Anda di halaman 1dari 18

Biokimia Sistem Saraf

Komposisi kimia jaringan saraf :


Jaringan saraf merupakan jaringan yang sebagian
besar terdiri dari lipid.
• Protein hanya terdapat sekitar 30% dan sebagian
besar ada pula yang merupakan bagian dari lipid yang
disebut proteolipid.
• Demikian juga karbohidrat umumnya terikat pada
lipid sebagai glikolipid seperti :
- glukosa
- galaktosa
- gula amina (heksosamine)
Yang merupakan bagian dari sfingomielin,
cerebrosida dan gangliosida.
Neurotransmitter

Neurotransmitter :
 Senyawa endogenus yang membawa sinyal neuron yang
terbungkus oleh vesikel sinapsis dan akan terlepas ketika
stimulus datang.
 Neurotransmitter yang dikemas kedalam vesikel sinaptik
berkerumun dibawa membran disisi
 presynaptic sinaps,dandilepaskan kedalam celah sinaptik, di
mana mereka mengikat pada reseptor di membran pada sisi
postsynaptic dari sinaps.
Neurotransmiter
Umumnya setiap neuron mempunyai satu
macam neurotransmiter
Dapat berasal dari :
 Asam amino (glisin dan glutamat)
 Derivat asam amino ( dopamin, nor- dan epinefrin
dari asam amino tirosin, serotonin dari asam amino
triptofan dan histamin dari asam amino histidin)
 Nukleotida (ATP, adenosin)
 Asetilkolin
Suatu neurotransmiter dapat terikat pada
lebih dari satu macam reseptor :
 Asetilkolin (merupakan reseptor kolinergik yang
terdiri dari : reseptor kolinergik nikotinik (ligand
gated channel) dan reseptor asetilkolin muskarinik
(G protein coupled receptor),
TIPE-TIPE NEUROTRANSMITTER
Mekanisme kerja
 Di dalam terminal neuron/ujung axon terdapat vesikel-vesikel atau endosom, yang
menyimpan neurotransmiter.
 Vesikel berfungsi mencegah degradasi neurotransmiter, misalnya suatu enzim
mitokondria yaitu monoamine oxidase (MAO) yang merusak serotonin. Selain itu juga
untuk mempertahankan potensial aksi yang berperan untuk membebaskan
neurotransmiter agar dikeluarkan ke celah sinaps.

 Bila terdapat potensial aksi maka vesikel yang mengadung neurotransmiter akan
bergabung dengan membran prasinaps dan membebaskan isinya ke dalam celah sinaps.

 Neurotransmiter itu kemudian akan berdifusi dengan reseptor pasca sianaps sehingga
interaksinya akan menimbulakan perubahan kimia sehingga berlangsung proses
transduksi sinyal pada pasca sinaps sehingga terbentuk potensial aksi baru maka neuron
itu akan mengalami depolarisasi atau di bentuknya suatu protein khusus untuk
meneruskan sinyal listrik itu selanjutnya pada neuron berikutnya.

 
SAWAR DARAH OTAK

Banyak pula diantara neurotransmiter yang tidak


dapat meliwati sawar otak. Dalam hal ini termasuk :
serotonin, epinephrin, norepinephrin, dopamin,
GABA, dan histamin, kecuali glutamat, dapat mudah
dimasukkan secara aktif ke dalam jaringan otak,
• Komponen-komponen dalam darah tidak dapat masuk ke
jaringan otak secara bebas. Mereka harus melalui sel-sel
endotel, “basement membrane”dan sel-sel astrosit dan
menggunakan “carrier” yang berupa transporter diferensial
yang spesifik agar dapat sampai ke jaringan otak.
• Untuk molekul-molekul yang sangat lipofilik, sawar otak ini
dapat ditembus tanpa memerlukan “carrier”
• Senyawa lipofilik biasa, air, oksigen dan CO2 dapat melalui
sawar otak melalui proses difusi pasif.
• asam lemak jenuh dan asam lemak non esensial  tidak
dapat menembus membran
• asam lemak esensial dapat berdifusi melalui transporter
tertentu
 Untuk glukosa yang merupakan bahan bakar terpenting di otak
diangkut ke jaringan otak melalui transporter fasilitasi menggunakan
GLUT-1 transporter. Pada neyron terdapat juga transporter GLUT-3
dan pada sel-sel astrosit terutama adalah GLUT-1.
 Untuk asam monokarboksilat (laktat, piruvat, asetoasetat dan b-
OHbutirat) diangkut oleh transporter khas dan berjalan lebih lambat
daripada transporter glukosa.
 Pada keadaan puasa > 48 jam keton bodies merupakan bahan bakar
terpenting di otak baik pada orang dewasa maupun pada neonatus
karena cadangan karbohidrat sudah habis.
 Asam amino yang berukuran besar seperti fenilalanin, leusin, tirosin,
isoleusin, valin, triptofan, metionin, dan histidin dapat dengan cepat
masuk ke SSP melalui transporter khas untuk asam amino.
 Untuk asam amino kecil seperti alanin, glisin, prolin
dan GABA pemasukkannya sangat dibatasi karena
influxnya dapat mempengaruhi kadar
neurotransmiter dari asam amino ini. Jenis asam-
asam amino ini dapat dibuat di jaringan otak.
 Receptor mediated endocytosis :
 Beberapa protein seperti insulin, transferin dan
IGH dapat masuk ke jaringan otak melalui suatu
mekanisme yang disebut “receptor mediated
endocytosis”.
Contoh pembentukan neurotransmitter

Anda mungkin juga menyukai