BIOETIKA
(bios=kehidupan ; ethos = nilai-nilai moral) adalah studi interdisipliner tentang
problem-problem yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu
kedokteran, baik pada skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang.
PRINSIP
1. Prinsip beneficence Prinsip ini mewajibkan kepada kita memberikan kebaikan
bagi pasien.
2. Prinsip otonomi Otonomi diri berarti bahwa pasien bebas menentukan sendiri
pilihan-pilihannya yang sesuai dengan tata nilai yang dianut. Setiap individu
(pasien) harus diperlakukan sebagai Manusia yang memiliki otonomi (hak
untuk menentukan nasib dirisendiri)
3. Prinsip nonmaleficence berarti adanya kewajiban untuk tidak mencelakai
(melukai) atau berbuat jahat pada pasien.
4. Prinsip justice sebagai : equality, fairness yaitu : penyama-rataan, kesetaraan.
Perbedaan kedudukan sosial, tingkat ekonomi, pandangan politik, agama dan
faham kepercayaan, kebangsaan dan kewarganegaraan, status perkawinan,
sertaperbedaan gender tidak boleh dan tidak dapat mengubah sikap dokter
terhadap pasiennya.
prinsip turunan
1. Berani berkata benar/kejujuran (veracity) : truth telling
2. Kesetiaan (fidelity) : keep promise
3. Privacy (dari otonomi dan beneficence)
4. Konfidensialitas.
5. Menghormati kontrak (perjanjian)
6. Ketulusan (honesty) : tidak menyesatkan informasi kepada pasien atau pihak
ketiga seperti perusahaan asuransi, pemerintah, dll.
7. Menghindari membunuh
ATURAN ETIKA
Kebenaran - mengatakan kebenaran, persetujuan berdasarkan informasi, rasa
hormat
otonomi
Privasi - hak seseorang untuk tetap pribadi, untuk tidak mengungkapkan
informasi
Kerahasiaan - hanya berbagi informasi pribadi tentang 'kebutuhan
untuk mengetahui dasar '
Kesetiaan - kesetiaan, mempertahankan kewajiban untuk memperhatikan semua
tidak peduli siapa mereka atau apa yang mungkin telah mereka lakukan
Deontology
Dalam suatu perbuatan pasti ada konsekuensinya à dalam hal ini konsekuensi perbuatan
tidak boleh menjadi pertimbangan. Perbuatan menjadi baik bukan dilihat dari hasilnya
melainkan karena perbuatan tersebut wajib dilakukan. Deontologi menekankan perbuatan
tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak serta merta menjadikan
perbuatan itu juga baik. Di sini kita tidak boleh melakukan suatu perbuatan jahat agar
sesuatu yang dihasilkan itu baik, karena dalam Teori Deontologi kewajiban itu tidak bisa
ditawar lagi karena ini merupakan suatu keharusan.
Utilitarianism
Utilitarisme berasal dari kata Latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Dikenal juga dengan
istilah Konsekuensialisme atau teleoligis ( dari kata Yunani telos = tujuan)
Menurut teori ini kualitas etis suatu perbuatan diperoleh dengan dicapainya tujuan
perbuatan. Aliran ini memberikan suatu norma bahwa baik buruknya suatu tindakan oleh
akibat perbuatan itu sendiri. Tindakan yang benar adalah tindakan yang memberikan hasil
yang terbaik.
Virtue etichs
Teori keutamaan (virtue) memandang sikap atau akhlak seseorang. Teori ini sudah
dimulai pada waktu filsafat Yunani kuno. Menurut pemikir Yunani (Aristoteles), hidup
etis hanya mungkin dalam polis. Manusia adalah “makhluk politik”, dalam arti tidak bisa
dilepaskan dari komunitasnya. 4 moral virtues :
Kebijaksanaan (Prudence), misalnya, merupakan suatu keutamaan yang membuat
seseorang mengambil keputusan tepat dalam setiap situasi.
Keadilan (Justice) adalah keutamaan lain yang membuat seseorang selalu
memberikan kepada sesama apa yang menjadi haknya.
Kerendahan hati (Temperance) adalah keutamaan yang membuat seseorang tidak
menonjolkan diri, sekalipun situasi mengizinkan.
Suka bekerja keras (Fortitude) adalah keutamaan yang membuat seseorang
mengatasi kecenderungan spontan untuk bermalas – malasan.