Anda di halaman 1dari 14

FASE PRODROMAL

MIGRAIN
Oleh : dr. Billy Salvatore Soedirman
Pembimbing : Dr. dr. I Made Oka Adnyana, Sp.S(K)
ABSTRAK

Pendahuluan. Migrain merupakan nyeri kepala primer, yang ditandai dengan


beberapa fase, antara lain: prodromal, aura, postdromal, dan interictal. Fase
prodromal dapat dimulai pada 3 hari sebelum terjadinya nyeri kepala, dan
berhubungan dengan patofisiologi yang kompleks dari kortikal, subkortikal,
hipotalamus, dan batang otak. Diskusi. Gejala yang muncul pada fase prodromal
dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu Gangguan kognitif dan perasaan, perubahan
homeostasis dan hormonal, migrain dan gejala sensoris yang sensitif, gejala otonom
kranial. Keterlibatan sejumlah organ terutama hipotalamus dapat menjelaskan
munculnya gejala – gejala tersebut. Kesimpulan. Pengetahuan yang benar akan
gejala pada fase prodromal dapat memberi suatu tanda peringatan sebelum pasien
mengalami gejala nyeri kepala, tinjauan ini bertujuan untuk menyatakan hubungan
antara gejala prodromal dengan keterkaitannya dengan sistem saraf.
PENDAHULUAN

Migrain merupakan salah satu penyakit yang paling banyak


menimbulkan disabilitas di dunia

Setiap tahunnya ada 18% perempuan dan 6% laki laki yang


mengalami migrain

Paling banyak terjadi diantara usia 25 dan 55 tahun

Gejala prodromal migrain  gejala lain sebelum nyeri kepala


dirasakan, dapat terjadi dalam hitungan jam – hari

Seperti : kelelahan, gangguan kognitif, haus, nafsu makan


meningkat, frekuensi berkemih meningkat
PREVALENSI

• Menurut GBD (Global Burden of Disease) tahun 2016 dari 132


negara diperkirakan 1,04 milyar orang pernah mengalami migrain
• Berdasarkan penelitian dari Laurel, dkk tahun 2015, gejala
prodromal yang paling sering terjadi adalah menguap nafsu makan
meningkat, kaku leher, fotofobia terdapat lebih dari 30% pasien,
pandangan kabur, terasa dingin, kelaparan, fonofobia lebih dari
20%, berkeringat, hiperaktif, haus, dan edema terjadi kurang dari
10 % kasus.
• Menguap adalah gejala yang paling sering terjadi pada semua umur
pasien
FASE – FASE PADA MIGRAIN
PATOFISIOLOGI
• Gejala – hejala seperti
mual, muntah, haus,
lakrimasi, hidung
tersumbat, rinorea 
dikaitkan dengan
hipotalamus
• Aktivasi reseptor opioid
kappa dan dinorfin
memainkan peran pada
migrain hyang
diperantarai stress
• CGRP, PACAP – 38,
nitrogliserin
menimbulkan gejala
prodromal, dapat tanpa
disertai rasa nyeri
PATOFISIOLOGI
• Nyeri kepala berdenyut merupakan hasil
dari aktivasi dari sistem TCC  melalui
inervasi serat saraf C dan A delta terutama
melalui nervus oftalmik V1  lamina 1 dan
II0, V – VI (trigeminal spinal nucleus
kaudalis)
• Dari TCC  nucleus salivatorius superior,
medulla rostral ventromedial, nucleus
parabrakial, lokus serelues, nucleus
mesensefalon , ventrolateral
periaquaduktal gray matter (viPAG),
hipotalamus
• Modulasi nyeri dari hipotalamus dimediasi
oleh neurotransmitter orexin, PACAP,
dopamine dan serotonin nucleus superior
salivatorius  otonom, nyeri
GEJALA PRODROMAL MIGRAIN

Gangguan kognitif Perubahan konsentrasi, kesulitan


dan perasaan membaca, gangguan ingatan,
disorientasi, perubahan suasana
perasaan (depresi)

Perubahan Peningkatan nafsu makan, haus,


homeostasis dan polyuria, menguap, gangguan siklus
hormonal bangun - tidur

Migrain dan gejala Kepala terasa berat, fotofobia,


sensoris yang fonofobia, osmofobia, nyeri leher,
sensitive alodinia, mual

Gejala otonom Lakrimasi, hidung tersumbat, rinorea,


kranial leher terasa bengkak
MENGUAP (YAWNING)

Merupakan salah satu gejala yang paling sering dilaporkan dan dapat
memprediksi terjadinya nyeri kepala

Dopamin terlibat erat dengan gejala ini

Adanya peningkatan dopamine pada nucleus paraventricular hipotalamus


meningkatkan influx kalsium pada sel oksitonergik  menguap

Stimulasi pada nucleus A11 hipotalamus posterior  berhubungan dengan


siklus bangung - tidur
KELELAHAN

Kelelahan berhubungan dengan beberapa area otak dan


berhubungan dengan orexin
Orexin/hipokretin merupakan neuropeptida yang meregulasi saat
terjaga, bangun – tidur, dan nafsu makan, berkurangnya orexin
berhubungan dengan narkolepsi
Hipotalamus lateral memproduksi orexin A dan B
Orexin A  dalam menghambat pelepasan CGRP dan vasodilatasi
dari pembuluh darah
KAKU LEHER

• Rasa tidak nyaman pada leher  gejala yang awal dirasakan pada
migraine
• Sebanyak 69 % pasien dengan migrain akan memgalami kaku leher,
terjadi pada 2 jam sebelum nyeri kepala
• Gejala ini dipengaruhi oleh PAG, hipotalamus, lokus sereleus, yang
memodulasi aktivitas TCC melalui reseptor serotonin
Peningkatan Nafsu Makan atau Gangguan kebiasaan
makan

• Neuropeptida Y berlokasi di area otak yang berhubungan dengan


hipotalamus, ganglia basalis, dan sistem limbik
• Neuropeptida Y merupakan peptide orexinergik poten yang
berkaitan dengan nafsu makan dan berefek pada masukan
karbohidrat
• Terdapat reseptor Y1 dan Y5  berefek pada nafsu makan
• Neuropeptida Y mempunyai efek menghambat stimulasi nosiseptif
pada sistem trigeminovaskuler  meningkatkan nafsu makan
KESIMPULAN

• Gejala prodromal migrain merupakan gejala awal yang


dirasakan oleh pasien dapat dimulai pada 3 hari sebelum
nyeri kepala muncul antara lain berupa menguap, nefsu
makan meningkat, kaku leher, dan sebagainya. Hubungan
antara hipotalamus dan TCC memegang peranan penting
dalam munculnya gejala prodromal. Fase prodromal ini
sangat penting untuk diketahui agar dapat
mengantisipasi kejadian nyeri kepala yang akan terjadi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai