Anda di halaman 1dari 20

BELL’S PALSY

PENDAHULUAN
Bell’s palsy (BP) :
• paresis nervus fasialis perifer
• bersifat akut
• penyebabnya tidak diketahui pasti (idiopatik)
• Apabila faktor penyebab jelas maka disebut paralisis
fasialis perifer dan bukan bell’s palsy

• Insiden BP dilaporkan sekitar 40-70% dari semua


kelumpuhan saraf fasialis perifer akut

• Terdapat 10–30 pasien per 100.000 populasi per


tahun dan meningkat sesuai pertambahan umur

Quality Standards Subcommittee of the American Academy of


Neurology (AAN) :
steroid merupakan obat yang efektif dan antiviral (asiklovir)
merupakan obat yang mungkin efektif dalam meningkatkan
probabilitas pemulihan fungsi nervus fasialis
TINJAUAN PUSTAKA
Bell’s palsy adalah kelumpuhan nervus fasialis perifer (N.VII), terjadi
secara akut dan penyebabnya tidak diketahui (idiopatik) atau tidak
menyertai penyakit lain yang dapat mengakibatkan lesi nervus
fasialis

• Insiden BP dilaporkan sekitar 40-70% dari semua kelumpuhan


saraf fasialis perifer akut

• Prevalensi rata-rata berkisar antara 10–30 pasien per 100.000


populasi per tahun dan meningkat sesuai pertambahan umur

• terbanyak pada usia 21–30 tahun.

• Lebih sering terjadi pada wanita daripada pria

• adanya riwayat terpapar udara dingin seperti naik kendaraan


dengan kaca terbuka, tidur di lantai atau bergadang sebelum
menderita bell’s palsy
ETIOLOGI
4 teori etiologi Bell’s palsy

Teori
iskemik
vaskuler

Teori
infeksi
virus

Teori Teori
herediter imunologi
Patofisiologi Bell’s Palsy
Gambaran Klinis
Diagnosis
• timbul secara mendadak
• penderita menyadari
adanya kelumpuhan pada PEMERIKSAA
salah satu sisi wajahnya ANAMNESIS
N FISIK
pada waktu bangun pagi,
bercermin atau saat sikat
gigi/berkumur
• Bell’s palsy hampir selalu
unilateral.
• Pada sisi wajah yang
terkena, ekspresi akan PEMERIKSAA
menghilang sehingga PEMERIKSAA
N
lipatan nasolabialis akan N NEUROLOGI
PENUNJANG
menghilang
• kedipan mata berkurang
MANIFESTASI KLINIS
• Onset akut
• Nyeri di belakang telinga bisa mendahului
kelumpuhan
• Kelumpuhan pada keseluruhan otot ekspresi wajah
• Rasa tebal atau mati rasa dan terkadang mengeluh
nyeri pada wajah
• Kehilangan rasa pada lidah 2/3 anterior
• Produksi air mata dan air liur mungkin berkurang
• Anamnesis
– Perkembangan gejala (perjalanan penyakit dan gejala
penyerta)
– Riwayat penyakit : stroke, tumor, trauma (yang
menyebabkan paralisis)

• Pemeriksaan Fisik
» Inspeksi: Kerutan dahi, Pejaman mata, Plika
nasolabialis, Sudut mulut
» Motorik : Mengangkat alis dan mengerutkan dahi,
Memejamkan mata, Menyeringai (menunjukkan gigi
geligi), Mencucurkan bibir, Menggembungkan pipi
» Sensorik
House Brackmann Facial grading system
Pemeriksaan Penunjang

Darah Salivary
rutin flow test

CT scan,
MRI
Diagnosa Banding

Otitis Media
Herpes Zoster
Supurativa dan
Otikus
Mastoiditis

Sindroma Guillain
Trauma kapitis – Barre dan
Miastenia Gravis

Tumor
Leukimia
Intrakranialis
Istirahat terutama
pada keadaan
akut

Kortikosteroid :
• steroid sangat efektif dan harus digunakan untuk
meningkatkan kemungkinan pemulihan kembali
fungsi nervus fasialis.
• Dosis : 60 mg/hari selama 5 hari lalu dilakukan
penurunan dosis dalam waktu 5 hari berikutnya
Medikamentosa yaitu diturunkan 10 mg/hari
Terapi
Antiviral :
• Dosis Acyclovir diberikan 400 mg 5 kali sehari
selama 10 hari atau Valaciclovir 500 mg 2 kali
sehari selama 5 hari
• Bell’s palsy awitan awal  antiviral yang
dikombinasikan dengan steroid tidak
meningkatkan probabilitas pemulihan kembali
nervus fasilalis >7%
Fisioterapi

Operasi
Komplikasi Prognosis

Prognosis Bell’s palsy baik yaitu sekitar 80-90%


penderita sembuh dalam waktu 6 minggu
Crocodile tear phenomene
sampai tiga bulan tiga bulan tanpa ada
kecacatan

Synkinesis Penderita yang berumur 60 tahun atau lebih,


mempunyai peluang 40% sembuh total dan
beresiko tinggi meninggalkan gejala sisa
Tic Facialis sampai
Hemifacial Spasme Jika tidak sembuh dalam waktu 4 bulan, maka
penderita cenderung meninggalkan gejala sisa

Hanya 23 % kasus Bells palsy yang mengenai


kedua sisi wajah

Bell’s palsy kambuh pada 10-15 % penderita

Sekitar 30 % penderita yang kambuh ipsilateral


menderita tumor N. VII atau tumor kelenjar
parotis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai