Anda di halaman 1dari 38

OBSESSIVE COMPULSIVE

DISORDER
(From The Textbook: “THE MEDICAL BASIS OF
PSYCHIATRY THIRD EDITION”)
PENDAHULUAN
Fitur Neuroanatomikal pada OCD: Ganglia Basalis
Gangguan Neuropsikiatri yang Sering Komorbid dengan OCD
• Beberapa penelitian pada keluarga :
tingkatan yang lebih tinggi dan ambang rendah gejala OCD
diantara keluarga generasi pertama penderita OCD.

• Keluarga generasi pertama penderita OCD :


– resiko 6x lebih besar menderita OCD, dibandingkan kontrol
– OCD lebih sering terjadi pada usia muda

• Beberapa kasus OCD dapat bersama-sama berasal dari


genetik yang sama seperti gangguan “tic.

• Makin muda usia onset gejala OCD dan jenis kelamin laki-laki
- peningkatan resiko gangguan “tic” pada keluarga .
Genetika pada OCD

• Fokus utama pada sistem serotonergik dan


dopaminergik–terkait gen, seperti gen pengkode
reseptor/transporter serotonin, reseptor/transporter
dopamin, katekol-O-methyltransferase (COMT), dan
monoamine oksidase A (MAOA).
• Sistem serotonin, reseptor serotonin 1B (5HT1B),
reseptor serotonin 2A (5HT2A), serotonin transporter
(SLC6A4), dan tryptophan hydroxylase 1 (TPH1)
• Reseptor dopamin tipe 2, 3, dan 4 (DRD2, DRD3, dan
DRD4) dan gen transporter dopamin (DAT1)
• Data dari studi keluarga dan pasangan kembar
mendukung agregasi familial dari OCD,
khususnya pada kasus dengan onset dini
• Gen kandidat OCD : 5HT2A, DRD4, dan MAOA.
Hasil positif dari dua kandidat gen terbaik,
SLC1A1 dan MOG, memperkuat penyelidikan
lebih lanjut dari sistem glutamat dan gen yang
terkait respon imun sebagai calon untuk OCD
Neuroimaging
Neuroimaging
Neuroimaging
• Studi dgn PET:
pe↑an metabolisme glukosa pada korteks
orbitofrontal, caudatus, thalamus, korteks
prefrontal (PFC), dan gyrus cingulatum
anterior

• Pasien setelah terapi perilaku atau


farmakologis: pe↓an (normalisasi)
metabolisme caudatus dan frontoorbital
Neuroimaging
• SPECT → pe↓an aliran darah serebral regional
pada korteks frontal, temporal kiri, parietal kiri,
nucleus kaudatus kanan, dan thalamus kanan
• Pasien OCD tampaknya lebih mengaktifkan
struktur temporal medial bilateral (khususnya
kesadaran, pengolahan informasi eksplisit)
daripada bagian striatum dalam rangkaian tugas
implisit pada studi PET, yang juga mendukung ide
tentang disfungsi corticostriatal pada OCD.
• Perubahan aktivitas otak pada individu
dengan OCD menemukan penggunaan bagian
isocortical, paralimbic (gyrus orbital medial,
cingulatum anterior, korteks temporal, dan
korteks insular), limbik (amigdala), dan
striatum (caudatus dan lenticulatum).
(fMRI) dengan paradigma provokasi gejala:

• daerah prefrontal ventromedial bilateral dan nukleus caudatus


kanan berkorelasi dengan gejala mencuci
• bagian putamen/globus pallidus, thalamus, dan daerah kortikal
dorsal berkorelasi dengan gejala memeriksa
• gyrus precentral kiri dan korteks orbitofrontal kanan berkorelasi
dengan gejala menimbun
• daerah occipitotemporal kiri berkorelasi dengan gejala
permusuhan
Neuroimaging
6. Penelitian neuropsikologi

Karakteristik OCD  dasar neuropsikologi.


Penelitian tentang fungsi neuropsikologi pada
OCD  defisit fungsi eksekutif, atensi, dan
manipulasi informasi spasial.

Gejala OCD lebih mempengaruhi efisiensi


pemecahan masalah (berkaitan dengan
kecepatan) daripada akurasi.
 Adanya hubungan antara keparahan gejala OCD
dengan kelancaran desain  penurunan
kelancaran verbal dan desain pada pasien OCD
dibandingkan dengan kontrol

 Sebagai tambahan, pasien dengan OCD mungkin


didapatkan defisit memori nonverbal dan praksis

 Gangguan proses visuospasial pada pasien OCD


 defisit yang sesuai dengan disfungsi lobus
frontalis-subkorteks kanan.
7. OCD yang diinduksi oleh trauma psikologi

 Kejadian yang menyebabkan stress dihubungkan


dengan kejadian OCD pada beberapa kasus (50% anak
dan remaja).

 Paparan lama terhadap stres dan trauma 


meningkatkan sensitivitas terhadap rasa terancam 
muncul gejala OCD.

 Hubungan antara OCD dan post traumatic stress


disorder (PTSD) dalam sampel penelitian  gejala yang
tumpangtindih, disamping adanya komorbid depresi.
8. Etiologi OCD

• Abnormalitas pada korteks orbitofrontal, ganglia basalis,


talamus, dan jaras penghubung  muncul gejala OCD
• Didapatkan pada:
 Traumatic brain injury (TBI)
 Stroke
 Iskemia atau lesi hemoragik  ganglia basalis
 Tumor  ganglia basalis dan lobus frontalis
 keracunan karbon monoksida dan mangan
 Gangguan neurologik progresif lain  penyakit
parkinson paska ensefalitis, neuroakantositosis, palsy
supranuklear progresif, dan penyakit Huntington
9. Terapi
Struktur otak Stroke, Tumor, Penyakit parkinson, penyakit
Aspek Medis
OCD ganglia basalis lain,Cedera kepala
Morfologi, misal ukuran kaudatus

Penyakit imun Korea Sidenham, Multipel sklerosis, SLE

Klasifikasi: Ensefalitis diseminata akut


Gangguan PANDAS
kecemasan
karena (kondisi Neurokimia Oksitosin, vasopresin, Glutamat,Serotonin,
medis) dengan GABA, CRF, Dopamin, OCD karena obat
gejala OCD
Psikologi Trauma, Akomodasi

Neuropsikologi Gejala neurologik


Memori visual
Fungsi eksekutif

Manifestasi klinik Dermatologik


OCD Restriksi makanan
diawali pada infeksi faringitis oleh
streptococcus
12.1. Perilaku
CBT terdiri dari tiga komponen inti;
1.Paparan
2.Respon pencegahan
3.Pengaturan kognitif  
12.2. Pengobatan farmakologis

kondisi pikiran yang psikotik


akan mengganggu.
12.2. Pengobatan farmakologis
Jangka panjang tx: efek desensitisasi
presynaptic 5-HT1B autoreceptors di
berbagai wilayah otak.

SSRI Sebaliknya, PFC sebagai target utama


dalam tx OCD, tidak mengalami
desensitisasi sampai 8 minggu.

Konsentrasi tinggi dari SSRI diperlukan


untuk mencapai desensitisasi dalam PFC
daripada di hipotalamus dan hipokampus. 
•Pada orang dewasa, tingkat respon untuk SSRI dan
CMI telah dilaporkan antara 40-60%, sedang pada
plasebo < 20%.  

•Faktor-faktor yang dipertimbangkan pemilahan obat


termasuk waktu paruh, metabolit aktif, metabolisme
linier dibandingkan nonlinier, CYP 450 inhibisi, dan efek
samping. 
beberapa penelitian
Penelitian menunjukkan manfaat
tentang
penambahan
penelitian lain:
quetiapine
tidak ada perbaikan yang signifikan

Penelitian 1:
8-minggu dengan fluoxetine
Penambahan tidak ada manfaat
olanzapine
penelitian 2:
menunjukkan perbaikan signifikan
12.3. Stimulasi Bedah Saraf dan Otak
Pendekatan Pengobatan
• Teknik ablative seperti cingulotomy, anterior
capsulotomy, leucotomy limbik, dan gamma
knife capsulotomy digunakan untuk kasus sulit
dari OCD menghasilkan beberapa
keberhasilan, tapi berisiko ireversibel, seperti
perubahan kepribadian dan sisa defisit
neuropsikologi. 
12.4. Pengobatan yang berhubungan
dengan PANDAS

• Standar perawatan PANDAS sama dengan


OCD dan kelainan tic, yaitu mengobati dengan
SSRI dan / atau CBT dan mengikuti perjalanan
penyakit. 
• Pengobatan antibiotik infeksi GAS belum
mendapat perhatian yang memadai dalam
literatur PANDAS, namun, pengobatan
tersebut telah diteliti secara mendalam antara
pasien dengan RF. 
13. Kesimpulan
OCD dari sudut pandang neurobiologis sebagai karakteristik unik:
1) meniru perilaku lama filogenetis yang diprogram ke dalam otak
vertebrata
2) mendapatkan hasil dari predisposisi genetik sama baiknya dengan
lesi otak yang mempengaruhi sirkuit frontal-subkortikal
3) disebabkan dan diperburuk oleh kecemasan dan stres
4) hasil dari disregulasi neurotransmiter multipel (sistem dopaminergik,
glutamatergic, dan serotonergik)
5) dipicu sebagai respon inflamasi / media kekebalan terhadap infeksi
6) meningkat dengan pengulangan dan menurun karena paparan dan
pencegahan respon dalam pengendalian terapi. 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai