FORMATIO RETIKULARIS
Istilah formation retikularis merujuk kepada jaringan poli sinap yang ada pada batang
otak, walaupun jaringan tersebut naik ketas menuju thalamus dan turun kebawah menuju
jaringan propriospinal dari medulla spinalis
Gambaran dasarnya ada pada Gambar 24.1. pada garis tengah median reticular formation
meliputi raphe nuclei yang merupakan sumber utama penghasil serotonin di sepanjang neuroaxis
Selanjutnya terdapat paramedian reticular formation. Bagian ini merupakan jaringan yang
terdiri dari magnocelular neuron. Diantara bagian bawah pons dan atas dari medulla oblongata
tersebar beberapa gigantocellular neuron, sebelim bagian tersebut bergabung dengan central
formation reticular yang ada di medulla oblongata
1
4. Nervus vestibular dari medial nucleus vestibular
5. Somatosensorik : dari spinoretikular dan nucleus N. trigeminal
Seluruh parvocelular axon tumbuh secara extensive dibawah dendrite dari paramedian
formation reticular. Namun, kadang bersinap dengan nucleus nervus cranial dan bertindak
sebagai pembentuk pola.
Neuron serotonergic memiliki teritori distribusi terluas pada system saraf pusat.
2
Dopaminergic neuron pada mesensefalon dibagi menjadi 2 kelompok. Pada
junction diantara tegmentum dan cruss terdapat substanti nigra. Pada bagian
medial dari nucleus ventral tegmentum.
Noreadrenergic neuron ( nore epinefrin) hanya dibagian marginal dan tidak
sebanyak serotonergik. Sekitar 90% dikumpulkan pada locus ceruleus,
merupakan violet spot pada dasar ventrikel ke 4 dan aap dari pons (gambar 24.4)
Epinefrin secretorik neuron relative jarang, lokasina membatasi antara rostral dan
caudal dari medulla oblongata. Bagian atas menuju hypothalamus dan bagian
bawah bersinaps dengan neuron preganglionic simpatis pada medulla spinalis.
Pada kortek cerebri, ionic dan efek elektrik dari aktifitas neuron aminegic cukup
bervariasi. Pertama, lebih dari 1 macam reseptor post-sinap yang dilalui setiap neurotransmitter.
Kedua beberapa neuron aminergic juga membebaskan substansi yang mampu memodulasi
aktivitas dari tranmiter. Biasanya dengan memperpanjang aktivitas transmitter. Ketiga, kortikal
neuron yang lebih luas memilikiratusan stimulant dan inhibitor synap dari sirkuit neuron dan
memilik reseptor dan berbeda. Aktivitas dari satu macam reseptor aminergic memiliki efek yang
besar atau kecil tergantung pada stimulant yang ada.
3
ANATOMI FUNGSIONAL
Gambaran Umum
Pola aktivitas yang melibatkan nervus kranialis yaitu konjugasi gerakan mata yang diatur
oleh area premotor di mesensefalon dan pons. Pola gerakan menguyah yang diatur oleh nucleus
premotor supratrigeminal yang ada dipons. Menelan muntah, batuk, menguap dikontrol oleh
nodus premotor yag tersebar dimedulla yang berhubungan dengan nervus cranialis dan pusat
pernafasan.
4
Nucleus salivatory termasuk parvoceluler formatioretikularis yang ada pada pons dan
medulla. Mereka berkontribusi pada serat preganglion parasimpatis nervus fasialis dan nervus
glossofaringeus.
Kontrol Pernafasan
Siklus respirasi dikontrol oleh nervus ventral dan dorsal yang terletak dibagian teratas
medulla oblongata. Nucleus dorsal respirasi berfungsi pada saat inspirasi dan nucleus ventral
mengatur ekspirasi
5
Gambar 24.9 Kontrol Respirasi
Kontrol Kardiovaskular
Kardiak Output dan resistensi perifer diatur oleh system saraf dan endokrin. Sinyal aferen
naik, melalui tekanan darah yang meningkat melalui reseptor regangan, dikenal dengan
baroresptor, jalannya menuju bagian medial dari nucleus soliter kemudian membentuk
baroreseptor. Cardiac output dan resistensi perifer juga diatur oleh eferen simpatik dan
parasimpatik.
6
Gambar 24.10. Kontrol kardiovaskular
7
Peptidergic (orexin) and glutamatergic neuron pada lateral hypothalamus dan
GABAergic neuron berada dibasal dari forebrain juga akan diproyeksikan menuju korteks
cerebri.
Selama tidur neuron GABAergic dari system induksi tidur (preoptic ventrolateral dan
nucleus preoptic median) secara aktif di hambat, melalui input GABAergic, neuron
monoaminergic dan kolinergik dari araousal system. Dan kebalikannya terjadi ketika system
araousal menghambat sirkuit induksi tidur untuk menjaga status kesadaran.
Neuron pada bagian atas pons ( area subceroulus dan nucleus sublaterodorsal) menyebar
dan menyusun pusat tidur REM. Perbedaan subgroup dari neuron ini mengirimkan proyeksi
aferen menuju hypothalamus dan nucleus pada basal forebrain. Dan proyeksi desending menuju
batang otak. Pusat tidur REM normalnya dibawah Inhibisi GABAergic dari interneuron terdekat
(rostral, di PAG ventrolateral dan tegmentum pontin lateral). Pusat tidur no-REM menerima
input dari beberapa read an membantu meregulasi tidur REM. Input dari hypothalamus (orexin
neuron) dan pons (locus ceruleus dan dorsal raphae nuclei) menghambat fase tidur REM. Ketika
penghambat masuk dari hipotalamus (neuron GABAergic dari nucleus Preoptic ventrolateral,
kolinergik lateraodorsal dan nucleus tegmental peduculopontin membantu masuknya fase tidur
REM.
8
Asending Araousal Sistem
Bagian utama dari system ini adalah locus ceruleus (noreadrenergic) dorsal and median
raphe nuclei (serotonergic), pedunculopontine and laterodorsal tegmental nuclei (cholinergic),
dan nucleus tuberomamilary (histaminergic). Neuron dari hypothalamus (orexin), basal forebrain
juga memberikan kontribusi pada araousal. Araousal dikendalikan oleh grup neuron yang
berbeda melalui efek yang diberikan pada thalamus dan kortex cerebri, sebagaimana siklus
tidur.
Sistem Sensorik
Transmisi sensorik dari neuron primer mke neuron sekunder aferen (pada level dorsal
grey horn dan dorsal nucleus kolumn), sekunder menuju neuron tersier (at the level thalamus).
Merupakan subjek dari gerbang senorik. Terminasi dari gerbang menunjukan derajat yang bebas
dari transmisi sinap astu set neuron ke neuron berikutnya. Transmisi sensorik taktil, gerbangnya
terdapat pada levelnucleus columna dorsalis. Proyeksi neuron kortikospinal dari gyrus post
central. Mungkin menghambat ataupun menstimulasi transmisi sensorik pada level ini. Transmisi
nosiseptive berasal dari trunkus dan limbs, gerbangnya berada kornu posterior medulla spinalis.
Aferen dari reseptor mekanik yang luas berasal dari sinap folikel rambut yang nantinya
akan menjadi jaras spinothalamic. Mereka juga memberkan kolateral sebagai inhibitor (
terutama GABA) sel gelatinosa, yang bersinap pada relay spinothalamic.
9
Gambar 24.11 Jalur Antinosiseptive
Supraspinal antinosiseptif
Dari nucleus raphe magnus di medulla oblongata, serat sphe spinal turun bilateral
bersama tractus lissauer dan berakhir pada substansia gelatinosa pada level medulla spinalis.
Bukti dari proyeksi nore adrenegik pada kornu posterior dari pons dan medulla juga melibatkan
antinosisepsi supraspinal, yang memberikan efek hambatan pada neuron spinothalamic:
10
11