulsivus ec susp
acute simptomatik seizure, oral candidiasis, PPE  triage neuro
2. Ahmad ikhwan/L/32 tahun/21033425/susp imunodefisiensi sekunder
ec susp infeksi hiv stadium IV who pre haart, sol serebri ec susp
toxoplasmosis serebri, oral candidiasis  triage neuro
3. Ni wayan sukriani/P/68 tahun/ 21033452/ snh ec susp trombus dd
tromboemboli H3, HT susp hhd, susp covid 19 berat cohort isolasi
4. Ni ketut metri/P/52 tahun/ 21033457/ tetraparesis tipe LMN ec susp
GBS tipe AIDP, hipertensi stage II triage neuro
RESUME PASIEN
Selasa, 13 Juli 2021
DPJP Jaga: dr. A.A. Ayu Suryapraba, Sp.S(K)
Pasien konsul triage medik:
1. I wayan karta/L/55 tahun/ 21033357/ general weakness ec low intake,
distal simetrical diabetic polineuropati, pneumonia, DM tipe II / sandat 104
2. Rita toto/P/ 72 tahun/ 21033435/ doc ec susp ensefalopati septik dd
ensefalopati metabolic,DM tipe II, ACKD,ISK komplikata, KAD, sepsis/ tidak
raber/MS 210B

Pasien konsul fast track:


3. Ririn /P/ 52 tahun/ 21033464/ delirium ec susp ensefalopati global hipoksik,
obs vertigo ec susp terkait hipoksia, susp covid 19 / tidak raber

Pasien konsul ruangan:


4. I Ketut Togor/L/89/01086678 dgn DOC ec susp ensefalopati hipoksik dd
ensefalopati septik, terkonfirmasi COVID-19 berat, severe pneumonia/tidak
rawat bersama/ TS Interna/Kamboja Timur bed 3
NKM P 52 tahun 21033457

B1

KU: Kelemahan keempat ekstremitas 20.56


• Pasien perempuan 52 tahun, kinan, suku Bali dengan kelemahan keempat
ekstremitas secara gradual sejak +/- 6 hari lalu (Kamis 8/7/21) awalnya pasien
dikatakan mengalami nyeri pada kedua tungkai terutama pergelangan kaki, disusul
langsung dengan kelemahan kedua tungkai hingga tidak bisa berjalan sama sekali
dalam rentang hari yang sama. Pada hari itu pula pasien mengeluhkan nyeri pada
kedua lengan, dirasa agak lebih berat pada lengan kanan, terasa seperti linu namun
kedua lengan masih bisa digerakkan dan diangkat. Sejak 2 hari lalu, ke 2 tangan
berat untuk digerakkan, namun sisi tangan kanan lebih berat kelemahannya
dibanding yang kiri. Pasien juga merasakan gangguan menelan baik cair maupun
padat sejak 2 hari SMRS. BAK tidak lampias dan keluar hanya sedikit-sedikit sejak 2
hari lalu. Pasien belum bisa BAB sejak 2 hari lalu. Suara pasien juga terdengar
serak/ parau sejak 2 hari terakhir.
• Pasien tidak merasakan adanya sesak napas secara subjektif, rasa tebal/ kebas pada
tungkai/ tubuh disangkal. Terdapat rasa kesemutan pada ujung tangan dan kaki.
Saat ini demam tidak ada, ada batuk terkadang karena liur dan lendir yang
mengumpul.

• Pandangan ganda/ kabur, kelopak mata turun, kelemahan yang bersifat
hilang timbul,kelemahan yang memberat seiring aktivitas dan membaik
dengan istirahat tidak ada. Riwayat trauma sebelum kelemahan disangkal.
Pasien mengatakan sekitar seminggu lalu sempat merasakan demam
sumeng-sumeng, namun menyangkal adanya diare/ batuk/ pilek.
Gangguan pencernaan tidak ada. Keluhan ke 4 anggota gerak ini baru
pertama kali dialami pasien.
• Pasien telah mendapatkan vaksin COVID-19 Astra Zeneca 1 bulan lalu yang
pertama kalinya, dikatakan setelah vaksin pasien tidak mengalami efek
samping atau keluhan yang bermakna.
• RPD : Hipertensi (diketahui 1 bulan lalu, rutin,
namun lupa nama obat)
• RPK : keluarga dengan keluhan serupa (-)
• RPO : metilprednisolon 4x125mg IV,
mecobalamin 2x500mcg IV
• Riwayat sosial: Karyawan toko bangunan
(terkadang angkat barang bangunan), alkohol
(-), merokok (-)
PEMERIKSAAN FISIK
TANDA VITAL PEMERIKSAAN UMUM Pemeriksaan Neurologis
• TD kanan : 160/100 BB 60kg Status Neurologikus :
mmHg Cor kesan normal • GCS E4V5M6
• TD kiri : 160/100 mmHg Pulmo rhonki -/-, • Meningeal sign (-)
• N: 106x/menit, regular, wheezing -/- • Paresis N. IX D et S
-Disfagia +
kuat angkat -Disfonia +
• RR : 20x / menit • Tetraparesis flaksid grade
• Temp.ax : 36,6°C 222/233
• SpO2: 92% room air 
98% dengan nasal kanul 111/111
3lpm • Refleks Patologis (-/-)
• NRS: 2-3/10 (lengan dan • Parestesia stocking and gloves
• Otonom: retensio uri et alvi
tungkai)
RESUME
• GCS E4V5M6
• Paresis N. IX D et S
-Disfagia +
-Disfonia +
• Tetraparesis flaksid grade
222/233

111/111
• Parestesia stocking and gloves
• Otonom: retensio uri et alvi
DIAGNOSIS PENUNJANG TERAPI

Diagnosis Klinis: - Cek laboratorium (DL, kimia DL:


Paresis Nervus IX Det S darah, elektrolit), urine WBC 16,57 // NE# 14,77 (2.5-7.5)// LY#
Disfagia + 1,12 (1-4) // RBC 5.12//HGB 14.3// HCT
lengkap, CK, AGD 44,30// PLT 441// NLR 13,10 //PPT
Disfonia +
- Lumbal pungsi 14,2//APTT 33.1//INR 1,00//LED 39,0 //
Tetraparesis tipe LMN
Parestesia stocking and gloves - ENMG di poli saraf SGOT 34,6 // SGPT 58,69 //GDS 136//
Otonom: retensio uri et alvi - Xray thoraks AP BUN 26,69//kreatinin 0,6//e-LFG 97,69
- Xray Cervical AP/Lateral Na 137//K 4,2//Cl 101.2
Diagnosis Topis : Ph 7,45 // Pco2 39,0// pO2 72,0// BE
Radiks dan saraf tepi 3,1 // SO2c 95% // TCO2 28,30// HCO3-
27,1
Diagnosis Kerja: UL :
1)Tetraparesis tipe LMN Keruh// Nitrit-// Keton-// Darah 2+//Leu
ec suspek GBS sedimen 4,7// Eritrosit 8,1// Bakteri
2) Suspek pneumonia 214,60/uL

Diagnosis Banding: LIQUOR LENGKAP :


Tetraparesis tipe LMN Opening pressure : 16 cmH20
ec suspek miopati Makros : Jernih, None ++, Pandy ++
Mikros : Darah -//Bekuan// Mono 100%//
Tetraparesis tipe LMN ec suspek Poly -// Eritrosit -// Glu Ratio 76 %// Sel 3
Myasthenia Gravis cell/uL // TP 171,130

Tetraparesis tipe LMN


ec suspek myelopati servikal akut
X-ray Thoraks
X-ray Cervical AP/Lateral
EKG
DIAGNOSIS PLANNING PROGNOSIS
Diagnosis Etiologis: Diagnostik: • Ad vitam dubia ad malam
Autoimun • ENMG • Ad fungsionam dubia Ad
• Konsul TS Intensivist malam
• Konsul TS Paru
Diagnosis Patologis: • Konsul TS Interna
• Ad Sanasionam dubia ad
- • AGD+e berkala bonam

DIAGNOSIS: Terapi:
1)Tetraparesis tipe LMN • Infus Nacl 0,9% 20 tpm
ec suspek GBS • Metilprednisolon 2x500mg
2) Suspek pneumonia IV
• Plan TPE 5x dalam 2
3) Suspek ISK
minggu (200-250
ml/kgBB/kali) di ruang
intensif
GBS disability score: 4 • Vitamin B kompleks 2x1
EGOS: 7 tablet PO
EGRIS: 6 (76%) • Parasetamol 3x1000mg k/p
NRS>=2 PO
• Omeprazole 2x40mg IV
• Amlodipin 1x5mg PO
• Konsul TS URM di ruangan
Monitoring:
tanda vital, defisit neurologis
TS Paru
Assesment :
- Suspek COVID 19 ringan

Terapi :
- O2 nasal kanul 2-4lpm
- N-asetilsistein 3x400mg
- Zegavit 1x1 tablet
- Azitromicin 1x500mg
TS Intensivist
Pro TPE perawatan II intensif
EDUKASI
• Penjelasan sebelum masuk rumah sakit mengenai
rencana rawat, prosedur, waktu rawat, tindakan
pemulihan
• Penjelasan mengenai kondisi klinis/perkembangan,
diagnosis, penyebab, terapi, lama terapi dan perawatan
• Penjelasan mengenai kemungkinan faktor risiko yang
mungkin mendasari yang akan dievaluasi selama
perawatan
• Menjelaskan bahwa kondisi pasien dalam keadaan kritis
sewaktu-waktu dapat mengalami perburukan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai