Anda di halaman 1dari 8

NAMA : NURUL MARDATILLAH

STAMBUK : 15020170250
KELAS : C6
TUGAS RANGKUMAN FARMAKOLOGI MOLEKULER
RESEPTOR TERGANDENG PROTEIN G SEBAGAI TARGET AKSI
OBAT
1. GPCR
1969, Martin Rodbell Hormon mengaktifkan adenilat siklase
berikatan dgn suatu reseptor spesifik Interaksi reseptor spesifik dgn protein
target diperantarai o/suatu protein ketiga heterotrimeric guanine nucleotide
binding protein (G-Protein)
Reseptor spesifik : G-Protein-coupled Reseptor (GPCR)
2. Pendahuluan
GPCR
• Utamanya mengaktivasi rangkaian peristiwa yang mengubah [ ] 1 a/
lebih suatu molekul signaling = second messengger u/ menimbulkan
respon selular
• Cth reseptor GPCR:
- R. Asetilkolin -muskarinik
- R. Dopamin
- R. Adrenergik
- R. Angiotensin
- R. Histamin
• Protein G : protein yang terdiri dari 3 rantai polipeptida berbeda yaitu
subunit α,β,γ
• Reseptor metabotropic
Contoh….
GPCR
— Mengaktivasi molekul signaling (Second messenger)
Jenus second massengger (cAMP, Protein Kinase A (PKA) , Diasilgliserol
(DAG) , Inositol Trifosfat (IP3) , Protein Kinase C (PKC) , Kalsium.
3. Jalur tranduksi sinyal
• Jalur Adenilat Siklase
• Jalur fosfolipase
Jalur transduksi sinyal ditentukan o/ jenis protein G yg terlibat
4. Jenis Protein G
• Gs (stimulatory G Protein) bekerja mengaktifkan enzim adenilat
siklase
• Gi (inhibitory G Protein) bekerja menghambat enzim adenilat siklase
• Gq bekerja mengaktifkan enzim fosfolipase
5. Jalur adenilat siklase
• Ketika tidak ada stimulus, reseptor dan G protein inaktif dan terpisah
• Ketika signal ekstraseluler terikat dgn reseptor, terjadi perubahan
konformasi pada reseptor; G protein terikat reseptor
• Perubahan pada α-subunit menyebabkan GDP digantikan oleh GTP,
selanjutnya menyebabkan α-subunit terpisah dari βγ-subunit
Contoh …..
— Subunit Gα akan mengaktifkan adenilat siklase memproduksi cAMP
— cAMP akan mengaktifkan PKA (cAMP-dependent protein Kinase) yang
akan mengkatalisis fosforilasi berbagai protein target efek
6. Proses penghentian signaling
— Jalur adenilat siklase hrus segera d hentikan ≠ produksi cAMP berlebihan
dgn cara :
1. GTP GDP subunit α kembali inaktif dan berikatan dgn
subunit βɣ dgn bantuan enzim Guanine nucleotide Exchange Factors
(GEFs)
2. cAMP didegradasi o/ fosfodiesterase menjadi AMP
cAMP
- molekul sinyal intraseluler yang berperan sebagai mediator sinyal
- molekul yang larut dalam air, membawa sinyal dari membran dalam
sitoplasma ke inti sel atau bagian lain di dalam sel
- cepat di sintesis dan di degradasi
7. jalur fasfolipid
• Tergandeng dgn protein Gq
• Proses sama dgn jalur adenilat siklase tapi sub unit α mengaktivasi
fosfolipae C
• Fosfolipase C akan menguraikan Fosfatidil inositol bifosfat (PIP2)
IP3 dan DAG second messenger
Contoh….
— IP3 akan berikatan dgn reseptor spesifik pd retikulum endoplasmik yg
terkait dgn kanal Ca memicu pelepasan Ca
— DAG dpt diurai menghasilkan asam arakidonat dan bersama kalsium
mengaktivasi protein Kinase C
— PKC tergantung pada kalsium
— PKC memfosforilasi bagian serine dan threonine pd banyak jenis protein
target
— Aktivitas PKC dpt meningkatkan transkripsi gen tertentu
Fosfolipase C
akan merubah Inositolfosfolipid menjadi:
- Inositol trifosfat (IP3), berfungsi membuka kanal Ca 2+ pada membrane
Retikulum Endoplasma (RE), sehingga terjadi peningkatan konsentrasi ion
Ca 2+ di sitoplasma.
- Diacylglycerin (DAG), akan megaktifasi protein kinase C (PKC) untuk
variasi respon
Mekanisme tranduksi sinyal yang diperantarai oleh Inositoltrifosfat
1. Reseptor asetilkolin muskarinik
- Aktivasi pd saraf perifer mybx b(-) nya frekuensi denyut jantung, relaksasi
pembuluh drh, kontriksi sal.pernaf
- Pd otak dijumpai pd cerebral cortek, striatum, hipocampus, talamus
berperan dlm fungsi belajar, ingatan dan kontrol postur tubuh
- Pd otak dijumpai pd cerebral cortek, striatum, hipocampus, talamus
berperan dlm fungsi belajar, ingatan dan kontrol postur tubuh
- Kemampuannya mengikat muskarin yg berasal dr jamur muscaria
Reseptor muskarinik terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :
- Reseptor muskarinik M1(Plg byk dijumpai diotak dan berperan dlm fungsi
kognitif dan memori)
- Reseptor muskarinik M2 (reseptor yang dijumpai di otot jantung )
- Reseptor muskarinik M3 (Plg byk dijumpai dlm berbagai organ dlm sist.
Biologis terutama pd otot polos brbgi organ dan kelenjar eksokrin)
- Reseptor muskarinik M4& 5 (Reseptor M4 berperan dlm regulasi
keseimbangan transmisi kolinergik dan dopaminergik, kurangnya aktivitas
M4 mybkan aktivitas dopaminergik yg belebihan ) (Reseptor M5 berperan
pd pelepasan dopamin pd saraf dopaminergik di ventral tegmental area
diotak tengah (midbrain))
2. Reseptor dopamine
- Diperifer berperan mengatur fungsi kardiovaskular, sekresi hormon, tonus
pembuluh drh, fungsi renal & motilitas sal.cerna
- Terlibat dlm patofisiologis pyk parkinson, skizofrenia & hiperprolaktinemia
- Dopamin dapat menstimulasi atau menghambat adenilat siklase
- Tdd 2 subtipe reseptor utama: Reseptor D1 & D2
- Reseptor D5 trmsk kluarga D1 sedangkan reseptor D3 & D4 trmsk kluarga
D2
- Mrpkan seny katekolamin diotak yg berperan mengontrol bbgai aktivitas
lokomotor, kognitif, emosi & regulasi endokrin
Reseptor dopamine terbagi menjadi beberapa bagian yaitu
- Keluarga Reseptor dopamin D1 (Reseptor D1 byk tdpt di otak bagian
neostriatum, substansi nigra, nucleus accumbens, olfactory tubercle,
amyangdala, frontal cortex; reseptor D5 byk tdp di hipocampus, talamus,
striatum & cortex cerebral )
- Keluarga Reseptor dopamin D2 (Reseptor D2 byk tdpt di otak bagian
neostriatum, nucleus accumbens, olfactory tubercle & cortex cerebral,
reseptor D3 & D4 terlokalisasi di limbik otak)
3. Reseptor adrenergic
- Mrpkan reseptor bagi neurotransmiter katekolamin : adrenalin/epinefrin &
noradrenalin/norepinefrin
- adrenalin/epinefrin menstimulasi reseptor β adrenergik &
noradrenalin/norepinefrin menstimulasi reseptor α adrenergik
- Reseptor yg memperantarai berbagai aksi simpatis meliputi pelepasan
energi dr glukosa, denyut jantung, pengaturan sekresi perifer
- Adrenalin & noradrenalin berefek farmakologis melalui aksinya pd
reseptornya
Reseptro adrenergic terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :
- Reseptor α1 adrenergik Reseptor α1 memiliki 3 subtipe : α1A, α1B & α1C
o α1A byk terdapat pd otot polos pembuluh darah , saluran vas deferens
& sal. Kemih.
o α1B byk terdapat pd hati & limpa
o α1 C byk terdapat aorta & hati
- Reseptor α2 adrenergik
o Reseptor α2 memiliki 3 subtipe : α2A, α2B & α2C
o Reseptor ini berlokasi pd ujung saraf, pembuluh darah, ginjal & otak
- Reseptor β1 adrenergik
Reseptor ini berlokasi utamanya pd jantung
- Reseptor β2 adrenergik
Reseptor ini berlokasi pd saluran pernafasan, otot, otot polos bronkus dan
liver
- Reseptor β3 adrenergik
Reseptor ini utamanya berlokasi pd jaringan adiposa namun ada juga di
usus halus, lambung, kandung kemih, uretra, atrial & ventrikel jantung
4. Reseptor angiotensin
- Aksi angiotensin II menyebabkan kontraksi arteri, sekresi aldosteron,
meningkatkan reabsorbsi ion Na di ginjal dan melepaskan epinefrin →
meningkatkan tek darah
- Tranduksi Signalnya melalui jalur fosfolipase (Gq
- aktivasi reseptor ini menyebabkan vasokonstriksi shg mjd target obat
antihipertensi yt antagonis angiotensin II ( losartan, valsartan)
- Reseptor angiotensin memiliki 2 subtipe : AT1 & AT2
5. Reseptor histamin
- Terlibat dalam proses fisiologis tubuh : fungsi ganstrointestinal ( proses
sekresi asam lambung, fungsi sistem saraf pusat (neurotrasmisi) serta
fungsi imun (inflamasi)
- Reseptor histamin memiliki 4 subtipe : H1, H2, H3 & H4
- Mrpkan seny amin endogen yg diproduksi mll proses dekarboksilasi asam
amino l- histidin dan disimpan dlm sel mast , basofil dan neuron
Reseptor histamin terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :
- Reseptor histamin H1 (Reseptor ini utamanya berlokasi pd SSP, sistem
kardiovaskular, otot polos ( sal.pernafasan) & sal. Pencernaan)
- Reseptor H2 (Reseptor ini utamanya berlokasi pd jaringan otak, sel
parietal lambung & jantung)
- Reseptor H3 (Reseptor ini utamanya berlokasi pd SSP & saraf perifer (sal.
Pencernaan,sist kardiovaskular)
- Reseptor H4 (Reseptor ini utamanya berlokasi pd sumsum tulang
belakang, leukosit, sel mast, sel dendrit, basofil & sel T.)

TUGAS
Mencari mekanisme kerja obat-obatan dalam slide dihubungkan dengan
penyakitnya!
Jawab :
1. Penyakit Alzheimer ditandai dengan terbentuknya β-amyloid yang mengganggu
kopling rseptor M1. Salah satu terapinya adalah cevimelin HCl yang bekerja
dengan meningkatkan kemampuan kognitif dengan cara menurunkan β-amyloid
dan menurunkan fosforilasi protein. Terapi lainnya adalah talsaklidin dapat
menurunkan level β-amyloid pada cairan serebrospinal pasien Alzheimer.
2. Yohimbin digunakan untuk mengatasi gangguang disfungsi ereksi pada pria.
Dimana mekanisme kerjanya, yohimbin bekerja pada reseptor α2. Reseptor α2
yang ada pada sistem saraf pusat, yohimbin memicu pelepasan noerepinefrin
yang dapat meningkatkan hasrat seksual, reseptor α2 yang ada pada otopolos
corpora cavernosa, yohimbin akan menghambat reseptor α2 sehingga
menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah.
3. Penyakit Parkinson merupakan penyakit yang ditandai dengan tremor,
bradikinesia dan ketidakseimbangan tubuh yang disebabkan oleh terjadinya
degenerasi saraf dopaminergic. Salah satu terapinya adalah bromokriptin yang
memiliki mekanisme kerja mengaktivasi reseptor dopamine dengan agonisnya.
4. Cimetidine merupakan terapi pertama pada penyakit tukak lambung. Cimetidine
termasuk dalam obat golongan penghambat H2 (Antagonis H2) yaitu kelas obat
yang menghalangi aksi histamin pada reseptor histamin H2 dari sel-sel parietal
dalam lambung. Cimetidin bekerja dengan cara mengurangi sekresi asam
lambung sebagai akibat penghambatan reseptor histamin-H2
5. Cetirizine adalah suatu antihistamin generasi kedua yang digunakan secara umum
untuk mengatasi gejala alergi, seperti pada alergi makanan dan urtikaria. Cetirizine
dilaporkan memiliki tingkat efek sedasi tertinggi di antara antihistamin generasi
kedua. Mekanisme kerjanya berkompetisi dengan histamin untuk mengikatkan diri
pada reseptor-reseptor H1 di permukaan sel efektor.
6. Diphenhydramine merupakan golongan antagonis histamine H1. Obat ini bekerja
dengan cara menghentikan atau memblokir aksi histamin, yaitu zat kimia alami
dalam tubuh yang menyebabkan gejala alergi.
7. Salbutamol adalah obat untuk mengatasi sesak napas akibat penyempitan pada
saluran udara pada paru-paru (bronkospasme). Salbutamol bekerja pada reseptor
β2-adrenergik dalam menstimulasi enzim adenil siklase intraseluler. Reseptor β2-
adrenergik adalah reseptor predominan pada otot polos bronkial, sedangkan
enzim adenil siklase intraseluler bekerja mengkatalisasi konversi ATP menjadi
AMP siklik. Meningkatnya kadar AMP siklik diasosiasikan dengan relaksasi otot
polos bronkial, dengan relaksasi otot menyebabkan udara dapat mengalir lebih
lancar ke dalam paru-paru.
8. Norepinephrine merupakan obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah
rendah (hipotensi). Norepinephrine bekerja dengan mengkonstriksi
(mempersempit) pembuluh darah dan meningkatkan kadar glukosa darah.
Norepinephrine menstimulasi reseptor adregenik alpha-1 dan alpha-2 untuk
menyebabkan kontraksi pembuluh darah, sehingga meningkatkan resistansi
periperal vaskuler dan menyebabkan peningkatan tekanan darah.
9. Selegilin adalah penghambat monoamin oksidase-β (MAO-β) . MAO bekerja
dengan menghambat kinerja senyawa noradrenalin dan serotonin untuk
mencegah timbulnya gejala-gejala depresi.
10. Haloperidol adalah obat untuk mengatasi gejala skizofrenia. Skizofrenia
merupakan penyakit karena disebabkan hiperaktivitas dopamin pada jalur
mesolimbik di otak. Haloperidol bekerja dengan memblokir reseptor dopamin
postsinaptik.

Anda mungkin juga menyukai