GAMBAR NEURON
KRITERIA NAURONTRANSMITER
2. mekanisme inaktivasi
PROSES TRANSMISI
1) Asetilkolin
2) Amin – amin (dopamin, noradrenalin dan serotonin)
3) Asam Amino yang bersifat eksitasi (glutamat, aspartat)
4) Asam amino yan bersifat inhibisi (GABA, glisin)
5) Neropeptida (opioids, Neuropeptide – Y, substance – P, endorpin dan enkepalin)
ASETIL KOLIN
Berperan sebagai nerotransmiter pada hubungan syaraf otot (neuromuscular defimiastenia gravis
junction) dan pula pada neuron kolinergik diotak yang berperan pada pembentukan memori
(ingatan)
Alzheimer Disease
Suatu sindrom demensia yang ditandai dengan penurunan ingatan dan kemampuan
kognitif pasien secara progresif
Pasien mengalami atrofi kortikal dan berkurangnya neuron secara signifikan, terutama
saraf kolinergik
Kerusakan saraf kolinergik terjadi terutama pada daerah limbik otak (terlibat dalam
emosi) dan kortek (terlibat dalam memori dan pusat pikiran)
Terjadi penurunan jumlah enzim kolin asiltransferase di korteks serebral dan hipokampus
penurunan sintesis asetilkolin diotak
di otaknya juga dijumpai lesi yang disebut senile (amyloid) plaques & neurofibrillary
tangles,yang terpusat pada daerah yang sama di mana terjadi defisit kolinergik, plak tsb
berisi deposit protein
Pada otak orang sehat, fragmen protein ini akan terdegradasi dan tereliminasi.
Jalur sentral dari neuron yang mengandung transmiter ini terutama dari batang otak dan
mempunyai aktivitas pada semua bagian otak besar.
SKIZOPRENIA
Adalah gangguan kejiwaan (yang bersifat familier),dengan gejala utama :halusinasi, delusi dan
asosial (tipe I gejala positif) dan gangguan utama :motivasi dan emosi (tipe II gejala negatif)
Penyakit ini ditandai dengan penurunan aliran darah, uptake glukosa terutama dikortek
bagian prefrontal (tipe II) dan penurunan jumlah neron pada masa abu – abu(gray matter)
Obat–obat inhibitor reseptor D2 dopaminergik dipakai sebagai pengobatan skizoprenia.
Serotonin juga berperan dalam menimbulkan gejala skizoprenia Efek serotonin yang
konsentrasinya berlebihan akan menyebabkan gejala halusinasi. Banyak obat anti psikotik yang
bekerja dengan cara memblok reseptor 5-HT
PENYAKIT PARKINSON
Adalah penyakit yang terjadi pada umur setengah baya bersifat herediter.
Patofisiologis terjadi kelainan pada substantia nigra, dimana terjadi degenerasi pada
neron dopaminergik.
Pada penyakit ini terjadi defisiensi dopamin sehingga terjadi gangguan kesetimbangan :
Gejala nya : hipertoni pada seluruh gerakan, hipokinase / akinase / bradikinase, rigiditas, temor
sewaktu istirahat
DEPRESI
Glutamat jenis asam amino yang tersebar secara luas ke seluruh susunan syaraf pusat.
Glutamat dalam jumlah besar bersifat sangat toksik, yang di mediasi oleh influx Ca++ melalui
reseptor NMDA, reseptor ini tersebar diseluruh kortek, yang antara lain sebagai penyebab
kematian sel pada status epileptikus.
GABA adalah derivat glutamat yang tersebar luas dalam susunan saraf pusat, dimana sel
mengandung glisin interneron pada sumsum tulang belakang.
Kedua – duanya dipikirkan sebagai penyebab hiperpolarisasi influk Cl –
Setelah berikatan dengan reseptor GABA pasca sinaps akan terjadi peninggian
permeabilitas membran untuk Cl- dan K+ yang selanjutnya akan menjadi hiperpolarisasi
yang selanjutnya menyebabkan efek inhibitatori.
Gulatamat dan GABA :dapat disintesa dalam otak melalui GABA shunt pada pintasan
TCA, alfaketoglutarat yang dengan bantuan aspartat akan diubah menjadi glutamat dan
kemudian menjadi GABA.
Bila GABA berlebihan di dalam celah neuron memasuki sel glia dan diubah menjadi
suksinat semialdehid kemudian suksinat selanjutnya masuk ke TCA.
Bila glutamat terikat pada reseptor glutamat (NMDA dan atau AMPA mengakibatkan
permeabilitas membran untuk Na meninggi menyebabkan depolarisasi (glutamat
merupakan eksikator).
1.Pada reseptor GABA : terjadi peninggian permeabilitas membran untuk Cl– dan K+
(hiperpolarisasi, inhibitor)
2. Pada Reseptor glutamat (NMDA dan AMPA terjadi peninggian permeabilitas
membran untuk Na+ (depolarisasi, eksitasi)
Neuropeptida ini memediasi sensoris dan jawaban emosi (antara lain berhubungan dengan lapar,
haus, seks, kesenangan, sakit dll) Kelompok ini sangat beragam bentuk dengan rentang aktivitas
yang luas
Diantaranya ada yang mempunyai aktivitas sebagai hormon (somato statin, insulin), memodulasi
jalur nociceptive pada sumsum tulang belakang (opioid).
endorpin dan opioid mengikat reseptor (dengan 7 elemen tarnsmembran) dan berperan dlm
eleminasi perasaan sakit .
Substansi P adalah nerotransmiter pd proses eksitasi yang berperan pada persepsi dan rasa sakit.
Met enkepalin adalah derivat dari daerah N terminal dari endorpin.